Kementrian Lembaga: BKSDA

  • Kawanan Monyet Teror Permukiman Warga di Jombang

    Kawanan Monyet Teror Permukiman Warga di Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Kawanan monyet meresahkan warga Desa/Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang Jawa Timur. Monyet tersebut jumlahnya tujuh ekor. Mulai ukuran kecil hingga besar. Tentu saja, warga sekitar tak nyaman dengan kehadiran tamu tak diundang itu.

    Keresahan itu disampaikan oleh Eni Sa’adah (53), warga RT 14 RW 02 Desa Peterongan. Menurut Eni, kawanan hewan tersebut mulai muncul sebelum lebaran. Monyet-monyet tersebut menganggu aktivitas warga.

    Semisal, ada warga yang memetik sayur nangka muda, kawanan tersebut berusaha untuk merebut. Namun demikian, hewat primata ini belum menyerang anak-anak. “Kami khawatir, kawanan monyet tersebut masuk ke rumah-rumah,” ujar Eni, Kamis (18/4/2024).

    Dari mana asal monyet itu? Eni mengaku tidak tahu secara pasti. Dia hanya menegaskan bahwa monyet yang memasuki desa tersebut adalah liar. Karena selama ini tidak ada warga yang memelihara monyet.

    Pernah suatu hari, warga mengintai asal muasal monyet itu. Ternyata, hewan yang pandai memanjat ini turun dari pagar rumah kosong. Pagar tersebut tingginya 4 meter, sedangkan rumah tersebut sudah puluhan tahun tak berpenghuni alias kosong.

    “Kemungkinan monyet-monyet itu muncul dari rumah kosong tersebut. Dulu rumahnya milik seorang Tionghoa. Namun sudah lama tidak dihuni. Rumah berpagar tembok tinggi tersebut dibiarkan kosong,” lanjutnya.

    Warga yang resah akhirnya melaporkan fenomena ganjil tersebut ke Babinsa dan Bhabinkantimmas. Kemudian dilanjutkan ke Polsek Peterongan. Dari situ, petugas melakukan koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang.

    Sa;ah satu monyet yang nangkring di ats tembok di Desa/Kecamatan Peterongan

    Walhasil, pada Kamis (18/4/2024), tim dari BPBD Jombang mendatangi lokasi. Mereka melakukan pemantauan. Petugas sempat melihat seekor monyet berukuran kecil. Petugas berusaha mengejar. Namun hewan tersebut mampu meloloskan diri dengan lincah.

    “Tadi sempat muncul seekor. Namun kabur ketika hendak kita tangkap. Kalau informasi warga ada tujuh ekor, namun hari ini yang menampakkan diri hanya seekor. Ukurannya kecil. Langsung kabur ketika kita kejar,” kata Agung Setiawan, anggota BPBD Jombang.

    Supervisor Pusdalops BPBD Jombang, Stevie Maria membenarkan adanya laporan kawanan monyet yang masuk ke permukian warga itu. Namun sejauh ini timnya masih berupaya melakukan pengecekan di lapangan.

    Pepi, panggilan akrab Stevie Maria mengatakan, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam). “Karena BKSDA yang memiliki wewenang terkait perlindungan hewan,” pungkasnya. [suf]

  • Buaya di Sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro Muncul Kembali

    Buaya di Sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro Muncul Kembali

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seekor buaya muncul ke permukaan Sungai Bengawan Solo turut Desa Kebonagung Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro, Selasa (12/3/2024) sekitar pukul 13.30 WIB. Kemunculan buaya itu kerap diketahui oleh warga setempat.

    Bahkan, pada Jumat, 16 Februari 2024 sekitar pukul 12.30 WIB petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro telah mengamankan satu ekor buaya yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kemunculan yang sekarang.

    “Untuk hari ini, buaya tersebut muncul kembali. Tetapi karena kondisi air sungai Bengawan Solo masih meluap sehingga tidak memungkinkan untuk ditangkap atau di jebak,” ujar Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Damkarmat Bojonegoro, Zaenul Ma’arif.

    Untuk itu, lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris BPBD Bojonegoro itu, petugas dari Damkarmat Bojonegoro Pos Padangan bersiaga di sekitar lokasi kemunculan buaya tersebut. Sehingga diharapkan bisa memberi kenyamanan warga setempat dalam beraktivitas.

    “Petugas Damkarmat Pos Padangan selalu standby untuk mengamankan warga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika memungkinkan, buaya tersebut akan ditangkap dan serahkan ke BKSDA,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, tidak jauh dari lokasi kemunculan buaya yang sekarang, tepatnya di Sungai Prudung Dusun Brangkal RT 03 RW 01 Desa Kebonagung Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro petugas Damkarmat Bojonegoro berhasil mengevakuasi buaya sepanjang kurang lebih 2,5 meter.

    Buaya yang muncul ke permukaan itu kali pertama diketahui Sulkan warga setempat sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (16/2/2024). Kemunculan buaya di anak Sungai Bengawan Solo itu akhirnya di laporkan ke Petugas Damkarmat dan berhasil dievakuasi dengan cara dijebak menggunakan simpul tali.

    “Setelah kami mendapat laporan dari masyarakat, kemudian melakukan penjebakan dengan simpul tali di jalur yang sering dilalui dan berhasil menjerat moncongnya,” ujar Kepala Damkarmat Bojonegoro, Ahmad Gunawan pada kesempatannya.

    Bengawan Solo

    Sekadar diketahui, proses evakuasi buaya itu dilakukan dengan mengerahkan 8 anggota, 5 anggota Pos Padangan dan 3 personel Pos Damkarmat Kota. Setelah berhasil dievakuasi, buaya sepanjang kurang lebih 2,5 meter itu selanjutnya diserahkan ke Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Bojonegoro.

    Seringnya terlihat buaya yang tidak jauh dari pemukiman warga, sehingga pihak Damkarmat Bojonegoro memasang papan peringatan agar tidak melakukan aktivitas di sungai. “Setahun lalu, jarak sekitar 1 km dari kemunculan yang sekarang ini ada 2 ekor yang muncul,” jelasnya. [lus/suf]