Kementrian Lembaga: BI

  • Di Depan Investor, AHY Bicara Target Pertumbuhan Ekonomi 8%

    Di Depan Investor, AHY Bicara Target Pertumbuhan Ekonomi 8%

    Jakarta

    Sambangi Bursa Efek Indonesia, AHY Bicara Soal Pembangunan Berkelanjutan

    Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bicara tentang keadilan dan keberlanjutan pembangunan di tengah target besar pertumbuhan ekonomi RI di 8%. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi pemerintah.

    AHY mengatakan, pertumbuhan berkelanjutan dan berkeadilan menjadi dua aspek penting yang terus dibahas di setiap diskusi dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi. Sebab, sebelumnya kedua hal itu kerap kali terlupakan.

    “Tentu semangatnya bukan hanya mengejar pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi juga berkelanjutan, berkeadilan, sehingga kata-kata ramah lingkungan, juga berkeadilan dalam arti inklusif melibatkan semua golongan,” kata AHY, dalam sambutannya di acara Economic & Capital Market Outlook 2025, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

    “Karena seringkali kita terjebak juga for the sake of growth, for the sake of high economic growth, kita melupakan saudara-saudara kita yang perlu mendapatkan atensi dan bantuan langsung.” sambungnya.

    Selaras dengan hal ini, menurutnya, ada beberapa elemen utama dari pertumbuhan ekonomi tinggi yang berkelanjutan dan berkeadilan. Pertama, harus mendorong semua faktor pertumbuhan di Indonesia. Kedua, bisa membuka lapangan pekerjaan.

    “Karena tanpa pekerjaan, maka masyarakat kita sulit untuk sejahtera. Pekerjaan bukan hanya menghasilkan pendapatan, tapi juga ini merupakan satu hal yang harus dimiliki oleh setiap warga negara,” ujarnya.

    Lalu yang ketiga, lanjut AHY, bagaimana pemerintah menjaga keseimbangan antara mengejar pertumbuhan, peningkatan kesejahteraan rakyat dengan upaya menjaga lingkungan hidup. Jangan sampai, muncul gap yang terlalu jauh hingga membuat pembangunan di Indonesia tidak merata.

    “Sustainability bukan hanya menjadi buzzword, tetapi juga harus benar-benar menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejak kita membuat perencanaan. Dan kita harus mengaudit setiap kegiatan kita, upaya ekonomi dihadapkan pada upaya menjaga bumi dan lingkungan hidup,” kata dia.

    Melalui acara ini, AHY berharap akan terbentuk kolaborasi-kolaborasi baru antara pemerintah dan stakeholder terkait di industri pasar modal dalam mendukung rencana pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

    Sementara itu, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengatakan, Isu Environment, Social, dan Governance (ESG)menjadi tren internasional dan pembangunan berkelanjutan menjadi fokus dari konsep investasi serta standar penilaian perusahaan. Melihat pentingnya trend tersebut, pemerintah Indonesia telah menetapkan pencapaian SDG’s 2030.

    “Dengan mendorong investasi dalam sektor-sektor ramah lingkungan, kita tidak hanya menjaga kelestarian alam, tetapi juga memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Jeffrey, dalam kesempatan yang sama.

    Dari sisi inovasi untuk mendukung pencapaian target iklim Indonesia, sejak bulan September 2023 BEI melalui IDX Carbon atau Bursa Karbon Indonesia telah memperkenalkan kelas aset baru yaitu sertifikat pengurangan emisi gas rumah kaca atau yang disebut dengan karbon kredit. Diharapkan ini dapat membantu perusahaan dalam inisiatif dekarbonisasi dan net zero.

    Sedangkan di pasar modal Indonesia, BEI telah menyediakan 5 indeks saham terkait ESG, memberikan insentif pengurangan biaya pencatatan untuk obligasi yang berwawasan lingkungan, dan bekerjasama dengan lembaga penilai ISG internasional untuk melakukan penilaian ESG atas perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.

    “Kami berharap diskusi hari ini dapat memberikan kita semua wawasan dan pemahaman tentang pentingnya keuangan berkelanjutan, kebijakan, dan regulasi yang diperlukan untuk mendukung perkembangan Green Capital Market di Indonesia, pembangunan infrastruktur, dan proyek-proyek berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang,” ujarnya.

