Kementrian Lembaga: BMKG

  • Ada Fenomena Super New Mon, BMKG Ingatkan Warga Sulut Waspada Banjir Rob

    Ada Fenomena Super New Mon, BMKG Ingatkan Warga Sulut Waspada Banjir Rob

    Liputan6.com, Manado – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Maritim Bitung mengimbau warga Sulut mewaspadai banjir pesisir atau banjir rob di bulan April 2025.

    “Fenomena bulan purnama pada 13 April 2025 dan Super New Moon atau fase bulan perigee dan bulan baru pada tanggal 27 April 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” ungkap Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky D Aror pada, Minggu (13/4/2025).

    Dia mengatakan, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia termasuk di Sulut.

    Banjir rob diperkirakan terjadi di pesisir utara Sulut tanggal 13-15 April 2025 dan 24-30 April 2025, serta di pesisir selatan Sulut tanggal 13-15 April 2025 dan 25-30 April 2025.

    “Sementara di pesisir utara Kabupaten Kepulauan Sangihe dan pesisir timur Kabupaten Kepulauan Sangihe diperkirakan terjadi tanggal 13-14 April 2025 dan 24-30 April 2025,” tuturnya.

    Selanjutnya di pesisir Utara Kabupaten Kepulauan Talaud, pesisir timur Kabupaten Kepulauan Talaud, pesisir Kota Bitung, pesisir Manado Tua (Kota Manado), pesisir Kabupaten Bolaang Mangondow Utara dan pesisir Likupang (Kabupaten Minahasa Utara) diperkirakan terjadi tanggal 13-15 April 2025 dan 25-30 April 2025.

    “Potensi banjir pesisir tersebut secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,” tuturnya.

    Dia mengatakan, masyarakat diimbau selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan informasi cuaca maritim dari BMKG.

    “Warga yang melakukan aktivitas di luar rumah, terutama di wilayah pesisir untuk memperhatikan kondisi cuaca ini,” ujarnya.

  • BMKG Ungkap Jadwal Musim Kemarau 2025 di RI, Awas Ancaman Kekeringan

    BMKG Ungkap Jadwal Musim Kemarau 2025 di RI, Awas Ancaman Kekeringan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan prediksi soal musim kemarau 2025. Untuk tahun ini akan terjadi lebih singkat dan terjadi tidak serempak.

    Pada bulan April ini akan ada 115 Zona Musim (ZOM) yang masuk musim kemarau. Wilayah yang lebih luas akan mulai memasuki kemarau pada Mei dan Juni mendatang.

    “Awal musim kemarau di Indonesia diprediksi tidak terjadi secara serempak. Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau. Jumlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, seiring meluasnya wilayah yang terdampak, termasuk sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua,” ujar Dwikorita, dalam keterangannya dikutip Senin (14/4/2025).

    Menurutnya, puncak musim kemarau akan terjadi Juni hingga Agustus 2025. Puncak kekeringan pada Agustus mendatang terjadi di sejumlah wilayah seperti Jawa bagian tengah hingga timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.

    Untuk sifat kemarau 2025, 60% wilayah diprediksi mengalami kemarau bersifat normal. Sementara itu 26% wilayah dengan kemarau yang lebih basah dari normal dan 14% kemarau lebih kering.

    Indonesia diprediksi mengalami kemarau yang lebih prediksi. Meski begitu ada beberapa wilayah dengan durasi musim kemarau yang lebih panjang.

    “Durasi kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah, meskipun terdapat 26% wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan,” jelasnya.

    Dwikorita juga menyampaikan rekomendasi bagi sejumlah sektor vital menghadapi musim kemarau. Misalnya sektor pertanian disarankan melakukan penyesuaian jadwal tanam sesuai prediksi awal musim kemarau di tiap wilayah.

    Selain itu juga melakukan pemilihan varietas tanaman yang tahan akan kekeringan dan melakukan optimalisasi untuk mengelola air agar bisa mendukung produktivitas pertanian dalam periode tersebut.

    “Untuk wilayah yang mengalami musim kemarau lebih basah, ini bisa menjadi peluang untuk memperluas lahan tanam dan meningkatkan produksi, dengan disertai pengendalian potensi hama,” tutur Dwikorita.

