Kementrian Lembaga: BIN

  • 203 Jemaah Haji Wafat Jelang Fase Pemulangan, Turun dari Tahun Lalu

    203 Jemaah Haji Wafat Jelang Fase Pemulangan, Turun dari Tahun Lalu

    Bisnis.com, JEDDAH — Jelang fase pemulangan jemaah haji Indonesia, sebanyak 203 orang telah wafat di Tanah Suci hingga Selasa (10/6/2025) pukul 10:10 Waktu Arab Saudi (WAS). Menurut Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), jumlah tersebut menurut dari akumulasi periode yang sama tahun lalu sebesar 221 jemaah. 

    Fase pemulangan jemaah rencananya akan dimulai pada Rabu (11/6/2025) melalui Bandara Madinah dan Bandara Jeddah. Sementara itu, sebagian jemaah wafat saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Sebanyak 14 jemaah wafat di Arafaf dan 13 lainnya di Mina.

    Adapun, dari total jumlah kematian, 76 di antaranya adalah perempuan dan 127 laki-laki, dengan sebaran usia 90 orang berada pada rentang 41 hingga 64 tahun, sedangkan 113 sisanya berumur di atas 64 tahun.

    Kematian terbanyak terjadi di Makkah, sebanyak 137 jemaah, berturut-turut kemudian Madinah (30 jemaah), Arafah (14 jemaah), Mina (13 jemaah), dan bandara (9 jemaah). Seluruh jemaah yang wafat tersebut, dikebumikan di Arab Saudi sesuai dengan tempat kematiannya.

    Menteri Agama Nasaruddin Umar, ditemui di Mina Sabtu (7/6/2025) mengatakan telah bertemu dengan pihak Kerajaan Arab Saudi bersama dengan delegasi dari 100 negara.

    Menurut Menag, Pemerintah Arab Saudi melalui Menteri Haji dan Umrah Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah menyampaikan apresiasi atas keteraturan, kesiapan, dan kualitas pelayanan jemaah Indonesia tahun ini.

    Penurunan jumlah kematian jemaah tahun ini, lanjutnya, sebagai dampak dari peningkatan jumlah rumah sakit dan tim medis keliling yang disiagakan.

    “Alhamdulillah angka kematian menurun, salah satunya karena fasilitas kesehatan yang lebih baik,” ujarnya.

    Mengenai keterlambatan kedatangan bus yang mengangkut jemaah dari Muzdalifah ke Mina pada Jumat (6/6/2025), Nasaruddin mengatakan jemaah dari semua negara mengalami hal yang sama. Hal itu semata karena kepadatan lalu-lintas jemaah di Armuzna selama puncak ibadah haji.

    “[Pihak Kerajaan Arab Saudi] Minta maaf kalau ada hal-hal yang mungkin kurang berkenan karena semata-mata disebabkan kepadatan lalu lintas antara Arafah, Muzdalifah dan Mina. Memang ada keterlambaran, tetapi bukan hanya negara kita saja, seluruh negara mengalami keterlambatan,” kata Menag.

  • 10 Amalan yang Pahalanya Setara Ibadah Haji Berdasarkan Hadis

    10 Amalan yang Pahalanya Setara Ibadah Haji Berdasarkan Hadis

    Jakarta, Beritasatu.com – Ibadah haji merupakan ibadah wajib dan salah satu rukun Islam yang kelima. Namun, tidak semua umat Islam memiliki kemampuan untuk menunaikannya secara langsung.

    Kemampuan ini bukan hanya soal finansial, tetapi juga terkait dengan takdir, kesehatan, dan kesempatan. Meski demikian, Allah Swt Maha Adil. Bagi yang belum mampu, masih terbuka jalan lain untuk mendapatkan pahala setara haji melalui berbagai amalan yang diajarkan Rasulullah SAW dalam hadis-hadisnya.

    Kenapa Ibadah Haji Sangat Istimewa?

    Haji adalah bentuk totalitas pengabdian seorang muslim, melibatkan fisik, harta, dan spiritualitas. Dalam hadis riwayat Bukhari dan muslim, disebutkan:

    الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

    Artinya: “Haji yang mabrur tidak ada balasan lain baginya selain surga” (HR Bukhari dan Muslim).

    Namun, bagi yang belum bisa menunaikannya, jangan berkecil hati. Beberapa amalan yang pahalanya setara ibadah haji bisa dilakukan dengan niat ikhlas dan konsistensi.

    Amalan-amalan yang Pahalanya Setara dengan Ibadah Haji

    Berdasarkan penjelasan dari Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, M Ishom el-Saha, yang dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), terdapat sejumlah amalan harian yang memiliki keutamaan luar biasa, bahkan disebutkan dalam berbagai hadis bahwa amalan-amalan tersebut bisa mendatangkan pahala setara dengan ibadah haji dan umrah.

    1. Membantu saudara yang kekurangan

    Dalam Islam, menolong sesama adalah perintah yang sangat dianjurkan. Dalam sebuah atsar dari Sayyidina Hasan bin Ali disebutkan:

    مَشْيُكَ فِي حَاجَةِ أَخِيكَ الْمُسْلِمِ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حَجَّةٍ بَعْدَ حَجَّةٍ

    Artinya: “Langkahmu untuk membantu kebutuhan saudaramu adalah lebih mulia dari haji berulang-ulang”.

