Kementrian Lembaga: BKKBN

  • Tanggapi Rencana KB Vasektomi Dedi Mulyadi, MUI Jabar: Tak Boleh Bertentangan Syariat…
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        2 Mei 2025

    Tanggapi Rencana KB Vasektomi Dedi Mulyadi, MUI Jabar: Tak Boleh Bertentangan Syariat… Bandung 2 Mei 2025

    Tanggapi Rencana KB Vasektomi Dedi Mulyadi, MUI Jabar: Tak Boleh Bertentangan Syariat…
    Editor
    KOMPAS.com

    Majelis Ulama Indonesia
    (MUI) Provinsi
    Jawa Barat
    menanggapi soal sterilisasi terhadap pria atau
    vasektomi
    tidak diperbolehkan atau haram dalam pandangan Islam karena dianggap sebagai tindakan pemandulan permanen.
    “Tidak boleh bertentangan dengan syariat, pada intinya vasektomi itu haram dan itu sesuai Ijtima Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia IV di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat pada 2012,” kata Ketua MUI Jawa Barat, KH Rahmat Syafei, seperti dikutip dari
    Antara
    , Jumat (2/5/2025).
    Rahmat mengatakan, vasektomi dimungkinkan apabila ada kondisi-kondisi tertentu, seperti untuk menghindari risiko kesehatan yang serius dan tidak menyebabkan kemandulan permanen.
    “Boleh dilakukan kalau tujuannya tidak menyalahi syariat seperti kesehatan, tidak menyebabkan kemandulan permanen, ada jaminan fungsi reproduksi seperti semula apabila diinginkan, tidak menimbulkan bahaya atau mudharat pada yang bersangkutan,” ucapnya.
    Diketahui,
    KB
    vasektomi ini menjadi sorotan setelah Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    melontarkan rencana untuk menjadikan KB pada pria sebagai syarat satu keluarga untuk menerima bermacam bantuan, mulai dari beasiswa hingga bantuan sosial lainnya.
    Menurut Rahmat, persyaratan KB untuk penerimaan bansos atau berbagai insentif boleh-boleh saja untuk dilakukan, tetapi dia mengingatkan ada persyaratan yang harus dilalui, khususnya untuk vasektomi.
    “Kalau untuk insentif tidak apa-apa, tetapi yang penting tadi vasektominya (ada) kedudukan persyaratan untuk dibolehkan, itu yang harus disesuaikan,” tuturnya.
    Diketahui,
    Gubernur Jabar
    Dedi Mulyadi mengungkapkan rencana kebijakan KB sebagai syarat penerimaan bansos, dalam rapat koordinasi bidang kesejahteraan rakyat bertajuk “Gawé Rancagé Pak Kadés jeung Pak Lurah” di Pusdai Jawa Barat, Senin (28/4/2025).
    Acara itu dihadiri Mensos Saifullah Yusuf, Mendes PDT Yandri Susanto, Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
    Dalam rapat tersebut, Dedi mengatakan KB, terlebih KB pria berupa vasektomi (Metode Operasi Pria/MOP), akan menjadi syarat untuk penerimaan bantuan sosial.
    Hal itu mengingat dari temuannya banyak keluarga prasejahtera ternyata memiliki banyak anak, padahal kebutuhan tidak tercukupi.
    “Pak Menteri, saya tidak tahu kok rata-rata keluarga miskin itu anaknya banyak. Sementara orang kaya susah punya anak. Sampai bayi tabung bayar Rp 2 miliar tetap tidak punya anak,” ucap Dedi.
    “Saya pernah menemukan satu keluarga punya 22 anak, punya 16 anak. Saya di Majalengka bertemu dengan anak-anak yang jualan kue di alun-alun,” lanjutnya.
    “Akhirnya, saya bertemu dengan orang tuanya yang lagi di kontrakan. Bapaknya ada, anaknya jualan kue. Ternyata, sudah punya 10 anak dan ternyata ibunya lagi hamil lagi yang ke-11,” ucap Dedi.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alat Kelamin Pria yang Sudah Divasektomi Bisa Disambung Lagi Jika Ingin Punya Anak – Halaman all

    Alat Kelamin Pria yang Sudah Divasektomi Bisa Disambung Lagi Jika Ingin Punya Anak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,​ JAKARTA – Vasektomi dikenal di masyarakat sebagai KB permanen. Benarkah pria yang sudah melakukan prosedur vasektomi tidak bisa lagi memiliki anak?.

