Kementrian Lembaga: BIN

  • 17 ASN Tukang Bolos dan Korupsi Dipecat!

    17 ASN Tukang Bolos dan Korupsi Dipecat!

    Jakarta

    Badan Kepegawaian Negara (BKN) menjatuhkan sanksi disiplin berupa pemberhentian 17 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari 20 kasus disiplin yang disidangkan. Sebanyak tiga kasus lainnya diputuskan sanksi berupa penurunan pangkat dan penurunan jabatan.

    Kepala BKN Zudan Arif mengatakan ketegasan penanganan kasus disiplin ASN harus dilakukan. Hal itu demi menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan tata kelola manajemen ASN yang lebih profesional.

    “Ketegasan penanganan kasus-kasus disiplin pegawai ASN, khususnya yang berkonsekuensi terhadap pemberhentian harus dilakukan. Ini bentuk keseriusan pemerintah melalui BKN untuk meningkatkan tata kelola manajemen ASN yang lebih profesional,” tegas Zudan dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/9/2025).

    ASN Bolos dan Korupsi

    Jenis pelanggaran disiplin yang dibahas dalam sidang yaitu berupa kasus tidak masuk kerja hingga tindak pidana korupsi atau tipikor. Dalam sidang ini, Zudan menyatakan seluruh kasus banding administratif dibahas, dianalisis, dan diputuskan dengan mempertimbangkan rekomendasi hasil pra-sidang.

    “Keputusan yang diambil diharapkan dapat memenuhi rasa keadilan sekaligus memberikan pembinaan yang konstruktif bagi ASN yang bersangkutan,” ungkapnya.

    Hasil sidang banding atas keputusan BPASN ini seterusnya akan disampaikan ke masing-masing pegawai yang mengajukan banding sebelumnya. Selain dihadiri Kepala BKN yang berperan sebagai Wakil Ketua Badan Pertimbangan ASN (BPASN) sekaligus Ketua Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Nasional, pembahasan keputusan sidang juga menghadirkan Ketua, Wakil Ketua, serta lima anggota BPASN.

    Mereka berperan dalam pengambilan keputusan atas perkara banding administratif ASN, di antaranya wakil dari Sekretaris Kabinet, Kepala Badan Intelijen Negara, Jaksa Agung, dan Menteri Hukum dan HAM, KORPRI sebagai anggota BPASN.

    (ily/ara)

  • Jasa Marga Antisipasi Kepadatan di Ruas Tol Trans Jawa Saat Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW – Page 3

    Jasa Marga Antisipasi Kepadatan di Ruas Tol Trans Jawa Saat Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW – Page 3

    Sebelumnya, PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek menyatakan, sebanyak 44.939 kendaraan terpantau telah meninggalkan Jakarta melalui Ruas Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) pada H-1 libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW atau Kamis 4 September 2025.

    “Volume lalu lintas kendaraan ini meningkat hingga 99,53 persen dari lalu lintas normal yaitu sebanyak 22.522 kendaraan,” ujar GM Operasi dan Pemeliharaan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek Desti Anggraeni, melansir Antara, Sabtu (6/9/2025).

    Pihaknya turut mencatat lonjakan volume lalu lintas kendaraan pada arah sebaliknya atau dari arah Cikampek menuju Jakarta via Jalan Layang MBZ yakni 24.158 kendaraan, naik setara 15,38 persen dibandingkan lalu lintas normal sebanyak 20.938 kendaraan.

    Selaras dengan tinggi volume kendaraan yang melintas di Ruas Jalan Layang MBZ atau tol MBZ, pengguna jalan diimbau untuk selalu mengutamakan keselamatan, memastikan pengemudi dan kendaraan dalam kondisi prima hingga memastikan kecukupan daya dan BBM.

    “Bagi pengguna jalan agar selalu mematuhi rambu-rambu serta arahan petugas bila diberlakukan rekayasa lalu lintas,” ucap Desti.

    PT JJC juga mengimbau pengguna jalan yang akan melakukan perjalanan melalui Ruas Layang MBZ agar dapat memastikan kondisi pengemudi dan kendaraan dalam keadaan prima dan laik jalan serta melakukan pemilihan waktu perjalanan dengan baik.

    “Jika memerlukan informasi seputar jalan tol milik Jasa Marga Group maupun butuh bantuan selama perjalanan, pengguna jalan dapat menghubungi pusat panggilan 24 jam di nomor 14080 dan aplikasi Travoy 4.4 untuk pengguna iOS dan Android,” tandas Desti.

