Kementrian Lembaga: BI

  • LPS: Simpan Uang di Bank Pilihan Paling Aman – Page 3

    LPS: Simpan Uang di Bank Pilihan Paling Aman – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Prinsip sederhana seperti berhemat dan disiplin menabung dapat membuka jalan menuju kemerdekaan finansial di masa depan. Hal ini selaras dengan acara edukasi literasi keuangan bertajuk Like It! Literasi Keuangan Indonesia Terdepan 2024, yang digelar oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Keuangan di Gandaria City, Jakarta.

    Pada sesi bertema “Rajin Menabung Pangkal Kaya, Benarkah?”, Sekretaris LPS, Jimmy Ardianto, menekankan pentingnya kebiasaan menabung sebagai langkah awal membangun stabilitas keuangan pribadi. Kemudian, menabung adalah langkah penting untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan dan bukan hanya soal menyimpan uang.

    “Menabung mungkin terlihat sederhana, tetapi dampaknya besar. Jika masyarakat memiliki pemahaman yang baik mengenai pentingnya tabungan, itu akan memberikan stabilitas bagi sistem keuangan Indonesia secara keseluruhan,” ujar Jimmy dalam keterangan tertulis, Senin (11/11/2024).

    Kendati demikian, Jimmy mengingatkan pentingnya menabung dengan pemahaman yang baik tentang lembaga keuangan. Seperti memilih tempat menabung yang aman dan bisa memberikan rasa tenang. Menurut Jimmy, menabung di bank memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena dana masyarakat yang disimpan di lembaga perbankan dijamin oleh LPS.

    “Kalau kita bicara soal menaruh uang di bank, ini adalah pilihan paling aman. Di mana-mana, prinsipnya adalah high risk-high gain, makin besar risikonya, makin tinggi potensi keuntungannya. Namun, kalau bicara soal keamanan, menyimpan uang di bank jauh lebih aman,” ujar Jimmy.

     

  • Judi Online Bikin Masyarakat Boncos, Penyelenggara Jasa Pembayaran Tak Mau Kebobolan – Page 3

    Judi Online Bikin Masyarakat Boncos, Penyelenggara Jasa Pembayaran Tak Mau Kebobolan – Page 3

    Bukan tanpa alasan pihak LinkQu menerapkan hal ini. Komitmen mematuhi peraturan Regulator dalam hal ini Bank Indonesia dan juga pemerintah RI dilakukan oleh PT Tri Usaha Berkat (PT TUB) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Financial Technology (FINTECH), dimana selain telah terdaftar, diawasi dan berizin dari Bank Indonesia juga sudah terdaftar sebagai anggota Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Asosiasi Penyelenggara Pengiriman Uang Indonesia (APPUI) dan juga telah bekerja sama dg PPATK, Kominfo juga beberapa lembaga lain terkait.

    Kepatuhan ini merupakan tanggung jawab moral dan hal paling esensial dalam menjalankan usaha di industri sistem pembayaran demi menjaga integritas layanan dan perlindungan konsumen.

    AFTECH Sendiri disini sebagai wadah bagi penyelenggara fintech dan pada tanggal 9 Agustus 2019 secara resmi ditunjuk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Asosiasi Penyelenggara Inovasi Keuangan Digital.

    “Sebagai perusahaan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) resmi, LinkQu selalu menjalankan proses pendaftaran akun merchant-merchant secara proper dan profesional sesuai hukum dan ketentuan yang berlaku. Dan dengan segera melakukan pemblokiran merchant yang ditengarai melakukan penyalahgunaan layanan untuk kegiatan ilegal,” kata Head of Risk Management Linkqu Rizki Alwi.

    Tim operasional perusahaan fintech yang berbasis di Surabaya ini juga telah secara ketat telah melakukan proses monitoring dan analisa profil transaksi secara intensif demi mencegah terjadinya fraud dan juga aksi ilegal seperti judi online ini oleh seluruh pengguna jasa Linkqu.

     

  • Selasa Pagi, Rupiah Lagi-lagi Ambruk di Hadapan Dolar AS

    Selasa Pagi, Rupiah Lagi-lagi Ambruk di Hadapan Dolar AS

    Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan di hari ini kembali mengalami penurunan signifikan.
     
    Mengutip data Bloomberg, Selasa, 12 November 2024, rupiah hingga pukul 09.28 WIB berada di level Rp15.777 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun sebanyak 88 poin atau setara 0,56 persen dari Rp15.689 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
     
    Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp15.769 per USD, juga ambruk sebanyak 95 poin atau setara 0,61 persen dari Rp15.674 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
    Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan kembali melemah.
     
