Kementrian Lembaga: BI

  • Produsen Mobil Eropa Bersiap Sambut Penjualan 2026 Lebih Cerah

    Produsen Mobil Eropa Bersiap Sambut Penjualan 2026 Lebih Cerah

    Bisnis.com, JAKARTA — Produsen mobil Eropa bersiap untuk pulih pada tahun depan setelah mengalami tekanan laba di sepanjang 2025.  Adapun, langkah-langkah efisiensi biaya dan rencana restrukturisasi mendorong para analis untuk menaikkan perkiraan pendapatan.

    Berdasarkan data Bloomberg Intelligence, indeks otomotif Stoxx Europe 600 diperkirakan mencatat lonjakan laba per saham pada 2026 dan 2027.

    Analis BI Laurent Douillet mengatakan untuk 2025 kemungkinan akan menjadi “titik terendah” bagi laba sektor otomotif di Benua Biru. Optimistis perbaikan tahun depan seiring dengan hadirnya subsidi kendaraan listrik baru, kebijakan penghematan biaya, dan perombakan strategi yang memperbaiki prospek ke depan.

    Adapun, laba produsen mobil Eropa terpukul dari berbagai sisi sepanjang 2025 akibat kombinasi hambatan internal dan eksternal, termasuk tarif AS, lemahnya permintaan di China, persaingan ketat dari produsen mobil asal China, serta perlambatan pasar kendaraan listrik.

    Produsen mobil mewah Porsche AG bahkan memangkas panduan labanya hingga empat kali tahun ini setelah memutuskan mengurangi ambisinya di segmen kendaraan listrik.

    Pemilik merek Jeep, Stellantis NV turut menanggung beban biaya sekali jalan bernilai miliaran euro saat menyesuaikan portofolio produknya dan mengalihkan produksi di AS. Sementara Renault SA mencatat kerugian sebesar 9,5 miliar euro (sekitar US$10,9 miliar) akibat perubahan metode akuntansi untuk kepemilikannya di Nissan Motor Co.

    Belum lama ini, kekurangan komponen penting dari Nexperia BV yaitu produsen chip yang terjebak dalam ketegangan politik antara Belanda dan China menambah tantangan baru.

    Pekan lalu, Volkswagen AG memperingatkan bahwa pencapaian target keuangannya sangat bergantung pada pasokan semikonduktor yang berkelanjutan, menyebutkan bahwa persediaan chip yang dimiliki hanya cukup untuk menjaga operasional pabrik di Jerman selama satu minggu.

    “Secara keseluruhan, produksi mobil hanya bisa bergerak secepat komponen yang paling lambat,” ujar analis Citigroup Ross MacDonald, dikutip Bloomberg pada Selasa (4/11/2025).

    Douillet menambahkan tantangan pun masih membayangi sektor otomotif di Eropa dengan tanda-tanda pelemahan yang berlanjut di pasar utama seperti AS dan China serta kondisi fundamental yang masih dianggap rapuh.

    Namun, dia menegaskan arah perbaikan mulai terlihat. Produsen mobil kini menantikan tambahan subsidi kendaraan listrik senilai 3 miliar euro di Jerman hingga 2029, sementara upaya pengurangan biaya dan penataan ulang lini model diperkirakan mulai membuahkan hasil pada 2026.

    Porsche, yang menghadapi lemahnya permintaan di China, hambatan rantai pasok, serta menurunnya minat terhadap kendaraan listrik, menandakan bahwa masa terburuk mungkin telah berlalu dalam laporan kinerjanya yang terbaru. Perusahaan tersebut berupaya memulihkan citranya sebagai merek mewah papan atas.

    “Meski Porsche membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan diri terhadap penurunan penjualan di China dan pergeseran strategi kendaraan listriknya, kami percaya sebagian besar proses tersebut kini telah selesai,” ujar analis Citigroup Harald Hendrikse, yang memperkirakan peningkatan laba signifikan pada 2026.

    Perusahaan induknya, Volkswagen, yang mencatat beban penurunan nilai goodwill sebesar 2,7 miliar euro terkait perubahan strategi Porsche, melaporkan arus kas dan margin yang solid pada kuartal ketiga. Alhasil, kepercayaan investor meningkatterhadap potensi pemulihan. Produsen tersebut juga menyatakan bahwa meredanya ketegangan dagang AS–China merupakan “sinyal positif” bagi kemungkinan dilanjutkannya pasokan chip dari Nexperia.”

