PSI Masuk Kabinet, Prabowo: Partainya Kecil, tapi…
Tim Redaksi
SOLO, KOMPAS.com
– Presiden Republik Indonesia
Prabowo Subianto
menyinggung banyaknya kader Partai Solidaritas Indonesia (
PSI
) yang masuk ke dalam Kabinet Merah Putih.
Hal ini disampaikan Prabowo dalam sambutan di
Kongres PSI
2025 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Minggu (20/7/2025).
“Ini gimana PSI, partai masih kecil di kabinet banyak sekali,” kata Prabowo Subianto yang langsung disambut riuh para kader PSI.
Diketahui, ada tiga kader PSI yang bergabung dalam
kabinet Prabowo
. Mereka adalah
Raja Juli Antoni
,
Giring Ganesha
, dan
Isyana Bagoes Oka
.
Raja Juli Antoni ditunjuk sebagai Menteri Lingkungan Hidup. Sementara itu, mantan Ketua Umum PSI Giring Ganesha dipercaya sebagai Wakil Menteri Kebudayaan.
Isyana Bagoes Oka yang merupakan Dewan Pembina DPP PSI kini menjabat sebagai Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN.
Prabowo menyebut bahwa meski masih tergolong partai kecil, PSI sudah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pemerintahannya.
“Belum ganti logo aja sudah pengaruhnya kayak gini,” ujarnya.
Ia pun memprediksi pengaruh PSI akan semakin besar setelah resmi mengganti logo menjadi seekor gajah.
“Gimana (kalau) ganti logo (pengaruhnya),” kata Prabowo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: BKKBN
-
/data/photo/2025/07/20/687ce3ad546e7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
PSI Masuk Kabinet, Prabowo: Partainya Kecil, tapi… Regional 20 Juli 2025
-

Agama Pondasi Utama Membangun Keluarga
Jakarta –
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, menghadiri Wisuda Tahfiz Al-Qur’an angkatan ke-2 di Pondok Pesantren Fahliza, Jakarta Timur. Wihaji menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 fungsi keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri Wihaji menekankan bahwa keluarga yang kuat harus dibangun di atas fondasi nilai-nilai spiritual. Fungsi agama dalam keluarga bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi arah hidup generasi masa depan.
“Karena bicara bangunan keluarga, yang utama ada fondasi, dan fondasi keluarga menurut saya kekuatannya adalah agama yang menjadi kunci dan Al-Qur’an menjadi petunjuk,” ujar Menteri Wihaji, Sabtu (19/7/2025).
Wihaji mengatakan wisuda santri ini merupakan bukti konkret bahwa fungsi agama dalam keluarga berhasil diterapkan melalui peran orang tua, lembaga pendidikan, dan lingkungan sekitar.
“Pondok Pesantren Fahliza membentuk karakter, disiplin, dan nilai kehidupan sejak usia dini, sesuai dengan semangat fungsi agama dalam 8 fungsi keluarga yang perlu menjadi acuan bagi para orang tua,” ujar Menteri Wihaji.
Delapan Fungsi Keluarga dimaksud adalah fungsi-fungsi yang perlu diaplikasikan oleh seluruh anggota keluarga. Delapan Fungsi Keluarga tersebut adalah fungsi agama, sosial dan budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan fungsi lingkungan
Peran keluarga pada fungsi ini sangat penting, karena keluarga merupakan tempat pertama seorang anak mengenal, menanamkan, menerapkan dan menumbuhkan serta mengembangkan nilai-nilai agama yang dianut.
Mendukbangga Wihaji hadiri wisuda tahfiz di Jakarta Timur Foto: dok. Istimewa
Dalam sambutannya, Menteri Wihaji juga menyinggung penggunaan ponsel dan media sosial oleh anak yang telah menggeser peran orang tua. Ia berharap pendidikan agama seperti yang dilakukan Pondok Pesantren Fahliza bisa menjadi penyeimbang.
