Kementrian Lembaga: BIN

  • Prabowo Tiba di Jeddah, Langsung Dijemput Mobil Mewah Anti-peluru

    Prabowo Tiba di Jeddah, Langsung Dijemput Mobil Mewah Anti-peluru

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi. Prabowo telah tiba di Jeddah, Arab Saudi, dan langsung dijemput mobil mewah antipeluru ini.

    Pesawat kepresidenan yang ditumpangi Prabowo dan rombongan terbatas mendarat di Royal Terminal, Bandar Udara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, pada Selasa (1/7) pukul 21.12 waktu setempat.

    Setibanya di bandara, Prabowo disambut secara resmi oleh delegasi Kerajaan Arab Saudi dalam sebuah upacara kehormatan. Tampak diantaranya adalah Menteri Majid bin Abdullah Al-Qasabi, Wakil Gubernur Mekkah Pangeran Suud bin Mis’al bin Abdul Aziz Al-Saud, dan Wali Kota Jeddah Saleh Ali Al-Turki.

    Dari bandara, Prabowo langsung menuju hotel tempatnya bermalam selama berada di Jeddah, sebelum memulai agenda kenegaraan yang telah dijadwalkan. Dalam perjalanan darat itu, Prabowo menumpangi mobil mewah Mercedes-Maybach.

    Dilihat dari video yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, tampaknya mobil yang ditumpangi Prabowo memiliki spesifikasi antipeluru. Mobil itu adalah Mercedes-Maybach S600 Guard.

    Selama beberapa kali kunjungan ke luar negeri, Prabowo memang sering menggunakan mobil ultra-mewah Mercedes-Maybach. Kali ini, mobil yang menemani Prabowo di Arab Saudi adalah Maybach dengan spesifikasi antipeluru.

    Mercedes-Maybach S600 Guard memang identik dengan mobil petinggi negara. Mobil mewah dengan keamanan nomor wahid ini perdana mengaspal pada Februari 2016.

    Mobil ini punya desain yang mewah. Sebagai flagship dari lini produk Mercy, Maybach menawarkan kenyamanan dan perlindungan tertinggi. Mercy menyebut, Mercedes-Maybach S-Class memadukan kesempurnaan Mercedes-Benz S-Class dengan eksklusivitas Maybach.

    Kemewahan dari sebuah Maybach terpancar dari interiornya yang memanjakan penumpang. Dengan panjang 5.453 mm dan jarak sumbu roda 3.365 mm, Mercedes-Maybach S 600 Guard ini memiliki dimensi 20 cm lebih panjang dibandingkan sedan S-Class. Penumpang belakang mendapat manfaat dari peningkatan ukuran ini karena lebih lapang. Dari perlengkapan standar juga lebih baik, mencakup kursi eksekutif di kiri dan kanan dan detail eksklusif lainnya seperti amplifikasi suara yang inovatif.

    Mercedes-Maybach S 600 Guard memiliki kemampuan menangkal serangan peluru dari senapan serbu. Mobil ini telah disertifikasi oleh Otoritas Balistik di Ulm, Jerman, dengan peringkat perlindungan VR10 menurut Petunjuk BRV 2009 Versi 2 (Kendaraan Tahan Peluru). Pedoman ini menetapkan bahwa bodi dan jendela harus mampu menahan peluru inti baja yang dikeraskan yang ditembakkan dari senapan serbu.

    Mercedes-Maybach S 600 Guard juga memiliki peringkat ERV 2010 (Kendaraan Tahan Peledak). Dalam pengujian dengan ledakan besar dari semua sisi, tulangan baja, kaca khusus dan pelindung bagian bawah bodi mobil serta pelindung atap tambahan memberikan ketahanan ledakan yang menjanjikan. Mercedes-Maybach S600 Guard mampu memberikan ketahanan efektif dari dua granat tangan HG 85 yang diledakkan secara bersamaan.

    (rgr/din)

  • Prabowo Tiba di Arab Saudi, Bakal Bahas Evaluasi Haji dan Isu Geopolitik

    Prabowo Tiba di Arab Saudi, Bakal Bahas Evaluasi Haji dan Isu Geopolitik

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto telah tiba di Royal Terminal, Bandar Udara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi pada Selasa (1/7/2025) malam.

    Berdasarkan siaran YouTube Sekretariat Presiden, Prabowo nampak mengenakan kemeja warna krem dengan kopiah atau peci hitam saat tiba di Jeddah.

