Kementrian Lembaga: BKSDA

  • Kampung Satwa Moyudan, Kebun Binatang di Perkampungan Sleman

    Kampung Satwa Moyudan, Kebun Binatang di Perkampungan Sleman

    Pengunjung dapat berinteraksi dengan kelinci, kucing, serta berbagai reptil, burung, dan mamalia lainnya. Pengunjung sekaligus akan mendapatkan informasi dan pendidikan terkait lingkungan serta konservasi hewan.

    Pihak pengelola juga mengajak pengunjung untuk memberi makan atau memegang hewan peliharaan. Berbagai aktivitas menarik ini menjadikan Kampung Satwa Moyudan sebagai salah satu destinasi rekreasi sekaligus edukatif di Yogyakarta.

    Mengutip dari laman Jadesta Kemenparekraf RI, saat ini Kampung Satwa Moyudan menjadi satu-satunya desa wisata di Indonesia yang menghadirkan edukasi satwa, tumbuhan, dan lingkungan ekologinya. 

    Kampung satwa memiliki konsep sebagai pioneer living laboratory dengan dukungan dari Fakultas Biologi UGM, Fakultas Kedoteran Hewan UGM, Fakultas Saintek UIN Kali Jaga, BKSDA Yogyakarta, BKIPM Yogyakarta, berbagai komunitas pencinta satwa dan aktivis lingkungan, serta Yayasan Wahana Gerakan Lestari Indonesia (Wagleri).

    Penulis: Resla

  • Buaya Muara Raksasa 4 Meter Hebohkan Warga 2 Desa di Lampung Timur

    Buaya Muara Raksasa 4 Meter Hebohkan Warga 2 Desa di Lampung Timur

    Lampung Timur, Beritasatu.com – Seekor buaya muara sepanjang sekitar 4 meter muncul di aliran sungai yang menjadi batas antara dua desa di Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Kemunculan reptil besar ini menghebohkan sekaligus membuat warga resah karena dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan masyarakat.

    Menurut keterangan warga, buaya tersebut terlihat beberapa malam berturut-turut di Sungai Way Jepara–Kuala Penet, tepatnya di bawah jembatan yang menghubungkan Desa Braja Gemilang dan Desa Braja Dewa, Kecamatan Way Jepara. Karena lokasi kemunculannya berdekatan dengan permukiman warga, kekhawatiran pun meningkat.

    Pada Kamis (17/4/2025), aparat Desa Braja Dewa mengajukan permintaan bantuan kepada komunitas pencinta reptil untuk menangkap buaya tersebut demi mencegah potensi serangan terhadap warga.

    Proses penangkapan buaya raksasa di Lampung Timur dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung, anggota TNI, komunitas reptil, dan warga dari dua desa. Aksi penangkapan ini pun menyedot perhatian warga yang ingin menyaksikan secara langsung.

    Penangkapan buaya muara ini dilakukan menggunakan jebakan berisi dua ekor ayam hidup dan darah sapi sebagai umpan untuk memancing buaya keluar dari persembunyiannya.

    Rizky, salah satu anggota komunitas pencinta reptil menjelaskan buaya muara lebih aktif pada malam hari, sedangkan pada siang hari mereka cenderung bersembunyi di dalam air, terutama apabila suasana ramai.

    “Buaya lebih aktif saat malam, terutama jika sedang lapar. Karena itu, proses penangkapan harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh kewaspadaan,” ujarnya.

    Dari hasil pengamatan jejak di sekitar lokasi, Rizky menduga buaya yang muncul di kawasan tersebut kemungkinan lebih dari satu ekor. “Melihat jejak kakinya, sepertinya ada lebih dari satu buaya di sini,” ungkapnya.

    Setelah beberapa jam jebakan dipasang, penangkapan buaya muara raksasa di Lampung Timur sepanjang 4 meter itu akhirnya berhasil ditangkap pada malam hari. Petugas dari BKSDA Lampung kemudian mengevakuasi buaya tersebut untuk dipindahkan ke habitatnya di kawasan Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur.

  • Mandi di Sungai Mentaya, Warga Kotawaringin Timur Tewas Diserang Buaya

    Mandi di Sungai Mentaya, Warga Kotawaringin Timur Tewas Diserang Buaya

    Kotawaringin Timur, Beritasatu.com – Seorang warga Kecamatan Pulau Hanaut, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ditemukan tewas akibat diserang buaya saat tengah mandi di Sungai Mentaya. Korban diketahui bernama Sami (35), warga Desa Bapinang Hulu.