Pondok Pesantren Fahliza yang dibina oleh Sunarto dan Liza Melia ini mewisuda 42 santri dari program Tahfidz dan Tahsin. Pondok Pesantren Fahliza juga mengapresiasi para orang tua asuh dan donatur atas komitmennya membantu akses pendidikan bagi anak yatim, piatu, dan dhuafa.
Sebanyak 80 persen santri, baik mukim maupun non-mukim, telah mendapat bantuan pendidikan tanpa biaya.
“Kami tidak bisa sendiri. Maka, kami melakukan dengan program Orang Tua Asuh dan Program Donatur. Dari itu kami memiliki 14 Orang Tua Asuh dan beberapa donatur, sehingga mampu menggratiskan 80% dari santri mukim maupun non-mukim,” ujar Sunarto dalam sambutannya.
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Singgung Sabotase Internal, Gold’s Gym Ancam Perkarakan Karyawan!
Jakarta –
Kuasa Hukum Gold’s Gym Indonesia mengatakan adanya tindakan sabotase internal oleh karyawan. Hal ini memberikan dampak serius bagi perusahaan, termasuk tiba-tiba tutupnya sejumlah klub.
“Upaya perbaikan bisnis ini sangat terganggu oleh sabotase di dalam internal perusahaan yang merugikan perusahaan. Perusahaan menemukan fakta ada tiga oknum dari Personal Trainer (PT) dan customer experience,” kata perwakilan kuasa hukum Gold’s Gym, Aditya Bagus Anggariyadi, di Jakarta Selatan, Selasa (15/7/2025).
Aditya menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam terkait aksi sabotase ini. Gold’s Gym akan menempuh jalur hukum.
“Saat ini kami sedang upayakan untuk upaya hukum kepolisian, seperti itu,” kata Aditya.
“Tapi kami belum bisa menyampaikan (nama-nama oknum), itu masih dalam proses hukum saat ini,” lanjutnya.
Menurut Aditya, oknum-oknum tersebut telah melanggar pasal terkait pencurian, penggelapan dalam jabatan, penyebaran berita bohong dan pencemaran nama baik, serta penyebaran data pribadi tanpa izin.
Oknum-oknum tersebut, lanjut Aditya, menghentikan penjualan secara sepihak, bahkan melakukan intimidasi ke karyawan lain. Lalu menyebarkan berita bohong bahwa Gold’s Gym akan tutup permanen pada Juni 2025. Menuduh perusahaan melakukan penipuan, lalu menguasai media sosial resmi perusahaan dan menyebarkan informasi tidak benar, baik Instagram dan WhatsApp.
“Bahkan tiga oknum ini menutup beberapa cabang tanpa persetujuan manajemen perusahaan. Alasannya karena keterlambatan gaji yang tidak benar dan memasang informasi penutupan di setiap klub,” kata Aditya.
“Oknum-oknum tersebut juga melakukan perampasan aset di kantor pusat head office mengambil barang perusahaan tanpa izin. Menyebarkan data pribadi beberapa individu,” lanjutnya.
Saat ini, manajemen mengkonfirmasi bahwa media sosial resmi Gold’s Gym adalah TikTok @goldsgymid.factcheck dan Instagram @ggid.factcheck.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video Kepala BKKBN Bicara soal Penerapan Vasektomi di RI”
[Gambas:Video 20detik]
(dpy/up)Fitness Center Bertumbangan
17 Konten
Gym-gym besar bertumbangan di tengah meningkatnya minat berolahraga. Di sisi lain, gym-gym kelas menengah makin menjamur. Fenomena apakah?