    Hal ini menunjukkan bahwa amal sosial seperti membantu sesama tidak hanya berdampak pada kemaslahatan umat, tetapi juga mendatangkan ganjaran besar dari Allah.

    2. Berbakti kepada orang tua

    Berbakti kepada orang tua, terutama ibu, adalah salah satu amalan yang sangat ditekankan dalam Islam. Dalam hadis disebutkan:

    عن أنس أن النبي صلى الله عليه وسلم وصى رجلاً ببر أمه وقال له: “أنت حاج ومعتمر ومجاهد” ويعني: إذا برها

    Artinya: Dari Anas Ra, bahwa Nabi SAW pernah berpesan kepada seseorang untuk berbakti kepada ibunya. Beliau bersabda, “Kamu seperti berhaji, berumrah, dan berjihad di jalan Allah”.

    Amalan ini menunjukkan bahwa kebaikan terhadap orang tua setara dengan amalan ibadah paling agung dalam Islam.

    3. Menjalankan tugas sesuai keahlian

    Bekerja demi kemaslahatan umat dan bangsa adalah bagian dari ibadah. Apapun profesi kita—selama dijalankan dengan ikhlas dan bertujuan untuk kemaslahatan—dapat bernilai pahala besar di sisi Allah.

    Seorang guru yang mengajar, dokter yang mengobati, atau petani yang menanam dengan niat ibadah bisa mendapatkan balasan seperti pahala besar, termasuk pahala setara haji.

    4. Menjaga lisan dari menyakiti orang lain

    Mengontrol lisan merupakan bentuk jihad. Dalam atsar disebutkan:

    قَالَ الْفُضَيْلُ بْنُ عِيَاضٍ: مَا حَجٌّ وَلَا رِبَاطٌ وَلَا جِهَادٌ أَشَدُّ مِنْ حَبْسِ اللِّسَانِ

    Artinya: “Tidak ada amalan haji, penjagaan perbatasan, dan jihad yang lebih berat dari menahan lisan.”

    Menahan diri dari ghibah, fitnah, dan ucapan menyakitkan sangat dihargai dalam Islam karena menunjukkan pengendalian diri dan menjaga ukhuwah.

    5. Salat Isya dan Subuh berjamaah

    Amalan ini sangat ringan dilakukan tetapi berat pahalanya. Dalam riwayat disebutkan:

    قال عقبة بن عبد الغافر: صلاة العشاء في جماعة تعدل حجة وصلاة الغد في جماعة تعدل عمرة

    Artinya: “Salat Isya berjamaah setara dengan haji, dan salat Subuh berjamaah setara dengan umrah”.

    Ini menunjukkan pentingnya salat berjamaah, khususnya pada waktu-waktu yang berat dilakukan seperti Isya dan Subuh.

    6. Zikir setelah salat Subuh hingga terbit matahari, lalu salat Isyrak

    Dalam hadis Tirmidzi disebutkan:

    من صلى الصبح في جماعة ثم جلس في مصلاه يذكر الله حتى تطلع الشمس ثم صلى ركعتين كان له مثل أجر حجة وعمرة تامة تامة تامة

    Artinya: “Siapa yang salat Subuh berjamaah, duduk berzikir hingga matahari terbit, lalu salat dua rakaat, maka ia mendapat pahala seperti haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna”.

    Ini menunjukkan bahwa ketekunan dalam zikir dan ibadah pagi sangat tinggi nilainya.

    7. Bersuci di rumah, menuju masjid untuk salat wajib

    Dalam hadis Nabi SAW disebutkan:

    عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: من تطهر في بيته ثم خرج إلى المسجد لأداء صلاة مكتوبة فأجره مثل أجر الحاج المحرم، ومن خرج لصلاة الضحى كان له مثل أجر المعتمر

    Artinya: “Barangsiapa bersuci di rumahnya kemudian keluar ke masjid untuk mengerjakan salat wajib, maka pahalanya seperti pahala haji. Dan yang keluar untuk salat Duha mendapat pahala seperti pahala umrah”.

    Amalan ini mengajarkan pentingnya kebersihan dan keutamaan berjamaah di masjid.

    8. Puasa tarwiyah dan arafah

    Di antara hari-hari mulia dalam Islam adalah 10 hari pertama bulan Zulhijah. Terutama pada tanggal 8 (tarwiyah) dan 9 (arafah), puasa sangat dianjurkan.

    Rasulullah SAW bersabda:

    صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

    Artinya: “Puasa arafah menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang” (HR Muslim).

    Pahalanya sangat besar bahkan setara dengan ibadah haji karena dilakukan bersamaan dengan waktu pelaksanaan haji.

    9. Menuntut ilmu di masjid

    Menuntut ilmu adalah salah satu bentuk ibadah yang mulia. Dalam hadis disebutkan:

    من غدا إلى المسجد لا يريد إلا أن يتعلم خيرًا أو يعلمه كان له كأجر حاج تامًا حجته

    Artinya: “Barangsiapa pergi ke masjid hanya untuk belajar atau mengajarkan kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji yang sempurna” (HR At-Thabrani).

