Kementrian Lembaga: BI

  • Lengkap! Pernyataan Airlangga soal Stimulus Ekonomi Jilid 4 Prabowo

    Lengkap! Pernyataan Airlangga soal Stimulus Ekonomi Jilid 4 Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan paket stimulus ekonomi jilid 4 yang mencakup Bantuan Langsung Tunai (BLT) hingga program magang lulusan perguruan tinggi.

    Pengumuman stimulus ekonomi disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Jumat (17/10/2025).

    “Pada sore hari ini saya diminta oleh Bapak Presiden untuk mengumumkan paket ekonomi,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Kantor PT Pos, Jakarta.

    Berikut pernyataan lengkap Airlangga soal stimulus ekonomi jilid 4:

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

    Teman-teman media cetak, media elektronik, saya didampingi oleh Pak Menteri Sekretaris Kabinet Pak Pras, Menteri Seskab kemudian juga Pak Tedi, kemudian Menteri Sosial Gus Ipul, Wamen Tenaga Kerja Pak Feri, Pak Angga, dan Dirut BP BUMN dan Komut Pos.

    Pada sore hari ini saya diminta oleh Bapak Presiden untuk mengumumkan paket ekonomi.

    Dan pertama tentunya sebelumnya kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa taala, Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Besar, yang memiliki sekalian alam atas karunia kesehatan yang masih diberikan kepada kita sehingga kita dapat hadir dalam pemberian bantuan langsung tunai kesejahteraan rakyat dan program pemagangan lulusan perguruan tinggi.

    Yang pertama terkait dengan bantuan langsung tunai. Ini Bapak Presiden minta menambahkan bantuan langsung tunai ini yang akan diberikan pada bulan Oktober, November, dan Desember 2025 dan akan diterima oleh 35.490.000 keluarga penerima manfaat. Dan ini lebih tinggi dari BLT sebelumnya dan ini bisa menjangkau kurang lebih 140 juta orang. Kalau kita berasumsi satu KPM itu adalah ayah, ibu, dan dua orang anak. Dan ini desilnya 1 sampai 4 berdasarkan data sosial sensus ekonomi nasional.

    Tambahan BLT ini di luar BLT reguler yang disalurkan melalui Kemensos setiap bulan kepada 20,88 juta keluarga penerima manfaat melalui Program Keluarga Harapan dan juga bantuan sembako.

    Penyalurannya akan dilakukan segera melalui Himbara yang untuk 18,3 juta dan ini akan langsung diberikan mulai minggu depan, dan juga yang 17,2 juta melalui PT Pos, dan ini juga siap untuk diberikan mulai hari Senin nanti.

    Dan hari ini akan dilakukan secara simbolis kepada 50 orang yang belum pernah mendapatkan bantuan sebelumnya. Jadi ini pertama yang masuk di angka 17,2 juta karena yang reguler adalah 18,2 juta.

    Nah, selanjutnya juga pemerintah memberikan bantuan dalam program magang lulusan perguruan tinggi. Tujuannya agar memberikan pengalaman kerja bagi para lulusan baru, fresh graduate, di dunia baik itu di dunia usaha, industri, dan BUMN, termasuk lembaga pemerintah dan Bank Indonesia. Program ini untuk mendorong penciptaan lapangan kerja produktif di berbagai sektor.

    Peserta magang ini gelombang pertama sebanyak 20.000 orang dan ini sudah dibuka dan mulai bekerja tanggal 20 Oktober ini. Kemudian bulan depan akan dibuka kembali dan ditingkatkan menjadi 80.000 peserta magang dan seluruh peserta magang diberikan uang saku per bulan yang besarannya sama dengan uang saku daerah kabupaten dan kota. Di samping itu juga mendapat iuran untuk jaminan kehilangan kerja dan JKM, dan itu tidak memotong uang saku yang diberikan oleh pemerintah. Nah, program ini batch kedua yang 80.000 itu akan dibuka di bulan November.

    Per hari ini, jumlah perusahaan yang mendaftarkan dan menyiapkan posisi kerja ada 1.666 perusahaan, posisi yang ditawarkan adalah 26.181 lowongan, dan jumlah pelamarnya adalah 156.159 orang. Nah, ini dalam proses ini nanti beberapa perusahaan dan penerima beserta beberapa rektor hadir di sini, baik UI, UNJ, Universitas Pancasila, dan Universitas Negeri (lainnya).

