Kementrian Lembaga: BKPM

  • Purbaya, Airlangga, dan Rosan Akan Bentuk Tim Percepatan Program Prioritas

    Purbaya, Airlangga, dan Rosan Akan Bentuk Tim Percepatan Program Prioritas

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani akan membentuk Tim Akselerasi Percepatan Program Prioritas.

    Purbaya menekankan bahwa pemerintah ingin agar setiap anggaran yang ada dimanfaatkan dengan baik. Oleh sebab itu, Tim Akselerasi Percepatan Program Prioritas diharapkan bisa memastikan keinginan itu tercapai.

    “Kalau kita akan pastikan juga program-program yang bagus, misalnya jalannya agak macet, kita akan dorong lebih cepat,” ujar Purbaya usai rapat dengan Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/9/2025).

    Tim tersebut, sambungnya, tidak hanya bekerja untuk mengakselerasi realisasi program-program jangka pendek namun juga jangka panjang. Dengan demikian, diharapkan dampaknya juga terasa lebih lama.

    “Jadi selama ini yang macet-macet akan kita lancarkan dan dana-dana yang nganggur akan saya optimalkan untuk pembangunan sesuai dengan petunjuk Pak Menko [Airlangga] juga,” ungkap Purbaya.

    Adapun, Presiden Prabowo Subianto menetapkan delapan program prioritas untuk tahun depan. Alokasi anggarannya pun tak sedikit.

    Prabowo sudah merincikan delapan program prioritas tersebut beserta besaran anggarannya ketika menyampaikan Nota Keuangan dan RAPBN 2026 ke DPR pada medio Agustus lalu.

    Pertama, program penguatan ketahanan pangan nasional dengan anggaran mencapai Rp164,4 triliun. Kedua, program ketahanan energi dengan anggaran sebesar Rp402,4 triliun.

    Ketiga, program makan bergizi gratis dengan alokasi anggaran Rp335 triliun. Keempat, berbagai program pendidikan dengan total anggaran Rp757,8 triliun.

    Kelima, berbagai program kesehatan dengan total anggaran Rp244 triliun. Keenam, program koperasi desa/kelurahan merah putih dengan anggaran sekitar Rp181,8 triliun.

    Ketujuh, program pertahanan semesta dengan alokasi anggaran Rp424,8 triliun. Kedelapan, program percepatan investasi dengan dukungan APBN sebesar Rp530 triliun dan Danantara mencapai Rp720 triliun.

  • Target Produksi 100 Kg Hidrogen per Hari, Ulubelu Bakal Setor ke Pertamina hingga Toyota – Page 3

    Target Produksi 100 Kg Hidrogen per Hari, Ulubelu Bakal Setor ke Pertamina hingga Toyota – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah bersama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk telah melakukan groundbreaking pemanfaatan panas bumi untuk memproduksi energi hijau dalam bentuk hidrogen di Ulebelu, Lampung.

    Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menilai, pemanfaatan hidrogen hijau akan memperkuat ekonomi berkelanjutan, mulai dari bahan bakar transportasi hingga dekarbonisasi industri. 

    Dengan target produksi 100 kg hidrogen per hari pada November 2026, hasil produksi tidak hanya akan dimanfaatkan oleh Pertamina Group, tapi juga mitra eksternal seperti Toyota untuk pengembangan kendaraan berbahan bakar hidrogen.

    “Hilirisasi terbukti telah menjadi salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Ke depan, hilirisasi tidak hanya akan berfokus pada mineral, tetapi juga akan ditopang oleh energi hijau sebagai katalisator utama agar industrialisasi berjalan lebih efisien dan kompetitif,” ujar Todotua dalam keterangan tertulis, Kamis (11/9/2025).

    Menurut dia,  proyek ini merupakan tonggak penting dalam mendorong hilirisasi energi baru terbarukan dan mempercepat transisi menuju ekonomi hijau.