    Untuk diketahui, vasektomi merupakan kontrasepsi mantap atau tindakan steril bagi laki-laki.

    Terkait hal tersebut Dokter spesialis urologi Andika Afriansyah menjelaskan, saat seorang pria sudah divasektomi maka kemungkinan untuk subur dan memiliki anak tetap ada.

    “Vasektomi dianggap kontrasepsi permanen. Padahal bisa direversal atau disambung ulang jika pasien bersedia,”ujar dr. Andika saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (30/4/2025).

    Pria yang sudah divasektomi tapi ingin memiliki keturunan bisa menjalani prosedur vasovasostomy atau reserval vasektomi.

    Reserval vasektomi adalah pembedahan kecil untuk menyambungkan kembali vas deferens yang sebelumnya sudah dipotong. Sayangnya, prosedur tersebut memiliki tingkat kerumitan yang tinggi.

    Mengutip dari Yale medicine, tingkat keberhasilannya berkisar 80 – 90 persen. Dengan demikian, dr Andika mengingat, keputusan untuk menggunakan KB vasektomi harus benar-benar diyakini sebagai metode jangka panjang. Serta telah disepakati antara suami dan istri.

    “Walaupun vasektomi bisa direversal lewat prosedur vaso-vasostomi, tetap saja sebaiknya dianggap sebagai keputusan jangka panjang,” kata dia.

    Dr Andika mengatakan, ada syarat khusus yang harus dipenuhi pria sebelum menjalani tindakan vasektomi. Pertama, pria tersebut dalam keadaan sehat, tidak ada infeksi di area reproduksi.

    “Kedua, ini yang penting juga bahwa suami dan istri sudah yakin ingin menunda atau tidak menambah anak lagi dalam waktu lama,” jelasnya.

    Ia pun menyarankan, sebelum memutuskan melakukan vasektomi, suami dan istri harus melakukan konseling kepada dokter urologi agar benar-benar paham manfaat dan tujuan dilakukannya vasektomi.

    Mitos Vasektomi

    Mitos dan stigma seputar vasektomi sering berkembang di masyarakat seperti pria yang melakukan vasektomi tidak bisa ereksi atau bahkan tidak punya gairah seksual.

    Dr Andika menipis anggapan itu, vasektomi hanya memutus saluran sperma bukan mempengaruhi hormon atau fungsi seksual.

    Sehingga pria tetap bisa ereksi, tetap punya gairah, dan tetap bisa berhubungan seksual seperti biasa.

    “Yang berubah hanya spermanya tidak keluar ke air mani. Air mani tetap ada saat ejakulasi tetapi air mani nya tidak mengandung sel sperma yang bisa membuahi sel telur,” tegas dr Andika.

    Sementara itu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali jadi perbincangan, setelah dirinya mengeluarkan pernyataan terkait wacana vasektomi jadi syarat penerima bantuan sosial (bansos).

    Wacana itu merespons banyak keluarga tidak mampu atau kategori miskin memiliki anak yang dengan jumlah yang banyak.

    Ia tidak ingin, bantuan dari pemerintah atau pemda hanya diberikan kepada keluarga yang sama dan waktu yang lama.

    “Seluruh bantuan pemerintah nanti akan diintegrasikan dengan Keluarga Berencana. Jangan sampai kesehatannya dijamin, kelahirannya dijamin, tapi negara menjamin keluarga itu-itu juga. Yang dapat beasiswa keluarga dia, yang kelahirannya dijamin keluarga dia, yang dapat bantuan perumahan keluarga dia, yang dapat bantuan pangan non-tunai keluarga dia. Nanti uang numpuk di satu keluarga,” urai Dedi, dilansir YouTube KompasTV, Rabu (30/4/2025).

    Ke depan, pemberian bantuan ini akan diintegrasikan ini Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemdukbangga/BKKBN).