Konten Selanjutnya
Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya
-
/data/photo/2024/07/15/6694d9fc3df8d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hari Pertama Sekolah, Pemkot Palopo Ajak Para Ayah Antar Anak Sekolah Regional 14 Juli 2025
Hari Pertama Sekolah, Pemkot Palopo Ajak Para Ayah Antar Anak Sekolah
Tim Redaksi
PALOPO, KOMPAS.com –
Pemerintah Kota
Palopo
menginisiasi pelaksanaan Gerakan
Hari Pertama Sekolah
Bersama Ayah, sebuah program yang mendorong para ayah khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk terlibat langsung dalam pengasuhan anak dengan mengantarkan anak ke sekolah pada hari pertama
masuk sekolah
, Senin (14/7/2025).
Surat edaran dari Pemerintah Kota Palopo tertuang dalam surat nomor 400.13/2DPPKB yang ditandatangani Penjabat Sekretaris Daerah Kota Palopo, Ilham.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Palopo, Ilham menyatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN RI Nomor 58/PK.02.01/J24/2025 tertanggal 9 Juli 2025 tentang pelaksanaan program Quick Wins Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, khususnya melalui Program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).
“Pemkot Palopo secara resmi mengajak seluruh kepala perangkat daerah, camat, dan lurah untuk mendukung dan menyukseskan program tersebut,” kata Ilham, Minggu (13/7/2025).
Lanjut Ilham, ada tiga poin imbauan yang disampaikan, yakni Mengimbau pelaksanaan kegiatan “Hari Pertama Sekolah Bersama Ayah” di wilayah masing-masing pada Senin (14/7/2025).
“Selain itu mendorong ASN laki-laki untuk mengantar anaknya ke sekolah di hari pertama masuk sekolah dan melakukan dokumentasi berupa foto, video, atau testimoni saat mengantar anak ke sekolah, kemudian membagikannya melalui media sosial serta kanal komunikasi resmi Pemerintah Kota Palopo,” ucapnya.
Menurut Ilham, kehadiran dan peran aktif ayah pada momen penting seperti
hari pertama sekolah
memberikan dampak positif secara emosional dan psikologis bagi anak.
“Kegiatan ini juga diharapkan menjadi simbol keterlibatan ayah dalam kehidupan sehari-hari anak serta memperkuat pola pengasuhan dalam keluarga,” ujarnya.
“Gerakan ini tidak hanya berdampak pada anak secara emosional dan psikologis, tetapi juga menjadi simbol keterlibatan aktif seorang ayah dalam kehidupan sehari-hari dalam pengasuhan anak,” tambahnya.
Pemkot Palopo berharap langkah kecil ini bisa menjadi bagian dari upaya besar dalam membentuk keluarga yang berkualitas, yang pada akhirnya mendorong terwujudnya Indonesia Maju.
“Program Hari Pertama Sekolah Bersama Ayah juga sejalan dengan visi besar BKKBN dalam meningkatkan kualitas keluarga di Indonesia, di mana keterlibatan ayah dalam tumbuh kembang anak menjadi salah satu indikator penting dalam pengasuhan modern yang sehat dan seimbang,” tuturnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Menteri Wihaji Terbitkan SE, Ajak Para Ayah Antar Anak di Hari Pertama Sekolah
Jakarta –
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji, menerbitkan surat edaran (SE) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah. Menteri Wihaji mengajak para ayah untuk mengantar anaknya ke sekolah.
“Melalui kehadiran ayah pada momen penting tersebut akan tercipta kedekatan emosional yang berpengaruh positif terhadap rasa percaya diri, kenyamanan, dan kesiapan anak dalam menjalani proses belajar,” demikian salah satu isi dari SE yang diedarkan pada Jumat (11/7/2025).
Menteri Wihaji menjelaskan 20,9 persen anak-anak di Indonesia kehilangan kehadiran ayah, baik akibat perceraian, kematian, atau pekerjaan ayah yang jauh dari keluarga. Sedikitnya 33 persen remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, namun hanya 4,3 persen orang tua mendeteksi bahwa anaknya membutuhkan bantuan.
