Kementrian Lembaga: BMKG

  • Update Terbaru: Gempa Bogor M4.1 Rusak 35 Rumah, Warga Diminta Tenang – Halaman all

    Update Terbaru: Gempa Bogor M4.1 Rusak 35 Rumah, Warga Diminta Tenang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Gempa berkekuatan M4.1 yang mengguncang Bogor pada Kamis malam (10/4/2025) merusak 35 rumah di sejumlah wilayah.

    BNPB mengimbau warga untuk tetap tenang dan mengikuti arahan resmi demi keselamatan pascagempa.

    Gempa Guncang Wilayah Bogor, 35 Rumah Rusak Ringan

    Gempa bumi terjadi pada Kamis (10/4) pukul 22.16 WIB dengan kekuatan M4.1, berpusat di darat dengan kedalaman 5 km.

    Berdasarkan data BPBD, sebanyak 35 rumah mengalami kerusakan.

    24 rumah rusak ringan dan 2 rumah rusak sedang di Kota Bogor.

    9 rumah rusak ringan dan 1 rumah rusak sedang di Kabupaten Bogor.

    11 Kelurahan dan 1 Desa Terdampak

    Sebanyak 11 kelurahan di 4 kecamatan di Kota Bogor dan 1 desa di Kabupaten Bogor terdampak gempa.

    Kelurahan yang terdampak di Kota Bogor:

    Kelurahan Kedunghalang

    Kelurahan Cilendek Timur

    Kelurahan Pasir Jaya (Kecamatan Bogor Barat)

    Kelurahan lainnya di Kecamatan Bogor Utara, Bogor Tengah, dan Bogor Selatan.

    Desa yang terdampak di Kabupaten Bogor:

    Desa Cijayanti (Kecamatan Babakan Madang).

    Pascagempa, BPBD dan BNPB Terus Lakukan Pemutakhiran Data

    Meski kondisi telah kembali kondusif, BPBD Kota dan Kabupaten Bogor bersama BNPB terus melakukan pemutakhiran data dan penanganan pascagempa secara bertahap.

    Pemetaan kebutuhan darurat juga sedang dilakukan untuk memastikan penanganan yang tepat bagi masyarakat yang terdampak.

    GEMPA DI KOTA BOGOR – Gempa bumi magnitudo 4,1 mengguncang Kota Bogor, Jawa Barat pada 10 April 2025. Baca informasi terbaru dan langkah-langkah penanggulangan serta persiapan menghadapi gempa dari BMKG. (BMKG)

    Imbauan BNPB: Tetap Tenang dan Jangan Sebarkan Informasi Tidak Terverifikasi

    Sebagai langkah antisipasi, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

    Warga diminta untuk mengikuti arahan resmi dari pemerintah dan menjaga keselamatan diri dan keluarga. BNPB juga akan terus memberikan informasi terkini melalui kanal resmi mereka.

    “Pemerintah daerah terus memantau perkembangan dan memastikan penanganan yang efektif pascagempa. Kami berharap warga tetap tenang dan mengikuti arahan yang ada,” kata BNPB dalam pernyataannya.

    Dengan adanya upaya pemulihan yang terus berlangsung, masyarakat diharapkan tetap waspada dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.

    Pemerintah daerah bersama dengan BNPB akan terus mengupayakan yang terbaik untuk membantu para korban dan memastikan kondisi kembali normal.

    Penyebab Gempa Terungkap

    Penyebab gempa bumi berkekuatan 4,1 magnitudo dengan kedalaman 5 km yang mengguncang wilayah Kota Bogor pada Kamis (10/4/2025), terungkap.

    Gempa tersebut merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, menjelaskan bahwa bukti gempa ini adalah gempa tektonik terlihat dari bentuk gelombang gempa yang tercatat oleh sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko).

    “Dengan karakteristik gelombang S (Shear) yang kuat dengan komponen frekuensi tinggi, ini merupakan ciri khas dari gempa tektonik yang terjadi ketika sesar aktif melepaskan energi,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (11/4/2025).

    BMKG juga menganalisis bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme geser atau strike-slip, dengan episenter terletak di jalur Sesar Citarik yang mengarah ke mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip).

