Kementrian Lembaga: BMKG

  • Pilu Anak Korban KMP Tunu Pratama Jaya: Ayah Jangan Pergi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 Juli 2025

    Pilu Anak Korban KMP Tunu Pratama Jaya: Ayah Jangan Pergi Surabaya 3 Juli 2025

    Pilu Anak Korban KMP Tunu Pratama Jaya: Ayah Jangan Pergi
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Insiden tenggelamnya kapal motor penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya pada Rabu (2/7/2025) malam menyisakan duka mendalam bagi keluarga penumpang yang hilang.
    Salah satu keluarga yang terdampak adalah Muhammad Hawaludin (28), yang membawa dua keponakannya, Novan Hardiansyah dan Nurhafizah, untuk bertemu dengan ayah mereka yang bekerja di Bali.
    “Dua keponakannya mau liburan ke Bali ketemu bapaknya,” ungkap Lasmiati, ibu Hawaludin, Kamis (3/7/2025).
    Dalam perjalanan tersebut, Hawaludin sempat menghubungi istrinya, Lia Sinta Dewi, pada pukul 23.02 WIB.
    Di saat yang sama, WhatsApp Hawaludin terakhir online pada pukul 23.08 WIB.
    Dalam video call, ia melaporkan bahwa kapal yang ditumpanginya sedang menghadapi ombak besar di
    Selat Bali
    .
    Istri Hawaludin berusaha memberikan semangat kepada suaminya, meskipun anak mereka yang berusia tiga tahun sempat menangis dan meminta ayahnya tidak pergi.
    “Anaknya bilang, ayah jangan pergi, di sini saja sama aku,” cerita Sulasmi, yang merupakan anggota keluarga lainnya.
    Kekhawatiran semakin meningkat saat pada pagi hari Hawaludin tidak dapat dihubungi.
    Lasmiati berinisiatif mendatangi pusat informasi di Pelabuhan Ketapang untuk mencari informasi lebih lanjut.
    Ia merasa gusar ketika mendapati bahwa nama Hawaludin dan dua keponakannya tidak terdaftar dalam manifest kapal.
    “Tadi ketemu yang punya travel, Pak Agus, bilang kalau sopir travel, Pak Aziz, mengangkut tiga penumpang, satu dewasa dan dua anak-anak dari Singojuruh,” tuturnya.
    Sementara itu,
    pencarian korban
    tenggelamnya
    KMP Tunu Pratama Jaya
    yang terjadi pada Rabu malam terhambat oleh kondisi
    cuaca buruk
    .
    Tim SAR gabungan yang berangkat pada Kamis (3/7/2025) dini hari pukul 00.18 WIB mengalami kendala akibat gelombang tinggi yang mencapai 2,5 meter.
    Dalam video yang dibagikan Pos SAR Banyuwangi, petugas melakukan penyisiran di Selat Bali di tengah hujan.
    Cuaca mulai membaik pada pagi hingga siang hari, meskipun sempat dilanda hujan ringan.
    Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mengingatkan bahwa proses pencarian masih dapat terhambat cuaca.
    “Cuaca di perairan Bali berpotensi berawan tebal dan hujan ringan dengan kecepatan angin berkisar 5-25 kilometer per jam,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi, Teguh Tri Susanto.
    Hingga saat ini, dari total 65 orang yang berada di kapal, 31 orang telah ditemukan selamat.
    Data terbaru menunjukkan bahwa empat orang dari 12 kru kapal telah dikonfirmasi meninggal dunia, yaitu Anang Suryono (59), Eko Sastriyo (51), Elok Rumantini (34), dan Cahyani (45).
    KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam hanya 24 menit setelah berangkat dari Pelabuhan Ketapang.
    Keluarga penumpang yang mencari informasi lebih lanjut mengenai perkembangan pencarian dapat menghubungi pusat layanan informasi di nomor 081234429667 dan 082360703299, atau langsung datang ke Pelabuhan Ketapang di ruang monitoring room dan ruang tunggu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada Langit RI Tertutup Awan, BMKG Kasih Peringatan Siaga

    Waspada Langit RI Tertutup Awan, BMKG Kasih Peringatan Siaga

    Jakarta, CNNBC Indonesia – Sejumlah wilayah Indonesia masih tetap berpotensi mengalami hujan lebat. Ini terjadi meskipun 25% daerah telah masuk ke musim kemarau.

