Kementrian Lembaga: BIN

  • Siapa Itu Houthi di Yaman yang Ikut Serang Israel?

    Siapa Itu Houthi di Yaman yang Ikut Serang Israel?

    Jakarta

    Kelompok Houthi di Yaman bergabung dalam perang Israel-Hamas di Gaza, Palestina, yang terletak lebih dari seribu mil dari pusat kekuasaan mereka di ibukota Yaman, Sanaa. Mereka bersumpah akan terus melancarkan serangan terhadap Israel, jika perang terhadap terus berlanjut.

    “Angkatan Bersenjata Yaman…mengkonfirmasi bahwa mereka akan terus melakukan serangan kualitatif dengan rudal dan drone sampai agresi Israel berhenti,” kata pernyataan militer Houthi yang disiarkan di TV Al-Masirah milik kelompok tersebut, sebagaimana dilansir kantor berita AFP, Rabu (1/11/2023).

    Kelompok Houthi di Yaman itu menyatakan bahwa pihaknya telah “meluncurkan sejumlah besar rudal balistik… dan sejumlah besar pesawat bersenjata (drone)” ke arah Israel pada hari Selasa (31/10/2023), yang merupakan operasi ketiga sejak perang berkecamuk di Gaza.

    Merujuk sejarahnya, seperti dilansir Reuters, Rabu (1/11/2023), pada akhir 1990-an, keluarga Houthi di ujung utara Yaman mendirikan gerakan kebangkitan agama untuk Zaydi Islam Syiah, yang pernah memerintah Yaman. Namun kemudian wilayah utara Yaman menjadi miskin dan terpinggirkan.

    Ketika gesekan dengan pemerintah semakin meningkat, kelompok Houthi bertempur dalam serangkaian perang gerilya dengan tentara nasional dan konflik perbatasan singkat dengan kekuatan Sunni Arab Saudi.

    Pada akhir 2014 terjadi perang di Yaman, ketika Kota Sanaa direbut oleh Houthi. Khawatir dengan meningkatnya pengaruh Syiah Iran di sepanjang perbatasannya, Arab Saudi turun tangan dengan memimpin koalisi yang didukung Barat pada bulan Maret 2015 untuk mendukung pemerintah yang didukung Arab Saudi.

    Houthi menguasai sebagian besar wilayah utara dan pusat-pusat populasi besar lainnya, sementara pemerintah yang diakui secara internasional berpusat di Aden. Sebagai bagian dari “Poros Perlawanan”, Houthi turut bergabung menyerang Israel.

    Abdelaziz bin Habtour, perdana menteri pemerintahan Houthi, pada Selasa (31/10/2023) mengatakan bahwa Houthi adalah “bagian dari poros perlawanan” terhadap Israel, yang mencakup kelompok-kelompok yang didukung Iran di Lebanon, Suriah dan Irak.

    Lihat Video: Pilu Dokter di Gaza Histeris Melihat Putrinya Jadi Korban Serangan Israel

    (wia/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Putra Mahkota Saudi-Presiden Iran Teleponan, Bahas Perang Israel-Hamas

    Putra Mahkota Saudi-Presiden Iran Teleponan, Bahas Perang Israel-Hamas

    Jakarta

    Putra Mahkota Arab SaudiMohammed bin Salman dan Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara melalui telepon tentang perang antara Israel dan Hamas. Ini merupakan percakapan telepon pertama mereka sejak pemulihan hubungan yang mengejutkan pada bulan Maret lalu.

    Mohammed bin Salman (MBS) menerima telepon pada hari Rabu (11/10) dari pemimpin Iran, Ebrahim Raisi, di mana mereka membahas “situasi militer saat ini di Gaza dan sekitarnya”, lapor kantor berita Saudi Press Agency (SPA), dikutip AFP, Kamis (12/10/2023).

    Pangeran Mohammed mengatakan kepada Raisi bahwa Riyadh “berkomunikasi dengan semua pihak internasional dan regional untuk menghentikan eskalasi yang sedang berlangsung”, kata SPA.

    MBS juga menekankan “posisi tegas kerajaan dalam mendukung perjuangan Palestina”, lapor SPA.

