Kementrian Lembaga: BKPM

  • RI Punya Peluang Besar buat Investasi di Sektor Hijau-Digital

    RI Punya Peluang Besar buat Investasi di Sektor Hijau-Digital

    Jakarta

    Indonesia memiliki peluang investasi di sektor ekonomi hijau, ekonomi biru dan digital. Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein Ngurah Swajaya mengungkapkan ini sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045.

    Indonesia Business Forum Series 2024 sukses digelar pada Rabu, 20 November 2024, di FIFA Museum, Zürich, Swiss. Dengan tema “Transforming Tomorrow: Indonesia’s Potential – Investment Opportunities for Green and Digital Economies”, forum bisnis ini menjadi forum strategis untuk membahas peluang baru investasi pada sektor ekonomi hijau, ekonomi biru dan ekonomi digital di Indonesia.

    Forum yang dihadiri pelaku bisnis Swiss, investor, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya di Swiss, menghadirkan pembicara dari Jakarta serta pelaku bisnis yang berpengalaman berinteraksi dengan Indonesia. Tema yang dibahas seperti Green Tech, Blue Economy dan Digital Economy, sejalan dengan Asta Cita prioritas pemerintah.

    Dalam forum, Ngurah menjelaskan visi Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo untuk mewujudkan Visi Emas Indonesia 2045, menjadikan Indonesia ekonomi terbesar dunia, mencapai net zero emission pada 2060 atau sebelumnya, dan mentransformasi ekonomi berbasis energi terbarukan, energi biru, inovasi digital dan basis rantai pasok global industri berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

    “Sejalan dengan tema forum bisnis ini, pemerintah Indonesia ingin mengundang investasi dari Swiss untuk bersama-sama meningkatkan keunggulan kompetitif Indonesia melalui peningkatan sumber daya alam, pengelolaan berkelanjutan sumber daya alam melalui pengembangan industri pengolahan dan memanfaatkan potensi Indonesia dalam perdagangan karbon dunia melalui konservasi alam yang menjadi salah satu prioritas dari asta cita,” jelas Ngurah dalam siaran pers, ditulis Minggu (24/11/2024).

    Dia menyebut, meski menghadapi berbagai tantangan, Indonesia tetap akan tumbuh di atas 5 persen dan pemerintah juga mencanangkan target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, diantaranya dengan mengoptimalkan potensi inovasi, ekonomi hijau, ekonomi biru dan ekonomi digital.

    “Sementara Swiss merupakan salah satu mitra potensial untuk memperkuat ekosistem industri Indonesia yang berbasiskan teknologi, inovasi, khususnya teknologi rendah karbon. Swiss juga mitra untuk meningkatkan kapasitas sumbar daya manusia melalui pendidikan vokasi maupun akademis,” kata Ngurah.

    Hubungan jangka panjang selama lebih dari 73 tahun antara Indonesia dan Swiss salah satu modal utama untuk meningkatkan kerja sama bilateral yang saling menguntungkan. Swiss merupakan mitra pertama Indonesia untuk CEPA (Indonesia EFTA-CEPA, berlaku sejak 1 November 2021) dan BIT (Bilateral Investment Treaty Indonesia-Swiss/Perjanjian Peningkatan dan Perlindungan Penamaman Modal, berlaku sejak 1 Agustus 2024), yang juga memberikan modal yang lebih kuat untuk meningkatkan keinginan perusahaan Swiss berinvestasi ke Indonesia.

    “Sekitar lebih dari 150 perusahaan Swiss, besar dan UKM telah hadir di Indonesia dan beberapa di antaranya sudah berdiri di sana selama lebih dari 50 tahun. Beberapa diantaranya telah menjadikan Indonesia sebagai basis perluasan bisnis di kawasan maupun secara global,” jelas Ngurah.

    Swiss merupakan penyumbang FDI urutan ke-3 dari negara-negara Eropa dengan total investasi mencapai 1,28 miliar dolar AS dalam 5 tahun terakhir (Periode 2019- Q3 2024).

