Kementrian Lembaga: BI

  • Bos BI Prediksi Ekonomi Global Loyo di Bawah 3% Gegara Tarif Trump

    Bos BI Prediksi Ekonomi Global Loyo di Bawah 3% Gegara Tarif Trump

    Jakarta

    Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada 2025 bakal loyo, bahkan turun di bawah 3%. Pelemahan ini dipicu meluasnya implementasi tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    “Perekonomian dunia melemah sejalan dengan meluasnya implementasi tarif resiprokal AS. Sejak 7 Agustus 2025 tarif resiprokal AS meluas dari 44 negara menjadi 70 negara dengan tarif kepada sebagian negara seperti India dan Swiss lebih tinggi dari pengumuman semula,” kata Perry dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/8/2025).

    BI sebelumnya memperkirakan ekonomi global pada 2025 dan 2026 tumbuh sekitar 3%. Namun dengan kebijakan tarif ini, pertumbuhan diperkirakan lebih rendah. “Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi dunia oleh BI diperkirakan akan berpotensi lebih rendah dari perkiraan. Kita perkirakan sebelumnya 3% pada 2025 dan 2026, dengan kebijakan resiprokal tarif ini ada potensi lebih rendah,” jelasnya.

    Dampak kebijakan tarif itu disebut berbeda di tiap negara. India misalnya, diperkirakan melemah karena terkena tarif lebih tinggi yang menekan kinerja ekspor dan manufaktur. Sebaliknya, ekonomi Eropa, Jepang, dan Tiongkok dinilai lebih baik seiring kesepakatan tarif yang lebih rendah serta dukungan belanja fiskal pemerintahnya.

    “Ketidakpastian ke depan masih tinggi bahkan ini sesuatu yang sulit diprediksi. Kebijakan pengenaan tarif tentu saja akan menurunkan kinerja ekspor dan volume perdagangan antar negara,” pungkas Perry.

    Tonton juga video “Santai Saja Perang Tarif, Kita Masih Untung” di sini:

    (aid/rrd)

  • Sejak Awal Tahun, BI Sudah Beli Surat Utang Pemerintah Rp 186,06 T

    Sejak Awal Tahun, BI Sudah Beli Surat Utang Pemerintah Rp 186,06 T

    Jakarta

    Bank Indonesia (BI) telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan pemerintah sebesar Rp 186,06 triliun sejak awal tahun hingga 19 Agustus 2025. Keputusan itu diambil untuk memperkuat operasi moneter dan sinergi erat dengan kebijakan fiskal pemerintah.

    “Selama 2025 data hingga 19 Agustus 2025, BI telah membeli SBN sebesar Rp 186,06 triliun,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/8/2025).

    Lebih rinci dijelaskan, pembelian itu dilakukan melalui pasar sekunder sebesar Rp 137,8 triliun dan pasar primer dalam bentuk surat perbendaharaan negara (SPN) termasuk syariah sebesar Rp 48,26 triliun.

    Perry memastikan BI akan terus mengoptimalkan bauran kebijakannya untuk tetap menjaga stabilitas dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    Lebih dari itu, BI dipastikan mendukung penuh implementasi program Asta Cita di bawah pemerintah Presiden Prabowo Subianto.

    “Ke depan BI akan terus mengoptimalkan strategi operasi moneter pro market untuk meningkatkan likuiditas dan efektivitas transmisi kebijakan moneter, termasuk penurunan suku bunga dan penyaluran kredit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mencapai sasaran inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” ucap Perry.

    (aid/rrd)

  • BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5%

    BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5%

    Jakarta

    Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5%. Keputusan ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 19-20 Agustus 2025.

    Sejalan dengan itu, suku bunga Deposit Facility dipangkas 25 bps menjadi 4,25%, sedangkan Lending Facility ikut turun 25 bps ke level 5,75%.

    “Rapat Dewan Gubernur BI pada 19 dan 20 Agustus 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5%. Demikian juga suku bunga Deposit Facility turun sebesar 25 bps menjadi 4,25% dan suku bunga Lending Facility juga turun 25 bps menjadi 5,75%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu (20/8/2025).

    Perry menjelaskan, langkah ini konsisten dengan proyeksi inflasi 2025-2026 yang tetap rendah di kisaran sasaran 2,5% ±1%, stabilnya nilai tukar rupiah, serta kebutuhan mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai kapasitas perekonomian nasional.

    “Keputusan penurunan suku bunga BI Rate ini konsisten dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5 plus minus 1%, terjaganya stabilitas nilai tukar Rupiah dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai kapasitas perekonomian,” jelas Perry.

