Kementrian Lembaga: BKSDA

  • Populerkan Geopark Ijen ke Dunia Internasional, Bappenas-Kemendagri Apresiasi Banyuwangi

    Populerkan Geopark Ijen ke Dunia Internasional, Bappenas-Kemendagri Apresiasi Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Berbagai upaya Banyuwangi mempopulerkan Geopark Ijen ke dunia internasional mendapat apresiasi dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Bappenas Prof. Rachmat Pambudy. Turut hadir Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dalam Indonesia’s Geopark Leader Forum: Building Knowledge for Indonesia’s Geopark Development, di Kementerian Bappenas, Rabu (3/12/2025).

    Dalam forum tersebut juga dihadiri oleh perwakilan UNESCO, 15 Gubernur dan 49 Walikota/Bupati yang memiliki Geopark, Kementerian/Lembaga yang tergabung dalam Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI), serta pemangku kepentingan pengembangan Geopark Indonesia.

    “Apa yang dilakukan Banyuwangi membuat Geopark Ijen populer dan banyak dikenal di dunia internasional,” kata Tito.

    Tito mengatakan Banyuwangi sejak era kepemimpinan Bupati Anas hingga saat ini sangat serius dalam mengurus Geopark Ijen. “Sampai hari ini sangat banyak kegiatan yang dibuat Banyuwangi untuk mempopulerkan Geopark Ijen, yang selain membuat Ijen dikenal juga berdampak pada ekonomi masyarakatnya,” kata Tito.

    Beragam event sport tourism internasional seperti Tour dr Banyuwangi Ijen, Ijen Trail Run, Internasional Downhill, serta berbagai event seni budaya, rutin dilakukan Banyuwangi untuk memperkenalkan Geopark Ijen.

    “Seperti Banyuwangi inilah yang kami harapkan dari kepala daerah. Punya kepedulian pada Geopark,” tambah Tito.

    Dengan beragam upaya Banyuwangi itu, menurut Tito, membuat dunia internasional penasaran hingga akhirnya banyak wisatawan hingga ilmuwan dan peneliti datang ke Banyuwangi.

    Menteri Bappenas Rachmat Pambudy mengatakan Indonesia merupakan tiga besar negara terbanyak yang masuk jaringan UGG. Indonesia memiliki 12 Geopark yang masuk dalam 241 Geopark yang masuk UGG dari 51 negara.

    “Karena itu peran kepala daerah dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas Geopark sangat penting,” kata Rahmat.

    Upaya Banyuwangi dalam menggagas dan mempopulerkan Geopark Ijen diawali sejak periode Bupati Abdullah Azwar Anas hingga saat ini dilanjutkan oleh Ipuk Fiestiandani. Bahkan Bappenas memberikan penghargaan khusus Rahayuning Bhumi Award kepada Bupati Banyuwangi periode 2010 – 2020, Abdullah Azwar Anas.

    Penghargaan tersebut diberikan karena berbagai upayanya, mulai dari menggagas Geopark Ijen, memperjuangkanya masuk dalam jaringan Geopark Nasional, hingga akhirnya bergabung dalam ke jaringan Geopark Nasional akhirnya masuk dalam jaringan UNESCO Global Geopark (UGG), hingga populer di dunia internasional.

    Dalam forum tersebut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berkesempatan memaparkan perjalanan Geopark Ijen, dan apa yang dilakukan selama ini.

    Salah satunya pengelolaan destinasi alam dan buatan yang berkelanjutan, pengelolaan pusat edukasi berbasis alam dan budaya melalui gerakan kolaboratif mufti-pihak.

    Menurut Ipuk meski banyak kewenangan di Geopark Ijen bukan kewenangan Pemkab Banyuwangi namun dari BKSDA, namun bagaimana memanfaatkan Geopark Ijen untuk kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.

    “Itulah yang membuat kami menggelar banyak event baik sport tourism maupun even seni budaya di Geopark Ijen, agar masyarakat mendapatkan manfaat Geopark Ijen,” kata Ipuk.

    Apa yang dilakukan Banyuwangi tersebut membuat kunjungan wisatawan terus meningkat dari tahun ke tahun, yang dampak ekonominya dirasakan masyarakat Banyuwangi. Hasilnya angka kemiskinan Banyuwangi dari 8 persen saat pandemi Civis-19, turun menjadi 6,13 saat ini. [alr/suf]

  • Viral Orang Utan Interaksi dengan Manusia di Hutan Aceh, BKSDA Cek TKP

    Viral Orang Utan Interaksi dengan Manusia di Hutan Aceh, BKSDA Cek TKP

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sedang menelusuri video yang beredar di media sosial terkait interaksi orang utan sumatera (Pongo abelii) dengan manusia di kawasan hutan Aceh.

