Kementrian Lembaga: BI

  • BI-FAST Kini Bisa Transfer ke Banyak Orang hingga Bayar Tagihan Rutin

    BI-FAST Kini Bisa Transfer ke Banyak Orang hingga Bayar Tagihan Rutin

    Jakarta, CNN Indonesia

    Bank Indonesia (BI) merilis tiga layanan baru pada BI-FAST yaitu transfer secara kolektif (bulk transfer), pembayaran atas dasar permintaan (request for payment), dan transfer debit secara langsung (direct debit).

    BI mengumumkan ketiga layanan itu berlaku mulai Sabtu kemarin (21/12).

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyebut layanan transfer secara kolektif (bulk transfer) merupakan solusi pengiriman dana dari satu pengirim ke banyak penerima sekaligus, paling sedikit 20 transaksi dalam satu instruksi bulk.

    “Bulk transfer dapat digunakan untuk pembayaran gaji karyawan, pembayaran kepada vendor, dan pembayaran dividen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (23/12).

    Menurutnya, layanan ini dirancang untuk mendukung efisiensi dalam pengelolaan transaksi dalam volume besar, baik bagi pelaku usaha maupun institusi lainnya.

    Lalu, layanan pembayaran atas dasar permintaan (request for payment) yakni layanan yang menawarkan kemudahan bagi penerima dana untuk mengirimkan permintaan pembayaran kepada pengirim dana.

    “Request for Payment dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan seperti penagihan pembayaran invoice dan penagihan pembayaran perorangan,” imbuh Ramdan.

    Terakhir, layanan transfer debit secara langsung (direct debit) untuk memudahkan pembayaran tagihan rutin secara otomatis.

    “Melalui layanan ini, nasabah dapat memberikan otorisasi pendebitan rekening secara langsung untuk pembayaran seperti pembayaran listrik dan air, cicilan leasing serta premi asuransi,” pungkasnya.

    (pta)

  • Gak Usah Panik Dolar Rp16.300, Simak 6 Cara Perkuat Rupiah!

    Gak Usah Panik Dolar Rp16.300, Simak 6 Cara Perkuat Rupiah!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pekan lalu. Mata uang Garuda sempat jatuh di hadapan dolar ke level Rp16.300/US$.

    Berdasarkan data Refinitiv, pelemahan rupiah terhadap dolar paling dalam terjadi pada perdagangan Kamis (19/12/2024). Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan hari itu rupiah anjlok hingga 1.24% ke level Rp16.285/US$. Pelemahan lebih dari 1% ini adalah yang paling tajam sejak 7 Oktober 2024 yakni sebelumnya sebesar 1,26%.

    Namun, pada penutupan perdagangan Jumat (20/12/2024), rupiah sukses menguat tipis hingga 0,58% ke level Rp16,190/US$. Kendati menguat di akhir pekan, selama sepekan lalu, rupiah tetap mengalami penurunan cukup dalam hingga 1,25%.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melihat pelemahan rupiah sebagai fenomena global. Dolar AS menguat tajam terhadap banyak mata uang termasuk rupiah.

    “Jadi tentu ini fenomena global,” ungkapnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/12/2024).

    Penguatan dolar AS terjadi karena semakin meningkatkan ketidakpastian global akibat terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. Kemudian diperparah keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS yang kembali memangkas suku bunga acuannya tapi tidak sesuai ekspektasi.

    “Penguatan dolar itu terkuat 2 bulan terakhir,” ujarnya.

    Menurut Airlangga, rupiah masih lebih baik secara tahun kalender (year to date) dibandingkan kinerja mata uang Korea Selatan, Jepang, Turki dan beberapa negara lain.

    Kendati demikian, di tengah pelemahan rupiah ini, masyarakat sebenarnya bisa ikut membantu BI dan pemerintah. Dikutip dari OJK, ada enam cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk membantu menguatkan rupiah.

