Kementrian Lembaga: BIN

  • HASIL RED SPARKS Vs Pink Spiders Liga Voli Hari Ini: Megawati Absen, Lapis Kedua Buktikan Kualitas!

    HASIL RED SPARKS Vs Pink Spiders Liga Voli Hari Ini: Megawati Absen, Lapis Kedua Buktikan Kualitas!

    Hasil Red Sparks vs Pink Spiders Hari Ini: Megawati Absen, Lapis Kedua Buktikan Kualitas!

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini hasil lengkap pertandingan Red Sparks vs Pink Spiders liga voli korea sabtu 1 Maret 2024.

    Daejeon JungKwanJang Red Sparks berhasil meraih kemenangan dramatis atas Incheon Heungkuk Life Pink Spiders dengan skor 3-2 dalam lanjutan Liga Voli Korea 2024/2025.

    Laga ini berlangsung dalam suasana berbeda karena kedua tim menurunkan pemain lapis kedua.

    Hal tersebut didugag untuk menghindari risiko cedera menjelang babak Grand Final dan Playoff.

    Dalam pertandingan ini, Red Sparks tidak diperkuat oleh Megawati Hangestri dan beberapa pemain intinya.

    Tim tampil dengan formasi pemain muda seperti Kim Chae Na, Park Hye Min, Jeon Da Bin, Lee Seon Woo, Lee Ye Dam, Lee Ji Soo.

    Sementara Pink Spiders juga menurunkan pemain pelapis seperti Kim Da Eun, Park Su Yeon, Choi Eun Ji, Pyeon Ji Su, Lim Hye Rim, dan Moon Ji Yun.

    Pink Spiders memulai set pertama dengan keunggulan 3-1, tetapi Red Sparks mampu bangkit dan memimpin 9-5.

    Meskipun sempat unggul 11-7, Pink Spiders mengejar dan menyamakan skor 12-12.

    Laga berjalan ketat hingga Pink Spiders akhirnya mengunci kemenangan di set pertama dengan skor 25-23.

    Pada set kedua, Pink Spiders tampil dominan dengan keunggulan awal 8-3.

    Red Sparks sempat mengejar hingga 11-12, tetapi kesalahan dari Lee Seon Woo membuat Pink Spiders kembali menjauh dan menutup set dengan skor 25-21.

    Tidak ingin menyerah begitu saja, Red Sparks bangkit di set ketiga.

    Performa apik dari para pemain muda membuat mereka mampu menang meyakinkan dengan skor 25-18.

    Momentum ini berlanjut ke set keempat, di mana Red Sparks tampil semakin agresif dan sukses memaksakan set penentuan setelah menang 25-13.

    Di set kelima yang berlangsung sengit, Red Sparks sempat tertinggal, tetapi Jeon Da Bin berhasil menyamakan skor menjadi 7-7.

    Setelah itu, Red Sparks unggul 9-7, tetapi Pink Spiders terus menempel ketat.

    Pada akhirnya, Red Sparks menutup laga dengan kemenangan 15-11, memastikan kemenangan 3-2 dalam duel ini.

    Kemenangan ini membuktikan bahwa Red Sparks tetap solid meski tanpa para pemain intinya.

    Kini mereka bersiap menghadapi pertandingan berikutnya di babak Playoff. (*)

  • 5
                    
                        Pihak Kades Kohod Sebut Menteri KKP Ngaco soal Denda Rp 48 M
                        Regional

    5 Pihak Kades Kohod Sebut Menteri KKP Ngaco soal Denda Rp 48 M Regional

    Pihak Kades Kohod Sebut Menteri KKP Ngaco soal Denda Rp 48 M
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Kepala Desa Kohod, Arsin bin Asip, membantah telah dikenakan denda sebesar Rp 48 miliar dan sanggup membayarnya terkait kasus pembangunan pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang, Banten.
    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan bahwa pihaknya telah menjatuhkan sanksi denda tersebut kepada pelaku pembangunan pagar laut di wilayah tersebut.
    Belum Menerima Pemberitahuan Resmi
    Kuasa hukum Arsin, Yunihar Arsyad, menegaskan bahwa kliennya hingga saat ini belum menerima surat resmi terkait denda yang disebutkan. Pernyataan tersebut disampaikan melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com pada Sabtu (1/3/2025).
    “Pernyataan Menteri KKP ngaco itu,” kata Yunihar.
    Menurutnya, informasi mengenai denda tersebut baru diketahui melalui pemberitaan di media, tanpa ada pemberitahuan resmi kepada pihaknya.
    “Kami belum tahu dan belum menerima pemberitahuan resminya,” lanjut Yunihar.
    Ia juga menegaskan bahwa jika surat resmi telah diterima, pihaknya akan mengkaji dan mendiskusikan langkah selanjutnya dengan kliennya.
    “Akan kami sampaikan dengan klien mengingat klien saat ini di dalam tahanan,” ujar Yunihar.
    Sanksi Denda dari Kementerian KP
    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan bahwa ada dua pelaku yang dikenai sanksi denda, yakni kepala desa berinisial A dan perangkat desa berinisial T.
    Menurut Sakti, pihak Arsin telah membuat pernyataan kesanggupan untuk membayar denda tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Jadwal Buka Puasa Ramadhan Kota Jabodetabek 1 Maret 2025
                        Megapolitan

