Kementrian Lembaga: BIN

  • Gencatan Senjata Gaza Belum Dimulai, Tentara Israel Tetap Lanjutkan Pemboman, Serangannya Mengerikan – Halaman all

    Gencatan Senjata Gaza Belum Dimulai, Tentara Israel Tetap Lanjutkan Pemboman, Serangannya Mengerikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Qatar mengatakan Israel dan Hamas telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata di Gaza, Rabu (15/1/2025).

    Namun, perjanjian gencatan senjata akan berlaku mulai Minggu (19/1/2025) mendatang.

    Diberitakan The Guardian berdasarkan laporan dari lapangan di Gaza, menunjukkan bahwa tentara Israel telah melanjutkan pemboman wilayah tersebut untuk sementara waktu.

    Pertahanan Sipil Palestina yang dikelola Hamas mengatakan, serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 20 orang sejak kesepakatan itu diumumkan, termasuk serangan yang menargetkan blok permukiman di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza yang menewaskan 12 orang dan melukai 20 lainnya.

    Meski begitu, militer Israel belum mengomentari laporan tersebut.

    Jurnalis Palestina Anas Al-Sharif mengatakan “laju pengeboman telah meningkat secara dramatis dalam beberapa jam terakhir”.

    Ia menggambarkan serangan Israel “mengerikan”.

    Pengumuman Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

    Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, mengumumkan Israel dan Hamas telah sepakat pada hari Rabu untuk melakukan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ditawan di Gaza.

    Ia berharap kesepakatan itu akan membuka jalan bagi berakhirnya pertempuran secara permanen.

    Setelah mediator sebelumnya mengatakan bahwa kesepakatan telah dicapai, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa beberapa masalah dalam kerangka kerja tersebut masih “belum terselesaikan”.

    Meskipun kantor Netanyahu berharap “rinciannya akan diselesaikan malam ini.”

    Perdana Menteri Qatar mengatakan dalam konferensi pers bahwa gencatan senjata akan berlaku pada hari Minggu.

    “Kedua pihak yang bertikai di Jalur Gaza telah mencapai kesepakatan tentang tahanan dan pertukaran sandera, dan (para mediator) mengumumkan gencatan senjata dengan harapan mencapai gencatan senjata permanen antara kedua belah pihak,” katanya, Rabu, dikutip dari Arab News.

    Tahap Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

    Saat ini kesepakatan apa pun masih perlu disetujui oleh Kabinet Israel, meskipun mereka kemungkinan besar akan menyetujuinya.

    Jika kesepakatan itu disetujui, kesepakatan itu akan berlangsung dalam tiga tahap:

    Tahap Pertama

    Tahap pertama dimulai pada Minggu (19/1/2025), menurut mediator Qatar.

    Dilansir AP News, berikut ini hal-hal terkait kesepakatan gencatan senjata:

    Penghentian pertempuran selama enam minggu akan dimulai, membuka negosiasi untuk mengakhiri perang.
    Sebanyak 33 dari hampir 100 sandera akan dibebaskan selama periode tersebut, meskipun tidak jelas apakah lebih dari separuhnya masih hidup.
    Amerika Serikat mengatakan fase ini juga mencakup penarikan pasukan Israel dari daerah berpenduduk padat di Gaza. Itu akan memungkinkan banyak warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke rumah-rumah mereka yang tersisa. Banyak lingkungan telah hancur menjadi puing-puing.
    Bantuan kemanusiaan akan melonjak, dengan ratusan truk memasuki Gaza setiap hari.
    Rincian akhir yang masih dikerjakan termasuk daftar ratusan tahanan Palestina yang akan dibebaskan.

    Tahap Kedua

    Tahap kedua lebih sulit, berikut rinciannya:

    Negosiasi untuk fase ini akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata.
    Tahap ini akan mencakup pembebasan semua sandera yang masih hidup, termasuk tentara pria.
    Pasukan Israel akan mundur dari Jalur Gaza.
    Namun, Israel mengatakan tidak akan menyetujui penarikan penuh sampai kemampuan militer dan politik Hamas dihilangkan.
    Hamas mengatakan pihaknya tidak akan menyerahkan sandera terakhir sampai Israel menarik semua pasukannya.