    1. Membeli Produk dalam Negeri serta Menahan Diri terhadap Produk Impor

    Hal yang paling mudah dilakukan untuk membantu pemerintah adalah dengan menghindari membeli produk impor agar rupiah semakin kuat. Masyarakat dapat memilih pembelian ke produk buatan dalam negeri.

    Selain itu, menunda membeli handphone dan barang elektronik yang sebagian besar adalah barang impor dapat membantu meningkatkan nilai rupiah.

    2. Tidak Menimbun Dolar dan Menukarkannya dengan Rupiah

    Masyarakat yang memiliki kemampuan finansial lebih dan biasanya menyimpan dolar sebagai bagian dari portofolio keuangannya. Dolar dijadikan sebagai bagian diversifikasi investasi. Namun, sebagai warga negara, rupiah yang melemah bisa menjadi momentum bagi kita untuk berperan menyelamatkan perekonomian bangsa dengan cara menukarkan simpanan dolar kalian menjadi rupiah.

    3. Berwirausaha dengan Orientasi Ekspor

    Pelemahan nilai rupiah menjadi momen untuk menggenjot ekspor, terutama jika masyarakat memiliki impian untuk menghasilkan produk yang bisa menembus pasar internasional.

    Salah satu contoh bisnis yang bisa kalian tekuni adalah kerajinan tangan, di mana kerajinan tangan asli Indonesia sudah dikenal luas di luar negeri. Nilai tukar Rupiah yang turun membuat harga produk ekspor Indonesia relatif lebih murah dibandingkan dengan produk negara lain. Dengan mengekspor produk kalian maka masyarakat bisa membantu pemerintah dalam mengumpulkan devisa.

    4. Berwisata dan Menikmati Wisata Dalam Negeri

    Upaya lainnya adalah dengan menahan terlebih dahulu keinginan untuk jalan-jalan ke luar negeri serta mendorong pengembangan sektor pariwisata dalam negeri yang diharapkan dapat mempercepat penerimaan devisa. Masyarakat bisa memilih destinasi wisata di dalam negeri.

    5. Berpergian dengan Transportasi Publik

    Ternyata ada hubungannya penggunaan transportasi publik dengan mata uang Rupiah. Penggunaan transportasi publik sangat efektif untuk menghemat pemakaian BBM. Jika kalian menghemat penggunaan BBM, maka jumlah BBM yang harus diimpor pemerintah dapat dikurangi sehingga cadangan devisa dapat digunakan untuk kebijakan lain. Cara ini menjadi hal paling sederhana dalam membantu kurs rupiah.

    6. Berinvestasi di Dalam Negeri

    Walaupun kurs rupiah sedang merosot, bukan berarti seluruh investasi menjadi tidak menguntungkan. Masyarakat sebenarnya dapat tetap berinvestasi aset yang tidak bergantung terhadap kurs Dolar, salah satunya di Surat Utang Negara (SUN). Hal ini membantu BI dan pemerintah melakukan pengelolaan supply dan demand terhadap dolar.

    (arj/haa)

  • Koleksi Saham Cuan Pekan Ini, Energi hingga Perbankan

    Koleksi Saham Cuan Pekan Ini, Energi hingga Perbankan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 6,62 poin atau plus 0,09 persen ke level 6.983 pada Jumat (20/12) silam.

    Investor melakukan transaksi sebesar Rp12,37 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,79 miliar saham.

    Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat sekali, sementara empat hari sisinya melemah. Tak heran, performa indeks melemah 4,65 persen.

    P. H. Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Aulia Noviana Utami Putri mencatat selama periode tanggal 16 sampai dengan 20 Desember 2024 kemarin, rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami penurunan sebesar 39,36 persen dari Rp20,19 triliun menjadi Rp12,25 triliun.

    Kemudian, kapitalisasi pasar bursa pun mengalami penurunan sebesar 3,28 persen dari Rp12.604 triliun menjadi Rp12.191 triliun pada penutupan pekan lalu.

    Sementara, rata-rata volume transaksi harian bursa mengalami penurunan sebesar 17,71 persen dari 23,32 miliar menjadi 19,19 miliar lembar saham.