    Tonton juga video: BI Rate Tetap 6,00%, Mempertahankan Stabilitas, Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

    (shc/rrd)

  • Pasca-Pilkada 2024, IHSG Bergerak Mixed Dipengaruhi Sentimen The Fed

    Pasca-Pilkada 2024, IHSG Bergerak Mixed Dipengaruhi Sentimen The Fed

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) perdagangan hari ini Kamis (28/11/2024) diprediksi bergerak mixed pasca-Pilkada 2024 pada Rabu (27/11/2024). Investor juga mencermati hasil indeks pengeluaran Amerika Serikat (AS) yang memengaruhi keputusan The Fed soal suku bunga.

    Berdasarkan data RTI Business pukul 09.26 WIB, IHSG hari ini pasca-Pilkada 2024 melemah 0,39% atau 28.44 ke level 7.217. Sebanyak 3.296 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 1,777 triliun serta frekuensi tercatat 214.973 kali.

    “IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 7.200-7.300,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

    Adapun sentimen yang memengaruhi IHSG hari ini, antara lain Pilkada 2024. Investor masih mencermati hasil Pilkada 20024 pada sejumlah daerah yang proses perhitungannya masih berlangsung.

    Sementara itu, IHSG terkoreksi menjelang libur Pilkada 2024. Investor asing tercatat outflow senilai Rp 594,12 miliar pada Selasa (26/11/2024). Namun, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun sehingga membawa rupiah menguat menjadi Rp 15.870 per dolar AS  pada Kamis.

    Adapun Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) pada kuartal III 2024 tumbuh 1,46% yoy atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,76%. Penurunan tersebut senada dengan penjualan properti residensial di pasar primer yang terkoreksi 7,14% yoy dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat tumbuh 7,30% yoy. “Turunnya penjualan terjadi pada seluruh tipe rumah, khususnya tipe rumah kecil,” tuturnya.

    Dari mancanegara, bursa saham AS Wall Street kompak terkoreksi setelah rilis indeks konsumen AS (PCE Index). Pelaku pasar khawatir kondisi ekonomi yang cukup solid berdampak pada keputusan penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed selanjutnya. Pasalnya, pada risalah FOMC Selasa, The Fed menyatakan penurunan suku bunga bergantung pada kondisi ekonomi.

    Di sisi lain, indeks konsumen atau The Composite Consumer Sentiment Index (CCSI) Korea Selatan (Korsel) pada November 2024 turun ke level 100,7 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 101,7.

    Terlepas dari sentimen eksternal, IHSG hari ini pasca-Pilkada 2024 masih bergerak mixed.

  • Perumnas Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo

    Perumnas Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo

    Jakarta, Beritasatu.com – Perum Perumnas siap mendukung program Presiden Prabowo Subianto untuk membangun tiga juta rumah per tahun. Perumnas akan memanfaatkan aset yang dimiliki untuk merealisasikan target tersebut.

    Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro menyatakan, pihaknya sebagai pengembang pemerintah harus siap.

    “Kami pengembang pemerintah harus siap dan kami memiliki banyak aset yang dapat diberdayakan. Apabila didukung penuh, kami siap membangun,” ujar Budi dikutip dari Antara, Rabu (27/11/2024).

    Dalam program pembangunan tersebut, sekitar 20 persen dari total rumah akan dialokasikan sebagai hunian bersubsidi, sementara sisanya berupa rumah komersial.

    Perumnas juga akan membangun rumah tapak di wilayah dengan lahan yang masih luas serta rumah vertikal, seperti apartemen atau rumah susun, untuk area perkotaan. Tujuannya, agar target tiga juta rumah tercapai.

    Budi menjelaskan, proyek pembangunan ini tidak terbatas di Pulau Jawa. Beberapa wilayah yang menjadi prioritas, antara lain Kota Bekala di Medan, Talang Keramat di Palembang, dan Bontoa di Makassar.

    “Di Kota Bekala, kami bekerja sama dengan PTPN. Dari total 800 hektare lahan milik PTPN, sekitar 241 hektare telah kami olah. Talang Keramat memiliki luas sekitar 100 hektare, sementara Bontoa mencakup 90 hektare,” jelasnya.

