Kementrian Lembaga: BMKG

  • Pemkab Kepulauan Seribu turunkan personel  pantau banjir rob

    Pemkab Kepulauan Seribu turunkan personel pantau banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kepulauan Seribu menurunkan personel untuk memantau banjir akibat air laut pasang (rob) di Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.

    “Kami mengerahkan sembilan personel “Pasukan Biru” untuk mengatasi potensi banjir di Kelurahan Pulau Kelapa,” kata Kasi Pantai Sudin SDA Kepulauan Seribu, Wahyu Maulana di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, langkah itu diambil sebagai respon cepat terhadap potensi genangan air yang sering terjadi di wilayah tersebut saat musim hujan.

    Personel yang dikerahkan akan dibagi menjadi dua zona untuk pemantauan dan penanganan genangan dan banjir. Fokus penanganan berada di dua lokasi rawan genangan yaitu RT 06/RW 02 dan RT 05/RW 04 Pulau Kelapa.

    “Kami siagakan personel untuk memantau dan mengatasi banjir rob. Mereka akan bersiap jika terjadi kejadian dan melakukan pencegahan,” ujarnya.

    Selain personel, kata dia, Sudin SDA Kepulauan Seribu menyiapkan peralatan untuk mengatasi genangan air hujan meliputi serokan (pengki), sikat, ember, linggis, serta pompa alkon atau pompa celup jika diperlukan untuk mengatasi genangan yang parah.

    Dengan kesiapsiagaan personel itu diharapkan dampak genangan pascahujan di Pulau Kelapa dapat diminimalkan.

    “Kami berharap jika banjir datang dan aktivitas warga dapat berjalan lancar,” kata dia.

    Sementara itu, Lurah Pulau Kelapa, Muslim menyambut baik dan mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh Pasukan Biru Sudin SDA Kepulauan Seribu.

    “Kami sangat berterima kasih atas respon cepat dari Sudin SDA. Kehadiran mereka sangat membantu dalam mengatasi masalah genangan di wilayah kami,” kata dia.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan petugas dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) sebagai upaya untuk mengantisipasi banjir akibat air laut pasang (rob) di utara dan pesisir Jakarta saat Lebaran 2025.

    “(Rob) Diprediksi BMKG tanggal 1, 2, 3 (April). Ini yang harus kita waspadai,” ujar Wakil Gubernur Jakarta Doel Rano Karno di Jakarta, Jumat.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan potensi banjir rob melanda Jakarta pada 28 Maret hingga 1 April 2025.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Alasan Bangkok Thailand Porak-poranda Meski Jauh dari Pusat Gempa di Myanmar

    Alasan Bangkok Thailand Porak-poranda Meski Jauh dari Pusat Gempa di Myanmar

    GELORA.CO – Gempa bumi dengan magnitudo 7,7  yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) siang waktu setempat tidak berdampak pada wilayah Indonesia.

    Namun, meskipun episenter gempa berada di Myanmar, guncangannya terasa kuat hingga ke Bangkok, Thailand, dan menyebabkan kerusakan signifikan. Pakar mengungkap alasan di balik fenomena ini.

    Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan, fenomena efek vibrasi periode panjang atau long vibration period menjadi penyebab utama parahnya dampak gempa di Bangkok, meskipun kota tersebut berjarak ratusan kilometer dari pusat gempa.

    Menurut Daryono, karakteristik tanah di Bangkok yang sebagian besar terdiri dari endapan sedimen lunak menyebabkan gelombang seismik dari gempa Myanmar mengalami amplifikasi.

    Ketika gelombang gempa yang berasal dari sumber jauh merambat ke wilayah dengan lapisan tanah lunak, energi gempa tidak langsung mereda, tetapi justru mengalami resonansi dan memperkuat guncangan.

    “Bangunan tinggi yang berdiri di atas tanah lunak akan merespons getaran gempa dari jarak jauh dengan lebih kuat, terutama jika frekuensi gelombang seismik cocok dengan frekuensi alami struktur bangunan tersebut,” ujar Daryono di Jakarta Jumat (28/3/2025).

