Kementrian Lembaga: BIN

  • Hukum Menafkahi Anak Tiri dalam Islam, Begini Penjelasannya

    Hukum Menafkahi Anak Tiri dalam Islam, Begini Penjelasannya

    Jakarta: Dalam kehidupan rumah tangga, tak jarang seorang pria menikahi perempuan yang telah memiliki anak dari pernikahan sebelumnya. Situasi ini menimbulkan berbagai pertanyaan, salah satunya mengenai kewajiban nafkah terhadap anak tiri. 

    Fenomena ini semakin relevan di tengah meningkatnya angka pernikahan kedua atau pernikahan dengan pasangan yang telah memiliki anak. Secara sosial, ayah tiri kerap mengambil peran penting dalam pengasuhan dan pemenuhan kebutuhan anak tiri. 

    Lalu bagaimana hukum menafkahi anak tiri dalam Islam? Melansir dari NU Online, ditegaskan bahwa yang berkewajiban memberi nafkah kepada anak adalah ayah kandungnya sebagaimana firman Allah SWT:

    Artinya: “Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang patut.” (Al-Baqarah [2]:233)

    Artinya: “Kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)-mu maka berikanlah imbalannya kepada mereka.” (Ath-Thalaq [65]:6) 

    Para ulama menjadikan ayat ini sebagai dalil atas kewajiban seorang ayah dalam menafkahi anak. Hal ini karena ayat tersebut menjelaskan kewajibannya memberikan upah menyusui anak. Dengan demikian ayat tersebut menunjukkan kewajiban ayah untuk memenuhi segala kebutuhan anaknya. (Lihat karya Syamsuddin Muhammad bin Ahmad al-Khatib as-Syarbini, al-Iqna’ fi Halli Alfadzi Abi Syuja’, [Beirut, Darul Fikr: tt], juz II, halaman 480). 

    Lalu, ketika ayah kandungnya tidak ada, maka menurut aturan fiqih yang berkewajiban menafkahi adalah kakeknya. 

    Artinya: “Wajib bagi ayah (dan kakek ke atas) menanggung nafkah anaknya, meskipun pada tingkatan bawah (cucu, cicit, dan seterusnya). Ayah wajib menanggung segala jenis nafkah anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka tidak memiliki ayah, maka kewajiban menafkahi berpindah kepada kakek (ayah dari ayah) yang terdekat, kemudian kepada yang setelahnya.” (Musthafa al-Khin, Musthafa al-Bugha dan Ali As-Syarbini, Al-Fiqh al-Manhaji [Damaskus, Darul Qalam, cetakan ketiga: 1992] juz IV, halaman 170). 

    Dengan demikian secara fiqih yang berkewajiban menafkahi anak adalah ayah kandungnya kemudian kakeknya jika ayahnya telah tiada. Dari sini dapat dipahami bahwa kewajiban menafkahi anak tiri bukan merupakan tanggung jawab ayah tiri melainkan tetap kewajiban ayah kandungnya.  

    Menurut hukum positif yang berlaku di Indonesia dalam Pasal 41 UU Perkawinan sebagai salah satu akibat dari terjadinya perceraian diatur sebagai berikut: Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu; bilamana bapak dalam kenyataan tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut. 

    Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan dan/atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas istri. Namun demikian, jika ayah tiri dengan suka rela memberikan nafkah kepada anak tirinya meskipun bukan kewajibannya maka hal ini dinilai sebagai perbuatan mulia yang bernilai pahala.

    Jakarta: Dalam kehidupan rumah tangga, tak jarang seorang pria menikahi perempuan yang telah memiliki anak dari pernikahan sebelumnya. Situasi ini menimbulkan berbagai pertanyaan, salah satunya mengenai kewajiban nafkah terhadap anak tiri. 
     
    Fenomena ini semakin relevan di tengah meningkatnya angka pernikahan kedua atau pernikahan dengan pasangan yang telah memiliki anak. Secara sosial, ayah tiri kerap mengambil peran penting dalam pengasuhan dan pemenuhan kebutuhan anak tiri. 
     
