Kementrian Lembaga: BMKG

  • Rusia Kembali Diguncang Gempa 6,8 Magnitudo, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami ke Indonesia

    Rusia Kembali Diguncang Gempa 6,8 Magnitudo, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami ke Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali melaporkan adanya gempa bumi sebesar 6,8 magnitudo, di Kamchatka Rusia.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa tersebut terjadi sekitar 12.37 WIB di sekitar pesisir timur Kamchatka, Rusia.

    ‘Hasil analisis parameter update menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo M6,8 Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 50,58° LU; 157,799° BT pada kedalaman 35 km,” ujar Daryono dalam keterangan tertulis, Minggu (3/8/2025).

    Dia menambahkan, gempa tersebut berjenis dangkal yang disebabkan akibat dari aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatk.

    Dalam hal ini, aktivitas tektonik itu dinyatakan tidak berpotensi menimbulkan tsunami di Indonesia. Dengan demikian, Daryono meminta agar seluruh masyarakat untuk tetap tenang.

    “Hasil analisis BMKG gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia,” imbuhnya.

    Adapun, Daryono mengemukakan bahwa gempa ini merupakan susulan dari gempa bumi 8,7 magnitudo pada Rabu (30/7/2025). Tercatat, setidaknya ada 426 aktivitas gempa bumi susulan hingga Minggu (3/8/2025)

    “Berdasarkan hasil monitoring menunjukkan adanya 426 aktivitas gempa bumi susulan, dengan magnitudo terbesar M6.9 dan magnitudo terkecil M4.0,” pungkas Daryono.

  • Gempa Susulan M6,8 Guncang Rusia, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Wilayah Indonesia

    Gempa Susulan M6,8 Guncang Rusia, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Wilayah Indonesia

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa kembali mengguncang wilayah pesisir timur Kamchatka, Rusia, Minggu siang (3/8/2025), pukul 12.37.55 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, parameter update menunjukkan gempa Rusia ini memiliki magnitudo M6,8 Episenter gempabumi terletak pada koordinat 50,58° LU; 157,799° BT pada kedalaman 35 km.

    Direktur Gempda dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench).

    “Gempabumi ini memiliki mekanisme turun (normal fault),” katanya.

    Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah Indonesia dihimbau agar tetap tenang. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.

    Gempa ini merupakan susulan dari gempabumi utama M8,7 pada hari Rabu 30 Juli 2025 pukul 06.24.40 WIB. Hingga pukul 13.00 WIB hari ini Minggu (3/8/2025), berdasarkan hasil monitoring menunjukkan adanya 426 aktivitas gempa susulan (aftershock), dengan magnitudo terbesar M6,9 dan magnitudo terkecil M4,0.

  • Jakarta diperkirakan hujan pada Minggu sore dan malam

    Jakarta diperkirakan hujan pada Minggu sore dan malam

    Arsip foto – Pengendara sepeda motor menggunakan payung saat hujan di kawasan Senopati, Jakarta, Jumat (14/3/2025). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin

    Jakarta diperkirakan hujan pada Minggu sore dan malam
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 03 Agustus 2025 – 09:52 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah DKI Jakarta akan diguyur hujan dengan intensitas ringan pada Minggu sore dan malam.

    Berdasarkan laman BMKG yang dipantau di Jakarta, Minggu, Jakarta Pusat diperkirakan cerah berawan pada pagi hari, kemudian berawan pada siang hari. Namun, diperkirakan diguyur hujan ringan pada sore hari dan kembali cerah berawan pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIB.

    Suhu rata-rata di wilayah itu 28 derajat Celcius.

    Begitu pun wilayah Jakarta Barat yang diperkirakan cerah berawan pagi hari dan berawan pada siang hingga sore hari. Namun, pada malam hari wilayah itu diperkirakan hujan ringan sekitar pukul 19.00 WIB dan kembali cerah berawan pukul 22.00 WIB, dengan suhu rata-rata 28 derajat Celcius.

    Jakarta Selatan pun cerah berawan pada pagi ini, kemudian berawan tebal sekitar pukul 13.00 WIB. Pada sore dan malam hari diperkirakan hujan ringan sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB dan kembali cerah berawan pukul 22.00 WIB, dengan suhu rata-rata 28 derajat Celcius.