    Peristiwa warga Kotawaringin Timur tewas diserang buaya ini terjadi pada Jumat (4/4/2025) saat korban tengah mandi di sungai tanpa menyadari kehadiran buaya sepanjang lebih dari dua meter yang mengintai dari dekat. Buaya tersebut tiba-tiba menyerang dan menyeret korban ke dasar sungai.

    Warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera melaporkannya ke Basarnas untuk meminta bantuan pencarian. Setelah upaya pencarian, tim SAR Gabungan akhirnya menemukan jasad korban pada Sabtu (5/4/2025) sekitar pukul 14.30 WIB berjarak sekitar 1,2 kilometer dari lokasi awal kejadian.

    Saat ditemukan, tubuh korban mengalami luka parah akibat gigitan buaya. Jasad korban kemudian dievakuasi menggunakan perahu dan langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

    Wakil Bupati Kotawaringin Timur Irawati turut hadir saat proses pencarian hari kedua dan menyampaikan duka cita serta apresiasi kepada tim penyelamat.

    “Atas nama masyarakat, saya mengucapkan terima kasih kepada tim SAR gabungan. Kami mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” ujar Irawati.

    Insiden warga diterkam buaya di Sungai Mentaya ini bukan yang pertama terjadi. Pada Oktober 2024, seorang pria bernama Badarusman (52), warga Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit, juga meninggal akibat serangan serupa saat mandi di sungai.

    Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah juga telah berulang kali mengingatkan untuk waspada agar warga Kotawaringin Timur tidak tewas diserang buaya, terutama saat beraktivitas di sungai pada waktu gelap dan saat musim kawin buaya, karena hewan predator tersebut cenderung lebih agresif.

  • Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter, Gunung Marapi Kembali Erupsi

    Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter, Gunung Marapi Kembali Erupsi

    Padang, Beritasatu.com – Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi dengan melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter di atas puncak, Rabu (2/4/2025) sore.

    “Terjadi erupsi Gunung Marapi pukul 16.04 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak gunung,” kata petugas Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi Teguh di Padang.

    Ia mengatakan kolom abu vulkanik teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Letusan tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 30,3 milimeter dan durasi sekitar 39 detik.

    Pada pukul 06.25 WIB, Gunung Marapi juga erupsi dengan tinggi kolom terpantau sekitar 350 meter di atas puncak. Catatan Pos Gunung Api, letusan itu berdurasi sekitar 57 detik dengan amplitudo 1,6 milimeter.

    Petugas PGA Gunung Marapi lainnya Ahmad Rifandi mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi seluruh rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

    “Kami mengimbau agar masyarakat mematuhi semua rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG,” kata dia dikutip dari Antara.

    Ia menegaskan agar tidak ada masyarakat mencoba mendaki Gunung Marapi mengingat saat ini masih dalam kondisi libur Idulfitri 1446 Hijriah.

    BKSDA Sumbar bersama Pemerintah Kabupaten Agam dan Tanah Datar telah bersepakat menutup jalur pendakian ke Gunung Marapi.

    Merujuk data PVMBG, aktivitas vulkanik Gunung Marapi berada pada level II atau waspada. Dengan status tersebut, PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi, di antaranya masyarakat, pendaki, atau pengunjung diminta tidak memasuki atau berkegiatan di wilayah dengan radius 3 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

    PVMBG juga mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran atau bantaran sungai-sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Marapi untuk selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya banjir lahar hujan yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.

  • BKSDA Evakuasi Macan Kumbang Masuk Permukiman-Terkam Ternak Warga di Serang

    BKSDA Evakuasi Macan Kumbang Masuk Permukiman-Terkam Ternak Warga di Serang

    Jakarta

    Seekor macan kumbang dilaporkan masuk ke dalam pemukiman warga di Kampung Sepang, Desa Ciwarna, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten. Berdasarkan laporan itu, Tim balai konversi sumber daya alam (BKSDA) Wilayah III, Jabar-Banten melakukan evakuasi.

    Kepala Report BKSDA III, Tuwuh Rahardianto Laban mengatakan salah satu spesies kucing besar itu dilaporkan masuk ke wilayah permukiman, pada (12/3/25) lalu. Ia mengatakan macan tersebut juga dilaporkan menerkam ternak warga.

    “Kami mendapat laporan dari warga bahwa ada macan kumbang yang masuk ke perkampungan yaitu Kampung Sepang, Desa Ciwarna, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, yang telah memakan hewan ternak warga yaitu anak kambing,” kata Tuwuh saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (1/4/2025).

