Kementrian Lembaga: BKPM

  • Prabowo Panggil Rosan ke Istana, Bahas LG Batal Investasi di RI?

    Prabowo Panggil Rosan ke Istana, Bahas LG Batal Investasi di RI?

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani ke Istana Negara pada Rabu (23/4/2025).

    Tiba sejak pukul 17.12 WIB, ketika ditanya mengenai agenda pertemuan tersebut, Rosan menjawab singkat. Begitu pula saat dikonfirmasi apakah pertemuan tersebut membahas hal tertentu.

    “Laporan saja. Nanti yaa,” kata Rosan. 

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Istana mengenai isi pertemuan tersebut. Namun, pertemuan ini menjadi menarik lantaran LG Energy Solution (LG) disebut batal menanamkan investasi pada proyek baterai berbasis nikel terintegrasi dari hulu ke hilir di Indonesia. Sebagai gantinya, pemerintah pun berencana menawarkan potensi kerja sama ini kepada Amerika Serikat (AS).

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menanggapi kabar hengkangnya perusahaan teknologi asal Korea Selatan, LG, dari proyek investasinya di Indonesia. 

    Menurut Kepala Negara, Indonesia tidak akan kekurangan mitra strategis karena potensi dan kekuatan ekonomi nasional masih sangat besar.

    Saat ditanya wartawan apakah akan ada kerja sama pengganti dari perusahaan lain menyusul keluarnya LG, dirinya optimistis bisa menemukan rekan lain. 

    “Ya pasti ada [kerja sama lain], tunggu saja. Indonesia besar, Indonesia kuat, Indonesia cerah,” ujarnya kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

  • Pabrik BYD Diganggu Ormas, Kementerian Investasi Langsung Turun Tangan

    Pabrik BYD Diganggu Ormas, Kementerian Investasi Langsung Turun Tangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Pembangunan pabrik mobil listrik BYD di Indonesia yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, dikabarkan terganggu oleh aksi premanisme yang diduga dilakukan oleh oknum berkedok organisasi masyarakat (ormas).

    Terkait hal ini, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menyatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut secara serius.

    Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan menyampaikan, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan komunikasi langsung dengan manajemen BYD Indonesia untuk menggali informasi yang lebih akurat mengenai situasi di lapangan.

    “Insyaallah saya akan coba menghubungi kawan-kawan dari BYD bagaimana situasinya, karena kita harus tanya pada BYD langsung,” ungkap Nurul Ichwan, Rabu (23/4/2025).

    Disampaikan Nurul, apabila memang terbukti adanya aksi premanisme di area pembangunan pabrik BYD, pemerintah akan mengerahkan satuan tugas (Satgas) khusus untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara cepat dan tuntas.

    Ia menambahkan, praktik premanisme berkedok ormas kerap menjadi hambatan serius dalam iklim investasi nasional. Gangguan seperti ini, lanjutnya, tidak hanya merugikan pelaku usaha, tetapi juga berdampak negatif terhadap citra Indonesia di mata investor asing.

    Di sisi lain, pemerintah saat ini sedang giat menarik investasi besar, terutama di sektor strategis seperti mobil listrik dan industri hijau, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

    “Terus terang kita sangat terganggu dengan persoalan premanisme dan juga pungutan-pungutan liar,” kata Nurul merespons aksi premanisme di pabrik BYD. 

  • Satgas Anti Premanisme Turun Tangan Atasi Ormas yang Ganggu Pembangunan Pabrik BYD Subang – Page 3

    Satgas Anti Premanisme Turun Tangan Atasi Ormas yang Ganggu Pembangunan Pabrik BYD Subang – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta – Pabrikan mobil listrik asal China BYD tengah membangun pabrik di Subang, Jawa Barat. Namun pembangunan pabrik ini diwarnai dengan aksi premanisme yang dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan (ormas).

    Mendengar hal tersebut, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) langsung melakukan komunikasi dengan BYD untuk menyelesaikan persoalan gangguan ormas dalam proses pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat.

    “Hari ini akan coba mengontak kawan-kawan dari BYD bagaimana situasinya,” kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan dikutip dari Antara, Rabu (23/4/2025).