    Kepala BKSDA Aceh Ujang Wisnu Barata mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim menelusuri lokasi interaksi orang utan tersebut dengan manusia.

    “Penampakan orang utan yang berinteraksi dengan seseorang sedang kami telusuri di mana lokasinya. Saat ini, tim sedang melacak di mana lokasi orang utan dalam video tersebut,” kata Ujang di Banda Aceh dikutip dari Antara, Rabu (19/11/2025).

    Sebelumnya, beredar video di media sosial satu individu orang utan dewasa mendatangi sebuah tenda di kawasan hutan. Kemudian, orang utan tersebut mengambil sebuah wadah dan memakan sesuatu dalam wadah tersebut.

    Terdengar orang yang merekam aktivitas orang utan dewasa itu berbicara menggunakan Bahasa Aceh mempersilakan primata cerdas tersebut memakan makan yang sudah ada dalam piring dan tidak membuang piringnya.

    Tidak berselang lama, seorang pria muda mendekati orang utan tersebut dan meletakkannya botol berisi air di depan satwa liar dilindungi tersebut, dan orang di belakangnya mempersilakan orang utan itu untuk meminumnya.

    Orang utan sumatera merupakan satwa dilindungi. Berdasarkan daftar kelangkaan satwa lembaga konservasi dunia, satwa yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera itu berstatus kritis, berisiko tinggi untuk punah di alam liar.

    Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk bersama-sama menjaga kelestarian orang utan sumatra dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitat berbagai jenis satwa dilindungi.

    Serta tidak menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ataupun mati.

    Kemudian, tidak memasang jerat, racun, pagar listrik tegangan tinggi yang dapat menyebabkan kematian satwa liar dilindungi. Perbuatan ilegal menyebabkan kematian satwa dilindungi dikenakan sanksi pidana sesuai peraturan perundang-undangan.

  • Ular Sanca Kembang 4 Meter Ditangkap Petugas Damkar Jombang Setelah Memangsa Hewan Ternak

    Ular Sanca Kembang 4 Meter Ditangkap Petugas Damkar Jombang Setelah Memangsa Hewan Ternak

    Jombang (beritajatim.com) – Warga Dusun Pagotan, Desa Keplaksari, Kecamatan Peterongan, Jombang, Jawa Timur, dikejutkan dengan penangkapan seekor ular sanca kembang sepanjang empat meter dan berbobot 30 kilogram, Rabu (19/11/2025).

    Ular yang selama ini meresahkan warga karena sering memangsa ayam ternak, berhasil diamankan oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jombang setelah mendapat laporan dari masyarakat.

    Penangkapan ini berada di atas kandang ayam milik Yeni Sulistya, seorang warga setempat. “Ular ini sudah sering memangsa ayam milik warga, jadi keberadaannya sangat meresahkan,” ujar Ronaldo, petugas Damkar yang terlibat dalam evakuasi.

    Petugas Damkar yang segera tiba di lokasi langsung melaksanakan penangkapan. “Untuk menangkap ular sebesar ini, kami membutuhkan tiga orang petugas. Ular ini cukup agresif, jadi prosesnya cukup sulit,” jelas Ronaldo. Meskipun sempat mengalami kesulitan, ular tersebut akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan aman dan dibawa ke pos Damkar Jombang.

    Setelah diamankan, ular yang diperkirakan akan memangsa ayam lainnya segera diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kediri untuk penanganan lebih lanjut. Petugas Damkar pun mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan ular atau hewan berbahaya lainnya di sekitar pemukiman agar dapat segera ditangani dengan cepat dan aman. [suf]

  • Cerita Gollum, Owa Kurus Tak Bersuara yang Diselamatkan dari Kandang Ayam di Kaltim

    Cerita Gollum, Owa Kurus Tak Bersuara yang Diselamatkan dari Kandang Ayam di Kaltim

    Liputan6.com, Berau- Pada 1 Mei 2025, seperti hari biasa, suasana Kampung Merasa di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur berjalan normal. Namun suasana saat itu jadi sedikit unik ketika mobil kabin ganda dengan kandang di belakangnya tiba.