    Tahap Ketiga

    Tahap ketiga menyerukan pemulangan jenazah para sandera yang masih berada di Gaza dan dimulainya pembangunan kembali besar-besaran di Gaza, yang masih harus dibangun kembali selama puluhan tahun.

    Belum jelas pula siapa yang akan menanggung biayanya.

    Ilustrasi – Perempuan lanjut usia di wilayah Gaza Utara duduk di antara lingkungan yang hancur karena serangan dan bombardemen buta Israel. (haarezt/tangkap layar)

    Diketahui, Hamas melancarkan serangan paling mematikan yang pernah ada di Israel pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan kematian 1.210 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP dari angka resmi Israel.

    Militan Palestina juga menyandera 251 orang selama serangan itu, 94 di antaranya masih ditahan di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

    Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan 46.707 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut angka dari Kementerian Kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas yang dianggap dapat dipercaya oleh PBB.

    Terbaru, Hamas mengatakan gencatan senjata itu adalah “hasil dari keteguhan legendaris rakyat Palestina kita yang hebat dan perlawanan gagah berani kita di Jalur Gaza selama lebih dari 15 bulan.”

    Tekanan untuk mengakhiri pertempuran meningkat dalam beberapa hari terakhir, karena mediator Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat mengintensifkan upaya untuk memperkuat kesepakatan.

    Demonstran di Tel Aviv yang menyerukan pembebasan para sandera menyambut gembira berita tentang kesepakatan itu menyebar.

    Sementara, ribuan orang di seluruh Gaza merayakan kesepakatan untuk menghentikan permusuhan yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Palestina.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Kombes Pol. Erdi Adrimulan Chaniago, S.I.K., S.H., M.Si. – Halaman all

    Kombes Pol. Erdi Adrimulan Chaniago, S.I.K., S.H., M.Si. – Halaman all

    Kombes Pol Erdi A Chaniago adalah alumni Akpol 1992 yang kini mengemban jabatan sebagai Kabag Penum Divisi Humas Polri.

    Tayang: Kamis, 16 Januari 2025 09:52 WIB

    Istimewa

    Kombes Pol. Erdi Adrimulan Chaniago, S.I.K., S.H., M.Si. 

    TRIBUNNEWS.COM – Komisaris Besar Polisi atau Kombes Pol. Erdi Adrimulan Chaniago, S.I.K., S.H., M.Si. adalah seorang perwira menengah (Pamen) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

    Di Polri, polisi yang akrab disapa Kombes Erdi A. Chaniago ini diamanahkan untuk mengemban jabatan sebagai Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri.

    Erdi Chaniago sudah menduduki posisi jabatan sebagai Kabag Penum Divhumas Polri sejak Desember 2023.

    Kombes Erdi juga sempat ditugaskan sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Divhumas Polri.

    Sebagai anggota Polri, Erdi memiliki rekam jejak karier yang cemerlang.

    Kombes Erdi Chaniago adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1992.

    Berbagai jabatan strategis di Polri pun juga sudah pernah diemban polisi kelahiran Balikpapan, 26 Februari 1970 ini.

    Erdi tercatat pernah menjabat sebagai Kabag Dik Jarlat Waketbiddakademik STIK Lemdiklat Polri pada 2018.

    Ia juga sempat menduduki posisi jabatan sebagai Kabagrensopsnal Robinopsnal Bareskrim Polri.

    Karier Kombes Erdi Chaniago makin moncer setelah ia didapuk sebagai Kabid Humas Polda Jabar pada tahun 2020.

    Saat bertugas di Polda Jabar, Erdi pernah ikut menangani kasus dugaan ujaran kebencian Habib Bahar bin Smith.

    (Tribunnews.com/Rakli)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Wih Santainya Pemotor Bonceng 3 Masuk Tol Layang MBZ: Mungkin Kereta Cepat Kalah

    Wih Santainya Pemotor Bonceng 3 Masuk Tol Layang MBZ: Mungkin Kereta Cepat Kalah

    loading…

    Pemotor yang berboncengan tiga dengan santainya masuk Jalan Tol Layang MBZ Jakarta-Cikampek. Parahnya lagi mereka naik sepeda motor tanpa mengenakan helm. Foto/TikTok

    JAKARTA – Pemotor yang berboncengan tiga dengan santainya masuk Jalan Tol Layang Muhammed bin Zayed (MBZ) Jakarta-Cikampek. Parahnya lagi mereka naik sepeda motor tanpa mengenakan helm.

