Kementrian Lembaga: BMKG

  • Gempa M 3,4 Terjadi di Pangandaran

    Gempa M 3,4 Terjadi di Pangandaran

    Jakarta

    Gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 3,4 terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Gempa itu berada di kedalaman 29 Km.

    “#Gempa Mag:3.4, (89 km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR),” demikian postingan X @infoBMKG, Minggu (20/4/2025).

    Gempa tercatat pada pukul 04.06 WIB. Titik gempa ini berada di 8.21 Lintang Selatan, 107.87 Bujur Timur.

    Hingga kini, belum diketahui dampak dari gempa di Pangandaran tersebut.

    “Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gempa M 5,3 Guncang Sangihe Sulut!

    Gempa M 5,3 Guncang Sangihe Sulut!

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, diguncang gempa bumi dengan magnitudo 5,3 pada Sabtu (19/4/2025) pukul 23.50 WIB. Guncangan gempa Sangihe ini cukup kuat dirasakan oleh warga setempat.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa episenter gempa ini terletak pada koordinat 5,90 derajat Lintang Utara dan 124,08 derajat Bujur Timur. Pusat gempa berada sekitar 298 kilometer arah barat laut Tahuna, ibu kota Kepulauan Sangihe, dengan kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.

    Meskipun kekuatan gempa cukup signifikan, BMKG memastikan bahwa gempa yang mengguncang Sangihe ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

    Namun demikian, BMKG tetap mengeluarkan imbauan penting kepada masyarakat Kepulauan Sangihe dan sekitarnya untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

    “Hati-hati terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi,” tulis BMKG melalui laman resminya. Kewaspadaan ini penting untuk meminimalisir risiko dan memastikan keselamatan warga pasca gempa Sangihe.

  • Gempa Baru Saja Terjadi Malam Ini Sabtu 19 April 2025, Warga Berhamburan Keluar, Ini Penjelasan BMKG

    Gempa Baru Saja Terjadi Malam Ini Sabtu 19 April 2025, Warga Berhamburan Keluar, Ini Penjelasan BMKG

    TRIBUNJATENG.COM – Gempa baru saja terjadi pada Sabtu (19/4/2025) malam sempat membuat warga berhamburan keluar rumah.

    Gempa terjadi di Padang Panjang Sumatera Barat dengan kekuatan magnitudo 4,6 Sabtu (19/4/2025). 

    Getaran gempa terasa cukup kuat sehingga warga berlarian keluar rumah.

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa terjadi pada pukul 20.47 WIB.

    Pusat gempa terjadi 6 kilometer timur laut Padang Panjang dengan kedalaman 10 kilometer. 

    Getaran gempa dirasakan hingga ke Bukittinggi, Agam, Tanah Datar dan Sawahlunto.

    “Getaran sangat kuat hingga kami keluar rumah,” kata Jaya (40) warga Padang Panjang yang dikutip dari Kompas.com, Sabtu (19/4/2025).

    Menurut Jaya gempa membuat kaca jendela bergetar, namun hanya sebentar.

    “Cukup keras menghentak. Tapi hanya sebentar. Pas udah di luar rumah tidak terasa lagi,” kata Jaya.

    Sementara Nofri (54) warga Agamjuga merasakan getaran gempa.

    Hanya saja getaran tidak terlalu kuat dan tidak berpengaruh banyak.

    “Iya getarannya tidak terlalu kuat sehingga tidak berpengaruh banyak. Lagian hanya sebentar juga,” kata Nofri.

    Hasil analisis BMKG menunjukkan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 0.44° LS ; 100.45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km TimurLaut PADANGPANJANG-SUMBAR pada kedalaman 10 km.

    “Dengan memperhatikan lokasi dan kedalaman pusat gempabumi, gempabumi yang terjadi merupakan gempabumi dangkal akibat adanya aktifitas Sesar Sianok,” tulis Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, dalam keterangan resminya.

    Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempabumi dirasakan di sejumlah wilayah: Padang Panjang, Bukittinggi , Kab Agam merasakan gempa dalam intensitas III – IV MMI (Getaran dirasakan oleh banyak orang dan terasa nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu. Jendela, pintu, atau dinding berbunyi), Kab. Solok, Padang, Kab. Padang Pariaman, Pariaman, Batusangkar, merasakan gempa dalam intensitas II – III MMI (Getaran dirasakan oleh banyak orang dan terasa nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

    Suaidi mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. “Hingga pukul 21.02 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktifitas gempa bumi susulan,” pungkasnya. (*)

  • Gempa 4,6 SR Guncang Padang Panjang, Warga Berhamburan Keluar Rumah

    Gempa 4,6 SR Guncang Padang Panjang, Warga Berhamburan Keluar Rumah

    GELORA.CO – Warga Sumatera Barat yang berada di Padang Panjang dan sekitarnya dikejutkan dengan gempa darat berkekuatan magnitudo 4,6 SR pada Sabtu (19/4/2025)

    Getaran gempa terasa cukup kuat sehingga warga berlarian keluar rumah.

