Kementrian Lembaga: BI

  • Purbaya kirim Wamenkeu Suahasil hadiri RDG BI akhir tahun

    Purbaya kirim Wamenkeu Suahasil hadiri RDG BI akhir tahun

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali mengirim wakilnya, kali ini Suahasil Nazara, untuk menghadiri Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) akhir tahun pada Desember 2025.

    “Rapat Dewan Gubernur hari ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, yang hadir dalam rapat sesuai dengan surat kuasa dari Menteri Keuangan, sesuai Undang-Undang Bank Indonesia, atas undangan kami,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi daring di Jakarta, Rabu.

    Perry menyatakan undangan perwakilan pemerintah dalam RDG merupakan bentuk komitmen BI dalam membangun sinergi yang makin erat antara kebijakan moneter bank sentral dengan kebijakan fiskal pemerintah.

    Pada RDG edisi November 2025, Purbaya juga mengirimkan perwakilannya yang didelegasikan kepada Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono.

    Saat dikonfirmasi dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi November 2025 di Jakarta, Kamis (20/11), Purbaya menyatakan keterlibatan perwakilan Kemenkeu dalam RDG BI sepenuhnya sejalan dengan ketentuan yang berlaku.

    Aturan yang dimaksud merujuk pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Pasal 43 ayat (1A) yang memungkinkan RDG dihadiri perwakilan pemerintah dengan hak bicara tanpa suara.

    “Jadi kita bisa ngomong di sana, cuap-cuap ini itu, tetapi begitu voting bunga (BI-rate), orang kita nggak ikut,” kata Purbaya.

    Justru menurut Menkeu, RDG memberikan ruang bagi pemerintah untuk menyampaikan pandangan soal kondisi ekonomi, meski keputusan penentuan suku bunga tetap menjadi kewenangan penuh Dewan Gubernur BI.

    Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo pada RDG bulan lalu (19/11) memastikan undangan tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan.

    Perry menilai kehadiran perwakilan pemerintah memberikan tambahan informasi penting bagi bank sentral dalam merumuskan kebijakan, terutama terkait pembentukan ekspektasi positif di tengah kondisi global yang tidak menentu.

    Perry menyebut salah satu topik yang dibahas adalah bagaimana BI dan Kemenkeu dapat membangun ekspektasi ekonomi secara konsisten untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

    Dengan mekanisme yang kini lebih terbuka dan terkoordinasi, baik BI maupun pemerintah berharap sinergi kebijakan dapat semakin solid dalam menghadapi tantangan ekonomi tahun depan.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rupiah melemah seiring sikap pelaku pasar yang masih berhati-hati

    Rupiah melemah seiring sikap pelaku pasar yang masih berhati-hati

    Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan di Jakarta, Rabu, bergerak melemah 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.694 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.691 per dolar AS.

    Ekonom dari Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Taufan Dimas Hareva mengatakan sikap pelaku pasar yang masih berhati-hati membuat kurs rupiah melemah.

    “Pada perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah tipis di tengah tarik-menarik sentimen global dan domestik. Meskipun data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan pelemahan dan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan, penguatan rupiah tertahan oleh sikap pelaku pasar yang masih berhati-hati,” ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Tercatat, data Non-Farm Payrolls (NFP) AS menyusut sebesar 105 ribu pada Oktober 2025, membalikkan peningkatan sebesar 108 ribu pada bulan sebelumnya, sebelum pulih sedikit dengan melonjak 64 ribu pada November 2025.

    Secara keseluruhan, NFP turun bersih sebesar 41 ribu selama Oktober-November 2025, jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan peningkatan sebesar 25 ribu.

    Tingkat pengangguran AS juga disebut mengalami kenaikan menjadi 4,6 persen pada November 2025 dari 4,4 persen pada September 2025, melebihi perkiraan konsensus sebesar 4,5 persen.

    Indikator lain lebih lanjut menunjukkan momentum ekonomi yang melemah, dengan penjualan ritel AS pada Oktober 2025 bergerak stagnan di 0,0 persen month to month (mom), turun dari 0,1 persen mom sebelumnya dan di bawah ekspektasi peningkatan 0,1 persen mom.

