Kementrian Lembaga: BMKG

  • Apa Dampak Positif dan Negatif Kemarau Basah bagi Petani? Ini Kata Pakar UGM

    Apa Dampak Positif dan Negatif Kemarau Basah bagi Petani? Ini Kata Pakar UGM

    Liputan6.com, Yogyakarta – Pakar dan profesional di bidang agrometeorologi, ilmu lingkungan, dan perubahan iklim dari FTP UGM Bayu Dwi Apri Nugroho mengatakan perlunya kewaspadaan dalam membaca fenomena kemarau basah. Kewaspadaan ini tidak hanya berkaitan mitigasi bencana hidrometeorologis seperti banjir dan longsor, tapi berkaitan dengan persoalan pangan.

    “Merujuk pada informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa kemarau basah diprediksi akan terjadi selama 3 bulan kedepan, yaitu sampai Oktober 2024,” ujar Bayu beberapa waktu lalu.

    Menurutnya, dampak kemarau basah sendiri sudah sangat dirasakan petani yang mengalami gagal tanam, karena perhitungan petani yang meleset. Sebab, para petani menganggap di bulai Mei-Juni, yang notabene secara normal masuk musim kemarau, curah hujan sudah menurun dan petani bisa menanam, ternyata justru sebaliknya.

    Pada kemarau basah ini intensitas hujan meningkat dan menyebabkan banjir di lahan petani. Hal ini menyebabkan kegagalan saat tanam yang pada akhirnya petani tidak bisa melakukan penanaman atau pemanenan (puso).

    “Meski berdampak negatif, kemarau basah ini juga bisa berdampak secara positif untuk pertanian, yaitu peningkatan intensitas curah hujan ini akan menguntungkan untuk wilayah-wilayah yang kering dan tadah hujan, sehingga ini akan membuat ketersediaan air di wilayah-wilayah tersebut cukup dan petani di wilayah tersebut bisa melakukan aktifitas penanaman, seperti di wilayah Papua dan Indonesia bagian Timur lainnya,” terangnya.

    Apri mengatakan pentingnya pencegahan dan antisipasi terkait dengan kemarau basah ini dengan langkah strategis diantaranya menyangkut dibutuhkan prediksi cuaca masa depan secara nasional secara mendetail sampai pada level desa atau lahan, dan informasi ini tersampaikan kepada masyarakat, terutama terkait dengan anomali cuaca (La Niña). Melalui prediksi ini harapannya bisa membantu mengurangi kerugian dan biaya yang ditimbulkan oleh bencana hidrometeorologis sebagai dampak dari La Niña.

    “Prediksi awal terjadinya La Niña ini bermanfaat dalam membantu perencanaan dan pengelolaan berbagai sektor seperti sumber daya air, energi, transportasi, pertanian, kehutanan, perikanan serta menghindari atau mengurangi potensi kerugian yang lebih besar,” ungkapnya.

     

  • Sebagian Jakarta diperkirakan cerah pada pagi hingga sore hari

    Sebagian Jakarta diperkirakan cerah pada pagi hingga sore hari

    Dokumentasi langit cerah berawan di wilayah Jakarta Pusat. (ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat)

    Sebagian Jakarta diperkirakan cerah pada pagi hingga sore hari
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 16 Juli 2025 – 07:42 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca pada Rabu di sebagian besar wilayah Jakarta berpotensi cerah pada pagi hingga sore hari.

    Pada Rabu pagi seluruh wilayah Jakarta akan cerah dengan suhu diperkirakan 28–31 derajat Celcius dengan kelembapan udara rata-rata 62-82 persen, sedangkan kecepatan angin pada pagi hari rata-rata 0,7 – 5,2 km/jam.

    Memasuki siang hari sebagian besar Jakarta masih akan cerah kecuali Jakarta Selatan yang akan hujan ringan dan Kepulauan Seribu yang akan berawan. 

    Untuk suhu rata-rata ada pada angka 29–32 derajat Celcius dengan kelembapan udara rata-rata 61-78 persen, sedangkan kecepatan angin rata-rata angin 3,8 – 11,2 km/jam.

