Kementrian Lembaga: BMKG

  • Gempa Magnitudo 4,0 Guncang Gunungkidul, Getaran Terasa hingga Bantul, Wonogiri, Pacitan

    Gempa Magnitudo 4,0 Guncang Gunungkidul, Getaran Terasa hingga Bantul, Wonogiri, Pacitan

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 4,2 dengan pemutakhiran 4,0 mengguncang wilayah Gunungkidul, DIY, Jumat (11/7/2025), pukul 04.02.51 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKg) menyebutkan, lokasi gempa Gunungkidul ini berada pada koordinat 8.38 LS, 110.64 BT, dengan episenter gempa berada di laut 43 km tenggara Gunungkidul.

    “Kedalaman gempa 68 km,” tulis BMKG.

    BMKG menyebutkan, gempa turut dirasakan pada skala (MMI), antara lain di III Bantul, II Wonogiri, II Pacitan. 

    BMKG juga memastika gempa tidak berpotensi tsunami.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Prakiraan Cuaca di Provinsi Bali Hari Ini, Jumat 11 Juli 2025

    Prakiraan Cuaca di Provinsi Bali Hari Ini, Jumat 11 Juli 2025

    Liputan6.com, Bandung – Provinsi Bali dikenal luas sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia bahkan di dunia. Keindahan alamnya yang memukau mulai dari pantai-pantai eksotis hingga kawasan pegunungan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

    Kemudian dengan begitu banyak pilihan aktivitas di luar ruangan Bali menjadi tempat favorit untuk berlibur, berfoto, hingga melakukan berbagai kegiatan olahraga air. Namun, di balik pesona alamnya yang luar biasa cuaca menjadi faktor penting yang tak bisa diabaikan.

    Perubahan cuaca yang kerap terjadi terutama pada masa transisi musim bisa mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan saat berwisata. Misalnya, hujan yang turun secara tiba-tiba dapat mengganggu jadwal perjalanan atau membuat akses ke lokasi wisata menjadi sulit.

    Oleh karena itu, mengetahui prakiraan cuaca sebelum melaksanakan aktivitas sangatlah penting. Bagi para wisatawan, perencanaan perjalanan yang matang sering kali bergantung pada kondisi cuaca.

    Kegiatan seperti snorkeling, berselancar, hingga menikmati sunset di pantai akan lebih optimal bila dilakukan saat cuaca cerah. Sebaliknya, ketika diprediksi hujan wisatawan bisa menyesuaikan rencana mereka dengan memilih aktivitas dalam ruangan.

    Adapun informasi cuaca bisa didapatkan melalui berbagai sumber seperti situs resmi BMKG, aplikasi cuaca, maupun media sosial. Melansir dari situs resminya, sebagian besar wilayah Bali diprediksi cerah hingga berawan.

  • Potensi Cuaca Ekstrem, Bupati Bogor Siagakan Tim Tanggap Bencana

    Potensi Cuaca Ekstrem, Bupati Bogor Siagakan Tim Tanggap Bencana

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi dalam sepekan ke depan sejumlah wilayah menghadapi fenomena cuaca ekstrem. Bupati Bogor Rudy Susmanto menyebut pihaknya sudah menyiapkan tim tanggap bencana.

    “Semua tim tanggap darurat bencana standby untuk penanganan bencana,” kata Rudy kepada wartawan, Jumat (11/7/2025).

    Rudy mengatakan ⁠logistik kebutuhan bahan pokok dan kebutuhan tanggap darurat bencana sudah di-stock di BPBD dan Dinsos. Menurutnya, semua SKPD terkait sedang dioptimalkan turun ke lapangan untuk melakukan penanganan pasca bencana di beberapa lokasi yang kemarin terdampak bencana.

    “Tim yang lain juga sedang melakukan beberapa tahapan normalisasi saluran air dan penataan puncak. Walaupun beberapa hal di luar kewenangan Pemkab Bogor, tetapi kami memprioritaskan untuk keselamatan dan kenyamanan masyarakat Bogor,” ucapnya.