    Deputi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan, menggarisbawahi fokus Indonesia pada hilirisasi untuk memperkuat daya saing global. Deputi Nurul menyebutkan bahwa pemerintah memproyeksikan 28 komoditas dari delapan sektor untuk diolah lebih lanjut, membuka peluang besar bagi kolaborasi dengan mitra internasional.

    “Mengapa Indonesia layak menjadi pertimbangan? Karena apabila berbicara tentang top 20 negara tujuan investasi, Indonesia adalah salah satunya. Dilihat dari data realisasi investasi tahun 2023 dibandingkan dengan 2018, angkanya telah mencapai dua kali lipat,” ujarnya.

    Indonesia merupakan salah satu dari top 20 negara tujuan investasi, dengan pertumbuhan PBD 5,2%. Realisasi investasi meningkat dua kali lipat dari 721 juta USD pada 2018 menjadi 1,4 miliar USD pada 2023. Pada 2045, pertumbuhan PBD Indonesia diproyeksikan menjadi 6-7% melebihi negara-negara G20 dan ASEAN-5.
    Perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Bank Indonesia (BI) London turut memberikan wawasan tentang sektor strategis yang terbuka untuk investasi.

    BRIN menyoroti potensi di bidang teknologi digital, e-commerce, fintech, penyedia infrastruktur digital dan komunikasi, manufaktur, rantai pasok dan logistik, teknologi kesehatan, energi terbarukan termasuk kendaraan listrik (EV). BI London menggarisbawahi peluang di sektor keuangan digital, makanan, infrastruktur, teknik elektro-mekanik, transportasi umum, serta proyek strategis nasional. Nongsa Digital Park juga hadir menawarkan lokasi strategis mereka untuk pengembangan ekonomi digital di Indonesia maupun di kawasan Indo-Pacific.

    Business Forum Series ini diharapkan menjadi langkah memperkuat kerja sama Indonesia-Swiss, menciptakan masa depan yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan. Indonesia Business Forum Series 2024 berhasil menegaskan bahwa Indonesia bukan hanya pasar, tetapi juga mitra strategis bagi pertumbuhan ekonomi global.

    Tonton juga video: Mantap! Realisasi Investasi RI Semester I Capai Rp 829 T

    (kil/kil)

  • Menteri Rosan Paparkan Peluang Investasi di depan 150 Pengusaha Inggris

    Menteri Rosan Paparkan Peluang Investasi di depan 150 Pengusaha Inggris

    Bisnis.com, LONDON – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani membuka forum bisnis berjudul “Indonesia Investment Forum (IIF) 2024” di London, Inggris pada 22 November 2024. Forum yang diselenggarakan atas kerjasama Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London ini dihadiri oleh 150 pelaku usaha terkemuka di Inggris. Turut hadir, sejumlah pembicara penting, termasuk Duta Besar RI untuk Inggris, Irlandia, dan Organisasi Maritim Internasional Desra Percaya, Executive Chairman Tony Blair Institute for Global Change Sir Tony Blair KG, dan Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Anindya Novyan Bakrie.

    Dalam sambutannya, Rosan menekankan peluang investasi di Indonesia khususnya pada sektor pendidikan, renewable energy, serta hilirisasi. Hal ini menumbuhkan optimisme kepada para pelaku usaha Inggris untuk berinvestasi di Indonesia. “Indonesia telah membuktikan daya tahannya di tengah tantangan global. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, reformasi struktural, dan visi pembangunan berkelanjutan, kami mengundang investor global untuk bergabung dalam transformasi ekonomi Indonesia. Dengan dukungan kuat dari pemerintah, kami optimistis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun ke depan,” ujar Rosan.

    Inggris merupakan salah satu destinasi favorit bagi masyarakat Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri, berkat reputasi akademiknya dan kualitas pendidikan yang unggul. Komitmen Inggris dalam mendukung pengembangan pendidikan di Indonesia semakin terlihat dengan hadirnya dua universitas asal Inggris, yaitu Lancaster University di Kota Bandung, Jawa Barat dan King’s College London (KCL) yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Jawa Timur.