    Fenomena ini bukanlah hal baru dalam dunia seismologi. Kejadian serupa pernah terjadi pada 1985, ketika gempa berkekuatan 8,1 magnitudo mengguncang zona subduksi Cocos di lepas pantai Michoacan, Meksiko.

    Meskipun pusat gempa berjarak 350 kilometer dari Kota Meksiko, dampaknya di ibu kota Meksiko justru sangat parah.

    Sebagian besar dari 9.500 korban meninggal akibat gempa tersebut berada di Kota Meksiko yang berdiri di atas tanah hasil reklamasi dari rawa. Kondisi tanah lunak ini memperburuk efek guncangan, mengakibatkan banyak bangunan runtuh.

    Banyak bangunan di Bangkok tidak dirancang untuk menahan getaran berkepanjangan dari gempa bumi yang episenternya berada jauh. Struktur gedung yang tinggi cenderung lebih rentan terhadap efek resonansi, terutama jika dibangun di atas lapisan tanah dengan karakteristik lempung lunak yang mudah bergetar.

    Laporan dari otoritas Thailand mencatat bahwa 43 orang mengalami luka-luka akibat gempa ini, sementara dua orang dilaporkan meninggal setelah tertimpa bangunan yang roboh. Guncangan juga menyebabkan sejumlah gedung mengalami retak hingga roboh, terutama di daerah dengan tanah berkarakter sedimen tebal.

    BMKG memastikan bahwa gempa Myanmar dan Thailand ini tidak berdampak pada Indonesia dan tidak memicu tsunami. Namun, kejadian ini menjadi pengingat bahwa kondisi geologi suatu wilayah dapat memperburuk dampak gempa, bahkan jika pusat gempa berada ratusan kilometer jauhnya.

  • Kapan Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025? Ini Jadwal dan Tahapannya

    Kapan Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025? Ini Jadwal dan Tahapannya

    Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan lebaran Idulfitri 2025 atau 1 Syawal 1446 Hijriah. Sidang isbat dijadwalkan dilaksanakan pada 29 Ramadan yang jatuh pada 29 Maret 2025.

    “Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad dikutip dari Antara, Jumat 28 Maret 2025.

    Sidang isbat ini terdiri dari tiga tahapan. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.

    Kemenag mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan Ormas Islam, termasuk LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya.

    Sidang Isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB yang berlangsung secara tertutup. Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.
     

     

    Diprediksi 1 Syawal 1446 H Jatuh 31 Maret 2025
    Rokhmad memprediksi Idul Fitri atau 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Masehi akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. “Kalau menurut hitung-hitungannya hisab, kemungkinan insya Allah (Idul Fitri) kita akan sama, yaitu di tanggal 31 Maret,” ungkapnya

    Abu menjelaskan secara astronomis atau hisab pada 29 Ramadhan 1446 Hijriah, belum terjadi ijtimak. Posisi hilal masih di bawah ufuk antara -3 hingga -1 derajat. Artinya, secara teori hilal tidak mungkin bisa diamati.

    Selain itu, posisi hilal belum memenuhi kriteria Imkanur Rukyat berdasarkan musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darusssalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

    Kendati demikian, pemerintah tetap akan melakukan pemantauan hilal di 30 titik di seluruh wilayah Indonesia untuk verifikasi atas perhitungan hisab.

    “Meskipun tidak dapat diamati, Rukyatul Hilal tetap kami lakukan karena merupakan ajaran Islam. Yang kedua, juga saya kira syiar Islam, ketiga, juga merupakan bagian dari layanan keagamaan dari pemerintah,” jelasnya.

    Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan lebaran Idulfitri 2025 atau 1 Syawal 1446 Hijriah. Sidang isbat dijadwalkan dilaksanakan pada 29 Ramadan yang jatuh pada 29 Maret 2025.
     
    “Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad dikutip dari Antara, Jumat 28 Maret 2025.
     
    Sidang isbat ini terdiri dari tiga tahapan. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.

    Kemenag mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan Ormas Islam, termasuk LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya.
     
    Sidang Isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB yang berlangsung secara tertutup. Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.
     

