Kementrian Lembaga: BMKG

  • Simak, Prakiraan Cuaca di Provinsi Bali Hari Ini

    Simak, Prakiraan Cuaca di Provinsi Bali Hari Ini

    Liputan6.com, Bandung – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membagikan data prakiraan cuaca terkini pada Minggu, 8 Juni 2025 di wilayah Provinsi Bali akan mengalami kombinasi cuaca cerah dan hujan ringan.

    Cuaca cerah dan hujan ringan tersebut berpotensi turun di beberapa titik di wilayah Bali. Adapun kondisi tersebut menjadi perhatian penting terutama wilayah Bali dikenal sebagai destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

    Bagi masyarakat Bali maupun wisatawan, cuaca yang berubah-ubah ini perlu diantisipasi agar aktivitas harian tidak terganggu. Terutama wisata alam yang menjadi daya tarik utama Bali dapat tetap dinikmati dengan perencanaan yang matang.

    Membawa perlengkapan seperti payung atau jas hujan tentu akan sangat membantu apabila hujan tiba-tiba turun di tengah perjalanan atau saat beraktivitas di luar ruangan. Prakiraan ini juga penting bagi pelaku usaha di sektor pariwisata.

    Pasalnya mereka perlu menyesuaikan operasional dan memberikan informasi kepada pengunjung mengenai kondisi cuaca terkini agar wisatawan tetap merasa nyaman dan aman dalam beraktivitas.

    Selain itu, cuaca yang relatif bersahabat ini masih memberi ruang untuk menikmati keindahan Bali. Sementara itu, meski sebagian wilayah diprediksi cerah, kewaspadaan tetap dibutuhkan.

    BMKG juga mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi mereka.

  • Libur Sekolah 2025 Tiba, Sleman Perketat Standar Keamanan Wisata

    Libur Sekolah 2025 Tiba, Sleman Perketat Standar Keamanan Wisata

    Sleman, Beritasatu.com – Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengambil langkah antisipatif demi menjaga kenyamanan dan keamanan wisatawan. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi menyambut musim libur sekolah 2025 yang akan berlangsung mulai 23 Juni hingga 11 Juli.

    Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman Ishadi Zayid mengimbau seluruh pelaku usaha dan pengelola destinasi wisata agar memastikan seluruh fasilitas dan operasional sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

    “Pelaku usaha agar tetap konsisten melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan,” tegas Ishadi di Sleman, Sabtu (7/6/2025).

    Dispar Sleman meminta dilakukan uji petik keamanan dan perawatan rutin, terutama pada wahana dengan tingkat risiko tinggi seperti, outbound dan flying fox, permainan air, dan pendakian gunung. Jika ditemukan kerusakan, pengelola wajib melakukan perbaikan segera demi mencegah insiden saat lonjakan pengunjung terjadi.

    Selain keamanan wahana, pengelola wisata juga diminta menyediakan informasi operasional yang jelas, baik secara fisik maupun digital dan menyediakan tempat istirahat bagi sopir wisata. 

    Selain itu, menyediakan lahan parkir memadai, menambah jumlah tempat sampah dan petugas kebersihan, dan melakukan pengawasan terhadap kapasitas kendaraan dan pengunjung.

    Dispar Sleman juga menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan agar lingkungan tetap terjaga. Untuk memperkuat pengamanan wisata, koordinasi dilakukan dengan lintas sektor, mulai dari Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan (Dinkes), BPBD, kepolisian, dan SAR Linmas.

    Selain itu, perubahan cuaca dan aktivitas Gunung Merapi juga menjadi perhatian. Pengelola diminta rutin memantau informasi dari BMKG dan BPPTKG, serta menyiapkan rencana mitigasi bencana. “Perlu peningkatan pengamanan dan perencanaan mitigasi bencana di lokasi wisata, terutama pada arena outbond dan pendakian gunung,” jelas Ishadi.

    Dengan pengetatan SOP dan kesiapan fasilitas, Sleman ingin memastikan tetap menjadi destinasi wisata favorit keluarga selama liburan, tanpa mengorbankan faktor keselamatan dan kenyamanan.