    “Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.670 per USD hingga Rp15.770 per USD,” ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
     

     

    Keyakinan konsumen tetap terjaga

    Hasil survei Konsumen Bank Indonesia pada Oktober 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2024 yang berada pada area optimis (>100), yaitu sebesar 121,1.
     
    Adapun, jika dibandingkan September, IKK ini mengalami perlambatan yang signifikan. IKK September 2024 tercatat mencapai 123,5. Sebagai catatan, ini adalah level terendah sejak Desember 2022.
     
    “BI mengklaim IKK Oktober di level 121,1 masih tetap terjaga seiring dengan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan optimisme terhadap kondisi ekonomi ke depan,” jelas Ibrahim.
     
    Survei Konsumen BI ini juga mencatat pada Oktober 2024 keyakinan konsumen tercatat tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran. Peningkatan IKK tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp1 juta sampai Rp2 juta. Berdasarkan usia, IKK meningkat pada kelompok usia 20-30 tahun
     
    Dalam Survei Konsumen ini, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Oktober 2024 tercatat masing-masing sebesar 109,9 dan 132,4. Pada Oktober 2024, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap kuat, tercermin dari IKE Oktober 2024 sebesar 109,9.
     
    Secara spasial, sebagian kota mencatatkan peningkatan IKE, terbesar di Kota Banjarmasin (6,8 poin), disusul Ambon (5,2 poin) dan Manado (3,7 poin). Sementara sebagian kota lainnya mencatat penurunan IKE terutama di Kota Surabaya (12,9 poin), Pontianak (8,3 poin), dan Padang (7,3 poin).
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • BI Laporkan Penjualan Eceran RI Babak Belur, Kontraksi 0,5% di Oktober

    BI Laporkan Penjualan Eceran RI Babak Belur, Kontraksi 0,5% di Oktober

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kinerja penjualan eceran diprakirakan pada Oktober 2024 diperkirakan mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2024 yang diprakirakan mencapai 209,5 atau tumbuh melambat sebesar 1,0% (yoy).

    Namun, jika dilihat secara bulanan, IPR Oktober mengalami kontraksi 0,5% (mtm). Adapun, IPR Oktober 2024 ini lebih rendah dari IPR bulan September lalu yang mencapai 210,6.

    BI mengklaim kinerja penjualan eceran membaik secara bulanan, meski mengalami kontraksi. BI mengatakan kinerja penjualan eceran pada bulan Oktober tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, Suku Cadang dan Aksesori, serta Subkelompok Sandang.

    “Secara bulanan, penjualan eceran membaik meski masih mengalami kontraksi sebesar 0,5% (mtm). Perbaikan didorong oleh kenaikan penjualan Subkelompok Sandang, Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta Suku Cadang dan Aksesori didukung oleh kelancaran distribusi,” jelas BI dalam laporan penjualan eceran, dikutip Selasa (12/11/2024).

    Pada September 2024, BI merekam IPR tetap tumbuh. IPR tercatat mencapai 210,6 atau tumbuh sebesar 4,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan Agustus 2024 yang tumbuh 5,8% (yoy). Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor serta Suku Cadang dan Aksesori.

    Namun, secara bulanan, penjualan eceran pada September 2024 terkontraksi 2,5% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 1,7% (mtm). Berdasarkan kelompoknya, penurunan terutama terjadi pada Subkelompok Sandang, Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau seiring dengan penurunan permintaan masyarakat setelah berakhirnya berbagai program diskon dalam rangka Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI).

    Dari sisi harga, tekanan inflasi 3 dan 6 bulan yang akan datang, yaitu pada Desember 2024 dan Maret 2025 diprakirakan meningkat. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Desember 2024 dan Maret 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 152,6 dan 169,4, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 134,3 dan 155,9.

    “Peningkatan tersebut sejalan dengan kenaikan permintaan saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Desember 2024 dan bulan Ramadan pada Maret 2025,” tegas BI.

    (haa/haa)

  • Sedih! Warga RI Makin Pesimis Dapat Kerja

    Sedih! Warga RI Makin Pesimis Dapat Kerja

    Jakarta, CNBC Indonesia – Memasuki era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, ternyata masyarakat Indonesia masih pesimis terhadap perekonomian ke depan. Terutama dalam mendapatkan pekerjaan.