     

    Diprediksi 1 Syawal 1446 H Jatuh 31 Maret 2025
    Rokhmad memprediksi Idul Fitri atau 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Masehi akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. “Kalau menurut hitung-hitungannya hisab, kemungkinan insya Allah (Idul Fitri) kita akan sama, yaitu di tanggal 31 Maret,” ungkapnya
     
    Abu menjelaskan secara astronomis atau hisab pada 29 Ramadhan 1446 Hijriah, belum terjadi ijtimak. Posisi hilal masih di bawah ufuk antara -3 hingga -1 derajat. Artinya, secara teori hilal tidak mungkin bisa diamati.
     
    Selain itu, posisi hilal belum memenuhi kriteria Imkanur Rukyat berdasarkan musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darusssalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
     
    Kendati demikian, pemerintah tetap akan melakukan pemantauan hilal di 30 titik di seluruh wilayah Indonesia untuk verifikasi atas perhitungan hisab.
     
    “Meskipun tidak dapat diamati, Rukyatul Hilal tetap kami lakukan karena merupakan ajaran Islam. Yang kedua, juga saya kira syiar Islam, ketiga, juga merupakan bagian dari layanan keagamaan dari pemerintah,” jelasnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Bandara Samarinda sediakan satu penerbangan tambahan hadapi arus mudik

    Bandara Samarinda sediakan satu penerbangan tambahan hadapi arus mudik

    Kami mencatat pergerakan penumpang yang cukup signifikan dalam tiga hari terakhir. Untuk mengantisipasi potensi peningkatan menjelang puncak arus mudik, kami telah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan

    Samarinda (ANTARA) – Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda menyediakan satu penerbangan tambahan (extra flight) untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang selama periode arus mudik Lebaran 2025.

    “Kami mencatat pergerakan penumpang yang cukup signifikan dalam tiga hari terakhir. Untuk mengantisipasi potensi peningkatan menjelang puncak arus mudik, kami telah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan,” ujar Kepala Seksi Pelayanan dan Kerja sama Unit Penyelenggara Bandar Udara APT Pranoto Samarinda Denny Armanto di Samarinda, Jumat.

    Penerbangan tambahan itu disediakan untuk rute Samarinda–Surabaya yang akan dioperasikan pada 29 Maret 2025 oleh maskapai Super Air Jet.

    Ia mengungkapkan bahwa dalam tiga hari terakhir, yakni 25 hingga 27 Maret 2025, pihak bandara mencatat total pergerakan penumpang mencapai 7.528 orang, meliputi penumpang yang datang maupun berangkat.

    Denny menjelaskan bahwa jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, terjadi penurunan jumlah penumpang sebesar 32 persen.

    Meski demikian, pihak bandara tetap mengambil langkah antisipatif untuk memastikan kelancaran arus mudik.

    “Meskipun ada penurunan dibandingkan tahun lalu, kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa bandara, terutama dalam momen penting seperti arus mudik Lebaran,” katanya.

    Untuk meningkatkan pelayanan selama musim mudik Lebaran tahun ini, Bandara APT Pranoto menyediakan beberapa layanan tambahan yang berbeda dari tahun sebelumnya. Salah satunya adalah fasilitas pemeriksaan kesehatan gratis yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan.

    Penumpang dapat memanfaatkan layanan ini dengan mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi Satu Sehat. Lokasi pemeriksaan kesehatan terletak di selasar keberangkatan.

    Selain itu, Bandara APT Pranoto Samarinda juga menyediakan pelayanan pendampingan khusus dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Kalimantan Timur bagi penumpang ibu hamil. Layanan ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi ibu hamil yang melakukan perjalanan udara.

    Dalam menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik Lebaran, Bandara APT Pranoto telah mengaktifkan posko mudik yang melibatkan berbagai unsur terkait. Posko ini melibatkan personel dari TNI, Polri, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), IBI, Badan Karantina, Airnav Indonesia, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

    “Setiap harinya, personel dari berbagai instansi tersebut memberikan pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Hingga saat ini, kami bersyukur bahwa arus mudik Lebaran di Bandara APT Pranoto berjalan lancar, aman, dan nyaman,” kata Denny.