    Selain itu, Jakarta Timur juga diperkirakan cerah berawan pada pagi hari, lalu berawan tebal pada siang hari, dan diguyur hujan ringan pada sore hari. Namun, malam hari kembali cerah berawan pada malam hari, dengan suhu rata-rata 28 derajat Celcius.

    Jakarta Utara cerah berawan pagi hari ini, kemudian berawan pada siang hari, dan akan diguyur hujan ringan sekitar pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB. Namun, sekitar pukul 22.00 WIB, Jakarta Utara kembali cerah berawan. Suhu rata-rata wilayah itu 28 derajat Celcius.

    Sementara itu, Kepulauan Seribu kemungkinan cerah berawan pagi hari, lalu mulai dilanda hujan ringan sekitar pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB. Wilayah itu kembali cerah berawan sekitar pukul 16.00 WIB, dan mulai diguyur hujan ringan sekitar pukul 19.00 WIB.

    Pada pukul 22.00 WIB, Kepulauan Seribu kemungkinan diselimuti berawan tebal dengan suhu rata-rata 28 derajat Celcius.

    Sumber : Antara

  • Zona Megathrust Indonesia Lebih Berbahaya Dibandingkan Rusia

    Zona Megathrust Indonesia Lebih Berbahaya Dibandingkan Rusia

    Bisnis.com, JAKARTA – Rabu 30 Juli 2025, Gempa dahsyat guncang Kamchatka, Rusia Timur berkekuatan magnitudo 8,7 dan memicu tsunami di Samudra Pasifik.

    Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam catatan sejarahnya, sebelumnya di Kamchatka sudah pernah terjadi gempa dahsyat kekuatan magnitudo 9,0 yang memicu tsunami setinggi 18 meter dan menewaskan lebih dari 2.300 orang.

    Dia mengatakan, jika dihitung lamanya kekosongan gempa besar atau seismic gap di Kamchatka sejak 1952 hingga saat ini ternyata usia seismic gapnya baru berusia 73 tahun.

    Sebagai perbandingan untuk ancaman megathrust di Indonesia, zona Seismic Gap Megathrust Selatan Banten & Selat Sunda kini sudah berusia 267 tahun.

    Gempa megathrust yang memicu tsunami terakhir tahun 1957 dan zona Seismic Gap Megathrust Mentawai & Siberut berusia 227 tahun karena gemba besar megathrust yg memicu tsunami terakhir tahun 1797.

    Megathrust Selat Sunda dan Mentawai usianya sudah lebih dari 200 tahun dan belum rilis energi gempa besar, yang tampaknya tinggal menunggu waktu.

    “Zona Megathrust kita sebenarnya jauh lebih mengkhawatirkan daripada Zona Megathrust lain di dunia,” ujarnya dikutip dari akun instagramnya.

    Istilah megathrust merujuk pada gabungan antara “mega” yang berarti besar dan “thrusting” yang merujuk pada mekanisme gempa yang naik ke atas dan berpotensi memicu tsunami. Dengan begitu, artinya menjadi potensi gempa yang dahsyat yang dapat menimbulkan tsunami.

    Untuk memahami potensi gempa, beberapa bukti riset dapat dijadikan acuan, yakni:

    Pertama, adalah sejarah kegempaan, yaitu tentang histori kegempaan yang pernah terjadi di daerah tersebut;

    Kedua, data pengamatan pola kegempaan saat ini. Pada dasarnya, daerah yang berpotensi mengalami gempa besar di masa depan cenderung memiliki aktivitas kegempaan yang tidak terlalu banyak saat ini;

    Ketiga, akumulasi regangan yang terjadi yang dapat diukur melalui pengamatan deformasi, termasuk pengamatan GPS yang dikelola oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan BRIN.

  • BMKG Sebut Gempa Megathrust RI Hanya Tunggu Waktu, Cek Zona Merahnya

    BMKG Sebut Gempa Megathrust RI Hanya Tunggu Waktu, Cek Zona Merahnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Indonesia yang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana gempa dan tsunami.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa dari 13 segmen tersebut, ada dua yang memiliki potensi risiko tertinggi.

    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono sudah memberikan peringatan bahwa gempa dari 2 zona Megathrust tinggal menunggu waktu.

    Masing-masing adalah Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut. Pasalnya, 2 zona itu sudah lama tak mengalami gempa atau seismic gap, yakni berabad-abad. Biasanya, gempa besar memiliki siklus sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.