    Lalu, rata-rata frekuensi transaksi harian turut mengalami penurunan 12,17 persen dari 1,24 juta kali transaksi menjadi 1,08 juta kali.

    “Investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp417,99 miliar dan investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp15,84 triliun sepanjang tahun 2024,” kata Aulia seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (20/12).

    Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

    Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan indeks saham pekan depan bergerak mixed cenderung menguat terbatas dalam rentang level support 6.911 dan resistance 7.129.

    Ia melihat indikator MACD menunjukkan tren pelemahan meski RSI sudah terlihat cenderung melandai. Ia melihat IHSG terbentuk doji star dengan tekanan volume transaksi yang melemah berpotensi mendorong terjadinya technical rebound.

    Menurutnya, salah satu sentimen pergerakan IHSG pekan ini termasuk normalisasi nilai tukar rupiah dan pelemahan harga komoditas seiring dengan ketidakpastian yang meningkat.

    “Selain itu, potensi berlanjutnya net sell asing juga masih akan menjadi dominasi sentimen negatif untuk pasar,” imbuh Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (22/12).

    Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi. Pertama, saham Telkom Indonesia atau TLKM yang ditutup menguat 0,79 persen ke posisi 2.550 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi TLKM dapat menyentuh level 2.720 pada pekan ini.

    Kedua, saham Barito Renewables Energy atau BREN yang ditutup menguat 4,25 persen ke posisi 9.200 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BREN dapat menyentuh level 10.200 pada pekan ini.

    Ketiga, saham Bank Mandiri atau BMRI yang ditutup di posisi 5.675 pada pekan lalu. Ia memproyeksi BMRI dapat menyentuh level 6.050 pekan ini.

    Sementara itu, Branch Manager JUC GoCuan Semarang Peter Susilo memperkirakan IHSG akan terus mengalami tekanan dalam jangka pendek dengan pergerakan terbatas pada pekan ini.

    Menurutnya, salah satu sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG pekan ini di antaranya penyataan hawkish dari Gubernur The Fed Jerome Powell yang mengindikasikan pemotongan suku bunga tahun depan yang lebih lambat dari perkiraan.

    Selain itu, kenaikan yield obligasi AS kata dia berpotensi memicu berlanjutnya capital outflow dari pasar modal Indonesia.

    Untuk sentimen dalam negeri, Peter memperkirakan keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen memiliki dampak terbatas untuk menahan pelemahan dalam jangka pendek.

    Pasar juga mengantisipasi data indeks keyakinan konsumen dan penjualan ritel yang akan mempengaruhi kepercayaan terhadap pertumbuhan ekonomi.

    “Dengan kondisi teknikal dan sentimen tersebut, IHSG diperkirakan akan cenderung tertekan dalam jangka pendek dengan potensi pengujian level support 6.905-6.921,” ujar Peter.

    Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan, yakni saham Bank Syariah Indonesia atau BRIS yang ditutup menguat 4,17 persen di level 2.750 pekan lalu. Ia memproyeksi BRIS dapat menyentuh level 2.860 pekan ini.

    Selanjutnya, Peter juga merekomendasikan saham Pantai Indah Kapuk Dua atau PANI yang ditutup menguat 2,23 persen ke level 16.050 pekan lalu. Ia memproyeksi PANI dapat menyentuh level 17.100 pada pekan ini.

    Sama dengan Oktavianus, Peter juga merekomendasikan saham Barito Renewables Energy atau BREN yang ditutup di level 9.200 pekan lalu. Namun ia memproyeksi BREN hanya bisa menyentuh level 9.350 pada pekan ini.

    (pta/pta)

  • Tekanan Pasar SUN Pekan Ini Diprediksi Berkurang

    Tekanan Pasar SUN Pekan Ini Diprediksi Berkurang

    Jakarta, Beritasatu.com – Tekanan pasar surat utang negara (SUN) pekan ini diprediksi berkurang meski dibayangi rupiah yang melemah tajam pada pekan sebelumnya.

