Kementrian Lembaga: BI

  • IHSG ditutup melemah terdampak sentimen kebijakan tarif AS

    IHSG ditutup melemah terdampak sentimen kebijakan tarif AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup melemah terdampak sentimen kebijakan tarif AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 10 Februari 2025 – 17:45 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah terdampak oleh sentimen kebijakan tarif oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

    IHSG ditutup turun 94,44 poin atau 1,40 persen ke posisi 6.648,14. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 melemah 11,62 poin atau 1,48 persen ke posisi 773,26.

    “Kebijakan tarif oleh pemerintah AS diprediksi masih akan berlanjut, sehingga akan memberikan dampak pada negara emerging market, salah satunya ekonomi Indonesia karena akan tersandera dengan tingkat suku dan lebih membutuhkan banyak untuk pemangkasan suku bunga acuannya,” kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Dengan demikian, pasar menantikan langkah kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) selanjutnya mengantisipasi potensi dampak perang dagang tersebut terhadap meningkatnya inflasi.

    Kondisi itu dapat menyulitkan The Fed menurunkan suku bunga acuannya, yang juga akan berdampak pada suku bunga emerging market, sehingga hal ini berpotensi memicu nilai dolar AS menguat dan terjadi capital foreign outflow.

    Sebelumnya, Ketua Fed Jerome Powell dijadwalkan untuk menyampaikan kesaksian setengah tahunannya di hadapan kongres, karena pejabat bank sentral memberi sinyal bahwa mereka tidak terburu-buru untuk melonggarkan kebijakan lebih lanjut.

    Pasar saham Asia cenderung bergerak variatif. Pasar tampaknya berjuang untuk mendapatkan arah karena kekhawatiran tentang potensi perang dagang global meningkat menyusul ancaman tarif baru.

    Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif menyeluruh sebesar 25 persen untuk semua impor baja dan aluminium, yang berlaku mulai hari ini. Trump juga mengungkapkan bahwa tarif tambahan akan diumumkan pada Selasa (11/2) atau Rabu (12/2).

    Peringatan tarif terbaru itu menimbulkan kekhawatiran tentang inflasi, yang dapat membatasi potensi penurunan suku bunga.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat dengan sektor barang baku naik sebesar 0,36 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan teknologi yang naik masing-masing sebesar 0,21 persen dan 0,14 persen.

    Sementara itu, tujuh sektor menurun yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam minus sebesar 2,91 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor keuangan yang masing-masing turun sebesar 2,48 persen dan 1,66 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu INDX, SHIP, LION, FMII dan KONI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MMIX, CUAN, SONA, MTFN, dan AIMS.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.294.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,11 miliar lembar saham senilai Rp11,53 triliun. Sebanyak 206 saham naik, 427 saham menurun, dan 322 saham tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 14,15 poin atau 0,04 persen ke 38.801,17, indeks Shanghai meningkat 18,50 poin atau 0,56 persen ke 3.322,17, indeks Kuala Lumpur melemah 0,96 persen atau 0,06 poin ke posisi 1,589,95, indeks Straits Times menguat 13,71 poin atau 0,36 persen ke 3.875,13.

    Sumber : Antara

  • Rupiah melemah seiring peningkatan ketegangan perdagangan global

    Rupiah melemah seiring peningkatan ketegangan perdagangan global

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah seiring peningkatan ketegangan perdagangan global
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 10 Februari 2025 – 17:56 WIB

    Elshinta.com – Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi membeberkan bahwa pelemahan nilai tukar (rupiah) dipengaruhi peningkatan kekhawatiran terkait ketegangan perdagangan ekonomi global.

    “Trump (Presiden Amerika Serikat/AS Donald Trump) mengumumkan tarif baru sebesar 25 persen untuk semua impor baja dan aluminium. Langkah ini telah meningkatkan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan perdagangan dan dampak potensialnya terhadap ekonomi global,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

    Selain itu, China mulai hari ini telah mengenakan tarif tambahan 15 persen terhadap batu bara dan gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat sebagai bentuk balasan atas pemberlakuan tarif impor barang dari AS sebesar 10 persen. Sejumlah barang dari AS juga akan dikenai bea masuk 10 persen.

    Di sisi lain, pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai kondisi ketenagakerjaan AS yang masih solid menjadi faktor kurs rupiah melemah.

    Tercatat, tingkat pengangguran AS bulan Januari 2025 menurun jadi 4,0 persen dari sebelumnya 4,1 persen, kenaikan upah naik 0,5 persen dari sebelumnya 0,3 persen, dan ekspektasi inflasi naik 4,3 persen dari sebelumnya 3,3 persen.

    “Hasil data ini tentu saja mendukung penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya,” kata Ariston.

    Nilai tukar rupiah (kurs) pada penutupan perdagangan hari Jumat di Jakarta menguat hingga 75 poin atau 0,46 persen menjadi Rp16.358 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.283 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini turut melemah ke level Rp16.350 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.325 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Efisiensi anggaran tak berarti meniadakan program yang ada

    Efisiensi anggaran tak berarti meniadakan program yang ada

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia DKI Jakarta menilai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 tak berarti meniadakan program yang ada melainkan mendahulukan yang menjadi prioritas.