    10. Datang awal ke salat Jumat

    Mereka yang datang lebih awal untuk salat Jumat mendapatkan pahala yang lebih besar. Dalam beberapa riwayat, pahala orang yang datang paling awal diibaratkan seperti yang menyembelih unta, kemudian kambing, ayam, lalu telur. Pahala ini menunjukkan urgensi untuk segera memenuhi panggilan ibadah.

    Allah Swt membuka banyak pintu untuk meraih pahala besar bagi hamba-Nya. Meski tidak semua orang bisa menunaikan ibadah haji, tetapi setiap muslim bisa mendapatkan pahala setara haji dengan amal-amal yang ringan namun bernilai tinggi. Wallahu a’lam.

  • 5 Hal Geger Paru Sapi Kurban Bertuliskan Nama Orang di Tangsel

    5 Hal Geger Paru Sapi Kurban Bertuliskan Nama Orang di Tangsel

    Jakarta

    Heboh di media sosial penemuan paru sapi kurban yang bertuliskan nama orang di Tangerang Selatan. Peristiwa itu terjadi di Pondok Betung, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan ditemukan saat proses penyesetan oleh panitia kurban.

    Video paru sapi kurban bertuliskan nama orang itu diketahui dari video yang ramai dibagikan di media sosial. Berdasarkan video yang dilihat detikcom, Senin (9/6/2025), ada sejumlah bapak-bapak memegang potongan diduga paru sapi hewan kurban. Dalam video tersebut, bagian paru itu dipegang salah seorang bapak-bapak.

    Ketika bagian paru itu dipegang, sosok bapak-bapak yang disebut merupakan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat bernama Suhada, menunjukkan adanya sebuah tulisan yang tercantum dalam paru.

    detikcom berkesempatan turun langsung menelusuri lokasi penemuan itu. Apa saja yang diketahui sejauh ini?

    Penampakan Paru Sapi

    Dilihat detikcom, tulisan dalam pari sapi itu yakni nama seseorang ‘Muhamad Musofa bin Jalal Sayuti’. Tulisan itu berwarna hitam dan sedikit memudar.

    Adapun susunan tulisan nama tersebut adalah tulisan nama ‘Muhamad Musofa’ berada di bagian atas. Kemudian di baris kedua tertulis ‘Bin’. Lalu pada bagian paling bawah berisikan tulisan ‘Jalal Sayuti’.

    Foto: Warga Kota Tangerang Selatan dibuat heboh dengan penemuan potongan paru sapi kurban yang bertuliskan nama seseorang. (Kurniawan F/detikcom)

    Susunan tulisan tersebut tampak rapi meski berada di permukaan paru yang tidak rata. Huruf pada tulisan tersebut menggunakan huruf kapital.

    Awal Mula Penemuan

    Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat bernama Suhada mengonfirmasi kebenaran kejadian tersebut. Dia menjelaskan awal diketahui paru sapi itu memiliki tulisan nama seseorang saat panitia kurban melakukan proses penyesetan.

    “Ketika penyesetan itu yang dilakukan oleh Bapak Warman, ternyata ada satu keajaiban dan satu yang unik, ajib. Apa keajaibannya? Ada tulisan yang tertulis ternama ‘Muhamad Musofa bin Jalal Sayuti’, yang bertuliskan berupa huruf kapital, semuanya kapital,” kata Suhada, Senin (9/6/2025).

    Sementara Warman, sebagai pihak yang mengaku menemukan paru bertuliskan nama seseorang tersebut, mengatakan penemuannya itu bermula saat dirinya akan melakukan penyesetan pada bagian hati, paru dan jantung sapi.

    “Pertama saya penyesetan hati dulu. Setelah rapih hati, baru mau penyesetan paru sama jantung. Pas saya ambil, saya taruh, baru mau penyesatan, ada tulisan,” ungkap Warman.

    Warman mengaku ketika pertama kali menemukannya, langsung berupa menggosok bagian tulisan tersebut. Dia mengaku tulisan tersebut tidak hilang.

    “Ya, secara naluri, saya langsung pakai jari, digesek gitu. Tapi nggak berubah. Setelahnya dilaporin ke Ketua, ya sudah langsung suruh potong yang bagian yang ada namanya itu saja. Sudah, saya diserahin ke ketua panitia. Sudah, saya langsung lanjut ngerjain yang apa yang saya kerjain,” tutur Warman.

    Tulisan Tak Bisa Dihapus

    Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat, Suhada (Foto: Kurniawan/detik)

    Suhada mengatakan tulisan sempat dicoba untuk dihapus oleh panitia kurban yang pertama kali menemukannya bernama Warman. Menurut pengakuannya, tulisan itu tidak bisa dihilangkan.

    Dia menyebut setelah gagal menghapus tulisan pada paru sapi tersebut, Warman melaporkan penemuan itu kepadanya. Dia mengaku sudah mengecek tulisan tersebut dan berpendapat bahwa tulisan itu bukan buatan manusia.

    “Akhirnya kesimpulannya ternyata betul ini bukan rekayasa manusia, bukan rekayasa sengaja oleh orang yang berkorban, apalagi dari panitia. Nauzubillah. Tidak ada rekayasa apapun,” ujar Suhada.

