Kementrian Lembaga: BI

  • OJK-Asosiasi Bakal Gelar Bulan Fintech Nasional, Apa Itu?

    OJK-Asosiasi Bakal Gelar Bulan Fintech Nasional, Apa Itu?

    Jakarta

    Otoritas Jasa Keuangan atau OJK bersama Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (Afsi), dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) akan menyelenggarakan Bulan Fintech Nasional (BFN). Acara tersebut akan berlangsung selama satu bulan, dimulai dari tanggal 11 November 2024.

    The 6th Indonesia Fintech Summit & Expo atau IFSE 2024 menjadi event di dalam rangkaian Bulan Fintech Nasional dan diselenggarkan pada tanggal 12-13 November 2024 Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK Djoko Kurnijanto mengatakan tema BFN pada tahun ini, yakni Technology Convergence Shaping the Future of Finance and Beyond. Dia menilai tema tersebut relevan dengan apa yang pihaknya lakukan, yakni memanfaatkan teknologi di sektor jasa keuangan.

    “Mungkin agak sedikit berbeda dengan Summit sebelumnya. Kami pun di tahun ini berupaya juga untuk mengundang lebih banyak regulator dan otoritas dari negara lain. Beberapa sudah menyatakan konfirmasinya akan hadir dan kebetulan juga penyelenggaraan IFSE saat ini ini mepet atau berjalan sekian hari dari penyelenggaraan Singapura Fintech Festival yang berjalan atau diselenggarakan di minggu ini,” kata Djoko dalam acara Pre-Event Media Gathering, di Menara OJK Radius Prawiro, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2024).

    Dia menjelaskan narasumber-narasumber yang datang nantinya dapat berbagi mengenai pengaturan dan pengawasan terkait penggunaan teknologi sektor keuangan. Misalnya, sektor jasa keuangan sudah banyak menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan strategi keamanan siber.

    “Nah hal-hal seperti itulah yang ingin kita ketahui dan yang sekarang ini yang marak digunakan. Paling tidak dari Malaysia, Singapura, kemudian juga dari Korea itu mereka sudah menyatakan datang. Juga dari lembaga internasional OECD pun juga mereka sedang berpikir untuk bisa hadir di pertemuan minggu depan itu,” imbuh dia.

    Sekretaris Jenderal Asosiasi Financial Technology Indonesia (AFTECH) Budi Gandasoebarta menilai Indonesia menjadi salah satu negara yang berkembang pesat di industri digitalisasi, termasuk digitalisasi di sektor keuangan.

    Dia menyebut pemerintah melalui OJK dan Bank Indonesia telah menerbitkan serangkaian roadmap dan blue print terkait inovasi teknologi sektor keuangan.

    “Jadi ini nanti juga bisa menjadi wadah sosialisasi dan juga bagi publik dan juga media untuk bertanya dan mencari tahu lebih lanjut kira-kira roadmap ini itu seperti apa sih, ada realisasi seperti apa. Tengah tahun ini Bank Indonesia juga meluncurkan blueprint sistem pembayaran Indonesia tahun 2030, di mana disitu ada rencana untuk regulatory reform, kemudian juga reform dari infrastruktur pasar keuangan, dan juga launching dari Rupiah Digital atau Central Bank Digital Currency. Jadi, tentunya nanti ini akan menjadi wadah untuk mencari tahu, kira-kira informasi dari blueprint ini seperti apa sih nantinya,” katanya.

    Dalam acara tersebut nantinya, akan diadakan webinar, seminar, diskusi dengan isu-isu keuangan digital, mulai dari kemanan siber, industri aset keuangan digital atau kripto, pengalaman realisasi roadmap sistem pembayaran, seperti QR Indonesia Standard atau QRIS, cross border payments, open finance, hingga artificial intelligence (AI). Budi menyebut The 6th Indonesia Fintech Summit & Expo 2024 ini akan diselenggarakan di Kota Kasablanka Hall pada 12-13 November 2024.

    Lihat Video: OJK Blokir 6.000 Akun yang Terlibat Judi Online

    (kil/kil)

  • Cemindo optimistis program 3 juta rumah bakal pulihkan industri semen

    Cemindo optimistis program 3 juta rumah bakal pulihkan industri semen

    Jakarta (ANTARA) – Chief Financial Officer PT Cemindo Gemilang Tbk Ameesh Anand optimistis program 3 juta rumah yang direncanakan oleh pemerintah bakal memulihkan industri semen domestik.