     

     

     

  • Selain Rusia, Diam-Diam Banyak Investor Melirik Kilang Tuban RI

    Selain Rusia, Diam-Diam Banyak Investor Melirik Kilang Tuban RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan terdapat beberapa perusahaan yang ‘melirik’ proyek New Grass Root Refinery (NGRR) atau Kilang Minyak Tuban. Saat ini proyek tersebut masih dikembangkan oleh perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Rusia yakni Rosneft.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyebutkan saat ini belum ada keputusan final pengembangan Kilang Tuban. Namun, evaluasi atas kelanjutan proyek dan mitra strategisnya masih berjalan hingga saat ini.

    “Kalau selain sama (Rusia) banyak yang mau. Tapi kita kan harus analisis dulu, karena kan perjanjiannya sama Rosneft masih berlaku,” katanya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (10/9/2025).

    Meski banyak perusahaan yang tertarik untuk mengembangkan proyek Kilang Tuban, posisi Rosneft masih sebagai pengelola proyek tersebut.

    Kilang Tuban

    Proyek Kilang Tuban ini merupakan proyek kerja sama antara PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan perusahaan minyak asal Rusia, Rosneft. Keduanya membentuk perusahaan patungan bernama PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PTPRPP).

    Kilang minyak Tuban ini direncanakan dibangun dengan kapasitas 300.000 barel per hari (bph). Proyek ini sudah dicanangkan sejak 10 tahun lalu, namun hingga kini belum juga terbangun.

    Mengutip situs PT Pertamina Rosneft Pengolahan & Petrokimia (PRPP), pada tanggal 7 September 2015, Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) memulai inisiasi rencana pembangunan kilang baru di Tuban, Jawa Timur melalui surat kepada Kementerian BUMN.

    Tuban dipilih dengan mempertimbangkan pelbagai faktor, baik aspek geografi maupun potensi di bidang ekonomi khususnya di Jawa Timur. Sejak tahun 2016 dibentuklah kemitraan bersama antara PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan minyak dan gas internasional asal Rusia, Rosneft melalui skema Joint Venture.

    Pada 28 November 2017, bertempat di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kemitraan antara PT Pertamina (Persero) dengan Rosneft diwujudkan melalui pembentukan perusahaan Joint Venture PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP).

    PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya PT Kilang Pertamina Internasional menguasai 55% saham PRPP sedangkan 45% sisanya dikuasai oleh afiliasi Rosneft di Singapura yaitu Rosneft Singapore Pte. Ltd. (dahulu Petrol Complex Pte. Ltd).

    Setelah melalui serangkaian kajian dan dinamika akhirnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerbitkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tmur No. 188/23/KPTS/013/2019 tentang Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Kilang Minyak di Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur tanggal 10 Januari 2019 dimana telah dikukuhkan lahan seluas kurang lebih 840 hektar di 4 desa Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban sebagai lokasi pembangunan kilang GRR Tuban.

    Kilang GRR Tuban pun telah disahkan oleh pemerintah Indonesia sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BKPM sebut proyek hidrogen di Lampung pacu hilirisasi energi

    BKPM sebut proyek hidrogen di Lampung pacu hilirisasi energi

    Hilirisasi terbukti telah menjadi salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi nasional…,

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, Proyek Hidrogen Hijau (Green Hydrogen) Pilot Plant Ulubelu di Lampung merupakan tonggak penting dalam mendorong hilirisasi energi baru terbarukan dan mempercepat transisi menuju ekonomi hijau.

    Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu dalam pernyataan di Jakarta, Rabu menyatakan, proyek tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) atau karbon bersih pada tahun 2060, yang juga sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo, khususnya untuk mendorong kemandirian bangsa melalui energi dan ekonomi hijau.

    “Serta Astacita ke-5 untuk melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri,” ujar Wamen Todotua.

    Disampaikan dia, pemanfaatan hidrogen hijau akan memperkuat ekonomi berkelanjutan, mulai dari bahan bakar transportasi hingga dekarbonisasi industri.

    Dengan target produksi hingga 100 kilogram hidrogen per hari pada November 2026, hasil produksi tidak hanya akan dimanfaatkan oleh Pertamina Group sebagai pemilik proyek, tetapi juga mitra eksternal seperti Toyota untuk pengembangan kendaraan berbahan bakar hidrogen.

