Kementrian Lembaga: BIN

  • 3
                    
                        Muncul ke Publik, Kades Kohod Mengaku Sedang Sakit
                        Megapolitan

    3 Muncul ke Publik, Kades Kohod Mengaku Sedang Sakit Megapolitan

    Muncul ke Publik, Kades Kohod Mengaku Sedang Sakit
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Kepala Desa Kohod, Arsin bin Asip muncul pertama kali dihadapan publik usai mencuatnya
    kasus pagar laut di Tangerang
    .
    Arsin muncul saat konferensi pers di halaman rumahnya yang berada di Jalan Kalibaru Kohod, Desa Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Jumat (14/2/2025).
    Pengamatan
    Kompas.com
    , Arsin muncul dengan mengenakan pakaian kemeja koko lengan pendek warna putih, sarung hitam dengan motif batik, dan peci hitam.
    Perawakannya juga tampak lusuh dari yang terakhir kali terlihat saat menyambut kedatangan Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid di Kampung Alar Jiban, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
    Saat
    Kompas.com
    menghampiri dan bersalaman dengannya untuk memperkenalkan diri, suaranya pun terdengar serak.
    “Siang Pak Arsin, saya dari Kompas.com,” ujar tim Kompas.com saat berjabatan tangan dengan
    Kades Kohod
    .
    “Iya halo mbak, duduk dulu mba,” jawab Arsin.
    Tak banyak bicara, Arsin langsung memisahkan diri dan bergabung dengan teman-temannya.
    Selama mengobrol dengan teman-temannya, sesekali terdengar suara batuk dari sosok Arsin. Bahkan suara batuk itu terus-terusan terdengar hingga konferensi pers berakhir.
    Dia juga terlihat minum selama konferensi untuk meredakan rasa gatal di tenggorokannya. Karena sedang batuk, Arsin enggan untuk menjawab pertanyaan wartawan.
    Kuasa hukum Arsin, Yunihar mengatakan, kondisi Kades Kohod saat ini sedang kurang sehat, sehingga beberapa kali terlihat batuk.
    “Kondisinya (Arsin) kurang sehat, tentu ini karena proses yang beliau harus ikuti,” kata Yunihar.
    Usai konferensi pers,
    Kompas.com
    mencoba untuk berbincang dengan Arsin. Dia mengakui sedang tidak enak badan.
    “Saya lagi kurang sehat, kemarin pas pemeriksaan di Bareskrim, sempat dikasih obat di sana,” kata Arsin.
    Bahkan, beerat badannya saat ini sudah berkurang hingga 10 kilogram.
    “Ada sampai 10 kiloan, tapi memang bukan karena pas selama kasus ini, dari sebelumnya memang sudah turun beran badan karena capek,” jelas dia.
    Selain itu, dia mengaku tidak ada riwayat penyakit yang dialaminya. Arsin hanya sakit demam dan batuk biasa.
    “Alhamdulillah enggak ada, hanya demam sama batuk,” kata Arsin.
    Kemudian, dia langsung memotong obrolan tersebut dan masuk ke bagian dalam rumah untuk bertemu dengan kuasa hukumnya.
    Adapun Arsin terakhir kali muncul dihadapan publik pada Jumat (24/1/2025), tepatnya saat Nusron datang untuk melihat langsung lahan laut yang memiliki SHGB dan SHM.
    Ketika itu, dia muncul dengan lima pengawalnya tanpa memberikan pernyataan apapun.
    Nusron juga mengatakan, sempat terjadi perdebatan dengan Arsin perihal lahan laut yang memiliki SHGB dan SHM.
    Setelah itu,
    Kades Kohod Arsin
    sama sekali tidak muncul dihadapan publik untuk mengklarifikasi pemberitaan tentang dirinya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tampang Polisi Gadungan Tipu Warga Bogor Ratusan Juta Rupiah, Gunakan Teknologi AI dalam Aksinya – Halaman all

    Tampang Polisi Gadungan Tipu Warga Bogor Ratusan Juta Rupiah, Gunakan Teknologi AI dalam Aksinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – WK (28), seorang polisi gadungan di Bogor, Jawa Barat, ditangkap.