    Dalam rekaman video yang beredar hingga viral, ketiganya naik sepeda motor dengan santai di jalan bebas hambatan (Tol MBZ). Beruntung saat kejadian lalu lintas kendaraan mobil di lokasi sedang sepi.

    Baca Juga

    Peristiwa ini terjadi pada Senin (13/1/2025) sekitar jam 10 pagi. Sepeda motor tersebut awalnya melaju di jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga masuk ke jalan layang MBZ.

    “Jasamarga ke mana Jasamarga. PJR kemana ada pemotor masuk MBZ,” seru seorang pria dalam rekaman video yang diunggah akun TikTok @dadangtrendy586.

    Aksi pemotor yang menerobos jalan tol ini menuai komentar dari netizen.

    “Oh ini waktu saya lewat MBZ dri bandung-jakarta mereka berdua naik MBZ sampai polisi pjr ngejar di km 30 lebih kalau gak salah,….,” tulis akun @bohlam_88.

    Baca Juga

    “Pengen coba pakai motor lewat jalan toll sekali aja jakarta bandung brapa lama ya waktu ya mungkin kreta cepat kalah,” timpan @irawan 99.

  • Benarkah Puasa Sunah Bulan Rajab Tak Memiliki Dalil? Ini Penjelasannya

    Benarkah Puasa Sunah Bulan Rajab Tak Memiliki Dalil? Ini Penjelasannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Perdebatan terkait syariat puasa di bulan Rajab tampaknya terus berlanjut di kalangan umat Islam, terutama di era informasi yang semakin berkembang pesat saat ini. Pernyataan para ulama tentang puasa Rajab dengan cepat menjadi perhatian luas, baik dari pihak yang mendukung maupun yang menolaknya.

    Sebagian orang juga memberikan komentar negatif terkait keutamaan puasa Rajab. Lebih mengejutkan lagi, ada yang sampai menganggap orang yang berpuasa sunah di bulan ini sebagai pelaku bidah yang sesat.

    Padahal, Allah Swt telah menetapkan dua belas bulan dalam setahun sejak penciptaan langit dan bumi, di mana empat bulan di antaranya disebut sebagai bulan haram, termasuk bulan Rajab. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah Swt:

    إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌۚ

    Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.” (QS At-Taubah: 36).

    Dilansir dari NU Online, Muhammad bin Jarir At-Thabari menjelaskan bahwa empat bulan haram ini adalah bulan-bulan yang dihormati sejak zaman jahiliyah. Salah satu bentuk penghormatan kala itu adalah larangan berperang, bahkan jika seseorang bertemu dengan pembunuh ayahnya, ia tidak akan menyerang. Bulan-bulan ini adalah Rajab, Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. (Jami’ul Bayan ‘an Ta’wil Ayil Qur’an, Jilid XI, hal. 440).

    Dalam Islam, keutamaan bulan-bulan haram ini tetap dijaga dengan mendorong umat untuk melakukan amal saleh, salah satunya adalah berpuasa. Rasulullah SAW sendiri diketahui pernah berpuasa di bulan-bulan haram. Hal ini diperkuat oleh kisah Utsman bin Hakim Al-Anshari yang bertanya kepada Said bin Jubair tentang puasa di bulan Rajab:

    سَأَلْتُ سَعِيْدَ ابْنَ جُبَيْرٍ، عَنْ صَوْمِ رَجَبٍ؟

    Artinya: “Saya bertanya kepada Said bin Jubair tentang puasa Rajab. Dan kita pada saat itu sedang berada di bulan Rajab. Said bin Jubair kemudian berkata, ‘Saya mendengar Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah SAW berpuasa hingga kita mengira beliau tidak berbuka. Dan beliau berbuka hingga kita mengira beliau tidak berpuasa.”

    An-Nawawi menjelaskan bahwa pernyataan tersebut menunjukkan tidak adanya larangan maupun anjuran khusus dalam berpuasa pada bulan Rajab, sebagaimana bulan-bulan lainnya. Hukum asal puasa di luar Ramadan adalah sunnah. Penjelasan ini didukung hadis riwayat Abu Daud yang menyebut Nabi Muhammad SAW menganjurkan puasa di bulan-bulan haram, termasuk Rajab.