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa terjadi pada pukul 20.47 WIB.

    Pusat gempa terjadi 6 kilometer timur laut Padang Panjang dengan kedalaman 10 kilometer.

    Getaran gempa dirasakan hingga ke Bukittinggi, Agam, Tanah Datar dan Sawahlunto

    “Getaran sangat kuat hingga kami keluar rumah,” kata Jaya (40) warga Padang Panjang yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/4/2025).

    Menurut Jaya gempa membuat kaca jendela bergetar, namun hanya sebentar.

    “Cukup keras menghentak. Tapi hanya sebentar. Pas udah di luar rumah tidak terasa lagi,” kata Jaya.

    Sementara Nofri (54) warga Agamjuga merasakan getaran gempa.

    Hanya saja getaran tidak terlalu kuat dan tidak berpengaruh banyak.

    “Iya getarannya tidak terlalu kuat sehingga tidak berpengaruh banyak. Lagian hanya sebentar juga,” kata Nofri.

    Analisis gempa 

    Hasil analisis BMKG menunjukkan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 0.44° LS ; 100.45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km TimurLaut PADANGPANJANG-SUMBAR pada kedalaman 10 km.

    “Dengan memperhatikan lokasi dan kedalaman pusat gempabumi, gempabumi yang terjadi merupakan gempabumi dangkal akibat adanya aktifitas Sesar Sianok,” tulis Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, dalam keterangan resminya.

    Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempabumi dirasakan di sejumlah wilayah:

    Padang Panjang, Bukittinggi , Kab Agam merasakan gempa dalam intensitas III – IV MMI (Getaran dirasakan oleh banyak orang dan terasa nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu. Jendela, pintu, atau dinding berbunyi),Kab. Solok, Padang, Kab. Padang Pariaman, Pariaman, Batusangkar, merasakan gempa dalam intensitas II – III MMI (Getaran dirasakan oleh banyak orang dan terasa nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

    Suaidi mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

    “Hingga pukul 21.02 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktifitas gempa bumi susulan,” pungkasnya.

  • Jakarta diselimuti awan tebal Sabtu pagi ini

    Jakarta diselimuti awan tebal Sabtu pagi ini

    logo BMKG

    Jakarta diselimuti awan tebal Sabtu pagi ini
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 19 April 2025 – 06:47 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah Jakarta diselimuti awan tebal pada Sabtu pagi ini. BMKG melalui laman media sosial, Instagramnya Sabtu memprediksi Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara berawan tebal pagi, lalu berawan pada siang hari.

    Keempat kota administrasi Jakarta itu akan dilanda hujan ringan mulai pukul 16.00 WIB hingga malam hari sekitar pukul 19.00 WIB. Suhu rata-rata Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara yaitu 27 derajat Celcius. Jakarta Pusat juga diprediksi berawan tebal pagi ini, namun berlangsung hingga sore hari. Wilayah itu kemungkinan dilanda hujan ringan pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIB. Suhu rata-rata Jakarta Pusat yakni 27 derajat Celcius.

    Sementara itu, Kepulauan Seribu diprakirakan dilanda hujan petir pagi ini, lalu hujan dengan intensitas ringan sekitar pukul 07.00 WIB. Sekitar pukul 10.00 WIB, wilayah itu kemungkinan berawan tebal hingga pukul 13.00 WIB dan kembali diguyur hujan ringan sekitar pukul 19.00 WIB. Suhu rata-rata hari ini di Kepulauan Seribu yakni 28 derajat Celcius.

    Sumber : Antara

  • Gempa Megathrust di RI Hanya Tunggu Waktu, BMKG Ungkap Zona Merahnya

    Gempa Megathrust di RI Hanya Tunggu Waktu, BMKG Ungkap Zona Merahnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia dikepung tiga lempeng tektonik yang berada dalam cakupan Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan hal ini menyebabkan Indonesia rawan gempa.

    Lempeng-lempeng tersebut berada di laut, sehingga gempa yang terjadi bisa memicu tsunami ketika berkekuatan dahsyat dengan kedalaman dangkal.

    BMKG pernah menyebut setidaknya ada 6.000 kali kejadian gempa yang mengguncang Indonesia setiap tahunnya. Tentu, dengan kekuatan, jenis, dan episenter bervariasi.