    Demikian yang kami umumkan dan semoga program ini bisa membantu masyarakat dalam kuartal keempat ini. Terima kasih.

  • Kabar Baik, Pemerintah Tambahkan Bansos BLT Hingga Rp30 Triliun

    Kabar Baik, Pemerintah Tambahkan Bansos BLT Hingga Rp30 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Kabar baik, pemerintah akan mengucurkan dana segar senilai Rp30 triliun untuk bansos BLT sementara untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah memberikan program stimulus jilid 4, salah satunya dalam paket stimulus ini adalah bansos BLT hingga Rp30 triliun yang diberikan kepada masyarakat orang miskin.

    Dia mengungkapkan dua program utama dalam stimulus keempat ini tambahan bansos Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan program magang untuk lulusan perguruan tinggi.

    “Bapak Presiden meminta agar diberikan tambahan bantuan langsung tunai untuk bulan Oktober, November, dan Desember 2025. BLT ini akan menjangkau 35.046.783 keluarga penerima manfaat, yang artinya mencakup sekitar 140 juta orang,” ujar Airlangga, Jumat (17/10/2025).

    Airlangga menekankan bahwa BLT tambahan ini merupakan program baru di luar BLT reguler yang selama ini disalurkan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sembako untuk 20,88 juta keluarga. Pemerintah menganggarkan Rp30 triliun untuk program ini, yang berasal dari hasil efisiensi dan realokasi anggaran APBN.

    Penyaluran akan dilakukan mulai minggu depan melalui dua jalur yakni 18,3 juta keluarga melalui bank-bank Himbara dan 17,2 juta keluarga melalui PT Pos Indonesia. Penyerahan simbolis dilakukan hari ini kepada 50 penerima baru yang sebelumnya belum pernah mendapatkan bantuan sosial.

    Selain BLT, pemerintah juga merilis program magang nasional bagi lulusan perguruan tinggi sebagai upaya mempercepat penyerapan tenaga kerja. Program ini akan dilaksanakan secara bertahap.

    “Gelombang pertama diikuti oleh 20.000 peserta yang akan mulai bekerja pada 20 Oktober. Bulan depan, program ini akan diperluas menjadi 80.000 peserta,” ujar Airlangga.

    Peserta akan mendapatkan uang saku setara upah minimum kabupaten/kota tempat magang, serta perlindungan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) dan jaminan kematian (JKM) tanpa potongan dari uang saku. Saat ini, tercatat 1.666 perusahaan telah mendaftarkan 26.181 posisi magang, dengan total pelamar mencapai 156.159 orang.

    Airlangga menyebut program ini juga melibatkan BUMN, lembaga pemerintah termasuk Bank Indonesia, serta berbagai universitas seperti UI, UNJ, Universitas Pancasila, dan lainnya.

    Paket stimulus ini, menurut Airlangga, diharapkan bisa menjaga daya beli masyarakat menjelang akhir tahun serta membuka akses pengalaman kerja bagi lulusan baru.

    “Semoga program ini bisa membantu masyarakat dalam kuartal keempat ini,” pungkasnya.

  • Jurus Terakhir Pemerintah Dongkrak Ekonomi, Tebar BLT hingga Program Magang

    Jurus Terakhir Pemerintah Dongkrak Ekonomi, Tebar BLT hingga Program Magang

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah kembali menyalurkan stimulus ekonomi kepada masyarakat untuk menggenjot perekonomian akhir tahun. Kali ini, stimulus yang digelontorkan pemerintah berbentuk BLT dan program magang.

    Stimulus tersebut disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025) sore. Airlangga menyebut program stimulus ekonomi di luar bantuan yang telah reguler disalurkan pemerintah.

    Bentuknya yakni bantuan langsung tunai (BLT) di luar program reguler yang disalurkan Kementerian Sosial (Kemensos), serta penambahan kuota program magang untuk lulusan perguruan tinggi.

    “Program tersebut terkait bantuan langsung tunai, ini Bapak Presiden meminta menambahkan bantuan langsung tunai yang akan diberikan bulan Oktober, November, Desember 2025 dan akan diterima oleh 35.046.783 keluarga penerima manfaat,” terangnya.