    Dia diduga menipu warga Kota Bogor hingga merugi ratusan juta rupiah.

    WK mengaku sebagai anggota polisi berpangkat Iptu.

    Dia menipu sejumlah warga Budi Agung Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat.

    Dalam aksınya, dia menggunakan teknologi Artificial Intelligence atau AI

    Aparat kepolisian sudah menangkap dan menetapkan sebagai tersangka.

    “Sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Kami sudah melakukan gelar perkara. Kami sudah lakukan penahanan,” ujar Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Rinaldi Nugroho, pada Jumat (14/2/2025).

    Berdasarkan foto yang diterima Tribunnews.com, WK berpenampilan seperti polisi.

    WK berperawakan kurus dan berambut cepak.

    WK memakai baju coklat khas polisi.

    Dia juga memakai topi polisi.

    Di baju yang dikenakannya itu ada tanda pangkat balok 2 atau Iptu dan tanda pengenal nama yang ditaruh di bagian depan baju.

    Kedua tangan WK diborgol.

    Aparat kepolisian sudah memeriksa berkas-berkas yang dimiliki oleh polisi gadungan ini.

    WK memiliki berkas sebagai anggota Bea Cukai, sampai badan intelijen negara (BIN).

    Selain itu juga, ada berkas WK pernah bertugas keluar negeri.

    Saat ditanya, WK mengaku beberapa dokumen anggota kepolisiannya dibuat menggunakan mesin AI.

     

     

  • Jelang Ramadan, RI Terima Hadiah 100 Ton Kurma dari Raja Salman

    Jelang Ramadan, RI Terima Hadiah 100 Ton Kurma dari Raja Salman

    Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal bin Abdullah Al-Mudi (keempat kiri) menyerahkan kurma kepada Pemerintah Indonesia yang diterima secara simbolis oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar (keempat kanan) di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Jumat (14/2/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

  • 5 Kolonel TNI AD Naik Pangkat pada Mutasi 31 Januari 2025, Ini Sosoknya

    5 Kolonel TNI AD Naik Pangkat pada Mutasi 31 Januari 2025, Ini Sosoknya

    loading…

    Terdapat 5 Kolonel TNI AD naik pangkat jadi Brigjen TNI pada mutasi 31 Januari 2025. Kelimanya antara lain Kolonel Inf Rudi Hermawan, Kolonel Inf Andi Gunawan, hingga Kolonel Cke Widodo. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Terdapat 5 Kolonel TNI AD naik pangkat jadi Brigjen TNI pada mutasi 31 Januari 2025. Kelimanya antara lain Kolonel Inf Rudi Hermawan, Kolonel Inf Andi Gunawan, hingga Kolonel Cke Widodo.

    Total 30 Perwira TNI AD yang terkena mutasi. Dalam daftar mutasi ada beberapa Perwira Tinggi (Pati) TNI dan Perwira Menengah (Pamen) yang naik pangkat.

    Mutasi tercantum dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/133/I/2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan pada 31 Januari 2025.

    5 Kolonel TNI AD Naik Pangkat pada Mutasi 31 Januari 2025

    1. Kolonel Inf Rudi Hermawan

    Rudi Hermawan yang sebelumnya menjabat Wadan Puslat Kodiklat TNI kini diangkat menjadi Dirlat Kodiklat TNI. Posisi ini yang membuatnya naik pangkat jadi Brigjen TNI.

    Rudi menggantikan Brigjen TNI Yusuf Sampetoding yang dipindahtugaskan jadi Ir Secapaad dalam mutasi kali ini.

    2. Kolonel Inf Andi Gunawan

    Andi Gunawan yang sebelumnya menjabat Pamen Ahli Bidang Jemen Sishanneg Kopassus kini diangkat menjadi Pa Sahli Tk II Kumham dan Narkoba Sahli Bid Sosbudkum HAM dan Narkoba Panglima TNI.

