Kementrian Lembaga: BMKG

  • BMKG: Seluruh wilayah Jakarta akan berawan tebal pada Rabu pagi Rabu, 11 Juni 2025 – 06:27 WIB

    BMKG: Seluruh wilayah Jakarta akan berawan tebal pada Rabu pagi
    Rabu, 11 Juni 2025 – 06:27 WIB

  • Prediksi BMKG Juanda Cuaca di Malang Raya Hari Ini 11 Juni 2025, Berawan Seharian

    Prediksi BMKG Juanda Cuaca di Malang Raya Hari Ini 11 Juni 2025, Berawan Seharian

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Rabu 11 Juni 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca cerah. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca masih cerah,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berkabut terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca masih kabut. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca cerah berkabut.

    Hari Kamis (12/6/2025) dini hari cuaca di Malang cuaca cerah berawan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentan 19 sampai 29 derajat celcius. Pagi hari cuaca cerah.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Rabu (11/6/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca cerah dan cerah berawan. Kemudian sebagian lainnya cuaca hujan ringan terjadi di Jabung, Ngantang, Pujon, Tumpang.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca cerah dan cerah berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Ampelgading, Jabung, Dampit, Poncokusumo.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca kabut. Cuaca udara kabut terjadi di Jabung, Poncokusumo, Pujon, ” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca kabut. Cuaca udara kabut terjadi di Jabung, Poncokusumo, Tirtoyudo, Pujon.

    Dini hari Kamis (12/6/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah dan cerah berawan. Dampit, Dau, Ngantang, Pujon, Poncokusumo, Tirtoyudo, Tumpang, cuaca berawan. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 21 sampai 30 derajat celcius.

    Kota Batu pada Rabu 11 Juni 2025 pagi hari diperkirakan cuaca berawan dan hujan ringan. Pukul 10.00 WIB cuaca berawan. Cuaca kabut terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca udara kabut.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca cerah kabut terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berkabut. Dini hari Kamis, 12 Juni 2025 cuaca berawan hujan ringan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca berawan. Suhu berada pada rentan 16 – 22 derajat celcius. [dan/aje]

  • Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 11 Juni 2025: Cerah!

    Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 11 Juni 2025: Cerah!

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Rabu, 11 Juni 2025.

    “Cuaca di Surabaya cenderung cerah hari ini. Meski tampak berawan pada siang harinya, tetapi tidak ada tanda akan diguyur hujan. Begitu juga dengan prakiraan cuaca di daerah Sidoarjo dan Gresik,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., Selasa (10/6/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG memprediksi cuaca di Surabaya cenderung cerah hari ini. Meski tampak berawan pada siang harinya, tetapi tidak ada tanda akan diguyur hujan, termasuk di Kecamatan Lakarsantri, Pakal, Sambikerep, Karangpilang, dan Wiyung.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 54% – 95%
    Kecepatan angin: 5,3 km/jam dari arah Selatan.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hampir sama seperti Kota Pahlawan, daerah di Sidoarjo cenderung cerah hari ini, meski siang hari tampak berawan. Termasuk di antaranya Kecamatan Krembung, Krian, Prambon, Sukodono, dan Taman.

    Suhu udara: 23°C – 32°C
    Kelembapan: 59% – 94%
    Kecepatan angin: 6,6 km/jam dari arah Barat.

    BMKG memprakirakan cuaca beberapa daerah di Gresik pada pagi hari cenderung terik. Kemudian siang hingga malamnya tampak berawan. Namun tidak ada tanda akan turun hujan, termasuk di antaranya seperti Kecamatan Kedamean, Menganti, dan Wringinanom.

    Suhu udara: 25°C – 30°C
    Kelembapan: 67% – 92%
    Kecepatan angin: 21,8 km/jam dari arah Tenggara.

    Meski cuaca berawan mendominasi, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/aje]

     

  • Warga Ngawi, Magetan, Ponorogo Siap-Siap! Cuaca Cerah Sepanjang Hari 11 Juni 2025

    Warga Ngawi, Magetan, Ponorogo Siap-Siap! Cuaca Cerah Sepanjang Hari 11 Juni 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di sejumlah wilayah Jawa Timur diprediksi cerah pada Rabu, 11 Juni 2025. Berdasarkan keterangan prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S. Tr., tiga daerah yakni Ngawi, Magetan, dan Ponorogo akan mengalami kondisi cuaca yang relatif stabil dan mendukung aktivitas harian masyarakat.

