Kementrian Lembaga: BI

  • Dukung Ekonomi Nasional, BCA Fasilitasi 2.000 UMKM Kantongi Sertifikasi Halal

    Dukung Ekonomi Nasional, BCA Fasilitasi 2.000 UMKM Kantongi Sertifikasi Halal

    Denpasar: PT Bank Central Asia (BCA) resmi menerbitkan sertifikasi halal untuk 2.000 UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Tanah Air. Ribuan pelaku usaha tersebut telah sah mendapatkan sertifikasi usai mengikuti program pembinaan dan penerbitan sertifikat halal gratis dari BCA.
     
    Program pembinaan dan penerbitan sertifikat halal gratis dari BCA ini telah berjalan sejak 2023. Kemudian berlanjut hingga 2024, dengan menyasar lebih banyak UMKM sebagai penerima manfaat. Puncak kegiatan pada 2024, ditutup acara ‘Penyerahan 147 Sertifikat Halal kepada 147 UMKM asal Bali’ di Balai Pertemuan Bhumiku, Kota Denpasar, Bali, pada Selasa, 21 Januari 2025.
     
    Turut hadir pada acara tersebut yaitu Direktur BCA John Kosasih, Kepala Dinas Koperasi UKM Bali Dr. I Wayan Ekadina,SE,M.Si, Asisten Deputi Bidang Legalitas & Pelindungan Usaha Mikro Kementerian UMKM Rahmadi S.Sos., M.Si, Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Bali Irhamsah, Direktur Registrasi Halal Muhammad Djamaluddin, S.Ag.,M.Pd.I, Kepala Bank Indonesia Bali R. Erwin Soeriadimadja, dan Ketua Satuan Tugas Halal Kanwil Kemenag Provinsi Bali Dr. H. Syarif Hidayatullah S.S, M.Pd. Selain itu, dari manajemen BCA juga hadir EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, Kepala Kantor Wilayah IV BCA Harijanto, SVP Commercial & SME Business BCA Andrie, Kepala KCU Denpasar Hogianto, Kepala KCU Kuta Ida Bagus Dwi P, dan Kepala KCU Singaraja Asran Karim.

    Direktur BCA John Kosasih menyatakan sertifikasi halal memiliki dampak besar terhadap perkembangan UMKM. “Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan pemberian sertifikasi halal kepada para pelaku UMKM. Berdasarkan data dari Kemenkop UMKM, adanya sertifikasi halal dapat meningkatkan omzet UMKM hingga 8-10 persen. Oleh karena itu, hal ini menjadi prioritas untuk terus kami dukung,” ujarnya.
     
    John juga berharap jumlah penerima manfaat program ini dapat meningkat pada 2025. Hal ini sejalan dengan kontribusi besar UMKM terhadap perekonomian Indonesia, yang mencapai lebih dari 60 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja nasional.
     
    Memiliki sertifikasi halal menjadi kewajiban, termasuk bagi para UMKM. Hal ini juga merupakan mandat dari Undang-Undang (UU) Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. UU tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam UU Cipta Kerja. 
     
     

     
    Bukan hanya sekadar kewajiban, namun juga banyak manfaat yang dirasakan ketika para pelaku usaha atau UMKM memiliki sertifikasi halal. 
     
    Hal itu setidaknya diungkapkan pemilik UMKM Bara Food, Anita Yuliana, yang juga merupakan salah satu penerima manfaat program ini. Ia mengungkapkan bahwa sertifikasi halal tidak hanya menjamin kualitas produk, tetapi juga membuka akses ke pasar yang lebih luas.
     
    “Sertifikasi halal ini memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk kami berkualitas dan terjaga kehalalannya. Selain itu, kami juga bisa menjangkau retail yang lebih besar,” tutur Anita.
     
    Program sertifikasi halal BCA merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam memberdayakan UMKM. Selain workshop sertifikasi halal, BCA juga menyelenggarakan berbagai program lainnya, yakni BCA UMKM Fest 2024, pembinaan UMKM Desa Wisata, partisipasi 32 UMKM di Trade Expo Indonesia, dan pelatihan UMKM Go Export.
     