    Musim Kemarau Mulai, Kenapa Masih Hujan?

    Meski musim kemarau di RI sejatinya sudah mulai pada April ini, tetapi beberapa wilayah masih terus diguyur hujan, termasuk Jabodetabek.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, hujan yang terjadi terutama pada sore-malam hari, tidak terjadi merata di semua wilayah Indonesia. Menurutnya, hujan yang terjadi dipicu adanya konvergensi dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal.

    “Sebenarnya saat ini adalah musim pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau,” katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/4) lalu.

    “Wilayah yang masih mengalami hujan terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan,” tambah Guswanto.

    Dia menjelaskan, konvergensi atau pertemuan massa udara, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terjadinya hujan.

    “Fenomena ini memicu pembentukan awan dan kemudian hujan, terutama awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, bahkan disertai petir dan angin kencang,” terangnya.

    Sementara, Labilitas Lokal merupakan kondisi atmosfer yang memungkinkan udara hangat dan lembap untuk naik dengan cepat, karena lebih ringan daripada udara sekitarnya.

    “Kondisi ini sering terjadi di wilayah dengan pemanasan Matahari yang kuat atau adanya perbedaan suhu antara berbagai ketinggian,” kata Guswanto.

    (fab/fab)

  • Puncak Musim Kemarau 2025 Terjadi pada Juni-Agustus, Waspada Kekeringan Ekstrem – Page 3

    Puncak Musim Kemarau 2025 Terjadi pada Juni-Agustus, Waspada Kekeringan Ekstrem – Page 3

    Meskipun sebagian besar wilayah diprediksi mengalami musim kemarau normal, beberapa daerah perlu mewaspadai potensi kekeringan yang lebih parah dari biasanya. Masyarakat diimbau untuk mulai mempersiapkan diri menghadapi potensi suhu panas dan kekeringan dalam beberapa bulan ke depan. Langkah-langkah antisipasi perlu dilakukan sejak dini untuk meminimalisir dampak negatif.

    Musim kemarau 2025 diperkirakan dimulai pada bulan April dan akan terus meluas hingga pertengahan tahun. Meskipun durasinya diperkirakan lebih pendek dibanding tahun-tahun sebelumnya, risiko kekeringan tetap mengintai sejumlah wilayah strategis di Indonesia. Sektor pertanian, energi, dan kebencanaan perlu bersiap menghadapi puncak kekeringan yang diproyeksikan terjadi antara bulan Juni hingga Agustus.

    Berbeda dari tahun 2023 yang dipengaruhi oleh El Nino kuat, musim kemarau 2025 berlangsung dalam kondisi iklim global yang netral. Namun, suhu muka laut yang lebih hangat dari biasanya berpotensi memicu gangguan cuaca lokal di Indonesia. Hal ini bisa berdampak pada dinamika pertanian, ketersediaan air bersih, serta meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah.

    Prediksi yang dikeluarkan berdasarkan pemantauan terhadap lebih dari 500 zona musim di Indonesia menunjukkan bahwa musim kemarau tidak terjadi secara serentak. Beberapa wilayah seperti Sumatera dan Kalimantan mulai lebih awal, sementara sebagian lainnya justru mundur dari pola normal. Meskipun tak sepanjang tahun sebelumnya, masyarakat dan pemangku kepentingan tetap diingatkan untuk tidak lengah terhadap ancaman kekeringan maupun penurunan kualitas udara.

    Awal musim kemarau tahun ini telah mulai berlangsung sejak April 2025, dengan 115 zona musim (ZOM) secara bertahap memasuki periode kering yang kemudian meluas hingga Mei dan Juni ke berbagai daerah seperti Jawa, Bali, Kalimantan, dan Papua, seiring penguatan suhu muka laut di sekitar Indonesia. Distribusi awal kemarau diketahui tidak bersifat serentak karena sebagian wilayah mengalami kemunduran atau percepatan dibandingkan rata-rata klimatologi periode 1991–2020.

    Wilayah seperti Sumatera, sebagian Kalimantan, dan Sulawesi tercatat mengalami awal kemarau yang bervariasi, baik maju, mundur, maupun normal, dengan indikator suhu permukaan laut dan kelembapan udara menjadi faktor dominan dalam pembentukan awan hujan dan perubahan pola angin musiman. “Awal musim kemarau di Indonesia diprediksi tidak terjadi secara serempak. Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau. Jumlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, seiring meluasnya wilayah yang terdampak, termasuk sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua,” ujar Kepala BMKG.