  • Cuaca Ekstrem Ancam Berau, BMKG: Waspadai Petir dan Hujan di Beberapa Kecamatan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 Juni 2025

    Cuaca Ekstrem Ancam Berau, BMKG: Waspadai Petir dan Hujan di Beberapa Kecamatan Regional 7 Juni 2025

    Cuaca Ekstrem Ancam Berau, BMKG: Waspadai Petir dan Hujan di Beberapa Kecamatan
    Tim Redaksi
    BERAU, KOMPAS.com –
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) Kabupaten
    Berau
    mengeluarkan peringatan dini terkait
    potensi hujan
    dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai petir di sejumlah wilayah di Berau,
    Kalimantan Timur
    .
    Peringatan ini didasarkan pada pantauan citra radar cuaca terbaru pada Sabtu (7/6/2025) sore.
    Kepala BMKG Kabupaten Berau, Ade Heryadi, menjelaskan bahwa pantauan citra radar cuaca pada pukul 14.15 WITA menunjukkan adanya awan hujan di beberapa lokasi.
    “Berdasarkan pantauan Citra Radar BMKG, pukul 14.15 WITA, terdapat awan hujan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan dapat disertai petir di wilayah Sambaliung (Suaran, Pesayan, dan Pilanjau), Tabalar (Harapan Maju), dan Biatan (Biatan Bapinang),” ujar Ade Heryadi, Sabtu (7/6/2025).
    Kondisi tersebut, menurut Ade, diperkirakan masih akan berlangsung hingga satu jam ke depan dari waktu pemantauan.
    Tak berselang lama, pembaruan citra radar pada pukul 15.29 WITA menunjukkan perluasan area potensi hujan.
    “Update terbaru pukul 15.29 WITA, awan hujan berpotensi menyebabkan hujan ringan hingga sedang dan dapat disertai petir terdeteksi di wilayah Kelay, Segah, Batu Putih, Gunung Tabur (Punan Malinau, Gunung Sari, Tasuk, dan Birang), serta Sambaliung (Bena Baru, Rantau Panjang, Pegat Bukur, Skan, Pegat, Suaran, dan Pesayan),” tambahnya.
    Ade juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena potensi hujan ini diprakirakan dapat meluas ke wilayah Pulau Derawan, Teluk Bayur, dan Tanjung Redeb.
    Kondisi cuaca ini diperkirakan akan berlangsung hingga satu jam ke depan sejak pemantauan terakhir.
    “Masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati dan selalu mengikuti informasi terbaru dari BMKG untuk keselamatan,” pungkas Ade Heryadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Prediksi Ada Pergeseran Waktu Awal Musim Kemarau, Bagaimana dengan Jawa Barat?

    BMKG Prediksi Ada Pergeseran Waktu Awal Musim Kemarau, Bagaimana dengan Jawa Barat?

    Sebelumnya, BMKG menyebut sebagian wilayah Jawa Barat saat ini telah memasuki masa peralihan musim kemarau.

    “Hal ini ditandai dengan berkurangnya tutupan awan konvektif signifikan dan penurunan intensitas maupun durasi hujan secara bertahap,” kata Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu.

    Adapun dinamika cuaca skala regional, anomali suhu permukaan air laut (SST) di perairan Jawa Barat masih cukup hangat.

    Menurut Teguh, masih ada kontribusi terhadap pertumbuhan awan awan hujan pada skala lokal, kelembapan udara di wilayah Jawa Barat pada lapisan 850- 700 mb lembap berkisar antara 55-92 persen.

    “Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan pada umumnya cuaca di wilayah Jawa Barat cerah berawan hingga berawan berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diantara siang, sore dan malam hari,” tutur dia.

    Sementara streamline atau pola angin menunjukkan mulai berkurangnya dominasi angin baratan (Monsun Asia), dan mulai masuk angin timuran (Monsun Australia).

    Berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer dari BMKG, berikut prakiraan awal musim kemarau di Jawa Barat pada 2025:

    Dasarian I – II April 2025: Sebagian Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu.

    Dasarian II -III Mei 2025: Sebagian Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, Majalengka, Cirebon, dan Kuningan.