    Gempa Susulan

    BMKG melaporkan bahwa hingga pagi hari tadi, telah terjadi aktivitas gempa susulan sebanyak empat kali. Gempa susulan pertama terjadi pada pukul 23.12 WIB dengan kekuatan 1,9 magnitudo, disusul dengan gempa lainnya pada pukul 23.14 WIB (1,7 M), 01.04 WIB (1,6 M), dan 01.38 WIB (1,7 M).

    Imbauan Wali Kota Bogor

    Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. Ia juga menyampaikan bahwa beberapa kantor dinas mengalami kerusakan ringan.

    “Kepada seluruh warga, saya mengimbau untuk mengantisipasi apabila terjadi gempa susulan. Sejauh ini, saya telah menerima laporan mengenai kerusakan ringan di beberapa kantor dinas. Harapannya, tentu tidak terjadi kerusakan yang sedang maupun berat di sekitar Kota Bogor,” ujarnya.

    Dedie Rachim berharap agar masyarakat tetap berada dalam kondisi aman dan terus melakukan pemantauan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor untuk memitigasi dampak lebih lanjut.

    “Kita berdoa agar tidak terjadi lagi gempa susulan. Untuk itu, saya juga meminta kepada pihak BPBD agar terus mewaspadai dan mengantisipasi kemungkinan hal-hal yang tidak kita inginkan,” tambahnya.

  • Analisis di Balik Suara Dentuman saat Gempa Bogor

    Analisis di Balik Suara Dentuman saat Gempa Bogor

    Jakarta

    Gempa dangkal berkekuatan M 4,1 yang melanda Bogor disertai dengan suara dentuman. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap analisis di balik suara dentuman tersebut.

    Dirangkum detikcom Jumat (11/4/2025), gempa diketahui berpusat di darat, tepatnya di Kota Bogor. Kedalaman gempa 5 km.

    Titik gempa berada di 6,62 Lintang Selatan dan 106,80 Bujur Timur. Kedalaman gempa mencapai 5 km.

    Gempa terjadi sekitar pukul 22.16 WIB. Lokasi gempa berada 2 km tenggara di Kota Bogor, Jawa Barat.

    Rumah hingga Kantor Dinas Rusak

    Sementara itu, berdasarkan data dari Bidang Ops Tagana Kota Bogor Sumardi, per Jumat (11/4/2025) pukul 00.38 WIB. Kerusakan terjadi pada atap, keretakan dinding, hingga rumah ambruk. Sementara bangunan yang rusak meliputi rumah warga hingga sekolah.

    Berikut rincian datanya:

    1. Atap rumah ambruk RT 01/08 Kelurahan Muarasari, Bogor Selatan

    2. Rumah retak RT 02/05 Kelurahan Bondongan, Bogor Selatan

    3. Rumah ambruk RT 02/01 Kelurahan Rancamaya, Bogor Selatan

    4. Rumah ambruk RT 02/03 Kelurahan Bojong Kerta, Bogor Selatan

    5. Rumah retak RT 02/03 Kelurahan Pasir Jaya, Bogor Barat

    6. Atap rumah ambruk Cimanggu Poncol RT 05/08 Kelurahan Cilendek Timur, Bogor Barat

    7. Rumah retak RT 04/08 Kelurahan Gudang, Bogor Tengah

    8. Rumah retak Cimanggu Pesantren RT 03/06 Kelurahan Kedung Waringin, Tanah Sereal

    9. Runah retak Jalan Menteng RT 03/02 Kelurahan Menteng, Bogor Barat

    10. Rumah retak RT 01 RW 06 Panaragan Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor

    11. Rumah retak Jalan Layung Sari RT 04/19 Kelurahan Empang, Bogor Selatan

    12. Rumah Retak Gang Kosasih RT 06/08 Kelurahan Cikaret, Bogor Selatan

    13. Rumah retak RT 02/12 Kelurahan Gudang, Bogor Tengah, Kota Bogor

    14. Rumah retak RT 02/11 Kelurahan Menteng ,Bogor Barat

    15. Rumah retak Wangun RT 06/01 Kelurahan Sindang Sari, Bogor Timur

    16. Rumah retak BLK Bumi Menteng Asri RT 02/11 Kelurahan Menteng, Bogor

    17. Atap genteng bangunan sekolah BAIS RW 06 Kelurahan Menteng, Bogor Barat

    Lantas, bagaimana dengan analisis BMKG soal gemuruh yang menyertai gempa ini? Baca halaman selanjutnya.