    Analis Pendapatan Tetap PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Ahmad Nasrudin memprediksi, imbal hasil (yield) SUN tenor 10 tahun akan berada di kisaran 6,8%-7,15%, dengan potensi terbaik di level 6,9%. “Hal ini mencerminkan pergerakan lebih positif setelah tekanan jual kuat pekan lalu” kata dia kepada Investor Daily, Minggu (22/12/2024). 

    Menurut Ahmad, sentimen domestik, terutama nilai tukar rupiah akan menjadi perhatian utama investor. “Saya melihat tekanan jual dari investor asing sudah terdiskon, sehingga pekan ini pasar SUN memiliki peluang pulih,” jelasnya 

    Data Bank Indonesia (BI) pekan lalu menunjukkan aksi jual bersih asing di pasar SUN mencapai Rp 4,43 triliun, dari aksi jual keseluruhan Rp 8,81 triliun yang meliputi pasar saham, SUN, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). 

    Ahmad menambahkan, minimnya rilis data ekonomi domestik pekan ini membuat fokus pasar SUN tertuju pada stabilitas makro, terutama pasca-keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan. 

    Sedangkan dari sisi global, rilis data ekonomi diperkirakan memengaruhi pasar SUN di dalam negeri. Dari Amerika Serikat, data CB Consumer Confidence Desember diproyeksikan meningkat dari 111,7 menjadi 113, menunjukkan kepercayaan konsumen tetap kuat. Selain itu, data penjualan rumah baru AS diprediksi naik dari 0,61 juta menjadi 0,65 juta dan initial jobless claims diproyeksikan turun dari 220.000 menjadi 218.000.

    “Data ekonomi AS yang solid semakin memperkuat ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter yang lebih gradual dari The Fed pada tahun depan, memberikan sedikit dukungan bagi pasar obligasi global, termasuk pasar SUN di dalam negeri,” ujar Ahmad.

    Sementara itu, di Inggris, pertumbuhan ekonomi kuartalan diperkirakan melambat tajam dari 0,5% menjadi 0,1%, yang bisa memberikan tekanan pada pasar global. Sedangkan di Asia, pasar akan mencermati Monetary Policy Meeting Minutes dari Bank of Japan, terutama di tengah tekanan inflasi yang meningkat di Jepang.

    Dengan asumsi stabilitas nilai tukar rupiah dan masuknya kembali investor asing, yield SUN pekan ini berpotensi bergerak lebih rendah, memberikan sinyal positif bagi pelaku pasar. “Saya optimistis level 6,9% menjadi target realistis untuk pekan ini pada pasar SUN,” kata dia.

  • Modal Asing Keluar Indonesia Capai Rp 8,81 Triliun di Pekan Ke-3 Desember 2024 – Page 3

    Modal Asing Keluar Indonesia Capai Rp 8,81 Triliun di Pekan Ke-3 Desember 2024 – Page 3

    Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak melemah pada perdagangan Jumat ini. Pelemahan rupiah ini terjadi dalam beberapa hari terakhir hingga menembus level psikologis 16.000 per dolar AS. 

    Pada Jumat (20/12/2024), nilai tukar rupiah ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah 1 poin atau 0,01 persen menjadi 16.314 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 16.313 per dolar AS.

    Dengan melihat kondisi ini, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan menurunkan BI-Rate pada tahun depan dengan laju lebih lambat untuk menstabilkan kurs rupiah dalam menghadapi volatilitas pasar yang meningkat di bawah pemerintahan Amerika Serikat saat ini.

    “Di tengah strategi penurunan suku bunga The Fed (Federal Reserve) secara bertahap, kami memperkirakan Bank Indonesia akan mengadopsi pendekatan pelonggaran moneter yang terukur sepanjang tahun 2025,” ucapnya dikutip dari Antara.

    Ia memperkirakan BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) yang membuat BI-Rate berada di level 5,75 persen pada akhir 2025.

