Kementrian Lembaga: BI

  • Bikin Heboh Satu Negara Soal Anjloknya Dolar ke Rupiah, Google Indonesia Buka Suara

    Bikin Heboh Satu Negara Soal Anjloknya Dolar ke Rupiah, Google Indonesia Buka Suara

    PIKIRAN RAKYAT – Sabtu sore, publik digegerkan dengan anjloknya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah yang memunculkan berbagai spekulasi publik hingga kekhawatiran dalam sejumlah komoditi yang berpotensi turut anjlok.

    Banyak pengguna yang membagikan tangkapan layar hasil pencarian di Google yang menunjukkan kurs 1 dolar berapa rupiah, yang tercatat hanya setara dengan Rp8.170. Angka ini tentu jauh di bawah kurs sebenarnya yang berlaku saat ini yang berada di atas Rp16.117.

    Bank Indonesia hingga pengamat keuangan telah berbicara tentang spekulasi anjloknya dolar ke rupiah di Sabtu sore tadi, 1 Februari 2025. Warganet pun menunggu pernyataan resmi dari Google terkait hal ini.

    Google Indonesia Bocorkan Rahasia

    Kepada tim Pikiran Rakyat, perwakilan Google Indonesia memberikan keterangan terkait kehebohan anjloknya kurs dolar ke rupiah di sore ini.

    Google Indonesia mengakui bahwa ada masalah dalam informasi nilai tukar rupiah di fitur miliknya yakni Google Search. Selain itu, Google juga mengakui bahwa data yang ditampilkan berasal dari pihak ketiga.

    “Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar Rupiah (IDR) di Google Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga. Ketika kami mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin,” ucap perwakilan Google Indonesia.

    Lantas dari siapa data tersebut berasal? Google Indonesia tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait hal ini.

    Bank Indonesia Buka Suara

    Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso di Jakarta pada Sabtu, 1 Februari 2025, menyatakan bahwa nilai tukar yang tercatat dalam Google tersebut bukan level yang seharusnya.

    “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” ungkapnya.

    Selain itu, untuk hari ini, data nilai tukar tidak tersedia. Hal itu disebabkan rupiah tidak diperdagangkan karena pasar mata uang libur pada akhir pekan, sehingga perdagangan mata uang terakhir tercatat hari kemarin.

    Pengamat Curiga Ada Ulah Hacker

    Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mencurigai bahwa nilai tukar rupiah yang tercatat sebesar Rp8.170,65 per dolar Amerika Serikat (AS) di Google ada kaitannya dengan aksi peretasan (hacking).

    Pada penutupan perdagangan hari Jumat, 31 Januari 2025, nilai tukar rupiah tercatat di level Rp16.305 per dolar AS, angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai tukar yang tertera di Google pada Sabtu, 1 Februari 2025 sore.

    Ibrahim menduga ada pihak yang sengaja mengacaukan data kurs rupiah sebagai bentuk protes atau ketidakpuasan pada target yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

    Menurut Ibrahim, peretasan ini seperti sebuah pesan terselubung. Para peretas ingin menunjukkan potensi rupiah jika ekonomi kita benar-benar tumbuh sebesar 8 persen seperti target pemerintah. Estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini masih menjadi perdebatan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pengamat Minta Google Perbaiki Rupiah Menguat di Rp8.170 per Dolar: Bisa Bikin Gaduh!

    Pengamat Minta Google Perbaiki Rupiah Menguat di Rp8.170 per Dolar: Bisa Bikin Gaduh!

    Bisnis.com, JAKARTA – Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha meminta Google segera memperbaiki informasi terkait dengan penguatan nilai tukar rupiah (IDR) terhadap dolar Amerika (USD) di Google Search.

    Menurutnya, kegaduhan dapat timbul lantaran masyarakat memiliki harapan agar ekonomi Indonesia membaik karena nilai tukar mata uang untuk US$1 di website google setara dengan Rp8.170,65.