    Sebelumnya, BI juga sudah memangkas BI Rate dua kali sepanjang tahun ini, yakni pada Mei menjadi 5,50% dan pada Juli kembali turun ke 5,25%. Dengan keputusan terbaru, bunga acuan kini berada di level terendah sepanjang 2025.

    Langkah BI ini diharapkan bisa memberi stimulus tambahan bagi dunia usaha dan mendorong kredit perbankan, sekaligus tetap menjaga stabilitas makroekonomi di tengah ketidakpastian global.

    Lihat juga Video: BI Menahan Suku Bunga Imbas Perang Iran

    (aid/rrd)

  • Sumut Harus Kejar Investasi Rp 100 T demi Ekonomi Tumbuh 8%

    Sumut Harus Kejar Investasi Rp 100 T demi Ekonomi Tumbuh 8%

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa menyentuh 8% pada 2029. Target ambisius ini memerlukan dukungan berbagai pihak, termasuk dari pemerintah daerah (pemda).

    Menurut Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution, pihaknya sudah menghitung seberapa besar kontribusi yang harus disumbang Sumut untuk mengejar target tersebut. Salah satunya, menjaga pertumbuhan ekonomi di Sumut berada di level 6,8-7,2%.

    “Provinsi Sumatera Utara harus menyumbang 6,8% sampai 7,2% Pertumbuhan ekonomi untuk mencapai 8% pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional. Kalau di Sumatera Utara miss dari angka tersebut, kemungkinan daerah lain harus bisa menyumbang peningkatan pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari itu lagi,” ujar Bobby dalam LPS Financial Festival 2025 di Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/8/2025).

    Selain itu investasi di Sumut harus mencapai Rp 100 triliun per tahun. Target ini lebih besar dari target Rp 53 triliun.

    “Kami sudah hitung, perkiraan investasi per tahun yang masuk ke wilayah Sumatera Utara itu minimal di angka Rp 90 triliun sampai dengan Rp 100 triliun per tahun. Ini memang nilai investasi yang sangat besar karena dari target dari BI itu hanya Rp 53 triliun satu tahun,” ujarnya.

    Bobby memastikan pihaknya siap menyukseskan program Prabowo. Meskipun hingga bulan ke-8 ini total investasi yang masuk Sumatera Utara baru menyentuh angka Rp 23 triliun.

    Bobby menyebut dengan sisa waktu 3-4 bulan lagi, hal ini menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, ia meminta peran para perbankan di wilayah Sumatera Utara untuk memberikan dukungan.

    “Dari beberapa contoh, salah satunya sub sektor bisnis saja. Contoh dari energi, dari energi yang harusnya investasinya masuk Rp 38 triliun ya, mungkin 80% itu yang ngambil orang Jakarta semua kasarnya. Ini perusahaannya bisa kita bilang perusahaan Jakarta semua memang yang secara permodalan itu tentu pasti lebih baik,” tutup Bobby.

    Lihat juga Video: Strategi Prabowo Untuk Pertumbuhan Ekonomi di RAPBN 2026

    (ily/ara)

  • Meta Kembali Rombak Struktur Divisi AI, Kejar Ketertinggalan dari OpenAI & Google

    Meta Kembali Rombak Struktur Divisi AI, Kejar Ketertinggalan dari OpenAI & Google

    Bisnis.com, JAKARTA— Meta Platforms Inc. milik Mark Zuckerberg resmi merombak struktur divisi kecerdasan buatannya atau artificial intelligence/AI). 

    Melansir laman TechCrunch pada Rabu (20/8/2025), perusahaan membentuk empat kelompok baru di bawah payung organisasi bernama Meta Superintelligence Labs (MSL). Perubahan tersebut disampaikan melalui memo internal perusahaan. 

    Pengumuman dilakukan langsung oleh Alexandr Wang, pendiri Scale AI yang pada Juni lalu bergabung dengan Meta sebagai Chief AI Officer.

    Struktur baru tersebut menempatkan TBD Labs sebagai pusat utama pengembangan. Unit ini akan dipimpin oleh Wang dan difokuskan pada pengembangan foundation models, seperti seri Llama, yang versi terbarunya dirilis pada April lalu.

    Selain itu, tiga kelompok lain akan berfokus pada riset murni, integrasi produk, dan pengembangan infrastruktur. 

    Langkah perombakan ini dilakukan seiring kekhawatiran bahwa Meta mulai tertinggal dari para pesaing utamanya, seperti OpenAI, Anthropic, dan Google DeepMind. Bahkan, Zuckerberg disebut turun langsung dalam proses perekrutan talenta AI kelas dunia untuk memperkuat tim barunya tersebut.

