Kementrian Lembaga: BMKG

  • BMKG prakirakan hujan ringan guyur Jakarta pada Selasa

    BMKG prakirakan hujan ringan guyur Jakarta pada Selasa

    logo BMKG

    BMKG prakirakan hujan ringan guyur Jakarta pada Selasa
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 01 Juli 2025 – 06:15 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan ringan mengguyur sebagian besar wilayah Jakarta pada Selasa. Menurut BMKG, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat berpotensi diguyur hujan ringan pada pagi hingga sore hari dengan suhu 26 derajat Celcius. Sementara pada malam hari kedua wilayah itu berawan tebal.

    Jakarta Timur dan Jakarta Utara juga diprakirakan mengalami hujan ringan pada pagi hingga sore hari, kemudian berawan tebal pada malam hari. Suhu di Jakarta Timur mencapai 25 derajat Celcius,  dan Jakarta Utara 26 derajat Celcius.

    Seperti halnya Jakarta Timur dan Jakarta Utara, Kepulauan Seribu juga diprakirakan diguyur hujan ringan pada Selasa pagi dan berawan tebal pada pukul 10.00 hingga 13.00 WIB. Hujan ringan kembali mengguyur wilayah itu pada sore hari. Sementara pada malam harinya, Kepulauan Seribu diprediksi berawan tebal dengan suhu rata-rata 26 derajat Celcius.

    Sumber : Antara

  • Prakiraan Cuaca Kota Batam Hari Ini Selasa 1 Juli 2025

    Prakiraan Cuaca Kota Batam Hari Ini Selasa 1 Juli 2025

    Liputan6.com, Bandung – Kota Batam sebagai salah satu kawasan industri dan pelabuhan tersibuk di Indonesia selalu dipadati oleh berbagai aktivitas masyarakat maupun pekerja. Pada hari Selasa, 1 Juli 2025 cuaca di sebagian besar wilayah Kota Batam diprediksi berada dalam kondisi berawan.

    Meski cuaca tampak cukup bersahabat penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Kondisi berawan memang sering kali dianggap aman dan nyaman untuk beraktivitas terutama di luar ruangan.

    Namun, cuaca di wilayah kepulauan seperti Batam cenderung berubah secara cepat akibat pengaruh angin laut dan kelembaban yang tinggi. Hujan ringan hingga sedang bisa saja turun secara mendadak meski sebelumnya langit tampak hanya tertutup awan.

    Adapun untuk mengantisipasi hal tersebut masyarakat disarankan untuk membawa perlengkapan seperti payung atau jas hujan. Kesiapan terhadap perubahan cuaca tidak hanya akan menjaga kenyamanan tetapi juga penting demi keselamatan.

    Terutama bagi pengendara sepeda motor, pejalan kaki, maupun pekerja lapangan yang rentan terkena hujan mendadak. Cuaca yang tak menentu juga dapat mempengaruhi jadwal logistik dan transportasi laut di Batam.

    Maka dari itu masyarakat diimbau untuk terus mendapatkan informasi prakiraan cuaca dari sumber resmi seperti BMKG. Adapun berikut ini rangkuman kondisi cuaca sejumlah kecamatan di Kota Batam.

  • Prakiraan Cuaca BMKG di Provinsi Bali Hari Ini, Berpotensi Berawan

    Prakiraan Cuaca BMKG di Provinsi Bali Hari Ini, Berpotensi Berawan

    Liputan6.com, Bandung – Provinsi Bali dikenal sebagai pusat destinasi wisata alam yang sangat bergantung pada cuaca terutama untuk kegiatan luar ruang seperti berselancar, snorkelling, hiking, dan eksplorasi alam.

    Kemudian pada hari ini, Selasa, 1 Juli 2025 prakiraan cuaca diprediksi berawan di hampir seluruh wilayah Bali. Namun, prakiraan ini tidak menjamin tidak turunnya hujan mengingat cuaca bisa berubah sewaktu-waktu.