    Selanjutnya untuk cuaca pada sore hari seluruh wilayah Jakarta akan cerah. Untuk suhu 29 derajat Celcius dengan kelembapan udara berkisar 71–75 persen, sedangkan kecepatan angin pada malam hari berkisar pada 5,6 – 11,2 km/jam.

    Kemudian untuk malam hari sebagian besar Jakarta akan cerah berawan kecuali Jakarta Selatan yang akan cerah dan Kepulauan Seribu berawan dengan suhu rata-rata 28-29 derajat Celcius dengan kelembapan udara berkisar 72–84 persen, sedangkan kecepatan angin pada malam hari berkisar pada 2,7 – 9,3 km/jam.

    Sementara itu, pada Kamis (17/7) dini hari seluruh Jakarta akan berawan dengan suhu rata-rata 26-28 derajat Celcius dengan kelembapan udara 76–91 persen, sedangkan kecepatan angin berkisar pada 2,4 – 10,3 km/jam.

    Sumber : Antara

  • Prakiraan Cuaca di Kota Batam Hari Ini Rabu 16 Juli 2025: Berpotensi Berawan

    Prakiraan Cuaca di Kota Batam Hari Ini Rabu 16 Juli 2025: Berpotensi Berawan

    Liputan6.com, Bandung – Kota Batam pada hari ini, Rabu, 16 Juli 2025 berpotensi mengalami cuaca berawan. Meskipun prakiraan tidak menunjukkan potensi hujan yang tinggi masyarakat tetap diimbau untuk melakukan langkah antisipasi.

    Pasalnya kondisi cuaca di Batam yang merupakan kota kepulauan sering kali berubah secara tiba-tiba akibat pengaruh angin laut dan kelembapan udara yang cukup tinggi. Cuaca berawan memang cenderung aman bagi berbagai aktivitas luar ruangan.

    Namun, perubahan cuaca membuat masyarakat harus tetap waspada dengan prakiraan cuaca terkini mengingat banyak kasus hujan ringan hingga sedang bisa turun secara mendadak meskipun sebelumnya langit terlihat hanya mendung.

    Oleh karena itu, membawa payung dan jas hujan tetap disarankan sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap perubahan cuaca yang tidak terduga. Langkah antisipasi ini penting bukan hanya untuk kenyamanan tetapi juga untuk keselamatan.

    Hujan mendadak dapat menyebabkan jalanan menjadi licin meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas terutama bagi pengguna kendaraan roda dua. Selain itu, aktivitas anak-anak sekolah, pedagang kaki lima, hingga pekerja lapangan juga bisa terganggu.

    Melansir dari situs resmi BMKG, hampir seluruh kecamatan di kota Batam berpotensi cuaca berawan. Kecamatan Batu Ampar misalnya diprediksi berawan dengan intensitas suhu 28 hingga 31 derajat celcius.

    Sementara itu, kecamatan Batam Kota diprediksi berawan dengan intensitas suhu 28 hingga 32 derajat celcius dan kelembapan mencapai 85 persen.

  • Prakiraan Cuaca di Kota Batam Hari Ini Rabu 16 Juli 2025: Berpotensi Berawan

    Prakiraan Cuaca di Kota Batam Hari Ini Rabu 16 Juli 2025: Berpotensi Berawan

    Liputan6.com, Bandung – Kota Batam pada hari ini, Rabu, 16 Juli 2025 berpotensi mengalami cuaca berawan. Meskipun prakiraan tidak menunjukkan potensi hujan yang tinggi masyarakat tetap diimbau untuk melakukan langkah antisipasi.

    Pasalnya kondisi cuaca di Batam yang merupakan kota kepulauan sering kali berubah secara tiba-tiba akibat pengaruh angin laut dan kelembapan udara yang cukup tinggi. Cuaca berawan memang cenderung aman bagi berbagai aktivitas luar ruangan.