    8 Jadwal Buka Puasa Ramadhan Kota Jabodetabek 1 Maret 2025 Megapolitan

    Jadwal Buka Puasa Ramadhan Kota Jabodetabek 1 Maret 2025
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Hari Sabtu (01/03/2025), umat Islam memasuki ibadah puasa hari ke-1 Ramadhan 1446 Hijriah. Selamat menjalankan rangkaian ibadah puasa, semoga senantiasa sehat dan mampu menyelesaikan ibadah puasa hingga akhir.
    Setiap wilayah seluruh Indonesia memiliki masing-masing jadwal imsak sebagai pengingat sahur dan
    jadwal buka puasa
    sebagai pengingat berbuka.
    Kompas.com menyediakan informasi jadwal imsak dan berbuka puasa setiap hari hingga akhir Ramadhan berdasarkan situs resmi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama.
    Berikut jadwal imsakiyah dan
    buka puasa
    bagi Anda yang berada di wilayah Jabodetabek:
    1 Ramadhan 1446 H (01/03/2025)
    Kabupaten Serang
    Kabupaten Tangerang
    Kota Serang
    Kota Tangerang
    Kota Tangerang Selatan
    Kabupaten Bekasi
    Kabupaten Bogor
    Kota Bekasi
    Kota Bogor
    Kota Depok
    Kota Jakarta
    Bagi Anda yang sedang menanti berbuka puasa, berdoa sebelum berbuka adalah salah satu anjuran dalam Islam.
    Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, ada dua pendapat mengenai doa buka
    puasa Ramadhan
    .
    Doa berbuka puasa yang pertama diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, yakni:
    Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru in syaa’allah
    “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insya Allah.”
    Versi kedua diriwayatkan dari Mu’adz bin Zuhroh, yakni:
    Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu
    “Ya Allah, hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.”
    Umat Islam atau muslim bisa memilih untuk membaca salah satu di antara dua doa buka puasa itu.
    Berbuka adalah waktu yang paling dinanti ketika puasa Ramadhan.
    Buka puasa
    (iftar) dilakukan ketika matahari terbenam atau memasuki waktu maghrib.
    Sambil menunggu berbuka, beberapa umat Islam biasanya akan berkumpul di masjid untuk mengikuti pengajian atau mendengarkan ceramah.
    Tak sedikit juga umat Islam yang berkumpul dengan keluarga atau teman lama untuk buka puasa bersama.
    Tak sekadar makan dan minum, ada beberapa sunah buka puasa yang perlu diketahui.
    1. Menyegerakan berbuka puasa
    Menyegerakan berbuka puasa pada awal waktunya termasuk hal yang dianjurkan. Hal ini sebagaimana anjuran Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik:
    “Manusia masih berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”
    2. Berbuka sebelum shalat maghrib
    Saat berbuka puasa, Rasulullah SAW lebih dulu menyantap buah kurma, baru kemudian menunaikan shalat maghrib.
    Hal ini tertuang dalam hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik berikut:
    “Rasulullah SAW biasanya berbuka puasa dengan menyantap beberapa buah kurma segar (rutab) sebelum mendirikan shalat maghrib. Apabila tidak ada kurma segar, ia menyantap beberapa buah kurma kering (tamr). Jika tidak ada kurma, ia meneguk beberapa tegukan air.”
    3. Berbuka dengan kurma
    Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Salman bin ‘Amir, disebutkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk berbuka dengan kurma.
    Sebab, kurma merupakan buah yang mengandung keberkahan.
    “Rasululah SAW bersabda: ‘Apabila salah seorang dari kalian berbuka puasa, maka berbuka puasalah dengan kurma. Karena sungguh kurma itu berkah. Jika dia tidak mendapatkan kurma, maka minumlah air, karena sungguh air itu menyucikan’.”
    Puasa Ramadhan adalah amalan wajib yang paling utama dan bentuk ketaatan seorang muslim kepada Allah Swt.
    Kewajiban puasa ini tertuang dalam Surat Al Baqarah ayat 183 sebagai berikut:
    “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
    Adapun puasa termasuk amalan paling utama karena dikhususkan untuk Allah, sebagaimana dalam hadis qudsi berikut:
    “Rasulullah SAW bersabda: ‘Allah Swt berfirman: Semua amal ibadah anak Adam untuk mereka sendiri kecuali puasa. Sesungguhnya puasa untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya’.”
    Selain bernilai pahala, puasa Ramadhan juga memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah pengampunan dosa. Allah Swt akan mengampuni dosa orang yang berpuasa secara sungguh-sungguh dan pengharapan rida Allah, dengan menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan atau mengurangi pahala puasa.
    Hal ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Imam Bukhari dan Muslim:
    “Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh kesadaran iman dan pengharapan (terhadap Allah) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
    Pemerintah menetapkan bahwa awal puasa 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan awal Ramadhan ini merupakan hasil sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama sejumlah organisasi masyarakat Islam pada Jumat (28/02/2025).
    Jadwal imsakiyah dan buka puasa selengkapnya bagi Anda yang berada di wilayah Jabodetabek dapat dilihat di link berikut :
    Untuk mengetahui waktu buka puasa, waktu imsak, dan waktu shalat di provinsi atau kota lain, silakan klik Jadwal Imsakiyah seluruh Indonesia di
    https://www.kompas.com/ramadhan/jadwal-imsakiyah
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Jadwal Buka Puasa Ramadhan Kota Tangerang 1 Maret 2025
                        Megapolitan