    Oleh karena itu, sangat penting bagi wisatawan dan masyarakat untuk siap dengan membawa payung atau jas hujan sebagai tindakan preventif. Hal ini juga membantu menjaga kenyamanan dan kelancaran aktivitas serta melindungi dari gangguan cuaca tak terduga.

    Kemudian dengan mengetahui informasi cuaca terkini dapat membantu masyarakat dan wisatawan untuk menyesuaikan rencana aktivitas wisata, jadwal keberangkatan, dan memastikan keamanan serta kenyamanan pengunjung.

    Wisata pantai atau trekking di tengah hutan misalnya sebaiknya dilakukan setelah kondisi cuaca benar-benar mendukung. Wisatawan pun sebaiknya merencanakan perjalanan dengan jam yang fleksibel.

    Melansir dari situs resmi BMKG, kawasan seperti Kota Denpasar diprediksi berawan dengan intensitas suhu 24 hingga 30 derajat celcius. Kemudian wilayah seperti Buleleng, Bangli, dan Tabanan juga diprediksi berawan.

    Hampir sebagian besar wilayah di Provinsi Bali memiliki intensitas suhu mulai dari 20 hingga 30 derajat celcius. Adapun berikut ini lebih jelasnya lagi informasi prakiraan cuaca di Provinsi Bali hari ini.

  • Viral ‘Bekaswiss’, BMKG Sebut Fenomena Kabut di Bekasi Masih Bisa Berlanjut

    Viral ‘Bekaswiss’, BMKG Sebut Fenomena Kabut di Bekasi Masih Bisa Berlanjut

    Jakarta

    ‘Bekaswiss’ belakangan ramai menjadi perbincangan pasca cuaca atau suhu di Bekasi dirasakan lebih dingin dari biasanya. Sejumlah warganet juga menunjukkan wilayah Bekasi di malam dan pagi hari juga tampak sedikit berkabut bagaikan di Swiss.

    Tidak heran, penyematan nama ‘Bekaswiss’ kemudian ramai digunakan warganet. “Ini Bekasi apa Swiss sih? Berkabut bae,” curhat salah satu pengguna TikTok yang diunggah Minggu malam (29/5/2026), menunjukkan kabut yang terlihat di jalan raya sekitar Grand Wisata Bekasi.

    “Berasa di Sentul,” timpal yang lain.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menegaskan fenomena kabut di Bekasi sebenarnya normal. Mengingat, hal ini terjadi di tengah musim hujan.

    “Ini fenomena normal saat musim hujan dengan angin tenang dan curah hujan tinggi,” jelas Guswanto saat dihubungi detikcom, Senin (30/6/2025).

    Sebagai catatan, kabut terbentuk karena sejumlah faktor, termasuk hujan yang bisa memicu penurunan suhu serta kelembapan udara. Walhasil, kelembapan yang tinggi dapat membuat udara terasa lebih dingin dan berkabut.

    “Pergerakan angin juga membawa udara yang lebih sejuk dan lembap ke wilayah tersebut,” ujar Guswanto.

    Karenanya, tiga faktor meliputi hujan, kelembapan tinggi, dan pergerakan angin, membuat cuaca lebih dingin dan Bekasi tampak sedikit berkabut. Guswanto menyebut fenomena berkabut masih mungkin terjadi dalam beberapa hari mendatang.

    Hujan ringan membuat suhu berada di sekitar 23-24 derajat celcius dengan kelembapan di angka 90 persen.

    “Kabut mungkin akan muncul pada malam hari karena kelembapan yang tinggi dan suhu yang lebih rendah,” terang dia.

    Sebagian masyarakat mengira bahwa kemunculan kabut merupakan pertanda udara yang tercemar atau tingginya tingkat polusi. Namun, Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani, menegaskan kehadiran kabut tidak otomatis menunjukkan penurunan kualitas udara.

    Ia menjelaskan bahwa meskipun di daerah perkotaan kabut dapat bercampur dengan partikel polusi, hal tersebut tidak serta-merta berarti udara dalam kondisi tidak sehat.