    Pewarta: Ahmad Rifandi
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Lebaran Fix Senin 31 Maret 2025? Begini Kata Kemenag soal Tanggal Pasti Idul Fitri 2025

    Lebaran Fix Senin 31 Maret 2025? Begini Kata Kemenag soal Tanggal Pasti Idul Fitri 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, memprediksi bahwa Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Masehi akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    “Kalau menurut hitung-hitungannya hisab, kemungkinan insya Allah (Idul Fitri) kita akan sama, yaitu di tanggal 31 Maret,” ujar Abu Rokhmad di Jakarta, Jumat 21 Maret 2025.

    Abu menjelaskan bahwa secara astronomis (hisab), pada 29 Ramadan 1446 Hijriah, belum terjadi ijtimak (konjungsi). Posisi hilal masih berada di bawah ufuk antara -3 hingga -1 derajat. Dengan demikian, secara teori hilal tidak mungkin bisa diamati.

    Selain itu, posisi hilal juga belum memenuhi kriteria Imkanur Rukyat yang disepakati oleh Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yaitu ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

    Tetap Dilakukan Rukyatul Hilal

    Meski hilal diprediksi tidak terlihat, pemerintah tetap akan melakukan pemantauan hilal di 30 titik di seluruh wilayah Indonesia sebagai bentuk verifikasi atas perhitungan hisab.

    “Meskipun tidak dapat diamati, rukyatul hilal tetap kami lakukan karena merupakan ajaran Islam. Yang kedua, saya kira ini juga sebagai syiar Islam, ketiga, juga merupakan bagian dari layanan keagamaan dari pemerintah,” tutur Abu Rokhmad.

    Hasil rukyatul hilal ini akan menjadi pedoman bagi Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam mengumumkan hasil Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1446 Hijriah.

    Sidang Isbat 29 Maret 2025

    Sidang Isbat penetapan awal Syawal 1446 Hijriah atau Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    “Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan dan 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal,” ujar Abu Rokhmad.

    Proses Sidang Isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB hingga menjelang Magrib. Kemenag akan mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan organisasi Islam seperti BMKG, BRIN, LAPAN, serta lembaga terkait lainnya.

    Sidang Isbat akan digelar secara tertutup pada pukul 18.45 WIB. Hasilnya akan diumumkan kepada masyarakat melalui konferensi pers yang dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada pukul 19.00 WIB.

    Prediksi dari Kemenag Aceh

    Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh juga memperkirakan bahwa Idul Fitri 1446 Hijriah akan jatuh serentak pada Senin, 31 Maret 2025, karena hilal diprediksi tidak akan terlihat pada 29 Ramadan 1446 H.

    “Untuk penetapan awal Syawal akan dilakukan pada hari Sabtu, 29 Ramadan 1446 Hijriah bertepatan dengan 29 Maret 2025 Masehi pada saat Magrib,” kata Kepala Kemenag Aceh, Azhari, di Banda Aceh, Rabu 26 Maret 2025.

    Azhari menjelaskan bahwa rukyatul hilal biasanya dilakukan setiap tanggal 29 bulan hijriah. Namun, dalam kondisi ini, posisi hilal masih berada di bawah horizon (minus). Oleh karena itu, Kanwil Kemenag Aceh hanya akan melakukan edukasi dan pemaparan mengenai keadaan hilal, yang akan dipusatkan di Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga, Aceh Besar.

    Ahli Falak: Hilal Dipastikan Tidak Terlihat

    Ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra, mengonfirmasi bahwa berdasarkan berbagai metode, hilal dipastikan tidak akan terlihat di Aceh pada 29 Ramadan 1446 Hijriah. Akibatnya, ibadah puasa Ramadan kemungkinan besar akan disempurnakan menjadi 30 hari.

    “Baik menggunakan konsep rukyatul hilal, imkanur rukyat (kemungkinan melihat hilal), maupun konsep hisab, dapat dipastikan hilal masih berada di bawah ufuk saat magrib pada 29 Ramadan,” katanya.