    ”Hilirisasi terbukti telah menjadi salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Ke depan, hilirisasi tidak hanya akan berfokus pada mineral, tetapi juga akan ditopang oleh energi hijau sebagai katalisator utama agar industrialisasi berjalan lebih efisien dan kompetitif,” kata dia.

    Wamen Todotua menyatakan, komitmen Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM untuk terus mendorong investasi di sektor energi hijau dan hilirisasi sumber daya alam, serta memperkuat sinergi antara pemerintah, BUMN, swasta, dan mitra internasional dalam membangun ekosistem energi hijau.

    Proyek Green Hydrogen Ulubelu diharapkan menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat kepemimpinan dalam transisi energi global.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menkop sebut Kopdes Merah Putih tetap bisa menjadi pangkalan LPG 3 kg

    Menkop sebut Kopdes Merah Putih tetap bisa menjadi pangkalan LPG 3 kg

    Risiko kopdes ini rendah, sehingga kita bisa melakukan kegiatan penjualan LPG 3 kg setara dengan pangkalan.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyatakan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih kini bisa berperan sebagai pangkalan resmi dalam pendistribusian LPG 3 kg.

    Ferry mengatakan pihaknya sudah berdiskusi dan rapat dengan kementerian terkait agar Kopdes Merah Putih bisa menjadi pangkalan LPG 3 kg, meskipun sebelumnya regulasi hanya menempatkan kopdes sebagai subpangkalan.

    “Meskipun Keputusan Menteri ESDM-nya menetapkan kopdes sebagai subpangkalan, tetapi hasil diskusi rapat dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM itu menetapkan risiko kopdes ini rendah, sehingga kita bisa melakukan kegiatan penjualan LPG 3 kg setara dengan pangkalan,” kata Ferry setelah serah terima jabatan di Jakarta, Selasa.

    Ferry, yang menggantikan menteri sebelumnya Budi Arie Setiadi, menambahkan jumlah tabung dan skema distribusi akan tetap mengikuti aturan yang ditetapkan oleh PT Pertamina Patra Niaga.

    Ia menambahkan, kopdes di desa dengan populasi besar akan diakomodasi sebagai pangkalan, sementara yang berada di daerah dengan sedikit anggota akan berfungsi sebagai subpangkalan.

    Selain itu, Ferry juga menjamin harga jual LPG 3 kg di kopdes akan disesuaikan dengan harga agen. Langkah ini diambil untuk memastikan harga yang stabil dan terjangkau bagi masyarakat desa.

    Sebelumnya, beberapa kopdes sempat mengeluhkan adanya kendala dalam penjualan LPG 3 kg, karena terhalang regulasi.

    Ketua Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Lempake di Samarinda, Kalimantan Timur, Adung KS Utomo, sempat menyatakan bahwa koperasi mereka belum bisa menjual LPG 3 kg karena terhalang Kepmen ESDM.

    “(Kepmen) itu yang menjadikan KKMP menjadi subpangkalan, bukan lagi menjadi pangkalan. Sementara tentang aturan mainnya, berapa harga yang boleh kami jual di subpangkalan itu masih belum diatur, sehingga dari Patra Niaga melalui agen-agen yang lainnya, mereka enggak bisa memasok ke kami,” ujar Adung.

    Senada, Pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih Banyuanyar, Solo, Jawa Tengah, Sri Mulyani mengatakan ada perubahan status kopdes yang semula pangkalan menjadi subpangkalan. Dengan status tersebut, kopdes tersebut hanya akan menerima 10 tabung per pekan, jauh berkurang dari 50 tabung sebelumnya.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Diplomasi Investasi di Forum APEC Korea Selatan, BKPM Bawa Dua Agenda Utama – Page 3

    Diplomasi Investasi di Forum APEC Korea Selatan, BKPM Bawa Dua Agenda Utama – Page 3

    Diskusi dalam workshop ini berfokus pada tiga isu penting. Pertama, tren global dalam investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) di era digital, termasuk tantangan regulasi dan infrastruktur. Kedua, peluang kebijakan yang dapat dikembangkan untuk mempermudah aliran investasi digital lintas negara.