    Sepanjang April 2025, BMKG mencatat lebih dari 195 kejadian gempa di wilayah Indonesia. Bahkan, ada 30 gempa berkekuatan di atas M5,0 sejak 3 Maret 2025 hingga 14 April 2025.

    Foto: Peta Gempa M5,0+ Terbaru (per 14 April 2025). (Dok. BMKG)
    Peta Gempa M5,0+ Terbaru (per 14 April 2025). (Dok. BMKG)

    Gempa Makin Sering Terjadi

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu mengungkapkan, kejadian gempa bumi di Indonesia menunjukkan tren peningkatan. Dia pun mengingatkan pentingnya pendekatan mitigasi bencana geohidrometeorologi.

    Tidak hanya gempa bumi dan tsunami, tetapi juga bencana hidrometeorologi yang semakin meningkat akibat perubahan iklim.

    Selain karena ada di jalur pertemuan 3 lempeng, jelas Dwikorita, di Indonesia terdapat 14 segmen sumber gempa subduksi/ megathrust, serta 402 segmen sumber gempa sesar aktif yang sudah teridentifikasi. Juga, masih banyak lagi yang belum teridentifikasi.

    “Aktivitas kegempaan yang termonitor BMKG mengalami lompatan. Berdasarkan data aktivitas data gempa jangka panjang, ada pola kejadian gempa di Indonesia terus meningkat setiap tahun,” katanya.

    “Rata-rata kejadian gempa di tahun 1990-2008 sekitar 2.254 gempa per tahun. Namun, tahun 2009-2017 meningkat jadi 5.389 kejadian gempa. Kemudian melompat mulai tahun 2018-2019, bahkan 2020 ya, melompat bahkan 2018 itu 12.062, 2019 itu masih 11.731,” ucap Dwikorita.

    Lalu, terjadi lonjakan kejadian gempa yang signifikan di tahun 2024. Tercatat ada 29.869 kali kejadian gempa, dengan jumlah alat kurang lebih sama dengan tahun 2023.

    “Poinnya di sini memang terjadi tren peningkatan aktivitas kegempaan. Terutama untuk gempa dangkal ini memang meningkat. Juga ada fenomena patahan-patahan aktif di darat semakin banyak yang jadi sumber gempa,” terangnya.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan pada 2024 ada 20 gempa di Indonesia yang sifatnya merusak. Sementara dari 2018-2023, ada 119 kali gempa merusak.

    “Jadi tadi, ada sedikit penurunan dari tahun 2020-2023 meski masih 11.000-an, tapi gempa merusaknya semakin meningkat,” papar Dwikorita.

    Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita juga mengaku, mewaspadai 2 segmen megathrust yang ada di Indonesia. Sebagai catatan, disebutkan ada 13 segmen megathrust di Indonesia.

    Dari 13 segmen itu, ada 2 segmen yang telah ratusan tahun belum mengeluarkan energi. Sehingga, masuk dalam fokus perhatian BMKG. Hal itu, ujar Dwikorita, sesuai dengan tugas BMKG yang diamanahkan Undang-Undang.

    Sebagai lembaga yang bertanggung jawab, jelasnya, sesuai Undang-Undang Nomor 31/2009 dan turunannya, tugas utama BMKG itu memberikan layanan berupa informasi, info dini gempa bumi, dan peringatan dini Tsunami. Juga informasi tentang cuaca dan iklim, serta informasi kualitas udara dan peringatan dininya.

    “Sehingga, kami harus terus mewaspadai zona seismic gap yang ada di Selatan Banten dan Selat Sunda, sudah ada sejak tahun 1757 dan di Wilayah Mentawai-Siberut itu sudah sejak 1797. Sudah lebih 227 tahun. Sudah seharusnya kami bersiap untuk itu,” ungkapnya.

    Seismic gap megathrust Selat Sunda, kata dia sudah mencapai 267 tahun dan seismic gap di Mentawai-Siberut sudah 227 tahun.

    Padahal, lanjutnya, megathrust Nankai di Jepang “hanya” 78 tahun dan sudah lepas. Begitu juga dengan megathrust Tohoku-Oki yang sudah lepas juga di tahun 2011, ada seismic gap 176 tahun.

    Kemudian, megathrust Aceh-Andaman yang juga sudah rilis energi, dengan seismic gap 97 tahun.

    “Nah yang belum terjadi yang sedang ditunggu itu adalah di Selat Sunda dan di Mentawai-Siberut, sudah lebih dari 227 tahun. Sehingga, sudah seharusnya kami untuk bersiap untuk itu. Teknologi kita tingkatkan, kita bangun terus sistemnya,”katanya.