  • Alat Kelamin Pria yang Sudah Divasektomi Bisa Disambung Lagi Jika Ingin Punya Anak – Halaman all

    Mengenal Vasektomi, KB untuk Pria yang Jadi Wacana Dedi Mulyadi sebagai Syarat Penerima Bansos – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berencana memberlakukan kebijakan KB vasektomi sebagai salah satu syarat keluarga penerima bantuan sosial (bansos).

    Rencana Dedi ini sebab ia menyoroti sebagian besar keluarga tak mampu, justru memiliki banyak anak.

    Atas hal itu, Dedi berharap, apabila kebijakan vasektomi diberlakukan, maka bisa mengurangi angka kelahiran dan kemiskinan di Jabar.

    “Untuk itu, (vasektomi) ya agar kelahirannya diatur dan angka kemiskinan turun, karena hari ini kan yang cenderung anaknya banyak itu cenderung orang miskin,” jelas Dedi, Selasa (29/4/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

    Apa Itu Vasektomi?

    Menurut laman resmi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), vasektomi yang juga dikenal dengan istilah sterilisasi, adalah proses operasi pemotongan vas deferens.

    Vas deferens adalah saluran berbentuk tabung kecil yang membawa sperma dari testikel menuju penis.

    Prosedur vasektomi dilakukan untuk mencegah pembuahan dan kehamilan dengan tingkat keberhasilannya mencapai 99 persen.

    Vasektomi sendiri merupakan metode kontrasepsi alias KB yang bersifat permanen.

    Meski melalui prosedur operasi, vasektomi tidak akan memengaruhi kemampuan laki-laki dalam ejakulasi dan orgasme.

    Ada dua jenis vasektomi, yaitu vasektomi konvensional dan vasektomi tanpa pisau bedah.

    Pada vasektomi konvensional, dokter akan membuat sayatan pada kedua sisi skrotum, yakni pada bagian atas dan bagian bawah.

    Setelahnya, vas deferens di dalamnya bakal dihilangkan atau dikaterisasi. Bekas luka nantinya akan dijahit.

    Sementara, untuk vasektomi tanpa pisau bedah, dokter akan menggunakan penjepit kecil untuk menahan saluran yang akan dipotong.

    Kemudian, dokter akan membuat lubang kecil pada kulit skrotum dan memotong bagian saluran sebelum mengikatnya.

    Untuk prosedur ini, tidak diperlukan jahitan dan merupakan prosedur paling populer sebab minim risiko dan komplikasi.

    Bagi pria yang ingin melakukan prosedur vasektomi, harus memenuhi beberapa syarat, dikutip dari jatengprov.go.id:

    Minimal berusia 35 tahun;
    Telah memiliki setidaknya dua anak, dengan anak bungsu berusia minimal lima tahun;
    Mendapat persetujuan istri.

    Gratis, Dapat Insentif

    Kontrasepsi alias KB vasektomi termasuk salah satu program pemerintah melalui BKKBN untuk mengontrol angka kelahiran.

    Dikutip dari Kontan.co.id, vasektomi termasuk program KB yang ditanggung BPJS Kesehatan.

    Dalam beberapa kasus, peserta vasektomi juga mendapat insentif dalam nominal yang beragam.

    Pada 2024, Kepala BKKBN saat itu, Hasto Wardoyo, mengatakan peserta vasektomi mendapat insentif sebesar Rp300 ribu. Insentif itu diberikan sebagai pengganti uang kerja.

    “Adapun nominal yang disediakan sebagai uang pengganti kerja saat vasektomi sebesar Rp300 ribu,” jelas Hasto, Minggu (5/5/2024), dikutip dari Kompas.com.

    Sementara itu, BKKBN Provinsi Jateng baru-baru ini mengatakan, peserta vasektomi mendapat insentif Rp450 ribu.

    Hal serupa juga disampaikan Dedi Mulyadi. Dedi menyebut Pemprov Jabar nantinya akan memberi insentif sebesar Rp500 ribu bagi peserta vasektomi.

    Tak hanya untuk peserta vasektomi, desa-desa yang berhasil melaksanakan program KB juga akan mendapat penghargaan.

    Dedi menyebut insentif itu berupa hadiah stimulus pembangunan sebesar Rp10 miliar.