    Adapun BLT yang akan disalurkan pada kuartal IV/2025 lebih tinggi dari BLT sebelumnya yang menjangkau sekitar 140 juta orang, dengan asumsi satu KPM mencakup ayah, ibu dan dua anak.

    “Desilnya 1 sampai 4 berdasarkan data sosial sensus ekonomi nasional. Tambahan BLT ini di luar BLT reguler yang disalurkan melalui Kemensos setiap bulan kepada 20,88 juta keluarga penerima manfaat melalui program kelurga harapan dan bantuan sembako,” tuturnya.

    Adapun penyalurannya akan dilakukan mulai minggu depan melalui himbara untuk 18,3 juta KPM, sedangkan untuk 17,2 juta KPM melalui PT Pos Indonesia (Persero).

    Selanjutnya, pemerintah turut memberikan bantuan program magang untuk lulusan perguruan tinggi baru atau fresh graduates. Peserta tahap pertama sebanyak 20.000 orang dan sudah mulai bekerja 20 Oktober 2025, dan akan dibuka untuk gelombang kedua pada November untuk 80.000 peserta.

    “Tujuannya agar memberikan pengalaman kerja lulusan baru atau fresh graduates baik di dunia usaha, industri, BUMN, termasuk lembaga pemerintah dan Bank Indonesia,” paparnya.

    Adapun peserta magang ini akan diberikan uang saku per bulan sesuai dengan besaran per kabupaten/kota serta iuran jaminan kehilangan pekerjaan maupun JKN.

    “Dan itu tidak memotong uang saku yang diberikan pemerintah,” pungkas Airlangga.

  • Luhut Usul Pemerintah Suntik Dana ke INA, Purbaya: Nanti Duitnya ke Obligasi Lagi

    Luhut Usul Pemerintah Suntik Dana ke INA, Purbaya: Nanti Duitnya ke Obligasi Lagi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi usul Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan agar pemerintah ikut memanfaatkan kas di Bank Indonesia (BI) untuk disuntikkan ke Indonesia Investment Authority (INA). 

    Sebagaimana diketahui, INA adalah sovereign wealth fund (SWF) milik pemerintah Indonesia yang dibentuk sebelum adanya Danantara. Pada acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran yang digelar Kamis (16/10/2025), Luhut sempat menyinggung ide untuk turut menyuntik dana ke INA. 

    Namun demikian, Purbaya menduga saat ini sebagian besar dana investasi yang dikelola INA justru disimpan di obligasi. “Anda tahu INA ditaruh di mana sekarang uangnya sebagian besar? Saya rasa sama obligasi juga,” terangnya saat bertemu dengan wartawan di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Jumat (17/10/2025).

    Purbaya menilai usul Luhut, mantan atasannya di Kantor Staf Presiden hingga Kemenko Kemaritiman dan Investasi, merupakan usulan yang bagus apabila investasi INA selama ini efektif disalurkan kepada sektor riil. Namun, dia menilai saat ini investasi dari INA ke sektor riil pun masih terbatas. 

    Kritik serupa sempat disampaikan Purbaya ke Danantara, yang saat ini mengelola investasi dari aset hingga dividen BUMN, ketika menghadiri secara perdana rapat dewan pengawas (dewas), Rabu (15/10/2025). Dia menyebut Danantara saat ini masih menyimpan dana yang berasal dari kekayaan BUMN di obligasi. 

    “Makanya saya agak kritik waktu meeting itu kan. Kok anda taruh [di] bond? Kalau gitu mah, anda enggak jago-jago amat. Kira-kira gitu. Saya tanya gini, apa keahlian anda? Kira-kira gitu kalau cuma taruh di bond,” terangnya. 

    Tidak Mau Terjadi Lagi

    Mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu tidak mau hal serupa terjadi apabila dia menyuntikkan dana pemerintah ke INA. Dia menyinggung pula harusnya SWF yang didirikan pada pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu harusnya mengundang investor asing. 

    Purbaya tidak menutup kemungkinan bakal memberikan dukungan ke INA. Namun, dia tidak ingin dana yang disuntikkan justru lari ke instrumen investasi yang minim risiko. 

    “Kalau dia butuh duit beneran, mau ekspansi beneran, kami dukung. Tapi, kalau masih banyak utangnya di bond, di obligasi, ngapain kita dukung? Nanti juga untuk beli obligasi lagi, tapi nanti saya pelajari,” terangnya.