     

     

    “Kami optimis bahwa dengan dukungan pemerintah, volume penjualan semen bisa meningkat sekitar 6-8 persen berkat program pembangunan 3 juta rumah yang akan diluncurkan pada awal 2025,” kata Ameesh dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

     

     

    Industri semen di Indonesia mengalami pemulihan yang signifikan, dengan volume penjualan nasional meningkat sebesar 31 persen pada kuartal III 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya. Secara keseluruhan, pasar domestik menunjukkan kenaikan sebesar 0,82 persen hingga September 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

     

     

    Pemulihan itu juga terasa pada kinerja Cemindo. Pada kuartal III, perusahaan mencatatkan peningkatan volume penjualan sebesar 37 persen dibandingkan kuartal II.

     

     

    Sementara penjualan semen kantong perusahaan naik 42 persen karena permintaan yang kuat di pasar regional Sumatera.

     

     

    Dalam sembilan bulan pertama tahun 2024, pihaknya mencatat pendapatan mencapai Rp6,5 triliun. Segmen klinker dan semen menyumbang 92 persen dari total pendapatan, sementara segmen turunan semen tumbuh sebesar 2 persen.

     

     

    “Peningkatan penjualan di segmen turunan semen sebesar 24 persen dan kenaikan EBITDA sebesar 60 persen menunjukkan komitmen kami untuk memperluas bisnis di sektor bangunan dan material,” jelasnya.

     

     

    Ameesh juga menjelaskan bahwa industri semen diperkirakan akan terus tumbuh hingga akhir 2024.

     

     

    Normalisasi aktivitas manufaktur pasca-pemilu dan dukungan dari pemerintahan baru, termasuk komitmen Presiden Prabowo Subianto terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), memberikan optimisme bagi pelaku industri.

     

     

    “Penurunan suku bunga acuan oleh The Fed dan Bank Indonesia juga menjadi katalis positif, yang dapat mendorong aktivitas infrastruktur dan properti,” tambahnya.

     

     

    Adapun saat ini Cemindo tengah berfokus pada pengembangan bisnis turunan semen sebagai pilar pertumbuhan baru dan terus berkomitmen pada inovasi serta praktik keberlanjutan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

     

     

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menjaga daya beli guna wujudkan ekonomi inklusif dan berkelanjutan

    Menjaga daya beli guna wujudkan ekonomi inklusif dan berkelanjutan

    Jakarta (ANTARA) – Inflasi adalah suatu kondisi meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.  Definisi ini digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) guna memberikan pemahaman mengenai inflasi domestik serta sebagai panduan dalam pelaporan tingkat inflasi bulanan dan tahunan di Tanah Air.

    Data inflasi sangat krusial  karena menjadi indikator utama kesehatan ekonomi suatu negara. Tingkat inflasi yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menimbulkan persoalan. Inflasi yang tinggi mengurangi daya beli konsumen karena harga barang dan jasa meningkat lebih cepat dibandingkan pendapatan yang mereka peroleh. Tingkat inflasi yang tinggi juga bisa mendorong bank sentral bereaksi dengan menaikkan suku bunga acuan dan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

    Di sisi lain, inflasi yang terlalu rendah dapat berisiko menjadi deflasi atau penurunan harga umum secara berkelanjutan. Deflasi yang berkepanjangan dapat menyebabkan perekonomian stagnan, karena konsumen mengantisipasi penurunan harga lebih lanjut dan cenderung menunda pembelian sehingga permintaan menurun. Pendapatan perusahaan juga berkurang akibat turunnya permintaan sehingga sulit menaikkan upah pekerjanya bahkan terpaksa harus memotong biaya operasional dengan pengurangan tenaga kerja.

    Inflasi yang moderat konon dianggap sehat untuk ekonomi. Inflasi moderat dinilai bisa mendorong konsumsi yang kemudian mengerek pertumbuhan ekonomi. Selain itu, inflasi yang moderat membantu dalam menjaga stabilitas harga sehingga memberikan lingkungan yang lebih dapat diprediksi bagi pelaku usaha dan investor. Artinya, kepercayaan pasar bisa meningkat dan mendukung investasi jangka panjang.