    Melalui inisiatif ini, BCA tidak hanya mendorong kemajuan ekonomi halal di Indonesia, tetapi juga memperkokoh peran UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Rapor Ekonomi RI 2024 Stabil di Tengah Risiko Global

    Rapor Ekonomi RI 2024 Stabil di Tengah Risiko Global

    Jakarta, FORTUNE – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menilai Ekonomi Indonesia pada triwulan IV-2024 tetap stabil di tengah divergensi  pertumbuhan ekonomi dunia serta ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

    Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, divergensi pertumbuhan ekonomi dunia melebar disertai ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. Ia menjelaskan, pada triwulan IV-2024, perekonomian Amerika Serikat (AS) diprakirakan tumbuh lebih kuat, sedangkan ekonomi Eropa dan Jepang masih lemah. 

    Sementara itu, berdasarkan rilis terbaru di bulan Januari 2025, pertumbuhan ekonomi Tiongkok terakselerasi menjadi sebesar 5,4 persen yoy pada triwulan IV-2024, didorong oleh stimulus ekonomi. Arah kebijakan Pemerintah dan bank sentral AS berpengaruh pada ketidakpastian pasar keuangan global. 

    “Kuatnya ekonomi AS dengan pasar tenaga kerja yang membaik, serta dampak kebijakan tarif menahan proses disinflasi di AS yang meningkatkan ketidakpastian terhadap ekspektasi penurunan Fed Funds Rate (FFR),” kata Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (24/1).

    Pilkada hingga konsumsi rumah tangga topang ekonomi RI

    ilustrasi pilkada (wikimedia commons/Anhar Karim)

    Di sisi lain, ekonomi Indonesia juga menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah ketidakpastian global. Pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2024 diprakirakan tetap baik ditopang terutama oleh kenaikan investasi dan terjaganya konsumsi rumah tangga, serta peningkatan belanja Pemerintah.

    Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada bulan November 2024 dan musim libur di akhir tahun,  termasuk Natal dan Tahun Baru, menjadi faktor positif untuk prospek ekonomi Indonesia pada  triwulan IV-2024. 

    Di sisi eksternal, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan berturut-turut untuk tahun ke-5 pada 2024, disertai indeks PMI Manufaktur Indonesia di bulan Desember 2024 kembali ke zona ekspansif. Ekonomi Indonesia diprakirakan tumbuh 5 persen (yoy) di tahun 2024 dan 5,2 persen (yoy) di tahun 2025.

    Nilai tukar rupiah alami pelemahan di awal 2025

    Petugas menghitung uang pecahan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (6/11/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

    Di sisi lain, Nilai Tukar Rupiah juga tetap terkendali di tengah ketidakpastian global yang tinggi, didukung oleh kebijakan stabilisasi BI. Secara keseluruhan tahun 2024, hingga 31 Desember 2024, Rupiah tercatat di level Rp16.095 melemah 4,34 persen (yoy) secara point to point (ptp). 

    Meski demikian, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut perkembangan Rupiah  tersebut lebih baik dibandingkan dengan mata uang sejumlah negara lain seperti won Korea, peso  Mexico, real Brasil, yen Jepang, dan lira Turki. 

    “Memasuki awal tahun 2025, tekanan mata uang dolar  AS tetap kuat. Nilai tukar Rupiah hingga 23 Januari 2025 tercatat melemah sebesar 1,14 persen ytd secara ptp, relatif sejalan dengan pelemahan nilai tukar mata uang regional lainnya,” kata Perry.

  • Menkeu: Nilai tukar rupiah relatif lebih baik dari negara lain

    Menkeu: Nilai tukar rupiah relatif lebih baik dari negara lain

    Kalau dibandingkan dengan mata uang negara lain, seperti Korea won, peso Meksiko, real Brasil, yen Jepang, dan lira Turki, meskipun rupiah mengalami depresiasi 4,34 persen point-to-point, posisinya masih lebih baik

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan nilai tukar rupiah menunjukkan posisi yang relatif lebih baik dari negara lain meski mengalami pelemahan sebesar 4,34 persen pada 2024.