    Ketiga, pandangan dan kontribusi sektor swasta—yang diwakili oleh perusahaan besar seperti Google Korea, IBM Korea, Yanolja, dan Nearthlab—dalam mendukung regulasi yang adaptif terhadap dinamika teknologi digital.

    Partisipasi Indonesia dalam forum ini adalah bagian dari diplomasi investasi yang selaras dengan arahan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, untuk perbaikan iklim investasi.

    Peran ini memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu penggerak utama dalam agenda investasi regional demi membuka peluang kerja sama yang lebih luas dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

  • Sopir Truk Takut Kirim Barang, Pengusaha Minta Pemerintah Stabilkan Keamanan

    Sopir Truk Takut Kirim Barang, Pengusaha Minta Pemerintah Stabilkan Keamanan

    Jakarta

    Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan keyakinannya bahwa kondisi keamanan akan kembali stabil. Presiden Prabowo Subianto sudah menegaskan agar Polri dan TNI bertindak tegas terhadap para perusuh yang merusak aksi unjuk rasa damai.

    Kadin siap bekerja sama dengan pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengembalikan situasi aman agar kegiatan usaha kembali berjalan normal. Mengingat, situasi keamanan di Tanah Air yang tidak stabil memicu inflasi dan menghambat laju pertumbuhan ekonomi.

    Para pelaku bisnis dari berbagai asosiasi yang tergabung dalam Kadin Indonesia meminta aparat penegak hukum untuk segera menstabilkan kondisi keamanan. Pasalnya pengiriman barang kini mulai terhambat bahkan terhenti akibat terganggunya rantai pasok.

    Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie dalam dialog secara daring dengan para pengusaha anggota luar biasa (APL) Kadin menyatakan, jaminan keamanan perlu diberikan kepada pelaku ekonomi di setiap simpul jalur distribusi dan di semua sentra produksi.

    “Pernyataan tegas Presiden Prabowo sudah memberikan kita rasa tenang. Kadin mendukung langkah penerbitan dan penegakan hukum yang dilakukan Polri,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/9/2025).

    Sopir Truk Takut Kirim Barang

    Anggota asosiasi di berbagai jenis industri di Tanah Air mengalami masalah akibat aksi unjuk rasa anarki. Mereka mengalami terkena berat. Selain masalah kenaikan pajak, izin investasi yang tidak lancar, mereka kini mendapat tekanan hebat akibat masalah keamanan yang menghambat rantai pasok.

    Anindya mendengar secara langsung kondisi terkini dari para pengusaha anggota Kadin yang tergabung dalam 200 asosiasi. Yang paling menonjol adalah kondisi rantai pasok yang sudah mulai terkena dampak aksi demo anarkis. Para sopir truk tidak berani mengendarai truk untuk mengirim barang.

    Pabrik yang membutuhkan bahan baku dan komponen tidak bisa mendapatkan pasokan. Perusahaan ritel tidak bisa lagi menerima pengiriman barang, termasuk bahan pangan.

    Kondisi ini akan mendongkrak kenaikan harga barang dan inflasi bakal meningkat. Gangguan keamanan di Jakarta, Debotabek, dan di berbagai kota besar di Indonesia memaksa pemerintah untuk memberlakukan kebijakan WFH (work from home), padahal tidak semua pekerjaan bisa diselesaikan dari rumah.

    Ada banyak pekerjaan yang menuntut kehadiran fisik, WFO (work from office). Ketakutan karyawan masuk kantor juga mengurangi pendapatan usaha mikro dan ultra mikro, juga para pengemudi ojol.

    “Mereka (para pengusaha dari 200 asosiasi) meminta Kadin berperan aktif menyalurkan aspirasi ini kepada pemerintah, mendesak penegakan hukum terhadap perusuh, memperbaiki kebijakan fiskal, dan menyediakan informasi serta jaminan keamanan yang jelas agar rantai pasok, distribusi barang, dan kegiatan logistik kembali normal,” ujar pria yang akrab disapa Anin itu.