    Menurutnya, ijtima (posisi bulan dan matahari pada satu garis lurus) terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17:57.38 WIB. Posisi hilal saat magrib diperkirakan berada pada -1,07 derajat di bawah ufuk dengan elongasi geosentris 1,2 derajat dan elongasi toposentris 1,5 derajat.

    “Dengan keadaan hilal masih minus di bawah ufuk pada hari ijtimak (29 Ramadan), maka hilal dipastikan tidak akan terlihat dan bilangan bulan Ramadan akan disempurnakan menjadi 30 hari,” ucap Alfirdaus Putra.

    Dengan demikian, berdasarkan perhitungan ini, Idul Fitri 2025 diprediksi jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Namun, penetapan resmi tetap menunggu pengumuman dari Menteri Agama dalam Sidang Isbat pada 29 Maret 2025 pukul 19.00 WIB.

    “Meski demikian, penetapan 1 Syawal tetap menunggu pengumuman Menteri Agama pada tanggal 29 Maret 2025 pukul 19.00 WIB nanti,” kata Alfirdaus Putra.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Analisis BMKG Gempa M 7,6 Guncang Myanmar: Aktivitas Sesar Aktif Sagaing, Tak Berpotensi Tsunami – Halaman all

    Analisis BMKG Gempa M 7,6 Guncang Myanmar: Aktivitas Sesar Aktif Sagaing, Tak Berpotensi Tsunami – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono membeberkan analisisnya terkait gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,6 yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) sekira pukul 12.50 waktu setempat.

    Dia mengatakan gempat terjadi sebanyak dua kali yaitu pada pukul 13.20 WIB berkekuatan M 7,6 dan pukul 13.31 WIB dengan kekuatan M 6,4.

    “Dua Gempa terjadi dengan selisih waktu 11 menit 3 detik. Adapun selisih jarak kedua pusat gempa kurang lebih 60 kilometer,” katanya kepada Tribunnews.com, Jumat sore.

    Daryono mengungkapkan gempa ini terjadi di kedalaman 10 km dan berpusat di Mandalay, Myanmar.

    “Pada hari Jumat, 28 Maret 2025, pukul 13:20:56 WIB wilayah Mandalay, Myanmar, diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo M7,6 dengan episenter terletak pada koordinat 21,76° LU; 95,83° BT, pada kedalaman 10 km,” katanya.

    Daryono mengungkapkan gempa di Myanmar tersebut dipicu adanya aktivitas sesar aktif Sagaing.

    Sebagai informasi, sesar Sagaing adalah sesar teraktif di Myanmar yang melintasi atau dekat dengan kota-kota besar seperti Yangon, Naypyidaw, dan Mandalay.

    Lalu, sesar Sagaing merupakan batas antara Myanmar dan Lempeng Sunda.

    “Gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dipicu aktivitas sesar aktif Sagaing,” jelasnya.

    Kendati demikian, Daryono mengungkapkan gempa dahsyat tersebut tidak berpotensi mengakibatkan gelombang tsunami.

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.

    Sebagai informasi, gempa yang mengguncang Myanmar tersebut turut dirasakan getarannya oleh Thailand hingga China.

    Dikutip dari CNN, Pusat Jaringan Gempa China (China Earthquake Networks Center (CENC) melaporkan getaran terasa sampai di Provinsi Yunan, barat daya China.

    Sementara, getaran di Thailand mengakibatkan warga di bagian selatan berhamburan keluar.

    “Saya mendengarnya dan saya sedang tidur di rumah. Saya berlari sejauh ayng saya bisa dengan mengenakan piyama keluar dari rumah,” kata salah satu warga bernama Duangjai, dikutip dari Bangkok Post.

    Bahkan, gempa ini sampai membuat Perdana Menteri (PM) Thailand, Paetongtarn Shinawatra menghentikan kunjungan kenegaraannya ke Pulau Selatan Phuket dan langsung mengelar rapat mendesak.

    Gempa ini juga mengakibatkan Istana Mandalay di Myanmar mengalami kerusakan. Adapun istana tersebut merupakan kediaman raja terakhir Burma dan berada di Kota Mandalay.