Tercatat, 37,17 persen anak usia 0-5 tahun diasuh oleh kedua orang tua kandung secara bersamaan, dan 20,9 persen keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak secara langsung di Indonesia. Data itu dipublikasikan oleh Unicef tahun 2021; I-NAMHS tahun 2022; BPS tahun 2021; dan KPAI tahun 2017. Data itu menunjukkan fenomena fatherless tengah terjadi di Indonesia.
Peluncuran program GATI
Maka, dalam upaya menekan kondisi yang kurang menguntungkan bagi perkembangan dan pertumbuhan anak ke depan, Kemendukbangga/BKKBN meluncurkan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). Peluncuran dilakukan langsung oleh Menteri Wihaji.
Dia menyebut GATI bertujuan untuk mendorong keterlibatan aktif ayah dan calon ayah dalam pengasuhan anak serta pendampingan remaja.
Kini, mengambil momentum berakhirnya liburan sekolah dan tahun ajaran baru, Menteri Wihaji menerbitkan SE Nomor 7 Tahun 2025 tentang Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah, yang mulai berlaku 14 Juli 2025. Dia menggarisbawahi gerakan ini menjadi simbol perubahan budaya pengasuhan di Indonesia, dari yang semula terpusat pada peran ibu menjadi lebih kolaboratif dan setara.
Selain ASN di lingkungan Kemendukbangga/BKKBN, Menteri Wihaji berharap para pihak ikut terlibat aktif mengedukasi keluarga, kerabat, dan tetangga untuk berpartisipasi dalam gerakan ayah mengantar anak di hari pertama sekolah. Adapun anak usia sekolah dalam gerakan ini adalah anak-anak yang berada pada jenjang PAUD hingga SMA atau sederajat.
Gerakan ayah mengantar anak di hari pertama sekolah juga mendapat landasan regulasi. Selain SE Mendukbangga/Kepala BKKBN, antara lain juga berpijak pada SE Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 10 tahun 2025 tentang Pelaksanaan Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan Ramah Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah tahun ajaran 2025/2026.
Peran ayah dalam pengasuhan anak
Menteri Wihaji mengatakan peran ayah dalam mengasuh anak sangatlah penting dan beragam. Menurutnya, ayah bukan hanya berperan sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai pendidik, pelindung, teman bermain, dan panutan bagi anak.
“Keterlibatan aktif ayah dalam pengasuhan memberikan dampak positif pada perkembangan emosional, sosial, dan kognitif anak,” ujar Wihaji.
Dia mengungkap beberapa peran penting ayah dalam pengasuhan anak. Di antaranya adalah pelindung dan pemberi rasa aman, baik secara fisik maupun emosional. Wihaji menyebut kehadiran ayah yang stabil dan mendukung dapat membantu anak merasa lebih percaya diri dan berani menjelajahi dunia.
Selain itu, sebagai teman bermain dan pembimbing; Pembangun ikatan emosional yang kuat dengan anak, mengekspresikan kasih sayang dan perhatian. Keterlibatan ayah dalam kegiatan sehari-hari, seperti mengobrol, bermain, dan memberikan sentuhan, dapat mempererat ikatan ini.
Berikutnya, panutan dan model perilaku bagi anak dalam bersikap, bertindak, dan berinteraksi dengan orang lain. Menteri Wihaji menyebut ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan dapat membantu anak membentuk karakter yang positif dan bertanggung jawab; Pendukung perkembangan anak dengan memberikan motivasi, dukungan, dan kesempatan untuk belajar hal-hal baru.
Lebih lanjut, ayah juga berperan membentuk karakter anak, mengajarkan nilai-nilai positif, dan membantu anak memahami perbedaan; termasuk pembagi tanggung jawab bersama antara ayah dan ibu dalam pengasuhan demi menciptakan lingkungan keluarga yang seimbang dan harmonis.
“Melalui peran-peran itu, ayah dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan anak dan membantu menciptakan generasi kuat, berdaya, dan berkarakter,” pungkasnya.