    “Desa Istimewa adalah desa yang berhasil dalam KB, pelayanan pendidikan rakyat, kesehatan warga, tidak ada angka kematian ibu, tidak ada kematian anak, tak ada stunting, pengelolaan sampah baik, dan beberapa indikator penilaian lain,” jelas Dedi, Selasa (29/4/2025).

    “Penilaian akan dimulai dari desa, dari kecamatan. Juara kecamatan akan mendapat hadiah Rp200 juta. Juara kabupaten/kota akan mendapat hadiah stimulus Rp1 miliar.”

    “Nanti akan diumumkan desa yang paling sukses dan desa yang paling gagal,” lanjut dia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Bakal Wajibkan Penerima Bansos Vasektomi: Berhenti Bikin Anak kalau Tak Sanggup Nafkahi

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJabar.id/Seli Andina, Kontan.co.id/Bimo Kresnomurti, Kompas.com/Laksmi Pradipta)

  • Hari Posyandu Nasional, Begini Sejarah Lahirnya Posyandu

    Hari Posyandu Nasional, Begini Sejarah Lahirnya Posyandu

    Pada 1984, Instruksi Bersama antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN, dan Menteri Dalam Negeri, dikeluarkan untuk mengintegrasikan berbagai kegiatan yang ada di masyarakat ke dalam satu wadah. Wadah inilah yang kemudian disebut dengan nama Pos Pelayanan Terpadu atau posyandu.

    Posyandu berfokus pada upaya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, sesuai dengan konsep GOBI-3F (Growth Monitoring, Oral Rehydration, Breastfeeding, Immunization, Female Education, Family Planning, dan Food Supplementation). Di Indonesia, konsep tersebut diterjemahkan ke dalam lima kegiatan posyandu, yakni KIA, KB, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.

    Pencanangan posyandu dilakukan secara massal pertama kali pada 1986 di Yogyakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional. Sejak saat itu, posyandu tumbuh pesat.

    Pada 1990, dikeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan Mutu Posyandu. Melalui instruksi ini, seluruh kepala daerah ditugaskan untuk meningkatkan pengelolaan mutu posyandu.

    Pengelolaan posyandu kemudian dilakukan oleh Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu. Kelompok kerja ini merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat dengan pemerintah Pemda dalam menyelenggarakan dan mengelola posyandu.

    Kini, posyandu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari layanan kesehatan masyarakat yang mudah dijangkau. Melalui Hari Posyandu Nasional, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai kontribusi tenaga kesehatan dan kader posyandu.

    Penulis: Resla

  • Dedi Mulyadi Usul KB Pria untuk Penerima Bansos, Apa Saja Sih Jenisnya?

    Dedi Mulyadi Usul KB Pria untuk Penerima Bansos, Apa Saja Sih Jenisnya?

    Jakarta

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengusulkan KB pria atau vasektomi bagi penerima bantuan sosial di wilayahnya. Semua bentuk bantuan, kata dia, akan mensyaratkan sudah KB, terutama untuk pria.

    “Ketika kami menurunkan bantuan, dicek dulu. Sudah ber-KB atau belum. Kalau belum, KB dulu, harus KB pria,” ucap Dedi Mulyadi.

    Apa saja jenis KB Pria?

    Alat kontrasepsi pria terdiri dari beragam jenis, mulai dari yang permanen, sementara, hingga alami.

    Di Indonesia, alat dan obat kontrasepsi untuk pria masih terbatas pada 2 pilihan kontrasepsi, yaitu kondom dan metode operasi pria (MOP) atau yang lebih dikenal dengan istilah sterilisasi/vasektomi.

    Data Sistem Informasi Keluarga (New Siga) BKKBN tahun 2022 menunjukkan jumlah kepesertaan pria dalam melakukan keluarga berencana yaitu dengan kondom sebesar 2,2 persen dan vasektomi sebesar 0,25. Capaian total 2,48 persen peserta KB pria tidak sampai dari separuh target sebesar 5,33 persen.

    Vasektomi

    Vasektomi adalah metode pengendalian kelahiran yang dirancang untuk pria memutus suplai sperma. Hal ini dilakukan dengan melakukan pemotongan dan penutupan saluran yang membawa sperma.