    Selain itu, terdapat hadis yang memotivasi umat untuk berpuasa di bulan Rajab, seperti sabda Rasulullah SAW:

    إِنَّ فِي الْجَنَّةِ نَهْراً يُقَالُ لَهُ رَجَبُ

    Artinya: “Sesungguhnya di dalam surga ada sungai yang disebut Rajab. Lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Barang siapa berpuasa sehari dari bulan Rajab, maka Allah Swt akan memberinya minum dari sungai tersebut.”

    Beberapa ulama menganggap hadis ini lemah, namun mereka sepakat bahwa hadis semacam ini dapat diterima dalam konteks fadhailul amal (keutamaan amal), sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Hajar Al-Haitami:

    وَقَدْ تَقَرَّرَ اَنَّ الْحَدِيْثَ الضَّعِيْفَ وَالْمُرْسَلَ

    Artinya: “Telah menjadi kesepakatan bahwa hadis dhaif, mursal, munqathi’, mudhal, dan mauquf dapat diamalkan dalam konteks fadhailul amal. Dan tidak ada keraguan bahwa puasa Rajab adalah bagian dari fadhailul a’mal.”

    Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa puasa bulan Rajab memiliki dasar dalil, meskipun terdapat perbedaan pendapat tentang tingkat kesahihannya. Amalan ini tetap dikembalikan kepada keyakinan masing-masing individu muslim. Wallahu a’lam.

  • Israel-Hamas Sepakat Gencatan Senjata, Alhamdulillah Ya Allah Trending di Medsos – Page 3

    Israel-Hamas Sepakat Gencatan Senjata, Alhamdulillah Ya Allah Trending di Medsos – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kabar tentang Hamas dan Israel mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata di Jalur Gaza disambut haru oleh masyarakat di Palestina.

    Berbagai unggahan video memperlihatkan warga Palestina berteriak “Allahu Akbar” dan sujud syukur di tengah jalan pun banyak dibagikan di platform media sosial (medsos) X—dulunya bernama Twitter. 

    Kesepakatan ini mencakup gencatan senjata awal selama enam minggu, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza secara bertahap, dan pembebasan sandera yang diculik oleh Hamas sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina di Israel.

    Dalam konferensi pers di Doha, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan, gencatan senjata Hamas-Israel akan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Kabar ini langsung disambut dengan rasa syukur dan harapan oleh warganet di X Twitter. Pantauan tim Tekno Liputan6.com, Kamis (16/1/2025), banyak pengguna platform X Twitter mengungkapkan rasa syukur mereka atas kabar Israel dan Hamas gencatan senjata.

    Buktinya, keyword “Alhamdulillah Ya Allah” langsung trending topic di Twitter secara global, termasuk di Indonesia. Kata kunci terkait, seperti “Gaza”, “Palestina”, dan “Allahu Akbar” juga trending di medsos tersebut.

    Berikut beberapa unggahan warganet terkait kabar gencatan senjata antara Israel dan Hamas:

    Akun @e**** di platform X mencuit, “ALHAMDULILAH. Perjanjian gencatan senjata telah fix dan disepakati. Ya Allah aku terharu dan menangis melihat warga Gaza yang tumpah ke jalan dan merayakannya.”

    “Gencatan senjata di Gaza, Alhamdulillah! Ya Allah berikanlah surga bagi para syuhada. Saya harap orang-orang Palestina tidak akan kecewa & tidak akan mengalami kerugian atau kesulitan lagi. Insya Allah kalian akan melihat pembebasan juga. Ya Allah buatlah setan-setan itu membayar semuanya,” kata @b**** di Twitter.

    Pengguna X dengan akun @i**** menulis, “Alhamdulillah Ya Allah… sebarkan berita gembira ini…Semoga saudara kita di Palestina bulan Ramadhan ini bisa berpuasa dan beribadah dengan tenang dan aman… aamiin.”

    “Alhamdulillah Ya Allah ahirnya gencatan senjata di Gaza telah disepakati. Ribuan Warga  Palestina memenuhi jalan-jalan di Gaza untuk merayakan gencatan senjata,ikut merasakan kebahagiaan mereka. #Palestine,” ucap @R****.