    Sebelumnya, Meta juga dikabarkan berhasil membajak sejumlah peneliti dari OpenAI. Menurut laporan The Information yang dikutip Reuters, empat peneliti yang sudah resmi bergabung adalah Shengjia Zhao, Jiahui Yu, Shuchao Bi, dan Hongyu Ren. 

    Kesepakatan perekrutan mereka terjadi hanya beberapa hari setelah laporan The Wall Street Journal menyebut Meta juga sukses merekrut tiga peneliti AI dari kantor OpenAI di Zurich, yakni Lucas Beyer, Alexander Kolesnikov, dan Xiaohua Zhai.

  • Citi Soroti Kebijakan BI dan Arah APBN 2026 – Page 3

    Citi Soroti Kebijakan BI dan Arah APBN 2026 – Page 3

    Citi Indonesia juga menilai fundamental pasar valuta asing (valas) terdapat perbaikan. Permintaan dolar dari korporasi untuk kebutuhan untuk pembiayaan ulang utang lama dengan pinjaman baru (refinancing) mulai menurun, seiring berakhirnya gelombang pembiayaan ulang utang dalam mata uang asing yang marak dua hingga tiga tahun terakhir.

    Selain itu, tren konversi devisa hasil ekspor ikut meningkat, sehingga memperkuat pasokan dolar AS di pasar domestik. Kondisi global pun turut mendukung, dengan meningkatnya aliran dana asing ke aset obligasi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

    Saat ini, lebih dari 20 bank sentral dunia telah menurunkan suku bunga, sementara hanya tiga yang masih menaikkannya. Citi memperkirakan tren ini berlanjut dalam beberapa kuartal mendatang. Bahkan, The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan mulai memangkas suku bunga lagi pada September 2025, dengan proyeksi hingga tiga kali penurunan pada tahun ini.

    Situasi ini membuat Indonesia ikut diuntungkan sebagai salah satu pasar obligasi terbesar di Asia, karena aliran dana ke instrumen berbasis mata uang lokal diprediksi tetap deras.

  • Pasar cermati arah kebijakan Bank Indonesia, IHSG diprediksi mendatar

    Pasar cermati arah kebijakan Bank Indonesia, IHSG diprediksi mendatar

    Pekerja Bursa Efek Indonesia (BEI) berswafoto di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU/aa).

    Pasar cermati arah kebijakan Bank Indonesia, IHSG diprediksi mendatar
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 20 Agustus 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi bergerak mendatar pada perdagangan Rabu (20/08), dengan sentimen utama akan berasal dari tingkat domestik. Sentimen utama akan berasal dari pelaku pasar yang mencermati arah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dalam pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Agustus 2025.

    “Diperkirakan IHSG menguji level support 7.800 dan sekaligus berpeluang menutup gap down,” ujar Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

    Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan hasil RDG BI, yang menurut konsensus akan mempertahankan BI Rate pada level 5.25 persen, setelah pada RDG Juli 2025 menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. BI diperkirakan masih berpeluang menurunkan suku bunga lagi pada tahun ini, apabila laju inflasi masih terkendali dalam kisaran target BI yaitu 1,5- 3,5 persen.

    Inflasi Mei-Juli 2025 berturut-turut mengalami kenaikan mencapai 2,37 persen year on year (yoy) pada Juli 2025, yang merupakan inflasi tertinggi sejak Juni 2024, meskipun masih dalam kisaran target BI. Dari mancanegara, pelaku pasar masih menantikan simposium ekonomi tahunan para bank sentral di Jackson Hole, yang mana Ketua The Fed Jerome Powell akan melakukam berpidato.

    Pelaku pasar menantikan bagaimana arah kebijakan moneter The Fed hingga akhir tahun. Menurut FedWatch CME, terdapat peluang 85 persen untuk penurunan suku bunga The Fed sebanyak 25 bps pada pertemuan September 2025 mendatang. Di sisi lain, pelaku pasar mencermati keputusan moneter bank sentral China yang diperkirakan akan kembali mempertahankan Loan Prime Rate 1 tahun pada level 3 persen dan 5 tahun pada level 3,5 persen.

    Dipertahankannya suku bunga pada level rendah, disinyalir sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi China di tengah ancaman perang tarif, melemahnya daya beli dan mendorong pemulihan sektor properti.

    Dari kawasan Eropa, Presiden Trump mengatakan negosiasi perdamaian antara Ukraina dan Rusia dapat dilakukan selagi kedua negara masih berperang. Selain itu, pertemuan antara Presiden Putin dan Presiden Zelenskyy sedang direncanakan, yang akan diikuti oleh pertemuan trilateral yang akan melibatkan Trump.