    Tuwuh mengatakan Tim BKSDA kemudian memasang kandang jebak yang berisi unggas. Namun, macan kumbang tidak berhasil ditangkap.

    “Kami memasang kandang jebak selama dua minggu, namun belum membuahkan hasil, meskipun kandang jebak dengan umpan ayam yang kami pasang menutup. Dan ayam yang kami pasang juga dimangsa, tapi macan belum bisa terperangkap dikarenakan kandang jebak kami kurang tinggi,” ucapnya.

    Tuwuh melanjutkan pada (26/3/25), Tim BKSDA bersama dengan Taman Safari Indonesia Bogor kembali memasang kandang jebak. Pada saat itu, menurutnya, macan kumbang jenis kelamin betina berumur sekitar 2 tahun, berhasil masuk perangkap.

    Tuwuh menyatakan Cagar Alam Gunung Tukung Gede yang merupakan habitatnya itu tidak mengalami kerusakan. Ia menduga macan tersebut turun gunung karena untuk mencari wilayah teritori baru.

    “Kalau kerusakan hutan atau habitat di sekitar lokasi atau kampung tidak ada kerusakan hutan. Ada kemungkinan macan keluar hutan untuk mencari wilayah teritori baru, apalagi macan kumbang yang kami evakuasi masih remaja dan masih dalam tahap belajar untuk berburu mencari mangsa,” katanya.

    Saat ini, kata Tuwuh macan sedang direhabilitasi di taman safari Indonesia (TSI). Dia mengatakan butuhkan waktu lama untuk kembali melepas liarkan.

    “Masih direhabilitasi, perawatan dan cek kesehatan di laboratorium. Prosesnya masih panjang untuk dilepasliarkan, karena kalau dilepaskan langsung pasti akan menimbulkan masalah baru lagi,” pungkasnya.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Organ Satwa Liar Asal Tiongkok Gagal Diselundupkan Masuk ke Manado

    Organ Satwa Liar Asal Tiongkok Gagal Diselundupkan Masuk ke Manado

    Liputan6.com, Manado – Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sulawesi Utara (Karantina Sulut) berhasil menggagalkan penyelundupan organ satwa liar asal Tiongkok masuk ke Manado pada Kamis (20/3/2025).

    Organ satwa liar ilegal tersebut terdiri 20 buah empedu sapi, 12 buah taring harimau, 13 buah cula badak, dan 4 paket bagian cula badak.

    “Penyelundupan organ satwa liar berhasil digagalkan karena tidak dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan Karantina, berupa surat kesehatan dari negara asal dan juga tidak dilaporkan ke petugas Karantina,” ungkap Kepala Karantina Sulut, I Wayan Kertanegara.

    Wayan mengatakan, organ satwa liar ini merupakan hasil tangkapan Pihak Bea Cukai Manado kemudian diserahkan kepada pejabat Karantina Sulut untuk penanganan lebih lanjut.

    Dia mengatakan, satwa liar selain tidak dilengkapi surat kesehatan juga tidak ada izin edar dari negara asal Tiongkok. Penemuan ini mengindikasikan adanya dugaan jaringan perdagangan satwa liar ilegal antarnegara yang beroperasi melalui Sulut.

    Kemudian Tim Penegakan Hukum (Gakkum) Karantina Sulut melakukan investigasi menyeluruh dan melacak pelaku penyelundupan satwa liar.

    “Perdagangan satwa liar ilegal antarnegara bukan hanya merusak ekosistem, tetapi juga berpotensi menyebarkan penyakit, yang beresiko menularkan penyakit kepada hewan ataupun manusia,” ujar Wayan.

     Wayan menjelaskan bahwa Karantina Sulut kemudian menyerahkan barang bukti organ satwa liar kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut.

    “Selanjutnya barang bukti juga akan diidentifikasi Pihak BKSD untuk memastikan keasliannya,” imbuh Wayan.

    Menurutnya, keberhasilan ini menunjukkan komitmen kuat Karantina Sulut menjaga kelestarian satwa liar dan menegakkan hukum terkait perdagangan satwa ilegal, sekaligus melindungi keanekaragaman hayati Indonesia dan mencegah penyebaran penyakit zoonosis di Indonesia.

    Berdasarkan data Karantina Sulut selama bulan Januari hingga Maret 2025, Karantina Sulut telah melakukan 14 kali penggagalan dan 32 kali penahanan dari lalu lintas media pembawa hama dan penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan ilegal baik antararea ataupun antarnegara.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam melaporkan aktivitas mencurigakan terkait perdagangan satwa liar kepada pihak berwenang, karena kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam memerangi kejahatan yang merusak ekosistem dan mengancam keberlangsungan hidup satwa-satwa dilindungi,” ujar Wayan.