    Di sisi lain, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate tetap berada di level 4,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Desember 2025 yang berlangsung pada Selasa (16/12) dan Rabu ini.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Superbank (SUPA) penuhi kualifikasi jadi bank KBMI II usai gelar IPO

    Superbank (SUPA) penuhi kualifikasi jadi bank KBMI II usai gelar IPO

    Jakarta (ANTARA) – PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) menyatakan bahwa perseroan berada pada jalur yang secara kualifikasi memenuhi kriteria Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) II, seusai menghimpun dana Rp2,79 triliun melalui aksi penawaran umum perdana saham pada Rabu ini.

    Berdasarkan laporan keuangan perseroan, modal inti (tier 1) per akhir September 2025 tercatat sebesar Rp4,88 triliun. Untuk diketahui, KBMI II merupakan bank dengan modal inti di atas Rp6 triliun hingga Rp14 triliun.

    “Jadi memang biasanya ada prosesnya di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Tapi secara modal kami per hari ini 17 Desember 2025, capital kami sudah Rp8 triliun. Jadi dari segi kualifikasi untuk KBMI II, kita sudah masuk pada hari ini,” kata Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu.

    Tigor memandang bahwa permodalan perseroan saat ini telah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek hingga menengah, seiring dengan prospek pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan.

    Ia mengatakan, pengembalian dari investasi serta pertumbuhan laba diharapkan terus menguat ke depan, sehingga untuk sementara waktu kebutuhan tambahan modal dinilai telah terpenuhi.

    “Jadi, kami merasa untuk sementara kebutuhan modal kami sudah terpenuhi,” kata Tigor.

    Terkait strategi ke depan, perseroan tetap meyakini kekuatan ekosistem sebagai motor utama pertumbuhan. Tigor menilai pangsa pasar perbankan digital di Indonesia juga masih relatif kecil, sehingga peluang pendalaman pasar masih terbuka luas.

    Ia juga menegaskan bahwa strategi ecosystem play akan menjadi pembeda utama ke depan. Salah satu yang telah diimplementasikan yakni kolaborasi dengan OVO melalui produk OVO Nabung, yang memungkinkan pengguna menjadi nasabah Superbank tanpa harus keluar dari aplikasi OVO.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BI pertahankan BI-Rate di level 4,75 persen pada Desember 2025

    BI pertahankan BI-Rate di level 4,75 persen pada Desember 2025

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate tetap berada di level 4,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Desember 2025 yang berlangsung pada Selasa (16/12) dan Rabu ini.

    Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi daring di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility masing-masing juga dipertahankan pada level 3,75 persen dan 5,5 persen.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PKS Kritik Data Inflasi Rendah Tapi Toko-toko Sepi UMKM Lesu

    PKS Kritik Data Inflasi Rendah Tapi Toko-toko Sepi UMKM Lesu

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Capaian inflasi rendah yang saat ini terjadi di Indonesia perlu dibaca secara lebih jernih dan berimbang. Stabilitas harga memang penting, tetapi tidak boleh menutup mata terhadap kondisi riil daya beli masyarakat.

    “Inflasi yang rendah tentu patut dijaga. Tetapi kalau toko-toko sepi, UMKM lesu, dan masyarakat menahan belanja, maka inflasi rendah itu perlu kita baca sebagai alarm dini, bukan sekadar prestasi,” ujar Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Amin Ak di Jakarta, Rabu (17/12/2025).

    Amin menegaskan, sebagai negara dengan konsumsi rumah tangga lebih dari separuh Produk Domestik Bruto (PDB), kesehatan ekonomi Indonesia sangat ditentukan oleh kekuatan daya beli masyarakat.

    Menurutnya, jika konsumsi melemah, maka stabilitas makro tidak akan bertahan lama.

    “Ekonomi yang sehat itu bukan hanya angkanya bagus, tapi juga dirasakan di warung, pasar, dan rumah tangga. Inflasi rendah harus berjalan seiring dengan pendapatan yang kuat dan lapangan kerja yang aman,” jelas Anggota Komisi XI tersebut.

    Menurut Amin, inflasi yang rendah bisa terjadi karena dua hal: efisiensi dan produktivitas, atau sebaliknya, melemahnya permintaan masyarakat. Yang perlu diwaspadai, menurutnya, adalah jika inflasi rendah lebih disebabkan oleh faktor kedua.