    Baru-baru ini, pada Rabu (7/5/2025), gempa berkekuatan M5,2 yang mengguncang wilayah Nias Barat dikaitkan dengan Megathrust Mentawai-Siberut.

    Daryono mengatakan, gempa di Nias Barat merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

    “Murni gempa berpusat di zona Megathrust Mentawai Siberut,” kata Daryono dalam keterangannya.

    Gempa Dahsyat Ancam Jawa Barat

    Terpisah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan perlu diwaspadai dampak Megathrust untuk selatan Jawa Barat yang memanjang hingga Selat Sunda.

    Para peneliti memperingatkan, energi yang terkunci di zona subduksi ini terus bertambah seiring waktu. Jika energi ini dilepaskan sekaligus, dampaknya bisa memicu gempa besar hingga magnitudo 8,7.

    Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa menjelaskan, pelepasan energi ini tidak hanya memicu guncangan kuat, tapi juga menggerakkan kolom air laut dan membentuk tsunami besar.

    Menurut hitungannya, jika Megathrust di wilayah Pangandaran pecah, gelombang tsunami setinggi 20 meter bisa terjadi dan menjalar ke berbagai wilayah, termasuk Banten, Lampung, bahkan sampai ke Jakarta.

    “Semua pesisir Banten akan terdampak, hanya saja tinggi tsunaminya berbeda-beda,” ujar Rahma kepada CNBC Indonesia belum lama ini.

    Di kawasan pesisir Banten, tsunami diprediksi bisa mencapai ketinggian antara 4 hingga 8 meter. Sementara di pesisir Lampung, kata ia, seluruh wilayah yang menghadap Selat Sunda disebut akan terkena dampaknya.

    Untuk Jakarta, tsunami diperkirakan mencapai pesisir utara dengan ketinggian sekitar 1 hingga 1,8 meter. Namun, waktu kedatangannya lebih lambat dibanding daerah lain, tsunami baru diperkirakan tiba di Jakarta setelah 2,5 jam sejak gempa terjadi.

    “Kalau di selatan Jawa, tsunami sampai dalam waktu 40 menit, bahkan di Lebak hanya 18 menit. Tapi di Jakarta Utara, tsunami datang 2,5 jam setelah gempa,” jelas Rahma.

    BRIN pun mengajak masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap risiko Megathrust. Risiko Megathrust bukan hanya gempa dan tsunami, tapi juga kerusakan infrastruktur, gangguan layanan dasar, dampak sosial ekonomi, hingga korban jiwa.

    Kapan Megathrust Hantam RI?

    BMKG menyebut belum dapat memastikan kapan bencana alam besar tersebut akan terjadi. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut pihaknya terus membicarakan isu ini agar masyarakat bersiap menghadapi efek dari megathrust di Indonesia.

    “Sebetulnya isu Megathrust itu bukan isu yang baru. Itu isu yg sudah sangat lama. Tapi kenapa BMKG dan beberapa pakar mengingatkan? Tujuannya adalah untuk ‘ayo, tidak hanya ngomong aja, segera mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana),” ujar Dwikorita, dikutip dari CNN Indonesia.

    “Jadi tujuannya ke sana; mitigasi dan edukasi, persiapan, kesiapsiagaan,” imbuh dia.

    Dwikorita melanjutkan pihaknya sudah melakukan berbagai langkah antisipasi megathrust. Pertama, menempatkan sensor-sensor sistem peringatan dini tsunami InaTEWS menghadap ke zona-zona megathrust.

    “InaTEWS itu sengaja dipasang untuk menghadap ke arah megathrust. Aslinya tuh di BMKG hadir untuk menghadapi, memitigasi megathrust,” jelasnya.

    Kedua, edukasi masyarakat lokal dan internasional. Salah satu bentuk nyatanya adalah mendampingi pemerintah daerah (pemda) buat menyiapkan berbagai infrastruktur mitigasi, seperti jalur evakuasi, sistem peringatan dini, hingga shelter tsunami.

    Selain itu, bergabung dengan Indian Ocean Tsunami Information Center, yang juga berkantor di kompleks BMKG. Komunitas ini bertujuan buat mengedukasi 25 negara di Samudra Hindia dalam menghadapi gempa dan tsunami.