    Selain itu, Rudy menyebut SKPD terkait perijinan masih maraton melakukan evaluasi beberapa perizinan yang sudah keluar dari beberapa tahun lalu. Hal itu dilakukan agar seluruh perizinan yang ada sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

    Seperti diketahui,BMKGmemprediksi dalam sepekan ke depan sejumlah wilayah menghadapi fenomena cuaca ekstrem. Kepala BMKG Dwikorita mengungkap salah satu wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat dalam seminggu ke depan merupakan Jabodetabek.

    Tren cuaca ekstrem yang juga terjadi beberapa hari belakangan dipicu atmosfer tidak lazim yang membuat mundurnya musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia. Dwikorita juga menyoroti hingga akhir Juni 2025, baru sekitar 30 persen wilayah Zona Musim yang mengalami peralihan ke musim kemarau.

    “Padahal secara klimatologis, pada waktu yang sama, biasanya sekitar 64 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau,” beber Dwikorita dalam konferensi pers Senin (7/7).

    “Melemahnya monsun Australia yang berasosiasi dengan musim kemarau turut menyebabkan suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat dan hal ini berkontribusi terhadap terjadinya anomali curah hujan tersebut,” lanjut dia.

    Selain itu, gelombang Kelvin aktif yang terpantau melintas di pesisir utara Jawa, disertai pelambatan dan belokan angin di Jawa bagian barat dan selatan memicu penumpukan massa udara.

    Konvergensi angin dan labilitas atmosfer lokal juga terpantau kuat sehingga mempercepat pertumbuhan awan hujan. Adapun berdasarkan iklim global, BMKG dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi ENSO (suhu muka air laut di Samudra Pasifik) dan IOD (suhu muka air laut di Samudra Hindia) akan tetap berada di fase netral pada semester kedua tahun 2025.

    Hal ini berarti, dapat dipastikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan di atas normal dari yang seharusnya terjadi di musim kemarau atau disebut juga dengan kemarau basah.

    (fas/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tok! Komisi V DPR Setujui Usulan Tambahan Anggaran Kemenhub-PU

    Tok! Komisi V DPR Setujui Usulan Tambahan Anggaran Kemenhub-PU

    Jakarta

    Komisi V DPR RI memberi lampu hijau untuk melanjutkan pembahasan usulan tambahan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) hingga Kementerian Perhubungan ke Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Usulan-usulan tersebut sebelumnya dibahas dalam serangkaian rapat bersama tiap-tiap lembaga pemerintahan mitra Komisi V.

    Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, sejak tanggal 7 s.d 10 Juli 2025 pihaknya telah menggelar Raker dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan membahas rencana kerja pemerintah dan kementerian/lembaga (KL) tahun anggaran (TA) 2026.

    “Maka agenda Raker dan RDP kita hari ini adalah penetapan rencana kerja KL dan rencana kerja pemerintah KL tahun 2026 dengan seluruh mitra kerja Komisi V DPR RI dan hasilnya akan segera disampaikan ke Badan Anggaran (Banggar) DPR RI,” kata Lasarus dalam Raker bersama pemerintah di Senayan, Jakarta, Kamis (10/7/2025).

    Berdasarkan hasil rapat-rapat pembahasan rencana kerja TA 2026 dimaksud, maka alokasi pagu indikatif untuk masing-masing mitra kerja dalam tahun anggaran tahun 2026 adalah sebagai berikut.

    Pertama, Kementerian PU memiliki kebutuhan anggaran TA 2026 sebesar Rp 139,74 triliun. Sedangkan pagu indikatif TA 2026 yang sebelumnya telah ditetapkan sebesar Rp 70,86 triliun, sehingga ada selisih backlog atau kekurangan Rp 68,88 triliun.

