Kementrian Lembaga: BIN

  • Gibran: Hubungan Indonesia-UEA Tak Hanya Dekat Secara Politik, tapi Juga Hangat Sebagai Saudara – Page 3

    Gibran: Hubungan Indonesia-UEA Tak Hanya Dekat Secara Politik, tapi Juga Hangat Sebagai Saudara – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka mengatakan, selama hampir lima dekade hubungan bilateral Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) terjalin sangat erat. Hubungan antara Indonesia-UEA disebut tak hanya dekat secara politik semata.

    Hal ini disampaikan Gibran saat menghadiri acara Resepsi Peringatan Hari Nasional (National Day) Ke-53 Uni Emirat Arab (UEA) di Hotel Raffles, Jalan Prof Dr Satrio Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa malam, 3 November 2024.

    “Hampir lima dekade hubungan Indonesia dan Persatuan Emirat Arab telah terjalin, tidak hanya dekat secara politik, tapi juga hangat sebagai saudara, persaudaraan ini terasa hangat, dalam dan tulus,” kata Gibran.

    Menurut dia, eratnya hubungan kedua negara dapat dilihat dalam kerja sama pembangunan Masjid Agung Syekh Zayed dan Rumah Sakit Kardiologi Emirates di Solo, Jawa Tengah. Dia juga menyinggung soal berbagai bantuan kemanusiaan dari Emirates Red Crescent di Indonesia.

    “Ini adalah simbol persaudaraan, simbol persahabatan yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian,” ucap Gibran.

    Menurut Gibran, Indonesia-UEA memiliki visi yang sama dalam menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Gibran juga mengutip pernyataan dari Presiden UEA, Syekh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan, soal kekayaan bukan terletak pada uang atau minyak, tetapi pada manusianya.

    “Ini adalah pesan kemanusiaan yang bernilai tinggi, apalagi di tengah dunia yang saat ini semakin terbelah, di tengah rivalitas dan perbedaan yang semakin tajam, di mana nilai-nilai kemanusiaan semakin ditinggalkan,” ujar Gibran.

     

  • Bisa Merusak Nama Prabowo, Gus Miftah Layak Masuk Daftar Reshuffle

    Bisa Merusak Nama Prabowo, Gus Miftah Layak Masuk Daftar Reshuffle

    loading…

    Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman dinilai layak masuk daftar reshuffle kabinet. Foto/Dok SINDOnews/Raka Dwi Novianto

    JAKARTA – Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman dinilai layak masuk daftar reshuffle kabinet. Pasalnya, Pendakwah yang kini menjabat Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan dianggap bisa merusak nama Presiden Prabowo Subianto .

    Gus Miftah mending jadi pendakwah saja,” kata Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie merespons tindakan Gus Miftah yang menghina penjual es teh dan air mineral kemasan, Rabu (4/12/2024).

    Jerry menilai Gus Miftah belum pantas duduk dalam pemerintahan. Dia juga melihat pendiri Pondok Pesantren Ora Aji itu tidak memiliki konsep dan desain besar.

    “Di 100 hari kerja perlu ada reshuffle, nama-nama seperti Gus Miftah sama Budi Arie layak dicopot. Pasalnya, mereka akan jadi duri dalam daging atau jadi toxic,” tuturnya.

    Menurut dia, tindakan Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh di dalam acara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya itu sebuah kegaduhan.

    “Ini sebuah kegaduhan dan sangat tak disukai Prabowo. Sejatinya dia harus menjaga sikap dalam melakukan sesuatu. Miftah ini banyakan aneh-aneh tingkahnya. Dia itu bisa jadi yang merusak nama Prabowo,” ungkapnya.

    “Harusnya manusia seperti dia kasih duit aja, jangan dilibatkan dalam pemerintahan. Ucapannya tong kosong bunyi nyaring. Atau bisa mengacaukan dan mengganggu program Prabowo. Nanti ke depan Prabowo harus lebih hati-hati dan selektif lagi dalam menunjuk kabinetnya,” pungkasnya.

    (rca)

  • Akhirnya, Gus Miftah Minta Maaf usai Video Dia Menghina Pedagang Es Viral

    Akhirnya, Gus Miftah Minta Maaf usai Video Dia Menghina Pedagang Es Viral

    loading…

    Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah meminta maaf atas olok-olok kepada pedagang es yang viral di media sosial. FOTO/TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE

    JAKARTA Gus Miftah , pendakwah yang kini menjabat Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, meminta maaf atas olok-olok kepada pedagang es yang viral di media sosial. Dai yang bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu mengaku telah ditegur oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya.