    Dari Inggris, akan dirilis data inflasi Juli 2025 yang diperkirakan naik menjadi 3,7 persen (yoy) dari 3,6 persen (yoy) di Juni 2025 yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2024. Pada perdagangan Selasa (19/08), bursa saham Eropa ditutup menguat, di antaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,87 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,34 persen, indeks DAX Jerman naik 0,45 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 1,21 persen.

    Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup variatif pada perdagangan Selasa (19/08), diantaranya Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 10,57 poin atau 0,02 persen ditutup di level 44.922,19, indeks S&P 500 melemah 0,58 persen ke level 6.411,91, indeks Nasdaq Composite melemah 314,82 poin atau 1,46 persen dan ditutup di level 21.314,02.

    Sumber : Antara

  • Memahami Kebijakan Suku Bunga BI sebagai Kunci Strategi Trading – Page 3

    Memahami Kebijakan Suku Bunga BI sebagai Kunci Strategi Trading – Page 3

    Sebelumnya, para ekonom mengungkapkan pandangan berbeda mengenai arah kebijakan suku bunga acuan (BI Rate) periode Agustus 2025, antara bertahan di level 5,25 persen atau turun, yang menunjukkan sinyalemen kebijakan moneter lebih longgar.

    Global Markets Economist Maybank Indonesia Myrdal Gunarto memperkirakan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Rabu ini akan mengumumkan BI-Rate tetap dipertahankan di level 5,25 persen. Menurutnya, pengaruh perubahan pasar global, risiko geopolitik, serta efek perang dagang terhadap inflasi, belum mereda hingga sekarang.

    “Kemungkinan masih belum dulu untuk melakukan kebijakan penurunan suku bunga. Sambil BI juga kelihatannya akan melihat dampak dari implikasi kebijakan suku bunga yang mereka lakukan,” kata Myrdal dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (20/8/2025).

    Lebih lanjut, ia mencatat bahwa arah pasar keuangan global menunjukkan tren koreksi setelah momen 17 Agustus 2025. Pelaku pasar juga masih menunggu kepastian kebijakan The Fed, sementara nilai tukar rupiah masih berada di kisaran Rp16.200-an per dolar AS dan diperkirakan sulit menembus Rp16.000.

    Sementara inflasi domestik tercatat naik pada Juli dan diperkirakan tetap berada di kisaran 2,30-2,50 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Agustus 2025.

     

  • BI Rate Turun atau Tetap? Ini Analisisnya – Page 3

    BI Rate Turun atau Tetap? Ini Analisisnya – Page 3

    Hal senada juga disampaikan Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Teuku Riefky.

    Ia mencatat bahwa inflasi Indonesia saat ini sedang mengalami akselerasi dalam beberapa bulan terakhir, yaitu meningkat dari 1,60 persen (yoy) pada Mei lalu menjadi 2,37 persen (yoy) pada Juli 2025 dan mulai mendekati titik tengah target inflasi bank sentral.

    Dari sisi eksternal, Indonesia saat ini menikmati episode derasnya aliran masuk arus modal asing dan penguatan rupiah dalam beberapa minggu belakangan.

    Indonesia mengalami arus modal masuk secara signifikan ke pasar obligasi dan saham masing-masing sebesar 0,92 miliar dolar AS dan 0,16 miliar dolar AS dalam beberapa minggu terakhir, dipicu oleh ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed.

    Nilai tukar rupiah terapresiasi sebesar 1,04 persen (month to month/mtm) dalam satu bulan terakhir, menguat dari Rp16.265 per dolar AS pada 16 Juli lalu ke Rp16.100 per dolar AS pada 16 Agustus.

     

     

  • Beredar di Medsos Uang Baru Rp 80 Ribu pada HUT RI, Ini Kata BI – Page 3

    Beredar di Medsos Uang Baru Rp 80 Ribu pada HUT RI, Ini Kata BI – Page 3

    Dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, BI tercatat telah mengeluarkan 4 kali uang dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI. Diantaranya, pada tahun 1970 pada peringatan 25 tahun Kemerdekaan RI Bank Indonesia mengeluarkan 10 pecahan yakni pecahan Rp 10.000, Rp1.000, Rp20.000, Rp200, Rp2.000, Rp25.000, Rp250, Rp500, Rp5.000, Rp750.

    Selanjutnya, pada tahun 1990 saat memperingati 45 tahun kemerdekaan RI Bank Indonesia mengeluarkan 3 pecahan yakni Rp125.000, Rp250.000, Rp750.000.

    Lalu, pada tahun 1995 pada saat memperingati 50 tahun kemerdekaan RI Bank Indonesia mengeluarkan 2 pecahan, yakni pecahan Rp300.000 (seri demokrasi) dan Rp850.000 (seri Presiden Republik Indonesia).