    Per 31 Desember 2024, nilai tukar rupiah tercatat berada pada level Rp16.095 per dolar AS.

    “Kalau dibandingkan dengan mata uang negara lain, seperti Korea won, peso Meksiko, real Brasil, yen Jepang, dan lira Turki, meskipun rupiah mengalami depresiasi 4,34 persen point-to-point, posisinya masih lebih baik,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat.

    Pada awal 2025, masih terjadi dengan penguatan indeks mata uang dolar AS terhadap nilai tukar mata uang. Hingga 23 Januari 2025, nilai tukar rupiah tercatat mengalami pelemahan sebesar 1,14 persen point-to-point. Pergerakan ini juga sejalan dengan tren nilai tukar mata uang regional lainnya.

    “Nilai tukar rupiah menguat terhadap mata uang kelompok negara maju di luar kawasan Amerika Serikat, dan relatif stabil terhadap mata uang kelompok negara berkembang,” tambah Menkeu.

    Perkembangan itu disebut sesuai dengan kebijakan stabilisasi Bank Indonesia (BI).

    Selain itu, kondisi tersebut didukung oleh aliran masuk modal asing yang masih berlanjut, imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik, serta prospek perekonomian Indonesia yang tetap resilien dan baik.

    Adapun nilai tukar rupiah (kurs) pada penutupan perdagangan hari ini menguat hingga 112 poin atau 0,69 persen menjadi Rp16.172 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.284 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat juga menguat menguat ke level Rp16.200 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.276 per dolar AS.

    Berbagai faktor memberikan sentimen positif terhadap penguatan kurs rupiah pada hari ini.

    Salah satunya pidato Presiden AS Donald Trump yang menyatakan akan menuntut Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan pemimpin de facto-nya, Arab Saudi, untuk menurunkan biaya minyak mentah dan mendesak bank-bank sentral global untuk menurunkan suku bunga.

    Presiden AS turut berjanji memberikan tarif impor sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko, serta mempertimbangkan penerapan tarif kepada China 10 persen.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Saham dan obligasi domestik dinilai bawa angin segar bagi investor

    Saham dan obligasi domestik dinilai bawa angin segar bagi investor

    Jakarta (ANTARA) – Co-founder Tumbuh Makna (TMB) Benny Sufami menilai peluang aset di sektor saham dan obligasi jangka waktu menengah serta panjang membawa angin segar bagi investor.

    “Saat ini terindikasi mengalami perbaikan di awal tahun, meski baru tahap awal, tapi bisa dibilang saat ini menjadi awal yang baik pada tahun 2025. Apalagi didukung dengan konflik geopolitik yang mereda,” kata Benny di Jakarta, Jumat.

    Dalam pandangannya, investor perlu memanfaatkan momentum fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat berada di bawah 7.000. Kini, IHSG membuka peluang bagi investor untuk meningkatkan exposure ke kelas aset tersebut.

    “Sebelumnya mungkin wait and see, namun saat ini kita bisa mulai meningkatkan secara bertahap untuk menambah aset kelas tersebut,” ujarnya.

    Di sisi lain, penurunan suku bunga acuan atau BI-Rate menjadi 5,75 persen diyakini memberikan dorongan untuk ekonomi domestik. Sebab, penurunan suku bunga mencerminkan inflasi masih akan tetap rendah, sehingga sektor otomotif dan properti bisa diharapkan mendapatkan momentum untuk bisa mengalami perbaikan.

    “Kebijakan ini membantu industri pembiayaan untuk kembali mendorong penjualan properti dan kendaraan bermotor. Sektor perbankan juga diuntungkan karena biaya pendanaan mereka menjadi lebih murah,” tambah Benny.

    Benny berpendapat BI masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga di semester II 2025. Jika hal itu terjadi, kata Benny, penurunan suku bunga diharapkan akan mendorong peningkatan daya beli dan konsumsi publik, di mana terdapat potensi peningkatan penyaluran kredit.

    Di sektor domestik, Benny melihat adanya momentum yang bisa dimanfaatkan investor lokal. Penurunan valuasi aset kelas saham selama tiga bulan terakhir membuka peluang strategis bagi investor domestik untuk masuk ke saham perbankan, otomotif, dan properti.