    Vasektomi bisa menjadi opsi yang paling minim risiko bagi pasangan yang sudah benar-benar mantap untuk tidak memiliki anak lagi. Prosedur ini terbukti efektif untuk mencegah kehamilan tidak direncanakan.

    Kondom

    Kondom termasuk salah satu metode KB untuk pria. Dikutip dari Cleveland Clinic, sebagai metode kontrasepsi penghalang, kondom mencegah kehamilan dengan mencegah air mani yang berisi cairan sperma memasuki vagina dan membuahi sel telur.

    Bila digunakan dengan benar, kondom sekitar 98 persen efektif dalam mencegah kehamilan. Rata-rata penggunaan kondom secara umum sekitar 87 persen efektif dalam mencegah kehamilan. Setiap tahun, sekitar 15 dari 100 orang yang mengandalkan kondom sebagai satu-satunya alat kontrasepsi hamil.

    (kna/kna)

  • Dedi Mulyadi Usulkan Vasektomi Jadi Syarat Penerima Bansos

    Dedi Mulyadi Usulkan Vasektomi Jadi Syarat Penerima Bansos

    Jakarta

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengusulkan vasektomi atau KB pria sebagai syarat untuk menjadi penerima bantuan sosial masyarakat prasejahtera di wilayahnya. Kebijakan ini didorong agar memastikan bantuan pemerintah bisa didistribusikan dengan adil dan merata.

    “Jangan membebani reproduksi hanya ke perempuan. Perempuan jangan menjadi orang yang menanggung beban dari reproduksi, harus laki-laki,” ucap dia dalam agenda Gawe Rancage Pak Kades jeung Pak Lurah di Bandung, dikutip dari ANTARA, Selasa (29/4/2025).

    Dedi Mulyadi mengatakan KB, terlebih KB pria berupa vasektomi, akan menjadi syarat untuk penerimaan bantuan sosial, mengingat dari temuannya banyak keluarga prasejahtera ternyata memiliki banyak anak, padahal kebutuhan tidak tercukupi.

    “Ada 150 ribu penerima jaringan listrik baru dari Pemprov, tapi syaratnya boleh dipasangi listri tapi harus KB dulu,” ucap Dedi seraya menegaskan bahwa laki-laki yang harus KB.

    Apa itu vasektomi?

    Vasektomi adalah prosedur kontrasepsi permanen untuk pria yang dilakukan dengan memotong atau mengikat saluran vas deferens (saluran yang membawa sperma dari testis). Prosedur ini mencegah sperma keluar saat ejakulasi, sehingga pria tidak dapat membuahi sel telur.

    Berdasarkan data Sistem Informasi Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (SIGA BKKBN) tahun 2022, jumlah keikutsertaaan pria yang ikut program KB vasektomi hanya 3,27 persen dari target 5 persen.

    Dikutip dari Mayo Clinic, vasektomi tidak mempengaruhi seksualitas pria dan tidak menyebabkan impoten. Setelah dilakukan vasektomi, seorang pria masih dapat ereksi dan cairan ejakulasi tidak akan mengandung sperma.

    Vasektomi adalah pilihan alat kontrasepsi yang aman bagi pria dan efektif mencegah kehamilan. Vasektomi merupakan operasi rawat jalan dengan risiko komplikasi atau efek samping yang rendah.

    (kna/kna)

  • Mensos Gus Ipul Tegaskan Kemiskinan Bukan Soal Angka tapi Tantangan Peradaban – Page 3

    Mensos Gus Ipul Tegaskan Kemiskinan Bukan Soal Angka tapi Tantangan Peradaban – Page 3

    DTSEN merupakan sistem pendataan sosial ekonomi pertama yang terintegrasi dan aktual dalam sejarah Indonesia, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Dengan DTSEN, kita dapat melihat siapa yang betul-betul miskin, di mana mereka berada, apa kebutuhannya, dan bagaimana perubahan kesejahteraannya dari waktu ke waktu,” kata dia.

