Kementrian Lembaga: BKKBN

  • Menyesal Vasektomi, Mungkinkah Disambung Kembali? Begini Penjelasan Medis

    Menyesal Vasektomi, Mungkinkah Disambung Kembali? Begini Penjelasan Medis

    Jakarta

    Belum lama ini viral pengakuan pria di DKI Jakarta yang menyesal vasektomi setelah dicerai istri. Niat baiknya dinilai tak berbalas lantaran istri memilih menikah kembali dengan pria lain.

    Fakta Hidayatulloh (31) bahkan memutuskan vasektomi di usia 26 tahun, setelah melihat istrinya tiga kali melahirkan. “Waktu itu di pikiran saya kasihan sama istri dan berpikir akan sampai mati sama dia,” tutur pria yang akrab disapa Ata kepada detikcom, Minggu (20/4/2025).

    Minat pria untuk memilih KB vasektomi di Indonesia relatif masih sangat rendah, bila mengacu data Sistem Informasi Keluarga BKKBN, hanya 0,25 persen pria yang memilih KB jenis ini. Salah satu kekhawatiran di baliknya adalah tidak lagi bisa memiliki anak secara permanen.

    Mungkinkah Disambung Kembali?

    Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha menyebut hal itu bisa saja dilakukan. Namun, kemungkinan untuk bisa terjadi kehamilan lebih kecil ketimbang sebelum menjalani prosedur tersebut.

    “Kalau nanti bisa disambung lagi gak ikatannya kalau ingin hamil? Bisa sih cuman kebehasilannya setelah dipotong itu cuma sekitar 15-25 persen saja,” tutur dia, saat dihubungi beberapa waktu lalu. .

    “Itu hasil penelitiannya.”

    Dikutip dari Mayo Clinic, pembalikan vasektomi atau vasectomy reversal adalah prosedur yang dapat dilakukan pria yang telah menjalani vasektomi. Prosedur ini menyambungkan kembali setiap saluran yang membawa sperma dari testis ke dalam air mani.

    Setelah pembalikan vasektomi berhasil, sperma dapat kembali masuk ke dalam air mani, sehingga memungkinkan pasangan untuk kembali memiliki keturunan.

    Tingkat kehamilan setelah pembalikan vasektomi bervariasi, antara sekitar 30 hingga lebih dari 90 persen tergantung pada jenis prosedurnya. Faktor-faktor seperti usia pasangan, rentang waktu sejak vasektomi, serta apakah memiliki masalah kesuburan sebelum vasektomi dapat memengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan setelah pembalikan vasektomi.

    Berikut jenis prosedur pembalikan vasektomi yang dapat dilakukan:

    Vasovasostomi

    Pada prosedur ini, dokter bedah menjahit kembali ujung-ujung yang terputus dari setiap saluran yang membawa sperma (vas deferens) ke dalam air mani.

    Vasoepididimostomi

    Prosedur ini menempelkan vas deferens langsung ke organ kecil di bagian belakang setiap testis yang menampung sperma (epididimis). Vasoepididymostomy lebih rumit dibandingkan vasovasostomi dan biasanya dilakukan ketika vasovasostomi tidak dapat dilakukan atau memiliki tingkat keberhasilan yang rendah.

    Keputusan untuk melakukan vasovasostomi atau vasoepididimostomi bergantung pada apakah sperma terlihat saat cairan vas deferens dianalisis pada saat operasi. Dalam kebanyakan kasus, dokter bedah memutuskan selama operasi teknik mana yang paling cocok.

    Terkadang kombinasi dari dua teknik bedah diperlukan – vasovasostomi di satu sisi dan vasoepididimostomi di sisi lainnya. Semakin lama jarak waktu sejak vasektomi, semakin besar kemungkinan seorang pria memerlukan vasoepididimostomi di satu atau kedua sisi.

    (ath/naf)

  • Viral Kisah Pilu Pria di DKI, Rela Vasektomi Ujung-ujungnya Malah Ditinggal Istri

    Viral Kisah Pilu Pria di DKI, Rela Vasektomi Ujung-ujungnya Malah Ditinggal Istri

    Jakarta

    Fakta Hidayatulloh adalah satu dari sebagian kecil pria yang memutuskan vasektomi di Indonesia. Menurut data Sistem Informasi Keluarga BKKBN 2022, hanya 0,25 persen pria yang berani memutuskan vasektomi.