    “Alhamdulillah ya Allah, Alhamdulillah, terima kasih untuk tetap bertahan, Annas. Ya Allah, makan sahur sambil mewek,” tulis @r**** di medsos milik Elon Musk tersebut.

  • Israel-Hamas Damai, AS dan Qatar Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza, Kesepakatan 3 Fase

    Israel-Hamas Damai, AS dan Qatar Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza, Kesepakatan 3 Fase

    GELORA.CO – Amerika Serikat dan Qatar Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Setelah 15 Bulan Genosida.

    Kesepakatan tiga fase ini akan berlaku dalam beberapa hari ke depan dan akan membebaskan puluhan tahanan Israel dengan imbalan ratusan tahanan Palestina.

    Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan Presiden AS Joe Biden mengonfirmasi pada akhir 15 Januari bahwa gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan telah dicapai antara Hamas dan Israel.

    Kesepakatan tiga fase tersebut diharapkan mulai berlaku pada hari Minggu, 19 Januari, pada waktu yang tidak ditentukan. Perdana Menteri Qatar mengatakan ketentuan tersebut mencakup “mekanisme untuk menindaklanjuti penerapan perjanjian gencatan senjata dan pelanggaran apa pun yang mungkin terjadi.”

    “Hari ini, setelah berbulan-bulan diplomasi intensif oleh Amerika Serikat, bersama dengan Mesir dan Qatar, Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata dan penyanderaan. Kesepakatan ini akan menghentikan pertempuran di Gaza, menyalurkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi warga sipil Palestina, dan menyatukan kembali para sandera dengan keluarga mereka setelah lebih dari 15 bulan ditawan,” kata Biden dalam pidatonya di Gedung Putih.

    Sebelumnya pada hari Rabu, Hamas menyetujui persyaratan yang diajukan oleh Kairo dan Doha. 

    “Perjanjian gencatan senjata adalah buah dari keteguhan legendaris rakyat Palestina kita yang hebat dan perlawanan gagah berani kita di Jalur Gaza selama lebih dari 15 bulan. Perjanjian untuk menghentikan agresi di Gaza adalah sebuah pencapaian bagi rakyat kita, perlawanan kita, bangsa kita, dan orang-orang bebas di dunia. Ini adalah titik balik dalam konflik dengan musuh, dalam perjalanan untuk mencapai tujuan rakyat kita untuk pembebasan dan kepulangan,” kata kelompok perlawanan Palestina tersebut.

    Kendati demikian, pejabat Israel belum meratifikasi persetujuan mereka terhadap kesepakatan gencatan senjata. ” Perdana menteri hanya akan berbicara kepada publik ketika kesepakatan telah tuntas dan ditutup,” kata sumber dari kantor Benjamin Netanyahu kepada media Israel.

    Kabinet keamanan dan pemerintahan penuh Israel diperkirakan akan memberikan suara pada kerangka kesepakatan besok siang. Setelah itu, Mahkamah Agung Israel akan memiliki waktu 24 jam untuk mengizinkan banding.

    “Kesepakatan yang akan disampaikan kepada pemerintah itu buruk dan berbahaya bagi keamanan nasional Israel… Perjanjian ini merusak banyak pencapaian perang, di mana para pahlawan bangsa ini mempertaruhkan nyawa mereka,” Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengumumkan pada Rabu malam.

    “Syarat yang jelas bagi kami untuk tetap berada di pemerintahan adalah kepastian mutlak untuk kembali berperang” dalam “skala penuh” hingga “kemenangan penuh,” pejabat supremasi Yahudi itu menambahkan.

    Tahap pertama kesepakatan ini akan melibatkan penarikan pasukan Israel dari beberapa wilayah Gaza, termasuk perlintasan Rafah di selatan dan beberapa bagian Koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Mesir. Penarikan pasukan ini akan dimulai setelah 34 tawanan Israel ditukar dengan ratusan tawanan Palestina pada minggu pertama.

    Menurut Al Mayadeen , ketentuan kesepakatan itu juga menyerukan Israel untuk secara bertahap menarik diri dari Koridor Netzarim, tempat tentara Israel telah membangun “ zona pemusnahan .”