  • Sebanyak 44.939 Kendaraan Tinggalkan Jakarta via MBZ H-1 Maulid Nabi SAW

    Sebanyak 44.939 Kendaraan Tinggalkan Jakarta via MBZ H-1 Maulid Nabi SAW

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek menyatakan sebanyak 44.939 kendaraan terpantau telah meninggalkan Jakarta melalui Ruas Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) pada H-1 libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW atau Kamis (4/9/2025).

    “Volume lalu lintas kendaraan ini meningkat hingga 99,53 persen dari lalu lintas normal yaitu sebanyak 22.522 kendaraan,” kata GM Operasi dan Pemeliharaan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek Desti Anggraeni di Bekasi, Jumat.

    Pihaknya turut mencatat lonjakan volume lalu lintas kendaraan pada arah sebaliknya atau dari arah Cikampek menuju Jakarta via Jalan Layang MBZ yakni 24.158 kendaraan, naik setara 15,38 persen dibandingkan lalu lintas normal sebanyak 20.938 kendaraan.

    Selaras dengan tinggi volume kendaraan yang melintas di Ruas Jalan Layang MBZ, pengguna jalan diimbau untuk selalu mengutamakan keselamatan, memastikan pengemudi dan kendaraan dalam kondisi prima hingga memastikan kecukupan daya dan BBM.

    “Bagi pengguna jalan agar selalu mematuhi rambu-rambu serta arahan petugas bila diberlakukan rekayasa lalu lintas,” katanya.

    PT JJC juga mengimbau pengguna jalan yang akan melakukan perjalanan melalui Ruas Layang MBZ agar dapat memastikan kondisi pengemudi dan kendaraan dalam keadaan prima dan laik jalan serta melakukan pemilihan waktu perjalanan dengan baik.

  • Libur Panjang, Jasamarga Terapkan Contraflow di Tol Jakarta-Cikampek

    Libur Panjang, Jasamarga Terapkan Contraflow di Tol Jakarta-Cikampek

    JAKARTA – PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menerapkan rekayasa lalu lintas contraflow menyusul tingginya volume lalu lintas pada periode libur panjang Maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) 1447 Hijriah/2025.

    Vice President Corporate Secretary & Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo dalam keterangannya, mengatakan bila contraflow atau lawan arus diterapkan atas diskresi pihak kepolisian.

    Mulai Jumat sekitar pukul 9.00 WIB, katanya, contraflow diterapkan di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek mulai KM 47 sampai KM 65 arah Cikampek, guna mengurai atau mengatasi kepadatan arus lalu lintas.

    Seiring dengan penetapan contraflow, pihak Jasamarga mengimbau pengguna jalan tol untuk selalu mengutamakan keselamatan,

    “Volume lalu lintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek terpantau cukup tinggi pada periode libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu kami mengimbau para pengguna jalan tol untuk mempersiapkan diri secara optimal sebelum melakukan perjalanan,” katanya.

    Ria juga menekankan pentingnya memastikan kondisi pengemudi dan kendaraan dalam keadaan prima, memeriksa kecukupan daya dan bahan bakar, serta memastikan saldo uang elektronik cukup untuk perjalanan.

    “Patuhi rambu-rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan demi kenyamanan dan keselamatan bersama,” katanya.

    Sementara itu untuk mengatasi kepadatan Ruas Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) pada periode libur panjang, PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) mengoptimalkan layanan operasional.

    Direktur Utama PT JJC Hendri Taufik mengatakan optimalisasi layanan operasional pada periode libur panjang kali ini dimulai sejak 5 hingga 7 September 2025 guna mengantisipasi potensi lonjakan lalu lintas kendaraan yang melintasi Jalan Layang MBZ.

    “Diprediksi jumlah kendaraan melintasi ruas layang MBZ meningkat pesat sehingga dibutuhkan persiapan matang untuk mengantisipasi kepadatan arus volume lalu lintas,” katanya.

    Dia menyatakan sejumlah persiapan telah dilaksanakan sebagai upaya memastikan keamanan serta kenyamanan pengguna jalan yang melintasi di Jalan Layang MBZ pada periode libur panjang tersebut.