    3 Jadwal Buka Puasa Ramadhan Kota Tangerang 1 Maret 2025 Megapolitan

    Jadwal Buka Puasa Ramadhan Kota Tangerang 1 Maret 2025
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Hari Sabtu (01/03/2025), umat Islam memasuki ibadah puasa hari ke-1 Ramadhan 1446 Hijriah. Selamat menjalankan rangkaian ibadah puasa, semoga senantiasa sehat dan mampu menyelesaikan ibadah puasa hingga akhir.
    Setiap wilayah seluruh Indonesia memiliki masing-masing jadwal imsak sebagai pengingat sahur dan
    jadwal buka puasa
    sebagai pengingat berbuka.
    Kompas.com menyediakan informasi jadwal imsak dan berbuka puasa setiap hari hingga akhir Ramadhan berdasarkan situs resmi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama.
    Berikut jadwal imsakiyah dan
    buka puasa
    bagi Anda yang berada di wilayah Tangerang:
    1 Ramadhan 1446 H (01/03/2025)
    Kabupaten Serang
    Kabupaten Tangerang
    Kota Serang
    Kota Tangerang
    Kota Tangerang Selatan
    Bagi Anda yang sedang menanti berbuka puasa, berdoa sebelum berbuka adalah salah satu anjuran dalam Islam.
    Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, ada dua pendapat mengenai doa buka
    puasa Ramadhan
    .
    Doa berbuka puasa yang pertama diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, yakni:
    Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru in syaa’allah
    “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insya Allah.”
    Versi kedua diriwayatkan dari Mu’adz bin Zuhroh, yakni:
    Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu
    “Ya Allah, hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.”
    Umat Islam atau muslim bisa memilih untuk membaca salah satu di antara dua doa buka puasa itu.
    Berbuka adalah waktu yang paling dinanti ketika puasa Ramadhan.
    Buka puasa
    (iftar) dilakukan ketika matahari terbenam atau memasuki waktu maghrib.
    Sambil menunggu berbuka, beberapa umat Islam biasanya akan berkumpul di masjid untuk mengikuti pengajian atau mendengarkan ceramah.
    Tak sedikit juga umat Islam yang berkumpul dengan keluarga atau teman lama untuk buka puasa bersama.
    Tak sekadar makan dan minum, ada beberapa sunah buka puasa yang perlu diketahui.
    1. Menyegerakan berbuka puasa
    Menyegerakan berbuka puasa pada awal waktunya termasuk hal yang dianjurkan. Hal ini sebagaimana anjuran Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik:
    “Manusia masih berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”
    2. Berbuka sebelum shalat maghrib
    Saat berbuka puasa, Rasulullah SAW lebih dulu menyantap buah kurma, baru kemudian menunaikan shalat maghrib.
    Hal ini tertuang dalam hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik berikut:
    “Rasulullah SAW biasanya berbuka puasa dengan menyantap beberapa buah kurma segar (rutab) sebelum mendirikan shalat maghrib. Apabila tidak ada kurma segar, ia menyantap beberapa buah kurma kering (tamr). Jika tidak ada kurma, ia meneguk beberapa tegukan air.”
    3. Berbuka dengan kurma
    Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Salman bin ‘Amir, disebutkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk berbuka dengan kurma.
    Sebab, kurma merupakan buah yang mengandung keberkahan.
    “Rasululah SAW bersabda: ‘Apabila salah seorang dari kalian berbuka puasa, maka berbuka puasalah dengan kurma. Karena sungguh kurma itu berkah. Jika dia tidak mendapatkan kurma, maka minumlah air, karena sungguh air itu menyucikan’.”
    Puasa Ramadhan adalah amalan wajib yang paling utama dan bentuk ketaatan seorang muslim kepada Allah Swt.
    Kewajiban puasa ini tertuang dalam Surat Al Baqarah ayat 183 sebagai berikut:
    “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
    Adapun puasa termasuk amalan paling utama karena dikhususkan untuk Allah, sebagaimana dalam hadis qudsi berikut:
    “Rasulullah SAW bersabda: ‘Allah Swt berfirman: Semua amal ibadah anak Adam untuk mereka sendiri kecuali puasa. Sesungguhnya puasa untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya’.”
    Selain bernilai pahala, puasa Ramadhan juga memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah masuk surga melalui pintu khusus. Orang yang berpuasa juga akan mendapat keistimewaan untuk masuk surga melalui pintu khusus yang diberi nama Ar-Rayyan. Diketahui, pintu Ar-Rayyan tidak bisa dimasuki oleh siapa pun kecuali orang yang berpuasa.
    Hal ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Sahl berikut:
    “Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pintu yang diberi nama Ar-Rayyan, yang melaluinya orang-orang berpuasa masuk ke surga di hari kiamat. Pintu itu tidak dilalui oleh siapa pun selain mereka.
    Di akhirat nanti dilakukan pemanggilan: Di mana orang-orang yang berpuasa? Lalu, mereka berdiri dan tidak ada seorang pun masuk melalui pintu itu. Apabila mereka telah masuk pintu itu ditutup sehingga tidak ada seorang pun masuk melaluinya.”
    Pemerintah menetapkan bahwa awal puasa 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan awal Ramadhan ini merupakan hasil sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama sejumlah organisasi masyarakat Islam pada Jumat (28/02/2025).
    Jadwal imsakiyah dan buka puasa selengkapnya bagi Anda yang berada di wilayah Tangerang dapat dilihat di link berikut :
    Untuk mengetahui waktu buka puasa, waktu imsak, dan waktu shalat di provinsi atau kota lain, silakan klik Jadwal Imsakiyah seluruh Indonesia di
    https://www.kompas.com/ramadhan/jadwal-imsakiyah
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Jadwal Buka Puasa Ramadhan Kota Bogor 1 Maret 2025
                        Megapolitan