    Pria yang akrab disapa Ata itu memilih KB vasektomi, bahkan di usia muda yakni 26 tahun. Alasannya sederhana, ia tak ingin menyusahkan istri yang kala itu khawatir dengan berbagai efek samping bila memilih KB.

    Ata dan istri sebelumnya juga sudah memiliki tiga anak. Sayang, hubungan keduanya tidak bertahan lama.

    “Memutuskan vasektomi awalnya atas dasar kasih sayang saya terhadap mantan istri, karena saya menyaksikan langsung istri saya melahirkan, saya rasa juga harus berkorban demi dia,” tutur Ata saat dihubungi detikcom Minggu (20/4/2025).

    “Saya vasektomi di umur 26 tahun, karena saya waktu itu berpikir akan sampai mati sama istri. Setelah dia ninggalin sekarang, sakitnya luar biasa,” lanjutnya.

    Karena kejadian ini, dirinya berpesan agar berpikir ulang untuk memutuskan vasektomi saat belum berusia di atas 30 tahun. Menurutnya, keputusan besar tersebut harus didasari dengan pemikiran bijak.

    Terlepas dari apa yang dialami Ata, KB vasektomi sebetulnya minim efek samping. Seperti yang dialami pria domisili Jakarta Pusat tersebut, ia hanya merasakan sedkit nyeri pada bagian kelamin di awal pasca vasektomi.

    “Nggak terlalu lama itu hanya tiga hari alhamdulillah sudah normal lagi.”

    Vasektomi juga didapatkannya secara gratis melalui program-program yang banyak digelar pemerintah daerah.

    (naf/up)

  • Duta Genre Desa, Upaya Pemkab Mojokerto Gercep Stunting 2025

    Duta Genre Desa, Upaya Pemkab Mojokerto Gercep Stunting 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dalam menurunkan angka stunting terus digencarkan. Salah satu langkah strategis dilakukan melalui peningkatan kapasitas Duta Genre Desa berbasis masyarakat dalam rangka melaksanakan program unggulan Gerakan Percepatan Penurunan Stunting (Gercep Stunting) tahun 2025.

    Acara yang digelar di Pendopo Graha Maja Tama (GMT) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto pada, Selasa (15/4/2025) tersebut dihadiri Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, Ketua TP PKK sekaligus Bunda Genre Kabupaten Mojokerto Shofiya Hanak Al Barra, perwakilan ISNU Mojokerto Ghozali, serta jajaran Kepala OPD dan instansi terkait.

    Dalam laporannya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Bambang Purwanto menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 366 peserta yang terdiri dari 270 Duta Genre Desa, Ketua TP PKK Kecamatan, Kasi Kemasyarakatan Kecamatan, Duta Genre Kabupaten, Insan Genre, Saka Kencana, dan para penyuluh KB.

    “Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah penguatan Duta Genre Desa sebagai figur dan motivator dari kalangan remaja di tingkat desa yang akan membantu mensosialisasikan program Genre pada remaja dan masyarakat dalam rangka pencegahan stunting dari hulu melalui remaja serta meningkatkan partisipasi remaja pada kelompok remaja di masyarakat,” ungkapnya.

    Bambang menjelaskan jika kegiatan tersebut merupakan implementasi dari berbagai regulasi nasional seperti Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009, Perpres Nomor 72 Tahun 2021, dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2021. Sementara biaya kegiatan bersumber dari anggaran DAK Non Fisik Dinas P2KBP2 Tahun Anggaran 2025.

    Sementara itu, dalam arahannya, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra menegaskan bahwa penanganan stunting tidak hanya dilihat dari sisi kesehatan saja, namun mencakup dimensi yang lebih luas. Stunting merupakan suatu kondisi yang bukan hanya terkait masalah gangguan pertumbuhan fisik.

    “Tetapi juga tentang dampak yang muncul pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Balita yang mengalami stunting berisiko menghadapi penurunan kemampuan kognitif, produktivitas, dan rentan terhadap penyakit tidak menular,” jelasnya.