    Permintaan maaf Gus Miftah disampaikan dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube Seleb Oncam News, Rabu (4/12/2024) dini hari. Menurut Gus Miftah, apa yang disampaikan kepada pedagang es itu merupakan candaan.

    “Dengan kerendahan hati saya minta maaf atas kekhilafan saya saya memang sering bercanda dengan siapapun maka untuk itu atas candaan kepada yang bersangkutan Saya akan meminta maaf secara langsung dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” kata Gus Miftah.

    Selain itu, Gus Miftah juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena telah menimbulkan kegaduhan dan merasa terganggug dengan candaannya. Hal ini akan menjadi introspeksi bagi dirinya agar lebih berhati-hati berbicara di depan publik.

    “Kemudian yang kedua saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini yang merasa terganggu dengan candaan saya yang yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan,” katanya.

    Gus Miftah mengaku telah ditegur oleh Seskab Mayor Teddy atas kegaduhan tersebut.

    “Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab yang hari ini berada dari Kupang untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum,” katanya.

    Untuk diketahui, Gus Miftah menjadi sorotan publik karena kedapatan mempermalukan atau mengolok-olok seorang pria pedagang es yang hadir di acara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya. Ada seorang pedagang es teh dan air mineral kemasan hadir di acara tersebut. Dagangannya dibawanya di atas kepalanya.

  • Tokoh Agama yang Ketawa Ngakak saat Gus Miftah Hina Penjual Es Teh Jadi Sorotan, Ini Identitasnya

    Tokoh Agama yang Ketawa Ngakak saat Gus Miftah Hina Penjual Es Teh Jadi Sorotan, Ini Identitasnya

    loading…

    Tokoh agama yang ketawa ngakak saat Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman menghina penjual es teh menjadi sorotan. Foto/Tangkapan layar YouTube

    JAKARTA – Tokoh agama yang ketawa ngakak saat Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman menghina penjual es teh menjadi sorotan. Identitas pria yang berada di samping Gus Miftah itu pun terungkap.

    Identitas pria yang ngakak tersebut diungkap beberapa netizen. Pria tersebut hadir juga di panggung cara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya.

    Identitasnya adalah bernama Usman Ali Salman. Pria tersebut kelahiran 5 Juli 1974. Sementara itu, berdasarkan informasi profil @kyusmanali_alhuda, Kiai Haji Usman Ali itu adalah Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) API AL-Huda Nepak, Magelang.

    Diberitakan sebelumnya, ekspresi bapak penjual es teh dan air mineral kemasan yang dipermalukan Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman, pendakwah yang kini menjadi Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan jadi sorotan. Pedagang es itu dihina Gus Miftah di depan banyak orang.

    Peristiwa Gus Miftah mengolok-olok pedagang es tersebut dalam acara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya. Seorang pedagang es teh dan air mineral kemasan hadir di acara tersebut dan berdiri di antara para jemaah.

    Dagangannya dibawanya di atas kepalanya. Sebagian yang hadir di acara itu berteriak meminta Gus Miftah memborong dagangan pria yang menyaksikan dakwah sambil berdiri itu. Namun, Gus Miftah nyeletuk mengolok-olok pedagang minuman itu.

    “Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual go***!” celetuk Gus Miftah pakai bahasa Jawa yang disambut tawa mereka yang sepanggung dengan dirinya, dikutip dari YouTube PCNU Kabupaten Magelang, Selasa (3/12/2024).

    Penjual es itu hanya bisa terdiam diolok-olok Gus Miftah. Tangan kanannya yang tadinya memegang tatakan es teh dan air mineral kemasan dagangannya diturunkannya. Bapak penjual es teh itu pun menghela napas.

    “TATAPAN MATA PENJUALNYA MENAHAN KECEWA, EMOSI DAN MALU. Penjual es teh ini prank Gus Miftah gak jadi borong es nya…. Malah maki si penjual es “ya sana dijual GOBL*K,” kata netizen @Lone_Lyn***.

    (rca)

  • Dubes UEA Apresiasi Hubungan Bilateral dengan RI di Peringatan National Day

    Dubes UEA Apresiasi Hubungan Bilateral dengan RI di Peringatan National Day

    Jakarta

    Dubes Uni Emirat Arab (UEA), Abdulla Salem Al Dhaheri, menyampaikan apresiasi hubungan bilateral dengan Indonesia saling bekerja sama di segala bidang. Abdulla menyebut perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) membuat peningkatan perdagangan bilateral antarkedua negara.