    Di bidang pemeliharaan, kata dia, dengan melakukan pekerjaan pemeliharaan jalan secara rutin, peremajaan lampu penerangan jalan serta menyiapkan petugas sapu untuk menjaga kebersihan jalan.

    Pihaknya juga menyiagakan petugas layanan jalan tol serta melakukan pemeliharaan jalan berupa pengecekan kondisi jalan, jembatan dan expansion joint secara maksimal.

    Antisipasi kepadatan lalu lintas pada akses masuk maupun lajur Jalan Layang MBZ menuju Cikampek juga dilakukan melalui koordinasi dengan pihak kepolisian berkaitan rencana pemberlakuan rekayasa lalu lintas di titik-titik rawan kepadatan.

    Kemudian menyiapkan strategi dan upaya percepatan penanganan gangguan di lajur serta memastikan kendaraan layanan jalan tol dalam kondisi baik.

  • Adakah Rasulullah dan Sahabat Pernah Mendengar Musik?

    Adakah Rasulullah dan Sahabat Pernah Mendengar Musik?

    GELORA.CO – Dalam memandang musik pun ada perbedaan pendapat soal hukumnya. Bahkan ragam pandangan ini ada di kalangan Sahabat Nabi Muhammad SAW. Namun, apakah sebenarnya Nabi Muhammad SAW tidak pernah mendengar alunan musik? Dan apakah para Sahabat juga demikian?

    Dalam hadits yang diriwayatkan Imam al-Bukhari melalui jalur Aisyah, diceritakan tentang budak-budak perempuan yang bernyanyi di rumah Nabi Muhammad SAW pada momen Hari Raya Id. Ada Abu Bakar ketika itu dan di sisi Aisyah ada dua orang budak yang sedang bersenandung. Isi senandungnya mengingatkan pada peristiwa pembantaian kaum Anshar dalam perang Bu’ats.

    Aisyah mengatakan dalam hadits itu, bahwa kedua budak tersebut tidak begitu pintar bersenandung. Kemudian Abu Bakar mempertanyakan, “Seruling-seruling setan ada di kediaman Rasulullah SAW?” Lantas, Rasulullah saat itu bersabda, “Abu Bakar, tiap kaum itu punya hari raya, dan sekarang ini adalah hari raya kita.”

    Ahmad Zarkasih dalam bukunya berjudul Lagu, Nyanyian dan Musik, Benarkah Diharamkan? menerangkan, Abu Bakar awalnya memberikan teguran pada budak itu tapi justru ditegur balik oleh Nabi SAW. Menurut Zarkasih, ini menunjukkan musik dan nyanyian itu tidak masalah selama tidak ada kemaksiatan. Jika musik atau nyanyian itu haram, tentulah sejak awal Nabi Muhammad menolak kedatangan budak-budak tersebut.

    Dalam hadits yang berbeda, Imam al-Bukhari mengeluarkan riwayat lain tentang musik (lahwun) melalui jalur Aisyah. Suatu ketika, Nabi menikahkan salah seorang saudarinya dengan pemuda dari kalangan Anshar. Lalu Nabi berkata kepada Aisyah, “Tidakkah kalian menyuguhkan lahwun (musik)? Kaum Anshar itu menyukainya,” ujar dia.

    Nabi Muhammad juga pernah mendengar nyanyian dari seorang budak perempuan. Dalam hadits riwayat at-Tirmidzi, diceritakan suatu hari Rasulullah pulang setelah berperang. Lalu datang salah seorang budak perempuan dan mengatakan telah bernadzar jika Nabi pulang dengan selamat maka dia akan memukul duff di depan Nabi dan bernyanyi.

    “Kalau memang begitu ya lakukanlah, tapi jika tidak (bernadzar), jangan,” kata Nabi bersabda.

    Dalil berikutnya datang dari Umar bin Khattab, yakni sebuah atsar (perkataan Sahabat) dari Khawwat bin Jubair yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi. Khawwat bercerita tentang perjalanan hajinya bersama Umar bin Khattab, Abdurrahman bin Auf, dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah. Saat itu, beberapa orang dalam perjalanan itu meminta Khawwat untuk menyanyikan syair dhirar.

    Lalu Umar berkata, “Biarkan Khawwat bernyanyi lagunya sendiri”. Kemudian Khawwat pun bernyanyi hingga mendekati waktu sahur. “Sudah, Khawwat. Kita sudah masuk waktu sahur,” ujar Umar menyudahi nyanyian tersebut.