    Sementara, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menjelaskan, berbagai langkah yang diambil untuk mencapai target tiga juta rumah per tahun. Program ini terdiri atas pembangunan dua juta rumah di pedesaan dan satu juta unit apartemen di perkotaan.

    Salah satu langkah utama adalah memanfaatkan tanah sitaan kasus korupsi untuk dijadikan perumahan rakyat. Selain itu, lahan eks-Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) juga akan digunakan untuk mendukung program ini.

    Pemerintah akan memanfaatkan lahan milik provinsi dan kabupaten/kota yang tidak terpakai, serta lahan idle yang berasal dari eks-Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB).

    Setelah pelantikannya sebagai menteri PKP, Maruarar mengungkapkan bahwa sekitar 1.200 hektare lahan telah dipersiapkan untuk pembangunan rumah. Dari jumlah tersebut, 1.000 hektare berasal dari Kejaksaan Agung dan 200 hektare dari Kementerian ATR/BPN.

    Program tiga juta rumah per tahun menjadi prioritas pemerintah untuk menyediakan hunian bagi masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah (MBR).

    Program ini melibatkan berbagai skema pembiayaan, dengan beberapa kategori rumah bahkan disediakan secara gratis bagi penerima tertentu. Dalam realisasinya, Perumnas sebagai pengembang pemerintah siap mewujudkan program 3 juta rumah.

  • BJ Habibie Pernah Bikin Rupiah Rp 6.550 per Dolar AS, Simak Sejarahnya – Page 3

    BJ Habibie Pernah Bikin Rupiah Rp 6.550 per Dolar AS, Simak Sejarahnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Rupiah semakin mendekati level Rp 16.000 pada Selasa, 26 November 2024. Kurs rupiah pada Selasa (26/11/2024), ditutup melemah 53,5 point terhadap Dolar AS (USD).

    Pada perdagangan kemarin, rupiah sempat melemah 60 point di level Rp 15.934,5 dari penutupan sebelumnya di level Rp 15,881. 

    Melihat dari pelemahan nilai tukar rupiah ini, tahukah anda bahwa rupiah pernah berada di Rp 6.550 per dolar AS. Ya, saat itu terjadi di era Presiden BJ Habibie. Padahal, saat krisis moneter 1998, rupiah semmpat menyentuh Rp 16.800 per dolar AS.

    Lantas, apa saja yang dilakukan Habibie untuk mengangkat rupiah kala itu?

    Masa kepemimpinan BJ Habibie sebagai Presiden Indonesia di tengah krisis moneter 1997–1998 adalah salah satu periode paling kritis bagi perekonomian bangsa.

    Dengan sejumlah langkah strategis, Habibie berhasil memperkuat nilai tukar rupiah dan memulihkan kepercayaan ekonomi.

    Strategi Penguatan Rupiah

    Berikut langkah-langkah kunci yang diambil:

    1. Konsolidasi Empat Bank

    Di tengah kondisi bank rush pada 1997, Habibie mengambil langkah restrukturisasi perbankan. Langkah ini menghasilkan berdirinya Bank Mandiri, yang merupakan hasil konsolidasi empat bank milik pemerintah. Konsolidasi ini menciptakan perbankan yang lebih sehat dan mampu menopang perekonomian nasional.

    2. Memisahkan Bank Indonesia dari Pemerintah

    Habibie memutuskan untuk memisahkan Bank Indonesia (BI) dari struktur pemerintah melalui UU No. 23 Tahun 1999. Meskipun sempat mendapat penolakan, kebijakan ini memberikan BI kebebasan untuk mengintervensi nilai tukar rupiah tanpa tekanan politik, yang menjadi tonggak penting dalam independensi moneter Indonesia.

    3. Menerbitkan SBI dengan Suku Bunga Tinggi

    Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan, Habibie menginstruksikan penerbitan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan suku bunga tinggi. Strategi ini mendorong masyarakat untuk kembali menyimpan uang di bank, sekaligus mengurangi jumlah uang yang beredar.

    4. Menahan Kenaikan Tarif Listrik dan BBM

    Di tengah tekanan hiperinflasi akibat krisis moneter, Habibie mengambil keputusan strategis untuk tidak menaikkan tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak (BBM). Kebijakan ini bertujuan menjaga daya beli masyarakat dan memastikan harga bahan pokok tetap terjangkau bagi semua kalangan.