    “Kami edukasi publik bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemda sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang menyebabkan tsunami,” kata dia.

    Ketiga, mengecek secara berkala sistem peringatan dini yang sudah dihibahkan ke pemda.

    “Sirine [peringatan tsunami] harusnya tanggung jawab pemerintah daerah, hibah dari BNPB, hibah dari BMKG, tapi pemeliharaan dari pemerintah daerah, kan otonomi daerah. Ternyata sirine selalu kita tes tanggal 26 [tiap bulan], kebanyakan bunyi tapi yang macet ada,” bongkarnya.

    Keempat, menyebarluaskan peringatan dini bencana. Menurut Dwi, jika masyarakat harus siap, berarti harus ada penyebarluasan informasi. “Kami dibantu Kominfo,” pungkasnya.

    Mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:

    1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

    2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

    3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

    4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

    5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

    6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

    7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

    8. Megathrust Nias-Simeulue dengan potensi gempa M8,7

    9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

    10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

    11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

    12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

    13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

     

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Minggu Pagi, Gempa Magnitudo 4 Guncang Papua Barat dan Gorontalo

    Minggu Pagi, Gempa Magnitudo 4 Guncang Papua Barat dan Gorontalo

    Liputan6.com, Jakarta Dua gempa magnitudo di atas 4 mengguncang dua wilayah di Indonesia, Minggu (3/8) pagi. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi di Kaimana, Papua Barat, magnitudo 4,1.

    Dikutip dari akun X BMKG, gempa di Papua Barat terjadi pada pukul 03.56 WIB. Lokasi gempa berada di jarak 75 km arah Barat Daya Kaimana. Pusat gempa berada di kedalaman 10 km dari permukaan laut.

    Gempa juga terjadi di Bonebolango, Gorontalo, pada pukul 03.34 WIB. Lokasi gempa berada pada jarak 74 km arah Tenggara Bonebolango. Pusat gempa berada di kedalaman 112 Km.

    Belum ada laporan terkait ada tidaknya dampak gempa. Termasuk juga korban akibat kejadian ini.

    Dalam laporannya, BMKG menggarisbawahi bahwa informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.

  • Kemenpar pantau perkembangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

    Kemenpar pantau perkembangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pariwisata menyatakan sampai detik ini terus memantau perkembangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini berstatus Awas.

    “Kami percaya bahwa dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, pariwisata Flores akan pulih kembali dan tetap menjadi destinasi unggulan Indonesia,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.

    Widiyanti menyatakan Kementerian Pariwisata memantau perkembangan situasi bersama otoritas terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Perhubungan, serta pemerintah daerah setempat.

    Kementerian juga berkoordinasi dengan pelaku usaha pariwisata, termasuk hotel, pemandu wisata, dan operator perjalanan untuk memastikan adanya respons yang cepat dan pelayanan terbaik bagi wisatawan yang terdampak.

    Upaya lain yang dilakukan yakni Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) sudah mengaktifkan Tourist Information Center (TIC) dan kanal komunikasi untuk membantu wisatawan yang membutuhkan informasi atau pendampingan lebih lanjut.

    “Wisatawan yang membutuhkan bantuan informasi dan panduan perjalanan terkini dapat menghubungi hotline informasi pariwisata BPOLBF di 0811-3879-4555,” ucapnya.

    Widiyanti turut membeberkan sejumlah informasi pemberangkatan jalur udara dan destinasi yang berhubungan dengan aksesibilitas yang ditutup.

    Ia mengatakan bahwa Bandar Udara Gewayantana Larantuka masih terjadwal. Adapun destinasi yang berhubungan di sekitar Larantuka di antaranya Pantai Kawaliwu, Pantai Onga Misi, Gereja Katedral Reinha Rosari, dan Istana Raja Larantuka.

    Kemudian Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Kabupaten Sikka saat ini operasionalnya masih ditutup hingga Minggu, 3 Agustus 2025 pukul 06.00 WITA.

    “Keputusan ini diambil sehubungan adanya deposit abu vulkanik di area sisi udara (airside), yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan. Adapun destinasi yang berada di sekitar Maumere yaitu Pantai Koka, Gunung Egon, Desa Doka, Pantai Tanjung, Gereja Tua Sikka, Gunung Rokatenda,” katanya.