    Rombongan kepresidenan RI itu kemudian disambut oleh pejabat tinggi dari Arab Saudi. Misalnya Menteri Majid bin Abdullah Al-Qasabi, Wakil Gubernur Mekkah Pangeran Suud bin Mis’al bin Abdul Aziz Al Saud hingga Wali Kota Jeddah Saleh Ali Al-Turki.

    Usai tiba di Jeddah, Prabowo kemudian mengenakan mobil Mercedes-Benz atau Mercy berkelir hitam untuk menuju hotel sebelum melanjutkan agenda kenegaraannya di Jeddah.

    Dalam catatan Bisnis, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa Prabowo akan membahas isu penting terkait geopolitik dan peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dalam kunjungannya itu.

    “Pastilah akan berbicara masalah politik kerja sama politik baik Indonesia antara Arab Saudi maupun politik di Timur Tengah. Kedua juga memang Bapak Presiden sedang berencana untuk membicarakan mengenai perbaikan penanganan haji. Termasuk rencana kita untuk memiliki sendiri kampung haji di Arab Saudi,” ujar Prasetyo di Jakarta pada Selasa (1/7/2025).

    Usai kunjungan ke Arab Saudi, Presiden dijadwalkan bertolak ke Brasil untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang akan digelar pada 6-7 Juli 2025.

    Tak berhenti disitu, orang nomor satu RI ini bakal menghadiri juga peringatan Hari Revolusi Prancis pada 14 Juli mendatang.

  • Taylor Swift Minta Bantuan Fans untuk Melawan Scooter Braun

    Taylor Swift Minta Bantuan Fans untuk Melawan Scooter Braun

    JAKARTA – Langkah Taylor Swift untuk menampilkan lagu-lagu lamanya tampaknya semakin sulit. Scooter Braun dan presiden label Big Machine menolak memberikan hak dan master album-album tersebut kepada Taylor.

    Setelah lepas dari label Big Machine Records pada tahun 2018, Taylor bergabung dengan Republic Records. Big Machine Records adalah label pertama Taylor sampai album Reputation yang dirilis pada 2017.

    Kemudian, di bulan Juni lalu, Scooter Braun, seorang produser yang dikenal berhasil mengorbitkan penyanyi-penyanyi sukses mengakuisisi label Big Machine yang di-back up oleh Carlyle Group, sebuah perusahaan yang menerima suntikan dana dari keluarga Bin Laden. Taylor yang menerima pengumuman itu menceritakan lewat unggahan di Tumblr bahwa Braun pernah menggertaknya di masa lalu ketika ia mengalami kekerasan seksual.

    Presiden label Big Machine juga menolak memberikan hak dan master album-album kepada Taylor. Penolakan ini berujung kepada rencana Taylor yang akan merekam ulang semua albumnya di tahun 2020. Keputusan ini didukung penuh oleh Swifties (sebutan penggemar Taylor Swift) yang meyayangkan penolakan oleh label yang membesarkan nama Taylor.

    Setelah rencana itu diumumkan, Jumat, 15 November, Taylor mengunggah sebuah tulisan panjang lewat akun Twitter-nya. Ia menulis: “Guys — belakangan ini diumumkan American Music Awards akan memberi saya penghargaan Artist of the Decade pada perayaan tahun ini. Saya sudah berencana untuk menampilkan sebuah medley lagu-lagu hits saya selama dekade untuk acara ini. Sekarang Scott Borchetta dan Scooter Braun berkata saya tidak diperbolehkan menyanyikan lagu-lagu lama di televisi karena mereka mengklaim itu akan merekam ulang musik saya sebelum diizinkan mulai tahun depan.

    Selain itu – ini bukan cara yang saya rencanakan untuk memberi tahu kalian – Netflix telah membuat dokumenter tentang hidup saya untuk beberapa tahun belakangan. Scott dan Scooter menolak untuk menggunakan lagu-lagu lama saya atau rekaman penampilan untuk proyek ini, meskipun tidak ada penyebutan Big Machine Records atau apa pun di dalam film.