    Posisi ini yang membuatnya naik pangkat jadi Brigjen TNI. Kolonel Inf Andi Gunawan menggantikan Brigjen TNI Asep Djunaedi yang dipindahtugaskan menjadi Staf Khusus KSAD.

    3. Kolonel Cke Antonius Pentangkasa Dharma Ariawibawa

    Antonius yang sebelumnya menjabat Kasubdir Komlek Dit Fasjas Ditjen Kuathan Kemhan kini dipromosikan menjadi Waaskomlek Panglima TNI.

    Posisi ini membuatnya naik pangkat jadi Brigjen TNI. Kolonel Cke Antonius Pentangkasa menggantikan Brigjen TNI Indra Gumay Fitri yang dipindahtugaskan menjadi Ir Pushubad.

    4. Kolonel Inf Debok Sumantokoh

    Debok Sumantokoh yang sebelumnya menjabat Pamen Ahli Bid Hukum dan Humaniter Pangdam II/Sriwijaya kini diangkat jadi Pa Sahli Tk II Was Eropa dan Amerika Bid Hubnit Sahli Panglima TNI.

    Posisi ini membuat dirinya naik pangkat jadi Brigjen TNI. Kolonel Inf Debok menggantikan Brigjen TNI Isa Ansori yang dimutasi menjadi Staf Khusus KSAD.

    5. Kolonel Cke Widodo

    Widodo yang sebelumnya menjabat Paban VI/Matkomlek Skomlek TNI kini diangkat jadi Direktur Monitoring Deputi Bidang Intelijen Teknologi BIN.

    Posisi ini membuat dirinya naik pangkat jadi Brigjen TNI. Kolonel Cke Widodo menggantikan Brigjen TNI Budi Santoso yang dipindahtugaskan menjadi Agen Intelijen Ahli Madya Direktorat Telematika Deputi Bidang Intelijen Teknologi BIN.

    (jon)

  • Iris Leher Gue kalau Arsin Ketangkap!

    Iris Leher Gue kalau Arsin Ketangkap!

    GELORA.CO – Sosok Arsin bin Asip masih menjadi sorotan karena tiba-tiba menghilang setelah kasus Pagar Laut memulai penyelidikan.

    Dugaan paling jelas yang menyeret Arsin adalah melakukan pemalsuan sertifikat lahan pagar laut di perairan Tangerang tersebut.

    Namun hingga kini Arsin belum juga menampakkan batang hidungnya.

    Sosok para pasukan pengaman desa (paspamdes) yang disebut warga menjaga rumah Arsin pun ikut jadi perbincangan.

    Pasalnya seorang Kepala Desa namun memiliki sosok ‘bodyguard’ adalah hal yang tak lazim.

    Penasihat hukum warga korban pagar laut, Henri Kusuma menerangkan betapa angkuhnya Arsin dan para pengikutnya.

    Arsin dan para anteknya nyatanya pernah menemui Henri dan bersuara tak akan ada yang bisa memenjarakan Kades Kohod tersebut.

    “Dia bilang sambil tangan sambil menepuk dada kiri, ‘Enggak ada yang bisa penjarain gue, sekalipun presiden.’ Itu yang dia katakan,” ujar Henri menirukan ucapan Arsin.

    Seruan keangkuhan ditirukan pengawal Arsin.

    Secara angkuh bodyguard Arsin menyebut rela diiris lehernya jika Kades Kohod tersebut ditangkap.

    “Bodyguard-nya bilang begitu juga, ‘Iris kuping gue kalau Arsin (bisa) ketangkap. Eh, jangan kuping deh, tapi leher aja, kalau kuping gue belum mati’. Itu kata paspamdesnya tuh,” kata Henri sembari menirukan ucapan anak buah Arsin.

    Sosok Arsin memang dikenal sangat arogan. Terlebih setelah menjabat sebagai Kepala Desa pada 2021 silam.