    “Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kesalahan teknis dalam sistem Google atau platform penyedia informasi nilai tukar. Seperti halnya sistem teknologi lainnya, Google mengandalkan algoritma yang menarik data dari berbagai sumber,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (1/2/2025)

    Pratama menekankan bahwa jika terjadi bug atau gangguan teknis dalam proses ini, data yang disajikan bisa menjadi tidak akurat atau bahkan menyesatkan. Selain itu, Google mengambil data nilai tukar dari berbagai sumber eksternal, termasuk lembaga keuangan, penyedia data ekonomi, dan pasar valuta asing.

    Oleh sebab itu, Pratama melanjutkan bahwa perbedaan sumber ini bisa menyebabkan variasi dalam nilai tukar yang ditampilkan. Beberapa platform mungkin memperbarui data lebih cepat daripada yang lain, sehingga ada kemungkinan Google menampilkan kurs yang sudah usang atau belum terverifikasi dengan informasi terbaru dari bank sentral atau institusi keuangan utama.

    Dia melanjutkan bahwa kesalahan input juga dapat menjadi kemungkinan penyebab lain dari ketidakakuratan kurs yang ditampilkan. Dalam sistem berbasis data, manusia tetap memiliki peran dalam memasukkan dan memperbarui informasi.

    “Typo atau kesalahan manusiawi dalam menginput angka dapat menyebabkan kurs yang ditampilkan jauh dari nilai sebenarnya, terutama jika data tersebut tidak melewati proses verifikasi otomatis yang ketat,” imbuhnya.

    Di sisi lain, kata Pratama kemungkinan yang lebih serius namun jarang terjadi adalah manipulasi atau penyalahgunaan sistem akibat peretasan. Meskipun sistem keamanan Google sangat canggih, bukan tidak mungkin terjadi upaya peretasan atau penyusupan oleh aktor jahat yang berusaha mengacaukan informasi finansial.

    Dalam skenario ekstrem, manipulasi data kurs ini bisa digunakan sebagai bagian dari strategi spekulasi atau disinformasi untuk mengacaukan pasar.

    Untuk memastikan informasi nilai tukar yang benar, disarankan agar pengguna tidak hanya mengandalkan Google sebagai satu-satunya referensi. Mengecek kurs rupiah dari sumber resmi seperti Bank Indonesia, lembaga keuangan besar, atau layanan keuangan terpercaya seperti Bloomberg, Reuters, dan OANDA akan memberikan gambaran yang lebih akurat dan dapat diandalkan.

    Di tengah ketidakpastian digital, dia menekankan agar kehati-hatian dalam memverifikasi informasi adalah langkah penting dalam pengambilan keputusan finansial yang lebih baik.

    Kesalahan dalam menampilkan kurs nilai tukar rupiah yang terjadi di Google bukan hanya sekadar masalah teknis semata, tetapi juga menimbulkan dampak yang lebih luas, terutama karena lambannya perbaikan terhadap informasi yang salah tersebut.

    Dalam ekosistem digital global, Google telah menjadi acuan utama bagi banyak orang dalam mencari informasi finansial, termasuk kurs mata uang. Ketika data yang ditampilkan tidak akurat dan berlangsung dalam waktu yang lama tanpa koreksi, hal ini dapat menimbulkan kebingungan, keresahan, bahkan kegaduhan di tengah masyarakat.

    Ketergantungan publik terhadap Google sebagai sumber informasi membuat kesalahan dalam nilai tukar menjadi lebih dari sekadar kekeliruan biasa. Banyak individu, pelaku bisnis, dan investor yang menggunakan Google sebagai patokan dalam membuat keputusan ekonomi.

    “Jika informasi yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataan, hal ini berpotensi menimbulkan dampak finansial yang merugikan, baik dalam skala kecil maupun besar,” ucapnya.

    Dalam konteks ini, kata Pratama Google seharusnya lebih bertanggung jawab atas informasi yang disebarkannya, terutama terkait data ekonomi yang sensitif.

    Menurutnya, meskipun Google bukanlah penyedia data finansial primer dan hanya menarik informasi dari berbagai sumber, penyedia layanan sebesar ini tetap memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa informasi yang ditampilkan akurat dan segera diperbaiki jika terjadi kesalahan.