    Laporan BMKG mengatakan hujan dengan intensitas tinggi bakal terjadi di sejumlah daerah dalam sepekan ke depan. Alasannya karena adanya faktor regional lokal yang memberikan variasi hujan harian yang tinggi.

    “Tingginya curah hujan yang tercatat di sebagian wilayah Indonesia juga disebabkan oleh aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) yang berosilasi di wilayah maritim Indonesia, serta gelombang atmosfer tropis seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator yang turut mendukung pembentukan awan hujan,” jelas BMKG dalam situs resminya, dikutip Kamis (3/7/2025).

    “Selain itu, kelembapan udara yang masih relatif tinggi menjadi bahan bakar yang efektif dalam pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia,” BMKG menambahkan.

    Selama satu minggu ke depan, BMKG mencatat sejumlah wilayah Indonesia khususnya bagian selatan dan timur diperkirakan mengalami pertumbuhan awan yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari prediksi anomali radiasi gelombang panjang atau Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang menunjukkan nilai negatif.

    Menurut BMKG, kondisi tersebut terjadi karena fenomena cuaca global Madden-Julian Oscillation (MJO) di Indonesia khususnya bagian timur. Gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuator juga terlihat aktif di Pulau Jawa dan Sulawesi bagian selatan.

    Begitu juga Gelombang Kelvin yang diprediksi aktif di wilayah Aceh, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Sulawesi bagian utara, Maluku Utara, dan Papua Selatan.

    “Kombinasi dari semua faktor ini membuat potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang masih tinggi di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan,” tulis lembaga tersebut.

    Sirkulasi sikonik terpantau berada di wilayah perairan barat daya Lampung dan Selat Karimata. Ini membentuk daerah perlambatan kecepatan anging yang memanjang dari Selat Sunda hingga perairan barat daya Lampung, Laut Jawa dan Selat Karimata.

    Sirkulasi tersebut juga membentuk daerah belokan dan pertemuan angin yang memanjang untuk wilayah Laut China Selatan dan Perairan utara Maluku Utara hingga Kepulauan Papua.

    Peningkatan kecepatan angin ( lebih dari 25 knot) terdeteksi di sejumlah wilayah perairan Laut China Selatan, selatan Jawa hingga Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, Laut Maluku, Laut Banda, dan Laut Arafuru.

    Cuaca di sejumlah wilayah Indonesia juga terjadi karena dorongan udara kering di belahan bumi selatan yang memperkuat ketidakstabilan atmosfer. Instrusi udara kering bergerak dari selatan dan akan melintasi perairan selatan Jawa.

    Prospek Cuaca Sepekan Ke Depan

    Periode 1-3 Juli

    Kondisi didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Waspadai peningkatan hujan intensitas rendah, terjadi di wilayah sebagai berikut : Aceh, Sumatera Utara, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara,Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.

    – Hujan intensitas lebat disertai kilat/petir dan angin kencang diprediksi terjadi di beberapa wilayah.

    • Siaga (Hujan lebat): Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Papua Selatan.

    • Angin Kencang: Sulawesi Selatan, Maluku, NTT, dan Papua Selatan.

    Periode 4-7 Juli

    Didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Waspadai peningkatan hujan dengan intensitas sedang di Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.

    – Hujan intensitas lebat disertai kilat/petir dan angin kencang

    • Siaga (Hujan lebat): Jawa Tengah dan Papua Pegunungan.

    • Angin Kencang: Bali, NTB, NTT, Maluku, dan Papua Selatan

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertamina berkolaborasi dengan TNI AL gunakan KRI distribusi BBM

    Pertamina berkolaborasi dengan TNI AL gunakan KRI distribusi BBM

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus,Ahad Rahedi saat diwawancara di Lombok, Selasa (1/7). ANTARA/Kornelis Kaha.