    Di wilayah Ngawi, cuaca cerah diperkirakan akan berlangsung hampir sepanjang hari, dimulai sejak pukul 06.00 WIB hingga malam pukul 21.00 WIB.

    “Hanya pada pukul 15.00 WIB saja langit sempat terlihat cerah berawan, namun itu tidak berlangsung lama,” ujar Oky pada Selasa (10/6).

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 23 hingga 30 derajat Celcius. Sementara itu, angin bertiup dari arah Tenggara dengan kecepatan 20,3 km/jam dan kelembapan udara mencapai 65 hingga 88 persen. Kondisi ini dinilai cukup ideal untuk kegiatan di luar ruangan, baik untuk bekerja maupun bersantai.

    Sementara itu, Magetan mengalami kondisi cuaca yang nyaris serupa dengan Ngawi. Wilayah yang berada di dataran tinggi ini memang memiliki suhu udara yang sedikit lebih sejuk.

    “Suhu minimum Magetan berada di angka 22 derajat Celcius, dan suhu maksimumnya tidak lebih dari 27 derajat,” kata Oky menambahkan.

    Angin di wilayah ini bergerak dari arah Barat Daya dengan kecepatan 19,6 km/jam, dan kelembapan udaranya berada di kisaran 74 hingga 86 persen. Udara yang sejuk diperkirakan membuat suasana Magetan terasa lebih nyaman.

    Berbeda sedikit dari dua wilayah sebelumnya, Ponorogo akan mengalami kombinasi cuaca cerah dan berawan. Sejak pagi hingga siang, cuaca diprediksi cerah dan mendukung kegiatan masyarakat.

    Namun, menjelang sore, langit diperkirakan berubah menjadi berawan meski hanya sesaat. Cuaca akan kembali cerah pada pukul 18.00 WIB hingga malam hari.

    Suhu udara di Ponorogo berkisar antara 23 hingga 29 derajat Celcius, dengan angin dari arah Tenggara berkecepatan 21,7 km/jam dan kelembapan udara yang cukup tinggi, yakni antara 69 sampai 90 persen.

    Meskipun kondisi cuaca terlihat stabil dan cerah, masyarakat tetap diminta untuk menjaga kesehatan dan memperhatikan paparan sinar matahari.

    “Cuaca memang cukup bersahabat, tapi kami tetap mengimbau masyarakat untuk menggunakan pelindung diri saat beraktivitas di luar, seperti topi atau tabir surya,” pesan Oky.

    Cuaca cerah ini tentu menjadi kabar baik bagi warga Ngawi, Magetan, dan Ponorogo yang memiliki banyak agenda di luar rumah. Selain mempermudah mobilitas, kondisi ini juga dinilai ideal untuk kegiatan wisata maupun aktivitas produktif lainnya. [mnd/aje]

  • Cerah Sejak Pagi! Begini Kondisi Cuaca Madiun dan Pacitan Hari Ini 11 Juni 2025

    Cerah Sejak Pagi! Begini Kondisi Cuaca Madiun dan Pacitan Hari Ini 11 Juni 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Pagi hari di wilayah Madiun dan Pacitan diprediksi akan diawali dengan langit cerah dan kondisi cuaca yang cukup bersahabat. Berdasarkan laporan prakiraan cuaca dari BMKG Juanda, Rabu 11 Juni 2025, cuaca di ketiga wilayah—Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan—didominasi oleh cerah dan cerah berawan, meski beberapa wilayah akan mengalami perubahan menjelang malam hari.

    Kawasan Kota Madiun, matahari akan menyapa warga sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Setelah itu, kondisi langit akan berubah menjadi cerah berawan pada siang hari, dan kemudian berawan penuh pada pukul 15.00 WIB. Meski begitu, menjelang malam cuaca kembali membaik.

    “Langit Kota Madiun akan kembali cerah mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB,” ungkap Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan cuaca BMKG Juanda.

