Kementrian Lembaga: BIN

  • Golkar Desak Prabowo Beri Gelar Pahlawan ke Soeharto Secepatnya

    Golkar Desak Prabowo Beri Gelar Pahlawan ke Soeharto Secepatnya

    Bisnis.com, Jakarta — Partai Golkar menjadi salah satu pihak yang kini ikut mendorong Pemerintahan Prabowo Subianto Subianto agar mantan Presiden Soeharto menjadi pahlawan nasional.

    Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji mengatakan bahwa pemerintah Prabowo harus mempercepat pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto yang diyakini memiliki jasa sangat besar untuk kemajuan Indonesia saat ini.

    Bahkan, menurutnya. Partai Golkar sudah lama mendorong pihak pemerintah agar memberikan gelar tersebut. Namun tidak kunjung terealisasi hingga isu pahlawan nasional ini muncul kembali. 

    “Sebaiknya pemerintah disegerakan itu untuk pemberian gelar pahlawan nasional. Kami sejak lama mendorong Pak Harto agar mendapatkan gelar Pahlawan Nasional,” tuturnya di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

    Dia mengklaim bahwa jasa Presiden RI ke-2 itu untuk bangsa Indonesia sangat besar. Namun sayangnya, Sarmuji tidak membeberkan dengan jelas jasa-jasa dari Presiden Soeharto untuk Indonesia.

    “Dengan segala kelebihan dan kekurangan, beliau telah banyak berjasa membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia,” katanya.

    Sarmuji pun pasang badan terhadap LSM yang menolak pemberian gelar pahlawan nasional untuk Presiden Soeharto. Menurut Sarmuji, penolakan LSM tersebut tidak bisa menghapus jasa Presiden Soeharto.

    “Penolakan itu tidak bisa menghapus fakta tentang jasa beliau memajukan Indonesia,” ujarnya.

    Berdasarkan catatan Bisnis, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Mira Riyati Kurniasih dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa (18/3), mengungkapkan sudah ada 10 nama yang masuk dalam daftar usulan calon Pahlawan Nasional 2025.  

    Beberapa tokoh yang kembali diusulkan, antara lain Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Soeharto (Jawa Tengah), Bisri Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat).  

    Sementara itu, empat nama baru yang diusulkan tahun ini, yaitu Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulawesi Barat), Midian Sirait (Sumatera Utara), dan Yusuf Hasim (Jawa Timur).

  • Perum Bulog Terima Kunjungan Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia

    Perum Bulog Terima Kunjungan Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia

    Jakarta, Beritasatu.com — Perum Bulog menerima kunjungan kerja kehormatan dari Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia, Yang Berhormat Datuk Seri Haji Mohamad Bin Sabu, beserta delegasi di kantor pusat Perum Bulog, Jakarta (23/4/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat kerja sama antara Indonesia dan Malaysia di bidang logistik  dan ketahanan pangan.

    Kunjungan Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia beserta rombongan ini disambut langsung oleh Direktur Utama Perum Bulog, Novi Helmy Prasetya, serta jajaran manajemen Perum Bulog di Kantor Pusat Perum Bulog Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas peluang kerja sama strategis dalam pengelolaan cadangan pangan, distribusi komoditas pokok, serta pemanfaatan teknologi logistik pangan modern untuk mendukung ketahanan pangan.

    “Kami menyambut baik Kunjungan Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia untuk melihat langsung sistem pengelolaan logistik pangan di Indonesia. Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia juga menyampaikan ketertarikan untuk mempelajari secara lebih mendalam model pengelolaan pangan oleh Bulog, khususnya dalam pengelolaan stok cadangan pangan yang dinilai efektif,” ujar Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Arwakhudin Widiarso yang turut mendampingi delegasi.

    Yang Berhormat Datuk Seri Haji Mohamad Bin Sabu menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan keterbukaan informasi dari Perum Bulog. Ia juga mengungkapkan ketertarikan terhadap sistem logistik pangan yang diterapkan di Indonesia dan menyatakan harapan akan terjalinnya kerja sama ke depan, baik dalam bentuk pertukaran pengetahuan maupun proyek bersama.

  • Erick Sebut Konsolidasi Danantara Jadi Prioritas Utama

    Erick Sebut Konsolidasi Danantara Jadi Prioritas Utama

    Jakarta

    Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan prioritas dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) saat ini ialah melakukan konsolidasi operasional dan strategi investasi. Hal ini dilakukan agar Danantara bisa jalan sesuai dengan yang diharapkan.

    “Danantara ini baru lahir, di Danantara ada investasi dan operasional. Tentu kita memprioritaskan konsolidasi dari Danantara supaya mereka bisa jalan,” ujar Erick dikutip dari Antara, Rabu (23/4/2025).

    Erick menjelaskan Danantara merupakan badan pengelola investasi yang baru saja diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 24 Februari 2025. Hadirnya Danantara merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan aset negara. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat dapat memberikan waktu lebih kepada Danantara.

    “Danantara sedang konsolidasi operasional dan strategi investasi, kita kasih waktu mereka, kita juga mesti sabar,” kata Erick.