    Namun, perubahan cuaca membuat masyarakat harus tetap waspada dengan prakiraan cuaca terkini mengingat banyak kasus hujan ringan hingga sedang bisa turun secara mendadak meskipun sebelumnya langit terlihat hanya mendung.

    Oleh karena itu, membawa payung dan jas hujan tetap disarankan sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap perubahan cuaca yang tidak terduga. Langkah antisipasi ini penting bukan hanya untuk kenyamanan tetapi juga untuk keselamatan.

    Hujan mendadak dapat menyebabkan jalanan menjadi licin meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas terutama bagi pengguna kendaraan roda dua. Selain itu, aktivitas anak-anak sekolah, pedagang kaki lima, hingga pekerja lapangan juga bisa terganggu.

    Melansir dari situs resmi BMKG, hampir seluruh kecamatan di kota Batam berpotensi cuaca berawan. Kecamatan Batu Ampar misalnya diprediksi berawan dengan intensitas suhu 28 hingga 31 derajat celcius.

    Sementara itu, kecamatan Batam Kota diprediksi berawan dengan intensitas suhu 28 hingga 32 derajat celcius dan kelembapan mencapai 85 persen.

  • Simak, Prakiraan Cuaca Provinsi Bali Hari Ini Rabu 16 Juli 2025

    Simak, Prakiraan Cuaca Provinsi Bali Hari Ini Rabu 16 Juli 2025

    Liputan6.com, Bandung – Provinsi Bali merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Pulau ini dikenal dengan keindahan alamnya mulai dari pantai, pegunungan, dan lain-lain.

    Namun, sebagai daerah tropis cuaca yang ada di wilayah Bali bisa berubah dengan sangat cepat. Oleh karena itu, mengetahui prakiraan cuaca menjadi hal yang penting baik bagi masyarakat lokal maupun para wisatawan.

    Bagi masyarakat Bali, informasi cuaca harian sangat membantu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Pasalnya banyak warga yang bekerja di sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata sangat bergantung pada kondisi cuaca.

    Mengetahui prakiraan cuaca membuat mereka dapat merencanakan pekerjaan dengan lebih bijak seperti menunda kegiatan di luar ruangan jika hujan lebat diprediksi turun atau menyesuaikan waktu untuk mengolah lahan dan melaut.

    Sementara itu, bagi wisatawan prakiraan cuaca juga berperan besar dalam merencanakan perjalanan dan aktivitas wisata. Mengingat sebagian besar objek wisata di Bali berada di luar ruangan.

    Ketika cuaca diperkirakan hujan wisatawan bisa mengatur ulang jadwal atau memilih destinasi indoor seperti museum, galeri seni, atau pusat kebudayaan agar liburan tetap menyenangkan.

    Berdasarkan informasi dari situs resmi BMKG, pada hari ini, Rabu, 16 Juli 2025 sebagian besar daerah di Bali diprediksi berawan. Cuaca ini tentunya menjadi kabar yang cukup baik untuk mereka yang beraktivitas di luar ruangan.

  • Basarnas minta para pemilik kapal registrasi EPIRB

    Basarnas minta para pemilik kapal registrasi EPIRB

    Setiap pemilik kapal yang dilengkapi dengan EPIRB wajib mendaftarkan alat tersebut ke instansi berwenang, dalam hal ini Basarnas

    Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) RI meminta para pemilik kapal, termasuk di Kepulauan Riau (Kepri), melakukan registrasi Emergency Position Indicating Radio (EPIRB) karena merupakan kewajiban yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

    “Setiap pemilik kapal yang dilengkapi dengan EPIRB wajib mendaftarkan alat tersebut ke instansi berwenang, dalam hal ini Basarnas,” kata Deputi Bidang Sarana Prasarana dan Sistem Komunikasi Basarnas Marsekal Muda TNI Dr Widyargo Ikoputra saat membuka sosialisasi sistem deteksi dini tahun 2025 di Kantor SAR Tanjungpinang, Kepri, Selasa.