    Tak cuma itu, kerusakan juga menimpa jembatan di Kota Sagaing di mana jembatan tersebut dikabarkan sampai rubuh akibat gempa dahsyat yang terjadi, dikutip dari Myanmar Now.

    Kerusakan akibat gempa juga diperkirakan tejradi di kota-kota lain seperti Kyaukse, Pyin Oo Lwin, dan Shwebo.

    Di sisi lain, belum diketahui ada atau tidaknya korban jiwa akibat gempa dahsyat ini.

    Sementara, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Joedha Nugraha masih berkoordinasi dengan pihak KBRI di Bangkok dan Yangon untuk mengetahui ada atau tidaknya korban yang berasal dari Indonesia.

    “Siap segera (menginformasikan). Lagi koordinasi dengan KBRI Bangkok dan KBRI Yangon,” katanya kepada Tribunnews.com.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

  • Prakiraan Cuaca saat Pawai Ogoh-Ogoh dan Hari Raya Nyepi di Bali, BMKG Minta Warga Waspada

    Prakiraan Cuaca saat Pawai Ogoh-Ogoh dan Hari Raya Nyepi di Bali, BMKG Minta Warga Waspada

    PIKIRAN RAKYAT – Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat Bali untuk mewaspadai potensi hujan lebat yang dapat disertai petir selama Hari Raya Nyepi pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Selain itu, gelombang laut tinggi hingga dua meter atau lebih diperkirakan terjadi di perairan selatan Bali. Kepala BBMKG Wilayah III, Cahyo Nugroho menyampaikan bahwa peringatan dini telah diterbitkan untuk periode 28-30 Maret 2025.

    “Selama periode Hari Suci Nyepi, kami memperkirakan adanya hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di beberapa wilayah Bali, termasuk Kabupaten Buleleng, Jembrana, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan pada 29 Maret,” katanya, Jumat 28 Maret 2025.

    Pada hari berikutnya, Minggu 30 Maret 2025, hujan petir diperkirakan akan lebih terkonsentrasi di Kabupaten Buleleng dan Jembrana. Selain itu, angin diperkirakan bertiup dari arah barat daya-barat laut dengan kecepatan mencapai 34 kilometer per jam.

    Menurut analisis BBMKG Denpasar, cuaca ekstrem ini disebabkan oleh aktivitas gelombang ekuator Rossby di sekitar wilayah Bali yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan. Suhu muka laut di sekitar Bali diperkirakan antara 28-30 derajat Celsius, dengan massa udara basah terkonsentrasi hingga lapisan 500 milibar atau sekitar 5.500 meter.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi dampak cuaca ekstrem, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Masyarakat juga diingatkan untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui laman resmi BBMKG Denpasar (bbmkg3.bmkg.go.id) serta kanal media sosial seperti Telegram (@warningcuacabali), akun X (@bbMKG3), dan Instagram (@bmkgbali).

    Prakiraan Cuaca saat Pawai Ogoh-Ogoh

    Menjelang Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali akan menggelar pawai ogoh-ogoh pada Jumat, 28 Maret 2025. Namun, BBMKG memperingatkan bahwa cuaca di Bali pada hari tersebut berpotensi berawan hingga hujan disertai petir di beberapa wilayah.

    “Waspadai potensi hujan yang dapat disertai petir di sebagian besar wilayah Bali saat pawai ogoh-ogoh,” ujar Cahyo Nugroho dalam keterangannya.

    Berdasarkan prakiraan BBMKG, kondisi cuaca saat pawai ogoh-ogoh diperkirakan sebagai berikut:

    Pagi hari: Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Jembrana, dan Tabanan diperkirakan mengalami hujan ringan. Siang hingga sore hari (11.00-17.00 WITA): Sebagian besar wilayah Bali berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, serta hujan petir di beberapa daerah. Sore hari (17.00 WITA): Kabupaten Buleleng diperkirakan berawan, sementara wilayah lain mengalami hujan. Malam hari: Mayoritas wilayah di Bali diperkirakan berawan.