    Erick percaya Danantara bakal dikelola dengan baik dengan oleh pengurus Danantara. Ia bilang orang-orang yang masuk dalam kepengurusan Danantara merupakan orang yang kredibel dalam bidangnya masing-masing.

    “Pemilihan orang-orang di Danantara, saya rasa orang-orang yang sangat kredibel,” katanya.

    Sebagai informasi, saat ini sudah ada komitmen investasi bersama antara Indonesia dan Qatar kepada Danantara. Komitmen investasi besar dari Qatar tersebut hadir usai Presiden RI Prabowo Subiantom menemui Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani beberapa waktu lalu. Prabowo mengatakan Qatar akan melakukan investasi sebesar US$2 miliar atau sekitar Rp33,4 triliun (asumsi kurs Rp16.700).

    Investasi tersebut ditujukan untuk proyek bersama Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Nantinya, alokasi investasi tersebut akan dialokasikan untuk sektor-sektor yang sejalan dengan fokus Kabinet Indonesia Maju.

    CIO BPI Danantara Pandu Sjahrir mengatakan, alokasi dana investasi tersebut bisa salurkan untuk ketahanan pangan, energi, pengolahan bahan mentah, hingga digital infrastruktur.

    “Temanya kita lihat tadi food security, energy security, downstream, digital infrastructure. Ya hal-hal seperti itu yang bakal kita, health care juga menurut saya bagus, hospitality di Indonesia juga bagus,” kata Pandu saat ditemui wartawan di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (14/4/2025).

    Pandu menekankan, proses investasi yang diterima Danantara mengedepankan aspek transfer pengetahuan dan teknologi. Sehingga, hasil investasi dapat menghasilkan nilai tambah.

    “Jadi bukan hanya, ‘oh saya buka pabrik hanya buat cap saja, habis itu jual lagi keluar’. Itu nggak membawa nilai tambah. Jadi harus membawa nilai tambah tertentu yang bisa meningkatkan produktivitas dan output,” tegasnya.

    (rrd/rrd)

  • Ayah Bunuh Anak Gara-gara Motor Rusak di Maros Divonis 15 Tahun Bui

    Ayah Bunuh Anak Gara-gara Motor Rusak di Maros Divonis 15 Tahun Bui

    Maros

    Pria bernama Bambang Irawan alias Bambang Bin Supriyono dihukum 15 tahun penjara karena membunuh anaknya. Pembunuhan itu dipicu rusaknya motor Bambang.

    “Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 15 tahun,” demikian putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Maros dikutip dari SIPP PN Maros, Rabu (23/4/2025).

    Putusan perkara nomor 7/Pid.Sus/2025/PN Mrs itu diketok majelis hakim yang diketuai Sofian Parerungan dengan anggota Farida Pakaya dan Bonita Pratiwi Putri. Sidang putusan digelar paa Selasa (22/4).

    Putusan itu lebih ringan dibanding tuntutan jaksa, yakni 17 tahun penjara. Dalam putusannya, hakim menyatakan Bambang Irawan terbukti bersalah melakukan tindak pidana melakukan kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan mati yang dilakukan oleh orang tua.

    “Menetapkan terdakwa tetap ditahan,” ujar hakim.

    Perkara ini terjadi pada 2024 lalu. Saat itu, polisi menetapkan Bambang sebagai tersangka karena tega membunuh anak kandungnya sendiri. Pembunuhan itu dipicu pelaku emosi motornya rusak setelah dipakai anaknya.

    Pembunuhan itu terjadi di Mandai, Maros, pada Kamis (8/8/2024). Mulanya, Bambang marah saat melihat motornya rusak setelah dipakai oleh korban.

    Bambang awalnya memukul anaknya dengan batang pohon singkong dan menendang perut korban. Setelah itu, Bambang mengambil pisau dan menikam anaknya berulang kali hingga tewas.

    (haf/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Horor Serangan di Kashmir, PM India Buru-buru Balik dari Arab Saudi

    Horor Serangan di Kashmir, PM India Buru-buru Balik dari Arab Saudi

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mempersingkat kunjungannya ke Arab Saudi pada hari Selasa (22/4), menyusul serangan teror di wilayah Jammu dan Kashmir. Sebanyak 26 orang tewas dalam serangan hari Selasa di padang rumput Baisaran di wilayah Pahalgam, yang populer di kalangan wisatawan tersebut.

    Serangan yang dilakukan oleh orang-orang bersenjata tak dikenal itu, dikecam keras oleh tokoh-tokoh India dan asing.

    Dilansir The Star, Rabu (23/4/2025), dalam sebuah posting di media sosial X, Modi menyatakan “Mereka yang berada di balik tindakan keji ini akan diadili.”

    “Agenda jahat mereka tidak akan pernah berhasil. Tekad kami untuk memerangi terorisme tidak tergoyahkan dan akan semakin kuat,” tulisnya.

    Modi telah melakukan perjalanan ke kota Jeddah di Saudi pada hari Selasa untuk kunjungan selama dua hari.

    Pemimpin India tersebut mengadakan pembicaraan bilateral dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman sebelum pulang ke New Delhi, ibu kota India pada Selasa malam, menyusul serangan di Kashmir.