    Jika tidak diikuti, Arsin tak segan mengerahkan preman hingga tukang pukul.

    “Di mata warga Kohod, Arsin seperti monster. Apa pun yang dia bilang harus diikuti warga. Arogan,” terang Henri Kusuma.

    Henri menyebut Arsin bak memandang rendah warga Desa Kohod.

    “Ke anak-anak buahnya juga. Ini uang Rp200 ribu nih, diselipin di jempol kaki, terus disuruh ambil. Ada juga kalau dia ngelawak harus pada ketawa.”

    “Kalau ketawa dikasih uang, kalau enggak, ya enggak dapat uang. Itu banyak saksinya,” kata Henri Kusuma, kuasa hukum warga Desa Kohod.

    Senada dengan Henri, Ketua Kelompok Gerakan Tangkap Arsin (Getar), Aman Rizal juga menyebut Arsin adalah sosok yang arogan.

    Tak hanya arogan, Aman menyebut Arsin suka pamer.

    “Arsin setahu saya dia terkenal orang yang arogan. Arogan yang selalu pamer apabila dia memberi,” terang Aman Rizal kepada Tribunnews.com, di Desa Kohod, Tangerang, Banten, Rabu (12/2/2025).

    Secara eksklusif Tribunnews masih mencari keberadaan Arsin di Desa Kohod untuk melakukan konfirmasi keterangan Aman Rizal dan Henri.

    Namun, keberadaannya belum diketahui meski telah mendatangi Kantor Desa Kohod di Jalan Kohod Kalibaru Km 2 hingga rumah pribadinya yang berjarak sekitar 1 Kilometer dari kantor desa itu.

    Kuasa hukum Arsin, Yunihar, pun telah dihubungi dan dikirimkan pesan singkat.

    Namun, hingga berita ini ditayangkan, Yunihar tak kunjung memberikan respons.

    Sebelumnya Yunihar menyebut Arsin masih berada di Indonesia.

    Saat penggeledahan dilakukan, kata Yunihar, Arsin tidak ada di rumah karena sedang menghadiri agenda di luar kota.

    “Kemungkinan sih beliau sedang ada agenda di luar kota,” ujar Yunihar kepada wartawan di Kawasan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (11/2/2025).

    Sedangkan menurut  Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro, Arsin sudah melakukan pemeriksaan.

    “Sudah, sudah diperiksa sebagai saksi sesuai haknya kita akan tetap mengedepankan praduga tak bersalah, kita sudah memeriksa Kepala Desa,” kata Djuhandani,  Senin (10/2/2025).

    Selain Arsin, istri dan kerabatnya diketahui juga menjalani pemeriksaan.

    Dari pemeriksaan tersebut, Djuhandani mengatakan pihaknya mendapatkan informasi soal modus operasi Arsin dan kawan-kawannya dalam membuat dan menggunakan surat palsu untuk melakukan permohonan pengukuran dan permohonan pengajuan ke kantor pertanahan Kabupaten Tangerang.

    “Kemudian selanjutnya ada peran-peran yang membantu yang tentu saja dari peran-peran pembantu dan lain sebagainya, ini akan kita lengkapi alat buktinya lebih lanjut,” ucapnya.

    Setelah pemeriksaan Arsin itu, Djuhandani enggan menerka-nerka apakah hasilnya nanti akan menaikkan status sang kades sebagai tersangka atau tidak.

    Menurut Djuhandani, hal tersebut akan terjawab setelah Bareskrim selesai menggelar pemeriksaan dan melengkapi alat bukti yang cukup.

    Lalu, setelah pemeriksaan saksi dan pengumpulan bukti selesai, nantinya akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan tersangka kasus yang sudah naik ke penyidikan tersebut.