    10 Jadwal Buka Puasa Ramadhan Kota Bogor 1 Maret 2025 Megapolitan

    Jadwal Buka Puasa Ramadhan Kota Bogor 1 Maret 2025
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Hari Sabtu (01/03/2025), umat Islam memasuki ibadah puasa hari ke-1 Ramadhan 1446 Hijriah. Selamat menjalankan rangkaian ibadah puasa, semoga senantiasa sehat dan mampu menyelesaikan ibadah puasa hingga akhir.
    Setiap wilayah seluruh Indonesia memiliki masing-masing jadwal imsak sebagai pengingat sahur dan
    jadwal buka puasa
    sebagai pengingat berbuka.
    Kompas.com menyediakan informasi jadwal imsak dan berbuka puasa setiap hari hingga akhir Ramadhan berdasarkan situs resmi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama.
    Berikut jadwal imsakiyah dan
    buka puasa
    bagi Anda yang berada di wilayah Bogor:
    1 Ramadhan 1446 H (01/03/2025)
    Kabupaten Bogor
    Kota Bogor
    Bagi Anda yang sedang menanti berbuka puasa, berdoa sebelum berbuka adalah salah satu anjuran dalam Islam.
    Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, ada dua pendapat mengenai doa buka
    puasa Ramadhan
    .
    Doa berbuka puasa yang pertama diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, yakni:
    Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru in syaa’allah
    “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insya Allah.”
    Versi kedua diriwayatkan dari Mu’adz bin Zuhroh, yakni:
    Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu
    “Ya Allah, hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.”
    Umat Islam atau muslim bisa memilih untuk membaca salah satu di antara dua doa buka puasa itu.
    Berbuka adalah waktu yang paling dinanti ketika puasa Ramadhan.
    Buka puasa
    (iftar) dilakukan ketika matahari terbenam atau memasuki waktu maghrib.
    Sambil menunggu berbuka, beberapa umat Islam biasanya akan berkumpul di masjid untuk mengikuti pengajian atau mendengarkan ceramah.
    Tak sedikit juga umat Islam yang berkumpul dengan keluarga atau teman lama untuk buka puasa bersama.
    Tak sekadar makan dan minum, ada beberapa sunah buka puasa yang perlu diketahui.
    1. Menyegerakan berbuka puasa
    Menyegerakan berbuka puasa pada awal waktunya termasuk hal yang dianjurkan. Hal ini sebagaimana anjuran Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik:
    “Manusia masih berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”
    2. Berbuka sebelum shalat maghrib
    Saat berbuka puasa, Rasulullah SAW lebih dulu menyantap buah kurma, baru kemudian menunaikan shalat maghrib.
    Hal ini tertuang dalam hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik berikut:
    “Rasulullah SAW biasanya berbuka puasa dengan menyantap beberapa buah kurma segar (rutab) sebelum mendirikan shalat maghrib. Apabila tidak ada kurma segar, ia menyantap beberapa buah kurma kering (tamr). Jika tidak ada kurma, ia meneguk beberapa tegukan air.”
    3. Berbuka dengan kurma
    Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Salman bin ‘Amir, disebutkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk berbuka dengan kurma.
    Sebab, kurma merupakan buah yang mengandung keberkahan.
    “Rasululah SAW bersabda: ‘Apabila salah seorang dari kalian berbuka puasa, maka berbuka puasalah dengan kurma. Karena sungguh kurma itu berkah. Jika dia tidak mendapatkan kurma, maka minumlah air, karena sungguh air itu menyucikan’.”
    Puasa Ramadhan adalah amalan wajib yang paling utama dan bentuk ketaatan seorang muslim kepada Allah Swt.
    Kewajiban puasa ini tertuang dalam Surat Al Baqarah ayat 183 sebagai berikut:
    “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
    Adapun puasa termasuk amalan paling utama karena dikhususkan untuk Allah, sebagaimana dalam hadis qudsi berikut:
    “Rasulullah SAW bersabda: ‘Allah Swt berfirman: Semua amal ibadah anak Adam untuk mereka sendiri kecuali puasa. Sesungguhnya puasa untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya’.”
    Selain bernilai pahala, puasa Ramadhan juga memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah masuk surga melalui pintu khusus. Orang yang berpuasa juga akan mendapat keistimewaan untuk masuk surga melalui pintu khusus yang diberi nama Ar-Rayyan. Diketahui, pintu Ar-Rayyan tidak bisa dimasuki oleh siapa pun kecuali orang yang berpuasa.
    Hal ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Sahl berikut:
    “Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pintu yang diberi nama Ar-Rayyan, yang melaluinya orang-orang berpuasa masuk ke surga di hari kiamat. Pintu itu tidak dilalui oleh siapa pun selain mereka.
    Di akhirat nanti dilakukan pemanggilan: Di mana orang-orang yang berpuasa? Lalu, mereka berdiri dan tidak ada seorang pun masuk melalui pintu itu. Apabila mereka telah masuk pintu itu ditutup sehingga tidak ada seorang pun masuk melaluinya.”
    Pemerintah menetapkan bahwa awal puasa 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan awal Ramadhan ini merupakan hasil sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama sejumlah organisasi masyarakat Islam pada Jumat (28/02/2025).
    Jadwal imsakiyah dan buka puasa selengkapnya bagi Anda yang berada di wilayah Bogor dapat dilihat di link berikut :
    Untuk mengetahui waktu buka puasa, waktu imsak, dan waktu shalat di provinsi atau kota lain, silakan klik Jadwal Imsakiyah seluruh Indonesia di
    https://www.kompas.com/ramadhan/jadwal-imsakiyah
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Islam dan Budaya: Menyambut Bulan Ramadan dengan Tradisi Meugang dan Megengan

    Islam dan Budaya: Menyambut Bulan Ramadan dengan Tradisi Meugang dan Megengan

    Ramadan bukan hanya tentang aspek fisik, tetapi juga merupakan kesempatan untuk membersihkan hati, memperdalam spiritualitas, dan mempererat hubungan sosial. Dalam momen yang penuh ampunan ini, umat Islam berusaha meraih pahala sebanyak-banyaknya dan menumbuhkan rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh-Nya. 

    Hal ini tertuang pada Q.S.al-Baqarah [2]:183.

    يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

    Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Q.S.al-Baqarah:183).

    Menurut Abdullah bin Mas’ud, apabila suatu ayat telah dimulai dengan panggilan kepada orang yang percaya, sebelum sampai hingga akhirnya kita sudah tahu bahwa ayat ini mengandung perihal yang penting atau larangan yang berat. Oleh karena itu, ayat ini menegaskan bahwa puasa di bulan Ramadan merupakan suatu hal yang wajib.

    Bahkan Nabi SAW memiliki cara tersendiri dalam menyambut bulan suci Ramadan dengan memperbanyak puasa sunah di bulan Syakban. Salah satu riwayat yang masyhur diceritakan Sayyidah Aisyah radliyallahu ‘anha, bahwa Nabi SAW mengisi bulan Syakban dengan memperbanyak berpuasa.

    .ْمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
    . َ أَخْرَجَه ُ الْبُخَارِي ُّ وَمُسْلِم

    Tidaklah aku melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh kecuali Ramadan dan aku tidak melihat beliau berpuasa sebanyak pada bulan Syakban. (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

    Hadis di atas setidaknya memunculkan nilai-nilai yang baik dalam menyambut bulan suci Ramadan. Uniknya terdapat tradisi tersendiri di kalangan masyarakat dalam menyambut bulan suci Ramadan dengan mengakulturasikannya pada budaya. Tradisi meugang di Aceh dan megengan di Jawa adalah dua contoh ritual budaya yang mendalam dan sangat dihargai oleh masyarakat setempat, terutama dalam konteks menyambut bulan Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha. 