    Putra Mahkota Saudi mengutuk serangan itu dan menyampaikan belasungkawa atas hilangnya nyawa, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India Randhir Jaiswal.

    Pemimpin senior partai Kongres, Sonia Gandhi mengatakan dia “sangat sedih dan hancur” saat mengetahui serangan teror itu dan menggambarkannya sebagai “tindakan pengecut”.

    “Seluruh negara bersatu melawan teror. Kita memiliki tekad yang kuat untuk mengalahkan kekuatan yang memecah belah dan kejam ini. Kita perlu bekerja untuk membangun konsensus sosial yang luas melawan teror yang ada di masa lalu,” kata Gandhi.

    Serangan itu bertepatan dengan kunjungan selama empat hari Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance ke India. Vance pun menyampaikan belasungkawa kepada para korban.

    “Selama beberapa hari terakhir, kami terkagum-kagum dengan keindahan negara ini dan rakyatnya. Pikiran dan doa kami menyertai mereka saat mereka berduka atas serangan yang mengerikan ini,” tulisnya di X.

    Presiden AS Donald Trump telah menelepon Modi untuk menyampaikan belasungkawa.

    Trump pun menyatakan dukungan penuhnya kepada India “untuk mengadili para pelaku serangan keji ini.”

    Lihat Video ‘Militan di India Tembaki Rombongan Turis, Puluhan Orang Tewas’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Update Pembangunan IKN: Kawasan Istana dan Kemenko Selesai Juni 2025, 17 Tower Hunian ASN Tersedia – Halaman all

    Update Pembangunan IKN: Kawasan Istana dan Kemenko Selesai Juni 2025, 17 Tower Hunian ASN Tersedia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) masih berlanjut. 

    Otorita IKN memprioritaskan pembangunan ekosistem penunjang seperti perkantoran, hunian, transportasi, serta sarana dan prasarana sosial untuk ASN yang akan pindah ke IKN.

    Saat ini, pembangunan di Kawasan Istana meliputi Istana Negara, Istana Garuda, termasuk lapangan upacara, dan bangunan Sekretariat Presiden sudah fungsional dilengkapi bangunan pendukungnya. 

    Lalu, secara keseluruhan, kompleks Kementerian Koordinator (Kemenko) yang akan menjadi tempat ASN bekerja dapat menampung 9.465 pegawai.

    Saat rapat bersama Komisi II DPR RI di Jakarta, Selasa (22/4/2025), Sekretaris Otorita IKN Bimo Adi Nursanthyasto mengungkapkan bahwa kawasan perkantoran akan selesai pada Juni 2025.

    “Progres di Kawasan Istana, Kemenko, dan Kemensesneg serta ekosistemnya yang ditargetkan seluruhnya akan selesai pada bulan Juni 2025,” kata Bimo dikutip dari siaran pers pada Rabu (23/4/2025).

    Untuk melengkapi ekosistem perkantoran, Bimo menjelaskan bahwa saat ini di IKN sudah terdapat minimarket, restoran, ATM, vending machine, dan kantor pos, yang telah tersedia di beberapa lokasi perkantoran dan hunian.

    Kemudian, terkait kesiapan hunian bagi ASN yang akan pindah ke IKN, sudah tersedia 36 unit Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) dan 17 tower hunian ASN.

    Selain itu, telah siap pula 5 tower hunian Paspampres, 2 tower hunian Polri, dan 2 tower hunian BIN yang telah fungsional.

    “Prinsip penyiapan hunian ini siap dihuni secara fungsional. Kalau 47 tower ini sudah selesai semua akan menampung sekitar 8.410 pegawai, dengan rencana nanti ke depan pembangunan yang dilakukan oleh Otorita IKN (sebanyak) 30 tower ASN ke depan hingga tahun 2028 dapat menampung sekitar 5.400 pegawai sehingga totalnya itu sekitar 13.810,” ujar Bimo.

    Bimo mengatakan bahwa seluruh pegawai Otorita IKN sejak awal Maret 2025 telah bekerja secara penuh di IKN. Pegawai Otorita IKN saat ini menempati kompleks hunian ASN 1.

    Para pegawai diwajibkan menggunakan bus listrik untuk moda transportasi di IKN dengan waktu tempuh perjalanan kurang dari 10 menit dan jarak tempuh sekitar 3 km.

    Saat ini, layanan bus listrik perkotaan yang disediakan sejak September 2024 untuk melayani kunjungan masyarakat dan antar jemput pegawai sudah terdapat 4 rute yang dilalui dengan armada sebanyak 10 unit bus.

    Ketersediaan Air Baku

    Bimo menjelaskan bahwa air baku disediakan dari Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku, selain itu terdapat 21 embung dan 4 kolam retensi di KIPP.

    Sarana dan Prasarana penyediaan air minum sudah terbangun dan dapat diakses pada seluruh kantor pemerintahan dan hunian.

    Adapun sarana terbangun berupa 1 IPA kapasitas 300 lps dan bangunan reservoir induk dengan kapasitas 2 x 6.000 m3.

    Lalu, jaringan yang terpasang berupa 15,87 km pipa transmisi, 9,75 km pipa interkoneksi, 22,633 km JDU (Jaringan Distribusi Utama) dan JDP (Jaringan Distribusi Pembagi) di KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan).