    Lalu bagaimana hukum menafkahi anak tiri dalam Islam? Melansir dari NU Online, ditegaskan bahwa yang berkewajiban memberi nafkah kepada anak adalah ayah kandungnya sebagaimana firman Allah SWT:

     
    Artinya: “Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang patut.” (Al-Baqarah [2]:233)
     

     
    Artinya: “Kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)-mu maka berikanlah imbalannya kepada mereka.” (Ath-Thalaq [65]:6) 
     
    Para ulama menjadikan ayat ini sebagai dalil atas kewajiban seorang ayah dalam menafkahi anak. Hal ini karena ayat tersebut menjelaskan kewajibannya memberikan upah menyusui anak. Dengan demikian ayat tersebut menunjukkan kewajiban ayah untuk memenuhi segala kebutuhan anaknya. (Lihat karya Syamsuddin Muhammad bin Ahmad al-Khatib as-Syarbini, al-Iqna’ fi Halli Alfadzi Abi Syuja’, [Beirut, Darul Fikr: tt], juz II, halaman 480). 
     
    Lalu, ketika ayah kandungnya tidak ada, maka menurut aturan fiqih yang berkewajiban menafkahi adalah kakeknya. 
     

     
    Artinya: “Wajib bagi ayah (dan kakek ke atas) menanggung nafkah anaknya, meskipun pada tingkatan bawah (cucu, cicit, dan seterusnya). Ayah wajib menanggung segala jenis nafkah anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka tidak memiliki ayah, maka kewajiban menafkahi berpindah kepada kakek (ayah dari ayah) yang terdekat, kemudian kepada yang setelahnya.” (Musthafa al-Khin, Musthafa al-Bugha dan Ali As-Syarbini, Al-Fiqh al-Manhaji [Damaskus, Darul Qalam, cetakan ketiga: 1992] juz IV, halaman 170). 
     
    Dengan demikian secara fiqih yang berkewajiban menafkahi anak adalah ayah kandungnya kemudian kakeknya jika ayahnya telah tiada. Dari sini dapat dipahami bahwa kewajiban menafkahi anak tiri bukan merupakan tanggung jawab ayah tiri melainkan tetap kewajiban ayah kandungnya.  
     
    Menurut hukum positif yang berlaku di Indonesia dalam Pasal 41 UU Perkawinan sebagai salah satu akibat dari terjadinya perceraian diatur sebagai berikut: Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu; bilamana bapak dalam kenyataan tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut. 
     
    Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan dan/atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas istri. Namun demikian, jika ayah tiri dengan suka rela memberikan nafkah kepada anak tirinya meskipun bukan kewajibannya maka hal ini dinilai sebagai perbuatan mulia yang bernilai pahala.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Pabrik Lotte Chemical di Banten Bakal Pasok 350.000 Ton Etilena ke Malaysia

    Pabrik Lotte Chemical di Banten Bakal Pasok 350.000 Ton Etilena ke Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA — Pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Banten akan memasok produk etilena sebanyak 350.000 ton dengan nilai transaksi mencapai US$3 miliar kepada Lotte Chemical Titan Malaysia. 

    Dikutip dari Reuters, Selasa (8/8/2025), Lotte Chemical Titan Malaysia dengan anak perusahaannya yang berbasis di Indonesia telah menyetujui kesepakatan pasokan etilen selama 10 tahun. 

    Adapun, pasokan etilena tersebut akan mengalir ke produsen petrokimia hilirnya, Lotte Chemical Indonesia Nusantara yang akan mulai berlangsung pada September mendatang. 

    Untuk diketahui, LCI baru-baru ini telah menuntaskan pabrik cracker di Provinsi Banten, Indonesia. Fasilitas tersebut memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 1 juta ton etilena, 520.000 ton propilena, dan 250.000 ton polipropilena. 

    Proyek LCI di Cilegon, Banten telah mulai dibangun sejak 2018 lalu dengan nilai investasi sebesar US$3,9 miliar atau sekitar Rp60 triliun. Proyek Lotte Chemical Indonesia ini bakal beroperasi secara komersial pada kuartal II/2025. 

    Selain pabrik petrokimia di Cilegon, Lotte Corporation melalui anak usahanya Lotte Chemical Corporation memiliki 75% saham Lotte Chemical Titan Holding Berhad, yang merupakan induk PT Lotte Chemical Titan Tbk. (FPNI).

    FPNI lewat keterbukaan informasi (5/6/2025), telah mengumumkan penambahan kegiatan usaha di anak usahanya, PT Lotte Chemical Titan Nusantara (LCTN). FPNI memiliki 99,85% pada LCTN, sementara Lotte Chemical Titan Holding Berhad memiliki 0,15%.