    Pertamina berkolaborasi dengan TNI AL gunakan KRI distribusi BBM
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 03 Juli 2025 – 08:52 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara (Jatimbalinus) mulai berkolaborasi dengan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang untuk membantu mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) menggunakan KRI ke sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur.

    “Jadi nanti KRI itu yang akan membawa apa itu minyak tanah, atau BBM untuk mendistribusikan ke sejumlah daerah di NTT saat musim hujan atau ketika cuaca buruk yang berlangsung lama,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus,Ahad Rahedi di Lombok, NTB, Selasa.

    Hal ini disampaikannya pada Media Gathering Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, yang melibatkan sejumlah wartawan dari NTT dan NTB.

    Ahad mengatakan bahwa biasanya saat cuaca buruk Kesyahbandaran selalu mengeluarkan larangan berlayar berdasarkan peringatan dini dari BMKG.

    Namun jika menggunakan KRI, tidak perlu menggunakan aturan dari Kesyahbandaran, sehingga proses pengiriman BBM tetap berjalan lancar di tengah cuaca buruk.

    “Kesepakatan ini sudah disepakati sejak awal tahun 2025, tinggal menunggu aksinya saja,” ujar dia.

    Ahad mengatakan bahwa kolaborasi tersebut juga menjadi bagian dari baktinya TNI AL kepada masyarakat.

    Dia mengatakan bahwa kolaborasi pendistribusian BBM tersebut dilakukan menggunakan KRI jenis kapal tengker yang juga bisa digunakan untuk distribusi BBM.

    Selain dengan Lantamal VII Kupang, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus juga bekerja sama dengan Lantamal V.

    “Pada dasarnya mereka (TNI AL) sudah siapkan prasarananya untuk mengantisipasinya. Tetapi kan kita juga tidak berharap cuaca buruk,” ujar dia.

    Sumber : Antara

  • Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Calang Aceh Jaya, Berikut Daerah yang Rasakan Getaran

    Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Calang Aceh Jaya, Berikut Daerah yang Rasakan Getaran

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudon 4,8 mengguncang wilayah Calang Aceh Jaya, Kamis (3/7/2025), pukul 07.43.47 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Calang Aceh Jaya ini berada pada koordinat 4.80 LU, 94.62 BT, dengan episenter gempa berada di laut 108 km barat laut Calang, Aceh Jaya.

    “Kedalaman gempa 7 km,” tulis BMKG.

    BMKG juga menyebutkan, getara gempa dirasakan (MMI), antara lain di II-III Aceh Jaya, II Banda Aceh, II Aceh Besar. 

    BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Angkut 65 Orang dan 22 Kendaraan – Page 3

    KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Angkut 65 Orang dan 22 Kendaraan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya rute Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk dilaporkan tenggelam di Selat Bali, sekitar 25 menit setelah lepas jangkar, pukul 22.56 WIB, Rabu 2 Juli 2025.

    “Kejadian ini terlihat oleh petugas jaga syahbandar kemudian dilaporkan kepada Basarnas dan instansi terkait lainnya,” ujar Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit selaku SAR Mission Coordinator dalam operasi SAR, Kamis (3/7/2025).

    Nanang mengungkapkan, pihaknya mengirimkan personel dari Pos SAR Banyuwangi yang terletak di Pelabuhan Ketapang untuk langsung melakukan pencarian kapal tenggelam dan para korban dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat.

    Selain itu, lanjut Nanang, tim rescue dari Pos SAR Jembrana juga dikerahkan untuk melakukan upaya pencarian terhadap penumpang kapal yang tenggelam di Selat Bali tersebut.

    “Saat ini ada tim dari Kantor SAR Surabaya juga yang merapat ke lokasi dan KN SAR Permadi yang dipersiapkan untuk berangkat mendukung operasi SAR,” ucap Nanang.

    Menurut informasi sementara yang berhasil dihimpun, data manifes kapal berjumlah 53 orang penumpang dan 12 orang kru kapal. Kapal yang diperkirakan tenggelam pukul 23.20 WIB ini juga memuat 22 kendaraan di antaranya 14 truk tronton.