    “Kabut yang muncul di wilayah dengan aktivitas manusia tinggi tidak selalu mencerminkan kualitas udara yang buruk,” ujarnya, saat dihubungi terpisah.

    BMKG juga memastikan bahwa kabut yang terjadi saat ini tidak berdampak pada aktivitas sehari-hari. Jarak pandang untuk transportasi, baik darat maupun udara, masih berada dalam kategori aman.

    NEXT: Prakiraan Cuaca Bekasi 1 Juli 2025

    Bekasi Timur

    Hujan ringan dengan suhu 23 sampai 28 derajat celsius
    Kelembapan 74 sampai 98 persen

    Bekasi Barat

    Hujan ringan dengan suhu 23 sampai 28 derajat celsius
    Kelembapan 73 sampai 98 persen

    Bekasi Utara

    Hujan ringan dengan suhu 23 sampai 29 derajat celsius
    Kelembapan 73 sampai 98 persen

    Bekasi Selatan

    Hujan ringan dengan suhu 23 sampai 28 derajat celsius
    Kelembapan 74 sampai 98 persen

    Rawalumbu

    Hujan ringan dengan suhu 23 sampai 28 derajat celsius
    Kelembapan 74 sampai 98 persen

    Medansatria

    Hujan ringan dengan suhu 23 sampai 29 derajat celsius
    Kelembapan 74 sampai 98 persen

    Bantargebang

    Hujan ringan dengan suhu 23 sampai 28 derajat celsius
    Kelembapan 74 sampai 98 persen

    Pondokgede

    Hujan ringan dengan suhu 23 sampai 28 derajat celsius
    Kelembapan 73 sampai 99 persen

    Jatiasih

    Hujan ringan dengan suhu 23 sampai 28 derajat celsius
    Kelembapan 74 sampai 99 persen

    Mustikajaya

    Hujan ringan dengan suhu 23 sampai 28 derajat celsius
    Kelembapan 72 sampai 97 persen

    Pondokmelati

    Hujan ringan dengan suhu 23 sampai 28 derajat celsius
    Kelembapan 73 sampai 99 persen

    Simak Video “Video: Penampakan Kabut Asap Beracun Selimuti New Delhi India”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Musim Kemarau 2025 Mundur, BMKG Ungkap Hujan Deras Sampai Kapan

    Musim Kemarau 2025 Mundur, BMKG Ungkap Hujan Deras Sampai Kapan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap bahwa musim kemarau tahun ini mengalami kemunduran dan berpotensi berlangsung lebih singkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

    Menurut data BMKG, hingga awal Juni 2025, baru 19% zona musim (ZOM) di Indonesia yang masuk kemarau. Sementara mayoritas wilayah masih diguyur hujan.

    Secara klimatologis, musim kemarau di RI padahal seharusnya sudah dimulai di banyak wilayah pada periode ini.

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebut bahwa kemunduran musim kemarau tahun ini dipengaruhi oleh curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya (Atas Normal) pada April hingga Mei 2025, yang seharusnya merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

    Kondisi tersebut terjadi terutama di wilayah Indonesia bagian selatan, seperti Sumatra Selatan, Pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT. BMKG sebelumnya telah memprediksi fenomena ini melalui prakiraan iklim bulanan yang dirilis sejak Maret 2025.

    “Prediksi musim dan bulanan yang kami rilis sejak Maret lalu menunjukkan adanya anomali curah hujan yang di atas normal di wilayah-wilayah tersebut,” jelas Dwikorita dalam keterangan resmi, dikutip Senin (23/6/2025).

    Berdasarkan analisis curah hujan periode Dasarian I Juni 2025, 72% wilayah Indonesia berada dalam kategori normal, 23% mengalami kondisi kering (Bawah Normal), dan hanya 5% yang masih tergolong hujan tinggi (Atas Normal).

    Sumatra dan Kalimantan mulai menunjukkan tanda awal musim kemarau, meskipun wilayah selatan Indonesia masih belum sepenuhnya bertransisi.