    Mercedes-Benz Group AG juga mempertahankan panduan keuangannya dan meluncurkan program pembelian kembali saham senilai 2 miliar euro sambil melakukan pemangkasan biaya guna menjaga profitabilitas.

    Optimisme ini juga didorong oleh pemulihan penjualan mobil di Eropa, yang naik selama tiga bulan berturut-turut hingga September. Kombinasi antara meredanya kekhawatiran tarif dan mulai terlihatnya hasil dari upaya restrukturisasi memberi sinyal positif bagi prospek tahun 2026.

  • Konsensus Ekonom Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5% pada Kuartal III/2025

    Konsensus Ekonom Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5% pada Kuartal III/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Konsensus ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal III/2025. Angka itu sejalan dengan perkiraan pemerintah yang juga berada di kisaran 5%.

    Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal III/2025 pada Rabu (5/11/2025) esok.

    Sebanyak 30 ekonom yang dihimpun Bloomberg memproyeksikan median atau nilai tengah pertumbuhan ekonomi kuartal III /2025 sebesar 5% YoY. Nilai tersebut naik dibandingkan pertumbuhan ekonomi 4,95% YoY periode yang sama tahun lalu, namun melambat dibandingkan 5,12% pada kuartal sebelumnya.

    Adapun estimasi tertinggi diberikan oleh Ekonom PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) Ramadani Partama sebesar 5,07%. Sementara estimasi terendah disampaikan oleh Ekonom Trimegah Securities di angka 4,79%.

    Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2025 mencapai 5,05% YoY.

    Berdasarkan indikatornya, pertumbuhan ekonomi kuartal III/2025 dipengaruhi oleh moderasi investasi dan belanja pemerintah, sementara konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor tetap menjadi penopang utama.

    Dia menyampaikan bahwa konsumsi rumah tangga diperkirakan tetap solid di level 5,0% YoY, sejalan dengan peningkatan penjualan ritel rata-rata 4,7% YoY, jauh lebih tinggi dibandingkan 0,9% pada kuartal II/2025.

    “Konsumsi domestik masih terjaga di tengah inflasi yang terkendali,” ujar Asmo dalam rilis OCE BMRI Macro Preview, Selasa (4/11/2025).

    Dari sisi investasi, diproyeksikan pertumbuhannya melambat ke 4,5% YoY, turun tajam dari 7,0% pada kuartal sebelumnya. Indikatornya terlihat dari penurunan penjualan semen -2,3% YoY serta pelemahan impor barang modal menjadi 10,4% YoY dari 32,5% pada kuartal II/2025.

    Meski demikian, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur rata-rata meningkat ke 50,4 dari 47,0 pada kuartal sebelumnya.

    Sementara itu, belanja pemerintah diperkirakan mencatat kontraksi -2,5% YoY, sejalan dengan arus realisasi fiskal yang turun -2,9% YoY. Belanja pemerintah pusat bahkan menyusut -5,1% YoY.

    Dari sisi eksternal, kinerja ekspor diproyeksikan tumbuh 11,0% YoY, sedikit lebih tinggi dibandingkan 10,7% pada kuartal sebelumnya. Adapun impor diperkirakan melambat signifikan menjadi 3,2% yoy dari 11,7%, sehingga kontribusi ekspor neto terhadap pertumbuhan ekonomi membaik di tengah masih rapuhnya perdagangan global.

    Proyeksi Ekonomi Purbaya

    Adapun Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan pertumbuhan ekonomi pada sepanjang 2025 tetap diproyeksikan 5,2% YoY sebagaimana perkiraan pemerintah.

    Dari sisi fiskal, Purbaya menjelaskan bahwa belanja APBN digunakan untuk mendukung kegiatan konsumsi dan produksi, sekaligus diperkuat dengan percepatan implementasi program strategis. APBN juga diarahkan untuk menyalurkan berbagai paket insentif ekonomi untuk kuartal IV/2025 senilai Rp34,4 triliun.

    “Perkembangan positif aktivitas ekonomi dan koordinasi kebijakan memperkuat optimisme ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5,5% YoY pada kuartal IV/2025 dengan dukungan stimulus Rp34,4 triliun. Secara full year 2025 diproyeksi pertumbuhannya akan mencapai 5,2%,” terangnya di gedung Bank Indonesia (BI), Senin (3/11/2025).

    Sebagai Ketua KSSK, Purbaya mengatakan bahwa sistem keuangan kuartal III/2025 tetap terjaga dan mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi stabil mewaspadai seluruh risiko global. Salah satunya yakni penerapan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS), di mana Indonesia dikenai 19%.