    Karena itu, Amin mendorong agar Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat sinkronisasi kebijakan moneter dan fiskal dengan orientasi yang lebih kuat pada ekonomi riil.

    Kebijakan moneter, menurutnya, perlu semakin berpihak pada sektor produktif, khususnya UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

  • Kemenperin-Hippindo perkuat akses IKM pangan jadi suplier ritel

    Kemenperin-Hippindo perkuat akses IKM pangan jadi suplier ritel

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama dengan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) memperkuat akses industri kecil menengah (IKM) sektor pangan agar bisa menjadi suplier pasar ritel dan industri besar.

    Upaya penguatan tersebut dilakukan dengan penyelenggaraan temu bisnis (Business Matching) sektor IKM Pangan dan Barang Gunaan dengan HIPPINDO di Jakarta, Rabu.

    ‎Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita mengungkapkan, kegiatan temu bisnis ini merupakan upaya penguatan kemitraan IKM dengan ritel yang selaras dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.

    ‎Kata dia, pada kegiatan kemitraan tahun ini, Ditjen IKMA melibatkan 53 IKM pangan sebagai peserta Business Matching dengan Hippindo.

    ‎‎”Kemitraan tak sekadar hubungan bisnis, tetapi sebuah kewajiban strategis untuk menciptakan ekosistem industri yang lebih kokoh, berdaya saing, dan berkelanjutan, di mana setiap pelaku usaha kecil, menengah maupun besar, dapat tumbuh bersama dalam satu rantai nilai yang saling mendukung dengan sektor ekonomi lainnya,” kata Reni.‎

    Menurutnya, kemitraan untuk industri pangan dipilih karena dari seluruh subsektor industri pengolahan nonmigas (IPNM), industri pangan menyumbang 37,87 persen atau 7,08 persen dari total PDB nasional triwulan III 2025.

    ‎Lebih spesifik, IKM pangan memegang peran penting dengan jumlahnya sebesar 2,07 juta unit usaha dan menyerap tenaga kerja mencapai 4,56 juta orang, sehingga disebut sebagai sektor padat karya yang sangat strategis.

    Tahun lalu, pihaknya dan Hippindo juga melaksanakan Business Matching IKM Pangan dan Furnitur yang berhasil menunjukkan bahwa kolaborasi ritel dan IKM memiliki potensi yang sangat besar untuk terus dikembangkan.

    ‎‎“Kegiatan tersebut menghasilkan nilai transaksi potensial lebih dari Rp40 miliar, disertai beragam tindak lanjut seperti permintaan sampel, uji produk, negosiasi harga, hingga permohonan white label,” ungkap Reni.

    ‎Ia mengakui, dalam pelaksanaan kemitraan ini masih terdapat tantangan berupa IKM yang terkendala administratif, penyesuaian margin dengan skema pembelian ritel, hingga kebutuhan penyesuaian kemasan untuk standar rak dan private label.

    ‎‎Tantangan tersebut menjadi evaluasi bagi Ditjen IKMA untuk memperkuat sistem pembinaan, termasuk meningkatkan pendampingan teknis, membantu kesiapan legal dan dokumen usaha, serta mendukung perbaikan kualitas kemasan dan proses produksi.

    ‎‎“Sebagai tindak lanjut, Ditjen IKMA dan Hippindo telah menyepakati penguatan pembinaan, mulai dari pendampingan hingga kurasi IKM yang lebih tepat sasaran,” katanya.

    ‎‎Lebih lanjut, Dirjen IKMA menilai sektor ritel memegang peranan strategis sebagai penghubung antara produsen dan konsumen, serta motor penggerak pertumbuhan produk dalam negeri.

    Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia mencatat pada September 2025 Indeks Penjualan Riil tumbuh 5,8 persen (yoy) meningkat dari 3,5 persen pada bulan sebelumnya, terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, tembakau, dan perlengkapan rumah tangga.

    ‎Pertumbuhan ini diperkuat oleh struktur demografi Indonesia dengan kelas menengah berdaya beli tinggi, serta generasi milenial dan gen Z yang memiliki pola konsumsi modern, melek digital, dan semakin berpihak pada produk lokal.

    ‎‎“Kondisi tersebut menjadikan ritel modern sebagai jalur penting bagi IKM untuk memperluas pasar,” kata Reni.