    Scott Borchetta memberitahu tim saya bahwa mereka diperbolehkan menggunakan musik saya jika saya melakukan hal ini: Jika saya setuju tidak merekam kembali versi copycat lagu-lagu saya tahun depan (yang ini adalah sesuatu yang bisa saya lakukan secara legal dan diizinkan) dan juga memberitahu tim saya bahwa saya berhenti membicarakan tentang dia (Scott) dan Scooter Braun. Saya merasa berbagi apa yang saya alami bisa mengubah tingkat kesadaran untuk artis lain dan secara potensial membantu mereka menghindari perlakuan yang sama. Pesan yang dikirimkan kepada saya sudah jelas. Pada dasarnya, jadilah anak perempuan yang baik dan diam. Atau anda akan dihukum.

    Ini SALAH. Para pria ini tidak turun tangan saat menulis lagu-lagu tersebut. Mereka tidak melakukan apapun untuk membangun hubungan yang saya miliki dengan penggemar. Jadi inilah dimana saya meminta pertolongan anda.

    Tolong beritahu Scott Borchetta dan Scooter Braun memberitahu apa yang anda rasakan tentang ini. Scooter juga memanage beberapa artis yang saya betul-betul percaya tentang artis dan pekerjaan mereka. Tolong minta mereka membantu hal ini – Saya berharap mereka bisa berbicara sebagai laki-laki yang melakukan kontrol tirani atas seseorang yang hanya ingin memainkan musik yang ditulisnya. Saya meminta secara khusus untuk pertolongan dari The Carlyle Group, yang memberi uang untuk menjual musik saya kepada orang-orang ini.

    Saya hanya ingin bisa menampilkan musik MILIK SAYA. Hanya itu. Saya sudah mencoba ini secara privat melalui tim saya tetapi tidak menyelesaikan apapun. Sekarang, penampilan saya di AMAs, dokumenter Netflix dan acara rekaman yang saya rencana untuk mainkan hingga November 2020 menjadi tanda tanya. Saya mencintai kalian dan saya pikir kalian harus tahu apa yang sedang terjadi. – Taylor. ”

    Don’t know what else to do pic.twitter.com/1uBrXwviTS

    — Taylor Swift (@taylorswift13) November 14, 2019

    Unggahan Taylor ini menerima dukungan dari berbagai publik figur. Halsey, menjadi yang pertama berbicara soal ini. Lewat Instagram Story-nya, ia mengatakan; “Ini jahat. Ini hukuman. Ini berusaha mendiamkan Taylor untuk berbicara apa yang Ia pikirkan.”

    Band indie pop Amerika, Echosmith menuliskan “Kami bersama denganmu & mencintaimu @taylorswift13”. Model Gigi Hadid juga menuliskan “Scott dan Scooter, kalian tahu hal benar apa yang harus dilakukan. Taylor dan penggemarnya layak untuk merayakan musik!!”.

    Album terbaru Taylor, Lover menjadi album yang memiliki hak penuh atas dirinya. Album ini laris manis dan semua lagu yang ada dalam album masuk ke tangga lagu musik Billboard. Tagar #IStandWithTaylor dan #JusticeForTaylor langsung menjadi nomor pertama sesaat setelah unggahan Taylor ini beredar.

    Hari ini, Taylor baru melepas sebuah lagu bertajuk Beautiful Ghosts sebagai bagian dari soundtrack film Cats. Bersama Andrew Lloyd Webber, Taylor memproduksi lagu ini. Ia juga direncanakan membuat penampilan dalam film Cats sebagai Bombalurina.

    Cats akan dirilis pada 12 Desember mendatang, satu hari sebelum hari ulang tahun Taylor Swift. 

  • Cara Keluarga Korban Kecelakaan GrabWheels Mencari Keadilan

    Cara Keluarga Korban Kecelakaan GrabWheels Mencari Keadilan

    JAKARTA – Insiden berdarah yang merenggut nyawa dua pengguna skuter listrik, Wisnu (18) dan Ammar (18) masih menjadi misteri bagi para keluarga korban. Sebab pernyataan yang disampaikan kepolisian dengan keterangan dari beberapa korban selamat saling bertentangan.

    Di satu sisi, Kepolisian menyebut pelaku, DH, tak melarikan diri lantaran berhenti di pintu 5 Gelora Bung Karno usai terjadi kecelakan. Meski, jarak dari lokasi kejadian dengan tempat mobil Camry berhenti diperkirakan berjarak 100 meter.

