Kementrian Lembaga: BKPM

  • Menteri Rosan sebut investasi Apple di RI bakal meningkat

    Menteri Rosan sebut investasi Apple di RI bakal meningkat

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menteri Rosan sebut investasi Apple di RI bakal meningkat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 29 April 2025 – 15:23 WIB

    Elshinta.com – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan perusahaan teknologi terkemuka asal Amerika Serikat (AS), yakni Apple berkomitmen untuk meningkatkan nilai investasinya di Indonesia.

    Rosan di Jakarta, Selasa menyatakan komitmen tersebut disampaikan pihak Apple berdasarkan komunikasi yang dilakukan setelah perusahaan itu berkomitmen untuk membangun fasilitas produksi AirTag di Batam.

    “Kita melihat justru investasi Apple ini berdasarkan komunikasi dengan mereka ini akan meningkat. Akan meningkat,” kata dia.

    Rosan menyampaikan, menindaklanjuti hal ini lembaga yang dipimpinnya sudah menjalin komunikasi dengan tiga vendor Apple untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.

    Selain itu, disampaikan dia perusahaan asal China, Huayou diketahui selama ini menjadi salah satu pemasok komponen untuk produk Apple. Dengan begitu, pihaknya juga meminta perusahaan tersebut secara intensif memfokuskan produksinya di Indonesia.

    “Jadi nanti dari Indonesia juga bisa suplai Apple untuk komponen-komponen dan itu dibebaskan dari tarif,” katanya pula.

    Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan pabrik vendor Apple sudah mulai dibangun di Batam, di mana vendor itu akan menyuplai 65 persen kebutuhan AirTag di seluruh dunia.

    Menurut dia, investasi itu bernilai 1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp16 triliun, dengan potensi penciptaan lapangan kerja hingga 2.000 orang. Investasi itu akan terus didorong hingga bisa mencapai 10 miliar dolar AS. Adapun pabrik vendor itu ditargetkan rampung pada awal 2026.

    Rosan mengungkapkan investasi vendor Apple di Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja dan membantu peningkatan ekspor Indonesia.Kemudian investasi ini juga akan menimbulkan hal yang positif, karena produksi vendor Apple tersebut dipakai 65 persen untuk orientasi ekspor.

    Menurut dia, dalam satu produk handphone Apple terdapat ratusan vendor Apple dan saat ini terdapat puluhan vendor Apple yang sudah berinvestasi di sejumlah negara seperti Thailand, Malaysia, Vietnam.

    Masuknya investasi vendor Apple ke Indonesia dapat menjadi pintu masuk bagi Indonesia untuk menjadi bagian dari rantai pasok global (global value chain).

    Selain itu masuk investasi vendor Apple ke Indonesia juga dapat menjadi peluang untuk menarik para investor Amerika Serikat lainnya baik vendor Apple lainnya maupun perusahaan di luar itu.

    Sumber : Antara

  • Pertumbuhan Investasi Melambat, Ekonom Ungkap Penyebab dan Dampaknya

    Pertumbuhan Investasi Melambat, Ekonom Ungkap Penyebab dan Dampaknya

    Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan realisasi investasi Indonesia pada kuartal I/2025 melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan permintaan dari dalam dan luar negeri diyakini menjadi penyebabnya.

    Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menjelaskan secara eksternal, ketidakpastian global yang timbul akibat eskalasi perang dagang bisa menjadi pemicu penurunan investasi langsung.

    Yusuf mencontohkan pertumbuhan ekonomi negara-negara mitra dagang utama Indonesia seperti Amerika Serikat (AS) dan China berpotensi mengalami perlambatan akibat perang dagang. Akibatnya, terjadi penurunan permintaan komoditas utama ekspor Indonesia seperti minyak sawit (CPO) dan batu bara dari  negara-negara tersebut.

    “Hal ini diperparah penurunan indeks harga komoditas energi dari 100,8 pada 2024 menjadi 94,5 pada 2025. Penurunan harga ini tidak hanya menekan pendapatan ekspor, tetapi juga mengurangi daya tarik sektor ekstraktif bagi investor,” jelas Yusuf kepada Bisnis, Selasa (29/4/2025).

    Selain tekanan eksternal, dia meyakini faktor domestik turut memperlemah kinerja investasi. Menurutnya, ketidakpastian politik dan kebijakan fiskal di masa transisi pemerintahan mendorong pelaku usaha untuk bersikap menunggu dan mengawasi (wait-and-see).