    Kantor berita Iran, IRNA, juga melaporkan pembicaraan tersebut, dan mengatakan bahwa kedua pemimpin membahas “perlunya mengakhiri kejahatan perang terhadap Palestina”.

    Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada hari Sabtu (7/10) lalu, yang menurut militer Israel menewaskan 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

    Di Gaza, para pejabat melaporkan lebih dari 1.000 orang tewas dalam serangan balasan Israel melalui serangan udara dan artileri.

    Lihat juga Video: Dukungan Mia Khalifa ke Palestina yang Bikin Dirinya Dipecat Playboy

  • Kurir 88 Kilo Sabu Dalam Kemasan Teh China Terancam Hukuman Mati

    Kurir 88 Kilo Sabu Dalam Kemasan Teh China Terancam Hukuman Mati

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua kurir sabu-sabu seberat 88 Kilo terancam hukuman mati. Sebab Jaksa Penuntut Umum (JPU) Esti Dilla Rahmawati menjerat keduanya dengan pasal Pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati.

    Dua Terdakwa tersebut adalah Doni Septavian bin Mulyadi, bersama Terdakwa Hadiat Heryana bin Asep Wahyu. Keduanya disidang Perdana di ruang Tirta 1 PN Surabaya, Senin (9/10/2023).

    Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Estik Dilla Rahmawati, dari Kejari Tanjung Perak disebutkan, Terdakwa Doni Septavian bin Mulyadi, bersama Terdakwa Hadiat Heryana bin Asep Wahyu, melakukan perbuatan berawal dari keduanya dalam kesulitan keuangan, menerima tawaran Fito alias Rexi (DPO), mengambil dan mengirim barang sabu, dengan tujuan berangkat ke Pekanbaru.

    Fito alias Rexi memberi uang cara transfer ke Terdakwa Hadiat Heryana rekening BCA Rp 5 juta, untuk biaya perjalanan ke Pekanbaru, juga diberikan 3 KTP palsu, atas nama Fajar Hariyanto dan Kusni agar tidak dikenali.

    Selanjutnya pada Minggu 18 Juni 2023, Terdakwa Doni Septavian, saat dirumahnya desa Ngingas Selatan Kecamatan Waru Sidoarjo dihubungi Fito alias Rexi (DPO) melalui aplikasi ‘Wire’ untuk mengambil sabu, menemui orang suruhan Fito di Pekanbaru, yaitu Terdakwa Hadiat Heryana, dari Jakarta.

    Fito alias Rexi memberi uang para terdakwa cara transfer ke rekening BCA masing masing untuk terdakwa Doni Septavian Rp 16 juta, dipergunakan biaya perjalanan ke Pekanbaru, dan membawa 4 KTP palsu atas nama Firdaus, Bowo, Rumaidi, dan Ardi Mulyadi agar tidak dikenali.

    Terdakwa Doni Saptavian dan Terdakwa Hadiat Heryana, sampai di Hotel Fox Pekanbaru, mereka memesan kamar selama dua hari dengan harga Rp.1,7 juta menggunakan E-KTP palsu terdakwa Doni dengan nama Firdaus.

    Permintaan Fito untuk menerima dan mengambil barang 88 Kilo bungkus teh cina warna kuning merk guanyinwang berisi narkotika jenis sabu berat total 88 Kilogram di dalam mobil Avanza warna silver dengan ciri kunci kontak mobil menempel di Wiper Mobil yang diparkirkan di halaman parkir Hotel Fox. Empat buah tas ransel dalam mobil, dibawa kedalam Hotel Fox.

    Permintaan Fito untuk mengirim barang 22 bungkus teh cina warna kuning merk Guanyinwang berisikan sabu, berat total 22 kilogram dalam 1 tas ransel, kepelanggan Fito, sistem ranjau ke Hotel Bono jalan Riau No.Kav 22 RW.103, Padang Terubuk, Pekanbaru.

    Di Hotel Bono, terdakwa Doni cek in Menggunakan KTP Palsu atas nama Firdaus di kamar 521, sebanyak 22 bungkus 22 Kilogram, kunci kamar disimpan dibawah tempat sampah di Toilet Lobbi Hotel Bono.