    Sementara itu, dari sisi energi, Indonesia juga menempatkan energi terbarukan sebagai prioritas. Menteri Rosan menyebutkan potensi besar energi terbarukan di Indonesia yang mencapai 3.700 gigawatt yang berasal dari hidro, angin, tidal dan panas bumi. Khususnya panas bumi menarik karena Indonesia merupakan negara dengan cadangan terbesar di dunia, yang mencapai hingga 23 gigawatt utamanya di pulau Jawa. “Saat ini, kami masih banyak bergantung kepada energi berbasis bahan bakar fosil. Kami bertekad mengurangi ketergantungan tersebut. Namun, kami menyadari keterbatasan dalam hal sumber daya, teknologi, dan tenaga ahli. Karena itu, kami mengundang kolaborasi global untuk mewujudkan transformasi ini,” jelas Rosan.

    Perbesar

    Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Inggris, Irlandia, dan Organisasi Maritim Internasional Desra Percaya menambahkan bahwa kemitraan strategis Indonesia dengan negara-negara seperti Inggris dapat memberikan dampak nyata dalam mendukung transformasi ekonomi global yang berkelanjutan. “Populasi Indonesia itu tidak hanya tentang pasar, demografi Indonesia menawarkan peluang unik bagi investor, terutama investor Inggris dan pendidikan menonjol sebagai sektor yang menjanjikan untuk investasi,” ungkapnya.

    Ketua Umum KADIN Anindya Novyan Bakrie yang turut hadir memberikan sambutan dalam forum ini menyampaikan bahwa untuk meraih target pertumbuhan ekonomi, Indonesia harus menggencarkan investasi dan ekspor serta ketahanan pangan dalam negeri. “Sektor-sektor utama yang akan mendorong transformasi ekonomi Indonesia meliputi ketahanan pangan. Karena kami ingin memposisikan Indonesia sebagai pusat pangan terkemuka di kawasan ini,” ujar Anindya Bakrie.

    Kemitraan strategis antara Inggris dan Indonesia terus berkembang, didukung oleh hubungan bilateral yang erat dan kolaborasi di berbagai sektor. Executive Chairman Tony Blair Institute for Global Change Sir Tony Blair KG, dalam IIF 2024, memberikan apresiasi terhadap komitmen pemerintah Indonesia dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kerja sama internasional.

    “Salah satu hal yang saya pelajari adalah bahwa baik di bawah Presiden Jokowi maupun sekarang di bawah Presiden Prabowo, pemerintahannya sangat berkualitas. Para menterinya adalah orang- orang yang memahami bisnis, mereka menyukai bisnis, dan mereka bersedia bekerja sama dengan bisnis untuk kepentingan bersama semua pihak. Dan tentu saja ada banyak hal yang dapat dilakukan Inggris dengan Indonesia, hubungan ini sudah terjalin erat,” ujar Tony.

    IIF 2024 adalah acara tahunan unggulan yang diselenggarakan oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM melalui Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) London, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London. Melalui sesi informatif, diskusi interaktif, dan business matching, acara ini dirancang untuk melibatkan para pelaku usaha dari Inggris dan Eropa. Para peserta akan memperoleh wawasan berharga mengenai peluang investasi di sektor prioritas di Indonesia termasuk Roadmap Hilirisasi Investasi Strategis untuk 28 komoditas utama di Indonesia di antaranya nikel, rumput laut, dan kelapa sawit.

    Berdasarkan catatan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, investasi Inggris di Indonesia mencapai USD2,28 miliar pada periode 2019-September 2024. Pada periode tersebut, investasi Inggris di Indonesia didominasi oleh sektor pertambangan (22%); tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan (17%); industri makanan (11%); jasa lainnya (9,2%); serta properti, kawasan industri, dan kegiatan usaha (8,2%).

    Berdasarkan lokasi, investasi Inggris lebih besar berada di luar Pulau Jawa (64%) dibanding Pulau Jawa (36%). Lokasi dengan investasi tertinggi adalah Jawa (36%), Papua (21%), Sumatera (19%), Kalimantan (12%), serta Bali dan Nusa Tenggara (8,7%).

  • Rp 135 Triliun Bakal Mengalir ke RI Usai Prabowo Kunjungi Inggris

    Rp 135 Triliun Bakal Mengalir ke RI Usai Prabowo Kunjungi Inggris

    Jakarta

    Pada hari kedua kunjungan kerja di London, Inggris, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani, menemui sejumlah pengusaha.