    Nama Tertera Bukan si Pemilik Sapi

    Suhada menjelaskan sosok ‘Muhamad Musofa Bin Jalal Sayut’i merupakan warga yang saat Idul Adha kemarin menyumbang satu ekor kambing untuk disembelih dan bukan pemilik sapi yang dikurbankan. Dia mengatakan Musofa pun sudah diberitahu tentang temuan ini.

    “Sudah (diberi tahu), dan beliau sendiri ketika ketemu dengan saya waktu salat subuh, dia menangis karena saya sampaikan kronologinya,” jelas Suhada.

    Paru Sapi Tak Akan Dikonsumsi

    Suhada mengungkapkan alasan paru sapi tidak akan dikonsumsi. Menurutnya, penemuan paru sapi bertuliskan nama seorang warga ini harus dilegendariskan.

    “Yang jelas, ini nggak mungkin kita konsumsi. Ini sebuah apa ya, sebuah bagian yang udah tidak bisa dilupakan begitu saja, dan harus kita legendariskan,” kata Suhada.

    Suhada menjelaskan pihaknya akan melakukan diskusi lebih dulu mengenai langkah yang akan diambil untuk penanganan paru sapi tersebut. Pihaknya akan berdiskusi dengan pengurus DKM.

    “Saya tidak sendiri ya. Saya banyak, para wakil, para bidang, ada imam. Itu nanti kita diskusikan. Saya juga pengurus MUI di Tangerang selatan. Saya akan konfirmasi tentang bagaimana baiknya,” ujar Suhada.

    “Kalau misalnya ini masalahnya adalah untuk langkah untuk kita jadikan sebagai catatan yang bersejarah, nanti kita upaya caranya seperti apa. Teknik seperti apa, nanti kita tanya yang ahli ya, seperti itu. Yang jelas, tidak kita konsumsi,” lanjutnya.

    Halaman 2 dari 2

    (eva/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kapan Jemaah Haji Indonesia Dipulangkan? Ini Jadwal Lengkapnya

    Kapan Jemaah Haji Indonesia Dipulangkan? Ini Jadwal Lengkapnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah menunaikan seluruh rangkaian ibadah di Tanah Suci, jemaah haji Indonesia kini bersiap kembali ke Tanah Air dengan hati yang penuh syukur.

    Kepulangan mereka telah direncanakan dengan cermat oleh Kementerian Agama RI melalui rencana perjalanan haji (RPH) tahun 2025, guna memastikan proses berjalan tertib dan aman.

    Informasi ini tentu sangat dinantikan, terutama oleh keluarga dan kerabat yang merindukan kehadiran para jemaah haji di rumah. Untuk itu, berikut ini jadwal lengkap kepulangan yang penting untuk diketahui!

    Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Indonesia Gelombang I

    Jemaah haji gelombang pertama akan mulai dipulangkan pada Rabu (11/6/2025), bertepatan dengan 15 Zulhijah 1446 H. Mereka diberangkatkan dari Makkah menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah sebelum terbang ke Indonesia.

    Rincian Jadwal Gelombang I:

    Rabu (11/6/2025): Awal pemulangan dari MakkahRabu (11/6/2025): Hari pertama kedatangan di Tanah AirRabu (25/6/2025): Akhir pemulangan jemaah gelombang I

    Proses ini berlangsung selama dua minggu, sehingga keluarga jemaah haji dapat mempersiapkan penyambutan dengan matang.

    Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Indonesia Gelombang II

    Setelah gelombang pertama selesai, giliran jemaah haji gelombang kedua yang mulai bergerak dari Makkah ke Madinah. Perjalanan ke Madinah dilakukan antara Rabu (18/6/2025) hingga Rabu (2/7/2025).

    Kepulangan dari Madinah ke Indonesia dijadwalkan dimulai pada Kamis (26/6/2025) dan akan berakhir pada Kamis (10/7/2025). Proses pemulangan dilakukan melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah.

    Rincian Jadwal Gelombang II:

    Kamis (26/6/2025): Awal pemulangan dari MadinahRabu (2/6/2025): Akhir pergerakan dari Makkah ke MadinahKamis (10/6/2025): Akhir pemulangan ke IndonesiaJumat (11/6/2025): Hari terakhir kedatangan jemaah di Tanah Air

    Dengan selesainya pemulangan gelombang kedua, seluruh rangkaian operasional haji tahun 2025 pun ditutup secara resmi.

    Durasi dan Tahapan Perjalanan Ibadah Haji 2025

    Secara total, proses kepulangan jemaah haji Indonesia berlangsung selama 30 hari, sama panjangnya dengan masa pemberangkatan. Rangkaian ibadah dimulai dari keberangkatan kloter pertama, fase di Madinah dan Makkah, puncak wukuf di Arafah pada Kamis (5/6/2025), Iduladha pada Jumat (6/6/2025), hingga hari Tasyrik pada 7-9 Juni 2025.

    Setelah itu, dimulailah fase pemulangan jemaah yang terbagi dalam dua gelombang, seperti telah diuraikan sebelumnya.

    Jemaah haji asal Indonesia akan dipulangkan secara bertahap mulai mulai Rabu (11/6/2025) hingga Jumat (11/7/2025), tergantung pada gelombangnya. Dengan mengetahui jadwal ini, keluarga jemaah haji dapat menyambut kepulangan mereka dengan lebih siap dan penuh suka cita.