    LCTN rencananya memberikan jasa pengujian laboratorium khususnya analisis produksi polimer yang dijalankan LCI, pihak yang terafiliasi dengan perseroan. 

    Adapun, pemegang saham LCI ialah Lotte Chemical Corporation sebesar 49% dan Lotte Chemical Titan Holdings sebesar 51%, sebagaimana dikutip dari brosur perusahaan.

    Sebelumnya, proyek pabrik petrokimia LCI ini telah didukung oleh Presiden Prabowo Subianto dan akan didorong dukungan pendanaan lewat Danantara. 

    Chairman Lotte Group Shin Dong-bin ketika bertemu Presiden Prabowo Subianto pada (28/4/2025), mengusulkan Indonesia berpartisipasi pada pabrik petrokimia terbaru itu. 

    Presiden Prabowo, seperti dijelaskan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, secara prinsip menyetujui Indonesia berpartisipasi di dalam proyek Lotte Chemical yang konstruksinya telah mencapai 99% melalui Danantara. 

    “Dan diberitugas kepada Danantara untuk melakukan kajian dan tindak lanjut daripada investasi tersebut,” kata Airlangga. 

  • Wamenlu: BRICS jadikan NDB opsi bantu negara-negara berkembang

    Wamenlu: BRICS jadikan NDB opsi bantu negara-negara berkembang

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Christiawan Nasir menyampaikan negara-negara anggota BRICS bersepakat menjadikan New Development Bank (NDB) sebagai salah satu opsi membantu negara-negara berkembang mengatasi masalah-masalah pembiayaan pembangunan.

    Arrmanatha, saat ditemui pada sela-sela kegiatannya mendampingi Presiden Prabowo Subianto menghadiri KTT Ke-17 BRICS di Rio de Janeiro, Minggu (6/7) malam waktu Brazil, menjelaskan NDB dibentuk atas inisiatif BRICS agar negara-negara berkembang dapat mengatasi masalahnya sendiri, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).

    “Karena memang selama ini reform khususnya di dalam konteks Bretton Woods Institutions itu sangat lambat. Oleh karena itu, BRICS mengambil inisiatif untuk membentuk NDB. Jadi, itu adalah salah satu opsi agar negara-negara berkembang bisa meng-address sendiri permasalahan-permasalahan pembangunannya, pembiayaan-pembiayaan pembangunannya sendiri. Jadi, itulah beberapa reform yang dicoba terus didorong oleh BRICS dan negara-negara berkembang,” kata Wamenlu Arrmanatha Nasir.

    Bretton Woods Institutions yang disebut Arrmanatha merujuk kepada IMF dan Bank Dunia.

    Dalam hari pertama pertemuan puncak BRICS, Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan harapannya manfaat NDB untuk negara-negara berkembang dapat ditingkatkan.

    Indonesia resmi bergabung dengan NDB pada 25 Maret 2025 setelah Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden NDB Dilma Vana Rousseff di Istana Merdeka, Jakarta. Keputusan gabung NDB diumumkan oleh Presiden Prabowo sekitar tiga bulan setelah Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS pada 6 Januari 2025.

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga mendampingi Presiden Prabowo di Rio de Janeiro, menjelaskan NDB saat ini terlibat membiayai 120 proyek pembangunan dengan total nilai mencapai 39 miliar dolar AS atau sekitar Rp633,24 triliun.

    Proyek-proyek pembangunan itu fokus pada sektor pengembangan energi bersih, infrastruktur, ekonomi hijau, dan inovasi-inovasi yang mendukung prinsip berkelanjutan (sustainability).

    Presiden Prabowo hadir untuk pertama kalinya dalam KTT BRICS sebagai anggota penuh BRICS.

    Menko Airlangga, Wamenlu Arrmanatha, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Sekretaris Kabinet mendampingi Presiden Prabowo menghadiri KTT Ke-17 BRICS di Rio de Janeiro, Brazil, pada 6–7 Juli 2025.

    Dalam acara pembukaan KTT, Presiden Lula pun menyambut secara khusus kehadiran Presiden Prabowo.