    Langkah-langkah tersebut tidak hanya membantu memulihkan nilai tukar rupiah, tetapi juga memperkuat fondasi perekonomian Indonesia untuk menghadapi tantangan di masa depan.

     

  • Rupiah turun di tengah data PMI AS yang solid

    Rupiah turun di tengah data PMI AS yang solid

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah turun di tengah data PMI AS yang solid
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 November 2024 – 17:46 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa ditutup turun di tengah data Purchasing Managers Index (PMI) Amerika Serikat (AS) yang solid.

    Pada akhir perdagangan Selasa (26/11), rupiah melemah 54 poin atau 0,34 persen menjadi Rp15.935 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.881 per dolar AS.

    “Data PMI AS yang solid, terutama sektor jasa yang melampaui ekspektasi, memperkuat pandangan pasar bahwa ekonomi AS masih stabil, mempengaruhi penurunan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve. Hal ini berpotensi menjaga dolar AS tetap kuat dan dapat menekan rupiah,” kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

    PMI composite S&P November 2024 menunjukkan angka 55,3, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 54,1.

    Selain itu, Taufan menuturkan pergerakan rupiah pada penutupan perdagangan hari ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci, terutama karena ketergantungan rupiah terhadap fluktuasi dolar AS.

    Saat ini, dolar AS mendapatkan dukungan setelah pengumuman pencalonan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS, yang meningkatkan sentimen positif terhadap kebijakan fiskal ekspansif Presiden AS terpilih Donald Trump.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa tergelincir ke level Rp15.930 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.864 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Survei Bank Indonesia: Harga Properti Residensial Tumbuh Terbatas – Page 3

    Survei Bank Indonesia: Harga Properti Residensial Tumbuh Terbatas – Page 3

    Di sisi lain, harga rumah tipe kecil dan menengah mengalami sedikit peningkatan, masing-masing naik sebesar 0,50% (qtq) dan 0,40% (qta) pada triwulan Ill 2024, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,44% (qtq) dan 0,34% (qtq).

    Selanjutnya, secara spasial, perlambatan IHPR primer secara triulanan terjadi di 10 dari 18 kota yang disurvei. Perlambatan paling dalam terjadi di Kota Padang dari 0,34% (qta) menjadi 0, 14% (qta), diikuti Kota Denpasar dari 0,44% (qta) menjadi 0,25% (qta), dan Kota Pontianak dari 0,73% (qtq) menjadi 0,44% (qta).

    Disamping itu, perlambatan harga properti residensial yang berlanjut dari triwulan lI 2024 tersebut juga terindikasi dari pelemahan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Subkelompok Pemeliharaan, Perbaikan, dan Keamanan Tempat Tinggal/Perumahan sejak akhir triwulan III 2023 yang tercatat naik 1,56% (yoy) menjadi 0,51% (yoy) triwulan IIl 2024.

    Penjualan properti residensial di pasar primer pada triulan III 2024 secara tahunan menunjukkan penurunan. Pada triwulan Il 2024 penjualan properti residensial terkontraksi 7,14% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh 7,30% (yoy).

    “Penurunan penjualan rumah terjadi pada tipe rumah kecil dan menengah masing-masing terkontraksi 10,05% (yoy) dan 8,80% (yoy). Sementara tipe besar masih tumbuh, namun melambat dari 27,41% (yoy) menjadi 6,83% (yoy),” ujarnya.

  • Operasional BI Libur pada Pemungutan Suara Pilkada 2024

    Operasional BI Libur pada Pemungutan Suara Pilkada 2024

    Jakarta, Beritasatu.com– Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso mengatakan, kegiatan operasional BI libur atau ditiadakan pada hari pemungutan suara Pilkada 2024 pada Rabu (27/11/2024).

    Ramdan menuturkan, liburnya operasional BI merujuk Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2024 tentang Hari Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota 2024 sebagai Hari Libur Nasional.

    “Dengan keputusan tersebut, BI tidak menyelenggarakan kegiatan operasional Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS), dan Bank Indonesia Electronic Trading Platform (BI-ETP),” kata dia di Jakarta, Selasa dilansir Antara.  