    Hal ini terlihat dari survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI), dikutip Selasa (12/11/2024)

    BI mencatat, Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja untuk enam bulan ke depan mengalami penurunan menjadi 129,5 atau terendah sejak Desember 2022. Artinya, masyarakat belum melihat ada perbaikan lapangan kerja hingga April ke depan atau pasca Lebaran 2025.

    Sebagai catatan, Lebaran Idul Fitri pada tahun depan jatuh pada akhir Maret 2025.

    Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja terendah jatuh pada kelompok pendidikan akademi. Pada survei Oktober 2024, indeks pada kelompok akademi jatuh ke level terendah sejak Desember 2022 atau hampir dua tahun terakhir.

    Indeks ini terpantau sangat rendah diikuti dengan berbagai indikator lain yang menunjukkan lemahnya kondisi tenaga kerja dan perusahaan khususnya manufaktur yang terus-menerus menurun.

    (mij/mij)

  • BI Buka-Bukaan Soal Penyebab Rupiah Loyo ke Level Rp15.720/US$

    BI Buka-Bukaan Soal Penyebab Rupiah Loyo ke Level Rp15.720/US$

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini. Pelemahan ini didorong oleh aliran modal asing yang kabur dari pasar uang Indonesia.

    Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,28% di angka Rp15.720/US$ pada hari ini, Selasa (12/11/2024). Selang enam menit sejak perdagangan dibuka, rupiah semakin anjlok 0,64% ke Rp15.775/US$.

    Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan investor asing melakukan penjualan asing sebesar Rp1,53 triliun di seluruh pasar dan sebesar Rp1,55 triliun di pasar reguler. Di samping itu, mereka melakukan pembelian bersih sebesar Rp23,21 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Hal ini membuat IHSG ditutup melemah pada awal pekan.

    Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Fitra Jusdiman melihat pelemahan rupiah hari ini masih kelanjutan dampak setelah kemenangan Donald Trump, sebagaimana pelemahan yang dialami oleh sebagian besar mata uang dunia lainnya.

    “Jadi faktor utama pelemahan rupiah dan juga aset domestik saat ini lebih berasal dari faktor global, utamanya dari AS, di mana terjadi dana asing banyak kembali ke AS,” kata Fitra kepada CNBC Indonesia, Selasa (12/11/2024).

    Namun, Fitra menegaskan jika dibandingkan mata uang regional, kinerja mata uang rupiah selama bulan November ini masih lebih baik, yaitu hanya melemah sekitar 0,46%. Jauh lebih baik dibandingkan Thai bath yang melemah 2,75% dan Malaysia ringgit yang melemah 1,18%. Dia pun memastikan sentimen domestik terkait dengan daya beli masyarakat bukan faktor dominan yang menekan rupiah.

    “Faktor domestik lebih sebagai faktor menambah pelemahan untuk saat ini, bukan yang utama,” kata Fitra.

    Menghadapi hal ini, dia mengungkapkan BI akan terus melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, apabila terdapat peningkatan volatilitas yang berlebihan

    (haa/haa)

  • IHSG diprediksi variatif di tengah “wait and see” data inflasi AS

    IHSG diprediksi variatif di tengah “wait and see” data inflasi AS

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, diperkirakan bergerak variatif di tengah pelaku pasar bersikap wait and see’terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS).

    IHSG dibuka menguat 6,27 poin atau 0,09 persen ke posisi 7.272,72. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,00 poin atau 0,11 persen ke posisi 880,10.

    “IHSG hari ini (12/11) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 7.150 sampai 7.300,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.

    Dari mancanegara, reli bursa saham AS terjadi setelah respon positif pelaku pasar atas kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024 dan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps.

    Di sisi lain, pada pekan ini pelaku pasar tengah mencermati data inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis (14/11).

    Dari Asia, penyaluran kredit baru di China melanjutkan perlambatan meskipun berbagai stimulus telah diberikan.

    Bank Sentral China (PBoC) melaporkan jumlah kredit baru pada Oktober 2024 tercatat 500 miliar yuan China atau turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1.590 miliar yuan China, permintaan kredit menyusut akibat kinerja industri manufaktur yang juga menurun di tengah lesunya daya beli.

    Dari dalam negeri, melemahnya daya beli masyarakat menjadi kekhawatiran pelaku pasar, pasalnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober 2024 turun ke level 121,1 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 123,5.

    Meskipun masih di atas level optimis, namun perolehan tersebut merupakan yang terendah sejak Desember 2022.

    Sementara itu, bursa saham AS diantaranya indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,69 persen ke level 44.293,13 melampaui angka 44.000 untuk pertama kali, indeks S&P 500 mencapai rekor naik 0,1 persen ke 6.001,35, dan Nasdaq Composite bergerak tipis 0,06 persen ke 19.298,76.

    Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 259,39 poin atau 0,66 persen ke level 39792,69, indeks Hang Seng melemah 43,15 poin atau 0,21 persen ke level 20.383,77, indeks Shanghai menguat 13,27 poin atau 0,38 persen ke 3.483,34, dan indeks Straits Times melemah 22,14 poin atau 0,59 persen ke 3.717,32.

  • Realisasi Utang Pemerintah Indonesia Naik Jadi Rp 8.473,9 Triliun

    Realisasi Utang Pemerintah Indonesia Naik Jadi Rp 8.473,9 Triliun

    Jakarta, Beritasatu.com – Realisasi utang pemerintah telah mencapai Rp 8.473,9 triliun per 30 September 2024. Jumlah utang didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN). Rasio utang per akhir September 2024 yang sebesar 38,55% terhadap  produk domestik bruto (PDB).

    “Pemerintah mengelola utang secara cermat dan terukur untuk mencapai portofolio utang yang optimal dan mendukung pengembangan pasar keuangan domestik,” dikutip dari dokumen APBN Kita Edisi November 2024 pada Selasa (12/11/2024).

    Jika diperinci berdasarkan instrumen, komposisi utang pemerintah sebagian besar berupa SBN yang mencapai Rp 7.483,09 triliun (88,31%) dan pinjaman sebesar Rp 990,81 triliun (11,69%).

    Komposisi SBN terbagi dalam SBN domestik sebesar Rp 6.103,90 triliun (72,03%) dan valuta asing (valas) sebesar Rp 1.379,19  triliun (16,28%).  

    SBN domestik meliputi surat utang negara sebesar Rp 4.871,6 triliun dan surat berharga syariah negara senilai Rp 1.232,30  triliun. SBN valas terbagi dalam surat utang negara sebesar Rp 1.045,64 triliun dan surat berharga syariah negara senilai Rp 333,55 triliun.

    Sementara itu,  pinjaman sebesar Rp 990,81 triliun terbagi dalam pinjaman dalam negeri sebesar Rp 39,93 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 950,88 triliun. Realisasi pinjaman luar negeri meliputi bilateral senilai Rp 257,76 triliun, multilateral senilai Rp 569,05 triliun, dan bank komersial sebesar Rp 124,07 triliun.

    Berdasarkan data Kementerian Keuangan pada akhir September 2024, kepemilikan SBN domestik didominasi oleh investor dalam negeri dengan porsi kepemilikan 85,3%. Sedangkan, asing hanya memiliki SBN domestik sekitar 14,7% termasuk kepemilikan oleh pemerintah dan bank sentral asing. Lembaga keuangan domestik memegang kepemilikan SBN 41,4%, terdiri dari perbankan 19,5%, perusahaan asuransi dan dana pensiun sebesar 18,7%, serta reksadana 3,2%.

    Bagi lembaga keuangan, SBN berperan penting dalam memenuhi kebutuhan investasi dan pengelolaan likuiditas, serta menjadi salah satu instrumen mitigasi risiko. Kepemilikan SBN domestik oleh Bank Indonesia sekitar 25% yang antara lain digunakan sebagai instrumen pengelolaan moneter.

    Sejalan dengan upaya pemerintah memperluas basis investor, inklusi keuangan dan peningkatan literasi keuangan masyarakat dari savings society menjadi investment society, kepemilikan investor individu pada SBN domestik terus mengalami peningkatan sejak 2019 yang hanya di bawah 3% menjadi 8,7% per akhir September 2024.

    Sisa kepemilikan SBN domestik dipegang oleh institusi domestik lainnya untuk memenuhi kebutuhan investasi dan pengelolaan keuangan institusi bersangkutan.

  • Indeks Keyakinan Konsumen Turun, Bukti Masyarakat Tahan Konsumsi

    Indeks Keyakinan Konsumen Turun, Bukti Masyarakat Tahan Konsumsi

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia mencatat adanya penurunan Indeks Keyakinan Konsumen atau IKK per Oktober 2024 ke angka 121,1 dari bulan sebelumnya 123,5. Meskipun turun, angka tersebut masih menunjukkan optisme konsumen karena IKK di atas 100.

    Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Hosianna Evalita Situmorang menilai penurunan tersebut sejalan dengan kondisi ekonomi di Tanah Air. Menurutnya, penurunan keyakinan masyarakat terjadi akibat ekspektasi akan ketersediaan lapangan pekerjaan yang berkurang. 