    Langkah ini menindaklanjuti hasil pertemuan sehari sebelumnya dengan Presiden Prabowo Subianto, yang menghasilkan komitmen investasi senilai US$ 8,53 miliar atau sekitar Rp 135 triliun (kurs Rp 15.900).

    Beberapa perusahaan yang ditindaklanjuti oleh Rosan antara lain perusahaan di bidang pendidikan, kesehatan (rumah sakit), konglomerasi properti, pertambangan, perdagangan ritel dan infrastruktur, serta logistik dan transportasi.

    Dalam pertemuan ini turut dibahas beberapa isu penting yang nantinya akan diakselerasi, sehingga komitmen investasi tersebut dapat segera terealisasi.

    “Komitmen pemerintah untuk terus memfasilitasi agar proyek ini terimplementasi dengan cepat, yang pada intinya nanti dapat berkontribusi terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% dan meningkatkan penciptaan lapangan kerja yang berkualitas di Indonesia,” ujar Rosan dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/11/2024).

    Rosan juga menghadiri Working Lunch Meeting bersama UK-ASEAN Business Council (UKABC). UKABC merupakan organisasi nonprofit yang memfasilitasi minat investasi dan perdagangan asal Inggris ke wilayah ASEAN.

    Diskusi yang dihadiri oleh para pemimpin bisnis Inggris, anggota dari UKABC, membahas potensi kerja sama untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi Indonesia dan Inggris, khususnya di sektor prioritas yang berkelanjutan.

    “Momen ini menjadi tonggak penting untuk mempererat hubungan investasi antara Indonesia dan Inggris. Kolaborasi yang kita bangun akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tambah Menteri Rosan.

    Untuk meningkatkan kemitraan strategis, Rosan juga bertemu dengan Executive Chairman Tony Blair Institute for Global Change Sir Tony Blair KG. Pertemuan membahas peluang kolaborasi dan kerja sama dalam hal pengembangan strategi, kebijakan, dan rencana implementasi terhadap Roadmap Hilirisasi Investasi Strategis untuk 28 komoditas prioritas yang dimiliki oleh Indonesia.

    Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

    Selanjutnya, Rosan melakukan pertemuan dengan Ministry of State (Ministry of Investment) Inggris Poppy Gustafsson, untuk membahas upaya fasilitasi bersama minat investasi dari perusahaan asal Inggris ke Indonesia di antaranya di sektor kesehatan dan pendidikan.

    Kedua menteri juga mendiskusikan terkait pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui rencana investasi beberapa lembaga pendidikan Inggris di Indonesia, yang nantinya diharapkan juga makin meningkatkan people connection kedua negara, dan lebih jauh lagi diharapkan dapat meningkatkan perdagangan dan investasi Indonesia-Inggris ke depannya.

    Di samping itu, pertemuan ini juga mendiskusikan peluang investasi di sektor energi baru terbarukan dan pendanaan investasi. Selepas dari Inggris, Rosan bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk menghadiri kunjungan kerja.

    Rangkaian kunjungan kerja ini mencerminkan fokus pemerintah dalam menarik investasi berkualitas tinggi yang memberikan dampak nyata, seperti penciptaan lapangan kerja, transfer teknologi, dan mendukung pembangunan ekonomi hijau.

  • Rosan: Investasi 10 Perusahaan Inggris di Indonesia Senilai USD 8,5 Miliar Segera Direalisasikan

    Rosan: Investasi 10 Perusahaan Inggris di Indonesia Senilai USD 8,5 Miliar Segera Direalisasikan

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Indonesia segera merealisasikan komitmen investasi senilai USD 8,5 miliar dari 10 perusahaan asal Inggris. Investasi ini merupakan salah satu hasil dari kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Inggris.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, dalam pernyataan resminya di Jakarta pada Jumat (22/11/2024), menegaskan kesiapan pemerintah untuk memfasilitasi implementasi investasi tersebut. Ia berkomitmen mengawal prosesnya hingga tuntas, termasuk menyelesaikan kendala yang mungkin terjadi di lapangan.