    BMKG memperkirakan curah hujan kategori Atas Normal akan berlanjut di sejumlah wilayah hingga Oktober 2025. Dengan demikian, musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih pendek dari biasanya.

    Dwikorita mengingatkan bahwa curah hujan tinggi selama kemarau membawa dampak ganda. Di satu sisi, hal ini menguntungkan sektor pertanian padi karena irigasi tetap terjaga. Namun, di sisi lain, tanaman hortikultura menjadi lebih rentan terhadap hama dan penyakit akibat kelembapan tinggi.

    “Kami mendorong petani hortikultura untuk mengantisipasi kondisi ini dengan menyiapkan sistem drainase yang baik dan perlindungan tanaman yang memadai,” ujar dia.

    Selain itu, Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.

    “Kita tidak bisa lagi berpaku pada pola iklim lama. Perubahan iklim global menyebabkan anomali-anomali yang harus kita waspadai dan adaptasi harus dilakukan secara cepat dan tepat.” pungkasnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BMKG Ungkap Cuaca Dingin di Jabodetabek Masih Berlanjut, Begini Analisisnya

    BMKG Ungkap Cuaca Dingin di Jabodetabek Masih Berlanjut, Begini Analisisnya

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan cuaca dingin yang terasa di Jabodetabek masih terus berlanjut beberapa hari ke depan. BMKG mencatat cuaca akan terasa lebih dingin pada malam hingga pagi hari.

    “Dalam beberapa hari ke depan, wilayah Jabodetabek masih berpeluang mengalami cuaca yang lembap dan relatif sejuk,” ujar Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, kepada wartawan, Senin (30/6/2025).

    Andri menyebut berdasarkan data BMKG, suhu udara tercatat lebih rendah dari kondisi normal terutama pada malam hingga dini hari. Menurutnya, suhu udara di Kota Baru Cikampek terkonfirmasi 23,1 derajat celsius, kemudian di Jakarta Utara 23,1 derajat celsius, Jakarta Timur 23,3 derajat celsius, Depok 22,1 derajat celsius.

    “Kondisi ini tidak terlepas dari situasi cuaca yang terjadi sejak siang hari sebelumnya. Pada 28 Juni, wilayah Jabodetabek diguyur hujan merata mulai siang hingga malam, kemudian berlanjut pada 29 Juni dengan hujan ringan dan tutupan awan tebal sepanjang hari,” tuturnya.

    Andri menyampaikan kombinasi curah hujan dan tutupan awan tebal sepanjang hari menyebabkan pemanasan permukaan tidak berlangsung optimal. Kemudian, sinar matahari terhalang lapisan awan tebal, sehingga tanah dan udara di sekitar tidak memperoleh cukup energi panas.

    “Proses turunnya hujan juga menunjukkan adanya aliran udara dari lapisan atas atmosfer menuju ke bawah (downdraft), yang membawa udara dingin ke permukaan,” ucap Andri.

    “Kabut ini menjadi indikator bahwa udara di dekat permukaan berada dalam kondisi dingin dan lembap yang stabil,” terangnya.

    Andri menyampaikan berdasarkan analisis dinamika atmosfer, indikator seperti Outgoing Longwave Radiation (OLR), Madden-Julian Oscillation (MJO), dan gelombang Rossby menunjukkan adanya peningkatan aktivitas konvektif yang mendukung pembentukan awan hujan, khususnya di wilayah Jawa bagian barat dan tengah.

    “Dengan kondisi atmosfer yang mendukung tersebut, cuaca sejuk, berawan, dan lembap berpotensi berulang di wilayah Jabodetabek dalam beberapa hari ke depan, terutama pada malam hingga pagi hari,” imbuhnya.