    Berikutnya di Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman Ende seluruh penerbangan dibatalkan. Sejumlah destinasi yang berada di sekitar Ende di antaranya Rumah Pengasingan Soekarno, Danau Kelimutu, Taman Renungan, dan Serambi Soekarno.

    Widiyanti turut menyebut Bandar Udara So’a Bajawa hingga saat ini belum ada konfirmasi. Destinasi di sekitar Bajawa seperti Kampung Adat Bena Wolobobo, Taman Laut 17 Pulau Riung, dan Puncak Gunung Inerie.

    Kabar dari Bandar Udara Frans Sales Lega Ruteng, katanya, juga belum ada konfirmasi. Dengan destinasi yang berada di sekitar Ruteng di antaranya Wae Rebo, Rana Mese (Manggarai Timur), gereja-gereja tua, Pulau Mules, Kampung Adat Todo, Kampung Adat Ruteng Pu’u.

    Sedangkan kabar dari Bandar Udara Komodo Labuan Bajo ada 23 penerbangan yang dibatalkan.

    Ia pun menekankan bahwa keselamatan masyarakat dan wisatawan menjadi prioritas utama dalam mengatasi dampak dari erupsi. Sementara masyarakat atau wisatawan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, menunda kunjungan ke destinasi rentan, dan rutin memeriksa perubahan pola operasional penerbangan selama status “Awas” masih diberlakukan.

    “Saya mengimbau masyarakat, wisatawan, dan pelaku wisata untuk terus waspada dengan memantau informasi dan mengikuti arahan resmi dari otoritas terkait,” ujarnya.

    Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
    Editor: Riza Mulyadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gempa Banten magnitudo 7,4, berpotensi tsunami 

    Gempa Banten magnitudo 7,4, berpotensi tsunami 

    Sumber foto: Ilustrasi/elshinta.com.

    2 Agustus 2019: Gempa Banten magnitudo 7,4, berpotensi tsunami 
    Peristiwa   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 02 Agustus 2025 – 06:03 WIB

    Elshinta.com – Gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 7,4 mengguncang Banten dan sejumlah kota di Pulau Jawa, termasuk Jakarta, pada pukul 19.03 WIB, Jumat malam (2/8/2019). 

    BMKG mengumumkan pusat gempa tersebut berada di 147 km Barat Daya Sumur-Banten. Tempatnya pada koordinat 7.54 LS,104.58 BT. 

    Pusat gempa ini termasuk dangkal karena berada pada kedalaman 10 Kilometer. BMKG juga mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami setelah gempat kuat tersebut terjadi.

    BMKG mengeluarkan status peringatan “WASPADA” di 15 daerah berpotensi tsunami berdasarkan pemodelan, yakni Pandeglang Bagian Utara (Banten), Tanggamus Pulau Tabuan (Lampung), Sukabumi Ujung-Genteng (Jabar), Tanggamus Bagian TImur (Lampung), Lampung-Selatan Kep. Krakatau (Lampung). 

    Berikutnya, Lampung-Selatan Kep. Legundi (Lampung), Lampung-Barat Pesisir-Tengah (Lampung), Lampung-Barat Pesisir-Utara (Lampung), Bengkulu-Utara Pulau enggano (Bengkulu), Kaur (bengkulu), lampung-Selatan Kep. Sebuku (Lampung), Bengkulu-Selatan (Bengkulu), Serang Bagian Barat (Banten), dan Seluma (Bengkulu).

    Sumber : Elshinta.Com

  • BMKG Ingatkan Ancaman Banjir Rob, Ini Wilayah Terdampak-Tanggalnya

    BMKG Ingatkan Ancaman Banjir Rob, Ini Wilayah Terdampak-Tanggalnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Banjir rob berpotensi terjadi di sejumlah wilayah pesisir Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan fenomena akan terjadi pada bulan Agustus.

    “Adanya fenomena Fase Bulan Purnama pada tanggal 09 Agustus 2025 dan Perigee pada tanggal 14 Agustus 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” tulis BMKG dari akun Instagram @bmkgmaritim, dikutip Sabtu (2/8/2025).

    BMKG menjelaskan banjir pesisir ini akan berdampak pada masyarakat yang ada di sekitar pelabuhan maupun pesisir. Mulai dari aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas pemukiman pesisir dan aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

    Masyarakat diminta waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampang pasang maksimum air laut. Selain itu juga selalu memperhatikan informasi cuaca maritim terbaru yang dikeluarkan BMKG.