    Menurut dia, pemerintah telah menyediakan berbagai kemudahan proses registrasi EPIRB secara online melalui website resmi atau bisa datang langsung ke Kantor SAR terdekat.

    Petugas SAR siap membantu dalam proses registrasi tanpa dipungut biaya atau gratis.

    Dengan memiliki dan mendaftarkan EPIRB, katanya, pelaku pelayaran telah melakukan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan pelayaran internasional yang diamanatkan International Maritime Organization (IMO)) melalui konvensi Safety of Life at Sea (SOLAS).

    Selain itu, ia menekankan peralatan EPIRB harus dimiliki oleh kapal untuk memudahkan penanganan apabila terjadi hal kedaruratan.

    Alat itu dapat memberikan informasi lokasi terjadinya insiden serta bagaimana standar operasional prosedur (SOP) yang harus dijalankan agar peralatan ini dapat berfungsi dengan baik.

    EPIRB adalah alat pemancar sinyal darurat yang dirancang untuk mengaktifkan alarm dan mengirimkan lokasi kapal dalam keadaan bahaya melalui sistem deteksi dini yang dimiliki Basarnas.

    Perangkat ini bekerja dengan memancarkan sinyal radio ke satelit, sinyal tersebut kemudian diterima dan diteruskan ke Stasiun Bumi MEOLUT Basarnas di Jonggol, selanjutnya data diolah dan secara otomatis dikirimkan ke Basarnas Command Center (BCC) di Kantor Pusat Jakarta.

    “Setelah diverifikasi, BCC akan meneruskan informasi darurat itu untuk ditindaklanjuti oleh Kantor SAR terdekat dengan lokasi kejadian,” ungkapnya.

    Sementara, Kepala Kantor SAR Tanjungpinang Fazzli menyampaikan sosialisasi sistem deteksi dini merupakan bentuk keseriusan bersama guna meningkatkan keselamatan dan kecepatan respon pada kondisi darurat, khususnya dalam operasi pencarian dan pertolongan.

    Salah satu upaya penting yang didorong melalui sosialisasi ini adalah pemahaman dan pemanfaatan alat deteksi dini, seperti EPIRB, lalu Emergency Locator Transmitter (ELT), maupun Personal Locator Beacon (PLB).

    Alat-alat ini bukan sekadar perangkat teknologi, tetapi penentu akurasi lokasi, penyelamat waktu, dan penjaga keselamatan awak maupun penumpang dalam berbagai moda transportasi laut maupun udara. Semakin cepat posisi darurat terdeteksi, semakin besar peluang korban selamat.

    Sosialisasi ini pun diharapkan bisa meningkatkan kesadaran dan pemahaman dari seluruh pemangku kepentingan, operator transportasi, hingga masyarakat pengguna alat transportasi.

    “Pentingnya alat deteksi dini tidak hanya untuk mempercepat respons, juga sebagai salah satu indikator kepatuhan terhadap standar keselamatan internasional,” kata Fazzli.

    Acara sosialisasi itu dihadiri Direktur Sistem Komunikasi Basarnas Brigjen TNI Topik Tofana, lalu Komandan Korem 033/Wira Pratama, Kadishub Kepri, Kepala Pelaksana BPBD Kepri, Mewakili, Komandan Lanal Bintan, Kepala Kantor Pangkalan Laut dan Pantai Kelas II Tanjung Uban.

    Selain itu Kepala KSOP Kelas II Tanjungpinang, Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam, Kepala BMKG Tanjungpinang, General Manager AirNav Cabang Pratama Tanjungpinang, Kepala Satuan Polairud Polresta Tanjungpinang, Kepala Kantor KSOP Kelas III Kijang, Kepala Kantor UPP Kelas I Tanjung Uban, serta para narasumber dan seluruh peserta sosialisasi.

    Pewarta: Ogen
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pakai masker, kualitas udara Jakarta terburuk ketiga di dunia

    Pakai masker, kualitas udara Jakarta terburuk ketiga di dunia

    Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Kamis (6/3/2025). ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh

    Pakai masker, kualitas udara Jakarta terburuk ketiga di dunia
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 15 Juli 2025 – 10:07 WIB

    Elshinta.com – Kualitas udara di Jakarta pada Jumat pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.

    Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.56 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 164 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM 2.5 dan nilai konsentrasi 74 mikrogram per meter kubik.

    Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

    Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

    Sedangkan kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

    Kemudian, kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

    Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

    Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Kinshasa, Kongo-Kinshasa di angka 208, urutan kedua Santiago de Chile, Cile di angka 170, urutan keempat Toronto, Kanada di angka 156, dan urutan kelima Al-Manamah, Bahrain di angka 154.

    Adapun Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta meluncurkan platform perantau kualitas udara terintegrasi yang didukung 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di wilayah kota metropolitan tersebut.

    Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara. Hal ini dibuat sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

    Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategies.

    Sumber : Antara

  • RI Belum Masuk Musim Kemarau, Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

    RI Belum Masuk Musim Kemarau, Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

    Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.

    Hingga akhir Juni 2025, baru sekitar 30% zona musim di Indonesia yang benar-benar memasuki musim kemarau. Sebaliknya, sebagian besar wilayah seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua masih berisiko tinggi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang dalam sepekan ke depan.

    Penyebab hujan

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa dinamika atmosfer yang kompleks masih memicu terbentuknya awan-awan konvektif penyebab hujan deras. Fenomena seperti gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin, zona konvergensi dan pertemuan angin, serta potensi sirkulasi siklonik di sekitar Samudra Hindia dan Pasifik, terus mendorong pembentukan awan hujan dalam skala luas.

    “Meskipun kita sudah memasuki pertengahan musim kemarau, berbagai faktor atmosfer global dan regional masih mendukung terjadinya hujan lebat dan cuaca ekstrem di banyak wilayah,” ujarnya di Jakarta, Jumat (11/7).

    Dikemukakan Dwikorita, dalam beberapa hari terakhir, intensitas hujan yang signifikan telah tercatat di sejumlah wilayah. Pada 9 Juli, hujan harian di atas 50 mm terjadi di Nabire dan Kalimantan Barat, sementara pada 8 Juli, hujan sangat lebat tercatat di Papua Barat, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Maluku, dan Papua. Kondisi ini telah menyebabkan bencana hidrometeorologis seperti banjir, tanah longsor, genangan air, pohon tumbang, hingga kerusakan infrastruktur.

    BMKG memprakirakan bahwa potensi cuaca ekstrem masih tinggi dalam periode 12-18 Juli 2025. Hujan lebat berisiko terjadi di berbagai wilayah, termasuk Aceh, Sumatra Utara, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan, dengan status siaga yang telah dikeluarkan.

    Selain itu, angin kencang berpotensi melanda wilayah barat hingga timur Indonesia, termasuk Aceh, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Di lautan, kecepatan angin lebih dari 25 knot diprediksi akan memicu gelombang tinggi di beberapa perairan seperti Perairan Utara Aceh, Laut China Selatan, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian timur, Laut Flores, Laut Arafuru, Laut Timor, Laut Banda, Laut Seram, Samudera Pasifik sebelah utara Maluku Utara, dan serta Samudera Hindia sebelah barat daya Banten, sebelah selatan Jawa, dan sebelah selatan NTT.

    Jangan anggap enteng

    Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tidak menganggap enteng potensi cuaca ekstrem yang bisa datang tiba-tiba. Ia juga meminta masyarakat menjauhi area terbuka saat terjadi petir, menghindari pohon atau bangunan tua saat angin kencang, serta tetap menjaga kesehatan karena cuaca terik masih mungkin terjadi di tengah pola hujan yang aktif.

    “Masyarakat harus tetap waspada, meskipun secara kalender kita berada di musim kemarau. Jangan lengah. Cuaca bisa berubah cepat dan membawa dampak besar,” tegasnya.

    BMKG mengingatkan agar masyarakat dan pemangku kebijakan terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG seperti situs BMKG, aplikasi InfoBMKG, dan media sosial @infoBMKG.