    Kedua tradisi ini menggabungkan dimensi sosial, budaya, dan keagamaan yang saling berkaitan, menciptakan sebuah kesempatan untuk mempererat hubungan sosial, menunjukkan rasa syukur, dan mempersiapkan diri secara spiritual untuk menjalani ibadah puasa.

    Tradisi Meugang di Aceh

    Meugang merupakan tradisi yang dilaksanakan pada tiga waktu utama, menjelang Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha. Pada hari-hari tersebut, masyarakat Aceh melakukan pemotongan hewan seperti sapi atau kambing yang dibeli secara kolektif. Setelah penyembelihan dilakukan sesuai dengan prosedur syar’i, daging hewan tersebut dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar. 

    Pembagian daging ini memiliki makna simbolis berupa rasa kebersamaan dan berbagi, terutama kepada mereka yang kurang mampu, yang menjadikan meugang sebagai bentuk solidaritas sosial yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Aceh.

    Terdapat empat model yang dipraktikkan masyarakat Aceh dalam menyediakan daging untuk meugang. Pertama, acara meuripee, di mana masyarakat mengumpulkan uang untuk membeli hewan sembelihan yang kemudian dibagikan sesuai kontribusi peserta. Kedua, membeli daging pada agen yang akan menyembelih hewan pada hari meugang, dengan daging dibagikan dalam bentuk tumpok (campuran daging, tulang, dan kulit). 

    Ketiga, membeli daging di pasar, di mana pedagang daging menjualnya dengan harga yang lebih tinggi, dan berbagai kalangan membelinya sesuai status sosial mereka. Keempat, beberapa masyarakat memilih menyembelih ayam atau bebek yang dipelihara sendiri, biasanya oleh mereka yang kurang mampu, sebagai alternatif untuk merayakan meugang.

    Tradisi Megengan di Jawa

    Sama halnya dengan meugang, tradisi megengan dilakukan beberapa hari sebelum Ramadan, biasanya melalui acara makan besar bersama keluarga besar atau tetangga, dengan hidangan khas seperti nasi, lauk-pauk, dan hidangan tradisional lainnya. Selain makan bersama, tradisi ini juga mencakup kegiatan bersih-bersih rumah dan desa, serta menghias rumah dengan ornamen khas. 

    Dimensi sosial dari megengan terletak pada kebersamaan yang tercipta antara anggota keluarga dan masyarakat sekitar. Acara makan bersama menjadi ajang untuk mempererat hubungan sosial antar individu dan memperkuat rasa kebersamaan dalam komunitas.  Selain itu, megengan juga melibatkan pembagian makanan kepada tetangga atau mereka yang kurang mampu, menunjukkan solidaritas sosial yang kuat di kalangan masyarakat Jawa.

    Secara keagamaan, megengan memiliki makna sebagai bentuk rasa syukur dan kesiapan untuk menjalankan ibadah puasa. Makanan yang disajikan dalam acara megengan tidak hanya berfungsi sebagai hidangan fisik, tetapi juga sebagai simbol persiapan batin untuk menahan nafsu dan menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesabaran. 

    Dalam banyak kasus, acara megengan juga disertai dengan doa bersama sebagai bentuk harapan agar bulan Ramadan dapat dijalani dengan baik dan penuh berkah.

    Kesamaan antara Meugang dan Megengan

    Titik temu meugang dan megengan terletak pada dimensi sosial dan keagamaan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Aceh dan Jawa. Kedua tradisi ini berfungsi sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial antar individu dalam komunitas, sambil menunjukkan rasa syukur dan berbagi kebahagiaan. Keduanya juga mengandung makna spiritual yang mendalam, yang mengingatkan umat Islam akan pentingnya berpuasa dan menahan diri. 

    Baik meugang maupun megengan mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan ketaatan kepada Allah Swt, serta mempersiapkan umat Islam untuk menjalani ibadah puasa dengan penuh kesabaran dan pengendalian diri. Selain itu, kedua tradisi ini juga memberikan dampak positif pada sector ekonomi, dengan mendorong perputaran ekonomi lokal, terutama bagi pedagang dan peternak.

    Dengan demikian, baik meugang maupun megengan tidak hanya berfungsi sebagai tradisi budaya, tetapi juga sebagai manifestasi dari ajaran Islam yang mengajarkan kebersamaan, rasa syukur, dan persiapan spiritual dalam menjalankan ibadah puasa. 

    *Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI)

  • Pembunuhan Sadis di Sanggau Kalbar, Korban Dijerat Tali Jemuran Gegara Tolak Berhubungan Badan – Halaman all

    Pembunuhan Sadis di Sanggau Kalbar, Korban Dijerat Tali Jemuran Gegara Tolak Berhubungan Badan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Sanggau berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

    Dalam konferensi pers pada Jumat (28/2/2025), Wakapolres Sanggau bersama jajaran kepolisian memaparkan kronologi dan motif di balik kejadian tragis ini.

    Kejadian bermula pada Kamis (27/2/2025), sekira pukul 07.30 WIB, ketika tersangka AG alias A Bin AS bertemu dengan rekannya DS di Pasar Nekut.

    Setelah itu, DS mengajak AG ke rumahnya di Dusun Balai Karangan untuk mengonsumsi narkoba jenis sabu.

    Sekira pukul 10.00 WIB, AG, DS, dan beberapa orang lainnya, termasuk korban L, mengonsumsi sabu di rumah DS.

    Setelah selesai, DS meminta AG untuk mencari sayur sebagai tambahan lauk makan.

    AG kemudian mengajak korban L ke rumahnya dengan alasan ingin mengambil daun ubi.

    Setibanya di rumah AG, korban menolak ajakan tersangka untuk berhubungan badan, yang memicu kemarahan AG.