    Dia pun memaparkan data yang menunjukkan aktivitas gempa terlihat jarang di zona seismic gap Selat Sunda.

    “Kenapa kita sebut seismic gap di situ karena memang ada kekosongan. Ada gap. Dan di situ kita khawatir akan terlepas sewaktu-waktu. Karena masanya sudah terlewati,” warning Dwikorita.

    Daftar 13 Segmen Megathrust Ancam Wilayah RI

    Mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:

    1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

    2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

    3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

    4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

    5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

    6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

    7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

    8. Megathrust Nias-Simelue dengan potensi gempa M8,7

    9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

    10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

    11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

    12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

    13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

    (fab/fab)

  • Cuaca Buruk, Penerbangan Lion Air Gagal Mendarat di Lampung dan Dialihkan ke Palembang

    Cuaca Buruk, Penerbangan Lion Air Gagal Mendarat di Lampung dan Dialihkan ke Palembang

    Meski pesawat akhirnya mendarat dengan selamat di Palembang, pihak Bandara Raden Inten II tetap memperpanjang jam operasional pada malam itu. Perpanjangan dilakukan sebagai langkah antisipasi jika kondisi cuaca membaik dan memungkinkan pesawat untuk kembali ke Lampung.

    “Kami tetap standby di bandara. Tim operasional siap membantu dan berkoordinasi dengan pihak maskapai serta BMKG,” kata Gantino.

    Pihak bandara juga terus memantau perkembangan kondisi cuaca bersama BMKG untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penerbangan lanjutan.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan lanjutan mengenai penumpang atau jadwal keberangkatan balik dari Palembang ke Lampung.

  • Waspadai Cuaca Ekstrem di Malang Raya, Jumat 18 April 2025: Hujan Petir dan Kabut Masih Mendominasi

    Waspadai Cuaca Ekstrem di Malang Raya, Jumat 18 April 2025: Hujan Petir dan Kabut Masih Mendominasi

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprakirakan cuaca ekstrem masih akan melanda wilayah Malang Raya pada Jumat, 18 April 2025. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi hujan petir, kabut, dan perubahan suhu yang signifikan, terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan.

    Di Kota Malang, hujan petir akan terjadi sejak pagi hari. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca hujan petir,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Kondisi ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga siang hari sekitar pukul 13.00 WIB. Memasuki sore hingga malam hari, cuaca diprediksi berangsur membaik dengan kondisi berawan. Menjelang dini hari Sabtu (19/4/2025), cuaca kembali berawan disusul hujan ringan. Suhu udara di Kota Malang sepanjang hari berkisar antara 21 hingga 30 derajat Celsius.

    Sementara itu, kondisi cuaca di Kabupaten Malang pun tak jauh berbeda. Pada pagi hari, sebagian besar kecamatan mengalami hujan petir dan hujan ringan. Cuaca berawan terpantau di wilayah Bululawang, Wajak, dan Turen.

    Memasuki pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, kondisi cuaca cenderung masih berawan dengan potensi hujan petir di sejumlah titik. Daerah seperti Kalipare, Jabung, Pujon, Kasembon, Ngantang, Poncokusumo, Tumpang, dan Wajak bahkan dilaporkan mengalami hujan ringan disertai kabut.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Cerah berkabut terjadi di Bantur, Donomulyo, Kalipare,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Memasuki malam hari, cuaca bervariasi antara cerah berawan hingga hujan petir. Cerah berawan terjadi di Pagak, Pagelaran, Bantur, dan Kalipare. Dini hari Sabtu (19/4/2025), hujan ringan dan berawan kembali terjadi.

    Sementara itu, hujan sedang diprakirakan terjadi di Dau, Kepanjen, Kromengan, Ngajum, Pakisaji, dan Sumberpucung. Suhu di wilayah Kabupaten Malang juga berkisar pada rentang 21 hingga 30 derajat Celsius.

    Kota Batu juga tidak luput dari hujan petir. Sejak pagi hingga sore hari, wilayah Batu, Bumiaji, dan Junrejo akan diguyur hujan petir secara terus menerus. Cuaca baru mulai mereda pada malam hari dengan kondisi berawan, namun hujan petir diperkirakan kembali terjadi menjelang dini hari Sabtu.

    Pagi hari pukul 07.00 WIB, hujan masih berlanjut. Suhu udara di Kota Batu berkisar antara 17 hingga 28 derajat Celsius.