    Dipicu Sesar Citarik

    Foto: Potret rumah warga di Kelurahan Cilendek Timur, Bogor, rusak akibat gempa 4,1 magnitudo yang mengguncang Kota Bogor (Rizky/detikcom)

    BMKG menyebut gempa M 4,1 yang mengguncang Kota Bogor semalam merupakan gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake). Gempa tersebut dipicu aktivitas sesar Citarik.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG menunjukkan bahwa gempa Bogor memiliki mekanisme geser (strike-slip). Episenter Gempa Bogor terletak pada jalur Sesar Sesar Citarik yang memiliki mekanisme geser mengiri (Sidarto, 2008)

    “Pembangkit Gempa Bogor diduga kuat adalah Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip) sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG,” ujar Daryono dalam keterangannya, Jumat (11/4/2024).

    Daryono mengatakan, bukti bahwa gempa Bogor adalah gempa tektonik tampak pada bentuk gelombang gempa hasil catatan sensor seismik DBJI (Darmaga)

    Kemudian, CBJI (Citeko) dengan karakteristik gelombang S (Shear) yang kuat dengan komponen frekuensi tinggi (Strong shearing is a characteristic of tectonic earthquakes that occur when faults rupture and release energy).

    Penyebab Suara Gemuruh

    Foto: Kepala Stasiun Geofisika Kelas II Denpasar Arief Tyastama (kiri) dan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono (kanan), Kamis (20/6/2024). (I Putu Budikrista Artawan/detikBali)

    Gempa yang terletak pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT dengan kedalaman hiposenter 5 km ini disertai dengan munculnya suara gemuruh dan dentuman. Menurut Daryono, hal itu sangat wajar terjadi pada jenis gempa dangkal.

    “Suara tersebut muncul karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan, sekaligus sebagai bukti bahwa gempa yang terjadi memiliki kedalaman hiposenter sangat dangkal,” imbuhnya.

    “Semua gempa sangat dangkal disertai dengan suara ledakan, dentuman dan gemuruh (Very shallow earthquakes can produce rumbling or booming sounds that people can hear if they are close by. These sounds are caused by high-frequency vibrations from the earthquake),” sambungnya.

    Gempa bumi tersebut dirasakan di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok dengan Skala Intensitas III-IV MMI dan menimbulkan kerusakan ringan pada beberapa bangunan rumah warga di Kota Bogor.

    Hingga pukul 06.00 WIB pagi tadi, monitoring BMKG terhadap Gempa Bogor mencatat telah terjadi aktivitas gempa susulan sebanyak 4 kali, yakni pukul 23.12 WIB (Magnitudo 1,9), pukul 23.14 WIB (Magnitudo 1,7), pukul 01.04 WIB (Magnitudo 1,6), dan pukul 1.38 WIB (Magnitudo 1,7).

    Sesar Citarik

    Sementara itu, dilansir situs Kementerian ESDM, Sesar Citarik mempunyai orientasi utara timur laut-selatan barat daya, memanjang namun tersegmentasi melalui Pelabuhan ratu, Bogor, hingga Bekasi. Sesar ini diperkirakan telah aktif sejak belasan juta tahun lalu dan masih aktif hingga saat ini dengan mekanisme sesar geser/mendatar mengiri (sinistral strike slip).

    Merujuk pada jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral berjudul “Dinamika Sesar Citarik” yang ditulis oleh Sidarto, sesar ini dicirikan oleh kelurusan Sungai Citarik sehingga disebut dengan Sesar Citarik.

    Sesar Citarik paling tidak sudah ada sejak periode tektonik Miosen Tengah, yang merupakan sesar aktif secara transtensional. Pada periode tektonik Plio-Plistosen dan periode Kuarter, Sesar Citarik sebagai sesar mendatar mengiri, dengan kemiringan ke arah barat laut.

    Sesar Citarik memotong Pulau Jawa di bagian barat, yang memanjang dari Samudera Hindia, pantai bagian tenggara Teluk Pelabuhanratu, Kota Pelabuhanratu, Sungai Citarik, Bogor, perbatasan Bekasi dan Jakarta; dan menerus ke Laut Jawa.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Cerita Warga saat Gempa Kota Bogor : Kopi Belum Sempat Diminum

    Cerita Warga saat Gempa Kota Bogor : Kopi Belum Sempat Diminum

    JABAR EKSPRES – Rangga (23) warga Komplek PGRI, Kedung Halang, Kota Bogor, merasakan langsung gempa yang terjadi pada Kamis (10/4) malam.