    Sementara, dari keterangan para korban, pelaku tak sama sekali memberhentikan laju kendaraannya dan justru langsung melarikan diri. Sehingga, pihak keluarga korban pun memutuskan untuk melaporkan adanya perbedaan keterangan itu kepada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

    Tujuan mendatangi Kompolnas itu dituturkan oleh Jelita yang merupakan kakak dari Wisnu, korban tewas kecelakaan tersebut. Dengan harapan, nantinya perbedaan pernyataan tersebut akan mendapat kejelasan.

    “Jadi kita datang ke sini (Kompolnas) mau menjelaskan bahwa ada perbedaan apa yang dilakukan wawancara kepolisian dengan yang dialami langsung oleh teman adik saya,” ucapnya di Kantor Kompolnas, Jakarta, Jumat, 15 November.

    “Bahwa perbedaannya itu Kepolisian bilang tersangka itu menolong korban di belakangnya. Tapi menurut teman adik saya, tersangka tidak menolong korban, tersangka malah jalan kembali tanpa menolong adik saya,” tambah Jelita.

    Dengan telah diterimanya keluhan tersebut, nantinya Kompolnas akan menggelar pertemuan dengan pihak kepolisian guna mengklarifikasi semua perbedaan tersebut. Selain itu, dengan adanya laporan tersebut diharapkan sosok DH akan menjalani penahanan sesuai hukum yang berlaku.

    Sebab, hingga saat ini polisi memutuskan tak menahan DH dengan alasan kewenangan penyidik. Meski, pria itu telah ditetapkan sebagai tersangka lantaran memenuhi Pasal 310 Juncto Pasal 311 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    “Ditahan, tentunya. Ini sudah dua nyawa yang terambil. Sesuai hukum yang ada. Saya tidak mungkin rela gitu saja. Kalau diminta untuk setop ini saya tidak mau. Proses hukumnya harus berjalan terus,” papar Jelita.

    Namun, tak dipungkiri jika keluarga dari pelaku yakni ibundanya memiliki itikad baik dengan datang kerumah duka. Meski demikian, hal itu bukan berarti proses hukum terhenti begitu saja.

    Sayangnya, dikatakan Jelita, ia tak terlalu memperhatikan ketika orangtua DH datang. Sehingga, tak bisa memastikan apakah ibu dan ayah dari pelaku merupakan seorang pejabat negara.

    “Dia sih tidak menyebutkan beliau siapa, dia datang turut belasungkawa, minta maaf. Beliau terus bicara pada ibu saya,” katanya.

    Sementara, Kasubdit Bin Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar mengatakan, polisi memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu di balik keputusan tak menahan DH.

    Menurut Fahri, penyidik menilai DH tak akan melarikan diri atau pun menghilangkan barang bukti. “Jadi, itu pertimbangan dari penyidik, katanya, Kamis, 14 November.

    “Sehingga saya garis bawahi, bahwa tidak dilakukan penahanannya itu dikarenakan penyidik punya pertimbangan-pertimbangan,” tambahnya.

  • Presiden ke Arab Saudi bahas isu Timur Tengah hingga kampung haji

    Presiden ke Arab Saudi bahas isu Timur Tengah hingga kampung haji

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto melakukan lawatan kenegaraan ke Arab Saudi guna membahas sejumlah isu di kawasan Timur Tengah hingga rencana pembangunan kampung haji jamaah Indonesia di negara tersebut.

    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi yang turut melepas keberangkatan Presiden Prabowo di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, mengatakan Arab Saudi menjadi negara pertama yang dikunjungi dalam lawatan kenegaraan Presiden sebelum melanjutkan ke Brasil.

    “Ada beberapa agenda yang akan dibicarakan kedua pemimpin negara. Pastilah akan berbicara masalah kerja sama politik, baik politik Indonesia dengan Arab Saudi maupun politik di Timur Tengah,” kata Prasetyo.

    Prasetyo menjelaskan bahwa Presiden Prabowo sedang melakukan perbaikan pelaksanaan haji tahun 2026, termasuk dengan penempatan khusus jamaah haji asal Indonesia di Kampung Haji Mekah, Arab Saudi.

    Kunjungan Presiden ke Arab Saudi ini juga bertepatan dengan selesainya penyelenggaraan haji 1446 Hijriah.

    “Ini waktunya bertepatan sekali dengan selesainya penyelenggaraan haji, yang cukup waktu bagi kita supaya penyelenggaraan haji tahun berikutnya akan jauh lebih baik lagi,” kata Prasetyo.