    Gus Barra (sapaan akrab, red) menekan stunting terdapat lima kelompok yang menjadi sasaran utama stunting yakni remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita usia 0–59 bulan. Untuk mendukung hal tersebut, Pemkab Mojokerto telah menggulirkan berbagai program unggulan, seperti bedah rumah untuk meningkatkan kelayakan hunian masyarakat miskin.

    “Kita punya program bedah rumah. Di sini rumah-rumah yang tidak layak huni, ini memberikan sumbangsih terkait dengan statistik kemiskinan dan statistik stunting. Oleh karena itu, kita bedah rumah ini akan menyasar ribuan rumah yang tidak layak huni di Kabupaten Mojokerto, ada sekitar 15 ribu. Bedah rumah ini menjadi program kita,” ujarnya.

    Menurutnya hal tersebut menjadi faktor eksternal, faktor luar yang akan kemudian menurunkan angka stunting. Selain itu, Pemkab Mojokerto meluncurkan program Universal Health Coverage (UHC) Prioritas yang memberikan jaminan layanan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat, termasuk kelompok rentan.

    “Diperlukan kolaborasi lintas sektor dengan pendekatan pentahelix, yakni sinergi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat. Duta genre menjadi agen perubahan bagi remaja-remaja yang lainnya. Kami berharap Anda semua akan menyasar kepada pemuda-pemuda lainnya yang memiliki kepedulian yang sama untuk bersama-sama menurunkan angka stunting di Kabupaten Mojokerto,” harapnya.

    Karena stunting, lanjutnya, merupakan sesuatu yang sangat merugikan bagi masyarakat ke depannya. Gus Barra berharap para Duta Genre mampu menyebarkan edukasi tentang kesehatan reproduksi, gizi, dan perencanaan kehidupan berkeluarga kepada sesama remaja, demi membentuk generasi yang sehat, tangguh, dan siap menghadapi masa depan.

    “Kita berharap kalian semua memiliki peran yang sangat sentral dan aktif untuk menurunkan angka stunting yang ada di Kabupaten Mojokerto, agar ke depannya anak-anak kita bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang optimis menatap masa depannya serta menjadi anak-anak yang berhasil, berguna, bermanfaat untuk agama, manusia dan bangsa Indonesia,” pungkasnya. [tin/ian]

  • MMP Kaltim Bantu Penyediaan Air Bersih untuk Penurunan Stunting

    MMP Kaltim Bantu Penyediaan Air Bersih untuk Penurunan Stunting

    Kutai Kartanegara, Beritasatu.com – Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, PT Migas Mandiri Pratama (MMP) Kaltim menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Salah satu inisiatif utama di triwulan ketiga 2024 adalah pembangunan fasilitas sumur bor air bersih untuk mendukung upaya penurunan angka stunting di Kalimantan Timur.

    Program ini merupakan hasil kolaborasi antara MMP Kaltim, BKKBN Provinsi Kaltim, dan TNI AD dari Kodim 0906 Kutai Kartanegara serta Kodim 0908 Kota Bontang. Perusahaan mengalokasikan Rp300 juta untuk proyek ini, yang ditujukan bagi 408 jiwa penerima manfaat di dua lokasi prioritas.

    Lokasi pertama di Desa Sabintulung, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, telah selesai pada September 2024 dan melayani 85 KK (257 jiwa). Sementara itu, sumur bor kedua yang berada di Pulau Gusung, Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara, telah diresmikan pada 7 November 2024 dan melayani 50 KK (151 jiwa).

    Direktur Utama PT MMP Kaltim menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan infrastruktur dasar yang mendukung kehidupan sehat dan sejahtera. Inisiatif ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 3, yang berfokus pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

    Pembangunan fasilitas sumur bor air bersih untuk mendukung upaya penurunan angka stunting di Kalimantan Timur. – (MMP Kaltim/Istimewa)

    Dengan strategi diversifikasi bisnis yang matang serta komitmen sosial yang tinggi, MMP Kaltim semakin mengukuhkan perannya sebagai entitas bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Timur. Ke depan, perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi bisnis sekaligus memperluas dampak positifnya bagi masyarakat.