    “Pada kesempatan ini, saya ingin memberikan apresiasi terhadap hubungan bilateral UEA-Indonesia yang telah berubah menjadi kemitraan strategis di berbagai bidang politik, ekonomi, dan perdagangan, khususnya setelah dimulainya penerapan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang berkontribusi terhadap peningkatan perdagangan bilateral di antara kedua negara,” kata Abdulla di resepsi Nasional Day Uni Emirat Arab ke-53 di Hotel Raffles Jakarta, Selasa (3/11/2024).

    Abdulla menerangkan saat ini perdagangan bilateral non-minyak telah mencapai lebih dari 27 miliar USD selama periode 2014-2023. Dia menyebut perdagangan bilateral juga meningkat pesat hingga 12% selama beberapa tahun terakhir.

    “Volume perdagangan bilateral non-minyak telah mencapai lebih dari 27 miliar USD selama periode 2014-2023. Sementara itu, perdagangan bilateral meningkat pesat hingga 12% selama beberapa tahun terakhir,” ujarnya.

    Dalam kesempatan ini, Abdulla merasa terhormat saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto selama kunjungan ke UEA. Dalam kunjungan itu, kata Abdulla, Prabowo melakukan diskusi yang produktif dengan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.

    “Saya mendapatkan kehormatan untuk mendampingi Yang Mulia Bapak Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, selama kunjungannya ke UEA, di mana beliau melakukan diskusi yang produktif dengan Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab,” ungkapnya.

    “Beliau berdua menjadi saksi penandatanganan 7 nota kesepahaman di berbagai bidang kerja sama bilateral, yang menegaskan kesepakatan di kedua kepala negara yang berkelanjutan dalam memperkuat hubungan istimewa antara UEA-Indonesia,” sambungnya.

    “Kami percaya bahwa kunjungan ini akan menjadi langkah penting bagi upaya untuk melanjutkan kerja sama bilateral UEA-Indonesia ke tahap kemajuan baru, sekaligus melanjutkan berbagai proyek dan rencana yang telah ditetapkan oleh Presiden sebelumnya, Bapak Joko Widodo, yang kemudian disempurnakan dalam pemerintahan baru, dalam rangka melanjutkan kebangkitan dan kemakmuran bagi kedua negara yang bersahabat,” ungkapnya.

    (whn/rfs)

  • Gibran Bicara Soal Krisis Kemanusiaan, Singgung Hubungan dengan UEA

    Gibran Bicara Soal Krisis Kemanusiaan, Singgung Hubungan dengan UEA

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyebut sejumlah negara kini tengah terbelah di tengah rivalitas global yang berdampak pada tergerusnya nilai kemanusiaan.

    Di tengah kekhawatiran tersebut Gibran selalu mengingat kutipan kalimat dari Yang Mulia Syekh Sayed Bin Sultan Al Nahyan yang menyebut kekayaan bukanlah pada uang atau minyak.

    “Tapi terletak pada manusianya dan tidak ada nilainya jika tidak didedikasikan untuk melayani umat manusia,” tuturnya di sela-sela acara UEA National Day Reception di Jakarta, Selasa (3/12) malam.

    Gibran mengaku bersyukur memiliki hubungan yang sangat erat dengan Uni Emirat Arab (UEA), terutama ketika dirinya menjabat sebagai Wali Kota Solo hingga kini.

    “Saya juga merasakan begitu eratnya hubungan kedua negara, baik itu melalui pembangunan Masjid Syekh Sayed, Rumah Sakit kardiologi Emirat serta berbagai bantuan kemanusiaan dari Emirat,” katanya.

    Gibran menegaskan bahwa Indonesia dan UEA memiliki visi yang sama yaitu bakal menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan solidaritas di seluruh dunia.

    “Maka dari itu, perlu kita kerja sama yang inklusif untuk mewujudkan perdamaian dunia termasuk salah satunya melalui kolaborasi tim medis Indonesia dengan Rumah Sakit Lapangan Terpadu Uni Emirat di rafah dan Gaza,” ujarnya.