    Akibatnya, pelaku usaha menunda ekspansi sampai regulasi dan insentif yang akan diberikan pemerintah baru sudah lebih jelas.

    Di sisi lain, sambungnya, deflasi yang terjadi pada Januari–Februari 2025 menjadi sinyal melemahnya permintaan domestik. Meskipun secara teknis menurunkan harga barang, Yusuf melihat deflasi tersebut mencerminkan turunnya daya beli masyarakat.

    “Yang pada akhirnya mengurangi prospek pasar domestik sebagai tujuan investasi dan juga menahan pelaku usaha untuk melakukan ekspansi menjadi lebih besar,” ungkapnya.

    Selain itu, Yusuf melihat kondisi moneter global dan domestik juga mempengaruhi investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal. Prospek ketidakpastian global dan kenaikan harga-harga barang impor membuat bank-bank sentral cenderung menahan suku bunga.

    Dia mencontohkan Bank sentral AS Federal Reserve alias The Fed yang diprediksi hanya menurunkan suku bunga sebesar 0,5% pada 2025, yang mana lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya. Akibatnya, bank sentral negara lain seperti Indonesia akan turut lebih lama mempertahankan suku bunga tinggi agar menahan modal asing dari pasar keuangan dalam negeri.

    Sejalan dengan itu, Yusuf meyakini biaya pinjaman akan semakin meningkat. Setidaknya itu terlihat dari adanya indikasi perlambatan pertumbuhan kredit perbankan dari 10,3% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada Februari menjadi 9,16% YoY pada Maret 2025.

    “Meskipun kredit investasi masih tumbuh cukup tinggi 13,36% YoY, perlambatan pada kredit konsumsi dan modal kerja menunjukkan menurunnya aktivitas ekonomi secara keseluruhan, yang akhirnya menahan ekspansi sektor riil,” ungkapnya.

    Masalahnya, sambung Yusuf, investasi menjadi salah satu komponen penting dalam pembentukan produk domestik bruto (PDB). Sepanjang tahun lalu misalnya, investasi berkontribusi hingga 29,15% terhadap pembentukan PDB Indonesia (tertinggi kedua setelah konsumsi rumah tangga).

    “Ketika pertumbuhan PMTB [investasi] melambat, kontribusinya terhadap PDB pun menurun. Dengan demikian, perlambatan investasi menjadi salah satu faktor utama di balik melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada awal 2025,” tutup Yusuf.

    Data Perlambatan Investasi

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani melaporkan bahwa realisasi investasi mencapai Rp465,2 triliun selama Januari—Maret 2025. Realisasi itu tumbuh 15,9% YoY.

    Kendati demikian, jika dibandingkan dengan pertumbuhan investasi pada periode yang sama tahun lalu maka terjadi perlambatan pertumbuhan.

    BKPM mencatat realisasi investasi mencapai Rp401,5 triliun pada kuartal I/2024, yang mana angka tersebut tumbuh sebesar 22,1% YoY. Artinya, pertumbuhan investasi tahun lalu lebih tinggi daripada tahun ini.

    Rosan tidak mau mengomentari terkait perlambatan pertumbuhan investasi tersebut. Kendati demikian, dia juga menyoroti sejumlah persoalan.

    Mantan bos Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu menyatakan pihaknya ingin terus melakukan penyempurnaan iklim investasi Tanah Air.

    “Bagaimana kita lebih memberikan kepastian baik dari segi waktu, baik dari perizinan,” jelas Rosan dalam konferensi pers di Kantor BKPM, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2025).

    Selain itu, dia juga menyoroti persoalan premanisme yang mengganggu iklim investasi. Rosan mengaku sudah menerima keluhan dari investor terkait permasalahan tersebut.

    “Kami pun berkoordinasi dengan Kapolri dan juga dengan pemerintah daerah, untuk memastikan hal-hal ini jangan terjadi lah karena ini memberikan dampak yang negatif ya terhadap investasi yang masuk,” kata Rosan.