    BI juga tidak mengadakan kegiatan operasional Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), layanan operasional kas, transaksi operasi moneter rupiah dan valas, serta penerbitan Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR), Indonesia Overnight Index Average (IndONIA) dan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR).

    Meski operasional BI libur, pelaksanaan kegiatan operasional di industri sektor keuangan menjadi pertimbangan dan kewenangan masing-masing institusi.

  • Rupiah Melemah, Ini Faktor Penyebabnya

    Rupiah Melemah, Ini Faktor Penyebabnya

    Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada sore ini terpantau masih melemah, meskipun penurunannya sangat tipis.
     
    Mengacu data Bloomberg Senin sore, 25 November 2024, rupiah hanya turun 6 poin atau setara dengan 0,04 persen menjadi Rp15.881 per USD.
     
    Sementara jika mengacu data Yahoo Finance, rupiah menguat tipis empat poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.865 per USD. Pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah berada di posisi Rp15.869 per USD.
     

    Penyebab pelemahan rupiah
    Melansir Antara, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin ditutup melemah seiring pasar mengantisipasi rilis inflasi Indeks Harga Belanja Personal (Personal Consumption Expenditures/PCE) AS Oktober 2024.
    Pada akhir perdagangan Senin, rupiah tergelincir 6 poin atau 0,04 persen menjadi Rp15.881 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.875 per USD.
     
    “Perkiraan inflasi PCE AS bulanan 0,3 persen dan tahunan 2,3 persen,” kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova.
     
    Dari domestik, Bank Indonesia (BI) akan merilis survei harga properti, dan pasar akan mencermati proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Ekonomi Membaik, OJK Pede Kinerja Perbankan Makin Kinclong – Page 3

    Ekonomi Membaik, OJK Pede Kinerja Perbankan Makin Kinclong – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyatakan bahwa OJK terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kinerja perbankan dengan harapan agar bank dapat mencapai pertumbuhan kinerja sesuai yang telah ditetapkan pada Rencana Bisnis Bank. Salah satu alat pemantauan yang dilakukan adalah melalui Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO).

    Pada pelaksanaan SBPO triwulan IV-2024 yang melibatkan 93 bank responden menunjukkan responden optimis bahwa kinerja perbankan akan semakin baik pada triwulan IV-2024.

    Optimisme perbankan tecermin dari Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) yang tercatat sebesar 66 (zona optimis), didorong oleh ekspektasi membaiknya kondisi makroekonomi domestik, peningkatan fungsi intermediasi perbankan dan implementasi manajemen risiko yang prudent ditengah kondisi makroekonomi global relatif masih kurang kondusif. Keyakinan membaiknya kondisi makroekonomi domestik terutama disebabkan oleh perkiraan membaiknya ekonomi domestik (PDB) dan perkiraan BI-Rate yang cenderung menurun.

    PDB yang diperkirakan cukup baik didorong oleh konsumsi masyarakat yang diperkirakan meningkat pada periode libur nataru (natal dan tahun baru). Selain itu, faktor meningkatnya belanja pemerintah dengan pelaksanaan PILKADA (Pemilihan Kepala Daerah) serentak pada November 2024 ikut menjadi faktor positif.

    Di sisi perbankan, mayoritas responden meyakini bahwa risiko perbankan pada triwulan IV-2024 masih terjaga dan terkendali, yang terlihat dari Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 55 atau tergolong dalam risiko yang cukup manageable, khususnya dengan keyakinan bahwa risiko kredit dan risiko pasar yang tetap terjaga.

    Kualitas kredit diyakini tetap terjaga baik dan PDN pada level rendah dan posisi long, sementara rentabilitas diperkirakan meningkat seiring dengan kenaikan penyaluran kredit dan cost of funds yang berangsur menurun. Dalam pada itu, risiko likuiditas juga diperkirakan masih terjaga stabil dibandingkan triwulan sebelumnya.

     

  • KPEI sosialisasikan CCP PUVA dan ajak perbankan jadi anggota

    KPEI sosialisasikan CCP PUVA dan ajak perbankan jadi anggota

    KPEI siap menjalankan peran vital untuk memastikan kelancaran dan keamanan transaksi dalam rangka menciptakan ekosistem pasar yang efisien dan stabil

    Jakarta (ANTARA) – PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) melakukan sosialisasi Central Counterparty (CCP) Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (PUVA) dan mengajak perbankan untuk berpartisipasi menjadi anggota.