    Dikatakan dia, setelah menjalin komunikasi dengan pihak BYD, BKPM bakal berkoordinasi dengan Satgas Anti Premanisme supaya aktivitas meresahkan itu bisa ditangani secara efektif.

    Lebih lanjut, menurut Nurul Ichwan, BKPM secara konsisten menyatakan bahwa aksi premanisme dan juga pungutan liar sangat mengganggu bukan hanya dari sisi kenyamanan bagi pengusaha, namun juga bakal membuat citra buruk iklim investasi Indonesia di mata dunia.

    “Bisa saja dipick-up oleh siapapun tentang Indonesia itu tidak aman, Indonesia itu premanisme,” katanya.

    Nurul Ichwan menyampaikan, dalam kondisi ekonomi global saat ini, seharusnya Indonesia meningkatkan daya saing, supaya lebih mudah menarik minat investor asing.

    “Dalam situasi sekarang, menarik investasi tidak mudah, semua negara makin protektif,” ujar dia.

     

  • Investasi CATL di Proyek Baterai Dipangkas, Ini Penjelasan BKPM

    Investasi CATL di Proyek Baterai Dipangkas, Ini Penjelasan BKPM

    Jakarta

    Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan menyebut investasi Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) pada proyek rantai pasok baterai di Indonesia mengalami penyesuaian. Meski begitu, ia memastikan investasi itu tetap berlanjut.

    Ia menjelaskan, penyesuaian itu merupakan arahan dari pemerintah China. Pasalnya, investasi itu merupakan outward direct investment (ODI) atau investasi yang dilakukan di luar China.

    “Jadi kan kalau ada perusahaan besar, apalagi kalau misalnya ada BUMN China, mereka menginvestasi keluar dari China, dia kan harus mendapatkan ODI dari pemerintahnya. Nah, pemerintah Cina itu mengevaluasi atas proyek yang diusulkan oleh mereka supaya bisa berinvestasi di Indonesia,” ujar Nurul di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).

    Keputusan tersebut juga tak lepas dari penurunan permintaan terhadap kendaraan listrik, sehingga CATL menilai perlu menyesuaikan kapasitas produksinya untuk menyesuaikan dengan permintaan pasar.

    “Berdasarkan perkembangan yang terjadi, melihat bahwa demand dari mobil listrik juga sedang tidak seperti yang diharapkan, maka akan sangat masuk akal mencoba menganalisa lagi kapasitas global yang bisa,” ujarnya.

    “Nah, karena yang tadinya di level tertentu diturunkan menjadi setengahnya, ini yang kemudian kan harus dihitung ulang kembali,” tambah Nurul.

    Dalam catatan detikcom, Indonesia Battery Corporation (IBC) mengungkapkan investasi proyek baterai sel CATL baru separuh dari total janji investasi yang sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 20,16 triliun (kurs Rp 16.800). Namun, angka yang disepakati kemudian berubah menjadi US$ 417 juta atau Rp 7 triliun.

    Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan, total investasi yang digelontorkan oleh perusahaan asal China itu seharusnya dipergunakan untuk produksi baterai sel dengan kapasitas 15 Giga Watt Hour (GWH).

    “Namun dari ODI (Overseas Direct Investment) approval yang kami peroleh dari mereka saat ini baru setengahnya. Jadi, sekitar 6,9 GW atau US$ 417 juta,” kata Toto, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XII DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).

    (ily/ara)

  • Pengusaha Respons LG Hengkang dari Proyek Baterai Mobil Listrik Rp 129 T

    Pengusaha Respons LG Hengkang dari Proyek Baterai Mobil Listrik Rp 129 T

    Jakarta

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani merespons mundurnya LG dari proyek investasi baterai kendaraan listrik senilai Rp 129 triliun di Indonesia. Shinta menilai hal ini berkaitan dengan turunnya permintaan terhadap kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

    “Jadi menurut saya ini cuma suatu kondisi di mana ada mungkin market demand-nya yang mungkin perlu waktu. Jadi bukannya kemudian mereka nggak ini, tapi mungkin ada penundaan lah, saya bilangnya penundaan,” ujarnya di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).