  • Oknum Ormas Ganggu Pabrik BYD, Menperin Janji Berantas Premanisme

    Oknum Ormas Ganggu Pabrik BYD, Menperin Janji Berantas Premanisme

    Jakarta

    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan aksi premanisme oknum organisasi masyarakat (ormas) harus diberantas. Isu ini belakangan menjadi sorotan, khususnya terkait oknum ormas yang mengganggu pembangunan pabrik mobil BYD di Subang, Jawa Barat.

    Agus menyatakan, aksi premanisme bisa mengganggu upaya pemerintah membangun iklim investasi yang baik. Oleh karena itu, ia menegaskan komitmen pemerintah memberantas premanisme di lapangan.

    “Premanisme memang nggak boleh terjadi, karena itu pasti akan mengganggu upaya kita untuk menciptakan investment climate yang bagus, yang baik. Jadi, pemerintah sudah mempunyai komitmen untuk memberantas premanisme yang terjadi di lapangan,” ujar Agus di Kompleks DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

    Agus menyatakan, pemerintah siap hadir memberantas premanisme di kawasan industri. Tak hanya sebatas itu, kata dia, premanisme harus dimusnahkan di semua sektor kehidupan.

    “Kita perlu untuk memberikan sinyal bahwa negara hadir, negara hadir dalam rangka memberantas premanisme yang ada di industri. Sebenarnya premanisme itu yang harus diberantas itu bukan hanya di industri, tapi di semua sektor kehidupan,” tegas Agus.

    Diberitakan sebelumnya, Pembangunan pabrik mobil BYD di Subang, dilaporkan sempat diganggu aksi premanisme oknum ormas. Kabar ini disampaikan Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno saat memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China.

    Terkait ini, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan menyebut isu premanisme dan pungutan liar sangat mengganggu iklim investasi. Efek negatifnya tak hanya dirasakan oleh perusahaan melainkan dapat berdampak pada citra Indonesia di mata investor.

    Apalagi di situasi saat ini menarik investasi ke Indonesia bukan persoalan mudah. Banyak negara semakin protektif dan terus berlomba mendatangkan investasi ke negaranya.

    “Indonesia itu (dianggap) tidak aman, Indonesia itu premanisme dan segala macam, ini butuh pengertian dari banyak pihak bahwa sebenarnya ketika kita berada dalam situasi sekarang, menarik investasi tidak mudah,” tutur Nurul, Rabu (23/4/2025).

    (ily/ara)

  • Wamen BUMN Sebut RI Bisa Jadi Pemain Kunci Perbankan Syariah Global

    Wamen BUMN Sebut RI Bisa Jadi Pemain Kunci Perbankan Syariah Global

    Jakarta

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani membuka ajang BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 di di The Ritz – Carlton Pacific Place, Jakarta hari ini. Dalam sambutannya, Kartika atau yang akrab disapa Tiko mengatakan Indonesia dengan populasi muslim terbesar dapat menjadi pemain kunci di tataran perbankan syariah global.

    Menurut Tiko, Indonesia juga berpotensi untuk mengendalikan sektor konsumer dengan produk layanan perbankan syariah yang inovatif dan kompetitif.

    “BSI masuk 10 besar Global Islamic Bank memperlihatkan kuatnya preferensi layanan perbankan syariah. Inovasi sangat penting dalam menjembatani kesenjangan antara supply dan demand di industri keuangan dan perbankan syariah. Inovasi juga dapat mem-boosting industri halal di Indonesia,” ujar Tiko, Selasa (29/4/2025).

    Meski demikian, Tiko mengatakan industri halal masih menghadapi banyak tantangan, seperti proses sertifikasi halal, belum tercapainya struktur industri halal yang ideal di Indonesia, hingga terbatasnya pengembangan logistik halal.

    “Perbankan syariah memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan industri halal dan menyediakan solusi pada setiap aspek rantai pasok industri halal,” katanya dikutip dari Antara.

    Dalam hal ini, Tiko menyampaikan bank syariah dapat berkontribusi untuk mendorong penawaran melalui pembiayaan pada sektor-sektor strategis nasional, khususnya dengan berfokus pada hilirisasi industri halal.

    Selain itu, bank syariah dapat memprioritaskan sektor halal dalam portofolio pembiayaannya dan ikut mendorong nasabah untuk mengejar sertifikasi halal.

    “Melalui langkah ini, bank syariah dapat memberikan solusi konkret di seluruh rantai nilai industri halal, membantu memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi halal secara keseluruhan,” ujar Tiko.