    “Selanjutnya nanti kalau alat bukti ataupun pemeriksaan-pemeriksaan sudah selesai kami akan segera menggelarkan, apakah ini patut ditingkatkan sebagai tersangka atau keterlibatan-keterlibatan lainnya untuk dikembangkan dalam proses penyidikan lebih lanjut,” kata dia. (*)

  • Polisi Gadungan di Bogor Tipu Bapak Asuh, Total Nilai Ratusan Juta Rupiah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Februari 2025

    Polisi Gadungan di Bogor Tipu Bapak Asuh, Total Nilai Ratusan Juta Rupiah Megapolitan 14 Februari 2025

    Polisi Gadungan di Bogor Tipu Bapak Asuh, Total Nilai Ratusan Juta Rupiah
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – WK (28),
    polisi gadungan
    yang ditangkap saat hendak kabur di Stasiun Cilebut, Bogor, menipu bapak asuhnya sendiri dan sejumlah korban lain.
    Dengan mengaku menjadi polisi, WK melakukan penipuan yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah. 
    “Jadi, modusnya itu dia (pelaku) mengaku nyari bapak asuhnya. Terus bilang sekarang udah jadi polisi. Kemudian pelaku minta uang untuk biaya kuliah lagi. Kira-kira seperti itulah,” ungkap Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Aji Riznaldi, saat dikonfirmasi, Jumat (14/2/2025).
    “Dari korban yang laporan ke kita itu kerugiannya puluhan juta, setelah dikembangkan ternyata ada korban lain. Diperkirakan kerugian semuanya ratusan juta,” tambah Aji.
    Aji mengatakan, kasus penipuan bermodus polisi gadungan ini bermula saat salah satu korban yang merupakan bapak asuhnya melapor lewat nomor aduan WhatsApp Kapolresta Bogor Kota.
    Korban kemudian diarahkan untuk membuat laporan polisi. Setelah itu polisi langsung melakukan penyelidikan.
    “Setelah dibikin laporan, kita lakukan pencarian. Alhamdulillah tertangkap,” tuturnya.
    Aji menyebut, pelaku diamankan pada Kamis (13/2/2025) malam. 
    Dalam penangkapan itu, petugas turut mengamankan sejumlah barang bukti seperti seragam polisi termasuk dokumen-dokumen palsu dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan Bea Cukai.
    “Kita lakukan pemeriksaan di rumahnya, ditemukan memang ada seragam polisinya. Terus dokumen-dokumen lain. Patut diduga palsu karena dia buat sendiri,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Gadungan di Bogor Ditangkap Saat Hendak Kabur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Februari 2025

    Polisi Gadungan di Bogor Ditangkap Saat Hendak Kabur Megapolitan 14 Februari 2025

    Polisi Gadungan di Bogor Ditangkap Saat Hendak Kabur
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Kepolisian Resor Bogor Kota, Jawa Barat, mengamankan pria berinisial WK (28) yang diduga melakukan penipuan dengan cara berpura-pura menjadi anggota polisi.
    Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Aji Riznaldi mengatakan, WK ditangkap di Stasiun Cilebut saat hendak kabur.
    “Ditangkap saat mau kabur. Kita dapat info kalau pelaku ini mau kabur, terus kita pancing,” kata Aji saat dikonfirmasi, Jumat (14/2/2025).
    Aji menuturkan, kasus penipuan bermodus
    polisi gadungan
    ini bermula saat salah satu korban yang merupakan bapak asuhnya melapor lewat nomor aduan WhatsApp Kapolresta Bogor Kota.
    Korban kemudian diarahkan untuk membuat laporan polisi. Setelah itu, polisi langsung melakukan penyelidikan.
    “Setelah dibikin laporan, kita lakukan pencarian. Alhamdulillah tertangkap,” kata Aji. 
    “Jadi, modusnya itu dia (pelaku) mengaku nyari bapak asuhnya. Terus bilang sekarang udah jadi polisi. Kemudian pelaku minta uang untuk biaya kuliah lagi. Kira-kira seperti itulah,” tambahnya.
    Adapun korban diduga mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
    Polisi kini masih mengembangkan kasus ini untuk mengetahui adanya korban lain.
    “Masih dalam pemeriksaan. Dari korban yang laporan ke kita itu kerugiannya puluhan juta. Setelah dikembangkan ternyata ada korban lain. Diperkirakan kerugian semuanya ratusan juta,” pungkas dia.
    Sementara, dari penangkapan WK, polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti seragam, dokumen Badan Intelijen Negara (BIN), hingga dokumen Bea Cukai.
    “Itu (barang bukti) patut diduga palsu karena buat sendiri,” beber Aji. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nikmatnya Lontong Gomeh Jadi Menu Sarapan Favorit Warga Cianjur