    (idn/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Viral ‘Bekaswiss’, BMKG Sebut Fenomena Kabut di Bekasi Masih Bisa Berlanjut

    Viral ‘Bekaswiss’ Cuaca Bekasi Lebih Dingin dari Biasanya, BMKG Ungkap Pemicunya

    Jakarta

    Cuaca dingin menyelimuti Bekasi sejak akhir pekan kemarin, Minggu (29/6/2025). Bahkan, belakangan warganet ramai menyematkan istilah ‘Bekaswiss’ lantaran cuaca dingin ala Swiss jarang terjadi di wilayah tersebut, terlebih diikuti dengan kabut tipis.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut hal itu normal terjadi. Fenomena cuaca dingin di Bekasi bisa disebabkan karena sejumlah faktor, termasuk suhu dan kelembapan meningkat saat hujan.

    “Kawasan Puncak Bogor dikenal memiliki iklim yang lebih sejuk karena letaknya yang berada di dataran tinggi. Namun, cuaca di Bekasi dan Depok yang berada di dataran rendah kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain seperti hujan dan kelembaban tinggi,” terang Guswanto.

    Hujan bisa membuat suhu Bekasi otomatis lebih sejuk di tengah kelembapan yang meningkat. Kondisi kelembapan tersebut walhasil membuat udara jauh lebih dingin dari biasanya.

    Hal itu juga menjadi alasan mulai muncul kabut tipis di wilayah Bekasi. Pengaruh angin di wilayah Depok dan puncak Bogor juga disebutnya ikut berperan.

    “Meskipun anginnya relatif tenang, pergerakan angin juga dapat membawa udara yang lebih sejuk dan lembap ke wilayah tersebut,” jelas Guswanto, saat dihubungi detikcom Senin (30/6/2025).

    Perkiraan BMKG menunjukkan hujan ringan masih akan terus terjadi di malam hari ini, Senin (30/6). Suhu terendah bisa berada di sekitar 23 hingga 24 derajat Celcius dengan kelembapan mencapai 96 persen.

    “Depok dan Bekasi diperkirakan akan mengalami hujan ringan pada malam hari dengan suhu sekitar 23-24 derajat Celsius dan kelembapan tinggi,” tutur dia.

    “Kabut mungkin akan muncul kembali pada malam hari karena kelembaban tinggi dan suhu rendah. Ini fenomena normal saat musim hujan dengan angin tenang dan curah hujan tinggi,” tutup Guswanto.

    (naf/up)

  • Ternyata, Ini Alasan Bekasi Berkabut Kata BMKG

    Ternyata, Ini Alasan Bekasi Berkabut Kata BMKG

    Bisnis.com, JAKARTA – Warga Bekasi pada Minggu 29 Juni 2025 dihebohkan dengan munculnya kabut di wilayah tersebut.

    Hal tersebut membuat warga bertanya-tanya fenomena apa yang membuat kabut itu muncul, padahal biasanya Bekasi cuacanya sangat panas.

    Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan fenomena cuaca di Bekasi, Depok, dan sekitarnya yang berkabut dan sejuk seperti di kawasan Puncak Bogor pada  29 Juni 2025 disebabkan oleh beberapa faktor.

    Pertama, kondisi cuaca dimana Depok diperkirakan akan mengalami hujan pada sore hari dengan suhu sekitar 24-25°C dan kelembaban tinggi mencapai 92-96%. Anginnya relatif tenang dengan kecepatan 0-4 mph.

    Kemudian, pengaruh dari puncak Bogor, dimana kawasan Puncak Bogor dikenal memiliki iklim yang lebih sejuk karena letaknya yang berada di dataran tinggi. Namun, cuaca di Bekasi dan Depok yang berada di dataran rendah kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain seperti hujan dan kelembaban tinggi.

    – Faktor Penyebab: Beberapa faktor yang dapat menyebabkan cuaca berkabut dan sejuk di Bekasi dan Depok adalah:
    – Hujan: Hujan dapat menyebabkan suhu menjadi lebih sejuk dan kelembaban meningkat.
    – Kelembaban Tinggi: Kelembaban yang tinggi dapat membuat udara terasa lebih dingin dan berkabut.
    – Pergerakan Angin: Meskipun anginnya relatif tenang, pergerakan angin dapat membawa udara yang lebih sejuk dan lembab ke wilayah tersebut.