  • Tersangka Merambah Hutan Lindung Si Abu untuk Lahan Sawit

    Tersangka Merambah Hutan Lindung Si Abu untuk Lahan Sawit

    Kampar

    Polda Riau membongkar kasus perambahan hutan di area Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Hutan Lindung Si Abu, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. Para tersangka merusak hutan untuk kegiatan perkebunan sawit.

    “Para tersangka membuka dan mengelola kebun sawit secara ilegal di kawasan hutan lindung. Ini jelas pelanggaran terhadap undang-undang kehutanan dan perusakan lingkungan hidup,” ujar Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, kepada wartawan, Senin (9/6/2025).

    Polisi menetapkan empat orang tersangka dalam kasus ini. Keempat tersangka yaitu Muhammad Mahadir alias Madir (40), Buspami bin Toib (48), Yoserizal (43), dan M. Yusuf Tarigan alias Tarigan (50).

    Herry Heryawan menegaskan komitmen Polda Riau untuk menindak tegas segala bentuk kejahatan yang mengancam kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam. Pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap para pelaku perusakan hutan.

    “Melindungi tuah, menjaga marwah, semangat yang menjadi landasan setiap langkah dalam upaya pelestarian lingkungan di Bumi Lancang Kuning,” tegas Kapolda.

    Ia menambahkan, penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan lingkungan adalah bagian dari upaya Polri menyelamatkan masa depan ekosistem dan masyarakat.

    Jenderal bintang dua ini kembali menegaskan komitmen Polda Riau untuk menegakkan hukum secara tegas dan berkeadilan terhadap setiap bentuk perusakan lingkungan, khususnya di kawasan hutan yang memiliki fungsi lindung dan konservasi.

    “Kejahatan lingkungan adalah kejahatan lintas generasi. Oleh karena itu, Green Policing kami laksanakan secara nyata dengan kerja kolaboratif bersama DLHK, BPKH, akademisi, aktivis lingkungan, hingga rekan media,” tuturnya.

    Polda Riau membongkar kasus perambahan hutan di HPT Hutan Lindung Si Abu, Kabupaten Kampar. (Foto: dok. Polda Riau)

    Modus Operandi

    Sementara itu, Dirkrimsus Polda Riau Kombes Ade Kuncoro mengungkapkan, modus operandi para pelaku dilakukan secara sistematis dengan memanfaatkan celah administratif di tingkat lokal.

    “Mereka mencoba menyamarkan aktivitas ilegal ini dengan dokumen hibah dan surat adat. Tapi faktanya, seluruh aktivitas dilakukan di kawasan hutan lindung yang statusnya dilindungi oleh undang-undang,” ujar Ade Kuncoro.

    Keempat tersangka dijerat dengan Pasal 78 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, juncto Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Perppu Cipta Kerja menjadi Undang-Undang, serta Pasal 92 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.

    “Ancaman hukuman mencapai 10 tahun penjara dan denda hingga Rp7,5 miliar,” tutur Ade Kuncoro.

    (mei/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jemaah Haji Asal Sumenep Wafat Setelah Melontar Jumrah

    Jemaah Haji Asal Sumenep Wafat Setelah Melontar Jumrah

    Sumenep (beritajatim.com) – Kabar duka datang dari tanah suci. Seorang jemaah haji asal Kabupaten Sumenep meninggal di Makkah. Jemaah atas nama Misnatun bin Huddin, warga Desa Dasuk Timur, Kecamatan Dasuk tersebut meninggal karena sakit. Almarhum meninggal di Hotel Durrot Asma Misfalah, setelah sebelumnya mengeluhkan sesak napas.

    “Waktu mengeluh sesak nafas, beliau ini langsung ditangani tim kesehatan. Namun saat hendak dirujuk ke rumah sakit, Pak Misnatun meninggal dunia,” kata Plh. Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Sumenep, Said Syamsuri, Senin (09/06/2025).

    Misnatun merupakan jemaah haji kloter 25 embarkasi Surabaya. Misnatun meninggal pada Minggu (08/06/2025) pukul 17.00 WIB waktu Arab Saudi.

    “Alhamdulilllah, almarhum telah menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Jadi beliau sudah menjalani wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, serta melontar jumrah. Saat kembali ke hotel itulah beliau merasa sesak nafas, kemudian meninggal,” terangnya.

    Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, Abdul Wasid, menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Misnatun.

    Menurutnya, apabila seorang jemaah meninggal di tanah suci setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji, merupakan sebuah bentuk kemuliaan. “Kepergian beliau Insya Allah mulia, berkah, husnul Khatimah. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Kami keluarga besar Kemenag Sumenep ikut berduka cita yang mendalam,” ucapnya.

    Wasid juga memberikan pesan kepada seluruh jemaah haji, agar terus menjaga kesehatan dan kebugaran fisik selama berada di Tanah Suci. “Selain aktivitas ibadah padat, kondisi cuaca disana perubahannya cukup ekstrem. Jadi harus benar-benar menjaga daya tahan tubuh,” ungkapnya. (tem/kun)

  • Ajaib! Heboh Penampakan Paru Sapi Tertulis Nama Orang yang Berkurban di Bintaro

    Ajaib! Heboh Penampakan Paru Sapi Tertulis Nama Orang yang Berkurban di Bintaro

    GELORA.CO  – Penampakan paru sapi tertulis nama orang yang kurban saat disembelih hebohkan warga Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

    Peristiwa ini viral saat momen Idul Adha 2025, satu di antaranya diunggah oleh akun Instagram Info Bintaro, Minggu (8/6/2025).

    Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami Al Ikhlas, KH Suhada beri penjelasan.

    Menurutnya peristiwa ini tidak mungkin buatan rekayasa manusia, ini adalah keajaiban.

    KH Suhada menjelaskan pihaknya menerima sebanyak 15 ekor kambing dan 3 ekor sapi dari berbagai macam orang yang berkurban.

    Setelah dilaksanakan pemotongan 3 ekor sapi dan 15 ekor kambing berjalan lancar.

    “Namun pada saat penyesetan daging hewan kurban, ada satu dari panitia kami yang bernama Yusman menyampaikan bahwa ada kejadian aneh terkait dengan salah satu daging hewan kurban sapi, ujarnya kepada wartawan, Sabtu (7/6/2025) di Halaman Masjid Jami Al Ikhlas, dikutip dari Wartakotalive.

    Ditemukan ada tulisan yang bernama salah satu pemberi hewan kurban.

    “Saya pun kemudian mengecek, ternyata benar ada tulisan nama orang yang berkurban adalah Muhammad Mustofa Bin Jalal Sahidi,” ujar Ustaz Suhada.

    “Nama itu tertulis di paru-paru sapi, Anehnya nama yang tertulis di paru sapi ini, beliau memberikan hewan kurban kambing bukan sapi, ” sambungnya.

    Kemudian saya menyampaikan ini adalah Sirrun Min Asrorillah dalam peristiwa hewan kurban.

    Menurut Ustadz Suhada, tidak mungkin ini buatan rekayasa manusia.

    Nama yang tertulis di daftar panitia penerima hewan kurban ditulis secara manual oleh panitia kemudian nama pemberi hewan kurban itu digantungkan ke leher masing-masing hewan kurban.

    “Ketika kami cocokan antara tulisan dari panitia yang digantungkan di leher hewan kurban tidak sama persis nama yang ditulis panitia dengan nama yang tertulis pada penemuan paru sapi ini sangat berbeda,” ujarnya

    “Selama kami berkurban, baru tahun ini diberikan kemukjizatan (keajaiban) di luar nalar akal sehat manusia. Ini merupakan ketulusan dan keikhlasan hati orang yang berkurban,” tutupnya

  • 33.453 kendaraan menuju Cikampek via MBZ saat libur Idul Adha

    33.453 kendaraan menuju Cikampek via MBZ saat libur Idul Adha

    Bekasi (ANTARA) – PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek mencatat sebanyak 33.453 kendaraan meninggalkan Jakarta menuju Cikampek melalui Ruas Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) bertepatan saat libur Idul Adha 1446 Hijriah atau tahun 2025.

    “Terjadi peningkatan volume kendaraan sebesar 24,82 persen dibandingkan lalu lintas normal yakni 26.801 kendaraan,” kata General Manager Operasi dan Pemeliharaan PT JJC Desti Anggraeni di Bekasi, Sabtu.

    Dia mengatakan peningkatan volume kendaraan diprediksi masih akan terus terjadi pada periode libur panjang Hari Raya Idul Adha tahun ini atau hingga Senin (9/6).

    Desti mengaku kenaikan volume kendaraan sudah terjadi sejak H-1 Idul Adha, bertepatan Kamis (5/6). Secara akumulasi dalam dua hari terakhir yakni H-1 hingga Hari Raya Idul Adha, tercatat 86.919 kendaraan menuju Cikampek.

    “Jumlah kendaraan tersebut mengalami peningkatan sebesar 79,6 persen jika dibandingkan lalu lintas normal sebanyak 48.396 kendaraan,” katanya.

    PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek mengimbau pengguna jalan mengutamakan faktor keselamatan saat berkendara dengan memastikan pengemudi dan kendaraan dalam kondisi prima.

    Kemudian memastikan kecukupan daya maupun bahan bakar kendaraan serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas, terutama saat diberlakukan rekayasa lalu lintas.

    Pengguna jalan juga dapat mengakses informasi lalu lintas terkini dan permintaan pelayanan jalan tol melalui One Call Center 24 jam Jasa Marga Group di nomor 14080, Twitter @PTJASAMARGA serta aplikasi Travoy 4.5 untuk pengguna iOS dan Android.(KR-PRA).

    Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Amalan Hari Tasyrik Sesuai Sunah dan Keutamaannya

    Amalan Hari Tasyrik Sesuai Sunah dan Keutamaannya

    Jakarta: Umat islam saat ini memasuki Hari Tasyrik atau tiga hari setelah Iduladha. Tahun ini Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 7 hingga 9 Juni 2025.

    Hari Tasyrik merujuk pada kata Tasyriq yang berarti penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari). Dia mengutip pandangan Ibnu Hajar Al-Asqalani, yang mengatakan terdapat banyak pendapat ulama terkait alasan dinamakannya Hari Tasyrik.