    Suhu udara pada hari tersebut diperkirakan berada di kisaran 23-24 derajat Celsius pada pagi hari dan bisa mencapai 32 derajat Celsius pada siang hari. Angin akan bertiup dengan kecepatan sekitar 24-28 kilometer per jam.

    Sehari sebelum Nyepi, masyarakat Bali akan mengadakan Pengerupukan, yakni pawai ogoh-ogoh keliling desa yang melambangkan upaya manusia untuk mengusir energi negatif menjelang Tahun Baru Saka. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan menyesuaikan kegiatan mereka dengan kondisi cuaca yang mungkin berubah secara tiba-tiba.

    Untuk mendapatkan pembaruan cuaca secara real-time, masyarakat dapat mengakses situs resmi BMKG atau mengikuti akun media sosial BBMKG Denpasar.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Potensi Cuaca Ekstrem saat Arus Mudik, Ini Peringatan DPR untuk Pemerintah

    Potensi Cuaca Ekstrem saat Arus Mudik, Ini Peringatan DPR untuk Pemerintah

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah dan pihak terkait untuk memprioritaskan keselamatan pemudik di tengah potensi cuaca ekstrem pada arus mudik Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025.

    Menurutnya, pemerintah bersama pihak terkait perlu segera mengambil langkah-langkah guna mengantisipasi risiko akibat cuaca ekstrem.

    “Salah satu yang harus menjadi perhatian adalah penyebaran informasi cuaca yang harus dilakukan secara real time melalui berbagai kanal, termasuk media massa dan aplikasi transportasi online,” imbaunya melalui keterangan tertulis yang dikutip Jumat (28/3/2025).

    Eks Menko PMK ini turut mengusulkan agar papan informasi digital di tempat peristirahatan (rest area) dan terminal transportasi umum digunakan untuk memberikan pembaruan cuaca kepada pemudik.

    “BMKG harus terus memperbarui informasi cuaca secara akurat dan cepat. Masyarakat harus mendapatkan peringatan dini agar bisa mengambil keputusan perjalanan yang lebih aman,” ucapnya.

    Tak hanya itu, cucu Proklamator RI ini menekankan pentingnya koordinasi intens antara BMKG dengan pihak-pihak terkait yang bekerja langsung dengan layanan transportasi dalam menghadapi cuaca ekstrem.

    “Pemerintah harus memastikan kesiapan infrastruktur transportasi, seperti bandara, pelabuhan, dan terminal, untuk menghadapi kemungkinan gangguan akibat cuaca buruk,” tutur Cucu Bung Karno tersebut.

    Di lain sisi, Puan juga mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum melakukan perjalanan mudik. 

    Dia menyarankan penudik untuk selalu memantau informasi cuaca, memastikan kendaraan dalam kondisi prima, serta tidak memaksakan perjalanan jika terjadi hujan lebat atau angin kencang.  

    “Kita semua tentu berharap arus mudik tahun ini berjalan lancar. Maka keselamatan harus tetap menjadi prioritas. Mari kita bersama-sama bersiap dan selalu waspada agar perjalanan mudik bisa tetap nyaman dan aman,” tutup dia.

    Sebagai informasi, berdasarkan peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan didominasi cuaca berawan hingga hujan ringan untuk periode 24-27 Maret 2025. Beberapa daerah pun diprediksi mengalami hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang.

    Menurut BMKG, wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat menjadi wilayah yang perlu diwaspadai, sementara hujan lebat dengan angin kencang juga berpotensi terjadi di Nusa Tenggara Timur. 

    Kombinasi dari beberapa gangguan atmosfer juga disebut berpotensi berpengaruh pada kondisi perairan dengan memunculkan gelombang tinggi, terutama di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. 

  • BMKG Deteksi Gempa di Sumedang, Guncangan Tercatat 3,0 Magnitudo

    BMKG Deteksi Gempa di Sumedang, Guncangan Tercatat 3,0 Magnitudo

    JABAR EKSPRES – Telah terjadi peristiwa gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat pada Jumat, 28 Maret 2025.