    Prakiraan Cuaca 
    – Hujan Ringan: Depok diperkirakan akan mengalami hujan ringan pada malam hari dengan suhu sekitar 23-24°C dan kelembaban tinggi.
    – Kabut: Kabut mungkin akan muncul pada malam hari karena kelembaban yang tinggi dan suhu yang lebih rendah.

  • Batik Air Tergelincir Karena Crosswind, Apa Itu?

    Batik Air Tergelincir Karena Crosswind, Apa Itu?

    Jakarta

    Video yang memperlihatkan pesawat Batik Air mendarat dalam kondisi miring viral di media sosial. Ahli menjelaskan, pesawat tersebut tergelincir dan menjadi miring karena crosswind.

    Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pendaratan pesawat sudah sesuai prosedur.

    “Pendaratan pesawat berlangsung dalam kondisi aman dan telah mengikuti seluruh prosedur operasional standar penerbangan. Berdasarkan hasil pengecekan dan koordinasi dengan tim operasional, diketahui bahwa terjadi peningkatan kecepatan angin dari arah samping (crosswind) saat fase pendekatan ke landasan pacu,” ujar Danang dalam keterangan resminya, dikutip dari detikNews, Senin (30/6/2025).

    Pengertian Crosswind atau Angin Silang

    Dalam kajian ilmiah terkait ilmu penerbangan, Crosswind adalah arah angin yang tegak lurus terhadap landasan. Keadaan tersebut biasanya mengganggu kestabilan pesawat saat mendarat atau lepas landas, demikian dikutip dari laman STMKG.

    Pendaratan saat ada angin silang (crosswind) ini cukup diatur ketat. Ada batasan nilai angin silang tertentu dan pendaratannya memerlukan izin dari air traffic control.

    Efek dari crosswind bisa dirasakan berbeda karena perbedaan besar pesawat, sebagaimana dijelaskan dalam studi Identifikasi Angin Silang (Cross Wind) di Sekitar New Yogyakarta International Airport Memakai Plot Wind Rose oleh Fatkhuroyan dan Bambang Wijayanto dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya (SNFA) 2020.

    Dalam satu kasus crosswind di landasan terbang yang punya kecepatan 20 knot, mungkin dapat menimbulkan bahaya bagi pesawat kecil saat mendarat. Namun, pengaruhnya bisa jadi tidak terasa pada pesawat besar atau modern.

    Pengaruh Crosswind terhadap Pesawat Udara

    Dilansir dari detikEdu, fenomena crosswind tidak bisa dihindari dan cukup sering terjadi di dunia penerbangan. Beberapa kasus crosswind pun bahkan menimbulkan kecelakaan.

    Menurut Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), komponen crosswind yang bisa menghalangi take off dan landing pesawat pada umumnya jika kecepatan angin melebihi:

    37 km/jam (20 knot) untuk pesawat dengan ARFL (Aeroplane Reference Field Length) 1.500 meter atau lebih, kecuali jika tindakan pengereman pada landasan pacu buruk (dikarenakan koefisien gesek longitudinal yang tidak mencukupi), maka komponen crosswind lebih dari 24 km/jam (13 knot) dapat menghalangi takeoff dan landing pesawat24 km/jam (13 knot) untuk pesawat dengan ARFL (Aeroplane Reference Field Length) 1.200 meter sampai19 km/jam (10 knot) untuk pesawat dengan ARFL (Aeroplane Reference Field Length)

    Dalam kasus Batik Air, Danang menyebut pihaknya mengatakan tidak melanggar batas maksimal kecepatan angin. Karena itu, pesawat dapat mendarat dengan selamat.

    “Arah angin tidak berubah, namun kecepatannya bertambah. Perlu kami sampaikan bahwa secara limitasi (batas maksimal) kecepatan angin, tidak ada yang dilanggar sehingga pesawat tetap dalam kondisi aman untuk mendarat,” katanya.