    Sementara itu Plt. Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) Bob T. Ananta mengatakan BSI GIFS saat ini menjadi salah satu agenda konferensi ekonomi akbar berskala internasional yang diselenggarakan perseroan.

    Mengusung tema ‘Transformative Islamic Finance as Catalyst for Growth’, BSI GIFS 2025 menjadi upaya BSI dalam menegaskan kembali relevansi peran ekonomi syariah terhadap pembangunan ekonomi nasional berstandar global.

    “Selain agenda literasi, BSI GIFS tidak sekadar menjadi forum yang hanya berbicara tentang bagaimana mengembangkan ekonomi keuangan itu sendiri. Namun selalu difokuskan untuk menjadi forum yang menunjukkan relevansi ekonomi syariah dengan isu dan tujuan ekonomi nasional dan global. Bagaimana ekonomi syariah berkontribusi pada ekonomi dan target pembangunan secara luas,” kata Bob.

    (prf/ega)

  • Target Investasi Tahun Ini Rp1.905 Triliun, Rosan: Optimis Tercapai Tapi Tak Mudah – Halaman all

    Target Investasi Tahun Ini Rp1.905 Triliun, Rosan: Optimis Tercapai Tapi Tak Mudah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengaku optimis, target investasi sebesar Rp 1.905,6 triliun bisa tercapai di tahun 2025. 

    Sebab menurutnya, beberapa komitmen investasi dari asing maupun nasional tercatat berjalan dengan baik meski di tengah gejolak ekonomi global yang terjadi saat ini.

    “Kami cukup optimis ya dalam 3 kuartal berikutnya. Walaupun harus kami akui tidak mudah, ya tidak mudah. Tapi kita optimis karena kami melihat dari komitmen investasinya, ini kan sudah berjalan,” kata Rosan di Kantor BKPM, Selasa (29/4/2025).

    Rosan mengaku, komitmen investasi hingga triwulan I 2025 ini sudah ada yang berjalan maupun baru memulai investasi. Kata dia, dari komitmen tersebut meyakinkan bahwa target investasi tahun 2025 ini bisa tercapai.

    Bahkan dia memproyeksikan realisasi investasi untuk hilirisasi akan meningkat 30 persen dari target.

    “Yang paling penting buat kami bagaimana ya komitmen itu bisa menjadi implementasi. Karena kalau sudah menjadi implementasi, itu baru bisa kami bukukan,” jelas Rosan.

    “Tapi kami melihatnya sih masih baik dan investasi hilirisasi kelihatannya meningkat mungkin bisa mencapai 30 persen,” imbuhnya menegaskan.

    Untuk informasi, realisasi investasi triwulan pertama tahun 2025 sebesar Rp 465,2 triliun, capaian investasi tersebut setara 24,4 persen dari target Rp 1.905,6 triliun.

    Dari total realisasi investasi, tercatat jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 230,4 triliun atau setara 49,5 persen dari target. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 234,8 triliun atau 50,5 persen dari target.

    Sementara itu, realisasi investasi hilirisasi triwulan I tahun 2035 mencapai Rp 136,3 triliun setara 29,3 persen dari total investasi.

    Realisasi ini merupakan capaian nyata sebab tren yang terjadi beberapa tahun terakhir, realisasi investasi hilirisasi setiap triwulan I hanya di kisaran 23 sampai 24 persen dari target.

    “Realisasi investasi atau kontribusi investasi dari hilirisasi itu mencapai 29,3 persen. Padahal kalau kita lihat tren nya selama 3 tahun terakhir ini biasanya di range 23 sampai 24 persen,” kata Rosan.

  • BSI Tekankan Relevansi Ekonomi Syariah Terhadap Pembangunan Ekonomi Indonesia melalui GIFS 2025

    BSI Tekankan Relevansi Ekonomi Syariah Terhadap Pembangunan Ekonomi Indonesia melalui GIFS 2025


    PIKIRAN RAKYAT
    – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) menegaskan kembali relevansi peran ekonomi syariah terhadap pembangunan ekonomi nasional berstandar global melalui ajang BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025.