    Kedua, Kementerian Perhubungan memiliki kebutuhan pagu kebutuhan TA 2026 sebesar Rp 48,89 triliun. Sedangkan pagu indikatif TA 2026 sebelumnya ditetapkan sebesar Rp 24,46 triliun, sehingga ada backlog Rp 24,48 triliun.

    Ketiga, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) memiliki pagu kebutuhan TA 2026 sebesar Rp 3,37 triliun. Sedangkan pagu Indikatif TA 2026 telah ditetapkan sebesar Rp 1,59 triliun, sehingga ada backlog sebesar Rp 1,78 triliun.

    Keempat, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) memiliki pagu kebutuhan TA 2026 sebesar Rp 49,85 triliun. Sedangkan pagu Indikatif TA 2026 telah ditetapkan sebesar Rp 1,82 triliun, sehingga ada backlog sebesar Rp 48,03 triliun.

    Lalu yang kelima, Kementerian Transmigrasi memiliki pagu kebutuhan TA 2026 sebesar Rp 2,23 triliun. Sedangkan pagu Indikatif TA 2026 telah ditetapkan sebesar Rp 1,90 triliun, sehingga ada backlog sebesar Rp 329,09 miliar.

    Selain kementerian, Komisi V juga menyetujui anggaran Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan BNPP atau Basarnas. Kedua lembaga itu juga meminta tambahan anggaran untuk menutupi kekurangan kebutuhan anggaran 2026.

    “Komisi V DPR RI bersama dengan Kementerian PU, Kementerian Perhubungan, Kementerian PKP, Kementerian Desa dan PDT, Kementerian Transmigrasi, BMKG, dan Basarnas akan memperjuangkan peningkatan anggaran untuk membiayai program-program prioritas nasional dan program berbasis masyarakat sesuai mekanisme pembahasan RUU APBN Tahun 2026 di DPR RI,” ujar Lasarus.

    Merespons keputusan tersebut, Menteri PU Dody Hanggodo berterima kasih atas keputusan Komisi V DPR RI menyetujui pembahasan tambahan anggaran ini dilanjutkan ke Banggar DPR RI. Secara bertahap, pihaknya juga akan menyampaikan permintaan tambahan ini ke Kementerian Keuangan dan Kementerian PPN/Bappenas.

    “Memang betul ada backlog Rp 68 triliun dan akan kita mintakan secara berjenjang ke Kementerian Keuangan dan Bappenas. Untuk arahan dan bimbingan bapak kemarin, kami akan kaji lebih lanjut agar semua arahan kemarin terutama terkait IDM dan padat karya bisa dipercepat,” ujar Dody.

    (shc/rrd)

  • Jakarta Selatan dan Jakarta Timur diprakirakan hujan Kamis sore

    Jakarta Selatan dan Jakarta Timur diprakirakan hujan Kamis sore

    Ilustrasi – Awan mendung terlihat di kawasan Kuningan, Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww/pri.

    Jakarta Selatan dan Jakarta Timur diprakirakan hujan Kamis sore
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 10 Juli 2025 – 09:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan diguyur hujan pada sore hingga malam hari.

    BMKG melalui laman media sosial, Instagramnya @infobmkg memprediksi pada Kamis, cuaca di Jakarta Barat akan berawan tebal hingga berawan pada pukul 07.00 sampai 13.00 WIB. Memasuki sore hari, cuaca di wilayah ini akan mulai cerah berawan pada 16.00 WIB dan cerah pada malam hari pukul 19.00 WIB.

    Namun, cuaca di Jakarta Barat akan kembali cerah berawan pada pukul 22.00 WIB. Rata-rata suhu di wilayah ini sekitar 24-30 derajat Celcius.

    Sementara itu di Jakarta Pusat diprakirakan meski cuaca berawan tebal pada 07.00 WIB namun pada 10.00 hingga 16.00 WIB akan cerah berawan.