    Para terdakwa cek out dari Hotel Fox untuk mengirimkan barang sabu, permintaan Fito, ke Hotel Zuri Kompleks Transmart jalan Soekarno-Hatta, Labuh Baru, Pekanbaru, menyewa kamar 706 menggunakan E-KTP palsu atas nama Firdaus masuk dalam kamar meranjau 1 koper warna biru berisikan 17 bungkus berat total 17.000 gram, dan tas ransel warna hitam berisi 16 bungkus berat total 16.000 gram.

    Atas permintaan Fito, para terdakwa bersama sama menuju Hotel Gantra, membawa 2 koper warna merah muda dan warna biru, setelah berhasil, para terdakwa menyerahkan barang tersebut langsung bersama sama cek out dari hotel tersebut yang berisikan 33 bungkus berat total sekitar 33 Kilogram.

    ” Permintaan Fito, para terdakwa bersama sama pindah ke Hotel Swiss Bell di Compleks SKA Mall jalan. Soekarno-Hatta, Delima, Pekanbaru, masuk dalam kamar membawa 2 koper warna merah muda dan warna biru,” ujarnya.

    Para terdakwa bersama sama berpindah menuju Amaris Hotel masuk dalam kamar membawa 2 koper warna merah muda dan warna biru berisikan 33 bungkus teh cina warna kuning berat total 33 kilo.

    Pada Kamis 29 Juni 2023 jam 11.30 Wib, saksi Sandi Dikjaya Fitroh, Muchamad Daniel, Rico Pramana, Tri Nofrianto, Mukhamad Bukhori, mendapat informasi adanya peredaran Narkotika jenis sabu, di Amaris Hotel Palembang,

    Berhasil mengamankan Terdakwa Doni Septavian dan Terdakwa Hadiat Heryanto saat dilakukan penggeledahan ditemukan barang bukti satu koper warna merah muda berisikan 17 bungkus berat total 17 kilo. Satu koper berwarna biru berisi 16 bungkus berat total 16 kilo, berada di bawah meja kamar No.827 Amaris Hotel. [uci/ted]

  • Dihukum 3,5 Tahun Penjara, Dokter Gadungan Pikir-pikir

    Dihukum 3,5 Tahun Penjara, Dokter Gadungan Pikir-pikir

    Surabaya (beritajatim.com) – Susanto bin Samuyi, dokter gadungan yang mengelabuhi rumah sakit PHC mengatakan pikir-pikir atas vonis tiga tahun enam bulan yang dijatuhkan majelis hakim yang diketuai Tongani, Rabu (4/10/2023).

    Awalnya Susanto mengatakan kembali meminta keringanan atas putusan majelis hakim tersebut. Atas permintaan tersebut, Hakim mengatakan bahwa hukumannya sudah dijatuhkan dan sudah diberikan keringanan. Lalu Susanto pun mengatakan pikir-pikir.

    ” Saya pikir-pikir pak Hakim,” ujar Susanto.

    Sementara majelis hakim yang diketuai Tongani menjatuhkan hukuman tiga tahun enam bulan pada Terdakwa Susanto.

    Baca Juga: Terdakwa Penimbun Solar di Pasuruan Sebut Ratusan Oknum Wartawan dan LSM Sering Minta Jatah

    ” Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan terbukti melakukan tindak pidana penjara penipuan. Menjatuhkan pidana penjara selama tiga tahun dan enam bulan,” ujar hakim Tongani dalam amar putusannya.

    Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan
    Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ugik Sulistyo dalam persidangan sebelumnya yang menuntut pidana penjara selama empat tahun.

    Dalam putusan majelis hakim disebutkan bahwa banyak hal yang memberatkan Terdakwa, diantaranya Terdakwa merupakan Residivis dalam perkara yang sama, perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat, merugikan profesi dokter karena menimbulkan ketidakpercayaan di masyarakat.