  • Silaturahmi atau Isyarat ‘Matahari Kembar’?

    Silaturahmi atau Isyarat ‘Matahari Kembar’?

    – Pemilu 2029 masih lama namun hawa persaingan, timses serta konsolidasi sangat terasa .

    Kunjungan beruntun sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju ke kediaman Jokowi di Solo selama Lebaran memantik pertanyaan publik.

    Di tengah masa transisi kekuasaan, silaturahmi yang disebut ‘biasa’ itu dinilai punya makna politik yang tak bisa diabaikan.

    Momentum Lebaran 2025 dimanfaatkan sejumlah menteri kabinet untuk bersilaturahmi ke rumah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di Surakarta.

    Namun, langkah ini bukan sekadar agenda personal.

    Dalam dinamika politik pasca-Pilpres dan menjelang pemerintahan baru, pertemuan bertubi-tubi ini justru memantik isu panas: ada apa di balik silaturahmi ini?

    Kehadiran mereka, yang diklaim sebagai kunjungan Lebaran, menjadi sorotan.

    Di tengah proses transisi menuju pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, muncul kekhawatiran soal potensi “matahari kembar” di tubuh kekuasaan.

    PKS Ingatkan: Jangan Ada Dua Pusat Komando

    Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menanggapi serius pertemuan intens para menteri dengan Jokowi.

    Ia menyebut silaturahmi adalah tradisi baik, namun mengingatkan bahwa pemerintahan sudah dipimpin Prabowo Subianto.

    “Silaturahmi itu bagus, tapi jangan sampai menimbulkan persepsi adanya dua matahari dalam satu pemerintahan,” kata Mardani, Jumat (11/4/2025).

    Menurutnya, Prabowo telah menunjukkan kapasitas dan arah kepemimpinannya dengan tegas.

    Namun tetap, kesan adanya dualisme komando harus dihindari agar tak menciptakan kebingungan dalam birokrasi dan publik.

    “Satu matahari saja sudah cukup berat, apalagi dua,” ujarnya tegas.

    Parade Menteri: Dari Bahlil hingga Menkes

    Kunjungan dimulai sejak Rabu malam, 9 April 2025, ketika Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Kepala BKKBN Wihaji datang ke kediaman Jokowi.

    Esok harinya, giliran Menko Perekonomian Zulkifli Hasan yang hadir.

    Pada Jumat (11/4), Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono disusul Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin datang membawa keluarga masing-masing.

    Para menteri itu kompak menyebut agenda mereka hanya untuk “silaturahmi Lebaran” dan menjalin hubungan baik dengan Jokowi, yang disebut sebagian dari mereka masih dianggap “bos”.

    “Silaturahmi sama bekas bos saya, sekarang masih bos saya,” ujar Trenggono, tersenyum.

    Publik Bertanya: Apa Makna Silaturahmi Ini?

    Meski narasi yang dibangun adalah hubungan personal dan Lebaran, publik tak menelan mentah-mentah penjelasan itu.

    Waktu dan pola kunjungan yang beruntun justru memperkuat spekulasi: apakah ini hanya silaturahmi atau sinyal arah kekuasaan baru yang tidak tunggal?

    Dalam situasi transisi, setiap gestur politik dibaca dalam banyak lapisan.

    Di satu sisi, silaturahmi bisa dimaknai sebagai penghormatan kepada pemimpin sebelumnya.

    Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa kekuasaan Jokowi masih memengaruhi arah kebijakan dan komposisi kabinet di masa depan.

    Loyalitas Politik Harus Jelas

    Mardani Ali Sera menyampaikan satu pesan utama: loyalitas birokrat dan menteri harus tunggal.

    Ia berharap semua elemen kabinet tetap memegang komando dari presiden terpilih yang sah—bukan terpecah antara dua figur.

    “Pak Prabowo adalah presiden kita. Pemerintahan ke depan harus berjalan di bawah satu arah, bukan dua poros kekuasaan,” ujarnya.

    Di tengah suasana Lebaran yang hangat, silaturahmi bisa jadi terasa wajar. Tapi dalam politik, tak ada yang benar-benar tanpa makna.