    Bukan aktivitas itu yang unik, tapi isi kandangnya. Ada satu owa dalam kondisi menyedihkan dengan tubuh kurus, banyak penebalan kulit, dan tanpa bulu.

    “Karena kondisinya begitu, owa ini langsung kami beri nama Gollum. Karena kondisinya mirip tokoh dalam serial Lord of The Ring itu,” kata Direktur dan Founder Conservation Action Network (CAN) Paulinus Kristanto, Senin (17/11/2025).

    Begitu tiba, satwa ini kemudian dibawa ke Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Long Sam dengan menempuh perjalanan sungai selama hampir 45 menit dari pusat Kampung Merasa. Gollum adalah owa jantan muda. Tubuhnya kurus luar biasa. Kulitnya memucat, rambut hampir tak ada, dan di beberapa bagian tampak penebalan kering seperti tanah yang retak.

    Ketika petugas pertama kali menyentuh punggungnya, tulang terasa lebih dulu sebelum kulit. Tidak ada perlawanan. Tidak ada suara. Seolah seluruh ingatan tentang menjadi owa telah lama terhapus.

    Tim yang menjemputnya sudah mendapat gambaran awal kondisi satwa ini dari laporan Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Balikpapan, BKSDA Kaltim.Gollum diamankan pada 25 April 2025 dari sebuah kandang ayam milik warga di Tanah Grogot, Kabupaten Paser.

    Bertahun-tahun dia tinggal di ruang sempit, bergerak dalam pola yang hanya memungkinkan tubuhnya bertahan sekadarnya. Bukan karena kejam, melainkan karena pemiliknya tidak paham satwa apa yang dia pelihara. Tanpa bulu, kurus, dan lemah, Gollum nyaris sulit dikenali sebagai owa.

    “Pemiliknya benar-benar tidak tahu. Mereka mengira hanya satwa apa yang ditemukan di hutan belakang,” kata Paulinus Kristanto.

    Saat pintu kandang dibuka di hari kedatangannya, Gollum menunduk, menganggukkan kepala berulang-ulang. Gerakan itu bukan helaan napas gugup, melainkan pola yang menunjukkan tekanan mental yang lama. Dia menggigit tubuhnya sendiri.

    Dia bergerak seperti mengulang kebiasaan yang terbentuk dari ketidaknyamanan kronis. Dan yang paling terasa janggal, dia tidak bersuara. Owa lazimnya mengisi pagi dengan fokalisasi panjang, sebuah lagu yang menggetarkan kanopi. Namun Gollum hanya diam.

    “Kondisinya waktu datang itu body condition score-nya satu dari lima. Kurus sekali. Hampir semua tubuhnya botak, dan ada penebalan kulit di punggung, lengan, lutut, dada. Awalnya kami menduga skabies,” ujar Paulinus.

    Pemeriksaan kesehatan secara detail dilakukan. Gollum menjalani serangkaian tes termasuk cek darah. Tidak ditemukan adanya bakteri.

    “Tidak ada indikasi penyakit kulit umum. Kami cek lebih jauh, ternyata masalahnya adalah malnutrisi berkepanjangan. Makan kurang, minum kurang, dan hidup dalam kondisi yang tidak selayaknya primata arboreal,” tambahnya.

    Itu menjadi titik awal rangkaian usaha panjang untuk memulihkan owa yang kehilangan banyak bagian dari dirinya.

  • Lutung Jawa Tersengat Listrik di Ngawi, Dievakuasi dalam Kondisi Kritis

    Lutung Jawa Tersengat Listrik di Ngawi, Dievakuasi dalam Kondisi Kritis

    Ngawi (beritajatim.com) – Seekor lutung jawa betina ditemukan dalam kondisi kritis setelah tersengat listrik bertegangan tinggi di Desa Ngawi Purba, Kecamatan Ngawi, Minggu (16/11/2025) pagi. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi langsung datang ke lokasi setelah mendapat laporan warga dan mengevakuasi satwa dilindungi tersebut.

    Lutung itu terjatuh dari tiang listrik setinggi sekitar 20 meter setelah terdengar suara ledakan keras. Menurut warga, hewan tersebut sempat jatuh dua kali sebelum ditemukan tergeletak tak berdaya di tanah.

    Saat dievakuasi, lutung mengalami luka bakar pada bagian pantat dan kedua telapak kaki akibat sengatan listrik. Petugas kemudian membawanya ke kantor BPBD Ngawi untuk mendapatkan penanganan awal, termasuk memandikan tubuhnya agar luka tidak bertambah parah.