    Adapun kunjungan ini merupakan kunjungan perdana Presiden Prabowo ke Arab Saudi sejak resmi menjabat Kepala Negara.

    Kunjungan ini juga menandai komitmen Pemerintah Indonesia untuk mempererat hubungan bilateral dengan Arab Saudi sebagai mitra strategis di kawasan Timur Tengah.

    Presiden Prabowo dijadwalkan menggelar pertemuan dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman Al Saud di Istana Al-Salam, Jeddah.

    Melalui kunjungan ini, penguatan kerja sama kedua negara pada sejumlah bidang strategis diharapkan dapat terjalin makin kuat.

    Kunjungan ini juga menjadi bagian dari upaya Indonesia dalam menjalankan diplomasi aktif yang berlandaskan pada kepentingan nasional dan perdamaian global.

    Tampak melepas keberangkatan Presiden Prabowo menuju Jeddah, Arab Saudi, yakni Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Selain itu, terlihat juga Wakil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mushari Althiyabi.

    Sementara dalam penerbangan menuju Jeddah, Presiden Prabowo didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Demo Hari Bhayangkara di Yogyakarta, Orator: Polri Bukan Penjaga Rakyat, tapi Penjaga Rezim
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        1 Juli 2025

    Demo Hari Bhayangkara di Yogyakarta, Orator: Polri Bukan Penjaga Rakyat, tapi Penjaga Rezim Yogyakarta 1 Juli 2025

    Demo Hari Bhayangkara di Yogyakarta, Orator: Polri Bukan Penjaga Rakyat, tapi Penjaga Rezim
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com

    Hari Bhayangkara
    yang seharusnya menjadi momentum peringatan hari jadi institusi Polri, justru diwarnai aksi demonstrasi di Kota
    Yogyakarta
    .
    Sekelompok massa yang tergabung dalam Aliansi Jogja Memanggil menggelar unjuk rasa di kawasan Titik Nol Kilometer, Senin (1/7/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.
    Dalam aksinya, massa menyampaikan kritik keras terhadap institusi Polri, serta sejumlah tuntutan yang mereka nilai penting untuk demokrasi dan hak asasi manusia.
    Koordinator aksi, Bung Koes, menyebut bahwa sejak awal berdiri, Polri tidak pernah benar-benar melayani kepentingan rakyat, melainkan menjadi alat kekuasaan.
    “Secara historis, Polri sejatinya merupakan kelanjutan langsung dari struktur kepolisian kolonial Hindia Belanda, seperti Veldpolitie dan Politietroepen, yang dibentuk untuk mengamankan kepentingan ekonomi kolonial, menekan pemberontakan rakyat, serta menjaga stabilitas kekuasaan negara kolonial Hindia Belanda,” ucapnya dalam orasi.
    Ia juga menilai bahwa setelah Kemerdekaan 1945, warisan kolonial itu justru tidak dilepaskan, melainkan diadopsi dalam bentuk baru di bawah sistem nasional.
    “Selama Orde Baru, Polri berada dalam struktur ABRI dan menjadi alat utama rezim Soeharto untuk menindas gerakan rakyat, membungkam lawan politik, dan mengamankan kekuasaan,” lanjutnya.
    Setelah reformasi, meskipun Polri telah dipisahkan dari militer secara administratif, menurut Bung Koes, fungsinya sebagai penjaga kekuasaan tetap dipertahankan.
    Aliansi juga menyoroti alokasi anggaran Polri tahun 2025 yang mencapai Rp 126,62 triliun, dengan belanja pegawai mencapai lebih dari Rp 59 triliun.
    Bahkan setelah pemotongan anggaran melalui Inpres No. 1 Tahun 2025, realisasi anggaran Polri tetap mencapai Rp 106 triliun.
    “Ironisnya, pemotongan tidak menyentuh pos belanja pegawai dan alat-alat represi. Di tengah kondisi rakyat yang makin sulit mengakses kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan layak, negara justru terus menyuntikkan dana raksasa untuk memperkuat aparatus represi,” katanya.
    Mereka juga mengkritik Rancangan Undang-Undang (RUU) Polri yang tengah dibahas. RUU ini dinilai membuka ruang penyadapan tanpa izin pengadilan, pembatasan akses informasi, dan penggalangan intelijen tanpa mekanisme akuntabilitas.
    “Pasal 14 dan 16 memperkuat fungsi Polri dalam mengawasi dunia digital dan mengatur urusan sipil, menjadikannya lembaga superbody yang menyerap peran Kominfo, BSSN, hingga BIN,” tegas Bung Koes.
    Menurutnya, ini berpotensi menyebabkan tumpang tindih birokrasi dan memperbesar kekuasaan tanpa kontrol publik.
    Aliansi Jogja Memanggil juga menyoroti kekerasan yang terjadi terhadap massa aksi di berbagai daerah, termasuk kasus terbaru pada 2025.
    “Di Semarang, massa aksi diserang dengan gas air mata dan empat orang ditangkap. Di Jakarta, Bandung, Malang, Bojonegoro, Jember, puluhan aktivis dan relawan ditangkap, termasuk tim dokumentasi dan tim medis yang mengalami kekerasan,” katanya.
    “Demokrasi kerakyatan tidak akan pernah lahir di bawah bayang-bayang gas air mata dan borgol,” tambahnya.
    Bung Koes menegaskan bahwa Hari Bhayangkara bukan hari yang patut dirayakan.
    “Kami menegaskan bahwa Hari Bhayangkara bukanlah hari agung yang perlu dirayakan. Ia adalah pengingat atas darah, air mata, dan ketakutan yang terus ditanamkan oleh aparat bersenjata kepada rakyat,” ujarnya.
    Dalam aksi tersebut, massa menyampaikan tujuh tuntutan utama, yakni:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi bersihkan sampah usai HUT Bhayangkara di Monas