    “Menyusul badai PHK [pemutusan hubungan kerja] yang marak terjadi dan jumlah pengangguran yang meningkat sehingga konsumen juga menahan konsumsinya,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (11/11/2024).

    Sepanjang tahun ini hingga Juli 2024 tercatat adanya tenaga kerja yang ter-PHK sebanyak 144.399 orang. Jumlah tenaga kerja yang terkena PHK pun meningkat sejak Januari yang mulanya 3.332 orang, menjadi 42.863 orang pada Juli 2024, mengutip Satu Data Ketenagakerjaan.

    Sementara tercatat Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja yang menunjukkan kondisi saat ini dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (menunjukkan kondisi enam bulan mendatang), masing-masing berada di level 104,7 dan 129,5. Keduanya turun, masing-masing sebesar 3,5 dan 1,6 poin dari September.

    Hosianna menyampaikan di tengah kondisi tersebut, menjelang akhir tahun utamanya dengan momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) sangat mungkin lapangan kerja kembali terbuka. Pada akhirnya, konsumsi masyarakat dapat kembali pulih dan meningkat.

    Meski demikian, hal tersebut tidak akan berdampak besar terhadap pembukaan lapangan pekerjaan.

    “Lebih besar dampak penurunan suku bunga global dan domestik serta pemulihan ekonomi China. Terkontraksinya industri akibat ekspansi bisnis tertahan akibat hal-hal tersebut,” lanjutnya.

    Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa Hasil Survei Konsumen BI Oktober 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen tetap terjaga pada level optimistis.

    Tetap terjaganya keyakinan konsumen pada Oktober 2024 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing sebesar 109,9 dan 132,4.

    Indeks tersebut masing-masing turun dari hasil survei pada September 2024, yang sebesar 113,9 dan 133,1.

    Di sisi lain, sejalan dengan optimisme yang masih terjaga, konsumsi domestik utamanya rumah tangga diperkirakan akan menguat pada akhir tahun ini, sebagaimana prediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

    Bendahara Negara tersebut meyakini konsumsi rumah tangga yang masih terjaga secara positif khususnya kelas menengah atas sehingga akan mendorong aktifitas manufaktur dan perdagangan.

    “Dengan perkembangan perekonomian yang kita pantau dan kita prediksi hingga akhir tahun 2024, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun adalah mencapai 5,1%,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan di Kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2024).

  • Modus Penipuan Baru Sedot Rekening Pakai QRIS Palsu, Ini Ciri-cirinya

    Modus Penipuan Baru Sedot Rekening Pakai QRIS Palsu, Ini Ciri-cirinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengguna QRIS wajib hati-hati karena ada modus penipuan baru yang memalsukan kode QR untuk mengelabui korban.

    Kode QR itu meniru identitas pedagang, jenis barang, dan jumlah transaksi. Tujuannya, korban yang hendak membeli barang akan tanpa sadar menransfer uang ke penipu.

    Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta menjelaskan bahwa platform QRIS dibangun dengan keamanan standar nasional dan mengacu pada praktik terbaik secara global.

    “QRIS keamanannya itu tanggung jawab bersama,” katanya, dikutip Senin (11/11/2024).

    “BI, ASPI [Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia] dan pelaku industri PJP [Perusahaan Jasa Penilai] selalu melakukan sosialisasi dan edukasi terkait keamanan transaksi QRIS kepada para merchant,” imbuhnya.

    Untuk itu, peredaran QRIS palsu perlu ditanggulangi bersama. Ia memaparkan pedagang punya dua tanggung jawab untuk mencegah penipuan modus QRIS palsu.

    Pertama, pedagang harus memastikan gambar QRIS untuk pembayaran selalu ada di dalam pengawasannya. Mereka juga harus mengawasi proses transaksi pembelian menggunakan QRIS, baik lewat scan gambar maupun mesin EDC.

    Kedua, pedagang harus memeriksa status setiap pembayaran, antara lain, memastikan telah menerima notifikasi yang dikirim ke merchant.

    Di sisi lain, Filianingsih menjelaskan bahwa pembeli juga memiliki tanggung jawab dalam proses transaksi QRIS. Pembeli harus memastikan QRIS yang telah di-scan punya nama yang sama dengan merchant.

    “Namanya benar, jangan misalnya yayasan apa, tetapi namanya toko onderdil. Tidak pas,” jelasnya.

    “Di BI dan ASPI kita selalu melakukan pengawasan terhadap PJP QRIS dan terhadap perlindungan konsumen. Jadi itu tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.

    (fab/fab)