    Meski begitu, ia meyakini minat Korea Selatan terhadap investasi di Indonesia tetap tinggi. Meski LG hengkang dari satu proyek, Shinta menyebut banyak perusahaan Korea lain yang akan menanamkan modal di Indonesia.

    “Karena kan ini kan memang situasi pada market EV ini yang dikatakan ya, mungkin pada saat ini timing-nya aja. Jadi menurut saya sih, Korea itu sangat tertarik untuk Indonesia, untuk investasi Indonesia dan masih banyak usaha-usaha Korea,” tuturnya.

    Terkait kabar investasi baterai EV yang bakal digantikan oleh investor lain, Shinta menyebut Indonesia memang membuka kesempatan untuk semua pihak.

    Sebelumnya, LG dilaporkan mundur dari proyek investasi senilai 11 triliun won atau US$ 7,7 miliar, atau setara Rp 129 triliun (kurs Rp 16.800) di Indonesia. Investasi itu terkait proyek rantai pasok baterai EV.

    Semula, konsorsium yang meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp dan mitra lainnya akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan BUMN dalam proyek baterai EV. Kerja samanya mencakup pengadaan bahan baku, produksi prekursor, bahan katode, hingga pembuatan sel baterai.

    Menurut sumber yang mengetahui kabar itu, batalnya investasi disebabkan karena adanya pergeseran dalam lanskap industri, yang mana ada perlambatan sementara dalam permintaan EV global.

    “Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut,” kata seorang pejabat dari LG Energy Solution, dilansir dari Yonhap News Agency, Senin (21/4/2025).

    (ily/ara)

  • BKPM segera hubungi BYD guna selesaikan gangguan ormas di Subang

    BKPM segera hubungi BYD guna selesaikan gangguan ormas di Subang

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bakal melakukan komunikasi dengan salah satu investor sektor otomotif asal China yakni BYD untuk menyelesaikan persoalan gangguan organisasi masyarakat (ormas) dalam proses pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat.

    “Hari ini akan coba mengontak kawan-kawan dari BYD bagaimana situasinya,” kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan di Jakarta, Rabu.

    Dikatakan dia, setelah menjalin komunikasi dengan pihak BYD, BKPM bakal berkoordinasi dengan Satgas Anti Premanisme supaya aktivitas meresahkan itu bisa ditangani secara efektif.

    Lebih lanjut, menurut Nurul Ichwan, BKPM secara konsisten menyatakan bahwa aksi premanisme dan juga pungutan liar sangat mengganggu bukan hanya dari sisi kenyamanan bagi pengusaha, namun juga bakal membuat citra buruk iklim investasi Indonesia di mata dunia.

    “Bisa saja dipick-up oleh siapapun tentang Indonesia itu tidak aman, Indonesia itu premanisme,” katanya.

    Nurul Ichwan menyampaikan, dalam kondisi ekonomi global saat ini, seharusnya Indonesia meningkatkan daya saing, supaya lebih mudah menarik minat investor asing.

    “Dalam situasi sekarang, menarik investasi tidak mudah, semua negara makin protektif,” ujar dia.

    Adapun kabar adanya gangguan dari ormas berbentuk premanisme pada pabrik perusahaan mobil listrik asal China itu sebelumnya disampaikan Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno.

    Eddy mengungkap pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat sempat diganggu ormas berbentuk aksi premanisme. Kabar ini didapatkan Eddy saat memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China.

    “Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini, jangan sampai investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan, hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” imbuh Eddy melalui unggahan video di Instagram dikutip Rabu.

    Investasi besar BYD di kota mandiri terintegrasi untuk kawasan industri dan komersil di Indonesia, Subang Smartpolitan, diprediksi akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Indonesia. Dikabarkan BYD menggelontorkan investasi hingga Rp11,7 triliun.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tetap Jalan, Investasi Apple di Batam Tidak Terganggu Tarif Trump

    Tetap Jalan, Investasi Apple di Batam Tidak Terganggu Tarif Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menegaskan bahwa investasi proyek pembangunan pabrik AirTag milik Apple di Batam akan terus berjalan sesuai rencana, walaupun ada potensi penerapan tarif timbal balik dari pemerintah Amerika Serikat.

    Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Nurul Ichwan, menyampaikan Apple telah melakukan pembelian lahan untuk lokasi pabrik, yang menjadi indikasi nyata keseriusan perusahaan asal AS tersebut dalam berinvestasi di Indonesia.

    “Yang pastinya kalau mereka sudah membeli lahan, tidak mungkin tidak akan berinvestasi,” katanya terkait investasi Apple di Indonesia, dilansir dari Antara, Rabu (23/4/2025).

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat tengah berupaya menyelesaikan negosiasi terkait tarif impor resiprokal dalam kurun waktu 60 hari.

    Dalam konferensi pers yang digelar di Washington DC pada 18 April, Airlangga menjelaskan bahwa kedua negara telah menyepakati kerangka kerja dan cakupan pembahasan, termasuk sektor perdagangan dan investasi, mineral strategis, serta ketahanan rantai pasok.

    Ia berharap hasil dari pertemuan-pertemuan lanjutan ini bisa dituangkan dalam sebuah perjanjian resmi antara kedua negara.

    Nurul menegaskan, meski kebijakan tarif timbal balik secara global berpotensi memengaruhi performa perusahaan-perusahaan AS, langkah Apple untuk memperluas produksi di luar negeri menjadi strategi penting guna menjaga daya saing dan keberlanjutan rantai pasoknya di pasar internasional.

    “Kalau pasar mereka tidak hanya Amerika, dan membangun pabrik di AS membuat biaya produksi jadi tidak kompetitif di negara lain, maka nilai dari jaringan global produksinya bisa terganggu,” jelasnya terkait investasi Apple di Indonesia. 

  • Investasi CATL di Proyek Baterai Dipangkas, Ini Penjelasan BKPM

    BKPM Pastikan Apple Jadi Investasi di RI, Sudah Beli Lahan di Batam

    Jakarta

    Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan memastikan investasi pabrik AirTag dari raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Apple di Batam tetap berlanjut. Apple disebut sudah memberi lahan dan serius membangun pabrik itu.

    Terkait kapan pabrik itu akan dibangun, Nurul belum bisa memastikan. Namun, berdasarkan pertemuan terakhir dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Apple menyatakan sudah membeli lahan untuk pabrik.

    “Terakhir pertemuan dengan pak menteri itu mereka menyampaikan sudah land acquisition dan mereka akan membangun di sana, yang yang pastinya kalau mereka sudah membeli lahan tidak mungkin tidak akan berinvestasi,” ujarnya di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (23/5/2025).

    Terkait kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif resiprokal 32% ke Indonesia, Nurul menyebut, hal itu berpotensi mengganggu rencana investasi Apple di Indonesia. Namun, mengingat Apple merupakan perusahaan asal AS, ia yakin pemerintahan Trump akan memperhitungkan ini.

    Meski Apple beroperasi di luar AS, kontribusinya bakal tetap dirasakan oleh ekonomi negeri Paman Sam. Apalagi Apple merupakan salah satu raksasa teknologi kelas dunia.

    “Tapi karena kita tahu bahwa Apple ini menguasai dunia sekalipun dia tidak berlokasi di Amerika kan pada akhirnya GNP-nya akan dinikmati juga oleh Amerika, untuk kontribusi terhadap ekonomi,” tutupnya.

    Dalam catatan detikcom, siap berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik AirTag di Batam senilai US$ 1 miliar atau Rp 16 triliun. Rencananya, pabrik itu mulai beroperasi Februari 2026.

    Hal ini disampaikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani dalam acara Semangat Awal Tahun 2025. Apple sudah membeli lahan untuk membangun pabrik tersebut.

    “Sisi investasinya, kita sudah kita berhasil meng-convince mereka (Apple) untuk tetap masuk di Batam. Tanahnya sudah dibeli, sudah dikasih unjuk kepada kami, dan sudah melakukan cut and fill untuk mulai construction. Diharapkan 2026 awal tahun, di bulan Februari itu sudah siap untuk AirTag-nya (produksi),” kata Rosan di Menara Global, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).