    Sebelumnya, Kamis (16/10/2025), Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan memuji langkah Purbaya yang pernah bekerja di bawahnya selama di tiga institusi pemerintahan. Khususnya terkait dengan penempatan dana pemerintah Rp200 triliun yang disimpan di Bank Indonesia (BI), dan dialihkan ke himbara guna memacu kredit ke sektor riil. 

    Luhut pun membayangkan apabila INA turut menerima investasi dana pemerintah yang disimpan di bank sentral. Dia meyakini hasil atau return yang didapatkan negara juga bisa lebih besar. 

    Mantan Menko Kemaritiman dan Investasi itu memperkirakan uang yang disuntikkan ke INA bisa bertambah hingga berkali-kali lipat dalam waktu lima tahun saja. 

    “Kalau kita tarik investasi Rp50 triliun ke situ setiap tahun dari dana yang tadi ada masih sisa di Bank Indonesia Rp491 triliun, itu kalau kita leverage bisa Rp1.000 triliun dalam lima tahun ke depan, dan itu angka yang sangat besar menjadi bagian foreign direct investment di republik ini. Jadi kita akan punya dua engine growth [mesin pertumbuhan], yang menurut saya luar biasa. Satu INA, satu lagi Danantara,” terangnya di Hotel JS Luwansa, Jakarta. 

  • Luhut Usul Pemerintah Suntik Dana ke INA, Purbaya: Nanti Duitnya ke Obligasi Lagi

    Luhut Usul Pemerintah Suntik Dana ke INA, Purbaya: Nanti Duitnya ke Obligasi Lagi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi usul Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan agar pemerintah ikut memanfaatkan kas di Bank Indonesia (BI) untuk disuntikkan ke Indonesia Investment Authority (INA). 

    Sebagaimana diketahui, INA adalah sovereign wealth fund (SWF) milik pemerintah Indonesia yang dibentuk sebelum adanya Danantara. Pada acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran yang digelar Kamis (16/10/2025), Luhut sempat menyinggung ide untuk turut menyuntik dana ke INA. 

    Namun demikian, Purbaya menduga saat ini sebagian besar dana investasi yang dikelola INA justru disimpan di obligasi. “Anda tahu INA ditaruh di mana sekarang uangnya sebagian besar? Saya rasa sama obligasi juga,” terangnya saat bertemu dengan wartawan di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Jumat (17/10/2025).

    Purbaya menilai usul Luhut, mantan atasannya di Kantor Staf Presiden hingga Kemenko Kemaritiman dan Investasi, merupakan usulan yang bagus apabila investasi INA selama ini efektif disalurkan kepada sektor riil. Namun, dia menilai saat ini investasi dari INA ke sektor riil pun masih terbatas. 

    Kritik serupa sempat disampaikan Purbaya ke Danantara, yang saat ini mengelola investasi dari aset hingga dividen BUMN, ketika menghadiri secara perdana rapat dewan pengawas (dewas), Rabu (15/10/2025). Dia menyebut Danantara saat ini masih menyimpan dana yang berasal dari kekayaan BUMN di obligasi. 

    “Makanya saya agak kritik waktu meeting itu kan. Kok anda taruh [di] bond? Kalau gitu mah, anda enggak jago-jago amat. Kira-kira gitu. Saya tanya gini, apa keahlian anda? Kira-kira gitu kalau cuma taruh di bond,” terangnya. 

    Tidak Mau Terjadi Lagi

    Mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu tidak mau hal serupa terjadi apabila dia menyuntikkan dana pemerintah ke INA. Dia menyinggung pula harusnya SWF yang didirikan pada pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu harusnya mengundang investor asing. 

    Purbaya tidak menutup kemungkinan bakal memberikan dukungan ke INA. Namun, dia tidak ingin dana yang disuntikkan justru lari ke instrumen investasi yang minim risiko. 

    “Kalau dia butuh duit beneran, mau ekspansi beneran, kami dukung. Tapi, kalau masih banyak utangnya di bond, di obligasi, ngapain kita dukung? Nanti juga untuk beli obligasi lagi, tapi nanti saya pelajari,” terangnya.