    Melihat kondisinya terus melemah, petugas akhirnya memutuskan membawa lutung tersebut ke klinik hewan di Desa Karangasri untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Hewan itu diberi infus guna menstabilkan kondisinya, sementara luka bakarnya dirawat oleh tenaga medis.

    Vera Hudawi, warga setempat, mengaku mendengar suara ledakan sesaat sebelum lutung tersebut jatuh.

    “Terdengar ledakan. Katanya lutung itu datang dari arah Beteng lalu tersengat listrik dan jatuh dua kali. Kami langsung menghubungi BPBD,” ujarnya.

    Petugas BPBD Ngawi, Henky Dwi Firmansyah, membenarkan bahwa pihaknya langsung menuju lokasi setelah laporan diterima.
    “Kami datang untuk memberikan pertolongan. Karena kondisinya tidak membaik, kami bawa ke klinik hewan,” jelasnya.

    Sementara itu, dokter hewan Febry Zainal Abidin mengungkapkan kondisi lutung tersebut sangat lemah.

    “Kondisinya lemas, kami berikan infus. Ada luka bakar, dan usianya sudah dewasa,” ujarnya.

    Saat ini, lutung jawa tersebut masih menjalani perawatan intensif. Jika kondisinya pulih, rencananya satwa akan diserahkan ke BKSDA Wilayah I Madiun untuk menjalani proses rehabilitasi lanjutan.

    Petugas dan warga juga menduga masih ada satu lutung lain yang berada di sekitar lokasi dan belum ditemukan setelah insiden ini. (fiq/but)

     

     

  • Polisi Pastikan Rusa yang Lepas dan Berkeliaran di Jalanan Sleman Dipelihara Ponpes Secara Legal
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        14 November 2025

    Polisi Pastikan Rusa yang Lepas dan Berkeliaran di Jalanan Sleman Dipelihara Ponpes Secara Legal Yogyakarta 14 November 2025

    Polisi Pastikan Rusa yang Lepas dan Berkeliaran di Jalanan Sleman Dipelihara Ponpes Secara Legal
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Seekor rusa timor yang lepas berkeliaran di Jalan Kabupaten, Kalurahan Trihanggo, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, ternyata merupakan hewan peliharaan salah satu pondok pesantren (ponpes).
    Berdasarkan pengecekan, ponpes tersebut telah memiliki izin penangkaran yang disahkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
    Kapolsek Gamping, AKP Bowo Susilo, menjelaskan bahwa rusa yang lepas adalah milik ponpes di Mlangi.
    “Untuk rusa adalah milik salah satu ponpes di Mlangi,” ujar Bowo saat dihubungi melalui chat WhatsApp pada Jumat (14/11/2025).
    Bowo menegaskan bahwa ponpes tersebut telah memiliki izin penangkaran rusa secara legal.
    “Dipelihara secara legal karena ada surat izin penangkaran dan sudah disahkan
    BKSDA DIY
    ,” ungkapnya.

    Menurut Bowo, ponpes tersebut memelihara sepasang
    rusa timor
    , di mana yang lepas adalah rusa jantan.
    Proses pencarian rusa yang lepas masih terus dilakukan.
    Pencarian ini melibatkan personel Polsek Gamping dan BKSDA.
    “Saat ini BKSDA dan Polsek masih melakukan pencarian. Ada informasi tadi pukul 16.20 WIB bahwa rusa tersebut terlihat di Dusun Baturan, Trihanggo, Gamping,” pungkasnya.
    Sebelumnya, kejadian ini menjadi viral setelah diunggah di media sosial Instagram.
    Seorang pengendara mobil yang melintas di Jalan Kabupaten merekam video rusa yang berkeliaran dan hampir menabrak kendaraannya.
    AKP Bowo membenarkan peristiwa tersebut.
    “Iya betul. Kejadian tersebut di Jalan Kabupaten, Biru, Trihanggo, Kapanewon Gamping,” ujarnya.
    Bowo menambahkan bahwa hewan yang dilihat oleh pengguna jalan tersebut adalah rusa timor yang terlepas dari kandang pemiliknya.
    “Hewan jenis rusa timor, lepas dari kandang pemiliknya,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Petugas Gabungan Sisir Perairan hingga Gorong-gorong Cari Buaya Muncul di Teluk Manado

    Petugas Gabungan Sisir Perairan hingga Gorong-gorong Cari Buaya Muncul di Teluk Manado

    JAKARTA – Tim gabungan terdiri dari Ditpolairu Polda Sulawesi Utara (Sulut) bersama BPBD, BKSDA, Basarnas, dan Dinas Perhubungan menggelar patroli laut setelah kemunculan buaya di Teluk Manado.