    Dalam kesempatan ini, Gus Ipul mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah, kepala desa, kepala kelurahan, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sipil untuk bersinergi memperkuat pendidikan keluarga miskin melalui Sekolah Rakyat, mengoptimalkan penggunaan DTSEN, serta memastikan setiap rupiah anggaran sosial membawa perubahan nyata.

    “Percepatan pengentasan kemiskinan bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera dimulai dari desa, dari kampung, dari Sekolah Rakyat, dan dari data yang akurat,” kata dia.

    Sementara itu acara ini turut dihadiri oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto; Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin; Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia Kepala BKKBN Wihaji; Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi serta ratusan kepala desa dan lurah se-Jawa Barat.

     

    (*)

  • Gerakan Nasional dan Asta Cita jadi agenda Rakernas Pemuda Katolik

    Gerakan Nasional dan Asta Cita jadi agenda Rakernas Pemuda Katolik

    Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara pelantikan Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik Periode 2024–2027 di Gedung Konferensi Wali Gereja (KWI), Jakarta, Selasa (17/12/2024). ANTARA/HO-PP Pemuda Katolik

    Gerakan Nasional dan Asta Cita jadi agenda Rakernas Pemuda Katolik
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 25 April 2025 – 11:55 WIB

    Elshinta.com – Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik dalam kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar pada 25–27 April 2025 di Hotel Grand Forest, Bogor, mengusung agenda utama “Kolaborasi Gerakan Nasional Pemuda Katolik dan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045”.

    “Agenda utama kami merupakan komitmen kolektif organisasi untuk terlibat aktif dalam pembangunan nasional melalui kerja nyata yang kolaboratif, strategis, dan berkelanjutan,” kata Sekretaris Jenderal PP Pemuda Katolik, Lorensius Purba dalam keterangannya yang diterima, Jumat.

    Lorensius juga menjelaskan Rakernas 2025 dirancang sebagai momentum konsolidasi nasional untuk menyatukan langkah seluruh kader dari Sabang hingga Merauke dalam membumikan Program Asta Cita, yang telah menjadi arah pembangunan jangka panjang bangsa menuju Indonesia Emas.

    “Pemuda Katolik mengambil bagian bukan hanya sebagai organisasi kaderisasi, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam berbagai sektor prioritas,” katanya.

    Dia mengambil contoh seperti yang dilakukan bersama Komisi Nasional Disabilitas, organisasi ini aktif mendorong pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di bidang pendidikan, gereja, dan dunia kerja serta penanganan langsung berbagai kasus pelanggaran hak disabilitas di berbagai daerah.

    “Di bidang perlindungan sosial, Pemuda Katolik dipercaya menjadi mitra strategis BPJS Ketenagakerjaan melalui program Agen Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (PERISAI),” kata Lorensius.

    Dukungan terhadap program pemerintah juga tercermin dalam kolaborasi strategis dengan BKKBN melalui program Bangga Kencana yang menargetkan peningkatan kualitas keluarga dan penurunan angka stunting, khususnya di wilayah-wilayah 3T.

    “Tak hanya itu, komitmen perlindungan pekerja migran terus diperkuat melalui sinergi dengan BP2MI, serta kolaborasi dengan Ditjen Kemasyarakatan untuk pendampingan hukum warga binaan di Lapas dan Rutan, serta peningkatan literasi finansial melalui Sekolah Pasar Modal,” katanya.

    Lorensius juga menambahkan, Rakernas kali ini menjadi titik balik penting menuju gerakan yang lebih strategis dan terukur.

    “Rakernas ini bukan sekadar rutinitas organisasi, tetapi titik awal pembumian Asta Cita hingga ke tingkat ranting. Kita ingin kader Pemuda Katolik di seluruh Indonesia bergerak dengan arah yang jelas dan peran yang nyata dalam pembangunan,” ujarnya.

    Ketua Komite Pengarah (Steering Committee) Rakernas, Bondan Wicaksono, menambahkan bahwa Rakernas tahun ini menjadi wujud paradigma baru dalam organisasi yang mengedepankan kolaborasi lintas sektor, inovasi, dan keberlanjutan.