    Ia bercerita, sebelum gempa berkukuatan 4,1 magnitudo itu, ia tengah santai sejenak diatas rumah lantai dua miliknya.

    Lalu ia menyeduh kopi untuk dinikmati sambil bersantai, tiba-tiba rumahnya goyang dan panik keluar dari rumah.

    BACA JUGA:Bogor Diguncang Gempa Sebanyak Lima Kali, Begini Penjelasan dari BMKG!

    “Lagi ngopi di atas rumah terus goyang kirain belum makan. Eh ga lama pada teriak gempa gempa gempa, mana kopi baru jadi kan belum diminum,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (11/4).

    Selain merasakan gempa, Rangga bersama kelurganya pun mendengar suara gemuruh yang keluar dari dasar tanah.

    Bahkan, pasca gempa dangkal yang lokasi di Kota Bogor ini, Rangga tak nyenyak tidur, kwatir gempa susulan datang.

    “Akhirnya lari ke bawah, ke luar rumah, terus ga tidur tuh sampe setengah 12 an, takut ada gempa lagi,” pungkasnya.

    BACA JUGA:Dalam Sepekan, BMKG Laporkan 30 Kejadian Gempa di Jabar dan Sekitarnya

    Sementara itu, Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada 14 laporan rumah rusak akibat gempa bumi, Kamis (10/4) malam.

    Gempa dengan magnitudo 4,1 itu terletak pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 km Tenggara Kota Bogor pada kedalaman 5 kilometer.

    “Laporan yang masuk ke kami 14 rumah, itu rata-rata dingdingnya retak dan ada juga plafon yang copot,” tuturnya.

    Berdasarkan data yang diterima BPBD Kota Bogor dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ada tiga kali gempa terjadi di wilayah Kota Bogor.

    “Info yang kami terima dari BMKG kalo tidak salah pukul 23.00 WIB itu ada yang magnitudo 1,9, 1,7, dan 1,6 kurang lebih 3 kali gempa,” pungkasnya.

  • Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Agam Sumbar

    Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Agam Sumbar

    Agam, Beritasatu.com – Gempa dengan magnitudo 4,3 mengguncang wilayah timur laut Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), pada Jumat  (11/4/2025) pukul 18.27 WIB. 

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan pusat gempa berada pada koordinat 0,11 derajat lintang selatan dan 100,07 derajat bujur timur, tepatnya di darat sekitar 22 kilometer timur laut Agam, dengan kedalaman satu kilometer. 

    Guncangan gempa di Agam ini juga dirasakan oleh sejumlah warga di beberapa wilayah, termasuk Kota Payakumbuh, Bukittinggi dan Kabupaten Pasaman Barat. Hingga berita ini dirilis, belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut. 

    BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.  Warga juga disarankan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan di Agam.

  • PUI apresiasi kerja Polri jadikan mudik 2025 aman dan terkendali

    PUI apresiasi kerja Polri jadikan mudik 2025 aman dan terkendali

    Polri telah mengawal tradisi ini dengan dedikasi tinggi sebagai bagian dari penguatan nilai kebangsaan dan kemanusiaan.

    Jakarta (ANTARA) – Persatuan Ummat Islam (PUI) mengapresiasi kinerja Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan jajaran yang profesional dan responsif dalam pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    Ketua Umum DPP PUI Raizal Arifin menilai keberhasilan pengamanan mudik tahun ini merupakan bukti kesiapan dan sinergi antarinstansi dengan Polri sebagai garda depan.

    “Polri bekerja sistematis dan humanis, mulai dari rekayasa lalu lintas, layanan posko, hingga patroli di titik rawan. Ini menunjukkan Polri hadir sebagai pelindung dan pelayan masyarakat,” kata Raizal Arifin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Wakil Ketua Umum PUI Irfan Ahmad Fauzi menambahkan bahwa keberhasilan mudik bukan hanya soal teknis, melainkan juga bentuk kepedulian negara pada kebahagiaan dan keselamatan rakyat.

    “Mudik adalah tradisi sosial dan spiritual. Polri telah mengawal tradisi ini dengan dedikasi tinggi sebagai bagian dari penguatan nilai kebangsaan dan kemanusiaan,” ujar Irfan.