    Purbaya juga mengatakan bahwa Gubernur BI, Ketua DK Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Ketua DK Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) turut memperkuat kewaspadaan terhadap berbagai risiko tetap terus dilakukan dan disertai dengan kebijakan efektif.

    Pada rapat terakhir 2025 atau kuartal IV yang dilaksanakan pekan lalu, Jumat (31/10/2025), KSSK juga menyepakati untuk terus memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan antarlembaga maupun dengan kementerian/lembaga lain guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Adapun pada kuartal III/2025, Purbaya memaparkan bahwa konsumsi rumah tangga dan investasi tetap terjaga baik dengan dukungan pemerintah dan otoritas moneter. Dalam hal ini, BI juga mencatat sudah memangkas kebijakan suku bunga acuan hingga 4,75% sampai dengan level saat ini.

    Di sisi lain, lanjut mantan Ketua LPS itu, indeks penjualan ritel pada September 2025 tumbuh 5,8% (yoy) serta diikuti dengan keyakinan konsumen terhadap perekonomian dan kinerja pemerintah. Aktivitas manufaktur juga dinilai membaik di mana PMI Manufaktur berada di area ekspansi. “Utamanya ditopang kenaikan pesanan baru selama tiga bulan berturut-turut,” ujar Purbaya.

    Purbaya juga mengatakan bahwa injeksi likuiditas ke Himbara pada September 2025 lalu senilai Rp200 triliun telah menambah likuiditas perekonomian. Hasilnya, pertumbuhan uang primer sebesar 13,2% (yoy), dan didukung dengan kebijakan moneter longgar sekaligus ekspansi likuiditas, pertumbuhan M2 mencapai 8% (yoy) pada September 2025.

    Adapun konferensi pers hasil rapat KSSK itu dihadiri oleh Purbaya, Gubernur BI Perry Warjiyo, Ketua DK OJK Mahendra Siregar dan Ketua DK LPS Anggito Abimanyu.

  • Pemprov DKI dan Bank Indonesia Perluas Digitalisasi Pasar di Jakarta

    Pemprov DKI dan Bank Indonesia Perluas Digitalisasi Pasar di Jakarta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Bank Indonesia kolaborasi untuk memperkuat sinergi lintas lembaga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta yang inklusif, efisien, dan berdaya saing global dalam Jakarta Economy Forum (JEF) 2025. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta para pelaku usaha adalah kunci utama dalam memajukan pembangunan Jakarta.

    Salah satu bentuk nyata dari kolaborasi tersebut adalah penguatan digitalisasi transaksi di pasar tradisional melalui QRIS. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemprov DKI, Bank Indonesia, dan OJK untuk meningkatkan literasi keuangan digital di kalangan pedagang.

    “Saya meminta pihak perbankan memberikan edukasi kepada para pedagang di pasar-pasar Jakarta. Kami juga mengadakan lomba untuk mendorong penggunaan QRIS. Hasilnya luar biasa, terjadi peningkatan signifikan dalam transaksi digital di pasar-pasar,” jelas Pramono dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (4/11/2025).

    Menurutnya, penggunaan QRIS memberi banyak manfaat bagi pelaku usaha di pasar. Selain membuat transaksi lebih cepat dan efisien, sistem ini mengurangi risiko tindak kriminal seperti pencopetan, pemalakan, uang palsu, dan yang lainnya.

    “Begitu pedagang dan pembeli di pasar menggunakan QRIS, potensi kejahatan menurun drastis. Uang digital tidak bisa dicuri seperti uang tunai. Ini memberi rasa aman sekaligus efisiensi bagi masyarakat,” tambahnya.

    Foto: Dok: Pemprov DKI
    Gubernur Jakarta, Pramono Anung

    Lebih lanjut, Pramono menyampaikan capaian positif ekonomi Jakarta yang tetap kuat di tengah upaya efisiensi fiskal. Pertumbuhan ekonomi Jakarta tercatat 5,18 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional 5,12 persen, dengan inflasi yang terkendali. Nilai investasi di Jakarta juga meningkat signifikan, mencapai Rp140,8 triliun pada triwulan pertama 2025, sementara target pendapatan asli daerah dari pajak berhasil terpenuhi.

    “Semua ini adalah hasil kerja bersama. Jakarta tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi dan kepercayaan adalah kunci utama. Seperti halnya simfoni, semua instrumen harus bermain selaras. Itulah yang kami lakukan bersama Bank Indonesia, OJK, dan para mitra strategis lainnya,” tegasnya.