(fas/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Jenazah Dibawa Pakai Motor, Bupati Donggala Janji Benahi Infrastruktur
Donggala, Beritasatu.com – Bupati Donggala, Vera Elena Laruni, angkat bicara terkait viralnya video jenazah seorang aparatur sipil negara (ASN) penyuluh keluarga berencana (KB) yang dievakuasi menggunakan sepeda motor di pedalaman Kecamatan Pinembani. Ia berjanji akan segera membenahi infrastruktur dasar di wilayah tersebut.
Korban bernama Ariel Sharon, seorang ASN Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang bertugas sebagai penyuluh keluarga berencana, meninggal dunia saat menjalankan tugas di Desa Palentuma, Kamis (10/7/2025). Akibat keterbatasan akses jalan dan tidak tersedianya ambulans, warga terpaksa membawa jenazah almarhum menggunakan sepeda motor sejauh belasan kilometer.
Video yang merekam peristiwa tersebut menyebar luas di media sosial dan memicu keprihatinan serta kritik terhadap lambannya pembangunan infrastruktur di daerah tertinggal.
“Saya menyampaikan duka mendalam atas wafatnya saudara Ariel Sharon. Ini menjadi momen evaluasi besar bagi pemerintah daerah,” kata Bupati Vera, Jumat (11/7/2025).
Vera menyampaikan akan segera mengambil langkah konkret, seperti melakukan audit menyeluruh terhadap fasilitas kesehatan dan transportasi darurat di wilayah pedalaman, mempercepat pembangunan akses jalan ke desa-desa terisolasi seperti Palentuma, serta mengevaluasi kinerja instansi terkait, termasuk Dinas Kesehatan.
“Kami mohon maaf kepada keluarga almarhum dan berkomitmen untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terulang,” tambahnya.
Desa Palentuma hingga kini masih tergolong wilayah dengan akses terbatas di kawasan pegunungan Donggala. Kondisi jalan yang rusak, tidak beraspal, dan rawan longsor menjadi kendala utama dalam pelayanan publik, terutama saat situasi darurat medis.
Aktivis layanan publik menyoroti bahwa kasus ini hanyalah satu dari banyak insiden serupa di wilayah-wilayah yang belum tersentuh pembangunan memadai.
“Ketika jenazah harus dibawa pakai motor karena tak ada jalan dan ambulans, itu bukan sekadar tragedi, tetapi cermin kegagalan sistem,” ujar Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Celebes Ahmad HT.
-

Viral Pemotor Bonceng Jenazah di Donggala, Potret Mirisnya Infrastruktur
GELORA.CO – Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria membonceng jenazah menggunakan sepeda motor di Kecamatan Pinembani, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, viral dan memantik keprihatinan publik.
Peristiwa itu terjadi di Desa Palentuma, kawasan dataran tinggi yang hingga kini masih terkucil karena buruknya infrastruktur jalan. Dalam video berdurasi singkat yang beredar di media sosial, tampak jenazah yang dibungkus kain jarik diletakkan di jok belakang motor Honda Revo, dengan bantuan batang kayu sebagai penyangga.
Jenazah tersebut diketahui adalah seorang aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di lingkup Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Donggala. Saat kejadian, almarhum tengah menjalankan tugas di wilayah terpencil itu.
Minimnya akses transportasi, terutama kendaraan roda empat seperti ambulans, memaksa warga menggunakan sepeda motor untuk membawa jenazah menuju lokasi pemakaman. Jalan sempit, rusak parah, dan hanya bisa dilalui roda dua menjadi tantangan utama di kawasan tersebut.
Fenomena ini memicu gelombang empati dari warganet. Ribuan kali dibagikan, video itu menuai komentar yang menyoroti masih lemahnya pembangunan infrastruktur di daerah terpencil. Banyak yang mendesak pemerintah untuk segera membuka akses jalan layak agar pelayanan dasar, termasuk darurat medis dan kemanusiaan, dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Peristiwa ini menjadi pengingat nyata bahwa pembangunan yang merata masih menjadi pekerjaan rumah besar, terutama bagi daerah yang jauh dari pusat kota.