    “Kami akan melanjutkan implementasi komitmen ini dengan cepat. Setiap kendala yang ada akan diselesaikan secara terbuka. Presiden menekankan bahwa Kementerian Investasi adalah ujung tombak untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%,” ujar Rosan.

    Sebagai langkah awal investasi Inggris di Indonesia, Rosan menjadwalkan pertemuan dengan delapan perusahaan Inggris yang telah menyatakan minatnya, termasuk BP dan Swire. Menurutnya, salah satu alasan utama investor tertarik menanamkan modal di Indonesia adalah kondisi politik nasional yang stabil dan transisi pemerintahan yang berjalan damai.

    “Mereka mengapresiasi stabilitas politik dan transisi pemerintahan yang lancar, yang meningkatkan kepercayaan investor,” tambahnya.

    Sebelumnya, Rosan juga mengajak investor Inggris untuk memanfaatkan peluang besar di Indonesia, khususnya di sektor energi terbarukan, teknologi hijau, dan penangkapan karbon. Ajakan tersebut disampaikan dalam acara Indonesia-UK Climate and Green Finance di London Stock Exchange pada Kamis (21/11/2024).

    Terkait investasi Inggris di Indonesia, Rosan mendorong investor untuk mengembangkan potensi energi terbarukan di Indonesia, termasuk cadangan panas bumi, guna mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Langkah ini sejalan dengan target Indonesia menuju ekonomi berkelanjutan.

  • RI segera realisasikan investasi 8,5 miliar dolar AS dari Inggris

    RI segera realisasikan investasi 8,5 miliar dolar AS dari Inggris

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia segera merealisasikan komitmen investasi dari 10 perusahaan asal Inggris senilai 8,5 miliar dolar AS yang merupakan salah satu hasil yang diperoleh dari lawatan kenegaraan Presiden Prabowo.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani dalam pernyataan resminya di Jakarta, Jumat menyatakan akan segera memfasilitasi minat-minat yang telah disampaikan oleh para investor, serta mengawal apabila ada kendala yang dihadapi dalam implementasi di lapangan.

    “Komitmen-komitmen itu kita akan lanjutkan implementasinya secara cepat. Beberapa kendala yang harus kita selesaikan, kita bicara secara terbuka. Kami di Kementerian Investasi/BKPM, beliau (presiden) sampaikan merupakan ujung tombak untuk menuju pertumbuhan Indonesia 8 persen,” kata Menteri Rosan.

    Dikatakan dia, sebagai salah satu upaya untuk segera merealisasikan komitmen tersebut, Rosan akan bertemu dengan beberapa perusahaan yang telah menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di Indonesia.

    “Besok saya akan melanjutkan pertemuan dengan delapan perusahaan yang hari ini tadi bertemu, di antaranya adalah BP dan Swire,” ujarnya.

    Ia mengatakan, alasan di balik antusiasme investor untuk menanamkan modal di Indonesia yakni karena kondisi politik nasional yang stabil.

    “Mereka mengapresiasi juga transisi pemerintahan yang berjalan dengan damai. Hal ini yang meningkatkan kepercayaan dari investor,” kata Rosan.

    Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengajak investor Inggris untuk memanfaatkan berbagai peluang ekonomi dari investasi di Indonesia, khususnya di sektor energi terbarukan (EBT), teknologi hijau, dan penangkapan karbon.

    Hal itu disampaikan Menteri Rosan saat membuka perdagangan bursa dan menghadiri pertemuan Indonesia-UK Climate and Green Finance di London Stock Exchange, Inggris, pada Kamis (21/11) waktu setempat.

    Dia menyampaikan pula, dalam pemanfaatan EBT, pihaknya mendorong para investor untuk memanfaatkan cadangan panas bumi di Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada energi berbasis bahan bakar fosil.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Rosan Klaim Geliat Investasi Asing Meningkat di Era Prabowo, Ini Rahasianya

    Rosan Klaim Geliat Investasi Asing Meningkat di Era Prabowo, Ini Rahasianya

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengklaim geliat investasi asing di Indonesia kian meningkat di era Presiden Prabowo Subianto. 