    Pentingnya kesiapsiagaan dan antisipasi dini dari seluruh pihak terkait, baik pemerintah maupun masyarakat, sangatlah penting untuk meminimalisir dampak negatif dari musim kemarau 2025. Kerjasama dan koordinasi yang baik akan sangat membantu dalam menghadapi tantangan yang akan dihadapi.

  • Sejumlah wilayah NTT berpotensi hujan lebat pada 14-15 April

    Sejumlah wilayah NTT berpotensi hujan lebat pada 14-15 April

    Ilustrasi – Kondisi hujan di wilayah Kota Kupang, NTT. ANTARA/Yoseph Boli Bataona

    BMKG: Sejumlah wilayah NTT berpotensi hujan lebat pada 14-15 April
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 April 2025 – 09:55 WIB

    Elshinta.com –  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 14-15 April 2025.

    “Potensi cuaca ekstrem di wilayah NTT disebabkan oleh adanya bibit siklon tropis 96S,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Riri Eliza Helen dalam keterangannya di Kupang, Senin.

    Pihaknya menginformasikan bahwa sejak 9 April 2025 bibit siklon tropis 96S mulai terbentuk di sekitar Laut Arafura sebelah barat Papua Selatan dan bergerak ke arah barat daya. Selain itu, aktifnya gelombang kelvin dan gelombang equatorial rossby turut mendukung potensi hujan sedang hingga sangat lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah NTT.

    BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang pada 14-15 April 2025.

    Pada Senin (14/4) potensi cuaca tersebut terjadi di wilayah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), Belu, Malaka, Rote Ndao, Sabu Raijua, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Timur.

    Pada Selasa (15/4) potensi cuaca serupa terjadi di wilayah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Sabu Raijua, Rote Ndao, Manggarai Barat, Ende, Flores Timur, Lembata, Alor, Sikka, dan Pulau Sumba.

    “Selama dua hari tersebut wilayah yang berpotensi angin kencang adalah Sabu Raijua,” katanya menambahkan.

    Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrim dan bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi. Masyarakat juga diharapkan selalu memantau perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang.

    Sumber : Antara

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin 14 April 2025, BMKG Juanda: Malang Berawan Seharian

    Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin 14 April 2025, BMKG Juanda: Malang Berawan Seharian

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Senin 13 April 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca cerah berawan dan berawan.

    “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca berawan lalu hujan ringan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berawan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca berawan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca berawan.

    Hari Selasa (15/4/2025) dini hari cuaca cerah di Malang kemudian berawan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentan 20 sampai 26 derajat celcius. Pagi hari cuaca kembali berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Senin (14/4/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca berawan. Cuaca Bululawang,Gondanglegi, Pakisaji, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, dan Bantur cerah berawan.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca berawan dan hujan ringan di Malang. Cuaca udara kabut terjadi di Kalipare.Kasembon, Ngantang, Sumbermanjing Wetan, dan Pujon cuaca cerah.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca cerah berawan dan udara kabut. Cuaca berkabut terjadi di Pagak, Pagelaran, Kalipare, dan Tumpang.

    Dini hari Selasa (15/4/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah lalu hujan ringan. Cuaca hujan petir terjadi di Ngajum, Wonosari, Pagak dan Wagir. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 19 sampai 25 derajat celcius.

    Kota Batu pada Senin 14 April 2025 pagi hari diperkirakan cuaca hujan ringan. Pukul 10.00 WIB cuaca berawan. Cuaca udara kabut pada siang hari. Sore hari cuaca berawan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca berawan terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berawan. Dini hari Selasa 15 April 2025 cuaca berkabut. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca hujan ringan. Suhu berada pada rentan 17 – 20 derajat celcius. [dan/aje]

  • Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Ternate Maluku Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Ternate Maluku Tidak Berpotensi Tsunami

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa dengan magnitudo 5,2 mengguncang Ternate, Maluku Utara, pada Senin (14/4/2025) pukul 08.33 WIB. 