    Sebelumnya, Kamis (16/10/2025), Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan memuji langkah Purbaya yang pernah bekerja di bawahnya selama di tiga institusi pemerintahan. Khususnya terkait dengan penempatan dana pemerintah Rp200 triliun yang disimpan di Bank Indonesia (BI), dan dialihkan ke himbara guna memacu kredit ke sektor riil. 

    Luhut pun membayangkan apabila INA turut menerima investasi dana pemerintah yang disimpan di bank sentral. Dia meyakini hasil atau return yang didapatkan negara juga bisa lebih besar. 

    Mantan Menko Kemaritiman dan Investasi itu memperkirakan uang yang disuntikkan ke INA bisa bertambah hingga berkali-kali lipat dalam waktu lima tahun saja. 

    “Kalau kita tarik investasi Rp50 triliun ke situ setiap tahun dari dana yang tadi ada masih sisa di Bank Indonesia Rp491 triliun, itu kalau kita leverage bisa Rp1.000 triliun dalam lima tahun ke depan, dan itu angka yang sangat besar menjadi bagian foreign direct investment di republik ini. Jadi kita akan punya dua engine growth [mesin pertumbuhan], yang menurut saya luar biasa. Satu INA, satu lagi Danantara,” terangnya di Hotel JS Luwansa, Jakarta. 

  • Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat

    Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) memperkuat perannya dalam proyek strategis dan percepatan investasi di Jawa Barat dengan memfasilitasi gelaran The 3rd West Java Investment Roadshow 2025.

    Corporate Secretary bank bjb Herfinia mengatakan, partisipasi aktif dalam forum investasi menjadi sarana bagi bank bjb untuk mempertemukan investor dengan proyek-proyek potensial, sehingga mempercepat terwujudnya investasi baru di Jawa Barat.

    “Dengan dukungan semua pihak, bank bjb optimis Jawa Barat tidak hanya menjadi pintu masuk investasi ke Indonesia, tetapi juga motor penggerak dalam pencapaian target pembangunan nasional menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, hijau, dan berkelanjutan,” kata Herfinia dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

    Forum yang telah diselenggarakan pada 23 September 2025 di T-Tower bank bjb, Jakarta, merupakan bagian dari rangkaian menuju The 7th West Java Investment Summit 2025 pada minggu kedua November mendatang.

    West Java Investment Roadshow 2025 merupakan kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat yang bertujuan mendorong percepatan investasi serta mempromosikan proyek-proyek ready to offer kepada investor dalam dan luar negeri.

    Investment Roadshow juga menjadi forum strategis yang mempertemukan perwakilan pemerintah pusat dan daerah, sektor perbankan, lembaga keuangan internasional, perwakilan diplomatik, serta investor nasional dan global, untuk bersama-sama mengeksplorasi berbagai peluang investasi yang ditawarkan Jawa Barat.

    Pada ajang tersebut, dipresentasikan 16 proyek investasi prioritas dengan total nilai mencapai Rp24,6 triliun (sekitar 1,49 miliar dolar AS), mencakup sektor agribisnis, infrastruktur, energi, dan kawasan pengembangan.

    Menurut penyelenggara, antusiasme investor tercermin dari penandatanganan 27 Letter of Intent (LoI). Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun menegaskan komitmennya untuk mendukung realisasi investasi tersebut melalui kemudahan perizinan, kepastian regulasi, dan fasilitasi penuh dari pemerintah daerah.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BI: Kinerja industri pengolahan pada triwulan III 2025 meningkat

    BI: Kinerja industri pengolahan pada triwulan III 2025 meningkat

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) mencatat, kinerja lapangan usaha (LU) industri pengolahan pada triwulan III 2025 meningkat dan berada pada fase ekspansi atau dengan Prompt Manufacturing Index​ (PMI) lebih dari 50 persen.

    “Hal ini tercermin dari PMI-BI sebesar 51,66 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 50,89 persen,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Berdasarkan komponen pembentuknya, peningkatan PMI-BI pada triwulan III 2025 didorong oleh ekspansi pada mayoritas komponen yaitu volume produksi (53,62 persen), volume total pesanan (52,82 persen), dan volume persediaan barang jadi (52,68 persen).

    Berdasarkan sublapangan usaha (Sub-LU), PMI-BI pada sebagian besar Sub-LU meningkat dan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada industri mesin dan perlengkapan (58,57 persen), diikuti oleh industri pengolahan tembakau (57,79 persen), serta industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (57,50 persen).