    “Petugas gabungan menyisir beberapa titik di perairan Teluk Manado dengan menggunakan satu unit safeboat Ditpolairud Polda Sulut dan satu unit kapal C2 patroli Dinas Perhubungan,” kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Alamsyah Parulian Hasibuan, di Manado, Rabu, disitat Antara. 

    Alamsyah mengatakan, pencarian dimulai dari dermaga Youth Center, Kawasan Megamas Manado. Kemudian menyisir beberapa titik antara lain, perairan sekitar Tugu Lilin Kawasan Marina Plaza, Kuala Jengki, God Bless Park, dan gorong-gorong Pantai Megamas.   

    “Upaya pencarian ini untuk mengantisipasi serangan buaya yang dapat membahayakan keselamatan warga masyarakat,” katanya.

    Alamsyah menambahkan, upaya pencarian buaya hingga 10 November 2025 belum membuahkan hasil. 

    “Meski demikian, upaya pencarian melalui patroli gabungan terus dilanjutkan,” katanya.

    Alamsyah mengimbau nelayan dan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.

    “Apabila mengetahui kemunculan buaya agar segera melapor kepada pihak terkait. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang dapat berakibat fatal,” kata Alamsyah.

    Pada awal November 2025, masyarakat dihebohkan dengan penggalan video kemunculan seekor buaya di Teluk Manado, tak jauh dari aktivitas warga di perairan sekitar Manado Bay.

  • Ular Kobra Bersembunyi di Kandang, Gegerkan Warga Gresik

    Ular Kobra Bersembunyi di Kandang, Gegerkan Warga Gresik

    Gresik (beritajatim.com)– Warga Dusun Karanglo, Desa Driyorejo, Kecamatan Driyorejo, Gresik, digegerkan adanya ular kobra yang bersembunyi di kandang. Penemuan ular berbisa ini pertama kali diketahui oleh pemilik kandang, Bambang, yang curiga ada hewan mendesis di sudut kandang.

    “Saya langsung mundur dan memanggil tetangga. Takut kalau ular itu menyerang,” ujarnya, Rabu (5/11/2025).

    Warga yang panik kemudian melapor ke petugas Pos Damkarla Driyorejo Gresik. Tim damkarla datang sekitar 10 menit. Kemudian melakukan size up lapangan sebelum mengevakuasi ular tersebut.

    Dengan menggunakan tongkat penjepit khusus, enam petugas yang hendak mengevakuasi ular kobra berhati-hati memindahkan binatang melata ini supaya tidak mengganggu warga.

    “Anggota kami semoga kesulitan mau mengevakuasi karena ular kobranya bersembunyi di sudut kandang. Bila tidak waspada dan berhati-hati bisa celaka,” kata petugas piket Bhakti Darmawan

    Setelah berhasil dievakuasi, ular tersebut dimasukkan kedalam karung. Kemudian dibawa ke posko Damkarla Driyorejo. Selanjutnya berkordinasi dengan kantor damkarla di kota untuk segera diserahkan ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

    Selama November 2025, Damkarla Gresik melakukan rescue, atau Penyelamatan binatang berbahaya sebanyak 21 kejadian. Jumlah ini diperkirakan bakal naik lagi seiring bersamaan musim hujan. [dny/aje]

  • Ancaman Jerat dan Pencari Gaharu Bayangi Badak Kalimantan Terakhir

    Ancaman Jerat dan Pencari Gaharu Bayangi Badak Kalimantan Terakhir

    Liputan6.com, Jakarta Hutan di Kecamatan Laham, Kabupaten Mahakam Ulu tampak sunyi, tetapi patroli monitoring pada Mei 2025 menunjukkan ancaman yang semakin dekat. Di jalur jelajah Badak Kalimantan terakhir di alam liar bernama Pari, tim menemukan bekas pondok baru yang usianya kurang dari sebulan sebagai penanda ada aktivitas manusia di hutan nan sunyi itu.