    Ketika dikonfirmasi, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Teguh Rahayu membenarkan, adanya guncangan di wilayah Kabupaten Sumedang.

    “Kejadian gempa bumi tadi siang sekitar pukul 11.48 WIB. Guncangan 3,0 magnitudo,” katanya kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Jumat (28/3).

    BACA JUGA: Jaga Kondusifitas, Kapolsek Cimanggung Sumedang Pastikan Tak Ada Ormas Minta THR di Wilayah Hukumnya

    Rahayu atau akrab disapa Ayu menjelaskan, lokasi atau titik guncangan berada di 6.90 Lintang Selatan (LS) hingga 108.06 Bujur Timur (BT).

    “Area 16 kilometer Tenggara Kabupaten Sumedang titiknya. Dengan kedalaman sekitar 6 kilometer,” jelasnya.

    Ayu mengimbau, masyarakat khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Sumedang, untuk tetap waspada dan berhati-hati apabila merasakan terjadinya guncangan gempa bumi.

    BACA JUGA: Gencar Penertiban, Satpol PP Sumedang Akui Kelengkapan Administrasi Perum SBG Belum Berizin

    “BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” bebernya.

    “Kemudian menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempabumi,” pungkas Ayu. (Bas)

  • Jadwal Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1446 H atau Lebaran 2025

    Jadwal Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1446 H atau Lebaran 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan awal Syawal 1446 H pada 29 Ramadan 1446 H, yang bertepatan dengan 29 Maret 2025.

    Kepastian ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Abu Rokhmad dalam Rapat Persiapan Sidang Isbat di kantor pusat Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

    “Sidang isbat awal Syawal akan digelar pada 29 Maret 2025. Sebagaimana tradisi yang telah berlangsung, sidang isbat selalu dilaksanakan pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menentukan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” ujar Abu Rokhmad di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.

    Metode Hisab dan Rukyat

    Penetapan awal Syawal dilakukan dengan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan langsung). Hal ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 2 Tahun 2024 yang mengatur bahwa penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah dilakukan oleh Pemerintah RI melalui Menteri Agama dan berlaku secara nasional.

    Menurut Abu Rokhmad, secara hisab, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB. Berdasarkan data astronomi, saat matahari terbenam, posisi hilal diperkirakan berada pada kisaran minus tiga derajat di Papua hingga minus satu derajat di Aceh.

    “Data astronomi ini akan diverifikasi melalui mekanisme rukyat,” tegasnya.

    Dua Dimensi Rukyatul Hilal

    Abu Rokhmad menjelaskan bahwa rukyatul hilal memiliki dua dimensi penting. Pertama, dimensi ta’abbudi, yaitu ibadah yang sesuai dengan sunnah Nabi. “Rukyat telah dilakukan sejak masa Nabi untuk menentukan awal dan akhir bulan hijriah. Fatwa MUI juga menegaskan bahwa penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah dilakukan dengan metode hisab dan rukyat,” ujarnya.

    Kedua, dimensi pengetahuan, di mana rukyat berfungsi sebagai konfirmasi atas perhitungan astronomi. “Apa yang telah dihitung secara ilmiah akan dikonfirmasi melalui pengamatan langsung di lapangan,” jelasnya.

    Untuk mendukung proses rukyat, Kemenag akan menggunakan peralatan canggih. Rukyatul hilal akan dilakukan di 33 titik pemantauan yang tersebar di seluruh provinsi, kecuali Bali. “Di Bali, rukyatul hilal tidak dilaksanakan karena bertepatan dengan perayaan Nyepi. Ini adalah bentuk saling menghormati antarumat beragama,” ungkap Abu Rokhmad.

    Jadwal Sidang Isbat

    Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB hingga menjelang magrib. Kemenag akan mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, serta perwakilan organisasi Islam seperti LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya.

    Sidang isbat dijadwalkan berlangsung secara tertutup pada pukul 18.45 WIB. Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers yang dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Dengan metode yang telah teruji dan partisipasi berbagai pihak, Kemenag memastikan proses penetapan awal Syawal 1446 H berjalan dengan akurat dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News