    Hingga berita ini ditayangkan, tim SAR gabungan masih melakukan upaya pencarian terhadap seluruh manifes KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

    Adapun unsur yang berkoordinasi dalam pencarian ini antara lain Basarnas, Syahbandar Banyuwangi, Polairud Banyuwangi, Lanal Banyuwangi, TNI AL Gilimanuk, KP3 Banyuwangi, BPBD Banyuwangi, BMKG Banyuwangi, BKK Banyuwangi, dan Tagana Banyuwangi.

    Detik-Detik Evakuasi Penumpang saat Kapal Tenggelam

  • Cuaca Disebut Aman untuk Pelayaran saat KMP Tunu Pratama Jaya Berangkat dari Ketapang ke Gilimanuk

    Cuaca Disebut Aman untuk Pelayaran saat KMP Tunu Pratama Jaya Berangkat dari Ketapang ke Gilimanuk

    Liputan6.com, Banyuwangi – Peristiwa tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali diduga mengalami permasalahan pada bagian mesin kapal.

    Sebab saat KMP Tunu Pratama Jaya beroperasi atau meninggalkan dermaga Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk Bali, kondisi cuaca sedang baik-baik saja dan aman untuk berlayar.

    Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Tanjung Wangi, Capt. Purgana menegaskan, kondisi cuaca saat kejadian aman untuk berlayar. Informasi dari BMKG disebutkan kecepatan angin diangka 10 knot, atau antara 20 km/jam. Sedangkan ketinggian gelombang air laut mencapai 0,4 sampai satu meter.

    “Untuk pelayaran masih aman, kalau ada penyebab lain seperti trouble mesin atau kebocoran di ruang mesin masih belum dipastikan karena harus ada pemeriksaan lebih lanjut,” katanya, Kamis (3/7/2025).

    Sampai saat ini, lanjut Capt.Purgana, pihaknya masih belum bisa memberikan informasi lebih detail adanya korban kapal tenggelam atau tidak, sembari menunggu informasi selanjutnya.

    “Kita masih terus berupaya melakukan pencarian, semoga segera ada hasil dan titik terang,” harapnya.

    Seperti diketahui, Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang beroperasi di pelabuhan penyeberangan Ketapang – Gilimanuk, dikabarkan Tenggelam di Selat Bali, Rabu malam (2/7/2025).

    KMP Tunu berangkat pada pukul 22.56 WIB dari pelabuhan penyeberangan Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk Bali, dengan mengangkut 53 orang penumpang, 12 kru kapal, dan 22 kendaraan. 

     

  • Prakiraan Cuaca Provinsi Bali Hari Ini, 3 Juli 2025

    Prakiraan Cuaca Provinsi Bali Hari Ini, 3 Juli 2025

    Liputan6.com, Bandung – Provinsi Bali dikenal sebagai salah satu destinasi wisata mempesona di Indonesia yang menarik tidak hanya untuk warga lokal tetapi juga mancanegara. Keindahan alamnya mulai dari pantai-pantai eksotis hingga kawasan pegunungan menjadi daya tarik tersendiri.

    Selain itu, aktivitas wisata yang didominasi kegiatan luar ruangan seperti berjemur, berselancar, trekking atau menikmati suasana alam pedesaan menjadikan informasi prakiraan cuaca sebagai hal yang penting untuk diperhatikan sebelum berlibur.

    Melansir dari situs resmi BMKG, pada hari ini, Kamis, 3 Juli 2025 sebagian besar cuaca di wilayah Bali diprediksi turun hujan ringan hingga sedang. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi masyarakat lokal maupun wisatawan yang tengah atau akan berada di Bali.

    Meskipun diprediksi turun hujan yang tidak besar tetapi hujan ringan juga bisa mengganggu kenyamanan saat melakukan kegiatan di luar ruangan terutama di kawasan alam terbuka seperti pantai atau gunung.

    Adapun cuaca hujan sendiri bukan berarti mengurangi daya tarik Bali sebagai destinasi wisata. Justru, suasana sejuk dan tenang saat hujan turun bisa memberikan nuansa romantis dan berbeda.