    Untuk tahun 2024, Bank Indonesia (BI) menetapkan target inflasi dalam kisaran 2,5 persen ± 1 persen. Dengan kata lain, bank sentral ingin inflasi di Indonesia pada tahun ini berada di level 1,5 persen hingga 3,5 persen guna menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    Berakhirnya deflasi

    Menjelang akhir pekan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan inflasi untuk bulan Oktober 2024 yang mencapai 0,08 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Inflasi Oktober ini menandai berakhirnya deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut di Indonesia dan dengan demikian secara tahunan atau year on year (yoy) inflasi mencapai 1,71 persen alias masih dalam target bank sentral.

    Pada periode Mei hingga September 2024, Indonesia mengalami deflasi (mtm) berturut-turut yaitu 0,03 persen , 0,08 persen, 0,18 persen, 0,03 persen, dan 0,12 persen. Sejumlah ekonom sempat menyebut tren deflasi ini sebagai indikasi melemahnya daya beli masyarakat.

    Namun jika diamati, inflasi inti (mtm) tetap tumbuh pada periode tersebut yaitu 0,17 persen, 0,1 persen, 0,18 persen, 0,2 persen, dan 0,16 persen. Pada Oktober 2024, inflasi inti (mtm) juga masih tumbuh 0,22 persen dan secara tahunan tumbuh 2,21 persen.

    Inflasi inti merupakan ukuran inflasi yang menghitung perubahan harga barang dan jasa dengan mengesampingkan harga barang yang sangat fluktuatif, seperti makanan dan energi. Perhitungan inflasi inti ditujukan untuk memberikan gambaran yang lebih stabil mengenai tekanan inflasi dalam perekonomian dan mencerminkan pola harga yang lebih mendasar dan membantu bank sentral dalam merumuskan kebijakan yang tepat.

    Tatkala terjadi deflasi namun inflasi inti tetap tumbuh, ini menjadi suatu hal yang kompleks dan bisa memicu berbagai interpretasi. Inflasi inti yang masih terus tumbuh bisa mengindikasikan bahwa ekspektasi inflasi di kalangan konsumen dan pelaku usaha masih tetap positif. Walau terjadi deflasi, mereka masih percaya diri dengan permintaan pada masa mendatang.

    Inflasi inti yang tetap tumbuh saat deflasi juga menandakan ada komponen harga yang tetap naik meski ada tekanan inflasi di sektor lain, yang dapat dikarenakan permintaan yang kuat di sektor tertentu seperti jasa atau barang non fluktuatif.

    Dalam merespons fenomena ini, Bank Indonesia selaku otoritas moneter pun perlu lebih hati-hati dalam menentukan kebijakan moneternya. Sebab, meskipun secara umum ada penurunan harga tetapi juga ada potensi risiko inflasi yang perlu diwaspadai.

    Pada pertengahan Oktober lalu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen. Bank sentral menyebut keputusan tersebut konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan inflasi terkendali dalam sasaran 2,5 persen ± 1 persen pada 2024 dan 2025 dengan tetap mendukung upaya penguatan pertumbuhan ekonomi.

    Berakhirnya deflasi pada Oktober bisa dimaknai bahwa daya beli masyarakat mulai pulih dan konsumsi kembali meningkat yang kemudian diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan berakhirnya deflasi, bank sentral juga bisa kembali fokus pada kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa harus khawatir soal menurunnya harga secara terus-menerus.

    Menjaga daya beli masyarakat

    Tidak ada angka pasti terkait berapa tingkat inflasi yang dianggap ideal. Kebanyakan negara membidik tingkat inflasi di kisaran 2-3 persen per tahun, yang dianggap sebagai tingkat inflasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa menimbulkan tekanan inflasi yang berlebihan.

    Namun, tingkat inflasi yang stabil akan menjaga daya beli masyarakat. Masyarakat bisa membeli barang dan jasa yang sama dengan jumlah uang yang relatif tetap.