  • Ketua MUI Sentil Gus Miftah Olok-Olok Pedagang Es saat Ceramah: Jangan Ditiru Ya Deek

    Ketua MUI Sentil Gus Miftah Olok-Olok Pedagang Es saat Ceramah: Jangan Ditiru Ya Deek

    GELORA.CO – Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengkritik penceramah kondang KH Miftah Maulana Habiburahman (Gus Miftah) yang mengolok-olok pedagang es teh saat mengisi pengajian. 

    Video Gus Miftah tersebut kemudian viral di media sosial hingga menuai reaksi netizen.

    Menurut Kiai Cholil, ucapan yang dilontarkan penceramah yang kini menjadi pejabat publik itu tidak etis.

    “Ya, meskipun sambil ketawa mungkin bercanda, ucapan itu tak baik dikatan apalagi di depan publik oleh penceramah dan pejabat publik. Perlu kematangan diri sang penceramah dlm menanggapi sesuatu sehingga tdk kontra produktif,” tulis Kiai Cholils dalam akun Instagramnya @cholilnafis dikutip iNews.id, Selasa (3/12/2024).

    “Orang2 berharap kpd penceramah apalagi merangkap penjabat utk mendapat keteladanan. Itu tukang jual sdg berkasab mencari rezeki yg halal sesuai kemampuannya. Yg seperti itu jangan ditiru ya Deekk.. astaghfirullah,” tulis Kiai Cholil.

    Diketahui, peristiwa itu terjadi saat Gus Miftah yang kini menjadi Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan mengisi pengajian Magelang Bersholawat, 20 November 2024 lalu. 

    Hadir dalam acara tersebut pengasuh Pondok Pesantren UPI, KH Yusuf CHudlori, dan Habib Zaidan Bin Yahya.

    Dalam video yang beredar di media social X (Twitter), tampak seorang pedagang es the dan air mineral kemasan hadir di acara pengajian sambil membawa dagangan di atas kepalanya. Sebagian hadirin di acara itu berteriak meminta Gus Miftah memborong dagangan pedagang tersebut yang tampak antusias mendengarkan ceramah sambil berdiri.

    Namun, bukannya merespons permintaan hadir dengan memborong dagangan penjual es tersebut. Gus Miftah malah bernada mengolok-olok pedagang tersebut. “Es tehmu masih banyak tidak? Kalau masih y asana jual, go…k,” kata Gus Miftah disambut gelak tawa para tamu di atas panggung.

    Tampak raut muka pedagang es teh tersebut otomatis berubah tersenyum kecut mendengar ucapan Gus Miftah tersebut.

    Pantauan iNews.id hingga pukul 18.30 WIB, Selasa (3/12/2024), Gus Miftah trending topic di media social X. Netizen pun sontak mengkritik ucapan Gus Miftah yang dinilai melecehkan pedagang es tersebut.

    Sejumlah netizen juga mendoakan bapak penjual es yang diolok-olok Gus Miftah.

    “Dear Bapak penjual es, semoga abis ini bapak makin deres berkah melimpah. Sehat dan bahagia sekeluarga, diangkat derajatnya lebih baik sama Allah. Sakit banget lihatnya,” tulis akun @heyitsokeyy.

    “Ittaqu dawatal madlum fainnahu la bainahu wabainallahu hijabun. Seimpan dan adukan sakit hatimu pada pemilik langit dan bumi, gak ada hijab pasti diijabah. Sakit lihatnya seorang yang mencari nafkah dipermalukan di khalayak bgni,” tulis @SyakiraVersion.

  • Apresiasi Indonesia Nihil Aksi Terorisme, Menko Polkam: Hasil Kerja Kolaboratif Luar Biasa
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Desember 2024

    Apresiasi Indonesia Nihil Aksi Terorisme, Menko Polkam: Hasil Kerja Kolaboratif Luar Biasa Nasional 3 Desember 2024