    Dengan adanya potensi pemulihan, sektor-sektor ini disebut juga menawarkan kesempatan untuk memperkuat portofolio yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang.

    “Namun, dalam memanfaatkan peluang investasi ini, penting bagi setiap investor untuk menerapkan prinsip 2L, yakni logis dan legal,” katanya lagi.

    Logis dalam arti secara sadar memastikan setiap keputusan didasarkan pada analisis yang rasional dan data yang valid. Sementara legal berarti selalu mematuhi regulasi yang berlaku demi menjaga keamanan investasi.

    Dengan prinsip itu, menurut dia, investor dapat membangun portofolio yang kokoh, berkelanjutan, dan berdaya saing.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ekonomi Global Suram di Awal 2025, KSSK Tambah Waspada

    Ekonomi Global Suram di Awal 2025, KSSK Tambah Waspada

    Jakarta

    Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) telah melakukan pertemuan reguler untuk membahas perekonomian terkini. Hasilnya, stabilitas sistem keuangan di Indonesia dipastikan tetap terjaga di tengah divergensi pertumbuhan ekonomi dunia.

    Hal itu dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers hasil rapat berkala KSSK. Divergensi yang dimaksud yakni pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda di setiap negara hingga menyebabkan ketidakpastian di pasar keuangan meningkat.

    “Stabilitas sistem keuangan untuk triwulan IV-2024 menurut kami Komite KSSK tetap terjaga di tengah divergensi pertumbuhan ekonomi dunia. Ini karena berbagai negara maju ada yang ekonominya masih kuat seperti AS, sementara Eropa dan Tiongkok masih struggle untuk recover pertumbuhannya dan juga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat,” kata Sri Mulyani, Jumat (24/1/2025).

    Sebagai informasi, KSSK terdiri dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

    Di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih meningkat, Sri Mulyani memastikan pihaknya akan terus memantau kondisi di triwulan I-2025.

    Komite KSSK berkomitmen untuk memperkuat kewaspadaan dan meningkatkan koordinasi antar lembaga guna memitigasi potensi dampak dari risiko global yang bisa mengganggu perekonomian dan stabilitas sistem keuangan Indonesia.

    “Memasuki triwulan I-2025 ini, perkembangan perekonomian dan pasar keuangan terus dipantau dan diantisipasi seiring masih berlangsungnya downside risk dan dinamika yang sangat muncul dari sisi eksternal,” ucap Sri Mulyani.

    “Kami berempat menyepakati dalam rapat berkala KSSK pertama di 2025 yang dilaksanakan 21 Januari 2025, akan terus memperkuat kewaspadaan serta meningkatkan koordinasi, sinergi antar lembaga agar kita mampu memitigasi potensi dampak dari rambatan faktor risiko yang berasal dari eksternal atau global terhadap perekonomian Indonesia maupun terhadap stabilitas sistem keuangan dalam negeri,” tambahnya.

    Tonton juga Video Jokowi Sebut Bahas Geopolitik-Ekonomi Global saat Bertemu Sultan HB X

    (aid/fdl)

  • BI ajak investor global untuk berinvestasi di Indonesia

    BI ajak investor global untuk berinvestasi di Indonesia

    Indonesia secara konsisten menjadi salah satu negara tujuan investasi dengan fundamental ekonomi yang kuat

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) mengajak investor global untuk berinvestasi di Indonesia, sejalan dengan ketahanan perekonomian domestik di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global yang dinilai menjadi kunci utama pengembangan investasi tanah air.

    Hal itu disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Forum Investasi Tahunan (FIT) 2025 yang diselenggarakan pada 23-24 Januari 2025 di Bali.

    “Indonesia secara konsisten menjadi salah satu negara tujuan investasi dengan fundamental ekonomi yang kuat, mari berinvestasi di Indonesia,” kata Perry dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2025 diproyeksikan masih solid pada kisaran 4,7-5,5 persen. Terjaganya tingkat inflasi dan stabilitas nilai tukar, catat BI, disertai dengan cadangan devisa yang tinggi turut memperkuat optimisme prospek positif Indonesia di mata investor dunia.