    Kesiapan Sarana dan Prasarana Sosial

    Kemudian, untuk sebaran fasilitas kesehatan di dalam KIPP sudah terdapat beberapa rumah sakit yang siap melayani.

    Di antaranya, RS Hermina, RS Mayapada, dan RS UPT Kementerian Kesehatan. Selain itu, di sekitar KIPP terdapat 2 unit rumah sakit dan 7 Puskesmas.

    Untuk fasilitas pendidikan di sekitar KIPP terdapat 2 sekolah dasar dan 1 sekolah menengah pertama.

    Sementara fasilitas peribadatan di KIPP sudah tersedia 5 lokasi masjid yang dapat digunakan secara fungsional. 

  • Malaysia Ingin Impor Beras dari Indonesia

    Malaysia Ingin Impor Beras dari Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Malaysia mengajukan kerja sama dengan Indonesia untuk memperkuat ketahanan pangan negaranya, salah satunya dengan meminta bantuan impor beras dan kolaborasi dalam bidang teknologi pertanian. 

    Permintaan itu disampaikan oleh Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Datuk Seri Mohammad Bin Sabu dalam pertemuan dengan Menteri Pertanian Indonesia Andi Amran Sulaiman.

    Amran Sulaiman merespons positif ajakan kerja sama Malaysia. Ia menegaskan Indonesia siap berbagi teknologi pertanian kepada negara-negara sahabat khususnya di kawasan ASEAN, termasuk Malaysia. Bentuk kerja sama yang ditawarkan mencakup pelatihan, riset bersama, serta demonstrasi teknologi di lapangan.

    “Semangat solidaritas antarnegara ASEAN menjadi dasar kami menyambut baik kerja sama ini, khususnya dalam transfer teknologi pertanian,” ujar Mentan Amran di kantor Kementerian Pertanian, Selasa (22/4/2025).

    Namun, terkait permintaan Malaysia soal impor beras, Amran menyampaikan Indonesia saat ini masih fokus menjaga stabilitas stok nasional sebagai prioritas utama.

    “Ada permintaan beras dari Malaysia kepada kita. Namun untuk sementara, kita harus menjaga ketersediaan dan keamanan stok dalam negeri terlebih dahulu. Ketahanan pangan nasional adalah prioritas utama. Setelah itu tercapai, baru kita dapat mempertimbangkan dukungan lebih lanjut kepada negara sahabat,” jelas Amran. 

    Mentan Amran juga memaparkan keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi padi merupakan hasil dari kebijakan strategis nasional, termasuk penerapan teknologi digital, mekanisasi, penggunaan benih unggul, serta dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.

    “Kita ingin membagikan pengalaman dan inovasi kepada negara tetangga. Jika semua negara di kawasan kuat dalam sektor pangan, maka ASEAN akan lebih siap menghadapi tantangan global,” tambah Amran.

    Dalam pertemuan tersebut, Datuk Seri Mohammad Bin Sabu juga menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari Indonesia. Ia mengaku kagum dengan kemajuan sektor pertanian Indonesia, terutama dalam hal produktivitas padi dan modernisasi teknologi pertanian.

    “Produksi padi Indonesia sudah mencukupi kebutuhan dalam negeri dan bahkan berpotensi ekspor. Ini adalah pencapaian luar biasa,” tutur mentan Malaysia yang minta impor beras dari Indonesia.

    Ia mengungkapkan produksi beras Malaysia saat ini masih tertinggal dan bergantung pada impor akibat indeks pertanaman yang rendah serta keterbatasan pasokan dalam negeri. Lonjakan harga beras menjadi salah satu tantangan yang tengah dihadapi.

    “Karena Indonesia dan Malaysia adalah dua negara jiran yang sangat dekat, seperti abang dan adik. Ada banyak kelebihan yang kami lihat di sini, kami ingin belajar dari pencapaian ini,” ucap Datuk Seri Mohammad.

    Malaysia juga menunjukkan minat kuat dalam mengadopsi pendekatan modern Indonesia dalam pengelolaan padi, jagung, dan perikanan. Ia menyoroti hasil panen padi Indonesia yang mencapai 12–13 ton per hektar di beberapa daerah, dengan rata-rata nasional mencapai 7 ton.

    Sebagai bagian dari penguatan kerja sama, Malaysia melalui lembaga riset pertaniannya Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI), siap menjalin kolaborasi dengan Kementerian Pertanian Indonesia, khususnya dalam bidang riset, inovasi teknologi, dan peningkatan kapasitas SDM.

    “Kami di ASEAN perlu bersatu dan saling mendukung, karena tantangan global ke depan semakin kompleks, termasuk ketidakpastian tarif global dari negara-negara besar,” pungkas Mohammad terkait permohonan Malaysia impor beras dari Indonesia.

  • 3 Poin Pro dan Kontra Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ada yang Kenang Orde Baru – Halaman all

    3 Poin Pro dan Kontra Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ada yang Kenang Orde Baru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dukungan hingga penolakan alias pro dan kontra mencuat atas wacana pengusulan Presiden ke-2 RI, Soeharto menjadi Pahlawan Nasional.