     

    Ribuan Ayam Dibagikan Gratis Karena Perusahaan Hentikan Suplai Pakan

  • Sambut Libur Lebaran, Menhut Minta 191 Wisata Alam Patuhi Batasan Kuota Pengunjung – Halaman all

    Sambut Libur Lebaran, Menhut Minta 191 Wisata Alam Patuhi Batasan Kuota Pengunjung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meminta pengelola 57 taman nasional dan 134 taman wisata alam untuk memastikan keselamatan dan keamanan wisatawan, termasuk kesiapan sarana dan prasarana, selama masa libur panjang Lebaran Idul Fitri 2025.

    Setiap balai pengelola diminta menginformasikan ke masyarakat, seperti kapan jadwal pembukaan dan penutupan gunung untuk pendakian dan taman nasional saat lebaran. 

    Hal ini dilakukan untuk menghindari kepadatan berlebihan yang dapat mengganggu pengalaman wisatawan sekaligus menjaga kelestarian alam.

    Hal ini disampaikan Menhut dalam rapat koordinasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Rapat ini diikuti oleh 26 Balai Besar/ Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA/BKSDA) dan 48 Balai Besar/Balai Taman Nasional.

    “Nanti mohon direkap ulang Rinjani, Tambora, dicatat kembali kapan ditutupnya, kapan dibukanya dan ini diinformasikan mulai besok paling tidak di media kita,” kata Raja Antoni dalam keterangannya, Rabu (19/3/2025).

    Selain itu, Raja Antoni juga meminta setiap balai taman nasional mematuhi kuota atau batasan pengunjung di masing – masing tempat wisata. 

    Tujuannya untuk menghindari padat sesak di dalam kawasan, sekaligus mencegah sampah menumpuk yang bisa mengganggu kenyamanan.

    Raja Antoni menegaskan tidak kompromi soal keselamatan pengunjung saat liburan. 

    “Saya mohon diperhatikan soal daya tampung, seperti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, kuota yang ada mohon ditaati. Karena ini berkaitan dengan kenyamanan, kenyamanan pasti akan terganggu, sampah pasti akan menumpuk. Mohon diperketat, umumkan soal kuota tersebut pada masyarakat sejak dini kalau kuota sudah habis,” jelas dia.

    Dengan pengelolaan yang baik, Raja Antoni berharap libur Lebaran 2025 bisa berlangsung aman dan menyenangkan bagi semua pengunjung, serta menjaga kelestarian alam yang menjadi daya tarik wisata utama di Indonesia.

  • Kurang dari 3 Bulan, Damkar Tuban Amankan 91 Ular dari Permukiman Warga: Musim Penghujan

    Kurang dari 3 Bulan, Damkar Tuban Amankan 91 Ular dari Permukiman Warga: Musim Penghujan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Selama 2,5 bulan di tahun 2025 ini, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tuban telah amankan 91 ekor ular, Jumat (14/3/2025).

    Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Tuban, Gunadi mengatakan, ular makin sering muncul ke permukiman masyarakat karena dipengaruhi faktor musim penghujan.

    “Ular ini muncul makin banyak karena musim penghujan, dari awal tahun hingga saat ini sudah ada 91 ekor ular yang diamankan,” ujar Gunadi.

    Dia menambahkan, ular akan mencari tempat yang lebih hangat dan tidak basah, ketika musim penghujan.

    Kemudian untuk jenis ular yang dievakuasi oleh Damkar, mayoritas adalah jenis ular piton dengan panjang kisaran dua sampai tiga meter.

    “Untuk panjang ular yang kita amankan, kisaran dua hingga tiga meter,” imbuhnya.

    Mantan Camat Grabagan Tuban ini juga mengatakan, sebagian ular sudah diangkut untuk direhabilitasi Wildlife Rescue Unit (WRU) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim.

    “Ada 51 ekor ular yang dibawa ke BKSDA untuk pemeriksaan kesehatan dan persiapan pelepasliaran ke habitat yang lebih aman,” bebernya.

    Dengan maraknya kemunculan ular di musim penghujan, Gunadi mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir.

    Jika mendapati kemunculan hewan melata ini, maka alangkah baiknya langsung menghubungi petugas Damkar Kabupaten Tuban agar lebih aman.