    Bank Indonesia dan pemerintah, baik pusat maupun daerah, sama-sama memiliki peran penting dalam menjaga daya beli masyarakat. Bank Indonesia tentunya menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneternya untuk mengendalikan inflasi agar tetap stabil sehingga daya beli masyarakat tidak tergerus oleh kenaikan harga yang drastis.

    Sementara itu, pemerintah terus meningkatkan program perlindungan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Kartu Sembako atau yang dulunya disebut dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), guna membantu masyarakat yang kurang mampu.

    Pemerintah juga terus berupaya menstabilkan harga pangan, khususnya untuk komoditas yang harganya fluktuatif, melalui berbagai cara misalnya operasi pasar, pengaturan impor, ataupun pengembangan pertanian. Selain itu, pemerintah memberikan berbagai insentif bagi pelaku usaha, terutama pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), untuk mendorong investasi dan menciptakan lapangan kerja.

    Meski masing-masing memiliki peran, kolaborasi antara otoritas moneter dan otoritas fiskal tentu menjadi penting karena saling melengkapi. Keduanya terus saling berkoordinasi agar kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia seiring sejalan dengan kebijakan pemerintah guna mencapai tujuan yang sama.

    Kolaborasi yang baik dan berkesinambungan antara kedua otoritas ini diharapkan akan bisa menjaga daya beli masyarakat yang merupakan kunci guna mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
     

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2024

  • UMKM Pesantren Warnai Indonesia Sharia Economic Festival 2024

    UMKM Pesantren Warnai Indonesia Sharia Economic Festival 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Pesantren yang identik dengan pendidikan agama islam nyatanya kini berinovasi dan bertransformasi membentuk sistem ekonomi pesantren dengan memunculkan bibit-bibit pengusaha atau entrepreneur muslim.

    Bank Indonesia (BI) membawa produk-produk buatan para santri ke dalam gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, yang berlangsung sejak 30 Oktober hingga 3 November 2024.

    Salah satunya Pondok Pesantren Al Faruqi Riau yang ikut ambil bagian memperkenalkan dan menjual hasil olahan dan karya dari para santrinya.

    Kepala Sekolah SMK Pondok Pesantren Al Faruqi Riau Handika Yeli Puspita mengungkapkan dirinya bersyukur sekolahnya terpilih untuk tampil di ISEF 2024, setelah melewati kurasi tingkat regional Sumatra.

    Pada kesempatan tersebut, Al Faruqi menjajakan kue kering dan abon ikan gabus yang dibuat oleh para santri dan dibanderol masing-masing seharga Rp45.000 per toples dan Rp50.000 per toples.

    “Kami di sini setelah kegiatan di regional Sumatra. Kami juara 3 pondok pesantren unggulan yang diadakan BI Kepulauan Riau,” tutur Yeli, dikutip pada Sabtu (2/11/2024).

    Yeli bercerita kesempatan tampil di ISEF tersebut bermula saat sekolahnya, yakni tingkat SMK yang fokus pada kuliner dan fesyen, terpilih mendapatkan pendampingan dari Bank Indonesia.

    1730587734_d5e4face-dd8f-453b-9209-b2775b79d526.Perbesar

    Pondok Pesantren Al Faruqi mendapatkan bantuan berupa alat-alat untuk pengembangan unit usaha kulinernya. Selain itu, para santri tingkat SMK mendapatkan pendampingan oleh koki alias chef yang mumpuni di bidangnya.

    Bukan hanya itu, para santri juga mendapatkan pendampingan dalam pengembangan usaha mulai dari pembuatan logo, kemasan, dan branding UMKM. Alhasil, kini produk kue kering dan abon ikan gabusnya memiliki sajian yang lebih menarik.

    “Kami sudah punya produk tapi belum bagus, packaging belum bagus, masih belum tertarik orang tengoknya. Dengan adanya ini semakin kita perbarui kualitas packaging semua,” ujarnya.

    Sebagaimana UMKM pada umumnya yang telah maju dalam sistem pembayaran digital, Yeli pun menuturkan bahwa pembayaran di UMKM pesantren dapat menggunakan QRIS. Omzet yang diraup pun tak tanggung-tanggung, mencapai Rp2,5 miliar per tahun (termasuk dari fesyen).