    “Ketika sebuah kesalahan telah terdeteksi dan dilaporkan oleh banyak pengguna, namun tidak segera diperbaiki, hal ini dapat dianggap sebagai kelalaian yang berpotensi merugikan masyarakat,” katanya.

    Lebih jauh, dia menyebut bahwa kesalahan dalam menampilkan kurs yang berlangsung dalam waktu lama dapat dikategorikan sebagai penyebaran informasi yang menyesatkan, atau bahkan hoaks.

    “Jika Google sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia tidak memiliki mekanisme yang cepat dalam memperbaiki kesalahan informasi finansial, maka kepercayaan publik terhadap akurasi data yang disediakan oleh Google akan semakin dipertanyakan,” pungkas Pratama.

  • Heboh Rupiah Menguat Level Rp8 Ribuan/USD di Platform Google, Bank Indonesia Buka Suara – Halaman all

    Heboh Rupiah Menguat Level Rp8 Ribuan/USD di Platform Google, Bank Indonesia Buka Suara – Halaman all

    Bank Indonesia memberikan keterangan terkait nilai tukar Rupiah yang menguat Rp8.100 per dolar AS di platform Google pada Sabtu (1/1/2025) petang.

    Tayang: Sabtu, 1 Februari 2025 21:50 WIB

    TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

    ILUSTRASI RUPIAH – Google Menampilkan Rupiah Menguat di Level Rp 8.100 per dolar AS pada Sabtu (1/1/2025) Petang. Bank Indonesia pun angkat bicara terkait penguatan Rupiah yang ditampilkan oleh Google. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jagat maya dihebohkan nilai tukar Rupiah menguat Rp8 ribuan per dolar AS (USD) di platform Google pada Sabtu (1/1/2025) petang.

    Penguatan rupiah ini terjadi di saat perdagangan pasar sedang libur akhir pekan.

    Pada penutupan perdagangan pasar, Jumat (31/1/2025), Rupiah berada di level Rp16.312 per dolar AS.

    Di platform X, kata kunci 1 USD trending topic urutan petama.

    Bank Indonesia memberikan keterangan terkait kegaduhan yang terjadi di jagat maya.

    Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso menyampaikan level nilai tukar Rp8.100 per dolar AS sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya.

    Menurutnya, Data Bank Indonesia mencatat kurs Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025.

    Bank sentral tengah berupaya melakukan perbaikan data yang ditampilkan di platform Google.

    “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” ucap Ramdan dalam keterangan resmi, Sabtu (1/2/2025).

    Analis Pasar Uang Ibrahim Assuaibi menduga data penguatan rupiah di Platform Google semata-semata karena ulah peretas (hacker).

    Ibrahim menilai hacker kemungkinan menunjukkan rasa kekecewaan terhadap pelemahan mata uang rupiah.

    “Ini kemungkinan besar tidak berlangsung lama, namun bisa saja pada pembukaan perdagangan Senin (3/1/2025) rupiah kembali mengalami pelemahan,” ucapnya kepada wartawan.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pengamat Duga Nilai Tukar Rupiah Tiba-tiba Menguat Karena Ulah Peretas

    Pengamat Duga Nilai Tukar Rupiah Tiba-tiba Menguat Karena Ulah Peretas

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menyampaikan pendapatnya. Terkait nilai tukar rupiah yang tiba-tiba menguat.

    Ia menduga data nilai tukar (kurs) rupiah sebesar Rp8.170,65 per dolar Amerika Serikat (AS) pada tampilan Google merupakan serangan peretas (hacker).

    “Ini ulah daripada hacker,” kata Ibrahim kepada fajar.co.id melalui pesan suara, Sabtu (1/2/2025).

    Menurutnya, para peretas itu kecewa. Karena Presiden Prabowo berambisi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen di 2025.

    “Bisa saja para hacker ini adalah orang yang kecewa dengan pemerintahan saat ini. Karena para hacker ini menganggap, bahwa iniloh, rupiah itu Rp8 ribu seandainya pertumbuhan ekonomi 8 persen di 2025,” terang Ibrahim.

    Padahal, menurutnya terdapat perbedaan prediksi dari berbagai pihak. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya di kisaran 4,8 persen-5,1 persen, sedangkan Kementerian Keuangan memproyeksikan 5,2 persen. BI juga sempat merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 3,3 persen.