    Sebagian ulama menyatakan tiga hari itu disebut Hari Tasyrik karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut dengan menjadikannya dendeng dan menghamparkan di bawah terik matahari.
    Amalan Hari Tasyrik

    Pada hari tasyrik ini ada dua amalan yang dapat dilakukan oleh umat muslim yang sedang berhaji yaitu mabit di Mina dan melempar jumrah. Bagi yang tidak menjalankan ibadah haji ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan, ikuti penjelasan lengkapnya di sini.
    1. Memperbanyak takbir
    Amalan memperbanyak membaca atau mengumandangkan lafal takbir ini dikemukakan Imam Bukhari dengan mengutip sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah yang bertakbir pada Hari Tasyrik. Ia juga meriwayatkan Muhammad bin Ali yang bertakbir setelah melaksanakan saalat sunnah.

    2. Memperbanyak tahlil dan tahmid
    Bacaan tahlil dan tahmid adalah amalan yang penting dilakukan di hari Tasyrik. Sebagaimana yang dikemukakan Ibnu Hajar Al-Asqalani dengan mengutip riwayat hadis yang menganjurkan umat Islam untuk membaca tahlil, tahmid, dan takbir.

    3. Beragam jenis amal ibadah
    Abi Jamrah menegaskan amal apa pun yang dikerjakan pada Hari Tasyrik nilainya lebih utama daripada amal yang sama di luar hari tersebut. Pandangan ini juga dikutip Imam Ibnu Hajar Al-Asqalany.
     

    Dilarang berpuasa pada Hari Tasyrik
    Melansir mui.or.id, larangan puasa di Hari Tasyrik disebabkan waktu tersebut sangat dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dan olahan dari daging kurban. Dalam hadisnya, Rasulullah pernah mengabarkan terkait larangan ini sebagai berikut:

    “Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, no. 1859)
    Keutamaan Hari Tasryik

    1. Salah Satu Hari Agung

    Hari Tasyrik disebut sebagai salah satu hari paling paling agung. Berdasarkan hadis dari Abdullah bin Qurth, Rasulullah SAW bersabda:
     
    “Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Iduladha), kemudian hari al-qarr.” (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866, dan disahihkan Al-Albani.
     
    Adapun merujuk pada keterangan Ibnu Khuzaimah, Abu Bakar pernah mengatakan bahwa hari al-qarr adalah hari kedua setelah hari kurban.
    2. Hari Dikabulkannya Doa-Doa
    Dalam Lathoif Al-Ma’artif dijelaskan tentang riwayat dari Kinanah Al Quraisy, ia mendengar Abu Musa Al As’ari ra. berkhutbah di hari Iduladha dan berkata:
     
    “Pada tiga hari setelah Iduladha itulah yang disebut Allah SWT sebagai ayyamul ma’dudat. Doa yang dipanjatkan di hari-hari tersebut tidak akan tertolak, maka berdoalah kamu semua dengan berharap kepada-Nya.”
     

    Jakarta: Umat islam saat ini memasuki Hari Tasyrik atau tiga hari setelah Iduladha. Tahun ini Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 7 hingga 9 Juni 2025.
     
    Hari Tasyrik merujuk pada kata Tasyriq yang berarti penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari). Dia mengutip pandangan Ibnu Hajar Al-Asqalani, yang mengatakan terdapat banyak pendapat ulama terkait alasan dinamakannya Hari Tasyrik.
     
    Sebagian ulama menyatakan tiga hari itu disebut Hari Tasyrik karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut dengan menjadikannya dendeng dan menghamparkan di bawah terik matahari.
    Amalan Hari Tasyrik

    Pada hari tasyrik ini ada dua amalan yang dapat dilakukan oleh umat muslim yang sedang berhaji yaitu mabit di Mina dan melempar jumrah. Bagi yang tidak menjalankan ibadah haji ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan, ikuti penjelasan lengkapnya di sini.

    1. Memperbanyak takbir

    Amalan memperbanyak membaca atau mengumandangkan lafal takbir ini dikemukakan Imam Bukhari dengan mengutip sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah yang bertakbir pada Hari Tasyrik. Ia juga meriwayatkan Muhammad bin Ali yang bertakbir setelah melaksanakan saalat sunnah.

    2. Memperbanyak tahlil dan tahmid

    Bacaan tahlil dan tahmid adalah amalan yang penting dilakukan di hari Tasyrik. Sebagaimana yang dikemukakan Ibnu Hajar Al-Asqalani dengan mengutip riwayat hadis yang menganjurkan umat Islam untuk membaca tahlil, tahmid, dan takbir.

    3. Beragam jenis amal ibadah

    Abi Jamrah menegaskan amal apa pun yang dikerjakan pada Hari Tasyrik nilainya lebih utama daripada amal yang sama di luar hari tersebut. Pandangan ini juga dikutip Imam Ibnu Hajar Al-Asqalany.
     

    Dilarang berpuasa pada Hari Tasyrik
    Melansir mui.or.id, larangan puasa di Hari Tasyrik disebabkan waktu tersebut sangat dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dan olahan dari daging kurban. Dalam hadisnya, Rasulullah pernah mengabarkan terkait larangan ini sebagai berikut:

    “Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, no. 1859)

    Keutamaan Hari Tasryik

    1. Salah Satu Hari Agung

    Hari Tasyrik disebut sebagai salah satu hari paling paling agung. Berdasarkan hadis dari Abdullah bin Qurth, Rasulullah SAW bersabda:
     
    “Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Iduladha), kemudian hari al-qarr.” (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866, dan disahihkan Al-Albani.
     