    6 Hasil Pertemuan dengan 200 Asosiasi

    Pertemuan dengan 200 pengurus asosiasi menghasilkan sejumlah kesepakatan sebagaimana digarisbawahi oleh Ketum Kadin. Pertama, Kadin mendorong dunia usaha untuk tetap berinvestasi dan berdagang meskipun ada anjuran work-from-home (WFH). Sektor manufaktur harus tetap berjalan dengan perlindungan yang memadai dari aparat keamanan.

    Kedua, Kadin pusat dan daerah harus meningkatkan dialog dengan pimpinan lembaga pemerintahan, aparat penegak hukum (APH), dan pimpinan legislatif agar situasi keamanan kembali stabil.

    Ketiga, Kadin akan bekerja sama dengan Mendagri dan aparat di daerah untuk merealisasikan program pasar murah dan beras murah untuk meredam gejolak harga, sekaligus menunjukkan kepedulian pengusaha terhadap masyarakat. Untuk menggerakkan ekonomi di daerah, Kadin akan bekerja sama lebih erat dengan pemerintah daerah.

    Keempat, kepercayaan investor terhadap investasi di Indonesia harus selalu dijaga. Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan berawal dari kegiatan investasi di berbagai bidang usaha.

    Oleh karena itu, proses perizinan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) harus benar-benar dilancarkan sesuai regulasi yang berlaku, tanpa hambatan dan pungutan yang tidak sah. Kementerian lain yang ikut menentukan terbitnya sebuah izin usaha perlu membantu kelancaran proses perizinan.

    Dalam waktu dekat, perlu diadakan pertemuan pengurus Kadin dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM yang juga CEO Danantara Rosan Roeslani agar kegiatan investasi berjalan dengan baik.

    “Kadin mendukung penuh dan siap bekerja sama dengan pemerintah dan Danantara untuk meningkatkan investasi,” ujar Anin.

    Kelima, Kadin pusat, Kadin daerah, dan seluruh asosiasi anggota Kadin diharapkan menjadi mitra pemerintah dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional sebagai bagian dari ketahanan nasional. Seluruh anggota diminta terus menjaga komunikasi dengan konstituen dan keluarga besar dunia usaha agar tercipta soliditas internal dan kolaborasi eksternal.

    Keenam, instabilitas keamanan yang sudah mengganggu kegiatan investasi, produksi, rantai pasok, dan perdagangan memberatkan dunia usaha. Kewajiban dunia usaha terhadap pemerintah, karyawan, dan masyarakat sangat besar dan akan terus meningkat.

    Pada Oktober 2025, misalnya, ada kesepakatan UMP (upah minimum provinsi) untuk tahun 2026. Dalam situasi global yang tidak menentu dan kondisi dalam negeri yang masih didera penurunan daya beli masyarakat, kemampuan perusahaan untuk melaksanakan semua kewajibannya juga ikut terhambat.

    “Karena itu, para pengurus asosiasi meminta agar pajak, tarif bea masuk, dan harga energi yang terus naik perlu ditelaah lagi. Begitu pula dengan proses perizinan yang kurang lancar. Ini momentum bagi semua pihak untuk mengukur beban masing-masing dan melakukan perbaikan dalam semangat Indonesia Incorporated,” kata Anin.

    Halaman 2 dari 2

    (ily/ara)

  • Luncurkan Patriot Bond, Danantara Undang Konglomerat Hingga Seskab Teddy

    Luncurkan Patriot Bond, Danantara Undang Konglomerat Hingga Seskab Teddy

    Jakarta

    Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) meluncurkan patriot bond atau obligasi patriot. Peluncuran ini disaksikan oleh sejumlah pengusaha Indonesia.

    Informasi ini didapat dari unggahan Chairman Kura Kura Bali Special Economic Zone Tantowi Yahya di Instagram resminya @tantowiyahyaofficial. Pada salah satu unggahannya, Tantowi mengatakan sempat menghadiri undangan Danantara dalam peluncuran Patriot Bond.

    Peluncuran itu dilaksanakan di salah satu hotel bintang lima di Jakarta yakni Grand Hyatt. Acara tersebut tentu dihadiri oleh CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani.