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan pusat gempa berada pada koordinat 0,48 derajat lintang selatan dan 126,12 derajat bujur timur, tepatnya di darat sekitar 142 kilometer barat daya Ternate, dengan kedalaman 10 kilometer. 

    “Gempa tidak berpotensi tsunami. Waspada terhadap potensi gempa susulan yang mungkin terjadi,” tulis BMKG dalam peringatan gempa Maluku.

    Ini menjadi guncangan gempa kedua di Maluku setelah sekitar satu jam sebelumnya gempa mengguncang Maluku Tenggara Barat dengan magnitudo 4,2 pada pukul 07.42 WIB.

  • Akan Berawan Sepanjang Hari, Berikut Prakiraan Cuaca Cilacap Senin 14 April 2025

    Akan Berawan Sepanjang Hari, Berikut Prakiraan Cuaca Cilacap Senin 14 April 2025

    TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Berikut prakiraan cuaca di Kabupaten Cilacap berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Senin (14/4/2025).

    Menurut data yang dikeluarkan BMKG memprediksi sebagian besar langit di wilayah Kabupaten Cilacap akan berawan sepanjang hari.

    Pada pagi hari pukul 07.00 WIB wilayah Cilacap berawan dengan suhu udara 27 derajat Celsius. Kelembaban udara 86 persen dan kecepatan angin 9 km/jam dari arah Timur Laut.

    Pukul 10.00 WIB wilayah Cilacap diprediksi berawan dengan suhu 28 derajat Celsius. Kelembaban udara 78 persen dan kecepatan angin 4 km/jam dari arah Timur.

    Siang harinya pukul 13.00 WIB BMKG memprediksi wilayah Cilacap cerah berawan dengan suhu 29 derajat Celsius. Kelembaban udara 77 persen dan kecepatan angin 10 km/jam dari arah Tenggara.

    Sore hari pukul 16.00 WIB sebagian besar wilayah Cilacap berawan dengan suhu udara 28 derajat Celsius. Kelembaban udara 78 persen dan kecepatan angin 10 km/jam dari arah Tenggara.

    Memasuki malam hari pukul 19.00 WIB wilayah Cilacap berawan dengan suhu udara 28 derajat Celsius. Kelembaban udara 81 persen dan kecepatan angin 8 km/jam dari arah Timur.

    Malam hari pada pukul 22.00 WIB wilayah Cilacap diperkirakan masih berawan dengan suhu udara 27 derajat Celsius. Kelembaban udara 86 persen dan kecepatan angin 9 km/jam dari arah Timur Laut.

    Dengan adanya informasi prakiraan cuaca dari BMKG, masyarakat wilayah Cilacap disarankan agar selalu waspada terhadap segala perubahan cuaca yang terjadi.(pnk)

  • Prakiraan Cuaca BMKG Kabupaten Batang Senin 14 April 2025

    Prakiraan Cuaca BMKG Kabupaten Batang Senin 14 April 2025

    TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Batang, Senin (14 /4/2025).

    BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Kabupaten Batang akan diguyur hujan hari ini.

    Suasana pagi ini cuaca di Kabupaten Batang diguyur hujan ringan, suhu 28 Derajat Celcius dengan kelembapan udara 78 persen.

    Sedangkan, cuaca siang hari ini di wilayah Kabupaten Batang diprediksi diguyur hujan ringan dengan suhu udara 28 Derajat Celcius, kelembapan udara 79 persen.

    Untuk sore hari, cuaca di wilayah Kabupaten Batang berawan, dengan suhu 26 Derajat Celcius dan kelembapan udara 91 persen.

    Pada malam hari cuaca diprediksi diguyur hujan ringan, dengan suhu udara 25 Derajat Celcius dan kelembapan udara 89 persen.

    Informasi prakiraan cuaca ini dihimpun berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada laman resminya. (din)

  • Prakiraan Cuaca 14 April 2025: Hujan Ringan Landa Ngawi, Magetan dan Ponorogo

    Prakiraan Cuaca 14 April 2025: Hujan Ringan Landa Ngawi, Magetan dan Ponorogo

    Surabaya (beritajatim.com) – Memasuki awal pekan, masyarakat di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diharapkan waspada terhadap cuaca yang cenderung basah. Berdasarkan prakiraan cuaca yang disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., selaku prakirawan BMKG Juanda, ketiga wilayah tersebut diperkirakan akan mengalami hujan ringan sejak pagi hari pada Senin, 14 April 2025.