    Zarkasih menjelaskan, hukum musik atau nyanyian itu boleh, tapi ada tiga syaratnya, yaitu tidak menimbulkan fitnah, tidak ada maksiat yang menyertainya, dan tidak membuat lalai dalam mengerjakan kewajiban sebagai Muslim. Sahabat Nabi yang membolehkan musik salah satunya adalah Abdullah bin Zubair.

    Imam As-Syaukani dalam “Nailul-Authar”, menceritakan tentang kisah Abdullah bin Zubair, budak perempuan, dan gitar. Suatu kali, Ibnu Umar bertandang ke rumah Abdullah bin Zubair dan melihat sebuah alat musik.

    Lalu dia bertanya benda apa itu dan bertanya lagi, “Apakah ini alat musik (mizan Syami) dari Syam?” Lalu dijawab oleh Ibnu Zubair, “Dengan ini akal seseorang bisa seimbang”.

    Sementara itu, beberapa Sahabat Nabi yang lain juga ada yang mengharamkan musik. Di antaranya adalah Sahabat bernama Abdullah bin Mas’ud dan Abdullah bin Abbas. Salah satu dalil yang mengharamkan musik yaitu hadis riwayat Imam al-Bukhari. Nabi Muhammad bersabda, “Akan ada dari umatku suatu kaum yang menghalalkan zina, sutera, khamar dan alat musik”.

    Diksi alat musik yang digunakan dalam hadis itu adalah ma’azif, mengacu pada alat musik yang dipukul. Zarkasih memaparkan, ma’azif pada zaman sekarang mungkin dapat diserupakan dengan gendang. Jika ada yang menghalalkannya, berarti asalnya itu memang haram. Dan Nabi Muhammad mengingatkan soal itu agar umatnya mawas diri.

  • Pemprov DKI Gelar Jakarta Bersalawat di Monas Besok, Doakan Indonesia Aman dan Damai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 September 2025

    Pemprov DKI Gelar Jakarta Bersalawat di Monas Besok, Doakan Indonesia Aman dan Damai Megapolitan 5 September 2025

    Pemprov DKI Gelar Jakarta Bersalawat di Monas Besok, Doakan Indonesia Aman dan Damai
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Majelis Taklim Nurul Musthofa akan menggelar doa bersama bertajuk Jakarta Bersalawat di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Sabtu (6/9/2025).
    Acara yang digelar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW itu akan dimulai pukul 18.00 WIB, diawali dengan salat magrib berjemaah.
    Sejumlah alim ulama, habaib, dan tokoh masyarakat dijadwalkan hadir dalam kegiatan ini, di antaranya, Dedy Mizwar, Habib Husein Ja’far Al-Hadar, serta Habib Jindan bin Novel bin Jindan.
    Selain memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, Jakarta Bersalawat juga digelar untuk mendoakan Indonesia agar senantiasa aman dan damai.
    “Mari bersama menyambut Maulid Nabi besar kita Muhammad SAW dan kita tunjukkan Jakarta kota yang aman, nyaman, tenteram, dan damai bagi semua,” ungkap Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, dilansir dari
    Wartakota
    , Jumat (5/9/2025).
    Pemprov DKI pun mengajak masyarakat untuk hadir dan berpartisipasi dalam doa bersama tersebut.
    “Jangan lupa ajak keluarga dan sahabat untuk hadir bersama di Jakarta Bersalawat,” tutur Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Retorika Antek Asing Presiden Prabowo Subianto Bisa Picu Kemarahan Publik

    Retorika Antek Asing Presiden Prabowo Subianto Bisa Picu Kemarahan Publik

    JAKARTA – Narasi antek asing yang terus digunakan Presiden Prabowo Subianto dinilai berbahaya karena mengerdilkan perjuangan rakyat.

    Narasi soal adanya kelompok asing yang menunggangi aksi demonstrasi sepanjang pekan lalu meluas di media sosial. Salah satu yang menuturkan hal tersebut adalah mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono mengaku mengetahui ada campur tangan asing di balik kericuhan demo 28 Agustus lalu. Ia menyebut pihak asing itu memiliki pengaruh besar kepada negaranya.

    Narasi antek asing juga pernah diucapkan Presiden Prabowo belum lama ini, tepatnya ketika memberikan arahan dalam acara pembekalan guru dan kepala sekolah rakyat di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat, 22 Agustus.