-

Ini Alasan Banyak Warga +62 Pilih Tunda Nambah Anak Lebih dari Satu
Jakarta –
United Nations Population Fund (UNFPA) mengatakan banyak orang yang semakin khawatir akan ketidakpastian ekonomi dan keberlanjutan lingkungan hidup, yang membuat mereka menahan keinginannya untuk memiliki atau menambah anak. Jika dibiarkan, tren ini bisa mengakibatkan krisis kependudukan di masa depan.
Hal tersebut terungkap melalui laporan Situasi Kependudukan Dunia atau State of World Population (SWP) 2025 yang dibuat oleh UNFPA dan YouGov. Survei melibatkan 14 ribu responden di 14 negara, yang menjadi tempat tinggal dari lebih sepertiga penduduk global, termasuk Indonesia.
Laporan ini diterbitkan setiap tahun sejak 1978, menyoroti berbagai isu yang muncul di bidang kependudukan dan kesehatan seksual dan reproduksi. Laporan SWP mengangkat isu-isu tersebut ke arus utama, dan mengeksplorasi berbagai tantangan serta peluang yang dihadirkannya bagi pembangunan internasional.
Di Indonesia, 74 persen perempuan dan 77 persen laki-laki ingin memiliki dua anak atau lebih. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata global, yakni 62 persen pada perempuan dan 61 persen pada laki-laki.
Namun, keinginan mereka tertahan oleh kekhawatiran akan tingginya biaya membesarkan anak (39 persen), keterbatasan tempat tinggal (22 persen), hingga ketidakstabilan pekerjaan (20 persen).
“Krisis fertilitas sesungguhnya bukanlah soal orang yang tidak ingin punya anak, melainkan banyak yang ingin punya anak tapi tidak mampu,” kata Hassan Mohtashami, UNFPA Indonesia Representative pada press briefing SWP 2025, di kantor UNFPA, Jakarta Pusat, Kamis (03/07/2025).
Survei tersebut juga mengungkapkan, Indonesia berada di peringkat 5 teratas di antara 14 negara yang respondennya mengatakan mereka merasa tidak mampu untuk memiliki anak pada waktu yang mereka inginkan, yaitu lebih dari 20 persen.
Sementara itu, Deputi Pengendalian Kependudukan, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan krisis fertilitas belum terjadi di Indonesia, tetapi tetap perlu diwaspadai.
Menurutnya, Indonesia saat ini memiliki angka pertumbuhan penduduk di Indonesia sekitar 1,1 persen, dengan angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) 2,11 persen. Laporan SWP ini menjadi masukan untuk kebijakan kependudukan di Indonesia ke depan.
“Pemerintah juga sudah memiliki strategi dan program dalam mengoptimalkan layanan KB, kesehatan ibu dan anak, angkatan kerja perempuan, serta kesejahteraan keluarga seperti Quick Wins Kemendukbangga yang di antaranya ada Taman Asuh Sayang Anak,” katanya dalam acara yang sama.
Pemerintah juga, lanjutnya, sudah sejak lama tidak mengampanyekan ‘dua anak cukup’, diganti dengan edukasi tentang perencanaan keluarga yang matang.
“Kita jaga itu adalah Empat Terlalu. Kalau ingin punya anaknya jangan terlalu dekat jaraknya, jangan terlalu tua, jangan terlalu muda, jangan terlalu banyak-banyak,” imbuhnya.
“Kami juga selalu mengedepankan hak dari perempuan. Karena tadi kita tidak memaksa, ya memang ada dari perempuan, mereka mau punya anak berapa saja, itu silahkan. Tapi kami akan mencoba untuk mencapai pandangan, ini loh, kalau ingin membangun keluarga yang sehat, keluarga berencana itu, yang Empat Terlalu itu yang harus dijaga,” ucapnya.
(suc/naf)