    Pramono juga menekankan pentingnya semangat kolaboratif dan transparansi yang menjadi fondasi utama Jakarta dalam mewujudkan kota global berbudaya dan berdaya saing.

    “Simfoni pembangunan Jakarta harus terus mengalun harmonis. Dengan kolaborasi, efisiensi, dan kepercayaan, saya yakin Jakarta akan semakin siap bersaing di tingkat global,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Iwan Setiawan, berharap JEF 2025 menjadi aksi nyata kolaboratif yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

    “Aksi bersama ini semoga dapat memulihkan kepercayaan publik, memperkuat stabilitas ekonomi, dan menyalakan semangat positif bahwa Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi kota global yang berbudaya,” ujar Iwan. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pemprov DKI dan Bank Indonesia Perluas Digitalisasi Pasar di Jakarta

    Pemprov DKI dan Bank Indonesia Perluas Digitalisasi Pasar di Jakarta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Bank Indonesia kolaborasi untuk memperkuat sinergi lintas lembaga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta yang inklusif, efisien, dan berdaya saing global dalam Jakarta Economy Forum (JEF) 2025. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta para pelaku usaha adalah kunci utama dalam memajukan pembangunan Jakarta.

    Salah satu bentuk nyata dari kolaborasi tersebut adalah penguatan digitalisasi transaksi di pasar tradisional melalui QRIS. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemprov DKI, Bank Indonesia, dan OJK untuk meningkatkan literasi keuangan digital di kalangan pedagang.

    “Saya meminta pihak perbankan memberikan edukasi kepada para pedagang di pasar-pasar Jakarta. Kami juga mengadakan lomba untuk mendorong penggunaan QRIS. Hasilnya luar biasa, terjadi peningkatan signifikan dalam transaksi digital di pasar-pasar,” jelas Pramono dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (4/11/2025).

    Menurutnya, penggunaan QRIS memberi banyak manfaat bagi pelaku usaha di pasar. Selain membuat transaksi lebih cepat dan efisien, sistem ini mengurangi risiko tindak kriminal seperti pencopetan, pemalakan, uang palsu, dan yang lainnya.

    “Begitu pedagang dan pembeli di pasar menggunakan QRIS, potensi kejahatan menurun drastis. Uang digital tidak bisa dicuri seperti uang tunai. Ini memberi rasa aman sekaligus efisiensi bagi masyarakat,” tambahnya.

    Foto: Dok: Pemprov DKI
    Gubernur Jakarta, Pramono Anung

    Lebih lanjut, Pramono menyampaikan capaian positif ekonomi Jakarta yang tetap kuat di tengah upaya efisiensi fiskal. Pertumbuhan ekonomi Jakarta tercatat 5,18 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional 5,12 persen, dengan inflasi yang terkendali. Nilai investasi di Jakarta juga meningkat signifikan, mencapai Rp140,8 triliun pada triwulan pertama 2025, sementara target pendapatan asli daerah dari pajak berhasil terpenuhi.

    “Semua ini adalah hasil kerja bersama. Jakarta tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi dan kepercayaan adalah kunci utama. Seperti halnya simfoni, semua instrumen harus bermain selaras. Itulah yang kami lakukan bersama Bank Indonesia, OJK, dan para mitra strategis lainnya,” tegasnya.

    Pramono juga menekankan pentingnya semangat kolaboratif dan transparansi yang menjadi fondasi utama Jakarta dalam mewujudkan kota global berbudaya dan berdaya saing.

    “Simfoni pembangunan Jakarta harus terus mengalun harmonis. Dengan kolaborasi, efisiensi, dan kepercayaan, saya yakin Jakarta akan semakin siap bersaing di tingkat global,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Iwan Setiawan, berharap JEF 2025 menjadi aksi nyata kolaboratif yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

    “Aksi bersama ini semoga dapat memulihkan kepercayaan publik, memperkuat stabilitas ekonomi, dan menyalakan semangat positif bahwa Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi kota global yang berbudaya,” ujar Iwan. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Top 3 Tekno: Spesifikasi dan Harga Redmi Pad 2 Pro Tuai Perhatian

    Top 3 Tekno: Spesifikasi dan Harga Redmi Pad 2 Pro Tuai Perhatian

    Liputan6.com, Jakarta – Informasi mengenai spesifikasi dan harga Redmi Pad 2 Pro menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (3/11/2025) kemarin.