    Pada malam hari, cuaca diprakirakan cerah pukul 19.00 dan berubah menjadi berawan pada 22.00 WIB. Rata-rata suhu di wilayah ini sekitar 24-30 derajat Celcius.

    Pada pukul 07.00 WIB Jakarta Selatan diprediksi akan mengalami udara kabur. Kemudian pada 10.00 hingga 13.00 cuaca diprakirakan berawan hingga cerah berawan.

    Memasuki sore hari, Jakarta Selatan akan diguyur hujan pukul 16.00 hingga 19.00 WIB. Sementara pada 22.00 WIB, cuaca diprakirakan akan cerah berawan. Rata-rata suhu di wilayah ini sekitar 23-31 derajat Celcius.

    Lalu di Jakarta Timur, hujan diprakirakan turun pada 07.00 WIB. Kemudian pada 10.00 hingga 13.00 cuaca diprakirakan berawan hingga cerah berawan.

    Memasuki sore hari, Jakarta Timur akan diguyur hujan pukul 16.00 hingga 19.00 WIB. Sementara pada 22.00 WIB, cuaca diprakirakan akan berawan. Rata-rata suhu di wilayah ini sekitar 24-30 derajat Celcius.

    Di Jakarta Utara, hujan juga akan turun pada pagi hari pukul 07.00 WIB. Kemudian pada pukul 10.00 hingga 22.00 WIB, cuaca di wilayah ini diprakirakan akan cerah berawan hingga berawan. Rata-rata suhu di wilayah ini sekitar 24-29 derajat Celcius.

    Terakhir di Kepulauan Seribu, diprakirakan mengalami udara kabur pada 07.00 WIB. Lalu pukul 10.00 hingga 13.00 akan berawan tebal.

    Pada sore hari, cuaca di Kepulauan Seribu akan cerah dan memasuki malam hari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB akan cerah berawan. Rata-rata suhu di wilayah ini sekitar 26-28 derajat Celcius.

    Sumber : Antara

  • BMKG: Cuaca Jakarta Mayoritas Diprediksi Hujan Kamis Sore 10 Juli 2025 – Page 3

    BMKG: Cuaca Jakarta Mayoritas Diprediksi Hujan Kamis Sore 10 Juli 2025 – Page 3

    Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan upaya penanganan darurat banjir di area Jakarta dan sekitarnya. Salah satunya, dengan operasi modifikasi cuaca (OMC).

    BNPB menjelaskan, OMC sudah dilakukan sejak 7 Juli 2025. Hal itu dilakukan pasca selama dua hari sebelumnya, 5-6 Juli 2025 Jakarta dilanda hujan lebat.

    “OMC akan dilakukan hingga 11 Juli 2025 mendatang. Operasi modifikasi cuaca dilaksanakan berdasarkan data cuaca dari BMKG yang menunjukkan adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan sekitarnya pada beberapa hari ke depan di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta,” tulis BNPB melalui keterangan pers diterima, Rabu (9/7/2025).

    BNPB merinci, Pada Senin 7 Juli telah dilaksanakan satu sorti penerbangan pesawat Cessna 208 Caravan PK-DPI dengan membawa bahan semai sebanyak 800 kg Natrium Klorida (NaCl).

    Penyemaian dilakukan di atas langit pesisir Banten dan Lebak. Kemudian, pada Selasa 8 Juli, BNPB menambah satu armada pesawat Cessna Caravan PK-SNL untuk memaksimalkan operasi percepatan penanganan darurat banjir Jabodetabek.

    “Dengan adanya penambahan armada, pada hari Selasa telah dilakukan total enam sorti penerbangan penyemaian NaCl. Dua sorti penerbangan PK-SNL hari ini melakukan penyemaian di wilayah perairan selatan Jawa Barat dan perairan utara Laut Jawa Barat. Penyemaian ini bertujuan untuk mengurangi supply massa udara yang berpotensi masuk ke wilayah Jawa Barat dan Jakarta. Penyemaian ini menghabiskan total sebanyak 2.000 kg NaCl,” ungkap BNPB.