    “Ada perbedaan juga dengan Bank Indonesia,” ucap Ibrahim.

    Di sisi lain, ia mengatakan kondisi ekonomi kelas menengah ke bawah masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait risiko adanya lonjakan pengangguran.

    Sementara itu, Bank Indonesia juga membantah menguatnya rupiah yang tiba-tiba itu jadi Rp8 ribu. 

    “Level nilai tukar USD/IDR Rp 8.100an sebagaimana yg ada di google bukan merupakan level yang seharusnya,” kata Ramdan Denny Prakoso, Kepala Departemen Komunikasi BI melalu keterangan resminya.

  • Bank Indonesia Tegaskan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS Masih Rp16 Ribu

    Bank Indonesia Tegaskan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS Masih Rp16 Ribu

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Bank Indonesia (BI) angkat suara. Terkait nilai tukar rupiah yang tiba-tiba menguat.

    “Level nilai tukar USD/IDR Rp 8.100an sebagaimana yg ada di google bukan merupakan level yang seharusnya,” kata Ramdan Denny Prakoso, Kepala Departemen Komunikasi BI melalu keterangan resminya.

    Ia mengungkapkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini bukan Rp8 ribu. Tapi masih Rp16 ribuan.

    “Data Bank Indonesia mencatat Kurs Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025,” terangnya.

    Saat ini, ia mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak Google.

    “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” ucapnya.

    Hingga berita ini dibuat, nilai tukar rupiah di Google masih di angka Rp 8.170 per dolar AS. Tak hanya itu, bahkan nilai tukar rupiah terhadap Euro juga anjlok. Pada waktu yang sama kurs terhadap Euro hanya Rp8.348.

    Informasi ini menjadi perbincangan di berbagai Grup Whatsapp. Media sosial lainnya, khususnya X (dahulu Twitter) juga diramaikan dengan Google yang eror atau ngebug.

    Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Google terkait tampilan Google Finance yang menunjukkan nilai tukar rupiah menguat terhadap dollar AS tersebut. (Arya/Fajar)

  • Nggak Cuma Dolar AS, Nilai Tukar Euro Juga Jadi Rp 8.348 di Google

    Nggak Cuma Dolar AS, Nilai Tukar Euro Juga Jadi Rp 8.348 di Google

    Jakarta

    Sistem pencarian nilai tukar mata uang Google disinyalir tengah mengalami eror sehingga menampilkan data yang salah. Di mana nilai tukar dolar AS tiba-tiba turun menjadi Rp 8.170,65.

    Ternyata kesalahan ini tidak hanya terjadi di kurs dolar, namun juga pada kurs Euro terhadap Rupiah yang mana menurut pencarian Google berada di level Rp 8.348,5.

    Padahal sebagai perbandingan, dalam situs media keuangan terkemuka Bloomberg nilai tukar Euro saat ini berada di angka Rp 16.930,13. Nilai ini tercatat mengalami penurunan hingga 13,51 basis poin (bps) atau 0,08%.

    Data ini terakhir diperbaharui pada 12:00 AM EST 1/31/2025 alias pukul 00.00 WIB 1/2/2025.

    Kemudian dalam situs Reuters, nilai tukar Euro terhadap rupiah saat ini masih berada di Rp 16.884,88 atau turun 10,08 bps atau 0,06%.

    “As of Feb 1, 2025. Values delayed up to 15 minutes (Per 1 Februari 2025. Nilai tertunda hingga 15 menit),” tulis Reuters dalam situsnya.

    Sedangkan dalam situs resmi Bank Indonesia hingga saat ini nilai tukar Euro terhadap rupiah masih di Rp16.860,40. Kemudian di situs CNBC Indonesia kurs Euro hari ini di Rp 16.884,88.

    (hns/hns)

  • BI Koordinasi dengan Google Soal Viralnya Dolar ke Rupiah dari Rp 16.305 Anjlok ke Rp 8.170

    BI Koordinasi dengan Google Soal Viralnya Dolar ke Rupiah dari Rp 16.305 Anjlok ke Rp 8.170

    TRIBUNJATIM.COM – Bank Indonesia (BI) mengaku akan berkoordinasi dengan Google soal nilai tukar Dolar ke Rupiah yang mendadak anjlok ke angka Rp 8170.