    Berita lain yang juga popular yaitu mengenai Samsung yang mendukung solusi QRIS Tap dari Bank Indonesia.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Spesifikasi dan Harga Redmi Pad 2 Pro yang Baru Meluncur di Indonesia 

    Xiaomi baru saja merilis Redmi Pad 2 Pro pada Senin (3/11/2025) di Jakarta. Tablet kelas menengah yang dirancang khusus untuk Gen Z ini membawa peningkatan signifikan, terutama pada performa dan daya tahan baterai. 

    Redmi Pad 2 Pro tampil dengan layar LCD 12,1 inci beresolusi 2.560 x 1.600 piksel (2.5K) dan mendukung refresh rate 120Hz. Tak hanya tajam, layarnya juga mengadopsi Dolby Vision, memberikan pengalaman visual yang lebih hidup dan halus saat menonton film atau bermain game.

    Untuk pengguna yang sering menulis atau menggambar, Xiaomi juga menyediakan versi dengan lapisan kaca matte. Lapisan ini memberi sensasi seperti menulis di atas kertas sekaligus membantu mengurangi pantulan cahaya saat berada di luar ruangan.

    Dari sisi desain, bodinya menggunakan material unibody metal dengan tiga pilihan warna: Graphite Gray, Silver, dan Lavender Purple.

    Tablet ini juga sudah meraih sertifikasi IP53 untuk ketahanan terhadap debu dan percikan air, serta perlindungan layar Gorilla Glass 3.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • NIK KTP Terdaftar Pinjol Atau Judol, Ini Cara Cek Offline dan Online

    NIK KTP Terdaftar Pinjol Atau Judol, Ini Cara Cek Offline dan Online

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ada banyak kejadian terkait data pribadi masyarakat yang disalahgunakan pihak lain. Termasuk Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang digunakan untuk pinjaman online (pinjol) atau judi online (judol) tanpa sepengetahuan pemiliknya.

    Praktik itu jelas merugikan pemilik data. Sebab masyarakat dirugikan namanya tercantum dalam data pinjol, atau bahkan bisa jadi sasaran penagihan hutang yang tak pernah dipinjamnya.

    Sebenarnya masyarakat bisa mengecek sendiri apakah KTP telah disalahgunakan untuk melakukan pinjol. Dengan begitu bisa mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan di masa depan.

    Anda dapat mengeceknya melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ada sejumlah dokumen yang perlu disiapkan untuk melakukan pengecekan, yakni KTP, foto diri dan foto diri bersama KTP. SLIK adalah sistem pencatatan yang dulu dikenal sebagai BI Checking.

    Pengecekan sendiri bisa dilakukan secara offline maupun online. Untuk offline, Anda tinggal mendatangi kantor OJK terdekat dan membawa dokumen yang dibutuhkan.

    Berikut cara mengecek data kita pada SLIK secara offline:

    Datang ke kantor OJK terdekat
    Jangan lupa bawa semua dokumen yang dibutuhkan, termasuk surat kuasa jika dilakuka n melalui kuasa
    Ajukan permintaan untuk memeriksa terkait data tersebut
    Petugas setempat akan memeriksa sesuai dengan formulir dan dokumen, serta informasi dari debitur dan pemohon
    Setelah itu, hasil pemeriksaan akan dikirim melalui email yang terdaftar

    Sementara untuk pemeriksaan secara online, Anda dapat melakukan dengan mengakses situs idebku.ojk.go.id. Ini tahapan caranya:

    Masuk ke laman Idebku
    Klik Pendaftaran
    Isi data yang tertera di dalamnya secara benar
    Tekan tombol Selanjutnya
    Unggah dokumen yang diminta, seperti KTP asli, foto diri, dan foto diri dengan memegang KTP
    Centang pernyataan kebenaran data
    Pilih Ajukan Permohonan
    Pemohon akan mendapatkan informasi nomor pendaftaran melalui email terdaftar
    Proses pemohonan berlangsung satu hari kerja setelah pendaftarn dilakukan
    Untuk mengecek statusnya, buka laman Idebku dan pilih Status Layanan. Isi data yang diminta.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Purbaya Tak Was-was Dunia Kacau: Kita Dagang Untung Terus

    Purbaya Tak Was-was Dunia Kacau: Kita Dagang Untung Terus

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tak khawatir berbagai tekanan ekonomi global yang terjadi saat ini mengganggu aktivitas ekspor Indonesia. Mulai dari perlambatan ekonomi global, perang tarif dagang, hingga konflik geopolitik yang terus terjadi di dunia.