    “Memenuhi undangan CEO Danantara yang juga Menteri Investasi/Kepala BKPM, Roslan Roeslani dalam pertemuan dengan para pengusaha nasional dalam peluncuran Patriot Bond,” kata dia dalam unggahannya empat hari lalu, dikutip Kamis (28/8/2025).

    Lebih lanjut, acara tersebut ternyata juga dihadiri oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya. Hal ini juga dibuktikan dengan unggahan foto Tantowi bersama Teddy.

    “Untuk pertama kali menyaksikan Seskab, Letkol Teddy Indra Wijaya pidato di depan publik. Itu terjadi dalam peluncuran Patriot Bond Danantara ke para pengusaha nasional siang tadi di Jakarta. Ternyata beliau ini bicaranya lancar, tanpa teks dan dengan humor-humor spontan,” tulisnya.

    Tantowi menyebut, obligasi patriot itu diluncurkan dalam rangka mencari dana untuk proyek pengelolaan sampah menjadi energi. Karena menurutnya di sejumlah daerah sudah masuk status darurat sampah.

    “Pemerintah melalui Danantara mencari dana untuk membiayai sejumlah proyek waste to energy yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia. Sejumlah daerah sudah dalam keadaan darurat terkait sampah, satu diantaranya Bali,” ungkapnya.

    Dalam laporan dari The Straits Times, sejumlah pengusaha telah sepakat untuk membeli patriot bond. Hal ini diketahui menurut sumber Straits Times yang mengetahui langsung masalah tersebut.

    Obligasi tersebut mengincar pengumpulan dana hingga US$ 4 miliar atau setara Rp 50 triliun. Terdapat dua jenis obligasi yang diluncurkan Danantara dengan imbal hasil sebesar 2%.

    Sebelumnya, berdasarkan dokumen yang dilihat detikcom, Senin (26/8/2025) penerbitan patriot bond tersebut menjadi salah satu strategi pembiayaan baru yang diusung Danantara untuk memperkuat ketahanan finansial sekaligus menciptakan dampak jangka panjang bagi perekonomian nasional.

    Hasil dana tersebut akan diinvestasikan ke sektor energi transisi dan lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas, menciptakan lingkungan yang lestari, dan melindungi lingkungan.

    Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir mengatakan Patriot Bond merupakan instrumen pembiayaan strategis yang lazim digunakan di berbagai negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat, untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional.

    “Melalui obligasi ini, negara memperoleh sumber pendanaan jangka menengah-panjang yang stabil, sementara pelaku usaha memiliki akses pada instrumen investasi yang aman dan bermanfaat bagi perekonomian nasional,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/8/2025).

    Lihat juga Video Menlu Sugiono Ajak Jerman Perbanyak Investasi Lewat Danantara

    (ada/fdl)

  • Sektor manufaktur serap tenaga kerja paling banyak, kata PCO

    Sektor manufaktur serap tenaga kerja paling banyak, kata PCO

    Jakarta (ANTARA) – Sektor manufaktur memiliki dampak paling besar terhadap penyerapan tenaga kerja, kata Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Fithra Faisal.

    “Performa sektor manufaktur atau kontribusinya terhadap keseluruhan perekonomian itu sebesar 19 persen,” kata Fithra dalam keterangan pers pada Rabu (27/8).

    Dia meyakini investasi akan membangkitkan sektor industri dan memacu peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

    “Yang paling penting adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sehingga ketika investasi masuk, masyarakat juga bisa berpartisipasi,” ujarnya.

    Fithra menyebutkan bahwa investasi telah menciptakan sekitar 1,2 juta lapangan kerja baru pada semester I dan diperkirakan mencapai 3 juta pada semester II 2025.

    “Total (investasi tahun ini) bisa menyerap antara 3,5 hingga 3,6 juta tenaga kerja,” kata dia.

    Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu membenarkan bahwa investasi di sektor manufaktur paling banyak menyerap tenaga kerja.

    Todo, yang juga Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mendorong para pencari kerja untuk menyiapkan diri karena serapan tenaga kerja akan semakin tinggi.