    Dengan kondisi cuaca yang cukup dinamis di seluruh wilayah Malang Raya, masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan informasi terbaru dari BMKG serta menyiapkan perlindungan ekstra saat berada di luar ruangan. Waspadai potensi banjir lokal, longsor, dan gangguan lalu lintas akibat hujan lebat disertai angin dan petir. [dan/suf]

  • Waspada Hujan Petir! Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Jumat 18 April 2025

    Waspada Hujan Petir! Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Jumat 18 April 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, telah mengumumkan prakiraan cuaca di Surabaya Raya, yang meliputi Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Jumat (18/4/2025).

    Pada pagi hari ini, cuaca di wilayah Surabaya diprediksi hujan petir mulai dari pagi hingga sore hari. Sempat berawan sekitar pukul 16.00-21.00 WIB, tapi kembali hujan petir pada dini harinya. Termasuk di Kecamatan Lakarsantri, Rungkut, dan Sambikerep.

    “Suhu di wilayah ini berkisar 23-34 derajat celcius. Dengan kecepatan angin berkisar 27,7 Km/jam dan tingkat kelembapannya keseluruhan sekitar 76-97 persen,” ujar Oky Sukma Hakim, S.Tr, prakirawan BMKG Juanda Surabaya, Kamis (17/4/2025).

    Menurut Oky, beberapa wilayah sekitar Surabaya, seperti Sidoarjo juga hujan pada petir hampir sepanjang hari ini. Termasuk di Kecamatan Buduran, Taman, Waru, hingga Wonoayu.

    Untuk suhu di wilayah Sidoarjo cukup bervariasi di setiap lokasi. Suhu terendah mencapai 23 dan tertinggi 33 derajat celcius. Perihal kecepatan anginnya sama seperti Surabaya, yakni 27,8 Km/jam dari arah Barat. Sedangkan tingkat kelembapannya rata-rata 72-98 persen.

    Hari ini, di Gresik juga diprakirakan akan turun hujan ringan hingga disertai petir, seperti yang terjadi di Kecamatan Bungah, Dukun, Panceng, Sidayu, hingga Ujungpangkah.

    Tingkat kelembaban di wilayah ini cukup bervariasi. Untuk suhu terendah mencapai angka 25 dan tertinggi 31 derajat celcius. Perihal kecepatan angin di wilayah ini antara 24,3 Km/jam dari Barat. Sedangkan untuk tingkat kelembapannya yakni antara 79-94 persen.

    Meski diprediksi hujan dan cuaca cenderung berubah-ubah dalam waktu singkat, warga dihimbau untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/suf]

  • Sebagian Jakarta berpotensi hujan disertai petir Jumat sore

    Sebagian Jakarta berpotensi hujan disertai petir Jumat sore

    Ilustrasi hujan lebat. ANTARA

    Sebagian Jakarta berpotensi hujan disertai petir Jumat sore
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 18 April 2025 – 06:13 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah Jakarta berpotensi mengalami turun hujan dengan disertai petir pada Jumat sore.

    Sebagaimana dikutip dari informasi BMKG, di Jakarta, Jumat, pada Jumat pagi sebagian wilayah Jakarta akan hujan ringan kecuali Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu yang berawan, dengan suhu diperkirakan 28—30 derajat Celcius, kelembapan udara pada pagi hari rata-rata 71—82 persen, dam kecepatan angin rata-rata 4,4—12,4 km/jam.

    Memasuki siang hari sebagian besar wilayah Jakarta masih akan hujan ringan kecuali Kepulauan Seribu yang akan berawan, dengan suhu diperkirakan 28—29 derajat Celcius dengan kelembapan udara rata-rata 78—82 persen, sedangkan kecepatan angin rata-rata angin 2,4—11,7 km/jam.

    Selanjutnya pada sore hari hampir seluruh wilayah Jakarta akan turun hujan dengan disertai petir, kecuali Kepulauan Seribu yang akan berawan. Suhu Jakarta, Jumat,l petang, diperkirakan di angka 27—28 derajat Celcius, sedangkan kelembapan udara rata-rata 76—85 persen, kemudian untuk kecepatan angin rata-rata angin 0,8—16,3 km/jam.

    Kemudian untuk malam hari sebagian besar wilayah Jakarta akan berawan, kecuali Kepulauan Seribu yang turun hujan ringan, dengan suhu berkisar 26—29 derajat Celcius, kelembapan udara berkisar 74—93 persen, dan kecepatan angin pada malam hari berkisar pada 0,2—12,7 km/jam.

    Sementara itu, pada Sabtu (19/4) dini hari seluruh wilayah Jakarta akan berawan, dengan suhu rata-rata 25—27 derajat Celcius dengan kelembapan udara 84—98 persen, sedangkan kecepatan angin berkisar pada 1,2—12,3 km/jam.

    Sumber : Antara