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 23 hingga 30 derajat Celcius dengan kelembapan udara 66 hingga 88 persen, serta angin yang berhembus dari arah selatan dengan kecepatan sekitar 11,9 km/jam.

    Sementara itu, Kabupaten Madiun menunjukkan pola cuaca yang hampir serupa. Cuaca cerah juga akan berlangsung hingga pukul 09.00 WIB, kemudian berubah menjadi berawan saat memasuki siang hari. Langit mulai kembali cerah pada sore hari sekitar pukul 18.00 WIB.

    Suhu di wilayah ini sedikit lebih sejuk dibanding kota, yaitu antara 22 hingga 28 derajat Celcius. Angin bertiup dari arah barat daya dengan kecepatan sedang, sekitar 6,3 km/jam.

    Berbeda dari Madiun, kondisi cuaca di Pacitan cenderung lebih stabil sejak pagi hingga sore hari. Pada pukul 06.00 WIB, cuaca diperkirakan cerah berawan, lalu berubah menjadi cerah total mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Namun, menjelang malam, langit diprediksi berangsur berawan.

    “Malam hari di Pacitan kemungkinan akan didominasi oleh awan, meski tidak disertai hujan,” jelasnya.

    Suhu udara di wilayah pesisir selatan Jawa Timur ini berkisar antara 20 hingga 26 derajat Celcius, dengan kelembapan tinggi, mencapai 95 persen, dan angin bertiup dari arah timur laut dengan kecepatan 15,1 km/jam.

    Secara keseluruhan, cuaca di Madiun dan Pacitan pada Rabu ini cenderung bersahabat, terutama pada pagi hingga siang hari. Masyarakat diimbau tetap memantau perkembangan cuaca dan menyesuaikan aktivitas luar ruang sesuai kondisi terkini.

    “Meskipun tidak ada potensi hujan, tetap waspadai perubahan cuaca mendadak, terutama pada sore hingga malam hari,” tutup Oky. [mnd/aje]

  • Prakiraan Cuaca di Kota Batam Hari Ini, 11 Juni 2025

    Prakiraan Cuaca di Kota Batam Hari Ini, 11 Juni 2025

    Liputan6.com, Bandung – Kota Batam yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau dikenal sebagai kawasan dengan aktivitas industri dan pelabuhan yang cukup padat karena sebagai kota yang strategis di jalur pelayaran kondisi cuaca di Batam sangat mempengaruhi kegiatan harian masyarakat.

    Adapun pada Rabu, 11 Juni 2025 prakiraan cuaca untuk wilayah Kota Batam menunjukkan kondisi yang bervariasi. Berdasarkan informasi dari BMKG sebagian besar wilayah di Batam diprediksi mengalami cuaca cerah berawan hingga hujan ringan.

    Pergantian cuaca seperti ini cukup umum terjadi di Batam yang memiliki iklim tropis. Kemudian bagi wilayah yang diperkirakan akan diguyur hujan ringan diminta untuk tetap siaga terhadap perubahan cuaca mendadak.

    Meskipun hujan ringan memang tidak tergolong ekstrem namun bisa berdampak pada aktivitas luar ruangan seperti transportasi laut, pekerjaan proyek luar, hingga perjalanan antarpulau yang menjadi bagian dari rutinitas warga Batam.

    Sementara itu, bagi beberapa wilayah akan mengalami cuaca cerah berawan kondisi langit yang tampak bersahabat tidak menjamin akan tetap stabil sepanjang hari. Awan mendung bisa datang sewaktu-waktu disertai hujan ringan yang bisa mengganggu kegiatan.

    Oleh karena itu, kesiapan masyarakat dalam menghadapi dinamika cuaca sangat diperlukan.

    BMKG juga mengimbau masyarakat untuk membawa perlengkapan hujan seperti jas hujan atau payung selama beraktivitas di luar rumah.

    Antisipasi ini penting terutama bagi pengendara motor, pekerja lapangan, serta anak-anak sekolah yang harus berangkat dan pulang saat cuaca tidak menentu.