    KTT Ke-17 BRICS di Rio de Janeiro dihadiri para pendiri BRICS, yaitu Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Perdana Menteri China Li, kemudian perwakilan dari anggota penuh lainnya, yaitu Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, Perdana Menteri Mesir Mustafa Madbouly, Presiden Uni Emirat Arab Khalid bin Mohamed bin Zayed al Nahyan, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, dan Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Aragchi.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Andi Firdaus
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo tegaskan Indonesia dukung penuh arah baru kerja sama BRICS

    Prabowo tegaskan Indonesia dukung penuh arah baru kerja sama BRICS

    Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7/2025). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

    Prabowo tegaskan Indonesia dukung penuh arah baru kerja sama BRICS
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 Juli 2025 – 16:29 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap arah baru kerja sama BRICS 2025 yang tertuang dalam “Leaders’ Declaration”.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan di Rio de Janeiro, Brasil, waktu setempat (6/7) menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut berfokus pada sejumlah hal, mulai dari penguatan multilateralisme hingga pembangunan berkelanjutan.

    “Kemudian ‘outcomes’ daripada pertemuan tadi, salah satunya adalah ‘leader declaration’ dan dalam ‘leader declaration’ itu ada beberapa poin yang terkait dengan penguatan multilateralisme dan ‘reform’ daripada ‘global governance’,” ujar Airlangga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

    Poin kedua berfokus pada penguatan perdamaian dan stabilitas internasional, serta pendalaman kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, dan keuangan. Bagi Indonesia, agenda ini sangat penting dalam memperluas akses pasar bagi produk nasional dan menciptakan ketahanan ekonomi di tengah gejolak global.

    “Nah poin kedua ini menjadi penting bagi Indonesia di tengah ketidakpastian kita punya BRICS yang diharapkan bisa juga untuk menyerap pasar dari produk-produk Indonesia,” kata Airlangga.

    Airlangga juga menjelaskan bahwa poin ketiga dalam deklarasi menyangkut komitmen terhadap isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan yang adil dan inklusif. Negara-negara BRICS sepakat bahwa transisi energi dan pembangunan hijau harus tetap mempertimbangkan keadilan bagi negara berkembang.

    “Kemudian yang ketiga tentu terkait dengan ‘climate change’ dan ‘promoting sustainable’ yang ‘fair and inclusive development’,” kata dia.

    Poin keempat dari Leaders’ Declaration adalah penguatan kemitraan dalam bidang pembangunan manusia, sosial, dan kebudayaan. Indonesia menilai kerja sama ini penting untuk mendorong transformasi sosial yang merata dan saling memperkuat di antara negara-negara anggota.

    “Yang keempat adalah ‘partnership for promotion, human, social, and cultural development’. Nah itu ‘outcome’ dari ‘leaders declaration’,” ujarnya.

    KTT BRICS tahun ini menjadi pertemuan keempat yang digelar di Brasil dan yang kedua dipimpin langsung oleh Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva.

    Selain Presiden Prabowo, juga hadir beberapa pemimpin negara anggota baru, antara lain Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Putra Mahkota Abu Dhabi Khalid bin Mohammed bin Zayed, dan Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi.

    Para pemimpin negara anggota baru itu melengkapi kehadiran negara-negara pendiri seperti Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

    Sumber : Antara

  • 7
                    
                        2 Staf Mendagri Tito Dapatkan Kenaikan Pangkat di Polri
                        Nasional

    7 2 Staf Mendagri Tito Dapatkan Kenaikan Pangkat di Polri Nasional

    2 Staf Mendagri Tito Dapatkan Kenaikan Pangkat di Polri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 17 perwira
    Polri
    mendapatkan
    kenaikan pangkat
    satu tingkat lebih tinggi pada Senin (7/7/2025).
    Dua di antaranya adalah Staf Khusus Menteri Dalam Negeri (
    Mendagri
    ) Irjen Wahyu Bintono Hari Bawono dan Staf Ahli Bidang Hukum dan Kesatuan Bangsa Kemendagri Irjen Edi Mardianto.
    Wahyu Bintono Hari Bawono dan Edi Mardianto mendapatkan kenaikan pangkat dari Brigjen menjadi Irjen.
    Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, kenaikan pangkat merupakan bentuk kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada para perwira.

    Kenaikan pangkat
    ini bukan hanya sekadar penghargaan struktural, tetapi juga bentuk kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada para perwira tinggi untuk terus memberikan pengabdian terbaik kepada institusi dan masyarakat,” ujar Trunoyudo dalam keterangannya, Senin (7/7/2025).
    Selain kedua nama tersebut, terdapat satu dari 17 nama tersebut yang mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Komjen, yakni Winarto yang saat ini menjabat sebagai Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN).
    Berikut rincian kenaikan pangkat 17 perwira tinggi Polri:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Presiden Prabowo usul South-South Economic Compact di KTT Ke-17 BRICS

    Presiden Prabowo usul South-South Economic Compact di KTT Ke-17 BRICS

    Presiden Prabowo Subianto menghadiri KTT Ke-17 BRICS di Rio de Janeiro, Brazil, Minggu (6/7/2025). (ANTARA/HO-Tim Media Presiden Prabowo Subianto).