    AG mengambil tali jemuran yang ada di belakang rumahnya dan menjerat leher korban dari belakang saat korban sedang jongkok.

    Untuk memastikan korban tidak bisa melawan, AG menginjak pundak korban hingga kehabisan napas.

    Setelah korban tidak bergerak, AG kembali ke dalam rumah untuk mengambil pisau dan kemudian menusuk serta menyayat leher korban sebanyak 4 hingga 6 kali.

    Setelah memastikan korban telah meninggal, AG mengikat tangan dan kaki korban, lalu menyeret jasadnya ke hutan di belakang rumah sejauh 10 hingga 15 meter dan menutupinya dengan dedaunan.

    AG juga membersihkan bekas darah di tempat kejadian dan mencuci tubuhnya untuk menghilangkan sisa darah.

    Wakapolres Sanggau, Kompol Yafet Efraim Patabang mengatakan, motif utama pembunuhan ini adalah sakit hati.

    Tersangka merasa tersinggung setelah korban menolak ajakannya untuk berhubungan badan.

    “Dari hasil pemeriksaan, tersangka juga mengakui bahwa dirinya dalam kondisi terpengaruh narkoba saat melakukan aksinya,” ujar Kompol Yafet.

    Polisi menemukan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, termasuk tali tambang, pisau, pakaian milik korban dan pelaku, serta ember plastik.

    AG dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, yang mengancam pidana penjara paling lama lima belas tahun.

    Saat ini, tersangka telah diamankan di Mapolres Sanggau dan akan menjalani proses hukum lebih lanjut.

    Kepolisian masih mendalami kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pembunuhan Sadis di Sanggau Kalbar, Korban Dijerat Tali Jemuran Gegara Tolak Berhubungan Badan – Halaman all

    Kronologi dan Motif Pembunuhan Sadis di Sanggau Kalbar, Berawal Pesta Sabu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SANGGAU – Sebuah kasus pembunuhan sadis mengguncang Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

    Polres setempat berhasil mengungkap kronologi kejadian yang dipicu oleh sakit hati dan pengaruh narkoba.

    Tersangka, AG alias A Bin AS, diduga membunuh korban L dengan cara yang keji setelah penolakan korban untuk berhubungan badan.

    Wakapolres Sanggau, kasus ini bermula pada Kamis, 27 Februari 2025, sekitar pukul 07.30 WIB saat tersangka AG bertemu dengan rekannya, DS, di Pasar Nekut.

    DS kemudian mengajak AG ke rumahnya di Dusun Balai Karangan untuk mengonsumsi narkoba jenis sabu.

    Tidak lama setelah itu, DS meminta AG untuk mengambil paket sabu dari seseorang berinisial Aris.

    Sekitar pukul 10.00 WIB, AG, DS, dan beberapa orang lainnya, termasuk korban L, mengonsumsi sabu di rumah DS.

    Aksi Kejam di Balik Penolakan Korban

    Setelah selesai mengonsumsi sabu, DS meminta AG untuk mencari sayur sebagai tambahan lauk makan.

    AG kemudian mengajak korban L ke rumahnya dengan alasan ingin mengambil daun ubi.

    Sesampainya di rumah, AG diduga mencoba mengajak korban untuk berhubungan badan namun korban menolak dengan alasan sudah memiliki DS.

    Penolakan tersebut memicu kemarahan AG, yang kemudian merencanakan aksi kejamnya.

    Kronologi Pembunuhan yang Mengerikan

    AG mengambil tali jemuran sepanjang tiga meter yang ada di belakang rumahnya.

    Saat korban sedang jongkok memetik daun ubi, AG menjerat leher korban dari belakang.

    Untuk memastikan korban tidak bisa melawan, AG menginjak pundak korban dengan kaki kanannya selama beberapa menit hingga korban kehabisan napas.

    Tidak berhenti di situ, AG masuk ke dalam rumah untuk mengambil pisau.

    Ia kembali ke lokasi dan dengan keji menusuk serta menyayat leher korban sebanyak 4 hingga 6 kali.

    Setelah memastikan korban telah meninggal dunia, AG mengikat tangan dan kaki korban, lalu menyeret jasadnya ke hutan di belakang rumah sejauh 10 hingga 15 meter.

    Jasad korban ditutupi dengan dedaunan agar tidak segera ditemukan.

    Upaya Menghilangkan Jejak

    Untuk menghilangkan jejak, AG membersihkan bekas darah menggunakan ember berisi air, bolak-balik dari tempat kejadian ke dalam rumah.

    Setelah itu, ia mencuci tubuhnya di kamar mandi guna menghilangkan sisa darah yang menempel.

    Dalam penyelidikan, polisi menemukan bahwa motif utama pembunuhan ini adalah sakit hati. 

    “Tersangka AG merasa tersinggung setelah korban menolak ajakannya untuk berhubungan badan. Dari hasil pemeriksaan, tersangka juga mengakui bahwa dirinya dalam kondisi terpengaruh narkoba saat melakukan aksinya,” ujar Kompol Yafet.

    Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian yakni tali tambang plastik warna putih sepanjang sekitar 2 meter, bilah pisau warna silver, satu unit motor Yamaha Soul GT warna biru putih.

    Kemudian, pakaian milik korban dan pelaku, ember plastik warna hitam, gerobak merah yang digunakan untuk mengambil tali

    Atas perbuatannya, AG dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, yang mengancam hukuman penjara paling lama 15 tahun.

    Hingga saat ini, tersangka telah diamankan di Mapolres Sanggau dan akan menjalani proses hukum lebih lanjut. (Tribun Pontianak/Jamaludin)

  • Mengapa Perlu Bangun Subuh?

    Mengapa Perlu Bangun Subuh?

    Mengapa kita masih sulit bangun subuh, padahal sudah banyak pembahasan mengenai manfaat bangun subuh?