    Dalam acara yang dilaksanakan pada Selasa (29/4) di The Ritz – Carlton Pacific Place, Jakarta tersebut, Plt. Direktur Utama BSI Bob T. Ananta mengatakan BSI GIFS saat ini telah menjadi salah satu agenda konferensi ekonomi akbar berskala internasional yang diselenggarakan perseroan. BSI GIFS 2025 mengusung tema besar “Transformative Islamic Finance as Catalyst for Growth”. Sebelumnya, signature event dari BSI tersebut sukses digelar pada 2023 lalu.

    “Selain agenda literasi, BSI GIFS tidak sekadar menjadi forum yang hanya berbicara tentang bagaimana mengembangkan ekonomi keuangan itu sendiri. Namun selalu difokuskan untuk menjadi forum yang menunjukkan relevansi ekonomi syariah dengan isu dan tujuan ekonomi nasional dan global. Bagaimana ekonomi syariah berkontribusi pada ekonomi dan target pembangunan secara luas,” kata Bob menegaskan.

    BSI GIFS 2025 dibuka secara langsung oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara, Rosan P. Roeslani, dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

    Dalam sambutan pembukaan acara tersebut, Rosan sangat mengapresiasi BSI yang konsisten menyelenggarakan GIFS, sehingga memberikan dampak sangat positif untuk perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

    Menurutnya, peran BSI sangat besar dan signifikan terhadap ekonomi syariah nasional. Dia mengungkapkan kontribusi BSI sebesar 50% dari total bisnis perbankan syariah Tanah Air. Di sisi lain, saat ini pangsa pasar perbankan syariah baru hampir 9% dari total industri perbankan, sehingga potensi pertumbuhannya masih sangat besar.

    “Kalau kita lihat memang itu sangat-sangat kecil, jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang 87%-nya itu orang muslim. Jadi tentunya harapan kita ke depan seluruh perbankan syariah dan terutama BSI, bisa terus meningkatkan pangsa pasarnya. Di saat bersamaan bisa membantu financial inclusion yang saat ini baru 12,7%,” katanya.

    Dia mengatakan, saat ini struktur GDP Indonesia masih didominasi oleh konsumsi domestik dalam negeri dengan persentase sekitar 53%-54%. Dengan kolaborasi semua sektor, termasuk peran ekonomi syariah, harapannya menjadi semakin besar.

    “Jadi kalau kita lihat strukturnya, kita ingin mencoba mendalami peran dari ekonomi syariah di Indonesia ini sebetulnya terutama di domestic consumption hal ini yang justru akan meningkatkan peran dari ekonomi syariah di Indonesia. Sehingga mendukung target pertumbuhan ekonomi pada 2029 untuk mencapai 8%,” ujarnya.

    Senada dengan Rosan, Kartika Wirjoatmodjo atau akrab disapa Tiko mengatakan, Indonesia dengan populasi muslim terbesar dapat menjadi pemain kunci di tataran perbankan syariah global. Indonesia sangat potensial untuk mengendalikan sektor konsumer dengan produk layanan perbankan syariah yang inovatif dan kompetitif.

    “BSI masuk 10 besar Global Islamic Bank memperlihatkan kuatnya preferensi layanan perbankan syariah. Inovasi sangat penting dalam menjembatani kesenjangan antara supply dan demand di industri keuangan dan perbankan syariah. Inovasi juga dapat mem-boosting industri halal di Indonesia,” ujar Tiko.

    Di sisi lain, Bob mengungkapkan peran ekonomi dan keuangan syariah telah tertuang dalam Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Di mana Visi Indonesia Emas 2045 salah satunya dapat dicapai melalui transformasi juga optimalisasi ekonomi dan keuangan syariah.

    Dalam RPJPN, ekonomi syariah diposisikan sebagai salah satu pilar utama dalam mencapai ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Selain itu dalam Asta Cita, pengembangan ekonomi syariah menjadi salah satu strategi dalam mendorong kemandirian bangsa dan ekonomi yang lebih adil dan makmur.

    “BSI GIFS bukan agenda yang berlangsung dan selesai dalam satu hari. BSI GIFS adalah salah satu platform dari berbagai upaya advokasi BSI sebagai market leader perbankan syariah Indonesia,” ujar Bob.

    Pada ajang ini, BSI menghadirkan beberapa pembicara internasional di antaranya Ian Goldin, Professor of Globalisation and Development at University of Oxford, Mehmet Asutay, Professor of Political Economy of Middle Eastern and Islamic Political Economy & Finance at Durham University, dan Habib Ahmed, Professor and Sharjah Chair in Islamic Law & Finance at Durham University.