    Presiden Prabowo usul South-South Economic Compact di KTT Ke-17 BRICS
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 Juli 2025 – 14:07 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto mengusulkan negara-negara anggota BRICS menjadi penggerak terbentuknya kerja sama ekonomi selatan-selatan (south-south economic compact) untuk memberikan akses lebih luas kepada negara-negara berkembang yang berada di belahan Bumi bagian selatan (global south).

    Usulan itu disampaikan oleh Presiden Prabowo pada sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-17 BRICS yang membahas multilateralisme, keuangan, dan kecerdasan buatan (AI).

    “Bapak Presiden sempat mengusulkan adalah South-South Economic Compact, di sini tujuannya adalah agar negara-negara BRICS menjadi motor untuk memberikan akses lebih luas kepada negara-negara global south untuk perdagangan, untuk juga lebih mengintegrasikan perekonomiannya menjadi bagian dari supply chain,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Christiawan Nasir membagikan salah satu usulan Presiden Prabowo dalam KTT Ke-17 BRICS di Rio de Janeiro, Brazil, Minggu (6/7) waktu Brazil.

    Wamenlu Arrmanatha beserta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mendampingi Presiden Prabowo dalam rangkaian acara KTT Ke-17 BRICS di Rio de Janeiro pada 6–7 Juli 2025. Pertemuan puncak BRICS itu berlangsung tertutup, tetapi sempat terbuka saat sambutan tuan rumah sekaligus Ketua BRICS tahun ini, Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva.

    Presiden Prabowo hadir untuk pertama kalinya dalam KTT BRICS sebagai anggota penuh BRICS. Dalam pembukaan KTT, Presiden Lula pun menyambut secara khusus kehadiran Presiden Prabowo. Dalam pertemuan puncak BRICS tahun ini, negara-negara anggota sepakat BRICS perlu memimpin negara-negara global south memperkuat kembali multilateralisme, yang saat ini diyakini semakin tergerus dan ditinggalkan.

    “Dalam hal ini, diharapkan BRICS bisa bersatu, menyatukan negara-negara global south, untuk terus mengingatkan bahwa hukum internasional, sistem multilateral yang kuat itu dibutuhkan oleh negara-negara berkembang, untuk bisa menciptakan situasi kondusif untuk pembangunan,” kata Wamenlu Arrmanatha di Rio de Janeiro, Minggu malam.

    KTT Ke-17 BRICS di Rio de Janeiro dihadiri oleh para pendiri BRICS, yaitu Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Perdana Menteri China Li, kemudian perwakilan dari anggota penuh lainnya, yaitu Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, Perdana Menteri Mesir Mustafa Madbouly, Presiden Uni Emirat Arab Khalid bin Mohamed bin Zayed al Nahyan, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, dan Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Aragchi.

    Presiden Prabowo berbicara pada urutan ke-6 setelah PM China saat KTT Ke-17 BRICS berlangsung, Minggu.

    Hasil dari pertemuan itu kemudian terangkum dalam Deklarasi Rio de Janeiro. Dalam deklarasi itu, negara-negara anggota BRICS tidak hanya menyoroti pentingnya mereformasi global governance dan memperkuat multilateralisme, tetapi juga ikut mengecam serangan Israel terhadap Iran, dan mendesak Israel segera menghentikan aksinya menggunakan kelaparan sebagai senjata terhadap warga Palestina di Gaza.

    BRICS, yang resmi terbentuk sejak 2009, saat ini mencakup 40 persen dari total populasi dunia, dan sepertiga dari perekonomian dunia. Indonesia resmi bergabung sebagai anggota penuh BRICS pada 6 Januari 2025.

    Sumber : Antara

  • Di KTT BRICS 2025, Prabowo Tegaskan Tolak Perang dan Serukan Perdamaian Dunia – Page 3

    Di KTT BRICS 2025, Prabowo Tegaskan Tolak Perang dan Serukan Perdamaian Dunia – Page 3

    Sebagai informasi, Indonesia resmi menjadi anggota penuh kelompok ekonomi BRICS pada Januari 2025. Ini kali pertamanya Prabowo menghadiri langsung KTT BRICS.