    Dasarian I – III Juni 2025: Sebagian besar wilayah Jawa Barat.

    Dasarian I Juli 2025: Sebagian wilayah Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran.

     

    Penulis: Arby Salim

     

     

  • BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan pada akhir pekan

    BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan pada akhir pekan

    logo BMKG

    BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan pada akhir pekan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 07 Juni 2025 – 07:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca berawan dan hujan di sejumlah wilayah Indonesia pada akhir pekan ini.

    Dalam prakiraan cuaca daring diikuti dari Jakarta, Sabtu, Prakirawan BMKG Eriska Febriati menyampaikan cuaca berawan diprediksi dialami wilayah Banda Aceh dan Padang bersamaan dengan hujan ringan di Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Bandar Lampung dan Pangkal Pinang serta hujan disertai petir di Bengkulu, Palembang dan Jambi.

    Di Pulau Jawa diprakirakan berawan hingga berawan tebal di wilayah Yogyakarta dan Surabaya, kemudian diprakirakan hujan ringan di Serang, Jakarta dan Bandung. Waspadai adanya potensi petir di Semarang. Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara diprakirakan berawan tebal di wilayah Kupang serta terdapat potensi hujan ringan di Denpasar dan Mataram.

    Dia menjelaskan hujan juga diprediksi BMKG bakal terjadi dalam periode tertentu hari ini di wilayah Kalimantan. Termasuk hujan intensitas ringan di Palangkaraya, Banjarmasin dan Samarinda serta hujan disertai petir di Pontianak dan Tanjung Selor. Untuk wilayah Sulawesi, BMKG memprakirakan udara kabur di Palu dan awan tebal di Gorontalo. Terdapat juga potensi hujan ringan di wilayah Manado, Kendari dan Makassar serta hujan intensitas sedang di Mamuju.

    Di wilayah Indonesia timur, Eriska menjelaskan, potensi cuaca berawan di Jayawijaya dan Jayapura, udara kabur di Manokwari, hujan ringan di Ternate, Ambon dan Nabire. Terdapat juga potensi hujan intensitas sedang di Sorong serta hujan yang disertai petir di daerah Merauke.

    Sumber : Antara

  • BMKG Juanda: Cuaca Malang Raya 7 Juni 2025 Didominasi Berawan dan Kabut

    BMKG Juanda: Cuaca Malang Raya 7 Juni 2025 Didominasi Berawan dan Kabut

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprakirakan cuaca di wilayah Malang Raya pada Sabtu, 7 Juni 2025, akan didominasi kondisi berawan dan kabut, baik di Kota Malang, Kabupaten Malang, maupun Kota Batu. Suhu udara bervariasi antara 16 hingga 29 derajat celcius tergantung wilayah.

    Di Kota Malang, cuaca berawan diperkirakan terjadi mulai pagi hingga sore hari. BMKG mencatat pukul 07.00 hingga 13.00 WIB kondisi cuaca tetap berawan. Pada malam hari, cuaca cerah berawan dengan disertai kabut ringan. Dini hari Minggu (8/6/2025), kondisi masih cerah berawan, dengan suhu harian berkisar antara 21–29 derajat celcius.

    Sementara itu, Kabupaten Malang juga mengalami dominasi cuaca berawan pada pagi hari. Sejumlah wilayah seperti Kasembon, Donomulyo, Pujon, dan Dau diperkirakan cerah berawan. Memasuki pukul 10.00 WIB hingga siang hari, wilayah-wilayah seperti Jabung, Kasembon, Ngantang, Poncokusumo, dan Pujon akan diselimuti kabut.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di Kabupaten Malang berawan. Sebagian lainnya diperkirakan berkabut, seperti di Dau, Karangploso, Lawang, Singosari, Kasembon, Ngantang, Poncokusumo, dan Pujon,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Pada malam hari, pukul 19.00 hingga 22.00 WIB, sebagian besar wilayah Kabupaten Malang masih berawan, namun kabut diperkirakan menyelimuti Jabung, Pakis, Poncokusumo, Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, Karangploso, Lawang, dan Singosari. Dini hari, Minggu (8/6/2025), cuaca bervariasi antara cerah berawan dan berawan. Suhu diperkirakan berada di kisaran 21–28 derajat celcius.