    Tak hanya itu, ditemukan pula sisa jerat dengan tulang belulang kijang, bulu burung rangkong, dan tempurung kura-kura sungai. Semua itu berada hanya sekitar seratus meter dari kubangan aktif, ruang penting bagi badak untuk berkubang, menjaga kulit, dan menyingkirkan parasit.

    Tak hanya itu, bekas tali, rintisan jalur, dan barang-barang konsumsi yang ditinggalkan menunjukkan bahwa para pelintas hutan tersebut bermukim dalam jangka waktu lama. Di pondok itu juga ditemukan serutan kayu sehinga dipastikan manusia yang masuk hutan ini adalah pencari gaharu. Selain membawa makanan awet, mereka juga mencari satwa liar menjadi sumber protein instan.

    Di lanskap yang sama, kamera jebak mencatat jejak-jejak satwa kecil. Kombinasi ini mengubah hutan menjadi ruang berbagai gangguan antropogenik yang saling tumpang tindih.

    Dari punggungan bukit terdengar suara alat berat, menandakan pembukaan jalur logging. Akses ini tersambung hingga Kalimantan Tengah dan digunakan oleh para pencari gaharu yang berbulan-bulan bermukim di dalam hutan.

    Selain itu, ketika logistik menipis, aktivitas berburu menjadi pilihan. Gangguan ini dikategorikan serius, karena dapat menggeser jalur jelajah, menyulitkan pemantauan, dan meningkatkan risiko perburuan satwa liar.

    Kepala Resor Suaka Badak Kelian BKSDA Kaltim, Jono Adiputro, menyebut perubahan pola jelajah sudah terdeteksi. Ia menilai badak mulai menghindari area yang biasanya dikunjungi.

    “Pada wilayah perbatasan tempat pencari gaharu ini beraktivitas, kehadiran pari mulai jarang ditemukan. Sepertinya pari merasa terganggu,” ujarnya.

    Jika gejala ini berulang, badak dapat masuk lebih dalam ke hutan, menjauhi titik kamera jebak, dan keluar dari rencana pit trap. Pada populasi kritis, satu pergeseran kecil saja bisa berdampak fatal.

  • Legislator Papua Sebut Pembakaran Mahkota Cenderawasih Langgar Aturan

    Legislator Papua Sebut Pembakaran Mahkota Cenderawasih Langgar Aturan

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggota DPR Dapil Papua Yan Mandenas menyoroti tindakan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua yang memusnahkan mahkota cenderawasih dengan cara dibakar sebagai barang bukti penegakan hukum perdagangan satwa liar.

    Aksi pemusnahan tersebut sebelumnya menyita perhatian publik di Papua hingga tingkat nasional, mengingat mahkota Cenderawasih memiliki nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat Papua.

    Yan Mandenas menyebut pemusnahan mahkota Cenderawasih bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    “Ini bertentangan dengan amanat UU Nomor 5 Tahun 1990 yang kemudian diubah menjadi UU Nomor 32 Tahun 2024, serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 26 Tahun 2017 Pasal 33 ayat (1) huruf b, yang menyatakan satwa mati atau diawetkan dapat dititipkan di lembaga konservasi atau museum zoologi,” tegas Yan Mandenas dalam unggahan di Instagram, Rabu (29/10/2025).

    Menurutnya, dasar pemusnahan dalam Pasal 41 ayat (1) huruf a hanya berlaku untuk barang yang mengandung bibit penyakit, limbah B3, atau kondisi rusak yang membahayakan.

    “Mahkota Cenderawasih tidak bisa dianggap sebagai barang berbahaya. Artinya, tidak memenuhi syarat untuk dimusnahkan,” ujarnya.

    Yan Mandenas meminta menteri LHK mengambil langkah tegas dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap BBKSDA Papua.

    “Ini harus menjadi perhatian serius. Saya akan membawa persoalan ini ke menteri LHK dan Komisi IV DPR,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meminta maaf kepada seluruh masyarakat Papua atas tindakan pembakaran mahkota cenderawasih oleh BKSDA Papua.

    “Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan dan saya mengumpulkan secara Zoom (daring) seluruh BKSDA untuk menginventarisasi lagi apa yang di masyarakat itu dianggap tabu atau sakral, sehingga ketika ada penegakan hukum tidak melanggar hal semacam ini,” kata Raja Juli Antoni dikutip dari Antara.

    Menurutnya, secara hukum tindakan tersebut benar, tetapi jika memperhatikan kearifan lokal, tindakan jajarannya tidak kontekstual yang mengakibatkan ketersinggungan masyarakat Papua.