    Direktur Utama KPEI Iding Pardi menjelaskan pembentukan CCP PUVA yang resmi beroperasi sejak 30 September 2024, bertujuan untuk menjawab kebutuhan pasar terhadap sistem penyelesaian yang aman, terstandarisasi, dan transparan.

    “Adanya CCP PUVA mampu mengurangi kompleksitas interkonektivitas antar pelaku pasar, sehingga risiko sistemik akibat kegagalan penyelesaian dapat diminimalkan,” ujar Iding di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.

    Iding berharap keberadaan CCP PUVA dapat meningkatkan kepercayaan pasar, mendorong likuiditas, serta aktivitas perdagangan yang lebih dinamis.

    Sebagai CCP PUVA di Indonesia, KPEI berkomitmen untuk menyediakan layanan CCP yang dapat diandalkan, mencakup penyediaan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi, manajemen risiko, pengelolaan agunan, serta pengawasan terhadap pasar transaksi PUVA.

    “KPEI siap menjalankan peran vital untuk memastikan kelancaran dan keamanan transaksi dalam rangka menciptakan ekosistem pasar yang efisien dan stabil,” ujar Iding.

    Sampai akhir Oktober 2024, KPEI telah mencatatkan total nilai transaksi senilai 168 juta dolar Amerika Serikat (AS) dengan jumlah transaksi sebanyak 118 transaksi.

    Iding menjelaskan, keberadaan KPEI sebagai CCP terbukti mampu membuat penyelesaian transaksi lebih efisien dengan mencatatkan efisiensi netting sebesar 33 persen.

    Saat ini, terdapat delapan bank anggota kliring yang juga merupakan pemegang saham yang telah bertransaksi, diantaranya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

    Kemudian, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

    Iding mengatakan bahwa KPEI akan berupaya untuk meningkatkan jumlah partisipan yang menjadi Anggota Kliring agar transaksi semakin efisien dan menarik.

    “KPEI mengajak perbankan di Indonesia untuk segera bergabung dan menjadi bagian dari implementasi strategis ini,” ujar Iding.

    Pada hari ini, Senin (25/11), sebagai upaya pengenalan layanan CCP PUVA, KPEI menyelenggarakan sosialisasi kepada para pelaku pasar, meliputi bank devisa dan asosiasi, mengenai manfaat dan mekanisme CCP PUVA.

    Iding berharap akan semakin banyak bank yang berpartisipasi sebagai anggota kliring untuk mendukung penguatan infrastruktur pasar keuangan nasional.

    “Dengan bergabung sebagai anggota CCP, bank dapat menikmati manfaat seperti pengurangan risiko kredit antar pihak, efisiensi operasional, dan pengelolaan likuiditas yang lebih baik,” ujar Iding.

    Selain peningkatan jumlah Anggota Kliring, KPEI juga akan melakukan pengembangan terkait produk yang dapat dikliringkan.

    Adapun, saat ini produk PUVA yang dapat dikliringkan oleh KPEI adalah Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), yaitu transaksi derivatif valuta asing terhadap rupiah berupa kontrak forward dengan mekanisme fixing yang dilakukan di pasar domestik.

    Ke depan, Ia melanjutkan produk yang dikliring akan bertambah seiring dengan pengembangan yang akan dilakukan, antara lain kliring atas Repo Interbank, Interest Rate Swap (IRS) dan Overnight Index Swap (OIS).

    Dari sisi regulasi dan best practice, KPEI yang saat ini telah mendapatkan pengakuan Qualifying CCP (QCCP) dari Bank Indonesia, ke depannya akan meningkatkan kredibilitas sebagai CCP PUVA dengan selalu memenuhi standar PFMI dan pengajuan Qualifying CCP dari lembaga jurisdiksi internasional lainnya.

    “Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa transaksi PUVA di Indonesia memenuhi standar global dalam hal stabilitas, efisiensi, dan keandalan,” ujar Iding.

    Sebagai CCP PUVA, KPEI berkomitmen meningkatkan transparansi, efisiensi, dan mitigasi risiko sistemik di pasar uang dan pasar valuta asing. Langkah ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi terciptanya pasar keuangan Indonesia yang lebih aman, dalam, dan kompetitif di tingkat global.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024