    – Pesisir Sumatra Utara

    Pesisir Kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan (9-15 Agustus 2025)

    – Pesisir Kepulauan Riau

    Pesisir Batam, Pesisir Bintan (9-14 Agustus)
    Pesisir Karimun (7-12 Agustus 2025)
    Pesisir Dabo Singkep (7-11 Agustus 2025)
    Pesisir Tanjung Pinang (9-12 Agustus 2025)

    – Pesisir Sumatra Barat

    Pesisir Kota Padang, Pesisir Kab. Padang Pariaman, Pesisir Kab. Pesisir Selatan, Pesisir Kep. Metawai (8-12 Agustus 2025)

    – Pesisir Jambi

    Pesisir Timur Jambi (5-10 Agustus 2025)

    – Pesisir Kep. Bangka Belitung

    Pesisir Kota Pangkalpinang, Pesisir Tanjungpandan (6-12 Agustus 2025)

    – Pesisir Banten

    Pesisir Utara Tangerang (5-13 Agustus 2025)
    Selat Sunda Barat Pandeglang (5-13 Agustus 2025)
    Pesisir Selatan Pandeglang (10-12 Agustus 2025)
    Perairan Selatan Lebak (9-17 Agustus 2025)

    – Pesisir Jakarta

    Pesisir Kamal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Tanjung Priok, Kalibaru, Muara Angke, Penjaringan (2-9 Agustus 2025)

    – Pesisir Jawa Barat

    Pesisir Subang, Indramayu, Cirebon (2-6 Agustus 2025)

    – Pesisir Jawa Tengah

    Pesisir Brebes (14-20 Agustus 2025)

    – Pesisir D.I. Yogyakarta

    Pesisir Kab.Kulon Progo, Kab. Bantul, dan Kab. Gunungkidul (10-17 Agustus 2025)

    – Pesisir Jawa Timur

    Surabaya Pelabuhan (8-11 Agustus 2025)

    – Pesisir Bali

    Pesisir Selatan Bali (9-16 Agustus 2025)

    – Pesisir Nusa Tenggara Barat

    Pesisir Lombok dan Bima (7-11 Agustus 2025)

    – Pesisir Nusa Tenggara Timur

    Pesisir Utara dan Selatan P.Flores. Pesisir P.Sumba, Pesisir P. Sabu-Raijua, Pesisir P.Timor-Rote (8-11 Agustus 2025)

    – Pesisir Kalimantan Utara

    Perairan Tarakan (10-13 Agustus 2025)

    – Pesisir Kalimantan Selatan

    Pesisir Kotabaru, Tanah Bumbu (8-14 Agustus 2025)

    – Pesisir Kalimantan Barat (6-10 Agustus 2025)

    – Pesisir Maluku

    Pesisir Kep. Kai, Pesisir Kep. Aru (11-18 Agustus 2025)
    Pesisir Kep.Tanimbar (11-17 Agustus 2025)

    – Pesisir Papua Selatan

    Pesisir Merauke (11-18 Agustus 2025)
    Pesisir Selat Muli (9-17 Agustus 2025).

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BPBD DKI imbau warga pesisir waspadai rob hingga 9 Agustus 2025

    BPBD DKI imbau warga pesisir waspadai rob hingga 9 Agustus 2025

    Arsip foto – Pengendara motor melintasi genangan rob di Muara Angke, Jakarta, Rabu (25/6/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.

    BPBD DKI imbau warga pesisir waspadai rob hingga 9 Agustus 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 02 Agustus 2025 – 20:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau warga yang bermukim di wilayah pesisir Jakarta Utara mewaspadai banjir akibat air pasang atau rob pada 2 hingga 9 Agustus 2025.

    Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan, berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang Peringatan Dini Banjir Pesisir (Rob), pasang air laut terjadi karena fenomena Fase Bulan Purnama.

    “Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” ujar Isnawa di Jakarta, Sabtu.

    Karena itu, Isnawa mengimbau warga wilayah pesisir utara Jakarta seperti Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, Tanjung Priok dan Kepulauan Seribu untuk dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya rob.

    Isnawa mengatakan, masyarakat dapat memantau informasi terkini mengenai gelombang air laut pada laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.

    “Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112,” kata Isnawa.

    Sumber : Antara