    Kondisi lebih dingin diprediksi terjadi di Kota Batu. Sepanjang Sabtu, cuaca didominasi kabut mulai pagi hingga malam hari. Pukul 10.00 WIB cuaca tetap berawan, namun siang hingga dini hari diperkirakan terjadi kabut di hampir seluruh wilayah seperti Batu, Bumiaji, dan Junrejo.

    Pada Minggu dini hari, kabut masih menyelimuti Kota Batu, termasuk pagi hari pukul 07.00 WIB. BMKG mencatat suhu udara di kota dataran tinggi ini berkisar antara 16 hingga 23 derajat celcius. [dan/beq]

  • BMKG Ungkap Kapan Puncak Musim Kemarau 2025, Durasinya Lebih Pendek

    BMKG Ungkap Kapan Puncak Musim Kemarau 2025, Durasinya Lebih Pendek

    Jakarta, CNBC Indonesia – Puncak musim kemarau di Indonesia diperkirakan terjadi pada Agustus mendatang. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam laporan mengatakan hampir seluruh wilayah akan mengalami puncak musim tahun ini sama hingga maju dari biasanya.

    Sebagai rinciannya, puncak musim kemarau akan terjadi mulai Juni, Juli hingga Agustus 2025. Ini akan terjadi pada 562 Zona Musim (ZOM) atau 80,4% wilayah Indonesia.

    Pada wilayah barat hingga barat laut Indonesia (222 ZOM atau 31,8%) akan masuk puncak kemarau mulai Juni dan Juli 2025. Mulai dari Sumatra, Jawa bagian barat, Kalimantan bagian utara, sebagian kecil Sulawesi, Papua bagian tengah dan timur.

    Sedangkan 340 ZOM (48,6%) akan masuk ke puncak kemarau pada Agustus mendatang, meliputi Jawa bagian tengah hingga timur, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, sebagian Maluku, Maluku Utara, dan sebagian Papua.

    Sementara itu beberapa wilayah telah masuk ke musim kemarau sejak April lalu hingga bulan Juni. Yakni terjadi pada 403 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 57% wilayah Indonesia.

    BMKG juga melaporkan Untuk 409 ZOM (59%) memasuki kemarau sama atau lebih lambat dari biasanya.

    Untuk akumulasi hujan pada musim kemarau diperkirakan akan normal atau sama dengan biasanya pada sebagian besar ZOM. Keadaannya tidak lebih basah atau tidak lebih kering.

    Durasi kemarau akan terjadi beragam. Pada sebagian Sumatera dan Kalimantan akan terjadi singkat yakni enam dasarian atau sekitar dua bulan.

    Sementara pada sebagian Sulawesi, kemarau akan terjadi jauh lebih lama mencapai lebih dari 24 dasarian.

    Namun durasi musim kemarau 2025 diprediksi lebih pendek dibandingkan saat normal. Fenomena tersebut terjadi pada 298 ZOM atau 43% wilayah Indonesia.

    (fab/fab)

  • Prakiraan BMKG: Hujan dan Cuaca Berawan Landa Sebagian Besar Wilayah Indonesia – Page 3

    Prakiraan BMKG: Hujan dan Cuaca Berawan Landa Sebagian Besar Wilayah Indonesia – Page 3

    Gelombang tinggi hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di sejumlah perairan di Jawa Barat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gelombang tinggi tersebut terjadi pada Jumat, 6 Juni 2025 pukul 07.00 WIB hingga Senin, 9 Juni 2025 pukul 07.00 WIB.

    “Pola angin di wilayah Jakarta dan Jawa Barat bagian utara umumnya bergerak dari Timur Laut-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 4-15 knot,” kata Prakirawan BMKG, Dini Istihanah dalam keterangan tertulis pada Kamis, 5 Juni 2025.

    Sementara itu, ungkap Dini, kecepatan angin berkisar 8-20 knot di wilayah Jawa Barat bagian selatan umumnya bergerak dari Timur Laut-Tenggara.