  • Infografis Warning BMKG Cuaca Ekstrem Jabodetabek hingga Tips Menghadapinya – Page 3

    Infografis Warning BMKG Cuaca Ekstrem Jabodetabek hingga Tips Menghadapinya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem bakal berlangsung dalam sepekan kedepan, terutama di Pulau Jawa dan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

    “Pada sepekan ke depan, BMKG mewaspadai cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah, terutama di Pulau Jawa bagian barat dan tengah, termasuk Jabodetabek,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam temu media secara daring, Senin 7 Juli 2025.

    Dia menyampaikan, cuaca ekstrem sepekan kedepan juga berpotensi terjadi di Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan wilayah sekitarnya, Nusa Tenggara Barat termasuk Mataram, Maluku bagian Tengah, Papua bagian tengah dan utara.

    BMKG pun memberikan beberapa tips untuk menghadapi cuaca ekstrem. Salah satunya waspada potensi bencana hidrometeorologi. Apa itu?

    Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang disebabkan karena faktor cuaca. Hal yang biasa terjadi adalah banjir, khususnya bagi masyarakat yang tinggal dan berada di daerah rawan bencana hidrometeorologi.

    Selain itu, menghindari aktivitas di tempat yang rawan dan perbanyak minum air putih.

    Lantas, seperti apa prakiraan cuaca ekstrem yang disampaikan BMKG? Apa saja tips untuk menghadapi cuaca ekstrem? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:

  • 3
                    
                        Temukan Penyebab Banjir Bekasi, Dedi Mulyadi: Ini Banjir yang Disengaja
                        Megapolitan

    3 Temukan Penyebab Banjir Bekasi, Dedi Mulyadi: Ini Banjir yang Disengaja Megapolitan

    Temukan Penyebab Banjir Bekasi, Dedi Mulyadi: Ini Banjir yang Disengaja
    Penulis