    PUI juga mengajak masyarakat untuk terus mendukung Polri dalam menjaga ketertiban dan keamanan, tidak hanya saat Lebaran, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

    Sebelumnya, Polri selesai melaksanakan Operasi Ketupat 2025. Operasi untuk mengamankan pelaksanaan mudik Lebaran telah berlangsung sejak 26 Maret sampai dengan 8 April 2025.

    Pengamanan dan pelayanan pada masa libur Lebaran 2025 berjalan aman dan lancar sesuai dengan jargon mudik Polri 2025: Mudik Aman, Keluarga Nyaman.

    Operasi Ketupat tahun ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan seperti TNI, Basarnas, BMKG, hingga Kementerian Perhubungan. Adapun jumlah personel yang diturunkan sebanyak 164.298 orang.

    Terdapat empat klaster utama yang menjadi fokus pengamanan dalam operasi tersebut, yakni jalur tol, jalan nasional, pelabuhan penyeberangan, serta destinasi wisata dan tempat ibadah.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Selain Citarik, Banyak Sesar di Jawa Perlu Diwaspadai karena Rawan Gempa

    Selain Citarik, Banyak Sesar di Jawa Perlu Diwaspadai karena Rawan Gempa

    Jakarta

    Sesar Citarik menarik perhatian setelah kejadian gempa M 4,1 di Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis (10/4) malam. Aktivitas sesar ini menjadi pemicu gempa. Perlu diketahui, ada banyak sesar di Pulau Jawa yang perlu diwaspadai.

    Dengan populasi terpadat di Indonesia, Pulau Jawa menjadi fokus penelitian bidang pemetaan sesar. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan pemetaan sesar di sepanjang Pulau Jawa, membentang dari Ujung Kulon hingga Banyuwangi.

    Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan memetakan potensi risiko bencana gempa di wilayah tersebut. Proyek ekspedisi yang dilakukan oleh BRIN tidak hanya memetakan sesar, tetapi juga mencakup pemetaan palung, gunung, dan bukit di bawah laut.

    “Beberapa wilayah sepanjang Pulau Jawa telah dilakukan penelitian,” kata Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Sonny Aribowo dalam webinar Talk to Scientists ‘Pemetaan Sesar Pulau Jawa serta Mitigasi Risiko Bencana Geologi’, April 2024.

    Ada delapan sesar di Jawa yang sudah pernah diteliti dan dipublikasikan, yaitu:

    Sesar CimandiriSesar LembangJava Back-arc Thrust/Baribis-KendengSesar OpakSesar MataramSesar GarselaSesar di KarangsambungSesar Pasuruan.

    “Selain itu, juga dilakukan penelitian terhadap jalur Sesar Rembang-Madura-Kangean Sakala, Somorkoning. Terbukti aktif dilihat dari pergeseran morfologi dan trenching paleoseismologi,” kata Sonny.

    Beberapa sesar yang sempat menyebabkan kejadian gempa merusak juga masih diteliti BRIN, seperti sesar di Cianjur, sesar di Sumedang dan sekitarnya. Sesar Java Back-arc Thrust sendiri saat ini masih terus dilakukan penelitian lebih lanjut, karena berpotensi merusak daerah perkotaan seperti Semarang dan Surabaya.

    “Gempa ternyata muncul di daerah yang understudied sebelumnya seperti Cianjur, Sumedang, dan bahkan yang terbaru adalah Laut Jawa di dekat Pulau Bawean,” jelasnya saat itu.

    “BRIN melakukan ekspedisi terestrial di Pulau Jawa, untuk melihat atau mengonfirmasi jalur sesar yang masih belum banyak diperdalam. Ke depannya juga akan ada peta sesar aktif yang cukup detail di Pulau Jawa,” tuturnya.

    Selain itu, lanjut Sonny, kerja sama dengan beberapa instansi terkait seperti Kementerian PUPR melalui Pusat Studi Gempa Nasional dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan menambah peluang teridentifikasi/terkonfirmasi jalur sesar-sesar aktif di Pulau Jawa.

    “Ditambah adanya harapan untuk pengetahuan dari recurrence interval dari sejarah kegempaan pada masing-masing sesar aktif,” sebutnya.