    (rns/rns)

  • Matahari Tepat di Atas Ka’bah Pekan Ini, Cek Lagi Arah Kiblat

    Matahari Tepat di Atas Ka’bah Pekan Ini, Cek Lagi Arah Kiblat

    Jakarta

    Matahari kembali melintas tepat di atas Ka’bah pekan ini. Momen ini bisa dimanfaatkan umat Muslim untuk mengecek ulang arah kiblat.

    Mengutip Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun Instagram @tandawaktubmkg, fenomena Matahari tepat di atas Ka’bah terjadi lagi pada 14-18 Juli 2025 pukul 16.27 WIB, dan puncaknya diperkirakan terjadi pada 16 Juli 2025.

    Dijelaskan BMKG, secara astronomi, fenomena Matahari tepat di atas Ka’bah terjadi dua kali setiap tahun, yakni pada Mei (26-30 Mei) dan Juli (14-18 Juli).

    Cara Mengecek Arah Kiblat

    Ada beberapa cara mengecek ulang arah kiblat. Salah satu cara paling sederhana yaitu menggunakan perangkat penunjuk arah yang tepat. Langkah-langkahnya bisa diikuti sebagai berikut:

    Tentukan tempat yang akan diatur arah kiblatnya, cari lokasi yang rata dan terkena cahaya MatahariSediakan tongkat atau benda tegak tidak berongga seperti spidol, botol plastik, botol minum atau bisa juga menggunakan benang berbandulSiapkan jam yang sudah dikalibrasi sesuai rujukan BMKG di tautan iniTancapkan tongkat di atas permukaan tanah, dan pastikan tongkat berdiri lurus 90 derajat, atau gantungkan benang berbandul di posisi yang rataTunggu hingga waktu Kulminasi Agung Tiba, kemudian amati bayangan tongkat atau benang pada saat fenomena berlangsungJika momentumnya sudah pas, tariklah garis lurus dengan pusat bayangan. Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat di tempat tersebut.

    (rns/rns)

  • Intip, Prakiraan Cuaca di Kota Batam Hari Ini Selasa 15 Juli 2025

    Intip, Prakiraan Cuaca di Kota Batam Hari Ini Selasa 15 Juli 2025

    Liputan6.com, Bandung – Kota Batam merupakan salah satu daerah yang terkenal memiliki kondisi geografis dikelilingi oleh laut sehingga cuaca di kota ini sering kali berubah secara cepat dan tidak terduga.

    Perubahan cuaca yang mendadak seperti hujan lebat, angin kencang, atau cuaca panas terik sering dialami oleh masyarakat dalam satu hari yang sama. Oleh karena itu, informasi prakiraan cuaca menjadi sangat penting untuk masyarakat sebagai bentuk antisipasi.

    Masyarakat Batam sendiri terdiri dari beragam profesi termasuk pekerja industri, nelayan, pengemudi ojek, pedagang kaki lima, hingga pelajar. Semua kelompok ini sangat bergantung pada kondisi cuaca.

    Adapun dengan mengetahui prakiraan cuaca mereka dapat menyesuaikan jadwal kegiatan, membawa perlengkapan seperti payung atau jas hujan, atau bahkan menunda perjalanan jika cuaca dinyatakan ekstrem.

    Prakiraan cuaca juga penting dirasakan oleh sektor transportasi laut dan udara yang sangat aktif di Batam. Pasalnya sebagai kota pelabuhan dan gerbang internasional keberangkatan kapal dan pesawat sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca.

    Kemudian informasi prakiraan cuaca bisa diakses melalui platform resmi BMKG seperti website atau media sosialnya. Pada hari ini, Selasa, 15 Juli 2025 kota Batam diprediksi berawan hingga potensi turun hujan ringan.

    Intensitas suhu di sejumlah wilayahnya juga berkisar antara 26 hingga 31 derajat celcius. Sementara itu, kelembapannya bisa mencapai 90 persen untuk beberapa wilayah di kota tersebut.