    Menurutnya, upaya transisi pemerintahan dari Presiden Ke-7 RI Joko Widodo menuju Presiden Prabowo Subianto menunjukkan stabilitas politik dan ekonomi yang damai sehingga meningkatkan kepercayaan investor.

    Alhasil, kata Rosan, saat ini antusiasme investor asing untuk berinvestasi makin tinggi.

    Hal ini disampaikannya usai menghadiri jamuan santap siang yang digelar oleh Wakil Perdana Menteri (PM) Inggris Angela Rayner di Lancaster House, pada Kamis (21/11/2024) waktu setempat.

    “Memang dari komitmen-komitmen itu kami harap implementasi secara cepat, dan juga tadi disampaikan juga misalnya beberapa kendala yang harus kami addres juga. Kami di Kemenves dan hilirisasi yang juga merupakan ujung tombak beliau [Prabowo] sampaikan, untuk capai pertumbuhan Indonesia menuju 8%,” tuturnya dalam keterangan resmi, Jumat (22/11/2024).

    Rosan mengaku bahwa dirinya akan melanjutkan pertemuan dengan 7—8 perusahaan yang sebelumnya pada Kamis (21/11) telah bertemu bersama Prabowo untuk menekankan komitmen investasi Inggris di Indonesia.

    Pasalnya, dari 8 perusahaan tersebut, sebanyak 6 pebisnis memastikan akan melakukan investasi Indonesia. Mulai dari British Petroleum (BP) dan juga The Swire, dan perusahaan lainnya.

    “Bagi kami bagaimana mereka sudah menyampaikan minatnya, sehingga paling penting kami di kementerian investasi mem-follow up, memfalitasi agar komitmen itu bisa berjalan dengan cepat, dan juga tentunya meningkatkan pekerjaan yang berkualitas di Indonesia,” imbuhnya 

    Di sisi lain, Mantan Wakil Menteri BUMN itu juga menegaskan bahwa Prabowo menekankan mengenai pentingnya pemerintahan bersih agar upaya dalam menarik investasi bisa dilakukan dengan baik dan lancar. 

    Presiden Ke-8 RI itu, kata Rosan, menyampaikan kalau konflik kepentingan sama dengan korupsi harus ditekan.

    Menurutnya, pesan ini menunjukkan komitmen kuat untuk menciptakan iklim investasi yang transparan dan efisien.

    “Pak Presiden juga menyampaikan tidak akan boleh lagi ada conflict of interest, karena hal itu sama dengan korupsi,” pungkas Rosan.

  • Prabowo Rayu Investor Asing Tanam Modal di Proyek IKN hingga 3 Juta Rumah

    Prabowo Rayu Investor Asing Tanam Modal di Proyek IKN hingga 3 Juta Rumah

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto turut menawarkan investasi di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hingga pembangunan 3 juta rumah selama lawatannya ke 5 negara, yaitu China, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menekankan bahwa suntikan dana untuk IKN masuk dalam pembahasan Prabowo pada kunjungan kerjanya selama dua pekan itu.

    Selain mempromosikan sektor infrastruktur, Presiden Ke-8 RI itu juga disebut menyinggung bidang energi baru terbarukan. Hal ini disampaikannya usai menemai Presiden Prabowo Subianto menghadiri jamuan santap siang yang digelar oleh Wakil Perdana Menteri (PM) Inggris Angela Rayner di Lancaster House, pada Kamis (21/11/2024) waktu setempat.

     “Ya, itu ikut yang kami sampaikan juga, kesempatan untuk berinvestasi di IKN, itu kami sampaikan juga, terutama di bidang infrastrukturnya dan juga di bidang renewable energy,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (22/11/2024). 

    Selain IKN, Rosan melanjutkan, Prabowo juga membahas proyek tanggul raksasa atau Great Giant Sea Wall yang ditargetkan bisa digarap oleh pengusaha swasta.

    “Beliau [Prabowo] menyampaikan bahwa harapannya justru private sector lah, dunia usaha lah, yang mengambil peran yang tinggi untuk semua pekerjaan yang ada,” ucapnya.