    Polisi bersihkan sampah usai HUT Bhayangkara di Monas

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah anggota Polri bergerak cepat untuk membersihkan sampah di area sekitar pelataran Monas setelah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara usai digelar.

    “Hari ini anggota kami bersama-sama membersihkan sampah di Monas usai pelaksanaan upacara HUT ke-79 Bhayangkara. Ini adalah bentuk kepedulian Polri untuk menjaga kebersihan lingkungan masyarakat,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan bahwa usai upacara, terlihat sampah berserakan di sejumlah titik di kawasan Monas akibat banyaknya pengunjung yang hadir.

    Menyikapi hal tersebut, anggota Polri langsung bergerak cepat untuk membersihkan sampah di area sekitar pelataran Monas. Mereka memungut sampah plastik, botol air mineral, sisa makanan, serta tisu yang ditinggalkan pengunjung.

    Susatyo mengatakan bahwa kegiatan bersih-bersih ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap lingkungan dan pengabdian kepada masyarakat.

    Menurut dia, Polri tidak hanya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral untuk memberi contoh positif kepada masyarakat.

    “Kami ingin menunjukkan bahwa Polri selalu hadir dan mengabdi untuk masyarakat dalam berbagai hal, termasuk dalam menjaga kebersihan lingkungan. Hal kecil seperti ini, bila dilakukan bersama-sama akan membawa manfaat besar bagi kita semua,” ujarnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Kombes Pol Susatyo juga memberikan pesan humanis kepada masyarakat.

    Ia menegaskan bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama dan Polri akan terus berupaya menanamkan kesadaran itu kepada seluruh lapisan masyarakat.

    “Polri akan terus menjadi sahabat masyarakat. Kami hadir bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga memastikan lingkungan tetap bersih dan nyaman bagi semua,” kata dia.

    Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengerahkan 1.262 petugas pada acara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monumen Nasional (Monas), untuk memastikan penanganan kebersihan pada acara tersebut.

    “Kami menyiapkan 16 kendaraan penyapu jalan otomatis atau ‘road sweeper’, 16 unit truk sampah anorganik, 16 unit truk pemadat (compactor), enam unit mobil lintas, 60 tong sampah (dust bin) dan 1.100 buah kantong plastik,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto.

    Asep mengatakan, selain itu, pihaknya mengerahkan sarana prasarana kebersihan yang difokuskan di sekitar Monas, Taman Monas dan kawasan sekitarnya.

    Selain itu, lanjut Asep, ribuan personel dikerahkan berasal dari lima Suku Dinas LH Kota Administrasi dan Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air.