    “Wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo memiliki pola cuaca yang hampir serupa, terutama pada pagi hari yang diprediksi akan diguyur hujan ringan,” ujar Oky Sukma saat memberikan keterangan resmi pada Minggu (13/4).

    Ia menambahkan bahwa meskipun hujan tidak berlangsung lama, masyarakat tetap perlu berhati-hati terutama yang berkendara di pagi hari.

    Di Ngawi, hujan ringan diperkirakan turun pada pukul 06.00 WIB dan akan berganti menjadi kondisi berawan sejak pukul 09.00 WIB hingga malam hari pukul 21.00 WIB. Suhu udara di wilayah ini cukup hangat dengan rentang antara 23 hingga 29 derajat Celcius. Kelembaban udara tinggi, berkisar antara 71 hingga 98 persen, dengan angin berhembus dari arah Barat Laut pada kecepatan 6,1 km/jam.

    Sementara itu, Magetan juga mengalami kondisi cuaca yang sama. Hujan ringan menyambut pagi hari, disusul langit berawan hingga malam. Namun, suhu di Magetan relatif lebih dingin dibandingkan Ngawi, yakni sekitar 22 hingga 27 derajat Celcius.

    Angin bertiup dari arah Barat Daya dengan kecepatan 6,6 km/jam dan kelembaban udara mencapai 78 hingga 91 persen.

    Ponorogo memiliki pola cuaca yang sedikit berbeda. Hujan ringan juga turun pada pagi hari pukul 06.00 WIB, diikuti kondisi berawan hingga pukul 12.00 WIB. Menariknya, wilayah ini diprediksi akan cerah terang pada pukul 15.00 WIB, namun langit kembali berawan pada sore hingga malam hari.

    Suhu udara di Ponorogo berkisar antara 22 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembaban 72 hingga 96 persen dan angin dari arah Tenggara berkecepatan 6,1 km/jam.

    “Meski hujan bersifat ringan, perubahan cuaca yang cepat tetap perlu diantisipasi. Kami menghimbau masyarakat untuk mempersiapkan perlengkapan seperti payung atau jas hujan saat beraktivitas di luar,” pungkas Oky.

    Dengan kondisi cuaca seperti ini, penting bagi masyarakat untuk tetap memantau pembaruan informasi dari BMKG dan menyesuaikan rencana aktivitas agar tetap aman dan nyaman sepanjang hari.[mnd/aje]

  • Potensi Hujan! Ini Prakiraan Cuaca di Surabaya Raya 14 April 2025

    Potensi Hujan! Ini Prakiraan Cuaca di Surabaya Raya 14 April 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Senin, 14 April 2025.

    “Hari ini cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik cenderung cerah dan berawan. Namun, ada beberapa daerah yang pagi hari ini diguyur hujan dengan intensitas ringan,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., Minggu (13/3/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    Di Kota Surabaya, BMKG memprediksi cuaca cenderung berawan sepanjang hari ini. Namun, sekitar pukul 6.00 WIB, sejumlah kecamatan diprediksi akan turun hujan ringan, di antaranya seperti
    pada pagi hari dan berawan saat siang Gunung Anyar, Jambangan, Karangpilang, dan Rungkut.

    Suhu udara: 24°C – 31°C
    Kelembapan: 68% – 94%
    Kecepatan angin: 5,5 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hampir sama seperti Surabaya, cuaca cenderung berawan di Sidoarjo. Namun, pagi harinya diprakirakan akan diguyur hujan di sejumlah kecamatan, seperti di Gedangan, Krian, Porong, Sukodono, dan Taman.

    Suhu udara: 24°C – 31°C
    Kelembapan: 67% – 97%
    Kecepatan angin: 10 km/jam dari arah Barat Daya.

    Cuaca di wilayah Gresik hari ini cukup beragam. Mulai dari berawan, cerah, hingga dihujan, malamnya cenderung berawan. Termasuk

    Suhu udara: 25°C – 29°C
    Kelembapan: 73% – 93%
    Kecepatan angin: 17,1 km/jam dari arah Selatan.

    Meski cuaca berawan mendominasi, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/aje]