    (rns/fay)

  • Waspadai Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Gelombang Tinggi

    Waspadai Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Gelombang Tinggi

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca nasional untuk Senin, 30 Juni 2025. Berdasarkan hasil pemantauan terbaru, sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi akan mengalami kondisi cuaca ekstrem yang dipicu oleh dinamika atmosfer regional dan global.

    Dinamika Atmosfer: Bibit Siklon Tropis dan Sirkulasi Siklonik

    BMKG mengamati adanya bibit siklon tropis 98W yang terdeteksi di Samudra Pasifik Timur, dekat wilayah Filipina. Sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 15 knot dan tekanan udara minimum 1004 hPa, bergerak ke arah barat hingga barat laut. Meski potensi berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan masih tergolong rendah, sistem ini telah membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari perairan timur Filipina, Laut Sulu, Laut China Selatan, hingga ke Maluku Utara.

    Sementara itu, sirkulasi siklonik lainnya terpantau di perairan barat Sumatra. Konvergensi angin terbentuk dari perairan barat daya Lampung hingga Samudra Hindia barat Bengkulu. Daerah konvergensi tambahan juga terpantau di Laut Banda, Laut Maluku, dan perairan utara Papua. Kombinasi faktor ini meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah-wilayah terdampak.

    Potensi Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi

    BMKG memperingatkan adanya potensi hujan sedang hingga lebat, terutama di wilayah yang ditandai simbol kuning, serta angin kencang (simbol biru). Wilayah Sulawesi Tenggara dan Maluku perlu meningkatkan kewaspadaan karena berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat, yang ditandai dengan simbol oranye.

    Kecepatan angin melebihi 25 knot berpotensi terjadi di perairan utara Aceh, Laut China Selatan, selatan Jawa hingga Lampung, pesisir selatan Jawa Barat, NTT, Laut Banda, Papua Selatan, dan Laut Arafuru. Kondisi ini berpotensi memicu gelombang laut tinggi, dengan tinggi mencapai 2,5 hingga 4 meter di Samudra Hindia bagian selatan, mulai dari Banten hingga Jawa Timur.

    Selain itu, banjir rob (banjir pasang laut) diprediksi berpotensi terjadi di wilayah pesisir seperti Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, serta wilayah pesisir Maluku.

    Suhu dan Cuaca di Kota-kota Besar

    Suhu udara maksimum diperkirakan berkisar antara 32 hingga 33°C di kota-kota seperti Pangkalpinang, Serang, Semarang, dan Yogyakarta. Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kondisi tubuh dan berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan.

    Berikut prakiraan cuaca di beberapa kota besar di Indonesia:

    Sumatra

    Berawan: Banda Aceh, Jambi, Pangkalpinang

    Berawan Tebal: Medan, Padang, Tanjung Pinang

    Hujan Ringan: Pekanbaru, Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung

    Jawa

    Berawan: Yogyakarta

    Berawan Tebal: Bandung, Semarang, Surabaya

    Hujan Ringan: Serang, Jakarta

    Bali dan Nusa Tenggara

    Berawan Tebal: Denpasar, Mataram, Kupang

    Kalimantan

    Berawan Tebal: Pontianak, Banjarmasin

    Hujan Ringan: Samarinda

    Hujan Disertai Petir: Tanjung Selor, Palangkaraya

    Sulawesi

    Udara Kabur: Palu

    Hujan Ringan: Gorontalo, Manado

    Hujan Sedang: Makassar

    Hujan Disertai Petir: Mamuju, Kendari

    Wilayah Indonesia Timur

    Hujan Ringan: Ambon, Ternate, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, Jayawijaya, Merauke

    Imbauan BMKG

    BMKG mengingatkan bahwa informasi ini merupakan gambaran umum kondisi cuaca nasional. Untuk informasi lebih spesifik dan pembaruan setiap jam, masyarakat disarankan untuk mengakses aplikasi Info BMKG atau kunjungi situs resmi.***