    Para personel tersebut lanjut dia, siap merespon dengan cepat jika terjadi penumpukan sampah di lokasi, sehingga selama terselenggaranya acara bisa tetap nyaman dan bersih.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI kerahkan 1.262 petugas kebersihan pada HUT ke-79 Bhayangkara

    DKI kerahkan 1.262 petugas kebersihan pada HUT ke-79 Bhayangkara

    Presiden Prabowo memberikan penghargaan kepada tujuh Divisi Polri dalam acara HUT Bhayangkara Polri di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025). ANTARA/Nadia Putri Rahmani

    DKI kerahkan 1.262 petugas kebersihan pada HUT ke-79 Bhayangkara
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 01 Juli 2025 – 11:45 WIB

    Elshinta.com – Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengerahkan 1.262 petugas pada acara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monumen Nasional (Monas), untuk memastikan penanganan kebersihan pada acara tersebut.

    “Kami menyiapkan 16 kendaraan penyapu jalan otomatis atau ‘road sweeper’, 16 unit truk sampah anorganik, 16 unit truk pemadat (compactor), enam unit mobil lintas, 60 tong sampah (dust bin) dan 1.100 buah kantong plastik,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Selasa.

    Asep mengatakan, selain itu, pihaknya mengerahkan sarana prasarana kebersihan yang difokuskan di sekitar Monas, Taman Monas dan kawasan sekitarnya. Selain itu, lanjut Asep, ribuan personel dikerahkan berasal dari lima Suku Dinas LH Kota Administrasi dan Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air.

    Para personel tersebut lanjut dia, siap merespon dengan cepat jika terjadi penumpukan sampah di lokasi, sehingga selama terselenggaranya acara bisa tetap nyaman dan bersih bagi pengunjung dan tamu yang hadir.

    “Agar penanganan kebersihan ini maksimal, personel akan dibagi menjadi dua sif. Pertama pukul 05.00 WIB sampai 16.35 WIB petugas kebersihan dari Sudin LH Jakarta Pusat,” ujarnya.

    Kemudian kata Asep, pada giliran kedua pukul 11.00 WIB hingga kegiatan selesai, ditugaskan personel dari Sudin LH Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur dan personel dari UPS Badan Air. Masing-masing petugas, tambah Asep, akan dilengkapi dengan alat penunjang kerja, termasuk membawa kantong plastik guna percepatan pengumpulan sampah selama dan setelah acara berlangsung.

    Asep mengimbau kepada warga Jakarta maupun warga dari berbagai daerah yang akan memadati kawasan Monas untuk selalu merawat fasilitas umum, menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan selama kegiatan berlangsung.

    “HUT ke-79 Bhayangkara kali ini memberikan layanan publik secara gratis untuk warga yang hadir, diharapkan seluruh warga tetap menjaga ketertiban,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • HUT Bhayangkara, seribu lebih petugas kebersihan dikerahkan

    HUT Bhayangkara, seribu lebih petugas kebersihan dikerahkan

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengerahkan 1.262 petugas pada acara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monumen Nasional (Monas), untuk memastikan penanganan kebersihan pada acara tersebut.

    “Kami menyiapkan 16 kendaraan penyapu jalan otomatis atau ‘road sweeper’, 16 unit truk sampah anorganik, 16 unit truk pemadat (compactor), enam unit mobil lintas, 60 tong sampah (dust bin) dan 1.100 buah kantong plastik,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Selasa.

    Asep mengatakan, selain itu, pihaknya mengerahkan sarana prasarana kebersihan yang difokuskan di sekitar Monas, Taman Monas dan kawasan sekitarnya.

    Selain itu, lanjut Asep, ribuan personel dikerahkan berasal dari lima Suku Dinas LH Kota Administrasi dan Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air.

    Para personel tersebut lanjut dia, siap merespon dengan cepat jika terjadi penumpukan sampah di lokasi, sehingga selama terselenggaranya acara bisa tetap nyaman dan bersih bagi pengunjung dan tamu yang hadir.

    “Agar penanganan kebersihan ini maksimal, personel akan dibagi menjadi dua sif. Pertama pukul 05.00 WIB sampai 16.35 WIB petugas kebersihan dari Sudin LH Jakarta Pusat,” ujarnya.

    Kemudian kata Asep, pada giliran kedua pukul 11.00 WIB hingga kegiatan selesai, ditugaskan personel dari Sudin LH Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur dan personel dari UPS Badan Air.