    Purbaya mengatakan, sepanjang tahun ini, ekspor Indonesia bahkan masih terus mengalami pertumbuhan di tengah berbagai faktor yang memicu ketidakpatian ekonomi global itu. Menyebabkan neraca perdagangan konsisten dalam posisi yang surplus.

    “Kalau kita lihat, export kita year to date tumbuhnya 45% lebih dibanding tahun lalu. Surplusnya tumbuhnya 50%. Artinya kita untung banyak,” kata Purbaya saat rapat kerja di Komite IV DPD, dikutip Selasa (4/11/2025).

    “Kalau keadaan begitu, yasudah kita bandel aja supaya globalnya uncertain terus, karena berarti kita dagangnya untung,” ucap Purbaya.

    Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik kemarin memang masih mencatat pertumbuhan kinerja ekspor Indonesia per September 2025. Pada bulan itu, ekspor tumbuh 11,41% (yoy/year on year) menjadi US$24,68 miliar.

    Peningkatan ekspor secara tahunan dipicu oleh ekspor nonmigas yang naik 12,79% (yoy) pada September 2025. Adapun, komoditas yang meningkat utamanya adalah emas dan permata yang naik 5,66% (yoy).

    Masih moncernya kinerja ekspor itu membuat neraca perdagangan pada bulan September 2025 mengalami surplus sebesar US$ 4,34 miliar. Ini adalah surplus Indonesia dalam 65 bulan beruntun.

    Surplus yang terus berlanjut hingga September 2025 ini disebabkan oleh kinerja ekspor yang masih lebih tinggi dari impor, yakni US$ 24,68 miliar, dibandingkan US$ 20,34 miliar.

    Terus tumbuhnya kinerja ekspor ini pun menjadi salah satu penyebab Bank Indonesia meramal ekonomi Indonesia akan terus mengalami perbaikan pada periode sisa tahun ini.

    Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 akan melaju lebih tinggi dibanding kuartal II-2025 yang sebesar 5,12% secara tahunan atau year on year (yoy).
    Perry menuturkan, laju pertumbuhan kuartal III-2025 yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Oktober 2025 masih akan ditopang oleh kinerja moncer ekspor.

    “Jadi dengan tren kuartal III akan lebih tinggi dari kuartal II, dan kuartal IV lebih tinggi dari kuartal III,” kata Perry dalam konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin (3/11/2025).

    Perry mengatakan, untuk kuartal IV-2025 pun, laju pertumbuhan juga masih akan lebih tinggi dari catatan kuartal III-2025 nanti.

    Proyeksi ini membuat Perry percaya diri memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini akan berada di titik atas dari rentang perkiraan BI 4,7% sampai dengan 5,5%.

    “Terutama didorong oleh kinerja ekspor yang masih sangat bagus dan juga berbagai kebijakan-kebijakan untuk mendorong kredit dan pembiayaan,” paparnya.

    “Serta beberapa implementasi proyek prioritas pemerintah, ketahanan pangan, energi, serta paket kebijakan ekonomi, termasuk bansos yang akan disalurkan kuartal IV ini,” tegas Perry.

    (arj/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pemerintah telah Salurkan Rp20 Triliun BLT Kesra Rp900.000

    Pemerintah telah Salurkan Rp20 Triliun BLT Kesra Rp900.000

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah telah mulai mencairkan stimulus ekonomi tambahan bagi masyarakat untuk kuartal IV/2025 dalam bentuk bantuan langsung tunai sementara (BLTS) Kesra. Penyaluran BLT telah mencapai sekitar Rp20 triliun. 

    Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa pada konferensi pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Kuartal IV/2025, Senin (3/11/2025). 

    BLT yang diumumkan pada Oktober 2025 itu menyasar kepada lebih dari 35 juta keluarga penerima manfaat atau KPM. Penyalurannya telah dilakukan secara bertahap dan secara keseluruhan ditargetkan pada pekan kedua November 2025. 

    “Setiap KPM menerima total Rp900.000, jadi Rp300.000 setiap bulan. Sekarang sudah hampir Rp20 triliun tersalurkan,” ujar Purbaya di kantor Bank Indonesia (BI), Senin (3/11/2025). 

    Purbaya memaparkan bahwa pemerintah sebelumnya telah menyalurkan delapan program akselerasi ekonomi pada September 2025 dengan total anggaran Rp15,6 triliun. Pertama, program magang untuk lulusan perguruan tinggi atau fresh graduates maksimal satu tahun. 

    Kedua, perluasan pembebasan pajak penghasilan atau PPh pasal 21 atau ditanggung pemerintah (DTP) untuk sektor pariwisata. 