    Perkembangan tersebut sejalan dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia yang mengindikasikan kinerja kegiatan LU industri pengolahan meningkat dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,61 persen.

    Pada triwulan IV 2025, kinerja LU industri pengolahan diprakirakan tetap terjaga dan berada pada fase ekspansi yang tercermin dari PMI-BI sebesar 51,36 persen.

    Berdasarkan komponen pembentuknya, beberapa komponen diprakirakan berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi yakni pada komponen volume produksi (52,89 persen), diikuti volume total pesanan (52,46 persen), dan volume persediaan barang jadi (51,74 persen).

    Mayoritas Sub-LU juga diprakirakan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada industri mesin dan perlengkapan (57,86 persen); industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (57,50 persen), dan industri furnitur (56,05 persen).

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BI: Kinerja kegiatan dunia usaha tetap terjaga pada triwulan III 2025

    BI: Kinerja kegiatan dunia usaha tetap terjaga pada triwulan III 2025

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) melalui hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mencatat bahwa kinerja kegiatan dunia usaha terindikasi tetap terjaga pada triwulan III 2025, sebagaimana tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang sebesar 11,55 persen.

    “Hal ini tecermin dari kinerja seluruh lapangan usaha (LU) yang tercatat positif dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 11,55 persen, tidak jauh berbeda dengan SBT pada triwulan sebelumnya sebesar 11,70 persen,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Kinerja sejumlah LU tercatat meningkat, antara lain LU konstruksi (SBT 1,12 persen), LU pertambangan dan penggalian (SBT 0,64 persen), LU industri pengolahan (SBT 1,61 persen), LU jasa keuangan (SBT 2,20 persen), serta LU administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (SBT 0,79 persen).

    “Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas usaha, pembangunan sejumlah proyek, dan realisasi anggaran Pemerintah sesuai pola kuartalan,” kata Ramdan.

    Selanjutnya, kapasitas produksi terpakai pada triwulan III 2025 tercatat sebesar 73,84 persen, meningkat dibandingkan dengan triwulan II 2025 yang sebesar 73,58 persen.

    Peningkatan tersebut ditopang oleh mayoritas LU, terutama LU pertambangan dan penggalian (70,81 persen) serta LU industri pengolahan (70,47 persen).

    Sementara itu, keuangan dunia usaha secara umum juga tetap dalam kondisi baik pada aspek likuiditas maupun rentabilitas, dengan akses kredit yang lebih mudah.

    Dalam survei yang sama, responden memprakirakan kegiatan usaha pada triwulan IV 2025 tetap tumbuh positif dengan SBT sebesar 10,53 persen.

    Kegiatan usaha pada mayoritas LU diprakirakan tetap tumbuh, terutama pada LU perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan motor (SBT 1,14 persen), LU transportasi dan pergudangan (SBT 1,06 persen), LU penyediaan akomodasi dan makan minum (SBT 0,83 persen), serta LU informasi dan komunikasi sejalan dengan peningkatan aktivitas saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur akhir tahun.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Purbaya Heran Ada Uang Pemerintah Numpuk Rp285,6 T di Deposito, Siapa yang Menikmati Bunganya?

    Purbaya Heran Ada Uang Pemerintah Numpuk Rp285,6 T di Deposito, Siapa yang Menikmati Bunganya?

    GELORA.CO – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kembali membuat kejutan. Dirinya curiga ada dana besar Pemerintah Pusat yang disimpan dalam bentuk deposito. Lantas siapa yang menikmati buganya?

    Seperti dilansir Kumparan.com, Purbaya mengkngkapkan kecurigaannya tentang hal ini. Berdasarkan catatannya, jumlah dana pemerintah yang didepositokan jumlahnya mencapai Rp 285,6 triliun per Agustus 2025 lalu. Saat ini akan dicoba ditelusuri sumber dan tujuannya.

    “Agak aneh nih, kalau saya mau kritik-kritik. Wah, pemerintah pusat banyak duitnya, ya. Coba itu Desember 2024 yang di simpanan berjangka ada Rp 204,2 triliun. Di 2023 Rp 204,1 triliun juga. Sekarang (Agustus 2025) yang di berjangka tuh ada Rp 285,6 triliun. Uang apa itu? Nanti kita akan investigasi,” ujar Purbaya seperti dilansir dari Kumparan, Jumat (17/10/2025).