    Ramai-ramai menteri menemui Jokowi di masa transisi bisa dilihat sebagai manuver simbolik, penguatan relasi, atau bahkan penegasan pengaruh.

    Namun satu hal pasti: Indonesia hanya butuh satu matahari untuk memimpin, bukan dua. Pemerintahan Prabowo perlu didukung penuh, tanpa bayang-bayang kekuasaan ganda.***

  • Prabowo Tegaskan Pengawasan untuk MBG: Saya Tidak Bisa Dibohongi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 April 2025

    Prabowo Tegaskan Pengawasan untuk MBG: Saya Tidak Bisa Dibohongi Nasional 9 April 2025

    Prabowo Tegaskan Pengawasan untuk MBG: Saya Tidak Bisa Dibohongi
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    menekankan pentingnya
    pengawasan
    dalam pelaksanaan program prioritasnya, yakni
    Makan Bergizi Gratis
    (
    MBG
    ).
    Pengawasan
    tersebut penting agar program MBG tidak dikorupsi dan dapat berjalan sesuai dengan tujuan utamanya.
    Bagaimana langkah Prabowo dalam mengawal program MBG? Berikut adalah petikan wawancaranya oleh enam pemimpin redaksi media pada Minggu (6/4/2025).
    Bagaimana pengawasan untuk program MBG agar tidak dikorupsi?
    Pengawasan sangat penting. Karena itu, kita didik manajer dan karena itu saya minta semua lembaga yang ada di sekitar itu mengawasi.
    Satu, saya minta Komandan Kodim mengawasi, kepala polisi mengawasi, camat mengawasi, kabupaten mengawasi, kepala-kepala sekolah mengawasi. Jadi kepala sekolah, kalau dia lihat makannya enggak benar, cepat laporan.
    Kadang-kadang kan ada, force majeure, pernah ada peristiwa mati listrik. Kamar pendingin, freezer, mati. Berapa jam, daging sudah gak bagus, ya kan? Tapi, karena ada manajer, begitu dikasih tahu, dia datang, langsung diganti makanan lain.
    Jadi ya kita harus waspada, pengawasan.
    Dan, kita sudah tangkap beberapa peristiwa, ya wajarlah, ya kan? Yang bekerja di dapur, ketahuan itu bawa dibungkus. Kita sudah bisa tahu, ya kan, ayam itu dipotong berapa itu ketahuan.
    Begini masalah telur. Ini pengalaman saya, kalau telur dadar (yang) diberi, nah ini enggak bagus ini. Karena (telur) dadar itu belum tentu kita yakin ini satu telur, (untuk) satu orang. Dadar itu bisa tiga orang, satu telur.
    Bisa dikasih tepung, ya kan? Jadi, waktu saya periksa, ndilalah yang saya periksa hari itu, ada telur dadar. Jangan lagi, ya. Harus telur rebus atau telur ceplok. Jadi, utuh, ya? Utuh, satu. Ini kalau kecenderungan dapur-dapur, maunya dadar. Di tentara juga dadar.
    Satu juga kecenderungan yang saya tangkap, itu kalau makanannya itu terlalu hitam, itu minyak gorengnya itu dipakai berkali-kali. Jadi ini kita sidak.
    Bapak ini detail sekali ya soal MBG ini?
    Saya itu gak bisa dibohongi. Saya prihatin, tapi yang saya sedih, ya saya datang ke suatu desa atau suatu daerah, nanti ada ibu-ibu datang, “Pak, desa sebelah sudah dapat makan bergizi, desa kami belum”.
    “Aduh, sabar ya, Bu. Ini uang negara.” Kalau kita sampaikan belum siap. Untung saya punya Kepala Badan (Gizi Nasional) ini, Pak Dadan.
    Kemarin ya, saya semangat lagi. Saya ketemu mantan Presiden Brasil, Ibu Dilma Rousseff. Dia mantan presiden, dia cerita, si Brasil untuk kasih makan anak-anak mereka, itu yang dikasih makan kalau tidak salah hanya 30 juta (anak), butuh 11 tahun. Dia cerita sama saya.
    Ini bangsa Indonesia ada boneknya itu, kita 82 juta dalam satu tahun. Iya kan?
    Artinya MBG ini program besar?
    Tapi bisa (dilaksanakan), karena kita pakai asas organisasi. Organisasi itu kalau udah bagus, tinggal replikasi-replikasi. Dan kita ada satu lagi yang dianggap, diperhatikan orang. Kita antar makan kepada ibu hamil. We deliver food (untuk) ibu hamil.
    Untuk mencegah stunting ini ya Pak?
    Iya. Mungkin di seluruh dunia mungkin (hanya) kita. Saya enggak tahu di negara lain. Tapi, ini hebatnya tuh inisiatif Pak Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional). Ternyata BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), dia punya petugas di desa. Penyuluh KB.