    Dalam pidatonya di hadapan 2.296 guru dan 155 kepala sekolah, Prabowo mengklaim kabinetnya telah menunjukkan hasil meski baru bekerja 300 hari. Namun, ia mengingatkan bahwa masih ada pihak-pihak yang tidak senang dengan kebangkitan Indonesia.

    Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpelukan saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 lalu ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT dan diakhiri dengan makan siang bersama. (ANTARA/Wahyu Putro A/wsj)

    “Saya katakan mereka sadar mereka antek asing. Mereka tidak suka Indonesia bangkit. Tapi kita yang akan bangkit bersama Indonesia!” ujar Prabowo.

    Antek Asing Berubah Sasaran

    Prabowo melontarkan retorika antek asing terekam sejak lama. Ia cukup sering menggunakan narasi tersebut di berbagai pidato, wawancara, dan peristiwa tertentu. Jejak itu terekam setidaknya sejak di masa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, untuk mengkritik pejabat pemerintahan dan media.

    Pria yang pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menuding ada intervensi asing dalam Pilpres 2014.

    “Negara asing tertentu mengundang bupati, wali kota, dan berusaha memengaruhi mereka. Ini kami anggap campur tangan asing. Bayangkan pemilu Republik Indonesia, negara asing ikut memengaruhi,” kata Prabowo ketika persidangan sengketa hasil pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Agustus 2014.

    Istilah antek asing kembali dipakai Prabowo pada Pilpres 2019. Ia mengkritik situasi negara yang saat itu dipimpin Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Purnawirawan jenderal itu menyebut masih ada pihak asing yang ingin menguasai Indonesia meski negara ini sudah merdeka. “Indonesia itu merdeka untuk berdaulat, bukan untuk menjadi antek asing,” ujarnya pada 22 September 2018.

    Tapi ketika Prabowo menjadi menteri di kabinet Jokowi, narasi antek asing mulai bergeser. Ia tak lagi melekatkan narasi antek asing pada pemerintahan, namun kepada kelompok yang kritis.

    Narasi antek asing ia gunakan saat berpidato di sebuah acara di Kementerian Pertahanan pada November 2023. Ia menyebut konflik di Pulau Rempang, Kepulauan Riau ada campur tangan intelijen asing.

    Pengunjuk rasa menghindari gas air mata saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Sabtu (29/8/2025). (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso/sgd)

    “Kami mendapat laporan dari berbagai sumber bahwa peristiwa di Rempang sudah mulai masuk campur tangan intel asing,” kata dia.

    Kemudian pada masa kampanye Prabowo menuding pihak yang mengkritik Jokowi sebagai antek asing. “Presiden Joko Widodo ada yang sekarang ini, saya kira ini kemungkinan ini orang-orang mungkin ya antek-antek asing ini. Pak Jokowi dijelek-jelekin terus,” kata Prabowo di Gelanggang Olahraga Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, 9 Februari 2024.

    Setelah dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024, Prabowo secara intensif menggunakan antek asing untuk kelompok yang mengkritisinya. Retorika antek asing ia sematkan kepada mahasiswa, lembaga non-pemerintah, atau kelompok kritis lainnya.

    Salah satunya ketika ia Prabowo memberikan amanat di Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila pada 2 Juni lalu.

    “Ratusan tahun mereka adu domba kita sampai sekarang. Dengan uang, mereka membiayai LSM-LSM untuk mengadu domba kita. Mereka katanya adalah penegak demokrasi HAM, kebebasan pers padahal itu adalah versi mereka sendiri,” kata Prabowo.

    Paradigma Prabowo

    Pengamat politik sekaligis Direktur Eksekutif Indonesia Publik Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai narasi antek asing terlontar karena didorong rasa nasionalisme yang tinggi, sehingga membentuk cara berpikir, paradigma anti asing.

    Bagi Prabowo, kata Karyono, asing adalah ancaman dari luar yang ingin menghancurkan atau melemahkan sebuah negara, mengganggu stabilitas keamanan, stabilitas politik, dan integritas bangsa.

    Dalam catatannya, mantan Menteri Pertahanan ini memang sering menggunakan narasi antek asing sebelum menjadi presiden. Namun kini, setelah menjabat sebagai presiden, ia menyarankan agar Prabowo harus lebih berhati-hati dengan ucapannya.