    Sebelumnya, viral di media sosial yang menunjukkan hasil penelusuran Google nilai tukar dari Dolar ke Rupiah senilai Rp 8.170, Sabtu (1/2/2025).

    Hal ini membuat jagat maya gaduh, karena sebelumnya pada Jumat 31 Januari 2025, harga Dolar masih di posisi Rp 16.305 per 1 dolar Amerika Serikat.

    Perubahan nilai tukar Rupiah yang ditunjukkan oleh Google ini sangat berbeda.

    Lalu bagaimana hal ini bisa terjadi?

    Hal ini bisa disebabkan oleh pergerakan nilai tukar yang tercatat di luar jam perdagangan normal, seperti melalui informasi yang dipublikasikan oleh berbagai platform atau bahkan berita ekonomi yang bisa mempengaruhi persepsi pasar.

    Melemahnya nilai tukar rupiah pada Jumat (31/1), dengan penurunan 0,30 persen menjadi Rp 16.305 per dolar AS, sebenarnya adalah perkembangan yang cukup normal dalam pasar yang bergerak dinamis.

    Meski begitu, pada Sabtu (1/2/2025), perdagangan pasar sedang tutup.

    Namun, pergerakan tersebut biasanya lebih terasa ketika pasar kembali dibuka pada Senin (3/2), sehingga bisa saja ada sentimen atau respons dari masyarakat terhadap kondisi ini.

    Selain itu, informasi yang tercatat pada Google Trends kemungkinan merujuk pada lonjakan minat pencarian terkait isu-isu ekonomi terkini, termasuk fluktuasi nilai tukar.

    Isu nilai tukar rupiah memang sering menjadi perhatian publik, terutama dalam konteks hubungan dengan dolar AS dan pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia.

    Sementara pencari atau search engine Google sendiri pada Sabtu petang 1 Februari 2025 menunjukkan keganjilan.

    Ketika di mesin pencari di ketik kata kunci ‘kurs dollar hari ini’ yang keluar adalah angka tak lazim. 

    Kurs dollar AS ke rupiah pada 1 Februari 2025 petang, menurut mesin pencari Google, adalah Rp 8.170,65 per dolar AS.

    Ini terbilang ganjil karena sangat jauh angkanya dari angka penutupan di perdagangan pasar sehari sebelumnya, Jumat 31 Januari 2025 sebesar Rp 16.305 per dolar AS dolar AS.

    Keganjilan ini seketika memicu trending ‘1 USD to IDR’ pada Sabtu petang 1 Februari 2025.

    Penjelasan BI

    Dikutip dari Kompas.tv, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menegaskan bahwa data yang muncul di Google Finance adalah kesalahan teknis. 

    Ia kemudian membandingkan data dari Bloomberg dan Yahoo Finance, yang menunjukkan nilai tukar rupiah masih berada di kisaran Rp16.300 per dolar AS.

    “Kesalahan teknis terjadi, dan hanya untuk rupiah terhadap dolar AS serta Euro,” kata Destry dikutip dari Kontan.

    Hal senada juga diungkapkan Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso. Dalam pernyataan resminya, Denny menyebutkan bahwa data yang ditampilkan di Google Finance tidak mencerminkan nilai tukar yang sebenarnya.

    “Level nilai tukar USD/IDR Rp8.100-an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya. Data Bank Indonesia mencatat kurs Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025,” ujarnya.

    Denny menambahkan, pihak BI telah berkoordinasi dengan Google Indonesia untuk mengoreksi kesalahan tersebut.

    “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera melakukan koreksi yang diperlukan,” imbuhnya.

    Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Google mengenai penyebab kesalahan teknis tersebut.

    Pakar ekonomi soal Dollar Amerika Serikat sudah menyentuh Rp 15.000

    Beberapa waktu terakhir masyarakat tanah air dihebohkan dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hingga menyentuh level Rp 15.000.