    Baca Juga: Beda Kaos Perguruan Silat, Pemuda Lamongan Bikin Rusuh di Gresik, Dipenjara

    Hal yang meringankan, Terdakwa mengakui perbuatannya, Terdakwa berterus-terang dan terdakwa meminta keringanan hukuman.

    Berdasarkan hal-hal tersebut majelis hakim memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang bersangkutan.

    ” Mengadili menyatakan Terdakwa Susanto bin Samuyi terbukti bersalah secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secura melawan hukum, dengan memakai numa palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, atau rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum melanggar dakwaan tunggal Pasal 378 KUHP,” ujar majelis hakim.

    ” Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa Susanto dengan pidana penjara selama tiga tahun dan enam bulan penjara dikurangi masa penangkapan dan masa penahanan dengan perintah Terdakwa Susanto tetap ditahan,” ujarnya.

    Baca Juga: Detik-detik Kios Warung Makan di Pasar Agrobis Plaosan Magetan Terbakar 

    Diketahui, Susanto menjadi dokter gadungan PT Pelindo Husada Citra (PHC) selama 35 bulan alias hampir 3 tahun. Setiap bulan dia mendapat gaji 7,5 plus tunjangan. Selama itu dia merugikan PT PHC sekitar 260 juta. [uci/ian]

  • Dihukum 3,5 Tahun Penjara, Dokter Gadungan Pikir-pikir

    Kelabuhi RS PHC, Dokter Gadungan Dihukum 3,5 Tahun Penjara

    Surabaya (beritajatim.com) – Susanto bin Samuyi, dokter gadungan yang mengelabuhi rumah sakit PHC dihukum pidana penjara selama tiga tahun dan enam bulan oleh majelis hakim yang diketuai Tongani. Sidang dibacakan di ruang Cakra PN Surabaya, Selasa Rabu (4/10/2023).

    “Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan terbukti melakukan tindak pidana penjara penipuan. Menjatuhkan pidana penjara selama tiga tahun dan enam bulan,” ujar hakim Tongani dalam amar putusannya.

    Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ugik Sulistyo dalam persidangan sebelumnya yang menuntut pidana penjara selama empat tahun.

    Dalam putusan majelis hakim disebutkan bahwa banyak hal yang memberatkan Terdakwa, diantaranya Terdakwa merupakan Residivis dalam perkara yang sama, perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat, merugikan profesi dokter karena menimbulkan ketidakpercayaan di masyarakat.

    Hal yang meringankan, Terdakwa mengakui perbuatannya, Terdakwa berterus-terang dan terdakwa meminta keringanan hukuman.

    Berdasarkan hal-hal tersebut majelis hakim memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang bersangkutan. “Mengadili menyatakan Terdakwa Susanto bin Samuyi terbukti bersalah secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secura melawan hukum, dengan memakai numa palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, atau rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya sebagaimana
    dalam dakwaan Penuntut Umum melanggar dakwaan tunggal Pasal 378 KUHP,” ujar majelis hakim.

    “Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa Susanto dengan pidana penjara selama tiga tahun dan enam bulan penjara dikurangi masa penangkapan dan masa penahanan dengan perintah Terdakwa Susanto tetap ditahan,” ujarnya.

    Diketahui, Susanto menjadi dokter gadungan PT Pelindo Husada Citra (PHC) selama 35 bulan alias hampir 3 tahun. Setiap bulan dia mendapat gaji 7,5 plus tunjangan. Selama itu dia merugikan PT PHC sekitar 260 juta. [uci/kun]

    BACA JUGA: Dokter Gadungan Sudah Memelas, Jaksa Tidak Goyah

  • Mimpi Apa Bocah Saudi Satu Ini, Minta Mercy ke MBS Langsung Dipenuhi

    Mimpi Apa Bocah Saudi Satu Ini, Minta Mercy ke MBS Langsung Dipenuhi

    Jakarta

    Seorang anak di Arab Saudi mendadak jadi viral. Bocah laki-laki tersebut mendapat hadiah mobil mewah, yakni Mercedes Benz (Mercy), dari Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

    Siapa sosok anak laki-laki itu? Dilansir media lokal India, News18 dan media lokal Pakistan, SamaaTV, Senin (2/10/2023), bocah tersebut adalah satu dari kerumunan massa yang Kota Tabuk, yang antusias dengan kunjungan kerja Pangeran MBS. Bocah tersebut bersama warga lainnya menunggu untuk melihat Pangeran MBS, dan hendak mengucapkan selamat tinggal kepada Pangeran MBS di akhir kunjungannya di kota bagian barat laut Saudi ini.