    Sesar Aktif Bukan Cuma Sesar Lembang

    Sesar Lembang kerap diwaspadai sebagai sesar aktif di wilayah Jawa Barat. Padahal, tak cuma Sesar Lembang, hasil penelitian BRIN menunjukkan, terdapat banyak sesar aktif besar yang mengapit Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yaitu:

    Sesar Baribis Segmen TampomasSesar Baribis Segmen CiremaiSesar LembangSesar Cileunyi TanjungsariSesar Garsela.

    Kota-kota penting seperti Cirebon, Bandung, Jakarta, Karawang, dan Indramayu juga terdampak oleh sesar-sesar ini, karena menyimpan energi berupa swarm earthquake maupun foreshocks.

    Gempa yang terjadi di Sumedang pada Januari 2024 menjadi bukti nyata akan keberadaan sesar-sesar aktif ini. Rentang kekuatan gempa yang dapat terjadi di wilayah Sumedang diperkirakan mencapai M 6,6 hingga M 7.

    “Oleh karena itu, sangat penting untuk mengumpulkan lebih banyak pengetahuan dan membangun strategi mitigasi yang efektif untuk mengurangi dampak potensial dari bencana gempa di masa depan,” tegas Sonny.

    Mitigasi Bencana

    Mengingat kondisi pulau Jawa yang rawan bencana gempa, Sonny berharap masyarakat mampu mengantisipasi adanya dampak yang ditimbulkan dari terjadinya bencana.

    “Melakukan rekayasa bangunan agar tahan gempa, ini mungkin efektif jika bangunan belum dibangun. Kemudian juga menghindari membangun di sekitar jalur gempa,” imbaunya.

    “Dengan hasil penelitian ini, diharapkan upaya mitigasi lebih lanjut dapat dilakukan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari potensi bencana gempa di Pulau Jawa. Serta, memberikan kontribusi positif dalam upaya global untuk mengurangi risiko bencana alam,” harap Sonny.

    (rns/fay)

  • Fakta-fakta Sesar Aktif Citarik Penyebab Gempa Bogor yang Timbulkan Dentuman

    Fakta-fakta Sesar Aktif Citarik Penyebab Gempa Bogor yang Timbulkan Dentuman

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa di Bogor dengan kekuatan magnitudo 4,1 disebutkan oleh Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono disebabkan oleh dampak dari sesar aktif Citarik. 

    Dilansir dari akun instagram Daryono mengatakan berdasakan hasil analisis, episenter gempa terletak pada jalur sesar aktif Citarik yang memiliki mekanisme geser mengiri.

    Dilansir dari laman stekom, Sesar Citarik adalah sesar mendatar yang melintasi provinsi Jawa Barat, melewati Palabuhanratu, Kabupaten Bogor, dan Kota Bekasi. Sesar ini adalah retakan panjang di kerak bumi tempat dua lempeng tektonik bergerak melewati satu sama lain. Sesar tersebut telah aktif sejak masa Miosen Tengah, sekitar 15 juta tahun yang lalu.

    Sesar sepanjang 250 kilometer ini melewati dan berada dekat kawasan padat penduduk seperti wilayah metropolitan Jabodetabek yang berpenduduk lebih dari 30 juta jiwa. Kondisi tanah lunak di bagian utara Bekasi dan Jakarta Utara dapat menyebabkan penguatan guncangan gempa menjadi lebih besar, dibandingkan dengan daerah lain.

    Sesar ini merupakan sesar bertipe Left-Lateral Strike-Slip dan mempunyai panjang sekitar 250 km, namun sesar ini tersegmentasi dan terbagi menjadi tiga segmen yaitu segmen selatan, tengah, dan utara yang masing-masing mempunyai karakteristik dan potensi seismik yang berbeda.

    Gunung Salak yang masih aktif terletak di segmen tengah sesar ini, dimana aktivitas sesar ini diduga mempengaruhi pembentukan gunung ini.

    Sesar ini tidak terlalu aktif secara seismik, namun sesar ini telah menyebabkan beberapa kali terjadinya gempa bumi merusak, seperti pada bulan Maret 2020 dan Desember 2023, dengan kekuatan sedang. Sesar ini juga kemungkinan menyebabkan gempa besar berkekuatan Mw 7,0 pada tahun 1833 di Kabupaten Sukabumi.

  • Jakarta diprakirakan hujan Jumat siang

    Jakarta diprakirakan hujan Jumat siang

    Arsip foto – Sejumlah warga menggunakan payung saat turun hujan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (4/7/2024).ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso

    BMKG: Jakarta diprakirakan hujan Jumat siang
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 11 April 2025 – 09:58 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan seluruh wilayah Jakarta dilanda hujan ringan pada Jumat siang ini.