    Terdapat kekhawatiran masyarakat akan potensi krisis atau bahkan runtuhnya ekonomi Indonesia seperti yang terjadi pada negara Sri Lanka.

    Kendati demikian, menurut pakar ekonomi dari Universitas Airlangga (UNAIR), Dr Imron Mawardi SP MSi, masyarakat Indonesia tidak perlu terlalu panik.

    “Tidak perlu panik, karena mengingat masih banyaknya faktor penunjang yang membuat perekonomian Indonesia tetap kuat di tengah melemahnya rupiah terhadap dollar AS.Kalau menurut saya angka ‘satu dollar’ ke 15.000 rupiah ini ya hanya soal keseimbangan saja. Saya kira tidak perlu dikhawatirkan, karena disisi yang lainnya kita masih memiliki cadangan devisa yang besar,” ujar Dr Imron. Rabu (13/7/22) di Surabaya.

    Lebih lanjut ia juga memaparkan, meski rupiah melemah, namun masih harus bersyukur karena saat ini cadangan devisa Indonesia sangat besar, yakni mencapai 150 Miliar dolar AS (USD) sehingga masih aman untuk belanja impor demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.

    Kondisi tersebut, tentunya, berbeda jauh dengan negara Sri Lanka yang hanya memiliki cadangan devisa 50 juta USD sehingga negara tersebut tidak mampu lagi mengimpor kebutuhan.

    Sekalipun itu kebutuhan pokok seperti Bahan Bakar Minyak (BBM).

    “Dengan adanya cadangan yang besar ini pun, ternyata masih membuat rupiah kita menyentuh angka Rp 15.000, tidak bisa dibayangkan kalau ketahanan devisa kita itu rendah maka dipastikan dollar akan jatuh lebih dalam dibanding keadaan saat ini,” paparnya.

    Sementara itu, dilansir dari Kompas.com Nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS pada perdagangan pasar spot, Jumat (31/1/2025) pagi.

    Melansir data Bloomberg, pukul 10.13 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.307 per dollar AS atau melemah 51 poin (0,31 persen) dibanding penutupan kemarin yang berada di Rp 16.257 per dollar AS.

    Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar dollar AS masih akan menguat pada perdagangan hari ini karena Presiden AS Donald Trump telah melayangkan ancaman tarif.

    Pasar global juga melihat Bank Sentral AS bakal tidak memangkas suku bunga acuan Fed Funds Rate untuk sementara waktu karena potensi kenaikan inflasi akibat kebijakan kenaikan tarif impor Trump.

    “Hari ini rupiah masih berpeluang melemah terhadap dollar AS ke arah 16.300, dengan potensi support di kisaran 16.200,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2025).

    Sementara itu, mengacu pada kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Kamis (30/1/2025) berada di level Rp 16.259 per dollar AS, atau melemah dibandingkan hari Jumat (24/1/2025) yang berada di level Rp 16.200 per dollar AS.

    Adapun kurs di bank-bank besar di Indonesia, seperti di BRI, kurs jual dipatok pada Rp 16.328 per dollar AS.

    Berikut adalah kurs rupiah hari ini di lima bank besar: 

    BRI

    Jual 16.328

    Beli 16.300 

    Bank Mandiri

    Jual 16.400

    Beli 16.050

    BNI

    Jual 16.316

    Beli 16.296

    BCA

    Jual 16.430

    Beli 16.130

    CIMB Niaga

    Jual 16.271

    Beli 16.260

    Klik untuk baca: Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Viral 1 Dollar Jadi Rp 8.170, Pengamat Pasar Uang Cek Hitungan Google, Bloomberg, dan Reuters: Eror

    Viral 1 Dollar Jadi Rp 8.170, Pengamat Pasar Uang Cek Hitungan Google, Bloomberg, dan Reuters: Eror

    TRIBUNJATIM.COM – Nilai tukar Dollar ke Rupiah, viral di media sosial. 

    Pada Jumat 31 Januari 2025 nilai tukar Dollar ke RUpiah sebesar Rp 16.305 per dolar AS.

    Namun mendadak Dollar anjlok pada hari ini, Sabtu (1/2/2025).  1 Dollar ke Rupiah menjadi senilai Rp 8.170,65.