    “Sehubungan dengan proyeksi suku bunga kebijakan yang diperbarui, kami telah menyesuaikan perkiraan imbal hasil SBN (surat berharga negara) tenor 10 tahun, menaikkan estimasi dari sekitar 6,66 persen pada tahun 2024 dan 6,45 persen pada tahun 2025 menjadi kisaran 6,95-7,15 persen untuk tahun 2024 dan 6,75-7,05 persen untuk tahun 2025,” ungkap dia.

     

  • Harbolnas, BINA, dan EPIC Sale 2024 Bidik Transaksi Rp 80 Triliun – Page 3

    Harbolnas, BINA, dan EPIC Sale 2024 Bidik Transaksi Rp 80 Triliun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah dorong sejumlah program belanja murah untuk meningkatkan minat belanja masyarakat jelang Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Setelah Program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) tanggal 10-16 Desember 2024 dan Program Belanja di Indonesia Aja (BINA) yang masih berlangsung sampai 29 Desember 2024, kini program Every Purchase is Cheap (EPIC) Sale 2024 turut meramaikan momentum belanja serba murah di Indonesia. Program EPIC Sale 2024 menyediakan bahan pokok berkualitas dengan harga murah pada tanggal 20-31 Desember 2024.

    “Kalau dihitung dalam bulan ini mulai dari Harbolnas, BINA, sampai dengan EPIC Sale, every purchase is cheap, itu bisa dapat Rp80 triliun. Nah, Rp80 triliun kalau didolarkan itu sekitar 5 miliar USD, berarti 5 miliar USD ini adalah penghematan devisa belanja di Indonesia saja,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam peluncuran Program EPIC Sale 2024 di Tangerang, Minggu (22/12/2024).

    Berdasarkan data Nielsen, pengeluaran konsumen untuk produk kebutuhan sehari-hari (Fast-Moving Consumer Goods) dan teknologi pada kuartal ketiga tahun 2024 tumbuh dibandingkan periode sebelumnya dan mencapai angka Rp256 triliun.

    Sementara itu, hasil survei konsumen Bank Indonesia pada November 2024 mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di level optimis dan lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yaitu mencapai 125,9. Untuk itu, Pemerintah terus mendorong program-program belanja murah tersebut agar dapat mendongkrak perekonomian Indonesia.

    Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum APRINDO Solihin mengatakan bahwa rata-rata penjualan retail dalam satu tahun bisa mencapai omzet kurang lebih Rp424 triliun. Program EPIC Sale didorong untuk mengundang masyarakat untuk belanja lebih giat lagi.

    Lebih lanjut Menko Airlangga optimis bahwa target yang dicanangkan dalam Harbolnas oleh ideA, BINA oleh HIPPINDO, dan EPIC Sale oleh APRINDO dapat tercapai. Tercapainya target tersebut menunjukkan daya beli masyarakat Indonesia masih kuat, terutama jika didorong dengan harga murah dan diskon yang menarik. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah juga terus memonitor minimarket yang membantu Pemerintah dalam menstabilkan harga.

     

  • BI Fast Bisa Digunakan untuk Transfer Secara Kolektif

    BI Fast Bisa Digunakan untuk Transfer Secara Kolektif

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) menyediakan tiga jenis layanan baru pada , yaitu layanan transfer secara kolektif (bulk transfer), pembayaran atas dasar permintaan (request for payment), dan transfer debit secara langsung (direct debit). Tiga pelayanan BI Fast ini sudah bisa dinikmati mulai Sabtu (21/12/2024).

    Jenis layanan baru BI Fast merupakan tahapan pengembangan BI-Fast fase I tahap 2 (21/12/2024), setelah implementasi tahap 1 sebelumnya pada 21 Desember 2021 dengan layanan transfer kredit individual.

    “Perluasan layanan ini merupakan salah satu implementasi visi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030 untuk menciptakan ekosistem sistem pembayaran ritel serta mendukung ekonomi keuangan digital yang integrated, interoperable, dan interconnected (3i),” ucap Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso Minggu (22/12/2024).