    Jadi, sekarang tugas tambahan penyuluh KB, dia ambil makan dari dapur, dia antar ke ibu hamil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wamen BKKBN Pamer Program MBG dalam Sidang di Markas Besar PBB 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 April 2025

    Wamen BKKBN Pamer Program MBG dalam Sidang di Markas Besar PBB Nasional 8 April 2025

    Wamen BKKBN Pamer Program MBG dalam Sidang di Markas Besar PBB
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau BKKBN, Ratu Ayu
    Isyana Bagoes Oka
    , memamerkan program prioritas pemerintahan Presiden
    Prabowo Subianto
    dalam sidang Commission on Population and Development (CPD) sesi ke-58 di Markas Besar PBB, New York.
    Salah satu hal yang dipamerkan Isyana di depan para delegasi PBB yakni program
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) dan
    Pemeriksaan Kesehatan Gratis
    yang masuk dalam program prioritas Prabowo.
    “Program mencakup penguatan layanan kesehatan universal, peningkatan kualitas pendidikan, perlindungan sosial, serta upaya menanggulangi kemiskinan dan kekurangan gizi, melalui program Makan Bergizi Gratis dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis,” kata dia dalam sidang di Markas Besar PBB, dikutip dalam keterangan resmi, Selasa (8/4/2025).
    Sidang CPD sesi ke-58 mengangkat tema “Ensuring Health Lives and Promoting Well-being for All at All Ages” yang berfokus pada pentingnya kehidupan sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua orang di segala usia.
    Isyana menyoroti tiga substansi pokok, yakni Capaian Indonesia dalam SDGs dan ICPD Program of Action, dengan mencatatkan peningkatan angka harapan hidup masyarakat Indonesia dan keberhasilan dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak.
    Kemudian, Cakupan Layanan Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang semakin luas, dengan penekanan pada akses yang adil bagi seluruh masyarakat.
    “Pentingnya penguatan kerjasama multi-pihak, khususnya kerjasama Selatan-Utara, Selatan-Selatan, dan Triangular, untuk mendukung pencapaian SDGs dan ICPD Program of Action dalam menghadapi masalah kesehatan kependudukan,” kata dia.
    Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Budi Setiyono, juga menyampaikan upaya Indonesia mengembangkan pendekatan holistik yang mencakup seluruh siklus hidup manusia.
    “Pendekatan ini untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia di setiap tahap kehidupan,” ucap Budi.
    Budi mengatakan, Indonesia telah mencapai cakupan layanan JKN yang kini mencapai 96 persen berkat kerja sama antara masyarakat dan lembaga pemerintahan.
    “Keberhasilan ini tidak terlepas dari integrasi digital (
    platform e-health
    ), peran pekerja kesehatan masyarakat, serta kemitraan publik-swasta yang memastikan akses kesehatan yang adil bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wamen Isyana Pimpin Delegasi RI di Sidang Komisi Kependudukan dan Pembangunan di New York AS – Halaman all

    Wamen Isyana Pimpin Delegasi RI di Sidang Komisi Kependudukan dan Pembangunan di New York AS – Halaman all

    Isyana menyampaikan capaian Indonesia soal peningkatan angka harapan hidup masyarakat Indonesia dan penurunan angka kematian ibu dan anak.