  • Gempa Hari Ini Selasa 10 Juni 2025, Terjadi Satu Kali Menggetarkan Tuban Jatim – Page 3

    Gempa Hari Ini Selasa 10 Juni 2025, Terjadi Satu Kali Menggetarkan Tuban Jatim – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Lindu kembali menggetarkan Bumi Pertiwi pada hari ini, Selasa (10/6/2025). Hingga pukul 20.30 WIB di Indonesia, hanya terjadi satu gempa hari ini.

    Berdasarkan laporan yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lindu menggetarkan pagi tadi pukul 06:15:07 WIB di wilayah Tuban, Provinsi Jawa Timur (Jatim).

    “Pusat gempa berada di laut 119 kilometer timur laut Tuban,” terang BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id dikutip Liputan6.com, Selasa (10/6/2025).

    Lindu di Indonesia tersebut dilaporkan BMKG memiliki kekuatan magnitudo 4,5 dengan kedalaman 5 kilometer. Episenter gempa berada pada koordinat titik 5,84 Lintang Selatan (LS)-112,24 Bujur Timur (BT).

    Lindu dirasakan Modified Mercalli Intensity (MMI) II-III di Bawean.

    Sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah tenggara Pangandaran, Jawa Barat, pada Senin malam, 9 Juni 2025, tepatnya pukul 23.55 WIB. Guncangan gempa turut dirasakan di sejumlah daerah Jawa Tengah seperti Cilacap, Kebumen, hingga Banyumas.

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa gempa berasal dari aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng, bukan dari patahan aktif di permukaan.

    “Gempa terjadi pada pukul 23.55 WIB. Berdasarkan hasil analisis BMKG, parameter gempa terkini menunjukkan magnitudo 5,0,” kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Selasa dini hari, seperti dikutip dari Antara.

    BMKG mencatat, episenter gempa terletak pada koordinat 8,09 derajat Lintang Selatan dan 108,71 derajat Bujur Timur, sekitar 49 kilometer tenggara Pangandaran, dengan kedalaman 70 kilometer.

    Daryono menjelaskan, gempa tersebut termasuk jenis gempa menengah yang disebabkan oleh aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng. Mekanisme yang terdeteksi adalah oblique thrust, yakni kombinasi antara pergerakan naik dan geser.

    Gempa jenis ini umum terjadi di zona subduksi, tempat lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua, dan menjadi penyebab utama aktivitas seismik di kawasan selatan Jawa.

     

    Basarnas Kirim Personel untuk Bantu Penanganan Gempa Cianjur

  • Kabut asap ganggu visibilitas di bandara Supadio

    Kabut asap ganggu visibilitas di bandara Supadio

    Keputusan pilot untuk divert adalah langkah tepat sesuai prosedur keselamatan penerbangan. Kami selalu memprioritaskan keselamatan penumpang di atas segalanya,

    Pontianak (ANTARA) – Pesawat Super Air Jet rute Jakarta-Pontianak (nomor penerbangan IU-682) terpaksa dialihkan (divert) ke Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, pada Selasa (10/6) pagi, akibat kabut tebal yang mengganggu visibilitas landasan di Bandara Supadio, Pontianak.

    “Tadi pagi, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan jarak pandang (visibility) hanya mencapai 150 meter pada pukul 06.00 WIB. Awan rendah pada ketinggian 200 kaki (di bawah 70 meter) disertai kabut tebal membuat pilot mengambil keputusan untuk mengalihkan penerbangan demi keselamatan,” jelas GM Angkasa Pura II cabang Bandara Supadio Pontianak, Iwan saat dikonfirmasi di Pontianak, Selasa.

    Iwan menegaskan bahwa hanya satu pesawat yang terkena dampak pengalihan ini. “Saat ini kondisi visibilitas di Bandara Supadio sudah kembali normal dan operasional penerbangan berjalan lancar,” tuturnya.

    Dia menjelaskan, pengalihan penerbangan (diversi) merupakan protokol standar dalam dunia penerbangan ketika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk pendaratan aman.

    “Keputusan pilot untuk divert adalah langkah tepat sesuai prosedur keselamatan penerbangan. Kami selalu memprioritaskan keselamatan penumpang di atas segalanya,” tuturnya.