    Ian Godin memaparkan bagaimana ekonomi dan keuangan dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Sementara Habib Ahmed akan mengulas inovasi-inovasi kunci di dalam ekonomi syariah termasuk dalam dunia digital agar bisa mendorong percepatan pertumbuhan.

    Adapun Mehmet Asutay akan menghubungkan antara dampak dari kehadiran dan inovasi ekonomi dan keuangan syariah dalam konteks sosio economic, yakni pada kesejahteraan umat agar sejalan dengan tujuan maqasid syariah.

    Dalam kesempatan yang sama, Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo mengatakan, BSI GIFS 2025 juga mendorong harmonisasi kebijakan. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan dampak nyata bagi pembangunan ekonomi.

    Harmonisasi kebijakan yang di maksud di antaranya antar sektor, di mana policy pengembangan ekonomi syariah harus dibuat in line dengan kebutuhan dan target-target pembangunan nasional baik secara jangka pendek, mengengah, dan panjang. Harmonisasi juga dilaksanakan dengan agenda nasional agar ekonomi syariah tidak dianggap sebagai ‘entitas’ berbeda dengan ekonomi secara umum.

    Target GIFS 2025

    Di sisi lain, kendati BSI GIFS memiliki tujuan utama sebagai advokasi dan literasi, BSI juga menyasar nilai bisnis melalui aktivasi-aktivasi produk BSI yang dihadirkan. Mulai dari BSI Bank Emas, BYOND by BSI, BEWIZE by BSI, dan BSI Prioritas.

    Pada acara GIFS 2025, BSI juga meluncurkan Muslim Consumption Index (MCI) yang akan mengcapture tren belanja Muslim Indonesia dan platform digital terpadu BEWIZE by BSI untuk memperkuat layanan bagi nasabah segmen wholesale dan memacu inklusi keuangan di Indonesia.

    Dengan beragam aktivitas, event BSI GIFS 2025 diharapkan meningkatkan perolehan bisnis sebesar 20% dibandingkan penyelenggaraan serupa pada 2023. Adapun dalam penyelenggaraan BSI GIFS 2023, perseroan berhasil memperoleh tambahan bisnis senilai Rp227,11 miliar dari aktivasi yang ada. Jumlah tersebut belum termasuk dari kerja sama bisnis yang tercipta melalui networking yang dibangun.

    Banjaran menambahkan, BSI GIFS 2025 juga menargetkan untuk menjadi forum pemikiran bagi para aktivis ekonomi syariah nasional dan global. Berkaca pada penyelenggaraan GIFS 2023, ajang tersebut telah berhasil menghadirkan sekitar 1.500-an peserta offline yang hadir dari kalangan regulator dan pemerintah, nasabah korporasi dan institusi, nasabah high-net worth, juga akademisi.

    Penyelenggaraan BSI GIFS 2025 disiarkan pula melalui kanal online bagi publik via Live Youtube. Untuk tahun ini, BSI GIFS 2025 mengundang berbagai pembicara lainnya antara lain Salman Subakat, Co-Founder Paragon Corp, Rista Zwestika, Financial Planner, dr. Reisa Broto Asmoro, Doctor, Model & Health Activist, serta Habib Jafar, Ustadz/Ulama. ***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • LG Tak Sepenuhnya Cabut, Siap Tambah Rp28 Triliun di Pabrik Baterai Karawang

    LG Tak Sepenuhnya Cabut, Siap Tambah Rp28 Triliun di Pabrik Baterai Karawang

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap rencana LG Energy Solution untuk meningkatkan investasi pada pabrik sel baterai di Indonesia yang saat ini sudah berjalan. 

    Proyek tersebut merupakan joint venture (JV) ke-4 dalam pengembangan rantai pasok ekosistem baterai di Indonesia yang digarap oleh PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang telah beroperasi sejak Juli 2024. 

    Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan, LG tetap berkomitmen penuh pada ekspansi pabrik sel baterai tersebut. Hingga saat ini, investasi yang telah tertanam yakni senilai US$1,1 miliar atau setara Rp18,46 triliun. 