    Sebuah video yang viral di internet menunjukkan momen tak biasa ketika seorang bocah Arab Saudi meminta mobil Mercy ke Pangeran MBS. Dalam video yang viral di media sosial, MBS terlihat berjalan keluar dari sebuah gedung dengan ditemani rombongannya.

    Di tengah kerumunan orang itu, ada seorang pria yang mendekati MBS sembari menggendong seorang bocah laki-laki ini, yang diduga anaknya. Keduanya dengan hangat menyambut MBS dan terjadilah interaksi antara bocah laki-laki itu dengan MBS, di mana permintaan tidak biasa dilontarkan oleh bocah itu.

    Terdengar secara samar-samar dalam video yang viral bahwa bocah laki-laki itu mengatakan ‘Saya ingin sebuah Mercedes’ kepada MBS, sembari tangannya menunjuk mobil yang menunggu di dekat mereka. Disebutkan bahwa MBS menanggapi bocah itu dengan mengatakan, ‘Kamu mau sebuah Mercedes?’.

    Bocah itu kemudian tampak menganggukkan kepala penuh semangat. MBS membalas permintaan itu dengan senyuman dan menyentuh ujung hidungnya di anak dengan jarinya, pertanda setuju atas permintaan bocah tersebut.

    Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

    Lihat juga Video: Pernyataan Pangeran MBS Sebut Arab Saudi Makin Dekat dengan Israel

  • Viral! Bocah Arab Saudi Minta Mercedes Langsung Dipenuhi MBS

    Viral! Bocah Arab Saudi Minta Mercedes Langsung Dipenuhi MBS

    Riyadh

    Sebuah video yang viral di internet menunjukkan momen tak biasa ketika seorang bocah Arab Saudi meminta mobil merek Mercedes kepada Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Yang semakin membuat heboh internet, MBS langsung mengabulkan permintaan bocah tersebut.

    Seperti dilansir media lokal India, News18 dan media lokal Pakistan, SamaaTV, Senin (2/10/2023), video viral itu direkam ketika MBS melakukan kunjungan ke Tabuk, sebuah kota di wilayah Saudi bagian barat laut. Banyak pengguna media sosial yang menonton dan memberikan komentar terhadap video viral itu.

    Dalam video yang viral di media sosial, MBS terlihat berjalan keluar dari sebuah gedung dengan ditemani rombongannya. Kerumunan orang tampak tidak sabar menunggu di luar gedung untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Putra Mahkota Saudi yang menuntaskan kunjungannya.

    Di tengah kerumunan orang itu, ada seorang pria yang mendekati MBS sembari menggendong seorang bocah laki-laki, yang diduga anaknya. Keduanya dengan hangat menyambut MBS dan terjadilah interaksi antara bocah laki-laki itu dengan MBS, di mana permintaan tidak biasa dilontarkan oleh bocah itu.

    Terdengar secara samar-samar dalam video yang viral bahwa bocah laki-laki itu mengatakan ‘Saya ingin sebuah Mercedes’ kepada MBS, sembari tangannya menunjuk mobil yang menunggu di dekat mereka. Disebutkan bahwa MBS menanggapi bocah itu dengan mengatakan: “Kamu mau sebuah Mercedes?”

    Bocah itu kemudian tampak menganggukkan kepala penuh semangat, dan MBS dengan senyuman hangat melakukan gerakan menyentuh ujung hidungnya — simbol yang menandakan persetujuan atas permintaan bocah tersebut.

    MBS kemudian menginstruksikan salah satu ajudannya untuk mencatat alamat bocah laki-laki itu.