    Dalam forum tersebut, Perry menekankan tiga hal penting yang perlu menjadi perhatian para pelaku ekonomi dalam menyikapi dinamika perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global saat ini.

    Poin pertama yaitu perekonomian dan pasar keuangan global masih akan diliputi berbagai ketidakpastian dan volatilitas yang salah satunya disebabkan oleh perlambatan dan divergensi pertumbuhan global.

    Ketidakpastian tersebut juga disebabkan dinamika rantai pasok dan kebijakan perdagangan negara maju yang dapat memengaruhi inflasi global, tingginya yield obligasi pemerintah AS, kuatnya nilai tukar dolar AS, serta dinamika aliran modal dari negara maju ke negara berkembang.

    Poin kedua yang disoroti Perry yaitu terkait bagaimana merespons hal tersebut. Dalam menetapkan strategi investasi, menurut BI, investor perlu melihat berbagai skenario agar keputusan investasi dapat dilakukan secara terukur.

    Terakhir yang ketiga yaitu mengoptimalkan penggunaan teknologi, termasuk artificial intelligence (AI), untuk membantu proses pengambilan keputusan investasi.

    Seruan untuk berinvestasi ini semakin diperkuat dengan optimalisasi sinergi BI dengan program Asta Cita pemerintah yang dilakukan dalam langkah-langkah bauran kebijakan nasional.

    Lebih lanjut, terdapat berbagai pilihan aset yang dapat dipertimbangkan oleh investor global antara lain Surat Berharga Negara (SBN) serta sekuritas Bank Indonesia dalam bentuk Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).

    Forum Investasi Tahunan (FIT) 2025 mengusung tema Steering through Global Shift: Synergy to Strengthen Stability and Economic Transformation.

    Forum ini turut dihadiri oleh perwakilan 10 bank sentral berbagai negara, institusi keuangan internasional, lembaga kustodian dan counterparty internasional, perbankan, serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

    Forum investasi ini turut menyoroti tantangan ekonomi dan pasar keuangan global yang diantaranya bersumber dari dampak transformasi kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS), divergensi arah kebijakan bank sentral berbagai negara, dan perkembangan geopolitik global.

    BI pun berkomitmen untuk menjaga stabilitas serta mendorong pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan optimisme dan keyakinan investor yang akan mendukung aliran modal, dalam rangka menjaga stabilitas dan ketersediaan pembiayaan pembangunan menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    Kegiatan FIT 2025 dirangkaikan dengan seminar internasional yang mengulas tentang outlook ekonomi dan pasar keuangan global serta strategi investasi.

    Pada acara penutupan seminar internasional FIT 2025, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan komitmen untuk menavigasi tantangan perekonomian global. Menurut Fili, berbagai tantangan akan bisa diubah menjadi peluang yang akan memberikan manfaat bagi semua pihak.

    Rangkaian FIT 2025 juga mencakup focus group discussion (FGD) yang salah satunya membahas langkah penguatan kerja sama keuangan internasional bersama bank sentral negara lain. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat membangun ketahanan eksternal lintas negara yang dapat memitigasi dampak rambatan ketidakpastian global.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Resiliensi Perekonomian Indonesia Jadi Kunci Dongkrak Investasi

    Resiliensi Perekonomian Indonesia Jadi Kunci Dongkrak Investasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Resiliensi perekonomian Indonesia yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global menjadi kunci utama dalam pengembangan investasi di Tanah Air.

    Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 yang solid, yaitu di kisaran 4,7–5,5%, didukung oleh tingkat inflasi yang terkendali, stabilitas nilai tukar, serta cadangan devisa yang tinggi, turut memperkuat optimisme terhadap prospek positif Indonesia di mata investor dunia.

    Tantangan ekonomi dan pasar keuangan global saat ini berasal dari dampak transformasi kebijakan di Amerika Serikat, perbedaan arah kebijakan bank sentral berbagai negara, serta perkembangan geopolitik global.