    Dia mengatakan, penyediaan layanan baru ini merupakan kerja sama BI bersama industri sistem pembayaran dalam mendorong inklusi keuangan dan menciptakan infrastruktur SP ritel yang lebih efisien, memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia usaha dalam bertransaksi, serta mewujudkan sistem pembayaran cepat, mudah, murah, aman, dan andal (cemumuah).

    Secara lebih rinci, ketiga layanan baru BI Fast, yaitu layanan transfer secara kolektif (bulk transfer) merupakan solusi pengiriman dana dari satu pengirim ke banyak penerima sekaligus, paling sedikit 20 transaksi dalam satu instruksi bulk. Bulk transfer dapat digunakan untuk pembayaran gaji karyawan, pembayaran kepada vendor, dan pembayaran dividen.

    Kedua, layanan pembayaran atas dasar permintaan (request for payment), yakni layanan yang menawarkan kemudahan bagi penerima dana untuk mengirimkan permintaan pembayaran kepada pengirim dana. Request for payment dapat digunakan nasabah untuk berbagai kebutuhan, seperti penagihan pembayaran invoice dan penagihan pembayaran perorangan.

    Ketiga, layanan transfer debit secara langsung (direct debit), layanan ini menghadirkan kemudahan pembayaran tagihan rutin secara otomatis. Melalui layanan ini, nasabah dapat memberikan otorisasi pendebitan rekening secara langsung untuk pembayaran, seperti listrik dan air, cicilan leasing serta premi asuransi. Implementasi layanan BI Fast fase I tahap 2 dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan peserta BI Fast (bank/non bank). Pada tahap awal layanan BI Fast tersebut akan diimplementasikan oleh sembilan peserta.

    Penguatan layanan BI Fast merupakan salah satu upaya BI untuk mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional melalui infrastruktur fast payment.

  • Tiga Instrumen ini Bawa Lari Modal Asing hingga Rp 8,81 Triliun

    Tiga Instrumen ini Bawa Lari Modal Asing hingga Rp 8,81 Triliun

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar (capital outflow) sebesar Rp 8,81 triliun pada periode 16-19 Desember 2024.  Jika dilihat lebih rinci, mayoritas modal asing keluar melalui surat berharga negara (SBN).

    Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan. modal asing yang keluar melalui SBN sebesar Rp 4,43 triliun. Modal asing juga keluar melalui pasar  saham dan instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing sebesar Rp 3,67 triliun dan Rp 710 miliar

    “Berdasarkan data transaksi 16-19 Desember 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 8,81 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp 3,67 triliun di pasar saham, Rp 4,43 triliun di pasar SBN, dan Rp 0,71 triliun di SRBI,” ucap Ramdan, Minggu (22/12/2024).

    Secara kumulatif aliran modal asing dari 1 Januari sampai 19 Desember 2024, transaksi nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp 17,45 triliun di pasar saham, Rp 37,81 triliun di pasar SBN, dan Rp 171,97 triliun di SRBI. Pada semester II 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp 17,1 triliun di pasar saham, Rp 71,77 triliun di pasar SBN dan Rp 41,62 triliun di SRBI.

    “BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan ekonomi Indonesia di tengah aliran modal asing,” pungkas Ramdan.

     

  • PPN Jadi 12 Persen di 2025, Pemerintah Pastikan Inflasi Terkendali – Halaman all

    PPN Jadi 12 Persen di 2025, Pemerintah Pastikan Inflasi Terkendali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah telah menetapkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen sebagai bagian dari implementasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). 

    Kebijakan yang diumumkan pada Senin (16/12/2024) dan akan mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2025 ini bertujuan meningkatkan penerimaan negara dan mendukung pembangunan nasional.

    Namun, kebijakan ini tidak luput dari sorotan publik. Kekhawatiran muncul di tengah masyarakat terkait dampak kenaikan PPN terhadap daya beli masyarakat, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. 