    ‎Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu menyatakan IKM membutuhkan dukungan ekosistem yang kuat sebagai tulang punggung industri nasional.

    ‎Oleh karena itu, kata dia pihaknya konsisten melaksanakan berbagai program pembinaan berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing IKM, termasuk kegiatan temu bisnis.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemenperin-Hippindo perkuat akses IKM pangan jadi suplier ritel

    Kemenperin-Hippindo perkuat akses IKM pangan jadi suplier ritel

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama dengan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) memperkuat akses industri kecil menengah (IKM) sektor pangan agar bisa menjadi suplier pasar ritel dan industri besar.

    Upaya penguatan tersebut dilakukan dengan penyelenggaraan temu bisnis (Business Matching) sektor IKM Pangan dan Barang Gunaan dengan HIPPINDO di Jakarta, Rabu.

    ‎Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita mengungkapkan, kegiatan temu bisnis ini merupakan upaya penguatan kemitraan IKM dengan ritel yang selaras dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.

    ‎Kata dia, pada kegiatan kemitraan tahun ini, Ditjen IKMA melibatkan 53 IKM pangan sebagai peserta Business Matching dengan Hippindo.

    ‎‎”Kemitraan tak sekadar hubungan bisnis, tetapi sebuah kewajiban strategis untuk menciptakan ekosistem industri yang lebih kokoh, berdaya saing, dan berkelanjutan, di mana setiap pelaku usaha kecil, menengah maupun besar, dapat tumbuh bersama dalam satu rantai nilai yang saling mendukung dengan sektor ekonomi lainnya,” kata Reni.‎

    Menurutnya, kemitraan untuk industri pangan dipilih karena dari seluruh subsektor industri pengolahan nonmigas (IPNM), industri pangan menyumbang 37,87 persen atau 7,08 persen dari total PDB nasional triwulan III 2025.

    ‎Lebih spesifik, IKM pangan memegang peran penting dengan jumlahnya sebesar 2,07 juta unit usaha dan menyerap tenaga kerja mencapai 4,56 juta orang, sehingga disebut sebagai sektor padat karya yang sangat strategis.

    Tahun lalu, pihaknya dan Hippindo juga melaksanakan Business Matching IKM Pangan dan Furnitur yang berhasil menunjukkan bahwa kolaborasi ritel dan IKM memiliki potensi yang sangat besar untuk terus dikembangkan.

    ‎‎“Kegiatan tersebut menghasilkan nilai transaksi potensial lebih dari Rp40 miliar, disertai beragam tindak lanjut seperti permintaan sampel, uji produk, negosiasi harga, hingga permohonan white label,” ungkap Reni.

    ‎Ia mengakui, dalam pelaksanaan kemitraan ini masih terdapat tantangan berupa IKM yang terkendala administratif, penyesuaian margin dengan skema pembelian ritel, hingga kebutuhan penyesuaian kemasan untuk standar rak dan private label.

    ‎‎Tantangan tersebut menjadi evaluasi bagi Ditjen IKMA untuk memperkuat sistem pembinaan, termasuk meningkatkan pendampingan teknis, membantu kesiapan legal dan dokumen usaha, serta mendukung perbaikan kualitas kemasan dan proses produksi.

    ‎‎“Sebagai tindak lanjut, Ditjen IKMA dan Hippindo telah menyepakati penguatan pembinaan, mulai dari pendampingan hingga kurasi IKM yang lebih tepat sasaran,” katanya.

    ‎‎Lebih lanjut, Dirjen IKMA menilai sektor ritel memegang peranan strategis sebagai penghubung antara produsen dan konsumen, serta motor penggerak pertumbuhan produk dalam negeri.

    Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia mencatat pada September 2025 Indeks Penjualan Riil tumbuh 5,8 persen (yoy) meningkat dari 3,5 persen pada bulan sebelumnya, terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, tembakau, dan perlengkapan rumah tangga.

    ‎Pertumbuhan ini diperkuat oleh struktur demografi Indonesia dengan kelas menengah berdaya beli tinggi, serta generasi milenial dan gen Z yang memiliki pola konsumsi modern, melek digital, dan semakin berpihak pada produk lokal.