    PT Angkasa Pura II memastikan penumpang pesawat yang dialihkan akan mendapatkan penanganan sesuai ketentuan maskapai.

    “Kami berkoordinasi dengan pihak maskapai untuk memastikan penumpang mendapatkan pelayanan yang semestinya,” kata Iwan.

    Bandara Supadio Pontianak memang kerap mengalami gangguan operasional akibat kabut pagi, terutama di musim tertentu. Namun, pihak bandara telah dilengkapi dengan instrumen navigasi yang memadai untuk menghadapi kondisi tersebut.

    Pewarta: Rendra Oxtora
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPBD Sampang Pastikan Kemarau Mundur, Ini Penjelasan Lengkapnya!

    BPBD Sampang Pastikan Kemarau Mundur, Ini Penjelasan Lengkapnya!

    Sampang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa musim kemarau 2025 di Kabupaten Sampang, mengalami kemunduran.

    Hal ini disampaikan oleh Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Candra Ramadani Amin.

    Menurutnya, kemunduran musim kemarau ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk aliran udara yang berbeda, gangguan gelombang atmosfer, serta adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah barat yang mempengaruhi kelembaban udara.

    “Kelembaban udara yang masih tinggi menjadi salah satu faktor utama kemunduran musim kemarau tahun ini,” ujarnya. Selasa (10/6/2025).

    Meskipun belum bisa memastikan waktu pasti dimulainya musim kemarau, Candra menyebutkan bahwa berdasarkan prediksi BMKG, cuaca mulai normal diperkirakan pada akhir Juni 2025.

    “Musim kemarau tahun 2025 ini diprediksi lebih mundur dibandingkan tahun sebelumnya,” pungkasnya.

    Diketahui, kemunduran musim kemarau ini tentu berdampak pada berbagai sektor, termasuk pertanian dan kehidupan sehari-hari masyarakat.

    Seperti lambatnya penanaman tembakau, tidak memproduksinya petani garam dan lain sebagainya. [sar/aje]

  • Dua Gempa Guncang Laut Tuban, Warga Semanding Tak Merasakan Getaran

    Dua Gempa Guncang Laut Tuban, Warga Semanding Tak Merasakan Getaran

    Tuban (beritajatim.com) – Dua gempa bumi terjadi beruntun di wilayah perairan laut Tuban, Jawa Timur, pada Selasa pagi (10/6/2025), namun warga daratan, khususnya di Kecamatan Semanding, mengaku tidak merasakan getaran sama sekali.

    Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pertama berkekuatan 4,5 magnitudo terjadi pukul 06.15 WIB. Titik pusat gempa berada di koordinat 5.84 Lintang Selatan (LS) dan 112.24 Bujur Timur (BT), atau sekitar 119 kilometer timur laut Tuban, dengan kedalaman 5 kilometer.

    Tak lama berselang, gempa kedua terjadi pada waktu yang sama, pukul 06.15 WIB, di lokasi berbeda, yakni 126 kilometer timur laut Tuban. Gempa ini berkekuatan 4,3 magnitudo dengan pusat gempa di titik koordinat 5.77 LS dan 112.23 BT pada kedalaman 10 kilometer.

    Getaran kedua gempa tersebut dirasakan dalam skala II–III MMI (Modified Mercalli Intensity) di wilayah Pulau Bawean yang berada lebih dekat dengan pusat gempa. BMKG menegaskan bahwa data ini bersifat sementara dan bisa berubah sesuai dengan pemutakhiran informasi.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.

    Meski getaran gempa tercatat di wilayah perairan dan Bawean, sejumlah warga daratan di Kabupaten Tuban mengaku tak merasakannya. Salah satu warga Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Witra Adila, mengaku sama sekali tidak menyadari adanya gempa.

    “Tadi saya sudah bangun tidur jam 4 subuh, tapi kok tidak terasa ya,” ujar Witra, saat dikonfirmasi Selasa pagi.

    Witra menduga bahwa masyarakat yang tinggal lebih dekat ke lokasi pusat gempa seperti di Pulau Bawean mungkin merasakan getarannya. “Kalau saya gak kerasa ya, gak tau yang lain,” tambahnya. [dya/beq]