    Ketiga, bantuan pangan untuk Oktober dan November 2025. Keempat, diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM) bagi pekerja yang bukan penerima upah seperti pengemudi ojek online (ojol), ojek pangkalan, sopir serta kurir selama enam bulan. 

    Kelima, program manfaat layanan tambahan perumahan BPJS Ketenagakerjaan. Keenam, program padat karya tunai Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum. 

    Ketujuh, program deregulasi sebagai implementasi Peraturan Pemerintah (PP) No.28/2025. Kedelapan, program perkotaan berupa pilot project di Jakarta untuk perbaikan kualitas permukiman serta penyediaan platform pemasaran untuk gig economy. 

    Selepas 2025, pemerintah juga melanjutkan empat program insentif ekonomi pada 2026. Pertama, perpanjangan periode pemberian PPh final UMKM sebesar 0,5% sampai dengan 2029. 

    Kedua, perpanjangan PPh 21 DTP untuk pekerja sektor pariwisata. Ketiga, perpanjangan PPh pasal 21 DTP untuk pekerja industri padat karya. Keempat, program diskon iuran JKK dan JKM untuk semua penerima BPU. 

    Di luar itu, pemerintah juga menyalurkan lima program penyerapan tenaga kerja meliputi: operasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih; replanting perkebunan rakyat; Kampung Nelayan Merah Putih; revitalisasi tambak Pantura; serta modernisasi kapal nelayan. 

    “Stimulus yang lain adalah insentif PPN DTP atas penjualan rumah dengan harga hingga Rp5 miliar untuk bagian harga sampai dengan Rp2 miliar sebesar 100% diperpanjang hingga 31 Desember 2027,” pungkas Purbaya.

  • Bareng Kaka Slank Semarakkan Festival Mangrove, Khofifah Ajak Lintas Elemen Wujudkan NZE 2060

    Bareng Kaka Slank Semarakkan Festival Mangrove, Khofifah Ajak Lintas Elemen Wujudkan NZE 2060

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama musisi Kaka Slank kompak menanam mangrove dalam kegiatan Festival Mangrove VIII Tahun 2025 di Pantai Martajasah, Kabupaten Bangkalan, Senin (3/11/2025).

    Kegiatan ini menjadi momentum meneguhkan komitmen pelestarian lingkungan yang rutin dilakukan Pemprov Jatim di berbagai daerah. Untuk itu, Khofifah mengajak lintas elemen di Jatim untuk bersama sama mewujudkan Net Zero Emission Tahun 2060.

    Khofifah menegaskan, ketangguhan ekologis merupakan fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.

    Karenanya, lingkungan yang lestari adalah prasyarat menuju pembangunan hijau dan pencapaian target Net Zero Emission 2060 yang telah dicanangkan pemerintah pusat.

    “Ketangguhan ekologis adalah bagian dari ketangguhan daerah. Dari ekosistem yang lestari, lahir masyarakat yang tangguh, ekonomi yang inklusif, dan masa depan yang berkelanjutan,” kata Khofifah.

    Lebih lanjut diketahui, Festival Mangrove VIII merupakan bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur dan menjadi simbol nyata kolaborasi multipihak dalam gerakan pelestarian lingkungan.

    Kegiatan ini diisi dengan penanaman mangrove di kawasan pesisir Bangkalan, pelepasliaran burung air, tebar benih kepiting, pengobatan gratis bagi masyarakat pesisir, serta edukasi lingkungan bagi pelajar.

    Selain itu, festival juga menghadirkan berbagai kegiatan pendukung seperti pameran produk hilirisasi mangrove, fashion show batik pewarna alam, serta Mangrove Harmony Ride yang menjadi kampanye gaya hidup rendah emisi dan dukungan terhadap transisi energi bersih.

    Berdasarkan Peta Mangrove Nasional Tahun 2024 yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jawa Timur tercatat memiliki kawasan mangrove seluas 30.839,3 hektare atau 48,38 persen dari total mangrove di Pulau Jawa.

    “Angka tersebut menempatkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan kawasan mangrove terluas di Pulau Jawa, sekaligus menegaskan peran strategisnya dalam menjaga keseimbangan ekologi pesisir serta menjadi benteng alami terhadap perubahan iklim,” ujarnya.

    Dalam empat tahun terakhir, luasan mangrove di Jawa Timur juga terus meningkat signifikan. Rata-rata penambahan lebih dari 900 hektare per tahun, dengan total kenaikan mencapai 3.618 hektare (setara 13,29 persen) sejak 2021.