    Lihat juga Video ‘Pernyataan Pangeran MBS Sebut Arab Saudi Makin Dekat dengan Israel’:

  • Mahmoud Abbas Bicara di Sidang PBB, Singgung Hak-hak Rakyat Pelestina

    Mahmoud Abbas Bicara di Sidang PBB, Singgung Hak-hak Rakyat Pelestina

    Jakarta

    Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas berbicara di Sidang Majelis Umum (SMU) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), New York. Menurut Abbas, kedamaian di Timur Tengah tak akan terjadi tanpa rakyat Palestina mendapatkan hak-haknya.

    Dilansir dari AFP, Abbas icara di Majelis Umum PBB pada Kemis (22/9/2023), seiring dengan semakin dekatnya hubungan Arab Saudi dengan Israel.

    “Mereka yang berpikir bahwa perdamaian dapat terwujud di Timur Tengah tanpa rakyat Palestina menikmati hak-hak nasional mereka secara penuh dan sah, adalah keliru,” kata Abbas di Majelis Umum PBB.

    Konferensi PBB “mungkin merupakan kesempatan terakhir untuk menyelamatkan solusi dua negara dan mencegah situasi memburuk lebih serius serta mengancam keamanan dan stabilitas kawasan kita dan seluruh dunia,” kata Abbas.

    Pidatonya disampaikan sehari setelah Netanyahu membahas normalisasi Saudi dalam pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden dan ketika penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, mengatakan bahwa prosesnya semakin “dekat.”

    Israel dan Amerika Serikat percaya bahwa hubungan Israel dengan Arab Saudi – penjaga dua situs paling suci umat Islam – akan menjadi penentu perubahan di Timur Tengah.

    (aik/aik)

  • Arab Saudi dan Israel Kian Mesra, Iran Sentil Khianati Palestina

    Arab Saudi dan Israel Kian Mesra, Iran Sentil Khianati Palestina

    Jakarta

    Arab Saudi dan Israel tengah berupaya menormalisasi hubungan diplomatiknya. Upaya itu ternyata disentil Iran yang menuduh Saudi mengkhianati Palestina.

    Dilansir AFP, Kamis (21/9/2023), tuduhan itu dilontarkan oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi yang mengharapkan upaya normalisasi Riyadh dan Tel Aviv tidak akan pernah berhasil. Tuduhan Raisi dilontarkan setelah Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang juga menjabat Perdana Menteri (PM) Saudi, menyebut hubungan negaranya dengan Israel ‘semakin hari semakin dekat’.

    “Inisiasi hubungan antara rezim Zionis dan negara mana pun di kawasan, jika bertujuan untuk memberikan keamanan bagi rezim Zionis, tentu tidak akan berhasil,” cetus Raisi dalam konferensi pers di sela-sela menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS).

    “Kami meyakini bahwa hubungan antara negara-negara kawasan dan rezim Zionis akan menjadi tikaman dari belakang bagi rakyat Palestina dan perjuangan Palestina,” tegasnya.

    Saudi dan Israel diketahui terikat satu sama lain karena permusuhan mereka terhadap Iran, meskipun Riyadh telah berupaya meredakan ketegangan dengan Teheran melalui kesepakatan normalisasi hubungan yang dimediasi oleh China beberapa bulan lalu.

    MBS dalam wawancara dengan media terkemuka AS, Fox News, menyebut pembicaraan yang dimediasi oleh Washington sedang bergerak menuju normalisasi antara negaranya dengan Israel. Pernyataan terbaru MBS ini membantah laporan media yang menyebut proses itu ditangguhkan.

    “Setiap hari kami semakin dekat,” sebut MBS merujuk pada hubungan Saudi dan Israel.

  • Komitmen Biden dan Netanyahu Menuju Normalisasi Israel-Saudi

    Komitmen Biden dan Netanyahu Menuju Normalisasi Israel-Saudi

    New York

    Bertemu untuk pertama kalinya sejak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali berkuasa pada Desember lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengisyaratkan keinginan untuk meredakan ketegangan dalam hubungan mereka. Namun, Biden juga menegaskan bahwa ia bertekad untuk mendiskusikan perbedaan-perbedaan antar kedua negara.