    Dalam menghadapi tantangan tersebut, Bank Indonesia (BI) berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendorong pertumbuhan guna meningkatkan optimisme dan keyakinan investor.

    Langkah ini diharapkan dapat mendukung aliran modal, menjaga stabilitas, serta memastikan ketersediaan pembiayaan pembangunan menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui investasi.

    “Momentum ini membuka peluang besar untuk berinvestasi di Indonesia. Secara konsisten, Indonesia menjadi salah satu negara tujuan investasi dengan fundamental ekonomi yang kuat,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pernyataannya pada Jumat (24/1/2025).

    Perry menekankan tiga hal penting yang perlu diperhatikan oleh para pelaku ekonomi dalam menyikapi dinamika ekonomi dan pasar keuangan global saat ini.

    Pertama, perekonomian dan pasar keuangan global masih akan diliputi berbagai ketidakpastian dan volatilitas yang disebabkan oleh perlambatan dan divergensi pertumbuhan global, dinamika rantai pasok dan kebijakan perdagangan negara maju yang dapat mempengaruhi inflasi global, tingginya yield obligasi pemerintah AS, kuatnya nilai tukar dolar AS, dan dinamika aliran modal dari negara maju ke negara berkembang.

    Kedua, investor perlu mempertimbangkan berbagai skenario dalam menetapkan strategi investasi agar keputusan yang diambil lebih terukur dan efektif.

    Ketiga, pemanfaatan dan penggunaan teknologi, termasuk kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), perlu dioptimalkan untuk mendukung proses pengambilan keputusan investasi.

    Ajakan untuk berinvestasi di Indonesia semakin diperkuat dengan sinergi antara Bank Indonesia dan program Asta Cita Pemerintah melalui langkah-langkah bauran kebijakan nasional.

    Berbagai pilihan aset tersedia bagi investor global untuk investasi, seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan sekuritas Bank Indonesia, meliputi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), serta Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).

  • Bos BI Ajak Investor Global Investasi di Indonesia – Page 3

    Bos BI Ajak Investor Global Investasi di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengajak investor global investasi di Indonesia. Hal itu disampaikan dalam Forum Investasi Tahunan (FIT) 2025, bertema Steering through Global Shift: Synergy to Strengthen Stability and Economic Transformation yang diselenggarakan pada 23-24 Januari di Bali.

    Dalam forum tersebut, Perry menyampaikan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global, menjadi kunci utama pengembangan investasi tanah air.

    Hal ini didukung oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 yang masih solid pada kisaran 4,7-5,5%, terjaganya tingkat inflasi, stabilitas nilai tukar, disertai dengan cadangan devisa yang tinggi turut memperkuat optimisme prospek positif Indonesia di mata investor dunia. Menurut dia, momentum ini tentunya membuka peluang besar untuk berinvestasi di Indonesia.

    “Indonesia secara konsisten menjadi salah satu negara tujuan investasi dengan fundamental ekonomi yang kuat, mari berinvestasi di Indonesia!,” kata Perry.

    Lebih lanjut, Gubernur Perry menekankan terdapat tiga hal penting yang perlu menjadi perhatian para pelaku ekonomi dalam menyikapi dinamika perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global saat ini.

    Pertama, perekonomian dan pasar keuangan global masih akan diliputi berbagai ketidakpastian dan volatilitas yang disebabkan oleh:

    i) perlambatan dan divergensi pertumbuhan global;

    ii) dinamika rantai pasok dan kebijakan perdagangan negara maju yang dapat memengaruhi inflasi global;

    iii) tingginya yield obligasi Pemerintah AS;

    iv) kuatnya nilai tukar USD; dan

    v) dinamika aliran modal dari negara maju ke negara berkembang.

    Kedua, merespons hal tersebut, dalam menetapkan strategi investasi, investor perlu melihat berbagai skenario agar keputusan investasi dapat dilakukan secara terukur.

    Ketiga, mengoptimalkan penggunaan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), untuk membantu proses pengambilan keputusan investasi.

    Seruan untuk berinvestasi semakin diperkuat dengan optimalisasi sinergi Bank Indonesia dengan program Asta Cita Pemerintah yang dilakukan dalam langkah-langkah bauran kebijakan nasional.