    Oleh karena itu, langkah antisipasi sederhana seperti membawa jas hujan, payung, atau mengenakan pakaian yang sesuai sangat dianjurkan. Selain itu, wisatawan juga disarankan untuk memantau informasi cuaca secara berkala melalui platform resmi BMKG.

  • BMKG prakirakan sebagian Jakarta hujan pada Kamis malam

    BMKG prakirakan sebagian Jakarta hujan pada Kamis malam

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar cuaca di wilayah DKI Jakarta hujan ringan pada Kamis malam.

    Berdasarkan informasi resmi dari BMKG yang dipantau di Jakarta, Rabu malam, cuaca di seluruh wilayah Jakarta, termasuk Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu diperkirakan akan didominasi kondisi berawan, dengan variasi hujan ringan beberapa waktu.

    Pada pagi hari (06.00–12.00 WIB), cuaca di seluruh wilayah DKI Jakarta diprediksi berawan dengan potensi berawan tebal, terutama Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu. Suhu udara pada pagi hari berkisar antara 23-27 derajat Celsius.

    Kemudian, pada siang hari (12.00–18.00 WIB), hampir seluruh wilayah Jakarta diperkirakan berawan hingga berawan tebal. Namum, hujan ringan akan melanda Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

    Suhu udara pada siang hari akan meningkat, berada di kisaran 28-30 derajat Celsius.

    Namun, pada malam hari (18.00–00.00 WIB), kondisi hujan ringan masih akan berlangsung di sebagian besar wilayah Jakarta, termasuk Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat, sementara Jakarta Utara serta Kepulauan Seribu cenderung berawan.

    Suhu udara pada malam hari diperkirakan turun ke kisaran 25-29 derajat Celsius. Warga disarankan untuk tetap berhati-hati saat berkendara di malam hari karena jalanan yang licin akibat hujan.

    Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Sinabang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Sinabang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 4,7 mengguncang wilayah Sinabang Aceh, Rabu (2/7/2025), pukul 11.44.55 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Sinabang Aceh ini berada pada koordinat 3.00LU, 95.88BT, dengan episenter gempa berada di laut 79 km barat laut Sinabang Aceh.

    “Kedalaman gempa 29 km,” tulis BMKG.

    BMKG juga menyebutkan, gempa tidak berpotensi tsunami. 

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Jabar, Ketinggian Capai 4 Meter

    BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Jabar, Ketinggian Capai 4 Meter

    Liputan6.com, Bandung – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gelombang tinggi hingga 4 meter berpeluang terjadi di sejumlah perairan di Jawa Barat.

    Gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi pada Selasa, 1 Juli 2025 pukul 07.00 WIB hingga Jumat, 4 Juli 2025 pukul 07.00 WIB.

    “Pola angin di wilayah Jakarta dan Jawa Barat bagian utara umumnya bergerak dari Timur Laut-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8-20 knot,” kata Prakirawan BMKG, Rangga Setya Pratama dalam keterangan tertulis pada Senin, 1 Juli 2025.

    Sedangkan di wilayah Jawa Barat bagian selatan, angin dengan kecepatan berkisar 8-20 knot umumnya bergerak dari Timur Laut-Tenggara. 

    “Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Kepulauan seribu, Perairan Cirebon, Perairan Sukabumi, Perairan Cianjur, dan Perairan Garut yang juga dapat berkontribusi terhadap tinggi gelombang,” ungkap Rangga.

    Menurut pengamatan BMKG, gelombang setinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Kepulauan Seribu bagian utara, Perairan Indramayu, dan Perairan Bekasi-Karawang.

    Sementara gelombang tinggi berkisar 2,5 meter hingga 4 meter berpeluang terjadi di Perairan Sukabumi, Perairan Tasikmalaya, Perairan Cianjur, dan Perairan Garut.

    Rangga mengingatkan gelombang dengan tinggi mencapai 1,25 meter dengan kecepatan angin mencapai 15 knot berisiko terhadap keselamatan perahu nelayan.

    “Kapal Tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter,” ucapnya.

    Selain itu, gelombang dengan ketinggian mencapai 2,5 meter dan kecepatan angin hingga 21 knot berisiko terhadap keselamatan kapal ferry.

     

    Penulis: Arby Salim