    Massa dari Aliansi Balikpapan Bergerak melakukan unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (1/9/2025). Aksi tersebut berlangsung tertib dan damai dengan tuntutan nasional, salah satunya pengesahan RUU Perampasan Aset, serta sejumlah tuntutan terkait permasalahan di daerah. (ANTARA/Aditya Nugroho/nz)

    “Jangan sedikit-sedikit antek asing, kepentingan asing. Harus lebih hati-hati, lebih proporsional. Jangan semua persoalan dibilang adalah ditunggangi asing atau kepentingan asing,” ucap Karyono ketika dihubungi VOI.

    Terkait aksi demonstrasi yang disebut-sebut ada pihak asing yang terlibat, Karyono menilai Presiden Prabowo seharusnya introspeksi apa yang menjadi penyebab aksi demonstrasi di berbagai kalangan. 

    “Banyak kejakan tidak pro rakyat dan perilaku penyelenggara negara yang dinilai oleh publik tidak tepat di tengah situasi dan kondisi Indonesia yang tidak baik-baik saja,” lanjutnya.

    Butuh Dukungan Data Valid

    Dalam dunia multipolar, Karyono tidak menutup kemungkinan adanya kepentingan asing terhadap suatu negara. Namun tetap, narasi ini harus disampaikan dengan hati-hati dan tidak selalu mencari kambing hiyam di semua persoalan.

    Tudingan antek asing harus disebutkan secara jelas dengan dukungan data yang valid. Jika narasi ini terus dilontarkan, apalagi di tengah aksi demonstrasi, yang dikhawatirkan akan menimbulkan kemarahan kelompok yang dituding sebagai antek asing.

    “Jangan hanya melempar pernyataan antek asing, ini justru membingungkan dan bisa membuat civil society marah. Kalau negara bisa membuktikan, ya tangkap saja, kalau memang benar itu tujuannya untuk menggulingkan pemerintahan yang sah,” tegas Karyono.

    Dihubungi terpisah, analis komunikasi politik sekaligus pendiri lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio menilai retorika antek asing yang digunakan Presiden Prabowo Subianto untuk menggagalkan kelompok asing yang memang ingin mengganggu keutuhan negara.

    “Mungkin dia (Prabowo) mengetahui dari informasi intelijen bahwa ada antek asing yang menunggangi demo,” ucapnya.

    “Dampak yang diharapkan dari seringnya dia mengatakan hal itu supaya masyarakat bersatu dan memiliki Indonesia, supaya kalau ada antek-antek asing yang ingin mengganggu kita gagal, karena ini tujuannya untuk persatuan Indonesia,” pungkas pria yang akrab disapa Hensa ini.

  • Prabowo ajak umat Islam teladani akhlak Nabi Muhammad SAW

    Prabowo ajak umat Islam teladani akhlak Nabi Muhammad SAW

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengajak umat Islam meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW dalam momentum peringatan Maulid Nabi 1447 Hijriah.

    “Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar mengenang kelahiran Rasulullah, namun juga menjadi momentum untuk meneladani akhlak mulia beliau,” ucap Presiden Prabowo dalam unggahan di akun resmi Instagram @presidenrepublikindonesia, Jumat.

    Presiden Prabowo menyampaikan ucapan selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat Islam di Indonesia.

    Peringatan ini dinilainya bukan hanya sebatas mengenang kelahiran Rasulullah, tetapi juga menjadi kesempatan untuk meneladani risalah Nabi Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi semesta alam.

    Kepala Negara menekankan pentingnya menjadikan teladan Nabi sebagai cahaya penuntun dalam berbuat baik, menumbuhkan semangat gotong royong, memperkuat persatuan, serta mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera.

    Presiden juga mengajak masyarakat untuk terus menebarkan rahmat dan persaudaraan di tanah air.

    “Mari kita terus menebarkan rahmat dan persaudaraan di bumi Indonesia tercinta,” ucapnya.

    Diketahui, Presiden Prabowo menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1447 Hijriah Tingkat Kenegaraan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (4/9) malam.

    Dalam acara itu, Presiden Prabowo, yang mengenakan baju koko putih lengkap dengan kopiah hitam, didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang mengenakan batik, juga lengkap dengan kopiah.