  • Beberapa Komoditas Cabai Mulai Turun

    Beberapa Komoditas Cabai Mulai Turun

    Jakarta, FORTUNE – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) dari Bank Indonesia (BI) mencatat harga komoditas cabai mulai beranjak turun seperti cabai merah keriting, cabai rawit hijau, dan cabai rawit merah per hari ini, Jumat (24/1). Akan tetapi, harga cabai merah besar masih mengalami kenaikan yang signifikan.

    Harga cabai hari ini

    Berdasarkan informasi harga pangan PIHPS BI hari ini sekitar pukul 10.25 WIB secara nasional atau di semua provinsi di pasar tradisional, harga cabai merah keriting turun 3,61 persen menjadi Rp56.100 per kilogram. Cabai rawit hijau pun mengalami penurunan harga 6,95 persen menjadi Rp57.600 per kg.

    Adapun harga cabai rawit merah turun sampai 14,08 persen menjadi Rp70.150 per kg. Sedangkan, cabai merah besar mengalami kenaikan hingga 4,04 persen menjadi Rp59.300 per kg.

    Sementara itu, komoditas bawang merah ukuran sedang secara nasional di pasar tradisional harganya turun 4,81 persen menjadi Rp39.600 per kg. Namun harga bawang putih ukuran sedang naik 1 persen menjadi Rp45.350 per kg.

    Harga beras hari ini

    Kemudian, komoditas beras kualitas super-medium mengalami penurunan harga. Mulai dari beras kualitas super I turun 1,2 persen menjadi Rp16.450 per kg, super II turun turun 1,23 persen menjadi Rp16 ribu per kg, medium I turun 1,96 persen menjadi Rp15 ribu per kg, dan medium II turun 1,32 persen menjadi Rp15 ribu per kg.

    Selanjutnya, beras kualitas bawah I secara nasional di pasar tradisional harganya tetap yaitu Rp14.050 per kg. Sedangkan harga beras kualitas bawah II mengalami kenaikan 0,36 persen menjadi Rp13.850 per kg.

    Harga minyak goreng hari ini

    Lalu, harga komoditas minyak goreng secara nasional di pasar tradisional naik. Mulai dari minyak goreng kemasan bermerk 1 naik 0,68 persen menjadi Rp22.050 per kg, minyak goreng kemasan bermerk 2 naik 1,69 persen menjadi Rp21.100 per kg, dan minyak goreng curah naik 1,6 persen menjadi Rp19.100 per kg.

    Selain minyak goreng, harga gula pasir lokal mengalami kenaikan 1,09 persen menjadi Rp18.550 per kg. Namun, gula pasir kualitas premium harganya turun 2,31 persen menjadi Rp19.050 per kg.

    Di samping itu, harga daging sapi kualitas 1 mengalami penurunan 0,54 persen menjadi Rp137 ribu per kg. Sedangkan daging sapi kualitas 2 harganya naik 0,23 persen menjadi Rp130.650 per kg.

    Selain itu, harga daging ayam ras mengalami penurunan 3,25 persen menjadi Rp38.650 per kg. Adapun telur ayam ras pun harganya turun 2,75 persen menjadi Rp30.050 per kg.

  • Donald Trump Bikin Rupiah Perkasa Hari Ini – Page 3

    Donald Trump Bikin Rupiah Perkasa Hari Ini – Page 3

    Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Januari 2025 (hingga 14 Januari 2025) hanya melemah sebesar 1,00% (ptp) dari level nilai tukar akhir 2024.

    Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar rupiah tetap terkendali di tengah ketidakpastian global yang tinggi, didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia.

    Perkembangan nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS juga relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang regional lainnya, yakni Rupee India 1,20%, Peso Filipina 1,33%, dan Baht Thailand 1,92%.

    “Sebaliknya, nilai tukar Rupiah tercatat menguat terhadap mata uang kelompok negara maju di luar Dolar AS, dan stabil terhadap mata uang kelompok negara berkembang,” ungkap Perry, dalam konferensi pers RDG Januari 2025, Rabu (15/1/2025).