    “Mereka sudah ada pembicaraan awal dengan pihak kami mereka ingin menambah investasinya yang US$1,1 miliar itu mau ditambah lagi US$1,7 miliar [sekitar Rp28,5 triliun] untuk pengembangan ekspansi dari investasi tersebut,” kata Rosan dalam konferensi pers, Selasa (29/4/2025). 

    Dia pun mengaku akan berkunjung ke pabrik tersebut besok pagi untuk membahas lebih lanjut rencana ekspansi tersebut. Pihaknya mengapresiasi LG untuk tetap berkomitmen secara konkret pada pabrik sel baterai yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat itu. 

    Adapun, Rosan menegaskan bahwa JV 4 yang merupakan usaha patungan antara Hyundai dan LG ini merupakan salah satu bagian dari rencana grand package proyek baterai yang telah berhasil terealilsasi. 

    “JV 4 ini total investasinya itu bisa mencapai nanti kalau sudah selesai JV 4 ini US$2,8 miliar yang sesuai dengan target awal untuk di JV 4,” jelasnya. 

    Namun, LG tetap batal untuk berinvestasi pada JV 1-3 dalam megaproyek tersebut. Rosan tak memungkiri bahwa grand package ekosistem baterai RI ini merupakan transaksi yang besar dan memiliki struktur yang kompleks. 

    “Total investasinya LG [awalnya] kalau tidak salah US$9,8 miliar terbagi dalam empat bagian, jadi dari setiap bagian, ada 1 JV ada sendiri, kedua ada JV sendiri, ketiga ada JV sendiri, yg ke 4 juga ada JV sendiri, karena nilainya sangat besar, partnernya juga berbeda,” tuturnya. 

    Dia menerangkan pada JV 1, LG merupakan pemegang saham minoritas di proyek hulu pertambangan bersama BUMN Indonesia, Aneka Tambang (ANTM). Kemudian, pada JV 2-3 merupakan proyek pengolahan bahan baku baterai, yakni smelter HPAL dan pabrik prekursor/katoda.

    “Tambangnya ini kemudian diolah jadi produk sendiri namanya nickel matte, diproduksi lagi jadi nikel sulfat, kemudian jadi prekursor, katoda, anoda, kemudian cells battery, battery pack, sampai recycle battery, ini kerja sama yang berbeda,” jelasnya. 

    Dia pun tak begitu ambil pusing dengan hengkangnya LG di JV 1-3 lantaran negosiasi alot pada transaksi sebesar itu disebut wajar. Apalagi, pemerintah telah menemukan pengganti LG yaitu Zhejiang Huayou Cobalt Co. 

    “Huayou yang memang sudah berinvestasi di Morowali dan Weda Bay yang berada di Sulawesi dan Maluku Utara ini berminat untuk menggantikan posisi LG. Kami pun sudah bertemu dengan Huayou,” terangnya. 

  • Kelola 844 BUMN, Danantara Genjot Ekonomi Berbasis Kekeluargaan – Page 3

    Kelola 844 BUMN, Danantara Genjot Ekonomi Berbasis Kekeluargaan – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memprediksi total kekayaan yang dikelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan segera tembus hingga USD 1 triliun, atau setara Rp 16.850 triliun.

    Hal itu diungkapkan Prabowo saat memberikan arahan kepada jajarannya dalam Town Hall Danantara di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (28/4/2025).

    Prabowo mengatakan, dirinya telah memberi arahan agar Danantara bisa mengelola kekayaan bangsa dengan sebaik mungkin. Dengan turut diiringi oleh transparansi yang sangat ketat, sehingga bisa mendorong kebangkitan Indonesia.

    “Mungkin sebentar lagi kekayaan dan antara akan tembus USD 1 triliun. Kalau dikelola dengan baik, ini dana yang besar untuk bangsa kita,” ujar Prabowo.

    Adapun Town Hall Danantara ini digelar secara tertutup ketika Prabowo memberikan arahan kepada jajarannya. Acara dimulai sekitar pukul 15.30 WIB, diikuti dengan sambutan dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Fiskal (BKPM) sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani.

    Tiba-Tiba Acara Tertutup

    Setelahnya, Prabowo diminta naik untuk memberikan arahan. Sayangnya, acara seketika dibuat tertutup dan tidak bisa diliput oleh pihak media.

    Usai menunggu sekitar 2 jam, Prabowo pada akhirnya berkenan memberikan sedikit pernyataan kepada media pada pukul 18.00 WIB. Pada kesempatan itu, ia turut memberikan alasan mengapa arahannya kepada Danantara dibuat tertutup.