    Nikmatnya Lontong Gomeh Jadi Menu Sarapan Favorit Warga Cianjur

    Cianjur, Beritasatu.com – Cianjur, Jawa Barat tidak hanya dikenal dengan buburnya, tetapi terdapat makanan lain yang tak kalah lezat. Salah satunya adalah lontong gomeh yang bisa Anda coba 

    Lontong gomeh khas Cianjur dapat ditemukan di Jalan KH Abdulah Bin Nuh, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. Kedai ini selalu ramai dikunjungi oleh warga setiap harinya yang ingin menikmati hidangan khas tersebut.

    Meskipun kudapan ini biasanya disajikan pada perayaan Cap Go Meh, lontong gomeh khas Cianjur tersedia setiap hari dan menarik banyak pelanggan dari berbagai kalangan. Hidangan ini begitu diminati karena cita rasanya yang khas dan cocok dengan selera warga Cianjur.

    Penjual lontong gomeh khas Cianjur, Saepudin, ada perbedaan antara lontong cap gomeh asli dan lontong gomeh khas Cianjur. Perbedaan utama terletak pada topping yang digunakan. 

    Lontong cap gomeh asli biasanya menggunakan petai, hati ampela, sambal goreng kentang, dan pasta pedas. Namun, lontong gomeh khas Cianjur tidak menggunakan bahan-bahan tersebut.

    “Lontong cap gomeh asli kurang cocok di lidah warga Cianjur, jadi kami melakukan modifikasi dengan menghilangkan beberapa bahan dan menambahkan yang lebih sesuai dengan selera orang Cianjur,” jelas Saepudin pada Jumat (14/2/2025).

    Lontong gomeh khas Cianjur memiliki topping yang terdiri dari labu siam, wortel, kacang panjang, telur rebus, ayam suwir, dan bumbu racikan yang disiram dengan kuah gurih serta taburan bawang goreng.

    “Kuahnya mirip dengan lontong cap gomeh pada umumnya. Namun, orang Cianjur lebih menyukai rasa yang lebih gurih dan manis, jadi tidak hanya asin gurih saja,” tambahnya.

    Keunikan lainnya adalah penggunaan dua jenis bumbu, yaitu bumbu kental dan bumbu kuah panas yang disajikan terpisah agar santan dalam bumbu kental tidak pecah saat dipanaskan.

    Lontong gomeh khas jadi salah satu menu sarapan favorit warga Cianjur. – (Beritasatu.com/Riski Maulana)

    Saepudin telah berjualan lontong gomeh di Cianjur selama hampir 15 tahun. Menurutnya, kedainya merupakan satu-satunya tempat yang menyajikan lontong gomeh khas Cianjur di daerah tersebut. Setiap harinya, ia mampu menjual antara 200 hingga 400 porsi dengan harga Rp 14.000 per porsi.

    Salah satu pelanggan setia, Monica mengaku hampir setiap hari menikmati lontong gomeh khas Cianjur. Menurutnya, rasanya sangat enak dan hampir sama dengan lontong cap gomeh asli, hanya saja tanpa sambal goreng kentang.

    “Saya hampir tiap hari makan di sini. Rasanya enak dan hampir sama dengan lontong cap gomeh asli. Bedanya cuma tidak ada sambal goreng kentang,” ujarnya.