    ‎‎“Kondisi tersebut menjadikan ritel modern sebagai jalur penting bagi IKM untuk memperluas pasar,” kata Reni.

    ‎Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu menyatakan IKM membutuhkan dukungan ekosistem yang kuat sebagai tulang punggung industri nasional.

    ‎Oleh karena itu, kata dia pihaknya konsisten melaksanakan berbagai program pembinaan berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing IKM, termasuk kegiatan temu bisnis.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IPO Superbank tembus ARA, naik 24,41 persen ke level Rp790

    IPO Superbank tembus ARA, naik 24,41 persen ke level Rp790

    Jakarta (ANTARA) – PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga dibuka naik 24,41 persen ke level Rp790 per saham dari harga penawaran dan mengunci auto reject atas (ARA).

    Perdagangan saham SUPA pada pembukaan mencatat 1.052 kali transaksi dengan volume 19.714 lot dan nilai transaksi Rp1,56 miliar.

    Dengan resmi melantai di bursa, maka SUPA menjadi perusahaan tercatat ke-26 pada 2025.

    “Pencatatan saham perdana ini bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan kepercayaan yang baru, sebuah kepercayaan yang akan terus kami jaga dalam menjalankan misi untuk melayani masyarakat Indonesia di mana pun berada,” kata Presiden Direktur Superbank Tigor M Siahaan di BEI, Jakarta, Rabu.

    Superbank menetapkan harga penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp635 per saham.

    Jumlah saham yang dicatatkan sebesar 33,56 miliar saham, dengan sebanyak 4,41 miliar saham dilepas melalui IPO.

    Melalui aksi korporasi ini, Superbank menghimpun dana Rp2,79 triliun yang akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis dan penguatan kapabilitas perbankan digital perseroan.

    Sesuai prospektus, sekitar 70 persen dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja untuk memperkuat penyaluran kredit kepada segmen underbanked baik ritel dan UMKM, area yang menjadi fokus pertumbuhan utama Superbank.

    Sementara itu, sekitar 30 persen akan dialokasikan untuk belanja modal, termasuk pengembangan produk pendanaan dan pembiayaan, digital payment systems, infrastruktur teknologi informasi, penguatan sistem operasional, serta investasi jangka panjang di AI, data analytics, dan cybersecurity.

    Lebih lanjut, Tigor menyampaikan bahwa pencatatan saham Superbank di BEI membuka babak baru dalam perjalanan perseroan.

    Dengan dukungan pemegang saham dan mitra ekosistem yang kuat, Superbank menyatakan kesiapannya untuk memperluas akses kredit, mempercepat inovasi produk, dan menghadirkan layanan finansial yang aman serta relevan bagi jutaan masyarakat Indonesia.

    Ke depan, Superbank juga akan memperkuat sinergi ekosistem digital Grab-OVO dan Emtek di Indonesia, serta dukungan para pemegang saham strategis lainnya, yaitu Singtel, KakaoBank, dan GXS.

    Menurut perseroan, kombinasi kapabilitas teknologi, jangkauan ekosistem, dan pengalaman perbankan regional ini semakin memperkuat posisi Superbank dalam menghadirkan layanan finansial yang lebih inklusif, relevan, dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG berpotensi bergerak sempit, investor tunggu hasil RDG BI

    IHSG berpotensi bergerak sempit, investor tunggu hasil RDG BI

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu berpotensi bergerak dalam kisaran sempit atau sideways seiring dengan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan.

    Pada Rabu pagi, IHSG dibuka menguat 21,85 poin atau 0,25 persen ke posisi 8.708,32. Sejalan dengan itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turut dibuka naik 1,07 poin atau sekitar 0,13 persen ke level 855,4.

    Meski demikian, Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim menilai investor saat ini masih bersikap wait and see serta lebih banyak melakukan trading jangka pendek.

    “Investor cenderung bersikap wait and see atau melakukan trading dalam jangka pendek sebagai respon meningkatnya ketidakpastian karena banyaknya data ekonomi global yang dirilis pekan ini serta adanya pertemuan beberapa bank sentral untuk membahas kebijakan moneter masing-masing,” kata Ratna dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Di sisi lain, nilai tukar rupiah ditutup melemah ke level Rp16.685 per dolar AS di pasar spot, meskipun indeks dolar AS terpantau cenderung melemah.