    Apresiasi Indonesia Nihil Aksi Terorisme, Menko Polkam: Hasil Kerja Kolaboratif Luar Biasa
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam)
    Budi Gunawan
    mengatakan bahwa tidak adanya kasus
    terorisme
    yang terjadi di Indonesia selama dua tahun terakhir merupakan capaian kerja bersama semua pihak.
    “Ini merupakan capaian besar yang patut kita apresiasi bersama,” kata Budi Gunawan saat jadi pembicara kunci dalam acara Peluncuran Dokumen I-KHub BNPT Counter Terrorism and Violent Extremism (CT/VE) Outlook Tahun 2024 di Auditorium Perpustakaan Nasional Indonesia, Jakarta, Selasa (3/11/2024), dikutip dari
    Antaranews
    .
    “Hasil kerja kolaboratif yang sangat luar biasa dari seluruh pihak, baik pada aspek pencegahan maupun penegakan hukum,” ujarnya lagi.
    Namun, Budi Gunawan mengatakan, bukan berarti aktivitas terorisme hilang dari Indonesia.
    Oleh karena itu, mantan Kepala Badan Intelijen Negara ini meminta agar semua pihak tetap mengantisipasi perkembangan jaringan terorisme di dalam negeri.
    “Meskipun saat ini seolah-olah sel teror itu sedang tidur, namun dari hasil pengalaman saya di dunia intelijen, terorisme ini semakin bermetamorfosis, lebih canggih dengan memanfaatkan berbagai ruang siber untuk menyebarkan pahamnya secara global,” katanya.
    Menurut Budi Gunawan, langkah antisipasi dan pencegahan tetap perlu dilakukan untuk mempertahankan situasi seperti saat ini. Terutama, guna mencegah terjadinya gelombang terorisme yang berpotensi mengancam keamanan dan keselamatan warga.
    “Tugas kita ke depan adalah bagaimana mempertahankan kondisi ini, sehingga kehadiran negara dapat memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.
    Untuk diketahui, Indonesia telah berhasil mencapai
    zero terrorist attack
    sejak tahun 2023.
    Peringkat Indonesia dalam Global Terrorism Index juga membaik sehingga masuk ke dalam kategori
    low impacted
    dari sebelumnya
    medium impacted
    .
    Sementara itu, pengamat terorisme dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi pernah mengatakan bahwa terorisme atau ekstrimisme tidak akan hilang.
    Menurut Fahmi, ekstremisme kekerasan tidak akan hilang selama akar masalahnya tidak benar-benar dituntaskan oleh pemerintah, yakni kekecewaan atau keputusasaan akibat deprivasi relatif atau adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
    Dia mengatakan, terorisme dan ektremisme kekerasan adalah bentuk kejahatan berlandaskan kebencian (hate crimes) atau balas dendam yang tumbuh karena kekecewaan atau keputusasaan karena adanya kesenjangan tadi.
    “Selama akar masalah ini tidak benar-benar hilang, maka potensi teror atau kekerasan ekstrem juga tidak akan hilang,” kata Fahmi melalui pesan tertulis kepada Kompas.com pada 8 Juli 2024.
    Selain itu, dia menyebut bahwa ideologi bisa dilarang atau diberantas, tapi tidak ada jaminan bahwa ideologi bisa benar-benar dihilangkan dan tidak lagi memiliki penganut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DPR Lantik Tim Pengawas Intelijen, di Bawah Koordinasi Sufmi Dasco
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Desember 2024

    DPR Lantik Tim Pengawas Intelijen, di Bawah Koordinasi Sufmi Dasco Nasional 3 Desember 2024

    DPR Lantik Tim Pengawas Intelijen, di Bawah Koordinasi Sufmi Dasco
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua
    DPR
    RI Puan Maharani telah melantik
    Tim Pengawas Intelijen DPR
    RI.
    Pelantikan itu berlangsung di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2024).
    “Nanti tugasnya bisa melakukan sinergi di antara semua kementerian/lembaga. Sehingga hal-hal yang perlu kami antisipasi atau mitigasi bisa dilaksanakan dengan baik dan benar,” ujar Puan pada awak media.
    Adapun Tim Pengawas Intelijen DPR RI merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara.
    Dalam Pasal 43 Ayat (2) UU tersebut menyatakan bahwa pengawasan eksternal penyelenggara inteljen negara dilakukan oleh komisi di DPR RI yang khusus menangani bidang intelijen, dalam hal ini adalah Komisi I DPR.
    Tim Pengawas Intelijen itu bakal bergerak di bawah koordinasi Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR RI yang mengurus bidang politik dan keamanan.
    “Yang pasti harus ada sinergi dan koordinasi di antara semua pihak terkait agar bagaimana kita bisa membangun bangsa dan negara tanpa ada kesalahpahaman,” tutur Puan.
    Nantinya, Tim Pengawas Intelijen DPR RI bakal bekerja sama dengan instansi seperti Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, dan Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri.
    “Sehingga memiliki semangat yang sama yaitu membangun bangsa dan negara dengan baik tanpa kepentingan yang merugikan negara,” imbuh Puan.
    Berikut susunan Tim Pengawas Intelijen DPR RI:

    Koordinator:

    Sufmi Dasco
    Ahmad

    Pimpinan:

    Utut Adianto
    Dave Laksono
    Budisatrio Djiwandono
    Ahmad Heryawan
    Anton Sukartono

    Anggota:

    Junico BP Siahaan
    Gavriel Novanto
    Endipat Wijaya
    Victor Laiskodat
    Abdul Halim Iskandar
    Jazuli Juwaini
    Farah Putri Nahlia
    Rizki Aulia Rahman
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puan sebut Tim Pengawas Intelijen DPR bantu tugas anggota dewan

    Puan sebut Tim Pengawas Intelijen DPR bantu tugas anggota dewan

    Yang pasti harus ada sinergi dan koordinasi di antara semua pihak terkait agar bagaimana bisa membangun bangsa dan negara tanpa ada kesalahpahaman

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR Puan Maharani menyebut bahwa keberadaan Tim Pengawas Intelijen DPR akan membantu tugas-tugas anggota dewan karena menjadi representasi rakyat dalam mengawasi kinerja intelijen negara agar tidak melenceng dari tugas pokok dan fungsi kerjanya.

    Ia menjelaskan, tim tersebut nantinya akan ada di bawah koordinasi Sufmi Dasco Ahmad selaku Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam).

    “Nanti tugasnya bisa melakukan sinergi di antara semua kementerian/lembaga, sehingga hal-hal yang perlu kami antisipasi atau mitigasi, bisa dilaksanakan dengan baik dan benar,” kata Puan usai melantik Tim Pengawas Intelijen DPR di Ruang Rapat Komisi I DPR, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

    Lebih lanjut dia menjelaskan, pembentukan Tim Pengawas Intelijen ini merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara.

    Dalam Pasal 43 ayat (2) UU itu disebutkan bahwa pengawasan eksternal penyelenggara Intelijen Negara dilakukan oleh komisi di Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia yang khusus menangani bidang intelijen, dalam hal ini adalah Komisi I DPR.

    Puan menambahkan, total ada 13 anggota Tim Pengawas Intelijen DPR yang dilantik dan lima di antaranya menjadi pimpinan.

    Puan berharap Tim Pengawas Intelijen DPR dapat bersinergi dengan lembaga atau instansi terkait tugas tersebut, seperti Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, hingga Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri.

    “Yang pasti harus ada sinergi dan koordinasi di antara semua pihak terkait agar bagaimana bisa membangun bangsa dan negara tanpa ada kesalahpahaman,” kata perempuan pertama yang telah dia periode menjabat sebagai Ketua DPR tersebut.

    Tugas intelijen Negara sendiri, tambah dia, adalah untuk mendeteksi, mengidentifikasi, menilai, menganalisis, menafsirkan, dan menyajikan informasi intelijen dalam rangka memberikan peringatan dini.

    Sebab, hal itu penting untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan ancaman yang potensial maupun nyata terhadap keselamatan dan eksistensi bangsa serta negara terkait kepentingan dan keamanan nasional.

    Sementara, lanjut dia, tim yang telah dilantik hari ini memiliki tugas untuk mewakili publik agar lembaga-lembaga intelijen negara dapat bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya.

    Dengan begitu, rakyat bisa percaya dengan badan yang menyimpan banyak rahasia negara tersebut.

    Oleh karena itu, Ketua DPR itu menekankan pentingnya kerja sama antara pemangku kepentingan terkait, agar mampu menjalankan fungsi dan tugas intelijen negara secara optimal.

    “Sehingga memiliki semangat yang sama yaitu membangun bangsa dan negara dengan baik tanpa kepentingan yang merugikan negara,” ujar dia.

    Berikut susunan Tim Pengawas Intelijen DPR:

    Koordinator:

    Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad

    Pimpinan:

    1. Utut Adianto

    2. Dave Laksono

    3. G. Budisatrio Djiwandono

    4. Ahmad Heryawan

    5. Anton Sukartono

    Anggota:

    1. Junico BP Siahaan

    2. Gavriel P Novanto

    3. Endipat Wijaya

    4. Viktor Laiskodat

    5. Abdul Halim Iskandar

    6. Jazuli Juwaini

    7. Farah Putri Nahlia

    Pewarta: Donny Aditra
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024