    Sementara itu, pelanggan lain, Aditya mengungkapkan bahwa cita rasa kuah lontong gomeh khas Cianjur sangat khas dan berbeda dari lontong pada umumnya.

    “Kuahnya enak dan berbeda, sayurannya juga pas, lontongnya empuk. Di Cianjur sendiri jarang ada lontong gomeh seperti ini,” jelasnya.

    Selain lontong gomeh khas Cianjur, Saepudin juga menawarkan bubur ayam khas Cianjur sebagai menu lainnya yang biasa disajikan untuk sarapan. Kedai ini telah menjadi pilihan favorit warga yang ingin menikmati sarapan lezat dengan cita rasa khas daerah.

  • Modus Polisi Gadungan di Bogor Raup Uang Ratusan Juta: Edit Foto Pakai AI, Beli Seragam via Online – Halaman all

    Modus Polisi Gadungan di Bogor Raup Uang Ratusan Juta: Edit Foto Pakai AI, Beli Seragam via Online – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pria berinisial WK (28) ditangkap polisi setelah menipu sejumlah warga di Budi Agung, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, dengan kerugian mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

    Modusnya, WK mengaku sebagai anggota polisi pangkat Iptu dan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) .

    WK dibekuk tim buser Polresta Bogor Kota di kawasan Stasiun Cilebut pada Kamis (13/2/2025) dan langsung digiring ke Mako Polresta Bogor Kota.

    Saat digiring, WK menggunakan pakaian polisi lengkap dengan pangkat balok 2 nya atau Iptu.

    Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi mengatakan WK mengakui bahwa ia menjadi polisi gadungan dengan pangkat Iptu.

    Bukan itu saja, WK juga mengaku sebagai petugas Bea Cukai hingga BIN.

    “Jadi yang bersangkutan ini kadang berpura-pura menyamar sebagai BIN atau polisi,” kata Aji di Mako Polresta Bogor Kota, Kamis malam, dilansir dari TribunnewsBogor.com.

    Pelaku memiliki berkas sebagai anggota Bea Cukai, BIN, bahkan ada berkas WK pernah bertugas ke luar negeri.

    Aji mengungkapkan bahwa pelaku WK sering menipu korban dengan cara meminta sejumlah uang.

    Pelaku beralasan kepada korban bahwa uang itu akan digunakan untuk ongkos kuliah atau melaksanakan tugas. 

    Untuk mendapatkan kepercayaan korban, pelaku WK sampai memakai seragam polisi yang dibeli dari toko online, dan bahkan memalsukan dokumen pribadinya.

    “Agar si korban ini percaya, selain yang bersangkutan ini menggunakan seragam, ada beberapa foto dokumentasi dia mengenakan seragam-seragam, ada pengangkatan sebagai polisi juga,” ungkap Aji.

    Pelaku WK membuat dokumen palsu dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

    “Dokumennya dia buat sendiri. Lalu, ada juga dia buat menggunakan AI. Lalu untuk seragamnya beli di Shopee,” beber Aji.

    “Ada beberapa foto dokumentasi dia mengenakan seragam, ada pengangkatan sebagai polisi, ada pengangkatan sebagai BIN, ada penugasan dari BIN, ada penugasan dari Bea Cukai juga,” imbuhnya.

    Kini WK telah diamankan dan masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait apakah masih ada korban atau modus lain.

    “Selebihnya kita sedang dalami apakah WK ini jumlah yang didapatnya berapa, apakah ada saksi atau korban lain selain dari laporan,” katanya.

    Edit Foto Pakai AI

    Saat ditanya, WK mengaku beberapa dokumen anggota kepolisiannya dibuat menggunakan teknologi AI.

    Dokumen-dokumen lainnya sengaja dibuat dan dicetak sendiri oleh WK.

    “Kalau foto itu saya buat pakai AI dan dokumen yang lainnya mencetak sendiri,” ujar WK kepada polisi.

    WK sendiri adalah warga yang berasal dari Sukabumi, Jabar.