    Wacana tersebut sebelumnya diusulkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dengan mengajukan 10 nama, termasuk nama mantan mertua Presiden Prabowo Subianto.

    Istana dalam hal ini mendukung atas usulan tersebut.

    Sementara penolakan dilayangkan oleh sejumlah pihak, termasuk KontraS dan Amnesty Internasional Indonesia.

    Mereka membubuhkan sejumlah catatan yang menjadi alasan tak setuju dengan usulan tersebut.

    Berikut fakta-faktanya:

    1. Istana Tak Masalah

    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (29/10/2024). (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

    Istana melalui Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi menyatakan bahwa tidak ada masalah terkait usulan Kementerian Sosial yang memasukkan Presiden kedua RI, Soeharto, sebagai calon Pahlawan Nasional.

    Ia menilai bahwa para mantan presiden layak mendapatkan penghormatan dari negara atas jasa-jasa yang telah mereka berikan.

    “Usulan dari Kementerian Sosial terhadap Presiden Soeharto, saya kira kalau kami merasa bahwa apa salahnya juga? Menurut kami, mantan-mantan presiden itu sudah sewajarnya untuk kita mendapatkan penghormatan dari bangsa dan negara kita,” ujar Prasetyo di Wisma Negara, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/4/2025).

    Lebih lanjut, Prasetyo mengimbau agar masyarakat tidak selalu fokus pada kekurangan seseorang, melainkan melihat kontribusi dan pencapaian yang telah diberikan kepada bangsa.

    Ia menegaskan bahwa penghormatan kepada para pemimpin terdahulu penting untuk dijaga, sejalan dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai pentingnya menghargai jasa para pendahulu.

    “Mulai dari Bung Karno dengan segala dinamika dan permasalahan yang dihadapi masing-masing, kemudian Pak Harto, Pak Habibie, dan seterusnya. Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, Pak Jokowi, semua punya jasa. Tidak mudah menjadi presiden dengan jumlah penduduk yang demikian besar,” lanjutnya.

    Terkait kritik terhadap Soeharto atas berbagai hal yang terjadi di masa lalu, Prasetyo berpandangan bahwa hal tersebut sangat bergantung pada perspektif masing-masing.

    Ia menegaskan bahwa setiap manusia memiliki kekurangan.

    “Tapi sekali lagi yang tadi saya sampaikan, semangatnya pun Bapak Presiden bukan di situ. Semangatnya kita itu adalah kita itu harus terus menghargai, menghargai, memberikan penghormatan apalagi kepada para Presiden kita,” tambahnya.

    Meski demikian, ia menegaskan bahwa hingga kini belum ada pembahasan secara khusus mengenai usulan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.

    “Jadi menurut saya tidak ada masalah. Tapi kita belum membahas itu secara khusus,” ucap Prasetyo.

    2. Amnesti Sebut Pelanggaran Ham Berat

    USMAN HAMID – Direktur Eksekuif Amnesty Internasional Usman Hamid bersama sejumlah unsur dari masyarakat sipil setelah beraudiensi dengan Komisi I DPR membahas RUU TNI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (18/3/2025) (Tribunnews.com/Reza Deni)

    Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengkritik pernyataan Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, yang tidak mempermasalahkan usulan menjadikan Presiden ke-2 RI, Soeharto sebagai pahlawan nasional.

    Usman memandang pernyataan Prasetyo Hadi tidak sensitif terhadap perasaan korban pelanggaran HAM berat masa lalu.

    “Pernyataan Mensesneg Prasetyo Hadi ahistoris dan tidak sensitif terhadap perasaan korban-korban pelanggaran HAM berat masa lalu yang terjadi selama Orde Baru,” kata Usman saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Selasa (22/4/2025).

    Menurut dia usulan menjadikan Soeharto menjadi pahlawan nasional juga mencederai amanat reformasi yang memandatkan penuntasan kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi selama 32 tahun Soeharto memimpin Indonesia dengan tangan besi.

    Keluarga korban pelanggaran HAM berat masa lalu, menurutnya, hingga hari ini masih mendambakan keadilan yang tak kunjung datang.

    Oleh karena itu, kata Usman, usulan tersebut harus ditolak jika negara masih memiliki komitmen terhadap penuntasan pelanggaran HAM berat masa lalu.

    “Apa yang salah? Yang salah adalah peranan Soeharto dalam kekerasan negara yang bersifat sistematis terhadap rakyatnya, pembredelan media massa, pelanggaran berat HAM, serta praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang terstruktur,” lanjut Usman.

    “Tanpa mempertimbangkan semua masalah tersebut, mengusulkan Soeharto sebagai pahlawan nasional hanyalah upaya menghapus dosa-dosa Soeharto dan memutarbalikkan sejarah,” sambung dia.

    Ketimbang mengusulkan Soeharto sebagai pahlawan, menurut Usman, pemerintah seharusnya fokus menunaikan komitmen untuk mengusut berbagai pelanggaran berat HAM selama era Soeharto yang telah diakui negara lewat berbagai TAP MPR pada awal reformasi hingga pernyataan Presiden pada Januari 2023. 