    Jika sebelumnya hanya dijajakan melalui skema ‘mulut ke mulut’ orang tua santri, kini usaha para santri memiliki toko sendiri di lingkungan ponpes dan dapat dipesan secara online. Bahkan, kini pesanan berdatangan dari sederet pejabat.

    “Setelah menang, banyak unit usaha industri dari luar yang gandeng kerja sama. Dari sebelumnya kita masih dalam daerah lingkup ponpes, sekarang sudah digandeng dinas pendidikan dan kantor gubernur untuk pesan snack sama kita,” tuturnya.

    Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Pondok Pesantren Al Musyaffa Kendal Jawa Tengah Nurul Fauzi juga merasakan manfaat dari keikutsertaannya dalam ISEF 2024.

    Sama halnya dengan Ponpes Al Faruqi di Riau, Al Musyaffa turut terpilih dan mendapatkan bantuan pendampingan.

    Fauzi menyampaikan bahwa Al Musyaffa menghadirkan madu dari peternakan ponpes, mulai dari madu kopi, madu rambutan, madu kapuk, hingga madu hutan liar. Harga yang ditawarkan pun mulai dari Rp25.000 untuk ukuran botol kecil hingga Rp105.000 untuk ukuran 450ml.

    Berbekal dari bantuan para alumni juga, kini penjualan madu pun telah beredar di seluruh Indonesia.

    “Yang paling penting [dengan ikut ISEF 2024] nama pesantren kami jadi semakin dikenal orang. Penjualan produk juga semakin luas, kini seluruh Nusantara sudah ada terutama di apotek,” ujar Fauzi.

    Meski demikian, saat ini madu dari ponpesnya belum dapat dibeli secara online ataupun melalui e-commerce. Pihaknya pun berencana akan melebarkan penjualan melalui teknologi digital yang saat ini berkembang tersebut.

    Adapun, produk UMKM pesantren menjadi salah satu sorotan dalam ISEF 2024. Gubernur BI Perry Warjiyo pun mengungkapkan khusus pada tahun ini, ISEF meluncurkan digitalisasi produk pesantren.

    Mencakup digitalisasi sistem pembayaran, pemasaran, pelaporan unit, pencatatan keuangan, dan pengembangan akreditasi pesantren. Harapannya, platform ini dapat memperkuat kemandirian pesantren di seluruh Indonesia.

    Di mana hal ini sejalan dengan cita-cita Indonesia untuk mendorong produk-produk halal dan menjadi pusat halal dunia.

    “Selama 11 tahun ISEF telah menjadikan ekonomi keuangan Indonesia yang terbesar, terintegrasi, dan menjadi kebanggaan kita semua. Semakin mendekatkan pencapaian visi menjadi salah satu pemain halal terkemuka di dunia,” tuturnya dalam Opening Ceremony Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024, Rabu (30/10/2024).  

     

  • Borneo Culture Festival pamerkan karya khas membatik berbahan organik

    Borneo Culture Festival pamerkan karya khas membatik berbahan organik

    Samarinda (ANTARA) –

    Borneo Culture Festival yang digelar di Samarinda pada Sabtu (2/11) mengusung kegiatan membatik dengan menampilkan karya khas batik tulis berbahan lilin organik.

     

    Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, yang turut hadir dalam acara tersebut menilai festival ini sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap pertumbuhan UMKM di Kalimantan Timur, baik itu kriya maupun kuliner.

     

    “Potensi UMKM kita sangat bagus, sekitar 54 ribu. Kunci di UMKM itu adalah ajang. Dengan begitu produk mereka lebih dikenal publik, termasuk karya khas membatik dengan bahan-bahan dari dapur,” ujar Akmal Malik.

     

    Ia pun mendorong pemerintah di daerah tingkat II dan berbagai pihak untuk mengintensifkan pelaksanaan kegiatan yang dapat melibatkan UMKM.

     

    Akmal Malik juga berharap agar setiap ajang yang diselenggarakan dapat dimanfaatkan sebagai wadah promosi produk UMKM.

     

    “Jadi jika masing-masing SKPD membuat rakor yang mengundang delegasi dari berbagai daerah dan siapa yang menyuplai kebutuhan itu ya UMKM kita,” tambahnya.