    Masing-masing petugas, tambah Asep, akan dilengkapi dengan alat penunjang kerja, termasuk membawa kantong plastik guna percepatan pengumpulan sampah selama dan setelah acara berlangsung.

    Asep mengimbau kepada warga Jakarta maupun warga dari berbagai daerah yang akan memadati kawasan Monas untuk selalu merawat fasilitas umum, menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan selama kegiatan berlangsung.

    “HUT ke-79 Bhayangkara kali ini memberikan layanan publik secara gratis untuk warga yang hadir, diharapkan seluruh warga tetap menjaga ketertiban,” kata dia.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Prabowo pimpin upacara HUT Ke-79 Bhayangkara di Monas

    Presiden Prabowo pimpin upacara HUT Ke-79 Bhayangkara di Monas

    Presiden Prabowo Subianto didampingi oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memeriksa pasukan saat upacara peringatan HUT Ke-79 Bhayangkara di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Selasa (1/7/2025). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.

    Presiden Prabowo pimpin upacara HUT Ke-79 Bhayangkara di Monas
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 01 Juli 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto selaku inspektur upacara memimpin upacara peringatan HUT Ke-79 Bhayangkara di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa. HUT Ke-79 Bhayangkara merupakan peringatan atas terbentuknya Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pada 1 Juli 1946.

    Presiden Prabowo, sebagaimana disiarkan dalam siaran langsung Sekretariat Presiden dan Divisi Humas Mabes Polri, tiba di Lapangan Silang Monas pukul 07.56 WIB. Presiden mengenakan setelan jas lengkap dengan kopiah.

    Kedatangan Presiden Prabowo, yang didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, disambut oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto. Kemudian, Presiden Prabowo beserta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kemudian diantar oleh Kapolri dan Panglima TNI menuju tenda dan mimbar kehormatan yang bernuansa warna biru dan putih.

    Di mimbar kehormatan, Presiden kemudian menyalami sejumlah pejabat negara yang hadir, di antaranya Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR Puan Maharani, dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Presiden Prabowo lanjut menyalami Sinta Nuriyah, Istri Presiden Ke-4 Abdurrahman Wahid, Wakil Presiden Ke-6 Try Sutrisno, Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla, dan Wakil Presiden Ke-13 Ma’ruf Amin.

    Usai menyalami sejumlah tamu kehormatan dan pejabat negara, Presiden didampingi Wapres Gibran berdiri di mimbar kehormatan, dan Presiden pun lanjut memimpin upacara peringatan HUT Ke-79 Bhayangkara.

    Prosesi upacara diawali dengan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selepas itu, Presiden didampingi oleh Kapolri lanjut naik mobil atap terbuka untuk memeriksa pasukan. Sepanjang pemeriksaan, lagu “Maju Tak Gentar” dinyanyikan oleh Korps Musik Polri.

    Selepas prosesi upacara, Presiden beserta tamu kehormatan lanjut menyaksikan parade (defile) dari satuan-satuan Polri,kelompok-kelompok masyarakat yang mengenakan pakaian tradisional sejumlah suku di Indonesia, dan perwakilan dari aparat lembaga lainnya yang bermitra dengan Polri.

    Kemudian, ada juga defile dari satuan pengamanan (satpam), perlindungan masyarakat (linmas), dan potensi masyarakat (potmas), hingga organisasi kemasyarakatan (ormas) seperti Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM), dan Persatuan Islam (Persis).

    Tidak hanya itu, parade juga dimeriahkan dengan penampilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, pemuda-pemudi Merah Putih, hingga kelompok tani, Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdar Kamtibmas), Aisyiyah, dan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU).

    Di hadapan Presiden Prabowo, Polri turut menampilkan sejumlah robot mirip manusia (humanoid) dan robot mirip anjing penjaga dalam parade. Setidaknya, ada 25 robot ikut defile, yang mencakup robot tank, robot ropi, drone agriculture, dan robot anjing penjaga. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho menjelaskan adanya robot-robot tersebut merupakan simbol modernisasi Polri.

    Dalam rangkaian peringatan HUT Ke-79 Bhayangkara hari ini, petinggi-petinggi TNI dan jajaran pimpinan lembaga negara turut hadir, di antaranya Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, dan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kepala Badan Intelijen Negara M. Herindra, kemudian jajaran menteri Kabinet Merah Putih, termasuk Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, yang mendampingi Presiden Prabowo.

    Sumber : Antara