    Ratusan truk bantuan kemanusiaan juga diperkirakan akan memasuki Jalur Gaza setiap hari setelah gencatan senjata diberlakukan. “Dengan kesepakatan ini, saya tegaskan pentingnya mempercepat masuknya bantuan kemanusiaan yang mendesak bagi warga Gaza untuk menghadapi situasi kemanusiaan yang mengerikan saat ini tanpa hambatan apa pun,” kata Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi melalui media sosial.

    Selama 15 bulan terakhir, Israel secara konsisten mencegah masuknya makanan, air, dan obat-obatan untuk membantu warga Gaza. Tentara penjajah juga secara sistematis menghancurkan sistem perawatan kesehatan di daerah kantong itu .

    Hingga pertengahan Januari, Kementerian Kesehatan Palestina telah mendokumentasikan lebih dari 46.000 kematian di Gaza. Akan tetapi, studi ilmiah menunjukkan jumlah korban tewas yang jauh lebih besar akibat kebijakan pemusnahan Israel, serangan terus-menerus terhadap petugas tanggap darurat, dan penggunaan senjata yang “mengubah” makhluk hidup menjadi uap.

  • Israel-Hamas Damai, AS dan Qatar Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza, Kesepakatan 3 Fase – Halaman all

    Israel-Hamas Damai, AS dan Qatar Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza, Kesepakatan 3 Fase – Halaman all

    Israel-Hamas Damai, AS dan Qatar Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Setelah 15 Bulan Genosida, Kesepakatan 3 Fase

    TRIBUNNEWS.COM- Amerika Serikat dan Qatar Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Setelah 15 Bulan Genosida.

    Kesepakatan tiga fase ini akan berlaku dalam beberapa hari ke depan dan akan membebaskan puluhan tahanan Israel dengan imbalan ratusan tahanan Palestina.

    Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan Presiden AS Joe Biden mengonfirmasi pada akhir 15 Januari bahwa gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan telah dicapai antara Hamas dan Israel.

    Kesepakatan tiga fase tersebut diharapkan mulai berlaku pada hari Minggu, 19 Januari, pada waktu yang tidak ditentukan. Perdana Menteri Qatar mengatakan ketentuan tersebut mencakup “mekanisme untuk menindaklanjuti penerapan perjanjian gencatan senjata dan pelanggaran apa pun yang mungkin terjadi.”

    “Hari ini, setelah berbulan-bulan diplomasi intensif oleh Amerika Serikat, bersama dengan Mesir dan Qatar, Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata dan penyanderaan. Kesepakatan ini akan menghentikan pertempuran di Gaza, menyalurkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi warga sipil Palestina, dan menyatukan kembali para sandera dengan keluarga mereka setelah lebih dari 15 bulan ditawan,” kata Biden dalam pidatonya di Gedung Putih.

    Sebelumnya pada hari Rabu, Hamas menyetujui persyaratan yang diajukan oleh Kairo dan Doha. 

    “Perjanjian gencatan senjata adalah buah dari keteguhan legendaris rakyat Palestina kita yang hebat dan perlawanan gagah berani kita di Jalur Gaza selama lebih dari 15 bulan. Perjanjian untuk menghentikan agresi di Gaza adalah sebuah pencapaian bagi rakyat kita, perlawanan kita, bangsa kita, dan orang-orang bebas di dunia. Ini adalah titik balik dalam konflik dengan musuh, dalam perjalanan untuk mencapai tujuan rakyat kita untuk pembebasan dan kepulangan,” kata kelompok perlawanan Palestina tersebut.

    Kendati demikian, pejabat Israel belum meratifikasi persetujuan mereka terhadap kesepakatan gencatan senjata. ” Perdana menteri hanya akan berbicara kepada publik ketika kesepakatan telah tuntas dan ditutup,” kata sumber dari kantor Benjamin Netanyahu kepada media Israel.

    Kabinet keamanan dan pemerintahan penuh Israel diperkirakan akan memberikan suara pada kerangka kesepakatan besok siang. Setelah itu, Mahkamah Agung Israel akan memiliki waktu 24 jam untuk mengizinkan banding.

    “Kesepakatan yang akan disampaikan kepada pemerintah itu buruk dan berbahaya bagi keamanan nasional Israel… Perjanjian ini merusak banyak pencapaian perang, di mana para pahlawan bangsa ini mempertaruhkan nyawa mereka,” Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengumumkan pada Rabu malam.