    Pelanggaran berat HAM tersebut, kata Usman, di antaranya Peristiwa 1965-1966, Peristiwa Penembakan Misterius 1982-1985, Peristiwa Tanjung Priok 1984, Peristiwa Talangsari, Lampung 1989, Peristiwa Rumoh Geudong dan Pos Sattis, Aceh 1989, dan Penyerangan kantor PDI 27 Juli 1996.

    Selain itu juga, lanjut dia, Peristiwa Penghilangan Orang Secara Paksa 1997-1998, Peristiwa Kerusuhan Mei 1998, Peristiwa Trisakti dan Semanggi I – II 1998-1999, kejahatan kemanusiaan di Aceh, Timor Timur, Papua.

    “Dan kasus-kasus pelanggaran HAM lainnya yang belum diusut tuntas oleh negara,” paparnya.

    3. Alasan KontraS

    Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dengan tegas menolak usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.

    Dalam penolakan tersebut, KontraS menyebutkan dua alasan utama yang berkaitan dengan pemerintahan Orba atau Orde Baru yang dipimpin Soeharto.

    Pengingkaran terhadap Sejarah dan Kejahatan Masa Orde Baru

    Kepala Divisi Pemantauan Impunitas KontraS, Jane Rosalina, menegaskan bahwa usulan pemberian gelar tersebut merupakan bentuk upaya penghapusan sejarah dan pemutihan terhadap kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh Soeharto selama masa pemerintahannya.

    Menurut Jane, Soeharto telah terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM), penyalahgunaan wewenang, dan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak pernah diadili hingga kini.

    “Kami menilai usulan ini adalah langkah mundur yang berisiko menghapuskan kejahatan yang telah dilakukan oleh Soeharto,” kata Jane saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (19/3/2025).

    Rekam Jejak Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan

    Selain itu, KontraS juga menyoroti rekam jejak Soeharto yang terkait dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

    Berdasarkan data dari Kantor PBB Urusan Obat-obatan dan Kriminal (UNODC) serta Bank Dunia pada 2007, Soeharto tercatat sebagai pemimpin yang paling korup di dunia pada abad ke-20, dengan jumlah aset yang dikorupsi mencapai sekitar USD 15 hingga 35 miliar.

    KontraS menyatakan bahwa Soeharto tidak memiliki integritas moral yang cukup untuk mendapatkan penghargaan seperti gelar Pahlawan Nasional.

    “Pengingkaran terhadap kemanusiaan dan demokrasi yang terjadi selama pemerintahan Orde Baru seharusnya menjadi pelajaran bagi bangsa ini, bukan alasan untuk memberikan gelar pahlawan kepada sosok yang telah menodai sejarah bangsa,” tambah Jane.

    Berdasarkan dua alasan utama tersebut, KontraS dengan tegas menolak pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.

    Mereka mendesak agar Menteri Sosial dan Dewan Gelar Pahlawan, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan tidak mengusulkan nama Soeharto dalam daftar calon Pahlawan Nasional yang akan dikukuhkan pada tahun 2025.

    “Akhir kata, Soeharto tidak memiliki keteladanan dan integritas moral sebagaimana diatur dalam Pasal 25 UU No. 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan untuk diberikan gelar Pahlawan Nasional,” papar Jane.

    10 Nama Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

    KEMISKINAN EKSTREM – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Jakarta, Jumat (31/1/2025). Gus Ipul mengungkapkan Pemerintah masih menghitung besaran bantuan khusus untuk masyarakat miskin ekstrem. (Fahdi Fahlevi-Tribunnews.com) (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

    Kementerian Sosial bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) membahas pengusulan calon Pahlawan Nasional tahun 2025.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan semangat kerukunan dan kebersamaan menjadi dasar penentuan gelar kali ini.

    “Nah, semangatnya Presiden sekarang ini kan semangat kerukunan, semangat kebersamaan, semangat merangkul, semangat persatuan. Mikul duwur mendem jero,” kata Gus Ipul melalui keterangan tertulis, Rabu (19/3/2025).

     Anggota TP2GP terdiri dari Staf Ahli, akademisi, budayawan, perwakilan BRIN, TNI, serta Perpustakaan Nasional.

    Selain lintas unsur sosial, mekanisme pengusulan Pahlawan Nasional juga harus melalui tahapan berjenjang dari tingkat daerah hingga ke pemerintah pusat. 

    Gus Ipul memastikan proses pengusulan Pahlawan Nasional 2025 dipastikan berjalan transparan dan efektif.

    Kemensos dan TP2GP memastikan bahwa tokoh-tokoh yang diajukan memiliki kontribusi besar bagi bangsa, selaras dengan semangat persatuan dan kebersamaan yang dimiliki bangsa Indonesia.

    “Jadi memenuhi syarat melalui mekanisme. Ada tanda tangan Bupati, Gubernur, itu baru ke kami. Jadi memang prosesnya dari bawah,” kata Gus Ipul.

    Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Mira Riyati Kurniasih mengungkapkan sudah ada 10 nama yang masuk dalam daftar usulan calon Pahlawan Nasional 2025.

    Dari jumlah tersebut, empat nama merupakan usulan baru, sementara enam lainnya merupakan pengajuan kembali dari tahun-tahun sebelumnya.