    “Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Sukabumi, Perairan Cianjur, Perairan Garut, dan Perairan Tasikmalaya yang juga dapat berkontribusi terhadap tinggi gelombang,” ucapnya.

  • Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu Hantam RI, Ini Zona Merahnya

    Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu Hantam RI, Ini Zona Merahnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rawan bencana gempa dan tsunami. Pasalnya, letak geografis Indonesia berada di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) yang mempertemukan beberapa lempeng.

    Salah satu yang perlu diwaspadai adalah ancaman gempa Megathrust. Setidaknya ada 13 segmen Megathrust yang tersebar di wilayah Indonesia.

    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, sudah memberikan peringatan bahwa gempa dari 2 zona Megathrust tinggal menunggu waktu.

    Masing-masing adalah Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut. Pasalnya, 2 xona itu sudah lama tak mengalami gempa atau seismic gap, yakni berabad-abad. Biasanya, gemba besar memiliki siklus sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.

    Gempa Megathrust Ancam Jawa Barat

    Terpisah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan perlu diwaspadai dampak Megathrust untuk selatan Jawa Barat yang memanjang hingga Selat Sunda.

    Para peneliti memperingatkan, energi yang terkunci di zona subduksi ini terus bertambah seiring waktu. Jika energi ini dilepaskan sekaligus, dampaknya bisa memicu gempa besar hingga magnitudo 8,7.

    Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa menjelaskan, pelepasan energi ini tidak hanya memicu guncangan kuat, tapi juga menggerakkan kolom air laut dan membentuk tsunami besar.

    Menurut hitungannya, jika Megathrust di wilayah Pangandaran pecah, gelombang tsunami setinggi 20 meter bisa terjadi dan menjalar ke berbagai wilayah, termasuk Banten, Lampung, bahkan sampai ke Jakarta.

    “Semua pesisir Banten akan terdampak, hanya saja tinggi tsunaminya berbeda-beda,” ujar Rahma kepada CNBC Indonesia belum lama ini.

    Di kawasan pesisir Banten, tsunami diprediksi bisa mencapai ketinggian antara 4 hingga 8 meter. Sementara di pesisir Lampung, kata ia, seluruh wilayah yang menghadap Selat Sunda disebut akan terkena dampaknya.

    Tsunami 1,8 Meter Ancam Jakarta

    Untuk Jakarta, tsunami diperkirakan mencapai pesisir utara dengan ketinggian sekitar 1 hingga 1,8 meter. Namun, waktu kedatangannya lebih lambat dibanding daerah lain, tsunami baru diperkirakan tiba di Jakarta setelah 2,5 jam sejak gempa terjadi.

    “Kalau di selatan Jawa, tsunami sampai dalam waktu 40 menit, bahkan di Lebak hanya 18 menit. Tapi di Jakarta Utara, tsunami datang 2,5 jam setelah gempa,” jelas Rahma.

    BRIN pun mengajak masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap risiko Megathrust. Risiko Megathrust bukan hanya gempa dan tsunami, tapi juga kerusakan infrastruktur, gangguan layanan dasar, dampak sosial ekonomi, hingga korban jiwa.

    Terpisah, BMKG menyebut belum dapat memastikan kapan bencana alam besar tersebut akan terjadi. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut pihaknya terus membicarakan isu ini agar masyarakat bersiap menghadapi efek dari megathrust di Indonesia.

    “Sebetulnya isu Megathrust itu bukan isu yang baru. Itu isu yg sudah sangat lama. Tapi kenapa BMKG dan beberapa pakar mengingatkan? Tujuannya adalah untuk ‘ayo, tidak hanya ngomong aja, segera mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana),” ujar Dwikorita, dikutip dari CNN Indonesia.

    “Jadi tujuannya ke sana; mitigasi dan edukasi, persiapan, kesiapsiagaan,” imbuh dia.

    Langkah Antisipasi Megathrust di RI

    Dwikorita melanjutkan pihaknya sudah melakukan berbagai langkah antisipasi megathrust. Pertama, menempatkan sensor-sensor sistem peringatan dini tsunami InaTEWS menghadap ke zona-zona megathrust.