    “Syarat yang jelas bagi kami untuk tetap berada di pemerintahan adalah kepastian mutlak untuk kembali berperang” dalam “skala penuh” hingga “kemenangan penuh,” pejabat supremasi Yahudi itu menambahkan.

    Tahap pertama kesepakatan ini akan melibatkan penarikan pasukan Israel dari beberapa wilayah Gaza, termasuk perlintasan Rafah di selatan dan beberapa bagian Koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Mesir. Penarikan pasukan ini akan dimulai setelah 34 tawanan Israel ditukar dengan ratusan tawanan Palestina pada minggu pertama.

    Menurut Al Mayadeen , ketentuan kesepakatan itu juga menyerukan Israel untuk secara bertahap menarik diri dari Koridor Netzarim, tempat tentara Israel telah membangun “ zona pemusnahan .”

    Ratusan truk bantuan kemanusiaan juga diperkirakan akan memasuki Jalur Gaza setiap hari setelah gencatan senjata diberlakukan. “Dengan kesepakatan ini, saya tegaskan pentingnya mempercepat masuknya bantuan kemanusiaan yang mendesak bagi warga Gaza untuk menghadapi situasi kemanusiaan yang mengerikan saat ini tanpa hambatan apa pun,” kata Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi melalui media sosial.

    Selama 15 bulan terakhir, Israel secara konsisten mencegah masuknya makanan, air, dan obat-obatan untuk membantu warga Gaza. Tentara penjajah juga secara sistematis menghancurkan sistem perawatan kesehatan di daerah kantong itu .

    Hingga pertengahan Januari, Kementerian Kesehatan Palestina telah mendokumentasikan lebih dari 46.000 kematian di Gaza. Akan tetapi, studi ilmiah menunjukkan jumlah korban tewas yang jauh lebih besar akibat kebijakan pemusnahan Israel, serangan terus-menerus terhadap petugas tanggap darurat, dan penggunaan senjata yang “mengubah” makhluk hidup menjadi uap.

    SUMBER: THE CRADLE

  • Alhamdulillah Ya Allah Palestina Bebas

    Alhamdulillah Ya Allah Palestina Bebas

    Jakarta

    Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata, menandai akhir dari serangkaian pertempuran yang panjang dan menyakitkan di Jalur Gaza. Kesepakatan ini disambut dengan perasaan haru dan harapan oleh banyak netizen di seluruh dunia.

    Konflik antara Israel dan Hamas telah berlangsung selama bertahun-tahun, dengan eskalasi yang terjadi pada Oktober 2023 ketika Hamas meluncurkan serangan ke Israel, yang menyebabkan Israel merespons dengan serangan militer yang intens ke Jalur Gaza. Pertempuran ini telah menyebabkan ribuan korban jiwa dan menggusur puluhan ribu warga Palestina dari rumah mereka.

    Gencatan senjata ini, yang disepakati setelah perundingan maraton di Doha, Qatar, pada tanggal 15 Januari 2025, dirancang untuk memberikan kedamaian sementara dan kesempatan bagi bantuan kemanusiaan untuk memasuki wilayah yang terkena dampak.

    “Kesepakatan itu akan mulai berlaku pada 19 Januari,” ujar Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman dilansir Reuters, Kamis (16/1/2025).

    Di media sosial, terutama di platform seperti X (sebelumnya Twitter), reaksi terhadap gencatan senjata ini sangat positif, dengan banyak pengguna mengekspresikan rasa syukur dan harapan untuk masa depan yang lebih damai. Ungkapan “Alhamdulillah Ya Allah” menjadi trending, mencerminkan harapan banyak orang untuk kemerdekaan dan kedamaian yang sejati bagi Palestina.

    “ALHAMDULILAH Perjanjian gencatan senjata telah fix dan disepakati. 😭😭 Ya Allah aku terharu dan menangis melihat warga Gaza yang tumpah ke jalan dan merayakannya. 😭😭,” ungkap @erlanishere.

    “Alhamdulillah ya Allah bangun tidur mendapatkan kabar gembira, ceasefire now. Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah ya Allah. But I will never stop talking about Palestine until it is free🇵🇸🍉,” ucap @meimey99.