    “Untuk tahun 2025 sampai dengan saat ini, memang sudah ada proposal yang masuk ke kami, itu ada sepuluh. Empat pengusulan baru, dan enam adalah pengusulan kembali di tahun-tahun sebelumnya,” kata Mira Riyati.

    Beberapa tokoh yang kembali diusulkan, antara lain:

    K.H. Abdurrahman Wahid (Jawa Timur)
    Jenderal Soeharto (Jawa Tengah)
    K.H. Bisri Sansuri (Jawa Timur)
    Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah)
    Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh)
    K.H. Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat)

    Sementara itu, empat nama baru yang diusulkan tahun ini, yaitu:

    Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali)
    Deman Tende (Sulawesi Barat)
    Prof. Dr. Midian Sirait (Sumatera Utara)
    K.H. Yusuf Hasim (Jawa Timur)

    Nama-nama yang telah disepakati Dewan Gelar pada 2024 akan kembali diusulkan pada 2025.

    Hal ini dilakukan karena hingga saat ini belum ada keputusan dari Presiden terkait usulan tersebut.

    “Karena belum ada catatan apapun dari Presiden tentang usulan yang sudah dibuat oleh Menteri Sosial sebelumnya. Pastinya saya akan memberikan laporan agar pengangkatan gelar tahun ini bisa disertakan dengan tahun sebelumnya, tahun 2024. Jadi ada dua (usulan) bila Presiden berkenan,” kata Gus Ipul.

    Nama-nama yang telah disepakati Dewan Gelar pada 2024, antara lain Andi Makasau, Letjen Bambang Sugeng, Rahma El Yunusiah, Frans Seda, Letkol Muhammad Sroedji, AM Sangaji, Marsekal Rd. Soerjadi Soerjadarma, serta Sultan Muhammad Salahuddin. 

    Pengusulan calon pahlawan ini dibatasi sampai 11 April 2025.

    Setelah tahap verifikasi, dan sidang pleno TP2GP akan menyampaikan rekomendasi usulan calon Pahlawan Nasional dari Menteri Sosial kepada Presiden.

    Selanjutnya Presiden memilih daftar nama yang diajukan untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

    (Tribunnews.com/ Taufik Ismail, Gita Irawan, Fahdi Fahlevi)

  • Krisis Beras Hantui Negeri Jiran, Peluang RI Genjot Produksi

    Krisis Beras Hantui Negeri Jiran, Peluang RI Genjot Produksi

    Bisnis.com, JAKARTA — Malaysia dikabarkan berencana mengimpor beras dari Indonesia. Negeri Jiran kesulitan dan hanya mampu memenuhi 50% dari kebutuhan beras.

    Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai melakukan pertemuan dengan Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Mohamad Bin Sabu di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Selasa pagi (22/4/2025).

    “[Soal pertemuan dengan Malaysia] menarik, tadi menanyakan apa bisa kami [Malaysia] impor beras dari Indonesia?” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Selasa (22/4/2025).

    Menanggapi permintaan tersebut, Amran menyebut bahwa Indonesia untuk sementara waktu belum bisa mengekspor beras. Pasalnya, Indonesia saat ini fokus menjaga stok beras dalam negeri.

    “Saya katakan untuk sementara kami menjaga stok dulu. Kita lihat iklim, jangan sampai tidak bersahabat,” ujarnya. 

    Amran mengungkap, harga beras di Negeri Jiran saat ini cukup tinggi lantaran kurangnya pasokan. Dia menyebut, Malaysia saat ini hanya mampu memenuhi sekitar 40%-50% dari kebutuhan nasional.

    Selain Malaysia, Amran mengatakan bahwa Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang juga berencana untuk datang ke Indonesia  pada 29 April 2025 untuk membahas mengenai stok beras.

    Sama seperti Malaysia, Amran menyebut bahwa harga beras di Negeri Sakura melambung, bahkan mencapai sekitar Rp93.000 – Rp100.000 per kilogram (kg).

    Bekerja mengangkut karung beras

    Stok Indonesia 

    Di tengah potensi permintaan beras, Amran menuturkan stok beras yang ada per hari ini mencapai 3,3 juta ton. Stok tersebut diperkirakan terus bertambah pada musim panen Mei 2025.

    Amran memperkirakan, stok beras nasional dapat tembus 4 juta ton pada Mei 2025. Menurutnya, pasokan beras 4 juta ton tidak pernah terjadi selama Indonesia merdeka. 

    “Kemungkinan di Mei itu masuk 4 juta ton dan itu tidak pernah terjadi selama merdeka. Ini kerja keras kita semua,” ujarnya.

    Sebagaimana diketahui, produksi beras dalam negeri diproyeksi cukup bagus tahun ini. 

    Berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Februari 2025, total produksi padi pada Januari-Mei 2025 diperkirakan mencapai 34,47 ton GKP. 

    Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi masyarakat, produksi beras sementara mencapai sekitar 16,62 juta ton beras pada periode Januari-Mei 2025.

    Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 1,83 juta ton beras atau 12,40% dibandingkan produksi beras pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 14,78 juta ton beras. 