    Selama acara berlangsung, Presiden Prabowo duduk bersila diapit Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Istiqlal diisi dengan sejumlah kegiatan, di antaranya pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang disertai dengan sari tilawah, kemudian istigasah, doa, serta zikir kebangsaan.

    Jajaran pejabat negara lainnya yang mengikuti peringatan Maulid Nabi malam ini, antara lain Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) M. Herindra, dan Menteri Agama Nasaruddin Umar selaku penyelenggara acara.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Peringatan Maulid Nabi momentum teladani akhlak Rasulullah SAW 

    Peringatan Maulid Nabi momentum teladani akhlak Rasulullah SAW 

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DKI Jakarta mengajak warga muslim di Jakarta agar menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Jumat sebagai momentum untuk semakin mencintai dan meneladani akhlak Rasulullah SAW.

    “Kita jadikan peringatan Maulid Nabi sebagai momentum yang terbaik untuk kita semakin mencintai dan meneladani akhlak Rasulullah SAW,” kata Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta Adib saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Akhlak Nabi Muhammad SAW yang patut diteladani, kata Adib, terutama dalam memberikan kasih sayang di antara sesama, saling menghargai, saling menolong, saling membantu dan juga menjaga persatuan dan kesatuan untuk menghindari perpecahan dan permusuhan.

    Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah di lingkungan Kanwil Kemenag DKI digelar bersama Kementerian Agama (Kemenag) di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan disiarkan daring pada Kamis (4/9) malam.

    Kegiatan tersebut dikemas dengan pendekatan yang lebih inklusif, dan lengkap dengan Istighatsah sebagai pembuka rangkaian acara dan doa kolektif bangsa, pembacaan doa-doa lainnya, serta zikir kebangsaan.

    Turut hadir dalam kesempatan itu, antara lain Presiden Prabowo Subianto, Ketua MPR Ahmad Muzani, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Badan Intelijen Negara M Herindra, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Menteri Agama Nasaruddin Umar selaku penyelenggara acara.

    Perayaan Maulid Nabi tahun ini mengusung tema besar “Ekoteologi: Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Kelestarian Bumi dan Negeri.” Tema tersebut menekankan pada pentingnya merawat bumi dan menjaga negeri melalui spirit keteladanan Nabi.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Top 3 News: Duit Judi Online Kamboja di Tengah Operasi Udara Provokasi Demo – Page 3

    Top 3 News: Duit Judi Online Kamboja di Tengah Operasi Udara Provokasi Demo – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Massa menyemut di flyover Senen, Jakarta Pusat, Jumat 29 Agustus 2025. Mereka mau melakukan aksi demo di Mako Brimob, Kwitang usai Affan Kurniawan meninggal dunia dilindas mobil rantis. Itulah top 3 news hari ini.

    Malam harinya, kericuhan pecah. Massa melempar batu, hingga kembang api ke arah aparat. Serangan dibalas tembakan gas air mata. Farikh, seorang videografer yang meliput aksi demo itu melihat, ada makanan untuk pendemo yang terus dipasok orang tak dikenal. Bahkan ada yang memberikan air mineral berdus-dus selama demo dengan gratis.

    Selang beberapa waktu, seorang pria pengendara motor pikap, datang membelah massa. Motornya penuh dengan dus-dus yang berisi botol air mineral. Berbagai makanan dibagikan oleh orang-orang tak dikenal. Seperti gorengan, roti dan camilan selalu dipasok.

    Sementara itu, Nadiem Makarim resmi menjadi tersangka. Kejaksaan Agung memiliki bukti Nadiem terlibat kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020.

    Nadiem sempat menyampaikan pembelaannya saat akan digiring menuju mobil tahanan. Nadiem yang telihat sudah mengenakan rompi tahanan Kejagung mengatakan tidak terima dengan tuduhan yang dialamatkan padanya.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Imam Sugianto menyatakan, situasi nasional saat ini mulai kondusif. Diketahui, aksi demonstrasi berujung ricuh terjadi di sejumlah wilayah selama 25 Agustus-2 September 2025.

    Imam menyatakan, saat ini kondisi sudah aman di bawah TNI-Polri. Terkait adanya provokator demo, ia juga menyerahkan pada Polri.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Kamis 4 September 2025:

    Presiden Prabowo Subianto pada Senin petang menjenguk korban unjuk rasa yang sedang dirawat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Sebanyak 17 korban masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati yang terdiri dari 14 polisi dan 3 warga sipil.