    Bangun subuh bukan sekadar rutinitas, tetapi kebiasaan yang membawa banyak manfaat secara spiritual, kesehatan, dan produktivitas. Sayangnya, banyak orang belum menyadari betapa berharganya waktu subuh dan lebih memilih terlelap dibanding memulai hari dengan penuh energi dan keberkahan.

    Bangun subuh bukan hanya perintah agama, tetapi juga rahasia kesuksesan banyak tokoh besar. Dari sisi Islam, Rasulullah SAW telah menekankan keberkahan waktu pagi. Ilmu kesehatan modern pun membuktikan bangun lebih awal meningkatkan kualitas hidup secara signifikan. Orang-orang sukses di berbagai bidang juga memanfaatkan waktu subuh untuk berpikir, merencanakan hari, dan melakukan aktivitas produktif. Jadi, mengapa kita masih ragu untuk memulai kebiasaan ini?

    Pembahasan ini dimulai dari pertanyaan sederhana: kenapa sih harus bangun subuh? Tentu alasan utamanya adalah kewajiban untuk salat subuh bagi setiap muslim. Akan tetapi realitanya tidak sesederhana itu. Masih banyak muslim yang menganggap remeh kewajiban ini dan meninggalkan salat subuh dengan berbagai macam alasan, seperti kelelahan, tidur terlalu larut, atau merasa tidak ada kegiatan setelah subuh.

    Apa yang terjadi ketika kita bangun saat  awal pagi dan menunaikan kewajiban salat subuh tepat waktu? Banyak hal positif yang bisa dirasakan dengan bangun pagi, seperti badan yang lebih fresh karena ritme tidur yang lebih baik, memperbaiki metabolisme tubuh, udara pagi yang lebih segar dan menjadikan kita lebih bersemangat menjalani hari. Dengan bangun pagi, kita juga memiliki lebih banyak waktu untuk bersiap menjalani hari, kita bisa menggunakan waktu pagi untuk menyusun agenda atau daftar tugas, berkreasi, mengulang pelajaran, atau berkumpul sejenak bersama keluarga sebelum menuju ke tempat masing-masing.

    Dari sisi psikologis, bangun saat awal pagi juga dapat mengurangi stres yang timbul karena tekanan tugas atau pekerjaan. Pagi hari adalah waktu yang tenang, bebas dari hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari. Saat bangun subuh, seseorang memiliki lebih banyak waktu untuk bersiap tanpa terburu-buru. Ini dapat mengurangi stres dan kecemasan. Bangun lebih awal juga memberi kesempatan pada diri untuk menikmati udara segar, sinar matahari pagi, dan ketenangan sebelum dunia mulai sibuk. Paparan sinar matahari pagi membantu tubuh memproduksi serotonin, hormon yang berperan dalam meningkatkan mood dan kebahagiaan. Hal ini dapat membuat seseorang lebih bersemangat menjalani hari. yang sering muncul akibat tekanan pekerjaan atau tugas harian yang menumpuk. 

    Dikutip dari Universitas Islam Indonesia, penelitian dari Massachusetts General Hospital menunjukkan orang-orang dengan kebiasaan bangun pagi terbukti memiliki tingkat kebahagiaan dan kondisi kesehatan yang lebih baik dibandingkan mereka yang sering tidur terlalu malam dan terlambat bangun di pagi harinya. Mereka melakukan sebuah penelitian dengan memeriksa genom atau informasi genetik setiap individu untuk menentukan hubungan antara gen, waktu bangun tidur yang disukai, dan bagaimana hal tersebut berkaitan dengan kesehatan mereka. Hasil studi menunjukkan orang dengan kebiasaan bangun pagi memiliki kesehatan mental yang lebih baik, indeks massa tubuh yang stabil, serta memiliki risiko penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 yang lebih kecil. Mereka yang memiliki kebiasaan tidur larut malam, memiliki risiko terkena penyakit skizofrenia dan mengalami depresi yang lebih tinggi.

    Beberapa dari kita merasa bangun pagi tidak terlalu penting, karena tidak banyak yang bisa dikerjakan pada pagi hari. Banyak juga yang merasa bingung akan melakukan kegiatan apa setelah subuh jika menjalankannya pada awal waktu. Padahal banyak kegiatan bermanfaat kegiatan bermanfaat yang bisa dilakukan yang dilakukan setelah subuh agar tidak tergoda untuk tidur lagi. 

    Hal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan setelah salat subuh adalah berzikir dan berdoa, sebagaimana Rasulullah SAW biasa duduk berzikir hingga matahari terbit. Diceritakan oleh Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

    Barangsiapa yang salat Subuh berjemaah, kemudian ia duduk–dalam riwayat lain, ia menetap di masjid–untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian ia salat dua rakaat, maka ia akan mendapatkan (pahala), seperti pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna. (HR at-Tirmidzi)

    Zikir pagi dan doa setelah subuh dapat memberikan ketenangan hati serta keberkahan dalam menjalani hari. Selain itu, membaca atau merenungkan Al-Qur’an juga merupakan pilihan yang baik, karena waktu pagi adalah momen terbaik untuk memahami ayat-ayat Allah dan memperkuat roh atau spiritual.

    Selain ibadah, aktivitas fisik, seperti olahraga ringan, juga sangat bermanfaat. Berjalan kaki, joging, atau stretching dapat meningkatkan energi dan kesehatan tubuh, sementara udara pagi yang segar membantu menyegarkan pikiran. Setelah itu, mengikuti kajian atau belajar ilmu bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menambah wawasan, baik melalui kajian daring, membaca buku, atau menonton video edukatif. Tak kalah penting, sarapan sehat juga diperlukan untuk memberikan energi yang cukup dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

    Agar hari lebih terstruktur, kita juga bisa memulai pagi dengan merencanakan aktivitas harian, seperti menulis to-do list atau menyusun agenda kerja. Membersihkan rumah atau kamar juga bisa menjadi kegiatan ringan yang membantu mengusir rasa kantuk sekaligus membuat lingkungan lebih nyaman. Bagi yang memiliki pekerjaan atau tugas akademis, pagi hari merupakan waktu ideal untuk fokus menyelesaikan tugas-tugas penting. Selain itu, memanfaatkan pagi untuk mengembangkan hobi, seperti menulis, melukis, atau membaca buku, juga bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mengisi waktu dengan hal positif. Dengan berbagai aktivitas ini, bangun subuh tidak hanya menjadi kewajiban, juga awal dari hari yang penuh berkah dan produktif.