    “Kami mendorong organisasi naik ke level berikutnya, bukan hanya kuat di internal, tapi juga relevan dan berdampak di publik,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Bupati Arief Rohman Kukuhkan Duta Genre Blora Periode 2025-2026

    Bupati Arief Rohman Kukuhkan Duta Genre Blora Periode 2025-2026

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Pemerintah Kabupaten Blora mengukuhkan Forum Generasi Remaja (GenRe) untuk periode 2025-2026, Rabu (23/4/2025). 

    Hal itu sebagai salah satu upaya membangun generasi muda Blora yang berkualitas.

    Pengukuhan yang dilakukan di Pendopo Rumah Dinas Bupati itu dipimpin langsung oleh Bupati Blora, Arief Rohman, dengan ditandai penyematan pin pada perwakilan Pengurus Genre. 

    Bupati Arief mengucapkan selamat dan sukses atas dikukuhkannya Forum GenRe periode 2025-2026, dengan harapan semoga dapat mengemban amanah dengan baik dalam bertugas nantinya.

    “Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa. Negara-negara yang memiliki remaja yang kuat serta memiliki kecerdasan spiritual, intelektual serta emosional yang kuat menjadikan bangsa tersebut kelak akan kuat pula,” jelasnya. 

    Menurutnya, pembinaan terhadap remaja perlu dilakukan melalui dua sisi, di satu sisi untuk membantu remaja menghadapi tantangan hidup masa sekarang, di sisi lain untuk mempersiapkan kehidupan di masa mendatang. Pembinaan dua arah ini perlu dilakukan secara sinergis.

    “Dengan membangun mental pemuda yang merupakan tunas dan generasi penerus bangsa di masa yang akan datang maka Indonesia dapat mewujudkan pembangunan manusia yang berdampak pada pembangunan nasional,” katanya. 

    Lebih lanjut, Arief menerangkan, Forum GenRe merupakan wadah yang sangat penting bagi remaja yang bertujuan menciptakan generasi sehat secara fisik, mental, dan spiritual melalui kegiatan positif, belajar. Juga saling bertukar informasi terkait isu-isu yang relevan dengan generasi muda, serta menjadi remaja yang produktif.

    “Pemerintah Kabupaten Blora menunggu peran aktif Forum GenRe untuk bersama-sama menurunkan angka pernikahan dini, memotivasi remaja untuk menghindari perilaku berisiko, meningkatkan kesadaran tentang kesehatan reproduksi, serta menjadi remaja yang mawas diri dan bijak dalam menggunakan media sosial dan teknologi,” imbuhnya. 

    Menurut Arief, remaja adalah agen perubahan yang dapat berperan aktif dalam pembangunan daerah, sehingga perlu dilibatkan dalam berbagai program dan kegiatan. 

    Kolaborasi antara remaja dengan pemerintah, Forum GenRe dan pihak terkait sangat penting untuk mewujudkan Blora yang maju dan berkelanjutan.

    “Saya berharap Forum GenRe dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan, serta mampu menyiapkan generasi yang berkualitas, kompeten dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

    Selain itu, Arief juga berharap Forum GenRe bisa membantu Pemkab Blora dalam mendukung dan mensukseskan ketahanan pangan yang terus digelorakan bapak presiden dan Gubernur Jateng. 

    “Program program genre yang sudah ada saya juga minta juga duta genre fokus juga pada ketahanan pangan, kalau perlu juga mengundang dinas terkait sehingga generasi muda pada Duta Genre ini bisa paham tentang ketahanan pangan,” paparnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora, Nur Hidayat, mengatakan, pengurusan ini diharapkan bisa lebih baik di kepengurusan sebelumnya dan tentunya kami juga mendorong Generasi Muda Berkualitas. 

    “Kami tentu berharap pengurusan genre ini bisa membawa dampak positif dan bisa bersaing di jawa tengah,” terangnya.

    Ketua Genre periode 2025-2026, Majid Subianto, dalam sambutannya mengatakan selama kurun waktu 2021 – 2024 terus berproses dan memberikan dampak. 

    “Dari periode ini kami terus berproses dan meraih beberapa prestasi diantaranya dengan juara favorit genre jateng, kami juga lakukan gebyar genre di blora yang merupakan wadah dalam bertukar pikiran, dan kami juga berkomitmen dalam penurunan stunting di Blora,” terangnya. 