    Nilai 1 Dollar sama dengan Rp 8.170,65 ini berdasarkan pencarian Google pada Sabtu sore, (1/2/2025). 

    Padahal pagi harinya, Bank Indonesia mencatat kurs rupiah sebesar Rp 16.340 per 1 dollar AS.

    Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra pun merespons viralnya Dollar ke Rpiah anjlok di pencarian Google ini. 

    “Saya cek masih demikian (kurs dollar anjlok) hasilnya di Google search.

    Saya pikir error dari kalkulasi USD/IDR Google search,” ujar Ariston saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu.

    “Kalau saya cek nilai tukar regional lainnya, hasilnya sesuai dengan kondisi pasar saat ini seperti USS/SGD, USD/PHP, USD/KR dan lain-lain,” lanjutnya.

    Selain itu kurs Rp 8.170 itu terlalu jauh dari kondisi nyata pasar saat ini.

    Yang mana kurs rupiah terhadap dollar AS di atas Rp 16.304.

    Sehingga Ariston menduga Google Search salah melakukan kalkulasi dengan membagi dua nilai Rp 16.304.

    “Kecuali BI melakukan pemangkasan nilai rupiah, seperti redenominasi, rupiah tidak mungkin secepat itu menguat,” ungkapnya.

    Ia lantas menjelaskan catatan kurs rupiah terhadap dollar AS di sejumlah platform.

    Antara lain, Bloomberg masih Rp 16.300-an.

    Kemudian Reuters mencatat kurs Rp 16.271.

    “Aplikasi major yang dipakai pasar keuangan masih memperlihatkan angka di atas Rp 16.200-an,” tambahnya.

    Dollar dan rupiah trending di media sosial

    Kurs dollar ke rupiah jadi sebesar Rp 8.170,65 menghebohkan dunia maya pada Sabtu (1/2/2025).

    Di media sosial X, perbincangan soal kurs dollar AS yang jeblok itu menjadi perbincangan hangat.

    Kata error, 1 USD dan rupiah memuncaki trending media sosial X pada pukul 17.45 WIB. Hingga pukul 18.00 WIB, ketiga kata tersebut masih menjadi trending topik.

    Anjloknya kurs dollar AS terhadap rupiah itu pun mendapat beragam reaksi netizen X. Netizen ramai-ramai melakukan tangkapan layar screenshot terhadap nilai tukar dollar AS dan langsung mempostingnya.

    “Pasti error. Simpen aja buat kenang2an,” ujar akun @mxxxx.

    IDR Melemah terhadap USD

    DOLAR MELEMAH – Dolar ke Rupiah anjlok jadi Rp 8000 an, padahal sempat sentuh Rp 16.000-an viral di pencarian Google. Bank Indonesia berikan penjelasan (Kolase Pixabay via Pexels dan tangkapan layar Google)

    Diberitakan sebelumnya, Nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS pada perdagangan pasar spot, Jumat (31/1/2025) pagi.

    Melansir data Bloomberg, pukul 10.13 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.307 per dollar AS atau melemah 51 poin (0,31 persen) dibanding penutupan kemarin yang berada di Rp 16.257 per dollar AS.

    Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar dollar AS masih akan menguat pada perdagangan hari ini karena Presiden AS Donald Trump telah melayangkan ancaman tarif.

    Pasar global juga melihat Bank Sentral AS bakal tidak memangkas suku bunga acuan Fed Funds Rate untuk sementara waktu karena potensi kenaikan inflasi akibat kebijakan kenaikan tarif impor Trump.

    “Hari ini rupiah masih berpeluang melemah terhadap dollar AS ke arah 16.300, dengan potensi support di kisaran 16.200,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2025).

    Sementara itu, mengacu pada kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Kamis (30/1/2025) berada di level Rp 16.259 per dollar AS, atau melemah dibandingkan hari Jumat (24/1/2025) yang berada di level Rp 16.200 per dollar AS.

    Adapun kurs di bank-bank besar di Indonesia, seperti di BRI, kurs jual dipatok pada Rp 16.328 per dollar AS.