    Adapun merujuk pada keterangan Ibnu Khuzaimah, Abu Bakar pernah mengatakan bahwa hari al-qarr adalah hari kedua setelah hari kurban.

    2. Hari Dikabulkannya Doa-Doa

    Dalam Lathoif Al-Ma’artif dijelaskan tentang riwayat dari Kinanah Al Quraisy, ia mendengar Abu Musa Al As’ari ra. berkhutbah di hari Iduladha dan berkata:
     
    “Pada tiga hari setelah Iduladha itulah yang disebut Allah SWT sebagai ayyamul ma’dudat. Doa yang dipanjatkan di hari-hari tersebut tidak akan tertolak, maka berdoalah kamu semua dengan berharap kepada-Nya.”
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Orang RI Terkenal Sampai ke Arab, Hidup di Era Nabi Muhammad

    Orang RI Terkenal Sampai ke Arab, Hidup di Era Nabi Muhammad

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejarah mencatat ternyata ada orang Indonesia yang hidup di era Nabi Muhammad. Orang itu adalah Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga.

    Ratu Shima lahir pada tahun 611 M di Sumatera Selatan. Pada tahun tersebut Nabi Muhammad berusia 41 tahun dan baru setahun diangkat rasul.

    Ratu Shima adalah anak dari agamawan Hindu yang pindah ke Jepara usai menikah dengan Kartikeyasinga dari Kerajaan Kalingga. Saat di Jawa, Ratu Shima tinggal di berbagai candi Hindu di kawasan Dieng.

    Posisi Ratu Shima perlahan semakin kuat usai suaminya, Katikeyasinga, diangkat menjadi Raja Kalingga pada tahun 648 Masehi. Ketika Kartikeyasinga berkuasa, Nabi Muhammad sudah wafat dan Jazirah Arab memasuki periode kekhalifahan, tepatnya Periode Khulafaur Rasyidin yang dipimpin sahabat Nabi Muhammad, Ali bin Abi Thalib (656-661 M).

    Dalam Sejarah Nasional Indonesia (2008) diceritakan, posisi Ratu Shima yang semula istri raja berubah menjadi penguasa tunggal Kalingga usai suaminya wafat pada 678 M. Dia menjadi Ratu Kalingga sebab tak ada penerus yang bisa berkuasa karena anak-anaknya masih sangat kecil.

    Saat menjadi raja, sejarah mencatat Kerajaan Kalingga mencapai masa keemasan. Ratu bergelar Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara ini berhasil membawa Kalingga menjadi kerajaan terkenal, khususnya di sektor perdagangan.

    Dalam Tradisi Pemikiran Islam di Jawa (2006) diceritakan, Ratu Shima berhasil mengubah pelabuhan Jepara sebagai sentra perdagangan dan pertemuan para pedagang dari berbagai wilayah. Bahkan, disebutkan juga Kalingga sudah menjalin perdagangan dengan Dinasti Tang dari China.

    Mengacu pada naskah China kuno yang terhimpun di Nusantara dalam Catatan Tionghoa (2009), terungkap kalau para pedagang China sudah berdagang dan menyaksikan kejayaan Ratu Shima. Para pedagang bersaksi kalau Kerajaan Kalingga sangat kaya karena menjadikan garam yang mudah ditemukan sebagai komoditas ekspor.

    Ada juga beberapa utusan Ratu Shima yang pergi ke China menjalin relasi dengan kaisar. Lalu, para penduduknya pun sudah sangat maju karena mengenal aksara dan ilmu astronomi.

    Di Kalingga juga terdapat pusat agama Budha Hinayana, sehingga banyak penganut Buddha belajar agama bertahun-tahun di sana.

    Nama besar Ratu Shima pun viral sampai ke luar negeri. Bahkan hingga jazirah Arab yang semasa Kalingga eksis sudah memasuki era kekhalifahan. Popularitas tersebut terkait ketegasan Sang Ratu yang melarang warganya mencuri.

    Pernah ada cerita Raja Arab, Ta-Shih, penasaran datang ke Kalingga membawa karung emas. Karung emas akan ditaruh di jalanan supaya orang tergoda mengambilnya. Namun, beberapa bulan kemudian, tak ada orang yang mengambil. Bukti warganya sangat takut atas hukuman Ratu Shima.

    Sampai akhirnya, posisi karung emas tersebut bergeser sedikit karena anak Ratu Shima paling disayang, Pangeran Narayana, tak sengaja menyentuhnya. Pada titik ini, Ratu Shima langsung mengeluarkan aturan tegas, yakni hukuman mati.

    Singkat cerita, putusan hukuman mati berubah jadi pemotongan kaki. Sebab, kakinya dianggap bersalah karena menggeser karung emas. Alhasil, kaki Narayana pun dipotong sebagai hukuman.

    Hidup Ratu Shima berakhir pada 695 Masehi, sementara Kerajaan Kalingga runtuh pada tahun 752 M.

    Ketika situasi ini terjadi, Islam di Jazirah Arab sudah berkembang pesat. Sejarah mencatat di Arab sudah memasuki era Bani Umayyah yang eksis dari tahun 661-750 Masehi.

    (fab/fab)