    “Karena saya banyak negor juga direksi-direksi. Kan enggak enak melakukan itu di depan kalian,” ujar Prabowo.

     

  • Sederet Negara Penyumbang Investasi Terbesar di Indonesia, Malaysia Masuk 5 Besar – Page 3

    Sederet Negara Penyumbang Investasi Terbesar di Indonesia, Malaysia Masuk 5 Besar – Page 3

    Sebelumnya, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) Indonesia tumbuh 19,1% di kuartal pertama 2025, mengapai Rp 234,8 triliun.

    Angka tersebut setara 50,5% dari total realisasi investasi. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa pertumbuhan investasi PMDN di kuartal pertama didorong oleh perbaikan infrastruktur, terutama jalan tol.

    “(Pertumbuhan investasi domestik) karena faktor peningkatan infrastruktur, terutama dari segi pembuatan jalan tol di Sumatera Utara, terutama di Riau,” ungkap Rosan dalam konferensi pers capaian realisasi investasi di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

    Pertumbuhan tersebut juga didukung oleh realisasi investasi di sektor real estate dan properti. Di pembagian wilayah, Jakarta mencatat Penanaman Modal Dalam Negeri tertinggi senilai Rp 42,2 triliun, disusul oleh Jawa Barat sebesar Rp 33,8 triliun dan Jawa Timur Rp 22,1 triliun. 

    Di sisi sektor, realisasi PMDN terbesar berada di Transportasi, Gudang, dan Telelomunikasi Rp48,4 triliun atau tumbuh 20,6%, pertambangan tumbuh 12,6% menjadi Rp 29,5 triliun, perumahan, kawasan industri dan perkantoran tumbuh 10,8% menjadi Rp25,3 triliun serta jasa lainnya mencapai Rp 23,7 triliun atau tumbuh 10,1%, dan perdagangan serta reparasi tumbuh 8,1% menjadi Rp 18,9 triliun.

    Adapun investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I 2025 menyentuh level Rp230,4 triliun atau 49,5% dari total investasi.Rosan memaparkan, realisasi investasi luar Jawa pada kuartal I/2025 mencapai Rp235,9 triliun atau 50,7% dari total investasi. 

  • Realisasi Investasi Dalam Negeri Sentuh Rp 235 Triliun, Tumbuh 19% – Page 3

    Realisasi Investasi Dalam Negeri Sentuh Rp 235 Triliun, Tumbuh 19% – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) Indonesia tumbuh 19,1% pada kuartal pertama 2025, mengapai Rp 234,8 triliun.

    Angka tersebut setara 50,5% dari total realisasi investasi. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani mengungkapkan, pertumbuhan investasi PMDN di kuartal pertama didorong oleh perbaikan infrastruktur, terutama jalan tol.

    “(Pertumbuhan investasi domestik) karena faktor peningkatan infrastruktur, terutama dari segi pembuatan jalan tol di Sumatera Utara, terutama di Riau,” ungkap Rosan dalam konferensi pers capaian realisasi investasi di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

    Pertumbuhan tersebut juga didukung oleh realisasi investasi di sektor real estate dan properti. Di pembagian wilayah, Jakarta mencatat Penanaman Modal Dalam Negeri tertinggi senilai Rp 42,2 triliun, disusul oleh Jawa Barat sebesar Rp 33,8 triliun dan Jawa Timur Rp 22,1 triliun. 

    Di sisi sektor, realisasi PMDN terbesar berada di Transportasi, Gudang, dan Telelomunikasi Rp48,4 triliun atau tumbuh 20,6%, pertambangan tumbuh 12,6% menjadi Rp 29,5 triliun, perumahan, kawasan industri dan perkantoran tumbuh 10,8% menjadi Rp25,3 triliun serta jasa lainnya mencapai Rp 23,7 triliun atau tumbuh 10,1%, dan perdagangan serta reparasi tumbuh 8,1% menjadi Rp 18,9 triliun.

    Adapun investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I 2025 menyentuh level Rp230,4 triliun atau 49,5% dari total investasi. Rosan memaparkan, realisasi investasi luar Jawa pada kuartal I/2025 mencapai Rp235,9 triliun atau 50,7% dari total investasi.