  • Kesulitan Berburu, Harimau Sumatera Masuk Kandang Perangkap di Agam

    Kesulitan Berburu, Harimau Sumatera Masuk Kandang Perangkap di Agam

    Padang, Beritasatu.com – Seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina berhasil dievakuasi setelah masuk ke kandang jebak di Jorong Taruyan, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Selasa (11/3/2025) malam.

    Harimau Sumatera tersebut kemudian dipindahkan ke Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar pada Rabu (12/3/2025).

    Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar Antonius Vevri mengungkapkan, harimau berusia sekitar tiga hingga empat tahun itu ditemukan dalam kondisi cacat pada kaki depan sebelah kiri, yang diduga akibat terkena jerat.

    “Kemungkinan, kondisi ini membuatnya kesulitan berburu di habitat aslinya sehingga masuk ke wilayah permukiman. Untuk saat ini, harimau akan menjalani observasi dan rehabilitasi. Apabila tidak bisa bertahan hidup di alam liar, ada kemungkinan ia akan dijadikan indukan di sini,” ujar Antonius.

    Dokter hewan TMSBK Bukittinggi Yoli Zulfanedi menuturkan, pemeriksaan awal menunjukkan Harimau Sumatera yang masuk ke kandang jebak di Agam itu  dalam kondisi cukup sehat, meskipun terdapat beberapa luka gores di tubuhnya.

    “Luka gores ditemukan di telapak kaki dan bekas jerat di kaki depan kiri. Selain itu, ada lecet di kaki belakang. Jari kaki yang cacat kemungkinan hanya tersisa satu,” jelas Yoli.

    Konflik antara harimau dan warga di Kecamatan Matur telah berlangsung selama satu tahun terakhir. Untuk mengatasi hal ini, BKSDA Sumbar memasang kandang jebak di sekitar permukiman. Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil pada Selasa malam (11/3/2025) saat harimau masuk ke dalam perangkap.

    Saat ini, Harimau Sumatera betina yang masuk ke kandang jebak di Agam itu masih menjalani observasi guna menentukan apakah dapat dilepasliarkan kembali atau perlu menjalani rehabilitasi jangka panjang.

  • Dilaporkan Hilang di Kawah Ijen Bondowoso, Wisatawan Sumenep Ditemukan Selamat

    Dilaporkan Hilang di Kawah Ijen Bondowoso, Wisatawan Sumenep Ditemukan Selamat

    Bondowoso (beritajatim.com) – Seorang wisatawan asal Kabupaten Sumenep sempat dilaporkan hilang di kawasan wisata Kawah Ijen, Bondowoso, pada Minggu (23/2/2025) malam. Wisatawan bernama Khoirud Dian (19) itu akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat pada Senin (24/2/2025) pagi.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, membenarkan adanya kejadian tersebut. Berdasarkan laporan yang diterima, korban tergabung dalam rombongan wisatawan berjumlah 45 orang dari Madura yang berkunjung ke Kawah Ijen pada Minggu malam.

    “Sekitar pukul 23.30 WIB, korban berpamitan kepada dua rekannya, Robi dan Wahyu, untuk turun lebih awal dengan alasan ingin mengunjungi saudaranya di Bondowoso. Namun, hingga pagi hari, korban belum sampai ke tujuan, sehingga dilaporkan hilang,” ujar Sigit Purnomo kepada BeritaJatim.com.

    BPBD Kabupaten Bondowoso menerima laporan hilangnya wisatawan ini pada Senin (24/2/2025) pukul 07.47 WIB melalui media sosial WhatsApp. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Polsek Sempol, Koramil Sempol, Puskesmas Sempol, BKSDA Sempol, Puskesmas Pujer, serta warga sekitar segera melakukan pencarian.

    “Tim langsung melakukan assessment di lapangan, mendokumentasikan kejadian, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Beruntung, korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat pada pukul 08.30 WIB,” lanjutnya.

    Setelah ditemukan, korban langsung diperiksa oleh tenaga kesehatan untuk memastikan kondisinya baik. Saat ini, Khoirud Dian telah berada di rumah saudaranya di RT 13 RW 01 Desa Sukodono, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso.

    Sigit Purnomo mengimbau para wisatawan yang berkunjung ke Kawah Ijen agar selalu berkoordinasi dengan pemandu wisata serta memastikan keselamatan selama berada di kawasan tersebut.

    “Jika ada kondisi darurat, segera laporkan ke pihak berwenang agar bisa segera ditindaklanjuti,” pungkasnya. [awi/beq]