    BMKG melalui laman media sosial, Instagram, memprediksi Jakarta Barat berawan tebal pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Kemudian, sekitar pukul 13.00 WIB mulai diguyur hujan ringan hingga malam hari sekitar pukul 19.00 WIB. Suhu rata-rata wilayah itu 26 derajat Celcius.

    Kondisi serupa juga terjadi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Kedua wilayah itu berawan tebal pagi ini, lalu mulai dilanda hujan ringan pukul 13.00 WIB hingga 19.00 WIB. Suhu rata-rata Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan yakni 26 derajat Celcius.

    Sementara itu, Jakarta Timur dan Jakarta Utara diprakirakan hujan ringan sekitar pukul 07.00 WIB lalu berawan tebal mulai pukul 10.00 WIB. Wilayah itu kembali diguyur hujan ringan pada siang hari sekitar pukul 13.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Suhu rata-rata Jakarta Timur 26 derajat Celcius.

    Lalu, Kepulauan Seribu diprakirakan berawan tebal pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB, kemudian dilanda hujan ringan pukul 13.00 WIB dan kembali berawan tebal sore hingga malam hari. Suhu rata-rata satu-satunya kabupaten administrasi Jakarta itu di hari Jumat yakni 27 derajat Celcius.

    Sumber : Antara

  • Update Terbaru: Gempa Bogor M4.1 Rusak 35 Rumah, Warga Diminta Tenang – Halaman all

    Terdengar Suara Gemuruh dan Dentuman, Ini 10 Fakta Gempa Bogor 10 April 2025 – Halaman all

    Berikut ini 10 fakta gempa Magnitudo 4,1 yang mengguncang wilayah Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis (10/4/2025) pukul 22:16:13 WIB.

    Tayang: Jumat, 11 April 2025 12:21 WIB

    Capture BMKG

    GEMPA BUMI – Gempa berkekuatan 4,1 Magnitudo mengguncang wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/4/2025) malam. Warga berhamburan ke luar rumah. Berikut ini 10 fakta gempa Magnitudo 4,1 yang mengguncang wilayah Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis (10/4/2025) pukul 22:16:13 WIB. 

    TRIBUNNEWS.COM – Deputi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi. Klimatologi. dan Geofisika (BMKG), Daryono, membeberkan fakta-fakta gempa Magnitudo 4,1 yang mengguncang wilayah Kota Bogor, Jawa Barat.

    Diketahui, gempa terjadi pada Kamis (10/4/2025) pukul 22:16:13 WIB.

    Gempa tersebut disertai suara gemuruh dan dentuman.

    Menurut Daryono, munculnya suara gemuruh dan dentuman saat gempa di Bogor adalah hal wajar. 

    Dilansir akun resmi Instagram @daryonobmkg, hingga Jumat (11/4/2025) pukul 6.00 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap Gempa Bogor telah terjadi aktivitas gempa susulan sebanyak empat kali.

    Berikut fakta-fakta gempa yang mengguncang Kota Bogor pada 10 April 2025:

    Gempa Bogor terjadi pada hari Kamis, 10 April 2025 pukul 22.16.13 WIB (malam hari).
    Gempa Bogor memiliki magnitudo M4,1 dengan episenter terletak di darat tepatnya pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT dengan kedalaman hiposenter 5 km.
    Gempa Bogor merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.
    Bukti bahwa Gempa Bogor adalah gempa tektonik tampak pada bentuk gelombang gempa hasil catatan sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko) dengan karakteristik gelombang S (Shear) yang kuat dengan komponen frekuensi tinggi.
    Hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG menunjukkan bahwa Gempa Bogor memiliki mekanisme geser (strike-slip).
    Episenter Gempa Bogor terletak pada jalur Sesar Sesar Citarik yang memiliki mekanisme geser mengiri.
    Pembangkit Gempa Bogor diduga kuat adalah Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip) sesuai hasil analisis menanisme sumber gempa oleh BMKG.
    Gempabumi ini dirasakan di wilayah Kab. Bogor, Kota Bogor, dan Depok dengan Skala Intensitas III-IV MMI, serta menimbulkan kerusakan ringan pada beberapa bangunan rumah warga di Kota Bogor.
    Gempa Bogor disertai munculnya suara gemuruh dan dentuman adalah hal wajar. Suara tersebut muncul karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan, sekaligus sebagai bukti, gempa yang terjadi memiliki kedalaman hiposenter sangat dangkal. Semua gempa sangat dangkal disertai dengan suara ledakan, dentuman dan gemuruh.
    Hingga Jumat, 11 April 2025 pukul 6.00 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap Gempa Bogor telah terjadi aktivitas gempa susulan sebanyak empat kali:

    Pukul 23.12 WIB (Magnitudo 1,9)
    Pukul 23.14 WIB (Magnitudo 1,7)
    Pukul 1.04 WIB (Magnitudo 1,6)
    Pukul 1.38 WIB (Magnitudo 1,7)

    (Tribunnews.com/Latifah)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Mengenal Sesar Citarik, Pemicu Gempa Bogor yang Disertai Dentuman

    Mengenal Sesar Citarik, Pemicu Gempa Bogor yang Disertai Dentuman

    Jakarta

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa berkekuatan M 4,1 yang mengguncang Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5) pukul 22.16 WIB dipicu aktivitas Sesar Citarik.

    “Hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG menunjukkan bahwa Gempa Bogor memiliki mekanisme geser (strike-slip). Episenter gempa Bogor terletak pada jalur Sesar Citarik yang memiliki mekanisme geser mengiri,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (11/4/2025).

    Bukti bahwa gempa Bogor adalah gempa tektonik tampak pada bentuk gelombang gempa hasil catatan sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko) dengan karakteristik gelombang S (Shear) yang kuat dengan komponen frekuensi tinggi.

    Gempa ini dirasakan hingga wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, hingga Kota Depok dengan Skala Intensitas III-IV MMI dan menimbulkan kerusakan ringan pada beberapa bangunan rumah warga di Kota Bogor.

    Selain getaran, warga juga dihebohkan suara dentuman sangat kencang saat gempa terjadi. Disebutkan Daryono, gempa disertai munculnya suara gemuruh dan dentuman adalah hal wajar.

    “Suara tersebut muncul karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan, sekaligus sebagai bukti bahwa gempa yang terjadi memiliki kedalaman hiposenter sangat dangkal. Semua gempa sangat dangkal disertai dengan suara ledakan, dentuman dan gemuruh,” ungkapnya.

    Sesar Citarik

    Sesar Citarik adalah patahan geser yang membelah Jawa Barat, melewati Pelabuhan Ratu, Bogor, dan Bekasi. Sesar ini merupakan retakan panjang di kerak Bumi tempat dua lempeng tektonik bergerak saling menjauh.

    Mengutip laman Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, ‘Dinamika Sesar Citarik’ yang ditulis Sidarto dari Pusat Survei Geologi, sesar ini telah aktif sejak periode Miosen Tengah, sekitar 15 juta tahun yang lalu.

    Sesar Citarik awalnya adalah sesar transtensional, yang berarti lempeng-lempeng tersebut bergerak menjauh dan menciptakan ruang bagi terbentuknya kerak baru. Namun sejak periode Plio-Pleistosen, sekitar 5 juta tahun lalu, sesar tersebut telah berubah menjadi sesar geser kiri, yang berarti lempeng-lempeng tersebut bergeser secara horizontal melewati satu sama lain dalam arah berlawanan.

    Karakteristik dan Aktivitas Sesar Citarik

    Sesar ini merupakan sesar tipe Left-Lateral Strike-Slip yang memiliki panjang sekitar 250 km. Namun, sesar ini tersegmentasi dan terbagi menjadi tiga segmen, yaitu segmen selatan, tengah, dan utara yang masing-masing mempunyai karakteristik dan potensi seismik yang berbeda.

    Meski tidak terlalu aktif secara seismik, Sesar Citarik telah menyebabkan beberapa gempa yang merusak, antara lain yang terjadi pada Maret 2020 dan Desember 2023. Sesar ini juga mungkin telah menyebabkan gempa M 7,0 pada 1833.

    Bahaya Seismik

    Sesar Citarik melintas dan berada di dekat kawasan padat penduduk seperti kawasan metropolitan Jakarta. Kondisi tanah lunak di sekitar bagian utara sesar seperti di Kota Jakarta dan Kota Bandung dapat menyebabkan guncangan gempa semakin kuat.

    (rns/rns)