    Pada akhirnya, bangun pagi bukan hanya kebiasaan yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental, juga memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam Islam. Dengan bangun subuh, seorang muslim dapat menjalankan kewajiban salat tepat waktu, meraih keberkahan pagi, serta memanfaatkan waktu dengan aktivitas yang bermanfaat. Rasulullah SAW telah menegaskan pentingnya waktu pagi dalam sabdanya,”Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi mereka.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah). Hadis ini menunjukkan pagi hari adalah saat yang penuh dengan keberkahan, baik untuk ibadah maupun aktivitas duniawi. Selain itu, bangun pagi juga mengajarkan kedisiplinan, kesungguhan, dan kepedulian terhadap waktu. Oleh karena itu, marilah kita membiasakan diri untuk bangun lebih awal, bukan hanya demi kesehatan dan produktivitas, juga untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih keberkahan dalam hidup.

  • Ramadan Bulan Berkarya

    Ramadan Bulan Berkarya

    Jakarta, Beritasatu.com – Ramadan bukan hanya soal puasa dan ibadah, juga tentang produktivitas. Banyak orang justru lebih aktif dan kreatif pada bulan ini karena dorongan sosial dan spiritual. Dalam bidang ekonomi, permintaan yang tinggi bisa meningkatkan produksi tanpa harus ada perubahan besar dalam kualitasnya. Rasulullah SAW pernah bersabda:

    رُبَّ صَائِــمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْـجُوعِ وَالْعَطَشُ

    “Betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar dan haus.” (HR Ibnu Majah)

    Jadi, puasa bukan sekadar menahan lapar, tetapi bagaimana kita bisa mengambil manfaat dari Ramadan untuk meningkatkan kualitas diri!

    Sekolah Unggulan

    Anggap saja Ramadan sebagai sekolah unggulan. Ada siswa (umat Islam), guru (Allah dan Rasul-Nya), kurikulum (puasa, ibadah, sedekah), dan metode pembelajaran (kesabaran, kedisiplinan, pengendalian diri). Seperti sekolah, ada ujian yang harus dilalui untuk mencapai derajat yang lebih tinggi.

    Allah Swt berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 183:

    يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ‏ ١٨٣

    “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

    Pada bulan ini, kita belajar untuk lebih profesional dalam ibadah dan kehidupan. Ramadan bukan sekadar ritual tahunan, juga tempat kita ditempa agar menjadi pribadi yang lebih baik.

    Titik Awal Perubahan Besar

    Dalam astronomi, teori Big Bang menggambarkan bagaimana alam semesta terbentuk dari ledakan besar. Analogi ini cocok dengan Ramadan. Ia menjadi momentum ledakan perubahan dalam hidup kita. Dari sini, kita bisa terus tumbuh dan berkembang, baik dalam ibadah, ilmu, maupun perilaku.

    Sejarah juga mencatat, banyak peristiwa penting terjadi pada Ramadan:

    Perang Badar (hari ke-17 Ramadan) – kemenangan pertama umat Islam melawan kaum Quraisy.Fathu Makkah (hari ke-10 Ramadan) – penaklukan Makkah tanpa pertumpahan darah.Perang Tabuk – umat Islam menghadapi tantangan besar melawan Romawi.Penaklukan Andalusia – Thariq bin Ziyad dan pasukannya menaklukkan Spanyol dan membawa cahaya Islam ke Eropa.

    Thariq Bin Ziyad berkata kepada pasukannya,”Wahai seluruh pasukan, ke mana kalian hendak lari? Laut berada di belakang kalian dan musuh di depan kalian. Demi Allah, satu-satunya yang kalian miliki saat ini tinggal kejujuran dan kesabaran!”

    Semua ini menunjukkan bahwa Ramadan bukan bulan bermalas-malasan, tetapi bulan penuh aksi dan prestasi!

    Allah juga berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 185:

    شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

    “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).”

    Puasa Bukan Alasan untuk Lemah

    Banyak yang berpikir puasa membuat lemas dan kurang produktif. Justru sebaliknya! Puasa bisa meningkatkan fokus, kesehatan, dan kejernihan berpikir. Ramadan adalah kesempatan emas untuk berkembang dan berkarya.

    Nabi Muhammad SAW bersabda:

    الصِّيَامُ جُنَّةٌ

    “Puasa adalah perisai.” (HR Bukhari dan Muslim)

    Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:

    إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ

    “Di surga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan. Pada hari kiamat, hanya orang-orang yang berpuasa yang akan masuk melaluinya.” (HR Bukhari dan Muslim)

    Lihat saja bagaimana Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada Ramadan dengan perintah: iqra! (bacalah!). Ini bukan sekadar ajakan membaca, tetapi juga berkarya. Arab yang sebelumnya terbelakang, setelah menerima Al-Qur’an, berubah menjadi peradaban besar yang melahirkan ilmuwan hebat, seperti Ibnu Sina dan Al-Khawarizmi.

    Hadis lain menyebutkan:

    مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

    “Barang siapa yang berpuasa pada Ramadan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim)

    Mari Berkarya Selama Ramadan!

    Puasa adalah ladang pahala dan momen emas untuk berkarya. Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk berbagi dengan sabdanya:

    مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

    “Barang siapa memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

    Ramadan juga merupakan bulan penuh ampunan. Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda:

    مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

    “Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatulkadar dengan iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)

    Maka, mari manfaatkan Ramadan ini untuk berkarya. Jangan hanya berlalu dengan ibadah rutin, tetapi jadikan momen ini untuk meningkatkan produktivitas dan memberi manfaat bagi orang lain.

    Selamat datang Ramadan. Bulan penuh berkah, bulan penuh karya.

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).