    “Sektor apa yang paling menyerap tenaga kerja? Sektor industri manufaktur. Kenapa? Karena masih menggunakan kekuatan labor (padat karya). Kalau sektor lain, misalnya industrialisasi pengolahan, concern utamanya adalah strategi teknologi,” katanya.

    Data Kementerian Investasi dan Hilirisasi menunjukkan bahwa di sektor manufaktur, subsektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah industri tekstil dan produk tekstil (TPT), industri alas kaki dan kulit, industri makanan dan minuman, industri elektronik dan komponen, serta industri otomotif.

    Namun, penyerapan tenaga kerja sebagai dampak positif dari investasi tetap harus dilihat dari berbagai sudut pandang, kata Todo.

    Contohnya, kata dia, sektor industrialisasi smelter atau pengolahan nikel. Penyerapan tenaga kerja di sektor itu bisa jadi lebih rendah dibanding manufaktur, tetapi mampu menciptakan ekosistem ekonomi dengan nilai yang cukup besar.

    “Mungkin jumlah tenaga kerja yang diserap jauh lebih kecil daripada pabrik sepatu,” kata Todo, seraya menegaskan bahwa investasi memiliki korelasi erat dengan ekosistem ekonomi baru.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Anton Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Investasi di Sektor Manufaktur Paling Banyak Serap Tenaga Kerja

    Investasi di Sektor Manufaktur Paling Banyak Serap Tenaga Kerja

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, mengatakan investasi di sektor manufaktur paling banyak menyerap tenaga kerja. Wamen Todo mendorong masyarakat untuk menyiapkan diri karena serapan tenaga kerja akan semakin tinggi.

    Hal tersebut disampaikan Wamen Todo dalam diskusi publik Berani Bicara bertajuk “Akankah Realisasi Investasi 2025 Capai Target?” di Rumah Relawan Gatotkaca, Jalan Patimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (27/8).

    “Sektor apa yang paling menyerap tenaga kerja? Sektor industri manufaktur. Kenapa? Karena masih menggunakan kekuatan labor (padat karya). Kalau sektor lain, misalnya industrialisasi pengolahan, concern utamanya adalah strategi teknologi,” katanya.

    Berdasarkan data Kementerian Investasi, subsektor manufaktur yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah industri tekstil dan produk tekstil (TPT), industri alas kaki dan kulit, industri makanan dan minuman (Mamin), industri elektronik dan komponen, serta industri otomotif.

    Kendati demikian, Todo menjelaskan penyerapan tenaga kerja sebagai dampak positif dari investasi tetap harus dilihat dari berbagai sudut pandang. Sebab investasi memiliki dampak langsung maupun tidak langsung.

    Ia mencontohkan sektor industrialisasi smelter atau pengolahan nikel. Penyerapan tenaga kerjanya bisa jadi lebih rendah dibanding manufaktur, tetapi mampu menciptakan ekosistem ekonomi dengan nilai yang cukup besar.

    “Mungkin jumlah tenaga kerja yang diserap jauh lebih kecil daripada pabrik sepatu,” ujarnya. Todo menegaskan, investasi memiliki korelasi erat dengan terbentuknya ekosistem ekonomi baru.

    Senada dengan Wamen Todo, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Fithra Faisal, mengatakan sektor manufaktur memiliki dampak paling besar terhadap penyerapan tenaga kerja.

    “Performa sektor manufaktur atau kontribusinya terhadap keseluruhan perekonomian itu sebesar 19 persen,” jelas Fithra.

    Ia meyakini, investasi akan membangkitkan sektor industri sekaligus memacu peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Sehingga ketika investasi masuk dan industri bertumbuh, kualitas SDM juga harus ikut menjadi bagian dari proses industrialisasi.

    “Yang paling penting adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sehingga ketika investasi masuk, masyarakat juga bisa berpartisipasi,” ujarnya.

    Secara umum, Fithra menyebutkan bahwa investasi telah menciptakan sekitar 1,2 juta lapangan kerja baru pada semester I tahun 2025. Pada semester II, ekspektasinya bisa mencapai lebih dari 3 juta lapangan kerja baru. “Total bisa menyerap antara 3,5 hingga 3,6 juta tenaga kerja,” tegasnya.