    Tayang: Selasa, 8 April 2025 17:30 WIB

    HO/BKKBN

    WAKIL MENTERI ISYANA DI AS – Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka memimpin Delegasi Republik Indonesia dalam Sidang Commission on Population and Development (CPD) Sesi ke-58 di Markas Besar PBB di New York, 7-11 April 2025. 

    ​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka memimpin Delegasi Republik Indonesia dalam Sidang Commission on Population and Development (CPD) Sesi ke-58 di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS) 7-11 April 2025.

    Sidang CPD Sesi ke-58 mengangkat tema “Ensuring Health Lives and Promoting Well-being for All at All Ages” yang berfokus pada pentingnya memastikan kehidupan sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua orang di segala usia.

    Pada kegiatan itu, Isyana menyampaikan terkait capaian Indonesia dalam SDGs dan ICPD Program of Action, dengan mencatatkan peningkatan angka harapan hidup masyarakat Indonesia dan keberhasilan dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak.

    Kemudian, Cakupan Pelayanan Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang semakin luas, dengan penekanan pada akses yang adil bagi seluruh masyarakat.

    Serta upaya pemerintah menanggulangi kemiskinan dan kekurangan gizi, seperti melalui program Makan Bergizi Gratis dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis.

    “Pentingnya penguatan kerjasama multipihak, khususnya kerjasama Selatan-Utara, Selatan-Selatan, dan Triangular, untuk mendukung pencapaian SDGs dan ICPD Program of Action dalam menghadapi masalah kesehatan kependudukan,” tutur dia.

    Commission on Population and Development (CPD) merupakan komisi yang didirikan oleh Economic and Social Council (ECOSOC) PBB pada tahun 1994 yang merupakan penamaan ulang dari Population Commission. Anggota CPD merupakan perwakilan negara dari 47 Negara termasuk Indonesia.

    Selain pertemuan bilateral, wakil Menteri juga akan menjadi pembicara pada kegiatan side event yang dijadwalkan akan dilangsungkan pada rangkaian kegiatan CPD sesi- 58 tahun ini.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Mengenal Lebaran Ketupat, Dirayakan Besok, 7 Hari Usai Idul Fitri

    Mengenal Lebaran Ketupat, Dirayakan Besok, 7 Hari Usai Idul Fitri

    TRIBUNJAKARTA.COM – Mengenal Lebaran Ketupat yang ada di Indonesia.

    Mengutip Tribunnews, rupanya di Indonesia ada wilayah yang merayakan Lebaran Ketupat.

    Dilaksanakan pada hari ke-7 setelah Idul Fitri, atau 8 Syawal Tahun Hijriyah, Lebaran Ketupat di tahun ini jatuh pada 7 April 2025 besok.

    Menurut beberapa sumber, tradisi ini diperkenalkan pertama kali kepada masyarakat Jawa oleh salah satu Wali Songo, yakni Sunan Kalijaga.

    Saat menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, Sunan Kalijaga memperkenalkan tradisi kupat menjadi dua istilah, yakni ba’da Lebaran (setelah puasa) dan ba’da Kupat (setelah Lebaran).

    Ba’da Leberan sendiri berarti masyarakat melaksanakan salat Idul Fitri dan melakukan silaturahmi.

    Sementara ba’da Kupat asrtinya 7 hari setelah Idul Fitri yang bertepatan pada tanggal 8 Syawal.

    Kegiatan yang dilakukan saat Lebaran Ketupat bervariasi, di antaranya melaksanakan tradisi hajatan, selamatan/kondangan, dan lain sebagainya.

    Dalam tradisi masyarakat Jawa, tradisi ini adalah simbol kebersamaan dengan memasak ketupat dan mengantarkannya ke sanak saudara terdekat, dikutip dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

    lihat foto
    KLIK SELENGKAPNYA: Drama Sandi Butar Butar Dipecat Dua Kali dari Damkar Depok Jadi Sorotan. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Pernah Pesan Kerjanya Pakai Tangan Bukan Mulut.

    Pada masa Sunan Kalijaga, menjelang ba’da Kupat hampir setiap rumah di Jawa terlihat menganyam daun kelapa dalam bentuk ketupat yang akan dimasak kembali untuk dibagikan kepada kerabat terdekat. 