    Hal ini termasuk penolakan Biden terhadap rencana perombakan peradilan yang kontroversial dari pemerintah sayap kanan Netanyahu serta keprihatinannya terhadap garis keras Israel terhadap Palestina.

    “Saya harap kita dapat menyelesaikan beberapa hal hari ini,” kata Biden pada awal pembicaraan sambil duduk berdampingan dengan Netanyahu di sebuah ballroom hotel di New York.

    Sebuah pernyataan dikeluarkan Gedung Putih setelah pertemuan tersebut mengatakan bahwa Biden “menegaskan kembali keprihatinannya tentang perubahan mendasar pada sistem demokrasi Israel, jika tidak ada konsensus yang luas.”

    Biden juga menyerukan “langkah-langkah segera untuk memperbaiki situasi keamanan dan ekonomi, mempertahankan kelangsungan solusi dua negara, dan mempromosikan perdamaian yang adil dan langgeng antara Israel dan Palestina,” demikian pernyataan tersebut.

    Alih-alih melakukan pertemuan di Gedung Putih, tempat yang bergengsi serta lebih disukai Netanyahu, kedua pemimpin tersebut akhirnya mengatur pembicaraan mereka ketika keduanya menghadiri sidang tahunan Majelis Umum PBB. Biden mengundang Netanyahu untuk mengunjungi Washington sebelum akhir tahun.

    Biden bicara soal Iran dan Palestina

    Namun, isu terbesar dalam agenda tersebut adalah dorongan yang dipimpin oleh AS untuk menjalin hubungan diplomatik antara musuh lama Israel dan Arab Saudi, menjadi inti dari negosiasi kompleks yang lebih luas serta melibatkan jaminan keamanan AS dan bantuan nuklir sipil yang diminta oleh Riyadh serta konsesi Israel kepada Palestina.

    “Saya pikir di bawah kepemimpinan Anda, Bapak Presiden, kita dapat menjalin perdamaian bersejarah antara Israel dan Arab Saudi,” kata Netanyahu.

    Dia mengatakan “perdamaian seperti itu akan sangat membantu untuk memajukan akhir konflik Arab-Israel, mencapai rekonsiliasi antara dunia Islam dan negara Yahudi, serta memajukan perdamaian sejati antara Israel dan Palestina.”

    Netanyahu mengatakan bahwa mereka dapat bekerja sama untuk membuat sejarah.

    “Bersama-sama,” Biden mengulangi, mengisyaratkan komitmennya terhadap upaya normalisasi, yang menurutnya tidak terpikirkan beberapa tahun yang lalu.

    Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan kepada para wartawan setelah pertemuan tersebut bahwa sudah dipahami ada beberapa konsesi kepada Palestina yang harus menjadi bagian dari kesepakatan apa pun, tetapi tidak mengatakan apa saja konsesi tersebut.

    “Masih ada jalan yang harus dilalui sebelum kita sampai di sana,” kata pejabat itu.

    Biden dan Netanyahu menghabiskan beberapa waktu untuk bertemu empat mata tanpa didampingi oleh penasihat, tambah pejabat tersebut.

    Pembicaraan dengan Netanyahu dipandang sebagai kesempatan bagi Biden untuk memberikan pengarahan kepadanya dan mencoba melihat seberapa jauh Israel akan bersedia melakukan apa yang telah disebut sebagai penawaran besar yang potensial dapat membentuk kembali geopolitik di Timur Tengah.

    Pemerintah Netanyahu telah menunjukkan sedikit kesediaan untuk memberikan konsesi besar kepada Palestina, yang dapat menyulitkan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, untuk menyetujui normalisasi.

    David Makovsky, seorang pengamat Timur Tengah yang telah lama berkecimpung di Washington Institute for Near East Policy, mencatat dalam sebuah posting di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, bahwa pertemuan tersebut terjadi “265 hari setelah Netanyahu menjabat, jeda waktu terpanjang sejak tahun 1964.”

    “Potensi kesepakatan Saudi yang sangat besar membuat Biden dan Netanyahu tidak memiliki banyak pilihan selain bertemu meskipun ada perbedaan,” katanya.

    bh/ha (Reuters)

    (nvc/nvc)