    “InaTEWS itu sengaja dipasang untuk menghadap ke arah megathrust. Aslinya tuh di BMKG hadir untuk menghadapi, memitigasi megathrust,” jelasnya.

    Kedua, edukasi masyarakat lokal dan internasional. Salah satu bentuk nyatanya adalah mendampingi pemerintah daerah (pemda) buat menyiapkan berbagai infrastruktur mitigasi, seperti jalur evakuasi, sistem peringatan dini, hingga shelter tsunami.

    Selain itu, bergabung dengan Indian Ocean Tsunami Information Center, yang juga berkantor di kompleks BMKG. Komunitas ini bertujuan buat mengedukasi 25 negara di Samudra Hindia dalam menghadapi gempa dan tsunami.

    “Kami edukasi publik bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemda sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang menyebabkan tsunami,” kata dia.

    Ketiga, mengecek secara berkala sistem peringatan dini yang sudah dihibahkan ke pemda.

    “Sirine [peringatan tsunami] harusnya tanggung jawab pemerintah daerah, hibah dari BNPB, hibah dari BMKG, tapi pemeliharaan dari pemerintah daerah, kan otonomi daerah. Ternyata sirine selalu kita tes tanggal 26 [tiap bulan], kebanyakan bunyi tapi yang macet ada,” bongkarnya.

    Keempat, menyebarluaskan peringatan dini bencana. Menurut Dwi, jika masyarakat harus siap, berarti harus ada penyebarluasan informasi. “Kami dibantu Kominfo,” pungkasnya.

    13 Segmen Megathrust di RI

    Mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:

    1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

    2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

    3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

    4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

    5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

    6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

    7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

    8. Megathrust Nias-Simelue denga potensi gempa M8,7

    9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

    10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

    11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

    12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

    13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

    (fab/fab)

  • Cuaca Hari Ini Sabtu 7 Juni 2025: Jakarta Berawan Tebal Siang hingga Malam – Page 3

    Cuaca Hari Ini Sabtu 7 Juni 2025: Jakarta Berawan Tebal Siang hingga Malam – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Cuaca pagi Jakarta hari ini, Sabtu (7/6/2025) diprakirakan seluruh langitnya akan cerah berawan, kecuali Jakarta Utara yang diprakirakan berawan. Demikianlah prediksi cuaca hari ini.

    Memasuki siang hingga malam hari, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca di seluruh wilayah Jakarta diperkirakan berubah menjadi berawan tebal.

    Sementara itu, cuaca di daerah penyangga Ibu Kota juga menunjukkan variasi. Di Bekasi, Jawa Barat, pagi diprediksi berawan, siang berawan tebal, dan malam berpotensi diguyur hujan ringan. Di Depok, cuaca pagi akan cerah berawan, siang berawan tebal, dan malam hari juga diperkirakan hujan ringan.

    Bogor diprediksi cerah di pagi hari, namun berubah menjadi berawan tebal saat siang, dan hujan ringan diperkirakan turun pada malam hari. Sementara itu, Tangerang, Banten, akan mengalami cuaca berawan di pagi hari, cerah berawan saat siang, dan kembali berawan pada malam hari.

    Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

     Kota
     Pagi
     Siang 
     Malam 

     Jakarta Barat
     Cerah Berawan
     Berawan Tebal 
     Berawan Tebal

     Jakarta Pusat 
     Cerah Berawan
     Berawan Tebal
     Berawan Tebal

     Jakarta Selatan 
     Cerah Berawan
     Berawan Tebal
     Berawan Tebal

     Jakarta Timur 
     Cerah Berawan
     Berawan Tebal
     Berawan Tebal

     Jakarta Utara 
     Berawan
     Berawan Tebal
     Berawan Tebal

     Kepulauan Seribu 
     Cerah Berawan
     Berawan Tebal 
     Berawan Tebal

     Bekasi 
     Berawan
     Berawan Tebal
     Hujan Ringan

     Depok 
     Cerah Berawan
     Berawan Tebal
     Hujan Ringan

     Kota Bogor 
     Cerah
     Berawan Tebal
     Hujan Ringan

     Tangerang
     Berawan
     Cerah Berawan
     Berawan