    KTT BRICS 2025 di Brasil ini dihadiri Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Putra Mahkota Abu Dhabi Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Perdana Menteri (PM) China Li Qiang, PM India Narendra Modi, PM Mesir Mostafa Madbouly, PM Ethiopia Abiy Ahmed. Kemudian, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov, dan Menlu Iran Abbas Araghchi.

    BRICS adalah forum kerja sama internasional yang awalnya didirikan oleh Brasil, Rusia, India, dan RRT pada tahun 2009. Dalam perkembangannya, Afrika Selatan bergabung pada tahun 2010, disusul dengan Ethiopia, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi pada tahun 2024.

    Sejak bergabung dengan BRICS pada 2025, Indonesia telah berpartisipasi aktif dalam sedikitnya 165 pertemuan BRICS di bawah Keketuaan Brasil, termasuk di antaranya 20 Pertemuan Tingkat Menteri.

  • Prabowo Dapat Sambutan Khusus saat Pertama Kali Hadiri KTT BRICS 2025 – Page 3

    Prabowo Dapat Sambutan Khusus saat Pertama Kali Hadiri KTT BRICS 2025 – Page 3

    Indonesia telah menjadi anggota penuh BRICS sejak 1 Januari 2025. Acara KTT BRICS ini menjadi wadah bagi para pemimpin BRICS untuk membahas sejumlah isu politik dan keamanan global, seperti konflik yang berkepanjangan di berbagai kawasan, reformasi tata kelola global, dan penguatan multilateralisme.

    Selain itu, para pemimpin BRICS akan mengangkat berbagai permasalahan dan peluang kerja sama ekonomi dan keuangan serta isu-isu lainnya seperti tata kelola artificial intelligence, lingkungan dan aksi iklim, serta kesehatan global.

    Selain Prabowo, juga hadir beberapa pemimpin negara anggota baru, antara lain Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Putra Mahkota Abu Dhabi Khalid bin Mohammed bin Zayed, dan Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi.

    Para pemimpin negara anggota baru itu melengkapi kehadiran negara-negara pendiri seperti Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

  • Seskab Teddy Sebut Indonesia Masuk BRICS Inisiasi Tahun Pertama Presiden Prabowo

    Seskab Teddy Sebut Indonesia Masuk BRICS Inisiasi Tahun Pertama Presiden Prabowo

    Seskab Teddy Sebut Indonesia Masuk BRICS Inisiasi Tahun Pertama Presiden Prabowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sekretaris Kabinet (Seskab)
    Teddy Indra Wijaya
    mengatakan, masuknya Indonesia dalam keanggotaan BRICS merupakan inisiasi Presiden
    Prabowo Subianto
    secara langsung di tahun pertamanya menjadi Presiden RI.
    Saat ini, Prabowo tengah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, ini merupakan pertama kalinya Indonesia berpartisipasi sebagai anggota penuh BRICS.
    “Masuknya Indonesia dalam keanggotaan BRICS merupakan inisiasi langsung dari Presiden Prabowo di tahun pertamanya menjadi Presiden Republik Indonesia, dan disambut baik oleh seluruh anggota BRICS,” kata Teddy dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (7/7/2025).
    “Indonesia pun diterima dengan cepat menjadi anggota ke-11 BRICS,” ujar dia melanjutkan.
    Teddy menyampaikan, Presiden Prabowo memandang keikutsertaan Indonesia dalam BRICS sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
    BRICS kini merepresentasikan 50 persen populasi dunia dan mencakup 35 persen dari Produk Domestik Bruto (GDP) global, dengan keanggotaan yang kini terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Etiopia, Iran, dan Indonesia.
    “Presiden Prabowo optimistis dengan keikutsertaan Indonesia dalam BRICS akan memperkuat posisi Indonesia di kancah global, serta menekankan pentingnya kerja sama antarnegara melalui forum seperti BRICS untuk mendukung stabilitas dan kemakmuran dunia,” kata Seskab Teddy.
    Lebih lanjut, Teddy juga mengatakan prinsip yang menjadi pijakan Presiden Prabowo dalam membangun hubungan internasional kembali ditegaskan dalam forum ini, yakni pentingnya memperluas jejaring persahabatan dan kerja sama strategis antarbangsa demi mendukung perdamaian dan kemakmuran global.
    “Bergabungnya Indonesia dalam keanggotaan BRICS ini merupakan perwujudan prinsip yang selalu dipegang oleh Kepala Negara bahwa seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,” ucap Seskab Teddy.
    Sementara itu, dalam foto-foto yang dibagikan Sekretariat Presiden, Kepala Negara disambut secara langsung oleh Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva selaku Ketua BRICS tahun 2025 setibanya di tempat berlangsungnya rangkaian utama
    KTT BRICS
    .
    Kedua pemimpin negara tampak berjabat tangan dan saling berpelukan hangat seraya berbincang singkat, dilanjutkan dengan sesi foto bagi kedua kepala negara tersebut.
    Usai penyambutan oleh Presiden Brasil, Presiden Prabowo kemudian bergabung dengan para pemimpin negara lainnya di Leaders’ Lounge.
    Ruangan ini menjadi tempat bagi Presiden Prabowo beserta para pemimpin lainnya untuk saling bertegur sapa dan bertukar pandangan secara singkat mengenai tantangan global dan berbagai hal penting lainnya sebelum mengikuti sesi utama dalam rangkaian kegiatan KTT BRICS.
    Presiden Prabowo pun turut serta dalam sesi foto bersama seluruh pemimpin negara dan para delegasi yang hadir.
    Ini juga sekaligus menjadi momen bersejarah, lantaran pertama kalinya berpartisipasi dalam KTT usai menjadi anggota penuh.
    Dalam momen itu, Presiden Prabowo tampak berdiri di antara Presiden Republik Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Prabowo Saat Hadir Perdana KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro

    Momen Prabowo Saat Hadir Perdana KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar pada Minggu (6/7/2025) waktu setempat.

    Bergelar di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil. Kehadiran Prabowo pada KTT yang mengusung tema “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance” ini menjadi salah satu langkah  penting yang diambil dalam menghadapi tantangan geopolitik dan geostrategis global. 

    Setibanya di lobi VVIP MAM, Presiden Prabowo disambut jajar pasukan kehormatan sebagai bentuk penghormatan terhadap kepala negara yang hadir.

    Sebelumnya, para pemimpin delegasi negara telah tiba dan menerima sambutan serupa dimulai dari Republik Islam Iran, disusul oleh India, Mesir, Persatuan Emirat Arab (PEA), Afrika Selatan, Federasi Rusia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan Ethiopia.

    Presiden Ke-8 RI itu kemudian diarahkan menuju tempat berlangsungnya rangkaian utama KTT BRICS dan disambut secara langsung oleh Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva selaku Ketua BRICS tahun 2025.

    Kedua pemimpin negara tampak berjabat tangan dan saling berpelukan hangat seraya berbincang singkat dan dilanjutkan dengan sesi foto bagi kedua kepala negara tersebut.

    Sambutan hangat dari Presiden Brasil selaku ketua BRICS tahun 2025 mencerminkan antusiasme penerimaan yang sangat tinggi akan kehadiran perdana Presiden Republik Indonesia dalam forum kerja sama BRICS. 

    Usai penyambutan oleh Presiden Brasil, Presiden Prabowo kemudian bergabung dengan para pemimpin negara lainnya di Leaders’ Lounge. Ruangan ini menjadi tempat bagi Presiden Prabowo beserta para pemimpin lainnya untuk saling bertegur sapa dan bertukar pandangan secara singkat mengenai tantangan global dan berbagai hal penting lainnya sebelum mengikuti sesi utama dalam rangkaian kegiatan KTT BRICS.

    Presiden Prabowo pun turut serta dalam sesi foto bersama seluruh pemimpin negara dan para delegasi yang hadir. Dalam momen tersebut, Presiden Prabowo tampak berdiri di antara Presiden Republik Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan.

    Setelahnya, Presiden Prabowo bersama para pemimpin negara bergerak menuju Ruang Plenary untuk mengikuti sesi terbatas dengan tema pembahasan “Peace and Security, and Global Governance Reform.” 

    Pada sesi ini, Presiden Prabowo diagendakan untuk menyampaikan pandangan Indonesia terhadap hal tersebut. Selain menghadiri sesi terbatas, Presiden Prabowo juga dijadwalkan untuk mengikuti sejumlah pertemuan lainnya dalam rangkaian KTT BRICS dalam dua hari kedepan.