    BEKASI, KOMPAS.com —
    Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , menyoroti langsung penyebab
    banjir
    yang melanda sejumlah kawasan permukiman di
    Kabupaten Bekasi
    , khususnya di Desa Ciledug, Kecamatan Setu.
    Dalam inspeksi mendadak yang dilakukan pada Rabu (9/7/2025), Dedi menyebut, bahwa banjir kali ini bukan semata akibat faktor alam, melainkan karena kelalaian teknis dalam proyek pembangunan turap atau polder pengendali air.
    Melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @
    dedimulyadi71
    , Dedi menunjukkan lokasi turap jebol yang berada di dekat kawasan Perumahan Gede Satu Permai Tahap 3.
    Dedi didampingi warga saat meninjau proyek yang disebut sebagai penyebab langsung luapan air ke kawasan permukiman.
    “Ternyata banjir di sini bukan karena luapan air sungai (alami), tetapi luapan air sungainya karena disengaja, yaitu karena lagi bikin turap pengatur air dari perumahan-perumahan ke sungai, benteng sungainya dijebol,” ungkap Dedi, dikutip dari akun Instagram @
    dedimulyadi71
    , Rabu (9/7/2025).
    Dedi menegaskan, bahwa tindakan membuka tanggul sebelum proyek rampung menunjukkan ketidakcakapan pihak kontraktor dalam menjalankan proyek pengendalian air.
    Ia menuding adanya pelanggaran terhadap standar prosedur operasional (SOP), serta kurangnya perhitungan teknis yang matang.
    “Pekerjaan belum selesai benteng sungainya dijebol, akhirnya air dari sungai pindah ke sini (ke permukiman),” kata Dedi.
    “Jadi ini banjir yang disengaja. Karena kontraktor pelaksana teknisnya, pekerjaan pembuatan polder (turap) ini kayanya gak ahli deh nanganin yang beginan. Perhitungan gak tepat, bisa jadi dia hitungannya gak ada hujan. Ini tidak sesuai SOP,” imbuhnya.
    Seorang warga yang berdialog dengan Dedi menyebut, wilayah tersebut sebelumnya tergolong aman meski diguyur hujan deras.
    “Enggak, Pak. Biasanya aman kalau pun hujan besar,” ujar warga menjawab pertanyaan Dedi.
    Lebih lanjut, Dedi meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi, terutama Bupati, untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaksana proyek serta mengevaluasi seluruh proses pengerjaan teknis yang berjalan.
    “Ini Pak Bupati Kabupaten Bekasi, segera lakukan langkah-langkah terhadap pengerjaan teknis (turap) ini,” ujar Dedi.
    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi melaporkan bahwa hujan deras pada Senin malam (7/7/2025) menyebabkan banjir di 23 desa yang tersebar di 13 kecamatan.
    Sebanyak 11.096 jiwa dari 2.774 kepala keluarga (KK) terdampak banjir tersebut.
    “11.096 jiwa terdampak yang terdiri dari 2.774 KK. Untuk wilayah terdampak ada 23 desa di 13 kecamatan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).
    BPBD menyatakan telah melakukan evakuasi warga terdampak serta mendistribusikan bantuan logistik dan memberikan imbauan kepada masyarakat.
    Per Selasa (8/7/2025), banjir dengan ketinggian bervariasi antara 20 hingga 100 cm dilaporkan di sejumlah wilayah berikut:
    Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan, bahwa wilayah Indonesia saat ini mengalami anomali iklim yang disebut “kemarau basah”.
    Artinya, meski secara periode seharusnya musim kering atau kemarau, namun curah hujan tetap tinggi akibat sejumlah faktor atmosferik dan laut.
    Beberapa penyebab utama dari kemarau basah di pertengahan tahun 2025 ini, antara lain:
    BMKG menyebut, bahwa anomali curah hujan ini diprediksi akan berlangsung hingga Oktober 2025.
    Oleh karenanya, masyarakat, termasuk di Kabupaten Bekasi dan sekitarnya, diimbau untuk tetap waspada terhadap sejumlah dampak dari anomali cuacanya ini, seperti hujan lebat hingga banjir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakarta Potensi Cuaca Ekstrem, Legislator Wanti-wanti Kesiapan Pompa Air

    Jakarta Potensi Cuaca Ekstrem, Legislator Wanti-wanti Kesiapan Pompa Air

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan di wilayah Jabodetabek. Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Ali Lubis, mewanti-wanti kesiapan pompa air di Jakarta untuk mencegah terjadinya banjir.

    “Yang pertama yang harus di pastikan oleh pihak pemprov beserta dinas terkait adalah kesiapsiagaan pompa-pompa jangan sampai ada yang rusak. Kalau pun ada yang rusak harus segera diperbaiki,” kata Ali saat dihubungi, Kamis (10/7/2025).

    “Memastikan juga pompa mobile juga siap dan tidak ada yang rusak karena pompa mobile sangat penting untuk menjangkau lokasi-lokasi banjir,” sambungnya.

    Ali juga mengingatkan Pemprov Jakarta untuk menyiapkan lokasi penampungan yang layak kepada warga yang terpaksa mengungsi akibat banjir. Selain itu, Ali menyebut pembersihan gorong-gorong harus digencarkan menghadapi potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan.

    “Memastikan kesiap-siagaan petugas di lapangan agar standby untuk memperbaiki gorong-gorong atau area yang berpotensi menyebabkan banjir,” ujar Ali.

    Fasilitas pendukung seperti toilet portable juga harus diperhatikan Pemprov Jakarta. Menurut Ali, pemerintah harus mempersiapkan matang fasilitas-fasilitas tersebut di samping pencegahan bencana banjir.

    Dia juga meminta para pemangku kebihakan (stakeholder) menjalin komunikasi yang baik agar penanganan potensi banjir berjalan lancar.