    Pihaknya terus memohon dukungan kepada semua pihak untuk terus menebarkan vitamin-vitamin genre di seluruh desa yang ada di Blora. 

    Bersamaan dengan pengukuhan, juga digelar talkshow dengan tema satu sinergi membangun memori, ciptakan langkah tanpa henti. 

    Sejumlah pihak menjadi narasumber. Mulai Bunda Genre Kabupaten Bora, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Duta Genre Jawa tengah. 

    Di akhir acara juga dilakukan penyerahan hadiah lomba thekthek fest 2025 yang juaranya diantaranya, juara 1 Padmawidya SMA N 2 Blora, juara 2 Sekar Mustiko Aji, juara 3 Swara Arum, juara favorit diraih grup Gothek dan satu grup apresiasi dari Bupati Blora diraih oleh Ambarawa Swastamista. 

    Hadir di acara, Ketua TP PKK Kabupaten Blora selaku Bunda Genre, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Kepala Perangkat Daerah terkait, Camat serta Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Blora, selaku ayah dan bunda Genre, Koordinator PLKB se-Kabupaten Blora, Duta Genre dan Forum Genre Jawa Tengah, Ketua Forum Genre Kecamatan se-Kabupaten Blora, Mitra kerja terkait.(Iqs)

  • Turunkan Angka Kelahiran, Puluhan Pria di Bandung Barat Ikuti MOP

    Turunkan Angka Kelahiran, Puluhan Pria di Bandung Barat Ikuti MOP

    JABAR EKSPRES  – Puluhan pria di Kabupaten Bandung Barat (KBB) ikuti Metode Operasi Pria (MOP) di Puskesmas Batujajar, pada Senin (21/4/2025).

    Operasi vasektomi atau bedah kecil minor ini dilakukan untuk mencegah transportasi sperma. Hal ini juga salah satu program keluarga berencana (KB) untuk menurunkan jumlah angka kelahiran atau total fertility rite (TFR).

    Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Bandung Barat, sedikitnya 60 pria di wilayahnya mengikuti MOP.

    “Informasi yang saya terima pelaksanaan ini melebihi dari target. Rencana awal 47, tapi ternyata saat pelaksanaan ada 60 peserta dan itu permintaan langsung dari masyarakat,” kata Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail.

    Secara pribadi, Jeje memberikan support terhadap kegiatan tersebut. Ia juga mengapresiasi para motivator KB Pria yang berhasil mengajak kaum pria untuk menjalani vasektomi.

    “Luar biasa (kerja keras para motivator KB Pria), tadi saya hampir termotivasi. Saya acungkan jempol karena luar biasa mengumpulkan orang untuk vasektomi. Saya pikir bukan hal yang mudah,” katanya.

    Menurutnya, tidak mudah bagi kaum pria memutuskan untuk melakukan vasektomi. Sebab, banyak pertimbangan yang harus diputuskan secara matang

    “Besar kemungkinan kaum pria enggan vasektomi, karena takut kejantanannya hilang. “Berarti mereka (motivator KB Pria) bisa memotivasi dengan baik sampai bisa mengumpulkan segitu banyak,” tambahnya.

    Jeje juga mengatakan, vasektomi secara serentak tersebut pada momen Hari Kartini ini, sebagai salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa peran laki-laki juga luar biasa dalam ber-KB.

    Hal inipun sebagai salah satu komitmen Pemerintah KBB, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mencegah stunting. Juga sebagai bentuk sinergitas Pemkab Bandung Barat dengan Propinsi Jawa Barat (Jabar).

    “Alhamdulillah, KBB termasuk akseptor terbanyak. Semoga kedepan lebih meningkat lagi,” ucap Jeje.

    Perwakilan BKKBN Jabar, Elma Triyulianti Djadjuri menyebutkan target nasional untuk MOP Serempak dengan tercatat sebagai rekor MURI tersebut sebanyak 2.000 akseptor.

    Sementara Jabar mentargetkan 285 akseptor, tapi hingga kini yang sudah mendaftarkan diri sebanyak 400 orang. Untuk pelaksanaan MOP Serenpak ini, BKKBN akan terus memantau perkembangannya melalui dasbor Siga.