    “Alhamdulillah Ya Allah awalnya buka X cuma mau ngeluh aja, ternyata liat berita Ya Allah gencatan senjata disetujui😭 Allahuakbar terima kasih Ya Allah😭,” kata @Kookoocrunchi.

    “alhamdulillah ya Allah, semoga rakyat palestine selalu diberi kemudahan menghadapi semuanya 😭🙏🏻 hasbunallah wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’man nasir,” doa @kukiesc.

    “Alhamdulillah, atas izin Allah. Biarkan rakyat Palestina merayakan, tapi dunia nggak boleh lengah. Zionist makhluk culas, mereka akan terus membantai. Semangat terus menjaga Palestina sampai merdeka,” kata @haruruday.

    (afr/afr)

  • Gencatan Senjata di Gaza, Presiden Israel Bicara Pemulangan Sandera

    Gencatan Senjata di Gaza, Presiden Israel Bicara Pemulangan Sandera

    Tel Aviv

    Kesepakatan gencatan senjata terjadi antara Hamas dan Israel. Presiden Israel Isaac Herzog menyebut gencatan senjata adalah langkah yang tepat untuk memulangkan para sandera.

    “Sebagai presiden negara Israel, saya katakan dengan tegas: Ini adalah langkah yang benar. Ini adalah langkah yang penting. Ini adalah langkah yang perlu. Tidak ada kewajiban moral, kemanusiaan, Yahudi, atau Israel yang lebih besar daripada membawa putra dan putri kami kembali ke kami – baik untuk memulihkan diri di rumah, atau untuk dimakamkan,” kata Herzog dilansir AFP, Kamis (16/1/2025).

    Kabar gencatan senjata ini disampaikan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani. Ia menyebut gencatan senjata akan dimulai pada Minggu (19/1/2025).

    “Kedua pihak yang bertikai di Jalur Gaza telah mencapai kesepakatan mengenai pertukaran tahanan dan sandera, dan (para mediator) mengumumkan gencatan senjata dengan harapan mencapai gencatan senjata permanen antara kedua belah pihak,” ujarnya dalam konferensi pers.

    Warga Gaza menyambut gencatan senjata ini dengan suka cita. Kerumunan orang berpelukan merayakan pengumuman ini.

    “Saya tidak percaya mimpi buruk yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini akhirnya akan segera berakhir. Kami telah kehilangan begitu banyak orang, kami kehilangan segalanya,” kata warga Palestina bernama Randa Sameeh.

    Sementara Hamas menilai gencatan senjata ini adalah buah keteguhan rakyat Palestina. Hamas menambahkan perjanjian tersebut membuka “jalan menuju realisasi aspirasi rakyat kami untuk pembebasan”.

    (isa/isa)

  • Gencatan Senjata Hamas-Israel, Joe Biden Senang Sandera Akan Dibebaskan

    Gencatan Senjata Hamas-Israel, Joe Biden Senang Sandera Akan Dibebaskan

    Washington

    Hamas dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahagia para sandera akan segera dibebaskan.

    “Kesepakatan ini akan menghentikan pertempuran di Gaza, meningkatkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi warga sipil Palestina, dan menyatukan kembali para sandera dengan keluarga mereka setelah lebih dari 15 bulan disandera,” kata Biden dilansir Reuters, Kamis (16/1/2025).

    Biden menyebut dirinya dan Presiden terpilih AS, Donald Trump terus berkomunikasi terkait gencatan senjata. Sebagian besar ketentuan gencatan senjata akan dilaksanakan oleh pemerintahan Trump.

    “Dalam beberapa hari terakhir ini, kami berbicara sebagai satu tim,” katanya.

    Selain itu, Biden menyebut ada warga AS yang turut disandera di Gaza. Jumlahnya 3 orang.

    “Saya juga memikirkan warga Amerika, tiga di antaranya masih menjadi sandera di Gaza dan empat lagi menunggu pengembalian jenazah setelah cobaan paling mengerikan yang bisa dibayangkan. Berdasarkan kesepakatan ini, kami bertekad untuk membawa pulang mereka semua,” tutur Biden.

    Kabar gencatan senjata ini disampaikan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani. Ia menyebut gencatan senjata akan dimulai pada Minggu (19/1/2025).

    (isa/isa)