    Berdasarkan simulasi yang dibuat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, kenaikan PPN 12 persen ini hanya berpotensi menaikkan inflasi sekitar 0,3 persen secara tahunan. Angka tersebut diperkirakan akan masih terkendali. 

    Deputi Bank Indonesia (BI) Aida S Budiman menjelaskan bahwa dampak kenaikan PPN 12 persen ke inflasi hanya terjadi sebesar 0,2 persen dan menurut Aida, angka penambahan inflasi ini tidak besar. 

    Pasalnya, barang-barang yang dikenai PPN adalah barang-barang yang sifatnya premium, seperti bahan makanan premium, jasa pendidikan dan jasa pelayanan kesehatan medis premium, serta listrik rumah tangga berkapasitas 3.500-6.600 VA. 

    “Hitungannya ini mengakibatkan sekitar penambahan inflasi 0,2 persen. Akan tetapi, apakah ini besar? Jawabannya tidak. Karena hasil perhitungan kami dari proyeksinya dia sekitar sedikit di atas dari 1,5-3,5 persen dari target inflasi kita pada 2025,” ujar Aida. 

    Meski demikian, Aida menyebutkan, kenaikan harga yang terjadi bukan hanya pengaruh dari tarif PPN saja. Melainkan juga dipengaruhi oleh faktor harga komoditas global. Dengan begitu, ketika harga komoditas global turun, maka harga kebutuhan pokok juga bisa ikut turun. 

    “BI akan tetap melakukan konsistensi antara kebijakan moneter dalam mengarahkan ekspektasi inflasi agar tetap dalam target sasaran di angka 1,5-3,5 persen. 

    Terkait dampaknya ke pertumbuhan ekonomi, Aida menyebut dampaknya tidak terlalu besar, yakni sekitar 0,02 persen hingga 0,03 persen. 

    Sebagai contoh, stimulus yang diberikan adalah memberikan insentif PPN ditanggung pemerintah (DTP) 1 persen, atau hanya dikenakan tarif 11 persen saja. 

    Untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, pemerintah juga menerapkan tarif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 1% untuk tepung terigu, gula industri, dan minyak goreng curah merek Minyakita.

    Kemudian, dilakukan pemberian bantuan pangan dan beras bagi desil 1 dan 2 sebesar 10 kg per bulan. Selain itu, untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga, daya listrik yang terpasang di bawah atau sampai 2200 volt ampere (VA) diberikan biaya diskon sebanyak 50 persen untuk 2 bulan. 

    Terakhir, ia mengatakan, dampak yang minim ini dinilai berkat adanya sejumlah paket kebijakan pemerintah untuk meredam dampak dari kenaikan PPN. 

    Senada dengan Aida, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu mengungkapkan berdasarkan hitungan pemerintah, inflasi saat ini masih rendah di angka 1,6 persen. Adapun sepanjang 2023-2024, tingkat inflasi Indonesia berada pada kisaran 2,08 persen.

    Febrio juga menekankan kembali bahwa pemerintah meyakini laju inflasi masih dalam kisaran yang ditentukan dalam APBN 2025 yakni 1,5-3,5 persen.

    “Pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan tetap tumbuh di atas 5,0%. Dampak kenaikan PPN ke 12% terhadap pertumbuhan ekonomi tidak signifikan. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi 2025 akan tetap dijaga sesuai target APBN sebesar 5,2%.” tutup Febrio dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/12).

  • Guyuran Insentif Jadi Angin Segar Industri Properti di 2025

    Guyuran Insentif Jadi Angin Segar Industri Properti di 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja industri properti diproyeksi lebih cemerlang pada 2025. Hal ini seiring dengan adanya sejumlah insentif yang digulirkan, salah satunya pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) sektor perumahan yang dipastikan berlanjut pada 2025.

    Perpanjangan insentif PPN DTP ini menjadi angin segar untuk menggairahkan kembali sektor properti yang cenderung lesu di 2024. Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI) tentang harga properti residensial di pasar primer triwulan III/2024, tercatat penjualan properti turun 7,14% secara tahunan atau year-on-year (yoy).