     

    Akmal Malik optimistis dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kalimantan Timur, UMKM dapat memanfaatkan peluang ini untuk memasarkan produk mereka, termasuk menarik wisatawan yang berkunjung ke IKN Nusantara untuk berbelanja di Samarinda.

     

    “Sekarang jujur keinginan warga Indonesia datang ke Kaltim tinggi karena setelah event mereka datang ke IKN. Ini cara kita membaca peluang,” jelasnya.

     

    Sementara itu, Koordinator Rumah Digital UMKM Samarinda, Irmade Susanti, yang menginisiasi festival tersebut, menjelaskan bahwa Borneo Culture Festival kali ini berfokus pada edukasi membatik dengan lilin organik.

     

    “Festival ini merupakan kegiatan rutin setiap bulan. Biasanya kami di hotel, berkolaborasi dengan Kementerian Agama untuk program sertifikasi halal UMKM. Kami juga berkolaborasi dengan Disdikbud mengangkat pelajar mulai dari SD, SMP, SMA, SMK untuk pelatihan,” jelas Irmade Susanti.

     

    Irmade Susanti menambahkan, kegiatan membatik ini bertujuan untuk mengedukasi pelajar agar belajar membatik sedini mungkin.

     

    Selain pameran membatik, festival ini juga diisi dengan berbagai kegiatan lain seperti lokakarya resin, lomba mewarnai, content creator, dan public speaking.

     

    Peserta dalam kegiatan membatik ini mencapai ratusan orang, terdiri dari pelajar SDN 001 Sungai Kunjang, SMKN 15 Sungai Kunjang, SMKN 12, dan SMKN 20 Samarinda.

     

    Ke depannya, Rumah Digital UMKM Samarinda terus menyelenggarakan event serupa dengan mengangkat tema yang berbeda-beda.

    Baca juga: BI selenggarakan Borneo Decafest pacu digitalisasi ekonomi Kalteng
    Baca juga: Lewat festival, Borneo Foundation serukan pelestarian orang utan
    Baca juga: Sanggar seni Buleleng penampil terbaik festival budaya di Malaysia
     

    Pewarta: Ahmad Rifandi
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Modal Asing Keluar Rp4,86 Triliun dari Indonesia Pekan Ini

    Modal Asing Keluar Rp4,86 Triliun dari Indonesia Pekan Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia merekam di tengah kondisi ekonomi global dan domestik saat ini terjadi aliran modal asing keluar dari para investor nonresiden alias asing sebanyak Rp4,86 triliun pada pekan terakhir Oktober 2024. 

    Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyebutkan pada periode 28–31 Oktober 2024, nonresiden tercatat jual neto paling banyak di pasar Surat Berharga Negara (SBN).  

    “Berdasarkan data transaksi 28 – 31 Oktober 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp4,86 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp2,53 triliun di pasar saham, jual neto sebesar Rp3,95 triliun di pasar SBN,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Sabtu (2/11/2024). 

    Aliran keluar modal asing tersebut terkoreksi oleh adanya beli neto senilai Rp1,63 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

    Berdasarkan data sepanjang tahun ini hingga 31 Oktober 2024, nonresiden tercatat beli neto sejumlah Rp39,91 triliun di pasar saham, Rp43,51 triliun di pasar SBN, dan Rp200 triliun di SRBI.

    Sementara sepanjang semester II/2024, nonresiden tercatat beli neto senilai Rp39,57 triliun di pasar saham, Rp77,47 triliun di pasar SBN, dan Rp69,65 triliun di SRBI.

    Adapun, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 31 Oktober 2024 sebesar 68,69 bps, naik dibandingkan 25 Oktober 2024 sebesar 67,80 bps.

    Pada periode yang sama, tingkat imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun tercatat mengalami penurunan pada pekan ini dari 6,8% pada Kamis (31/10) menjadi 6,73% pada Jumat (1/11). 

    Sementara nilai tukar rupiah pada akhir Kamis (31/10) ditutup pada level (bid) Rp15.690 per dolar AS dan dibuka pada Jumat pagi (1/11) pada level (bid) Rp15.685 per dolar AS.

    Pada penutupan pasar di akhir Jumat, Bisnis mencatat rupiah ditutup pada level Rp15.732 per dolar AS. 