    Potensi Cuaca Ekstrem

    Seperti diketahui, BMKG memprediksi dalam sepekan ke depan sejumlah wilayah menghadapi fenomena cuaca ekstrem. Kepala BMKG Dwikorita mengungkap salah satu wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat dalam seminggu ke depan merupakan Jabodetabek.

    Tren cuaca ekstrem yang juga terjadi beberapa hari belakangan dipicu atmosfer tidak lazim yang membuat mundurnya musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia. Dwikorita juga menyoroti hingga akhir Juni 2025, baru sekitar 30 persen wilayah Zona Musim yang mengalami peralihan ke musim kemarau.

    “Padahal secara klimatologis, pada waktu yang sama, biasanya sekitar 64 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau,” beber Dwikorita dalam konferensi pers Senin (7/7).

    Hasil prediksi curah hujan bulanan menunjukkan anomali curah hujan yang sudah terjadi sejak Mei 2025 akan terus berlangsung, dengan kondisi curah hujan di atas normal terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia hingga Oktober 2025.

    “Melemahnya monsun Australia yang berasosiasi dengan musim kemarau turut menyebabkan suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat dan hal ini berkontribusi terhadap terjadinya anomali curah hujan tersebut,” lanjut dia.

    Selain itu, gelombang Kelvin aktif yang terpantau melintas di pesisir utara Jawa, disertai pelambatan dan belokan angin di Jawa bagian barat dan selatan memicu penumpukan massa udara.

    Konvergensi angin dan labilitas atmosfer lokal juga terpantau kuat sehingga mempercepat pertumbuhan awan hujan. Adapun berdasarkan iklim global, BMKG dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi ENSO (suhu muka air laut di Samudra Pasifik) dan IOD (suhu muka air laut di Samudra Hindia) akan tetap berada di fase netral pada semester kedua tahun 2025.

    Hal ini berarti, dapat dipastikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan di atas normal dari yang seharusnya terjadi di musim kemarau atau disebut juga dengan kemarau basah.

    (ygs/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • BMKG prakirakan sebagian Jakarta hujan ringan Rabu sore

    BMKG prakirakan sebagian Jakarta hujan ringan Rabu sore

    Logo BMKG

    BMKG prakirakan sebagian Jakarta hujan ringan Rabu sore
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 09 Juli 2025 – 06:05 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian Jakarta akan diguyur hujan ringan pada Rabu sore dan malam nanti.

    BMKG melalui laman media sosial, Instagram, memprediksi Jakarta Barat berawan pagi hingga sore hari nanti. Wilayah itu akan mulai diguyur hujan ringan sekitar pukul 19.00 WIB.

    Lalu, wilayah itu akan berawan tebal pada pukul 22.00 WIB. Suhu rata-rata Jakarta Barat hari ini 26 derajat Celcius.

    Jakarta Pusat berawan hari ini dan diprakirakan berlangsung hingga malam hari. Suhu rata-rata wilayah itu 26 derajat Celcius.

    Jakarta Selatan juga diprediksi berawan pagi ini dan berlangsung hingga siang hari. Pada sore hari, wilayah itu akan dilanda hujan ringan hingga malam hari. Suhu rata-rata Jakarta Selatan hari ini 26 derajat Celcius.

    Jakarta Timur pun berawan pagi hingga siang hari, lalu mulai diguyur hujan ringan sekitar pukul 16.00 WIB. Pada malam hari, wilayah itu kembali berawan. Suhu rata-rata Jakarta Timur hari ini 26 derajat Celcius.

    Jakarta Utara diprediksi berawan sepanjang hari dengan suhu rata-rata 27 derajat Celcius.

    Terakhir, Kepulauan Seribu diprakirakan hujan ringan sekitar pukul 07.00 WIB, kemudian berawan pada pukul 10.00 WIB hingga malam hari. Suhu rata-rata Kepulauan Seribu hari ini 28 derajat Celcius.

    Sumber : Antara