    Sunan Kalijaga saat itu membawa ajaran puasa 6 hari pada bulan Syawal yang diajarkan untuk umat Islam.

    Sementara itu, Dr. Fahruddin Faiz, seorang dosen Aqidah Filsafat Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, mengatakan Sunan Kalijaga menciptakan istilah ketupat atau dalam bahasa Jawa kupat.

    “Ketupat ini memiliki makna khusus, ada kualitas individual, kualitas sosial, dan kualitas spiritual,” kata Fahruddin.

    Menurut tradisi Jawa, kupat (ketupat) adalah singkatan dari “Ngaku Lepat” dan “Laku Papat”.

    “Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan, sedangkan laku papat artinya empat tindakan.

    Laku papat berdasarkan lahir ialah takbir, zakat, salat Ied, dan silaturahmi.

    Selain mengajarkan berbagi dengan sesama, Lebaran Ketupat turut mengajarkan masyarakat untuk memohon maaf dengan hati bersih agar persaudaraan tetap terjalin dan tidak ada dendam, dikutip dari Kementerian Kesehatan.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Dirayakan 7 Hari setelah Hari Raya Idul Fitri, Apa Itu Lebaran Ketupat? – Halaman all

    Dirayakan 7 Hari setelah Hari Raya Idul Fitri, Apa Itu Lebaran Ketupat? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Apa itu Lebaran ketupat yang dirayakan seminggu setelah hari raya Idul Fitri? Berikut ini penjelasannya.

    Lebaran ketupat atau ba’da kecil adalah salah satu tradisi masyarakat Jawa yang ada sejak abad ke-15.

    Lebaran ketupat dilaksanakan pada hari ke-7 setelah Idul Fitri atau tepatnya pada 8 Syawal tahun Hijriyah.

    Tahun ini Idul Fitri jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025, sehingga Lebaran ketupat dilaksanakan pada hari Senin berikutnya atau 7 April 2025.

    Kegiatan yang dilakukan saat lebaran ketupat bervariasi, di antaranya melaksanakan tradisi hajatan, selamatan/kondangan, dll.

    Dalam tradisi masyarakat Jawa, tradisi ini adalah simbol kebersamaan dengan memasak ketupat dan mengantarkannya ke sanak saudara terdekat, dikutip dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

    Asal-usul

    Menurut beberapa sumber, tradisi ini diperkenalkan pertama kali kepada masyarakat Jawa oleh salah satu Wali Songo, yaitu Sunan Kalijaga.

    Ketika menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, Sunan Kalijaga memperkenalkan tradisi kupat menjadi dua istilah.

    Pertama, ba’da Lebaran (setelah puasa), yaitu masyarakat melaksanakan salat Idul Fitri dan melakukan silaturahmi.

    Kedua, ba’da Kupat (setelah Lebaran) atau 7 hari setelah Idul Fitri, yang bertepatan pada tanggal 8 Syawal.

    Menjelang ba’da Kupat pada masa Sunan Kalijaga, hampir setiap rumah di Jawa terlihat menganyam daun kelapa dalam bentuk ketupat yang akan dimasak kembali untuk dibagikan kepada kerabat terdekat. 

    Sunan Kalijaga saat itu membawa ajaran puasa 6 hari pada bulan Syawal yang diajarkan untuk umat Islam.

    Dr. Fahruddin Faiz, seorang dosen Aqidah Filsafat Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, mengatakan Sunan Kalijaga menciptakan istilah ketupat atau dalam bahasa Jawa kupat.

    “Ketupat ini memiliki makna khusus, ada kualitas individual, kualitas sosial, dan kualitas spiritual,” kata Fahruddin.

    Menurut tradisi Jawa, kupat (ketupat) adalah singkatan dari “Ngaku Lepat” dan “Laku Papat”.

    “Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan, sedangkan laku papat artinya empat tindakan.

    Laku papat berdasarkan lahir ialah takbir, zakat, salat Id, dan silaturahmi.

    Selain mengajarkan berbagi dengan sesama, lebaran ketupat juga mengajarkan masyarakat untuk memohon maaf dengan hati bersih agar persaudaraan tetap terjalin dan tidak ada dendam, dikutip dari Kementerian Kesehatan.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)