    Malaysia Menunggu

    Sementara itu, Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Mohamad Bin mengatakan bahwa meski pun saat ini belum ada arahan resmi untuk mendatangkan beras dari Indonesia, pihaknya akan membahas lebih lanjut mengenai rencana tersebut.

    “Sekarang ini belum lagi, tapi kita akan bincang,” kata Mohamad dalam konferensi pers.

    Kendati begitu, dia menegaskan bahwa Malaysia berencana untuk melakukan kerja sama dengan Indonesia, seperti pertukaran teknologi pertanian dan pelatihan,  utamanya dalam meningkatkan produksi beras di negaranya. 

    Peluang Ekspor Beras

    Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan kemungkinan Indonesia membuka keran ekspor untuk komoditas beras seiring dengan melimpahnya stok dalam negeri.

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan, Indonesia bisa saja ekspor beras selama cadangan pangan dalam negeri tercukupi dan produksi melimpah. Adapun, stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikuasai Perum Bulog minimal 1 juta ton.

    “Kalau cadangan pangan kita sudah siap, kemudian produksinya melimpah, misalnya 32 juta ton, kenapa nggak?” kata Arief ketika ditemui di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Selasa (22/4/2025).

    Ilustrasi beras impor

    Kendati begitu, Arief menyebut bahwa keputusan untuk membuka keran ekspor beras ada di tangan Presiden Prabowo Subianto. Mengingat, rencana ekspor dan impor harus melalui rapat terbatas (ratas) bersama dengan Kepala Negara.

    “Terserah Pak Presiden, karena kalau mau ekspor, mau impor, itu ratas dengan Pak Presiden,” ujarnya.

    Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori sebelumnya mengatakan, produksi tahun ini memiliki pola yang mirip dengan pola produksi di 2022, dengan puncak produksi terjadi pada Maret. 

    “Ini berbeda dengan pola produksi tahun lalu yang puncak panennya di April,” kata Khudori kepada Bisnis, Kamis (10/4/2025). 

    Dia mengatakan, produksi yang cukup baik ini didukung oleh iklim cuaca yang normal. Khudori merujuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, cuaca tahun ini diperkirakan normal. 

    Dengan demikian, besar kemungkinan di bulan-bulan berikutnya, produksi juga tidak tertekan seperti 2023 imbas adanya fenomena El Nino. 

    Melihat kondisi tahun ini, Khudori meyakini produksi tahun ini lebih besar dibanding tahun lalu.  

    Merujuk data KSA BPS, produksi beras pada 2024 untuk konsumsi pangan masyarakat mencapai 30,62 juta ton. Jumlah tersebut turun sebanyak 480.040 ton atau 1,54% dibanding produksi beras di 2023 yang mencapai 31,10 juta ton.  

    Khudori mengatakan, produksi di 2024 merupakan yang terendah dalam 7 tahun terakhir.  

    Sementara itu, Khudori memperkirakan bahwa produksi beras tahun ini tak jauh berbeda dengan produksi di 2022. Masih merujuk data KSA BPS, produksi beras di tahun tersebut mencapai sekitar 31,54 juta ton, atau naik sebesar 184,50 ribu ton atau 0,59% dibandingkan produksi beras di 2021. 

    “Perkiraan saya, produksi tahun ini tak jauh dari produksi 2022,” ujarnya.

  • Erick Thohir Buka Peluang Gandeng Qatar hingga Amerika Serikat Investasi Proyek Baterai EV – Page 3

    Erick Thohir Buka Peluang Gandeng Qatar hingga Amerika Serikat Investasi Proyek Baterai EV – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Indonesia Prabowo Subianto optimistis Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang menarik dan menjanjikan bagi banyak investor.

    Hal ini seiring kabar konsorsium asal Korea Selatan yang dipimpin oleh LG yang mundur dari proyek pembangunan rantai pasokan baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Indonesia.

    “Ya, pasti ada kerja sama dengan perusahaan lain, tunggu saja,” kata Prabowo saat dimintai tanggapan terkait hal itu, usai menggelar pertemuan tertutup bersama Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato’Seri Dr Ahmad Zahid bin Hamidi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, (22/4/2025), seperti dikutip dari Antara.

    Presiden Prabowo menekankan keyakinannya terhadap prospek ekonomi nasional.

    “Indonesia besar, Indonesia kuat, Indonesia cerah,” ujar dia.

    Sebelumnya, Konsorsium Korea Selatan yang dipimpin oleh LG telah memutuskan untuk menarik proyek senilai sekitar 11 triliun won (Rp130,7 triliun) untuk membangun rantai pasokan baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia, menurut sumber Yonhap pada Jumat (18/4).

    Konsorsium tersebut meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, dan mitra lainnya, telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan sejumlah perusahaan milik negara untuk membangun “rantai nilai menyeluruh” untuk baterai EV.

    Inisiatif tersebut berupaya untuk mencakup seluruh proses mulai dari pengadaan bahan baku hingga produksi prekursor, bahan katode dan pembuatan sel baterai.

    Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia, bahan utama dalam baterai EV.

    Proyek Titan ini sebelumnya diharapkan dapat menggapai ambisi Indonesia menjadi hub dari baterai kendaraan listrik.