    Termasuk, kata Rosan program pembangunan 3 juta rumah beserta potensinya terhadap calon penanam modal dari The Black Country atau Negara Hitam itu.

    Dia menjelaskan bahwa target pemerintah adalah akan membangun 3 juta rumah setiap tahunnya, dalam waktu 10 tahun ke depan. 

    “Jadi itu juga target dan juga itu adalah opportunity, bagaimana para investor juga bisa berpartisipasi dengan tentunya dengan affordable, dengan cost yang efisien, dan kita akan memfasilitasi itu secara transparan, terbuka, dan juga dengan kebenaran yang sangat-sangat tinggi,” pungkas Rosan.

  • RI segera realisasikan investasi 8,5 miliar dolar AS dari Inggris

    Menteri Rosan ajak investor Inggris memanfaatkan peluang sektor EBT

    Indonesia memiliki potensi EBT hampir 3.700 gigawatt dari sumber tenaga surya, hidro, panas bumi.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengajak investor Inggris untuk memanfaatkan berbagai peluang ekonomi dari investasi di Indonesia, khususnya di sektor energi terbarukan (EBT), teknologi hijau, dan penangkapan karbon.

    Hal itu disampaikan Menteri Rosan saat membuka perdagangan bursa dan menghadiri pertemuan Indonesia-UK Climate and Green Finance di London Stock Exchange, Inggris, pada Kamis (21/11) waktu setempat.

    Dalam pernyataan resminya di Jakarta, Jumat, ia menyampaikan ajakan kolaborasi penanaman modal tersebut, karena Indonesia memiliki potensi EBT hampir 3.700 gigawatt dari sumber tenaga surya, hidro, panas bumi, dan sudah menetapkan target penurunan emisi karbon (dekarbonisasi) yang lebih ambisius sebelum tahun 2060.

    “Kami berkomitmen untuk mencapai NDC pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan dukungan dari mitra internasional. Jadi, tentu saja kami ingin bekerja sama dengan banyak pihak, agar dapat menjadi lebih ambisius dan mencapai target ini sebelum 2060,” kata dia.

    Dia menyampaikan pula, dalam pemanfaatan EBT, pihaknya mendorong para investor untuk memanfaatkan cadangan panas bumi di Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada energi berbasis bahan bakar fosil.

    “Kami juga memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia, terutama di Pulau Jawa. Kami ingin mendorong pemanfaatan sumber daya ini untuk mengurangi ketergantungan pada energi berbasis bahan bakar fosil,” kata dia.

    Lebih lanjut, ia mengatakan potensi besar Indonesia dalam penangkapan dan penyimpanan karbon bisa menjadi salah satu solusi utama untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan.

    “Kami memiliki potensi besar dalam penyimpanan karbon, sekitar 700 gigaton. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan banyak pihak untuk memanfaatkan potensi ini melalui teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon. Teknologi ini sangat penting untuk mendukung transisi energi di Indonesia,” katanya lagi.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Indonesia Butuh Investasi Rp 13.528 Triliun Capai Pertumbuhan Ekonomi 8% – Page 3

    Indonesia Butuh Investasi Rp 13.528 Triliun Capai Pertumbuhan Ekonomi 8% – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu, menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan realisasi investasi sebesar Rp13.528 triliun dalam lima tahun ke depan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

    Todotua menjelaskan bahwa target ini juga diharapkan mampu menciptakan 3,74 juta lapangan kerja, yang menjadi fokus utama Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    Tiga Pilar Utama Pertumbuhan Ekonomi

    “Ada tiga fundamental utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%. Pertama, menggenjot investasi, terutama dalam konteks hilirisasi. Kedua, mempercepat digitalisasi untuk mempermudah ekonomi dan realisasi investasi. Ketiga, mendorong green economy fund sebagai salah satu elemen penting,” ujar Todotua dalam Forum Diskusi bertema “Strategi Investasi Membangun Ekonomi Berkelanjutan”, Jumat (22/11/2024).