    Selanjutnya atas temuan ini, Purbaya menyatakan akan melakukan investigasi. Sejauh ini dirinya sudah menanyakan ke jajarannya di Kemenkeu, tetapi belum mendapatkan jawaban yang memuaskan.

    Purbaya menduga, dana tersebut merupakan uang dari lembaga-lembaga di bawah kementerian atau entitas pemerintah lainnya. Kemudian uang itu disimpan dalam bentuk deposito untuk mendapatkan bunga.

    “Kita masih investigasi itu uang apa. Tapi, kalau saya tanya anak buah saya, mereka bilang nggak tau. Tapi, saya yakin mereka tahu. Itu kan naruh uang di deposito untuk dapat bunga, kan?” ucapnya.

    Menurut Purbaya, investigasi akan mencakup seluruh bentuk simpanan. Sehingga tidak hanya yang berbentuk deposito. Ada kecurigaan telah terjadi permainan bunga oleh pihak tertentu.

    Bank Komersial…

    Lebih jauh, Purbaya menyebut dana tersebut tersebar di berbagai bank komersial nasional. Sebenarnya uang apa itu masih akan ditelusuri. Di bank-bank itu ditulis sebagai uang milik pemerintah pusat.

    Purbaya juga menjelaskan, sistem perbankan seharusnya memiliki kode uang pemerintah. Sehingga identitas dana tersebut mestinya dapat dilacak. Termasuk adanya dana pemerintah yang tercatat di Bank Indonesia namun belum sepenuhnya jelas statusnya, juga akan diclearkan.

    “Ya, uang pemerintah, ada uang di BI itu sebetulnya masih nggak jelas,” kata Purbaya.

    Jumlah dana milik pemerintah yang disimpan dalam bentuk deposito, menurut Purbaya nilainya terlalu besar. Pihaknya khawatir kebijakan itu justru menimbulkan kerugian karena bunga simpanan lebih rendah dibandingkan bunga obligasi yang harus dibayar pemerintah.

    “Itu terlalu besar kalau ditaruh di deposito seperti itu. Kan saya ngutang (cek). Karena pasti return dari banknya kan lebih rendah dari bunga yang saya bayar untuk obligasi, kan? Pasti saya rugi kalau gitu. Saya cek betul,” tegasnya.

    Purbaya menegaskan, investigasi yang dilakukan pihaknya untuk memastikan ada atau tidak adanya praktik penyimpanan dana pemerintah yang tidak sesuai aturan atau merugikan keuangan negara.

  • Rupiah Loyo Lawan Dolar AS Hari Ini Jumat 17 Oktober 2025 – Page 3

    Rupiah Loyo Lawan Dolar AS Hari Ini Jumat 17 Oktober 2025 – Page 3

    Sebelumnya, nilai tukar rupiah turun terbatas terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan saham Kamis (16/10/2025).

    Nilai tukar rupiah turun lima poin atau 0,03% menjadi 16.581 per dolar AS dari sebelumnya 16.576 per dolar AS. Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia merosot ke posisi 16.580 per dolar AS dari sebelumnya 16.580.

    Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange ICDX Taufan Dimas Hareva menuturkan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencerminkan pergerakan terbatas di tengah pasar global yang relatif tenang.

    “Secara fundamental, kinerja rupiah saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh arah dolar AS dan perubahan ekspektasi terhadap kebijakan moneter The Fed, ketimbang faktor domestik,” ujar dia seperti dikutip dari Antara.

    Menurut Taufan, pernyataan dovish dari Gubernur The Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell terkait sorotan terhadap perlambatan perekrutan tenaga kerja AS, yang meningkatkan ekspektasi bank sentral AS akan memangkas suku bunga pada pertemuan Oktober dan Desember 2025.

    “Kondisi tersebut menekan imbal hasil obligasi AS dan melemahkan dolar secara luas. Namun, dampaknya terhadap mata uang pasar berkembang seperti rupiah masih terbatas karena investor menahan posisi di tengah minimnya rilis data ekonomi penting pekan ini,” ujar dia.

    Mengutip Anadolu, dilaporkan Powell belum memberikan petunjuk tentang kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir bulan ini kendati pasar memprediksi pemangkasan tersebut bakal terjadi.