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, terpantau aliran modal asing ramai ramai keluar sepanjang Oktober 2024. Dari lima pekan, hanya satu pekan terjadi aliran modal masuk, yakni pada pekan pertama senilai Rp570 miliar. 

    Denny menuturkan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. 

  • Hindari Penipuan, Pekerja Migran Harus Melek Layanan Keuangan Digital

    Hindari Penipuan, Pekerja Migran Harus Melek Layanan Keuangan Digital

    Jakarta, Beritasatu.com – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menegaskan pentingnya pekerja migran Indonesia (PMI) untuk memahami layanan keuangan digital agar terhindar dari risiko penipuan dan bahaya dalam transaksi keuangan.

    Hal ini disampaikan Ketua Bidang Edukasi, Literasi, dan Riset AFPI Marcella Wijayanti ketika memberikan edukasi terkait financial technology (fintech) lending kepada ratusan PMI di kantor Konsulat Jenderal Indonesia di Hong Kong.

    “Tujuan edukasi ini memberikan pemahaman menyeluruh kepada para pekerja migran mengenai layanan keuangan digital, khususnya fintech lending,” ujar Marcella Wijayanti pada Sabtu (2/11/2024).

    Ia mengatakan, PMI perlu cerdas dalam mengelola penghasilan yang diperoleh di luar negeri. Salah satunya dapat memanfaatkan layanan keuangan digital, seperti fintech lending yang terpercaya, guna menghindari potensi penipuan. 

    “Kami memberikan pemahaman mengenai manfaat serta risiko dalam penggunaan layanan ini bagi PMI,” tambahnya.

    Marcella juga menjelaskan bahwa pekerja migran berkontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia. Menurut data Bank Indonesia (BI), pada tahun 2023 devisa dari PMI mencapai Rp 230,81 triliun, atau sekitar 10% dari total cadangan devisa negara.

    “Jumlah ini sangat besar, dan AFPI berkewajiban memberikan edukasi keuangan agar para PMI dapat memanfaatkan teknologi finansial dengan bijaksana,” ujar Marcella.

    Ia berharap agar dengan pengetahuan memadai, PMI dapat terlindungi dari risiko menggunakan layanan keuangan yang tidak bertanggung jawab.

    Konsulat Jenderal (Konjen) Indonesia di Hong Kong menyambut baik inisiatif edukasi bagi para pekerja migran. Konjen berharap kolaborasi semacam ini bisa terus dilanjutkan.

  • Di Forum Internasional, Menag Dorong Pemanfaatan Zakat dan Wakaf Jadi Solusi Ekonomi – Page 3

    Di Forum Internasional, Menag Dorong Pemanfaatan Zakat dan Wakaf Jadi Solusi Ekonomi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) bersama Bank Indonesia (BI), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) menyelenggarakan konferensi internasional 13th Annual Meeting and Conference of World Zakat and Waqf Forum dalam rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di Jakarta Convention Center pada Jumat (1/11/2024).

    Dengan mengusung tema “Tatanan Global Zakat-Wakaf Baru: Komunitas Global yang Bersatu Berdasarkan Keadilan, Kasih Sayang, dan Kesejahteraan Bersama,” konferensi ini mempertemukan 43 negara anggota untuk membahas inovasi dan masa depan pengelolaan zakat dan wakaf.

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan pentingnya forum ini sebagai ajang berbagi pengalaman antarnegara dalam pengelolaan zakat dan wakaf secara lebih produktif.

    “Malam ini kita menghimpun pengalaman. Kita ingin mendengarkan pengalaman negara-negara yang tergabung dalam organisasi ini,” ujarnya. 

    Lebih lanjut, ia juga mengingatkan masyarakat bahwa zakat bukan satu-satunya instrumen sosial dalam Islam.

    “Nah sayang sekali yang kita kenal dalam masyarakat kita hanya zakat. Alangkah miskinnya, alangkah pelitnya umat Islam kalau hanya pengeluarannya zakat,” ucap Menag Nasaruddin.

    “Zakat itu tidak populer pada masa Nabi, pada masa sahabat. Yang populer pada waktu itu adalah sedekah,” tambahnya.

    Ia menegaskan bahwa zakat dan wakaf memiliki potensi besar dalam mengatasi berbagai tantangan global.