    Hilirisasi sebagai Prioritas Strategis

    Todotua menegaskan bahwa Asta Cita Presiden Prabowo menempatkan hilirisasi sebagai prioritas strategis untuk meningkatkan kemandirian bangsa. Fokus ini meliputi:

    Swasembada pangan, energi, dan air.
    Ekonomi hijau dan biru.
    Pengembangan industri kreatif.
    Penciptaan lapangan kerja berkualitas.
    Penguatan kewirausahaan.

    Todotua juga menyoroti pentingnya pembangunan sumber daya manusia unggul di bidang sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

    Peta Jalan Hilirisasi: Potensi Besar Investasi

    Menurut Todotua, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM telah menyusun peta jalan hilirisasi untuk 28 komoditas strategis di delapan sektor utama.

    Peta jalan ini menawarkan potensi investasi senilai USD 618,1 miliar, dengan estimasi penciptaan lebih dari 3 juta lapangan kerja dan kontribusi terhadap PDB sebesar USD 235,9 miliar.

    “Pemanfaatan sumber daya alam harus diarahkan untuk menciptakan nilai tambah lebih besar, sehingga mendukung peningkatan pendapatan negara dan mempercepat pertumbuhan ekonomi,” tambah Todotua.

     

  • Kemenkeu Bongkar Alasan Pemerintah Tak Kasih Insentif Mobil Hybrid

    Kemenkeu Bongkar Alasan Pemerintah Tak Kasih Insentif Mobil Hybrid

    Jakarta

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkap alasan mengapa pemerintah tak kunjung memberikan insentif mobil hybrid. Padahal, kebijakan tersebut telah dinantikan produsen roda empat sejak lama.

    Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI Rustam Effendi mengatakan, pihaknya sempat mempertimbangkan pemberian insentif untuk mobil hybrid. Namun, di tengah jalan, pemerintah memilih fokus ke mobil listrik karena lebih ramah lingkungan.

    “Awalnya kita melakukan transisi energi secara bertahap. Namun ketika sudah berjalan, ditetapkan bahwa kita loncat ke BEV. Ini sudah ditetapkan ketika presiden sebelumnya,” ujar Rustam saat menyampaikan materi dalam forum diskusi yang digelar di Gondangdia, Jakarta Pusat.

    Mobil hybrid. Foto: Istimewa

    Kebijakan mengenai pemberian insentif hybrid tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021 yang merevisi PP Nomor 73 Tahun 2019 yang mengatur pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil rendah emisi.

    “Awalnya pemerintah sepakat menyamakan tarif PPnBM antara mobil BEV dengan hybrid, dalam hal ini PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), yakni sama-sama nol persen,” ungkapnya.

    “Namun itu tidak mendorong percepatan BEV sebagaimana amanat Perpres 79/2023, sementara kita sadari tren global mengarah ke BEV. Sehingga pada waktu itu disepakati antar kementerian bahwa memang perlu ada gap antara BEV dengan hybrid,” tambahnya.

    Maka, dengan begitu, mobil PHEV dikenakan PPnBM mulai dari lima persen. Besarannya tergantung kapasitas mesin dan emisi karbon yang dihasilkan.

    Keberpihakan ‘berlebih’ terhadap mobil hybrid juga membuat pasar mobil listrik bergerak lambat. Bahkan, dia Rustam merasa, pemainnya ketika itu hanya itu-itu saja, yakni Hyundai dan Wuling.

    “Sementara untuk mengundang pemain lainnya agak berat karena perbandingan antara mobil konvensional dengan mobil listrik hampir 150 persen. Apabila ditambah biaya masuk, kala itu 50 persen, ditambah PPnBM 15 persen, tidak mungkin mereka masuk ke Indonesia dalam rangka tes pasar,” tuturnya.

    Rustam menjelaskan, pemerintah melalui Presiden Jokowi sejak awal memang berniat ‘lompat’ langsung dari ICE ke BEV. Sehingga tak melalui perantara PHEV lebih dulu. Sebab, mereka ingin, transisinya bergerak lebih cepat.

    “Pemerintah saya rasa telah memberikan solusi cerdas yaitu dengan memberikan insentif pembebasan bea masuk dan PPnBM BEV impor asalkan berkomitmen untuk produksi lokal melalui Peraturan BKPM No.6/2023,” kata dia.

    (sfn/sfn)