    Kurs jual berarti pihak bank menjual dollar AS pada posisi ini.

    Berikut adalah kurs rupiah hari ini di lima bank besar:

    BRI Jual 16.328 Beli 16.300
    Bank Mandiri Jual 16.400 Beli 16.050
    BNI Jual 16.316 Beli 16.296
    BCA Jual 16.430 Beli 16.130
    CIMB Niaga Jual 16.271 Beli 16.260

    Artikel ini diolah dari Kompas.com 

    Berita Dollar ke Rupiah lainnya

  • Keanehan Nilai Tukar Rupiah di Google, Guru Besar UI: Semoga Ditangani dengan Cepat

    Keanehan Nilai Tukar Rupiah di Google, Guru Besar UI: Semoga Ditangani dengan Cepat

    Jakarta, Beritasatu.com – Guru besar Universitas Indonesia (UI) Yudho Giri Sucahyo menilai, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat di Google pada Sabtu (1/2/2025), kemungkinan hanya kesalahan algoritma.

    “Semoga ini hanya kesalahan algoritma atau kesalahan kodifikasi di database yang dapat ditangani dengan cepat,” kata Yudho kepada Beritasatu.com terkait menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar di Google.

    Kurs pada hari ini mencapai Rp 16.312 per dolar AS, tetapi di Google hanya Rp 8.000-an per dolar AS.

    “Pada akhirnya kembali ke prinsip dasar bahwa Google mengambil data dari berbagai sumber secara interoperabilitas yang kemudian diformulasikan dan disimpan dalam database,” kata Prof Yudho.

    “Tentu saja apa yang ada di Google hanya acuan yang kalau pada akhirnya kita bertransaksi keuangan (misalnya ke money changer) maka sumber acuan konversinya bukan Google,” tambahnya.

    Sebelumnya, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso mengatakan, BI tengah melakukan koordinasi dengan Google Indonesia terkait keanehan pada nilai tukar rupiah terhadap dolar yang menguat pada Sabtu (1/2/2025).

    Dikatakan, data Bank Indonesia mencatat kurs Rp 16.312 per dolar AS pada 31 Januari 2025. “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” kata Ramdan.

    “Terkait informasi nilai tukar rupiah terkini, dapat kami sampaikan level nilai tukar USD/IDR Rp 8.100-an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya,” tambah Ramdan.

  • Google Ungkap Penyebab Dolar Ambruk ke Rp8.170 di Search

    Google Ungkap Penyebab Dolar Ambruk ke Rp8.170 di Search

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google buka suara terkait kehebohan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) yang ambruk ke Rp8.170 pada laman mesin pencari Search. Tak cuma nilai tukar dolar AS, tetapi euro dan beberapa mata uang lainnya juga menunjukkan level yang keliru.

    “Kami menyadari adanya masalah yang memengaruhi informasi nilai tukar Rupiah (IDR) di Google Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga. Ketika kami mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin,” kata perwakilan Google Indonesia kepada CNBC Indonesia, Sabtu (1/2/2024).

    Dalam laman resmi Google Finance, ada beberapa mitra pihak ketiga yang digandeng Google untuk menyediakan data terkait saham dan konversi mata uang. Namun, dijelaskan pula bahwa “Google tidak bisa menjamin akurasi dari nilai tukar yang ditampilkan”.

    Lebih lanjut, perwakilan Google mengatakan sistem masih dalam proses pemulihan dan belum bisa memastikan hingga kapan akan normal seperti semula.

    Sebelumnya, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso juga sudah merespons soal kekeliruan di sistem Google.

    “Level nilai tukar USD/IDR Rp 8.100an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya. Data Bank Indonesia mencatat Kurs Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025,” kata Denny kepada CNBC Indonesia, Sabtu (1/2/2025).

    Seperti yang disampaikan Denny, mengacu pada laman resmi Bank Indonesia, kurs jual Rupiah adalah Rp16.340,30 per 1 dolar AS dan Rp16.177,70 untuk kurs beli. Adapun untuk kurs JISDOR tercatat sebesar Rp16.312,00 pada penutupan perdagangan Jumat lalu.

    (fab/fab)