    Kondisi tersebut membuat pelaku pasar semakin berhati-hati menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.

    “Investor cenderung berhati-hati menjelang pengumuman hasil RDG BI yang akan dirilis pada Rabu (17/12). Diperkirakan BI akan mempertahankan BI Rate pada level 4,75 persen di tengah pelemahan Rupiah,” ujarnya.

    Selain itu, pasar juga mencermati kebijakan fiskal terbaru.

    Pemerintah memastikan tarif bea keluar untuk komoditas batu bara akan diberlakukan mulai 1 Januari 2026 dengan kisaran tarif 1-5 persen.

    Kebijakan tersebut diperkirakan dapat menekan marjin laba emiten batu bara yang berorientasi ekspor, meski di sisi lain berpotensi meningkatkan penerimaan negara.

    Bea keluar emas juga telah ditetapkan dan mulai berlaku pada periode yang sama dengan tarif sekitar 7,5-15 persen.

    Dari sentimen eksternal,data pasar tenaga kerja AS memunculkan kekhawatiran terhadap kesehatan ekonomi meskipun penguatan sejumlah saham terkait kecerdasan buatan (AI) membantu menahan tekanan di sektor teknologi.

    Data nonfarm payrolls AS pada November tercatat naik 64 ribu, melampaui ekspektasi 50 ribu dan membaik dibandingkan kontraksi 105 ribu pada Oktober.

    Namun demikian, tingkat pengangguran justru meningkat menjadi 4,6 persen, lebih tinggi dari perkiraan 4,5 persen dan merupakan level tertinggi dalam lebih dari empat tahun. Kondisi ini menegaskan sinyal perlambatan di pasar tenaga kerja AS.

    Pasar kini juga menantikan rilis data inflasi AS (CPI) November yang dijadwalkan dalam beberapa hari ke depan.

    Data tenaga kerja dan inflasi menjadi dua indikator utama bagi The Fed dalam menentukan arah kebijakan suku bunga, di mana The Fed sebelumnya menegaskan pendekatan berbasis data (data dependent) untuk pelonggaran moneter lanjutan.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penguatan rupiah diiringi data ekonomi AS yang lesu

    Penguatan rupiah diiringi data ekonomi AS yang lesu

    Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan di Jakarta, Rabu, bergerak menguat 26 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.665 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.691 per dolar AS.

    Penguatan kurs rupiah diiringi data ekonomi AS yang lesu sebagai dampak penutupan pemerintahan AS.

    “Data pasar tenaga kerja dan sektor riil menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap lesu pada November 2025,” ucap Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Tercatat, data Non-Farm Payrolls (NFP) AS menyusut sebesar 105 ribu pada Oktober 2025, membalikkan peningkatan sebesar 108 ribu pada bulan sebelumnya, sebelum pulih sedikit dengan melonjak 64 ribu pada November 2025.

    Secara keseluruhan, NFP turun bersih sebesar 41 ribu selama Oktober-November 2025, jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan peningkatan sebesar 25 ribu.

    Tingkat pengangguran AS juga disebut mengalami kenaikan menjadi 4,6 persen pada November 2025 dari 4,4 persen pada September 2025, melebihi perkiraan konsensus sebesar 4,5 persen.

    Angka-angka pasar tenaga kerja ini, lanjut dia, menggarisbawahi dampak buruk penutupan pemerintah terhadap ekonomi AS.

    Indikator lain lebih lanjut menunjukkan momentum ekonomi yang melemah, dengan penjualan ritel AS pada Oktober 2025 bergerak stagnan di 0,0 persen month to month (mom), turun dari 0,1 persen mom sebelumnya dan di bawah ekspektasi peningkatan 0,1 persen mom.

    Di sisi lain, investor berhati-hati jelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada hari ini.

    “BI dijadwalkan mengumumkan hasil RDG BI hari ini, dan kami memperkirakan suku bunga kebijakan akan dipertahankan di 4,75 persen, mencerminkan sikap hati-hati yang berkelanjutan yang bertujuan untuk menjaga stabilitas rupiah. Oleh karena itu, kami memperkirakan rupiah akan diperdagangkan dalam kisaran Rp16.625–Rp16.725 per dolar AS selama sesi perdagangan hari Rabu,” ungkap Josua.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.