    Saat ini WK sedang menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polresta Bogor Kota guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Polisi Gadungan di Bogor Buat Dokumen Palsu Pakai Teknologi AI, Beli Seragam di Toko Online

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

  • Tak Akan Ada Alkohol Jenis Apa pun di Piala Dunia 2034 Arab Saudi

    Tak Akan Ada Alkohol Jenis Apa pun di Piala Dunia 2034 Arab Saudi

    JAKARTA – Para suporter yang menghadiri Piala Dunia 2034 di Arab Saudi tidak akan diizinkan untuk minum alkohol. Hal itu disampaikan Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris Raya pada Rabu, 12 Februari 2025, waktu setempat.

    Pangeran Khalid bin Bandar Al Saud mengatakan mereka yang bepergian ke turnamen tersebut harus menghormati budaya negara Teluk tersebut dan bahwa alkohol tidak akan dijual di mana pun selama acara berlangsung, termasuk hotel.

    Arab Saudi dikonfirmasi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034 setelah asosiasi anggota FIFA ditawari satu opsi pemungutan suara.

    Negara-negara memberikan dukungan Arab Saudi melalui aklamasi–sebuah proses di mana sebuah keputusan disahkan oleh para pemilih yang bertepuk tangan untuk menyatakan persetujuan mereka.

    “Saat ini, kami tidak mengizinkan alkohol,” kata Duta Besar Arab saudi tersebut kepada LBC.

    “Banyak kesenangan yang bisa didapat tanpa alkohol–itu tidak 100 persen diperlukan. Jika Anda ingin minum setelah Anda pergi, Anda dipersilakan, tetapi saat ini kami tidak menyediakan alkohol. Seperti cuaca kita, negara ini kering,” ujarnya.

    Ketersediaan alkohol menjadi bahan pembicaraan menjelang Piala Dunia 2022 di Qatar, negara lain yang hukum dan adat istiadatnya dibentuk oleh nilai-nilai Muslim.

    Keputusan untuk mengizinkan penjualan alkohol di stadion Qatar dibatalkan dua hari sebelum pertandingan pembukaan turnamen setelah pembicaraan pada menit-menit terakhir.

    Pada akhirnya, para pendukung dapat membeli minuman beralkohol di hotel dan taman khusus penggemar.

    Ketika ditanya apakah kurangnya alkohol disambut baik oleh para penggemar yang bepergian ke Arab Saudi, Pangeran Khalid bin Bandar Al Saud menegaskan pihaknya tak mau mengubah budaya demi orang lain.

    “Setiap orang memiliki budaya mereka sendiri. Kami senang mengakomodasi orang-orang dalam batasan budaya kami, tetapi kami tidak ingin mengubah budaya kami untuk orang lain.”

    “Maksud saya, benarkah? Anda tidak bisa hidup tanpa minuman?” tutur Duta Besar tersebut.

    Kelompok hak asasi manusia telah menyuarakan kekhawatiran atas prospek Piala Dunia di Arab Saudi. Amnesty International mengatakan sebelum negara Timur Tengah tersebut diberikan hak tuan rumah bahwa pekerja migran akan menghadapi eksploitasi dan banyak yang akan mati.

    Salah satu penyebab utama kekhawatiran adalah apakah orang-orang LGBTQIA+ akan didiskriminasi di negara tersebut, di mana orang-orang dapat dijatuhi hukuman mati jika terbukti telah melakukan tindakan seksual sesama jenis.

    Ketika ditanya apakah penggemar LGBTQIA+ akan dapat menghadiri Piala Dunia 2034 dengan aman, Pangeran Khalid bin Bandar Al Saud mengungkapkan bahwa pihaknya akan menyambut.

    “Kami akan menyambut semua orang di Saudi. Ini bukan acara Saudi, ini acara dunia. Pada umumnya, kami akan menyambut semua orang yang ingin datang,” tutur Pangeran Khalid bin Bandar Al Saud lagi.