    “Kita perlu mengkaji bagaimana zakat dan wakaf dapat menjadi jawaban atas berbagai tantangan dunia,” ungkap Nasaruddin. 

    Saat ini, Kemenag tengah menjalankan empat program utama untuk mengoptimalkan peran zakat dan wakaf, yaitu Kampung Zakat, KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat, Inkubasi Wakaf Produktif, dan Kota Wakaf.

    Program-program ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat melalui zakat dan wakaf sebagai alat ekonomi, bukan sekadar sebagai ibadah.

     

  • Rupiah merosot dipengaruhi data tenaga kerja AS yang kuat

    Rupiah merosot dipengaruhi data tenaga kerja AS yang kuat

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah merosot dipengaruhi data tenaga kerja AS yang kuat
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Jumat, 01 November 2024 – 18:45 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat ditutup merosot dipengaruhi data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang kuat.

    Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah tergelincir 34 poin atau 0,22 persen menjadi Rp15.732 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.698 per dolar AS.

    “Penguatan inflasi dan data tenaga kerja AS membatasi penguatan rupiah,” kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta, Jumat (1/11).

    Rully menuturkan data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inflasi inti AS naik 2,7 persen, dan data klaim pengangguran AS turun dan terendah dalam 5 bulan menjadi 216 ribu.

    Sementara, dari faktor domestik, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia mengalami inflasi 0,08 persen (month-to-month/mtm) pada Oktober 2024, yang mengakhiri deflasi beruntun.

    Inflasi tahunan mencapai 1,71 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender 0,82 persen (year-to-date/ytd).

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menurun ke level Rp15.723 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.705 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • BI: Inflasi terjaga didukung konsistensi kebijakan moneter

    BI: Inflasi terjaga didukung konsistensi kebijakan moneter

    Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024 dan 2025Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) mengatakan inflasi Indonesia tetap terjaga pada Oktober 2024 didukung oleh konsistensi kebijakan moneter dan eratnya sinergi pengendalian inflasi antarpemangku kepentingan.

    “Inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan pemerintah pusat dan daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di berbagai daerah,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Jumat.

    Ramdan menuturkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi IHK Oktober 2024 tercatat inflasi sebesar 0,08 persen month to month (mtm), sehingga secara tahunan sedikit menurun menjadi 1,71 persen year on year (yoy) dari realisasi inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,84 persen (yoy).

    “Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024 dan 2025,” ujarnya.

    Lebih lanjut Ramdan mengatakan inflasi inti tetap terjaga pada Oktober 2024 sebesar 0,22 persen (mtm), lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,16 persen (mtm).

    Perkembangan inflasi inti tersebut didorong oleh peningkatan harga komoditas global, di tengah ekspektasi inflasi yang tetap terjangkar dalam kisaran sasaran.

    Realisasi inflasi inti pada Oktober 2024 disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan, nasi dengan lauk, dan kopi bubuk. Secara tahunan, inflasi inti Oktober 2024 tercatat sebesar 2,21 persen (yoy), meningkat dari inflasi inti bulan sebelumnya sebesar 2,09 persen (yoy).

    Kelompok volatile food melanjutkan deflasi pada Oktober 2024, yakni sebesar 0,11 persen (mtm), tidak sedalam deflasi bulan sebelumnya sebesar 1,34 persen (mtm).

    Deflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas aneka cabai, kentang, dan ikan segar. Penurunan harga komoditas pangan didukung oleh peningkatan pasokan seiring dengan masih berlangsungnya periode panen, khususnya komoditas hortikultura.

    Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 0,89 persen (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,43 persen (yoy). Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

    Pada Oktober 2024 kelompok administered prices juga mengalami deflasi sebesar 0,25 persen (mtm), lebih dalam dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,04 persen (mtm).

    Deflasi kelompok administered prices didukung terutama oleh komoditas bensin seiring dengan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dan tarif angkutan udara.

    Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 0,77 persen (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,40 persen (yoy).

    Baca juga: BPS: Ekonomi RI inflasi 0,08 persen pada Oktober 2024
    Baca juga: BPS: Inflasi pada Oktober 2024 akhiri tren deflasi sejak Mei 2024
    Baca juga: BPS catat inflasi tahunan pada Oktober 2024 sebesar 1,71 persen

    Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024