    (ily/ara)

  • Apple Sudah Beli Lahan di Batam, Pemerintah Optimistis Investasi Jalan Terus

    Apple Sudah Beli Lahan di Batam, Pemerintah Optimistis Investasi Jalan Terus

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Rencana pembangunan pabrik AirTag milik Apple di Batam tetap berjalan sesuai rencana. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM memastikan bahwa raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut tidak menarik diri, meski adanya isu tarif resiprokal.

    “InshaAllah terus berlanjut,” kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan ditemui di Jakarta, Rabu.

    Ia menyampaikan, Apple telah membeli tanah di Batam sebagai lokasi pembangunan pabrik dan menunjukkan komitmen kuat untuk menanamkan modal di Indonesia.

    “Yang pastinya kalau mereka sudah membeli lahan, tidak mungkin tidak akan berinvestasi,” katanya.

    Nurul menambahkan, secara global, tarif resiprokal bisa berdampak pada strategi bisnis perusahaan asal AS, namun justru mendorong ekspansi pasar dan penguatan produksi di luar negeri.

    “Kalau dia berpikir bahwa market-nya bukan cuman di Amerika tapi juga di tempat lain, kemudian kalau dia harus bangun (pabrik) di Amerika menjadi tidak kompetitif di tempat lain, maka global value-nya tidak bisa didapatkan sebagai leaders dari produk itu,” ujarnya.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia dan AS telah sepakat menyelesaikan negosiasi tarif impor dalam waktu dua bulan.

    “Indonesia dan Amerika Serikat bersepakat untuk menyelesaikan perundingan ini dalam waktu 60 hari,” ucap Airlangga dalam konferensi pers bertajuk “Perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia-Amerika Serikat” di Washington DC.

  • BKPM: Investasi Apple di RI terus berlanjut meski ada tarif AS

    BKPM: Investasi Apple di RI terus berlanjut meski ada tarif AS

    Yang pastinya kalau mereka sudah membeli lahan, tidak mungkin tidak akan berinvestasi

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, rencana perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat (AS), yakni Apple untuk membangun pabrik AirTag di Batam bakal terus berlanjut, meski ada tarif resiprokal yang hendak diterapkan.

    “InshaAllah terus berlanjut,” kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan ditemui di Jakarta, Rabu.

    Disampaikan dia, perusahaan tersebut sudah membeli tanah untuk lokasi pembuatan pabrik di Batam, serta dari pertemuan terakhir menyatakan keseriusan untuk berinvestasi di Indonesia.

    “Yang pastinya kalau mereka sudah membeli lahan, tidak mungkin tidak akan berinvestasi,” katanya.

    Meski demikian, ia berasumsi bahwa secara global kebijakan tarif resiprokal yang akan diterapkan bakal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan asal AS, sehingga untuk meningkatkan daya saing, perusahaan asal negara tersebut harus melakukan penguatan pasar dan produksi di negara lain.

    “Kalau dia berpikir bahwa market-nya bukan cuman di Amerika tapi juga di tempat lain, kemudian kalau dia harus bangun (pabrik) di Amerika menjadi tidak kompetitif di tempat lain, maka global value-nya tidak bisa didapatkan sebagai leaders dari produk itu,” ujarnya.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sepakat menyelesaikan negosiasi tarif impor resiprokal dalam waktu 60 hari atau dua bulan.

    “Indonesia dan Amerika Serikat bersepakat untuk menyelesaikan perundingan ini dalam waktu 60 hari,” ucap Airlangga dalam konferensi pers bertajuk “Perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia-Amerika Serikat” di Washington DC, Amerika Serikat, yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (18/4).

    Dalam negosiasi yang berlangsung, juga telah disepakati kerangka acuan dan cakupan pembahasan, yang meliputi kemitraan perdagangan dan investasi, kemitraan mineral kritis, serta kemitraan terkait reliabilitas atau ketangguhan rantai pasok.

    Hasil-hasil dalam pertemuan tersebut, tutur Airlangga, akan ditindaklanjuti dengan berbagai pertemuan sebanyak satu hingga tiga putaran.

    “Kami berharap dalam 60 hari, kerangka tersebut bisa ditindaklanjuti dalam bentuk format perjanjian yang akan disetujui antara Indonesia dan Amerika Serikat,” kata Airlangga.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025