    Capaian ini menjadi bukti konsistensi Jawa Timur dalam memperkuat pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada lingkungan hidup.

    “Melalui program Mangrove Lestari, kita berkomitmen memperkuat ketahanan lingkungan dan berkontribusi nyata terhadap target Net Zero Emission 2060. Ini adalah ikhtiar Jawa Timur untuk menjaga bumi agar tetap lestari bagi generasi mendatang,” tegas Khofifah.

    Dalam kesempatan yang sama, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga memberikan Penganugerahan Apresiasi Gubernur kepada para pihak yang berkontribusi terhadap pelestarian mangrove, peningkatan cadangan karbon, dan pengurangan emisi.

    Selain itu, diserahkan pula bantuan Program Mangrove Lestari kepada kelompok masyarakat serta Beasiswa GenBI dari Bank Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap keberlanjutan lingkungan dan pendidikan.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Jumadi menyampaikan, bahwa pada tahun 2025, melalui APBD dan dukungan mitra, Pemprov Jatim telah dan akan melaksanakan rehabilitasi mangrove dan mangrove asosiasi seluas 85,1 hektare di berbagai wilayah pesisir, dengan potensi serapan karbon mencapai 3.435,49 ton CO₂ ekuivalen.

    “Capaian ini menunjukkan kuatnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam menjaga ekosistem mangrove. Jawa Timur kini tercatat sebagai provinsi dengan luasan mangrove terbesar di Pulau Jawa,” ujar Jumadi.

    Program Mangrove Lestari tersebut merupakan implementasi dari Misi Kesembilan Nawa Bhakti Satya, ‘Jatim Lestari’, yang menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan ekologis.

    Sementara itu, Kaka Slank mengucapkan terima kasih karena sudah dilibatkan dalam kegiatan Penanaman Mangrove tersebut.

    Kaka Slank mengaku sudah lama menjadi pencinta lingkungan. Menurutnya, peduli lingkungan merupakan investasi menuju surga.

    “Menurut aku, tanam mangrove merupakan kegiatan investasi Surga. Dan, menjaga lingkungan merupakan tugas kita bersama,” pungkasnya. (tok/ian)

  • Menkeu Purbaya dan Gubernur BI Kompak Prediksi Ekonomi 2025 RI Tumbuh di Atas 5%

    Menkeu Purbaya dan Gubernur BI Kompak Prediksi Ekonomi 2025 RI Tumbuh di Atas 5%

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi di atas 5% pada 2025. 

    Pada konferensi pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin (3/11/2025), Purbaya menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 sebesar 5,2% YoY. Perkiraan itu sejalan dengan target pemerintah. 

    “Kalau proyeksi akhir tahun saya sama dengan Pak Gubernur BI, enggak beda-beda amat. Cuma taruhan saya adalah kuartal IV/2025 kami harapkan pertumbuhan ekonominya bisa di atas 5,5%,” ujarnya di kantor BI, Jakarta, Senin (3/11/2025). 

    Optimisme Purbaya itu, terangnya, dengan adanya injeksi terhadap likuiditas perekonomian senilai Rp200 triliun dari kas pemerintah. Selain itu, dengan adanya stimulus ekonomi kuartal IV/2025 yang meliputi program magang, pembebasan PPh karyawan di sejumlah sektor, hingga BLT. 

    “Harusnya sih kita bisa di atas 5,5%. Untuk saya penting karena kualitas 5,5%, katanya Presiden mau kasih hadiah tuh,” tuturnya.

    Adapun Gubernur BI Perry Warjiyo memaparkan bahwa bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2025 dan kuartal IV/2025 akan lebih tinggi pada kuartal II/2025. Sebelumnya, pada tiga bulan kedua 2025 itu ekonomi tumbuh 5,12% (yoy). 

    Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi akhir 2025 masih akan didorong oleh kinerja ekspor serta berbagai kebijakan otoritas fiskal-moneter yang mendorong pembiayaan proyek prioritas pemerintah. 

    Gubernur BI dua periode itu memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2025 berada di atas titik tengah 4,7% sampai dengan 5,5%. 

    “Kisaran Bank Indonesia [pertumbuhan ekonomi] 4,7% sampai dengan 5,5% untuk keseluruhan tahun 2025. Kami perkirakan akan sedikit lebih tinggi di atas titik tengahnya. Jadi kawan-kawan bisa menghitunglah seperti itu,” tutur Perry pada kesempatan yang sama.