    “Efisiensi anggaran itu kan dilakukan sebenarnya dengan melakukan realokasi, program-program mana yang akan didahulukan. Bukan berarti ada program yang kemudian ditiadakan,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Arlyana Abubakar di Jakarta, Senin.

    Dengan hadirnya gubernur DKI Jakarta yang baru, kata dia, warga Jakarta nantinya bisa menyimak program mana saja yang akan diprioritaskan dibandingkan program lainnya.

    Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Efisiensi dan Penyesuaian Belanja Tahun Anggaran 2025, mengarahkan perangkat daerah untuk melakukan peninjauan atas anggaran belanja pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kepala Perangkat Daerah (SKPD)/Unit Kepala Perangkat Daerah (UKPD) Tahun Anggaran 2025 sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing.

    Langkah ini untuk meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran tanpa mengganggu program prioritas bagi masyarakat.

    Efisiensi belanja yang diterapkan dalam Ingub Nomor 2 Tahun 2025 mencakup beberapa aspek utama antara lain pengurangan 50 persen atas belanja perjalanan dinas baik luar negeri, dalam negeri maupun dalam kota.

    Kemudian, pembatasan belanja untuk kegiatan seremonial, kajian, studi banding, pencetakan, publikasi serta seminar. Selanjutnya efisiensi pada belanja pendukung yang tidak memiliki “output” terukur dalam belanja operasi.

    Lalu, penghematan pada belanja makanan dan minuman, penerapan kebijakan selektif dalam pemberian hibah kepada kementerian/lembaga serta penyesuaian belanja APBD Tahun Anggaran 2025 yang bersumber dari Dana Transfer ke Daerah.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memetakan pos-pos mana yang memang bisa dilakukan efisiensi. Pemetaan ini nantinya dapat mendukung program-program strategis dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih serta program-program strategis dari pemerintah pusat yang belum teranggarkan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • QRIS Tap NFC bakal diterapkan di transportasi umum Jakarta

    QRIS Tap NFC bakal diterapkan di transportasi umum Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pembayaran digital melalui “Quick Response Code Indonesian Standard” (QRIS) Tap berbasis teknologi “Near Field Communication” (NFC) bakal diterapkan di transportasi umum seperti Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT) dan Transjakarta.

    “QRIS Tap NFC sudah diuji coba di bus Damri dan sebenarnya QRIS Tap NFC itu memang sudah menjadi rencana juga untuk diterapkan di moda transportasi di Jakarta,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Arlyana Abubakar di Jakarta, Senin.

    Saat ini, BI masih mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan dan hadirnya QRIS Tap NFC diharapkan dapat memungkinkan pembayaran transportasi lebih aman, efisien dan cepat.

    BI masih melakukan persiapan dan penyempurnaan termasuk implementasi teknologi dan layanan. Metode ini bahkan diterapkan tak hanya pada transportasi di Jakarta, tetapi juga di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).

    Dengan metode pembayaran ini, masyarakat cukup menempelkan telepon seluler (ponsel) yang sudah dilengkapi dengan teknologi NFC dan terintegrasi dengan aplikasi “mobile banking” untuk melakukan pembayaran.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • BI DKI ikut pantau stok pangan untuk Ramadhan dan Lebaran 

    BI DKI ikut pantau stok pangan untuk Ramadhan dan Lebaran 

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta ikut memantau stok pangan setiap minggu sebagai upaya memastikan ketersediaan pangan tetap aman untuk Ramadhan dan Lebaran 1446 Hijriah.

    “Jadi dari kami melakukan High Level Meeting (HLM) pada 6 Desember 2024, itu kami sudah terus memantau stok di Jakarta itu setiap minggu. Jadi, Insya Allah nanti sampai dengan puasa dan hari raya, stok itu tetap kita jaga,” kata Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Arlyana Abubakar di Jakarta, Senin.

    Selain itu, lanjut dia, menjelang Ramadhan dan Idul Fitri pendistribusian pangan ke pasar-pasar lebih digencarkan, termasuk kegiatan pasar murah agar masyarakat lebih mudah menjangkau kebutuhan pangan mereka.

    Untuk memenuhi stok pangan di Jakarta, kata dia, salah satunya bekerja sama dengan daerah-daerah penghasil komoditas pangan, melalui Bulog dan BUMD di Jakarta seperti PD Pasar Jaya, PT Food Station Tjipinang Jaya, dan Dharma Jaya.

    “Kami pun berkoordinasi dengan pasar-pasar di sekitar Jakarta, di Jabodetabek, karena mereka juga banyak yang mengambil di pasar terdekat. Pasar terdekat itu adalah pasar-pasar yang ada di Jakarta,” kata dia.

    Upaya lain yang juga dilakukan, yakni berkomunikasi dengan masyarakat dan mengingatkan mereka agar tak menimbun dan berbelanja di hari yang sama.

    Adapun jenis komoditas pangan yang umumnya paling banyak dibutuhkan saat Ramadhan dan Lebaran antara lain telur, daging sapi, daging ayam, dan beras.

    Hal itu juga diamini Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta bahwa jumlah kebutuhan telur biasanya akan naik menjelang Ramadhan, sementara menjelang Idul Fitri atau Lebaran, giliran kebutuhan daging sapi yang naik.

    Masyarakat kemudian diminta berbelanja sesuai kebutuhan dan tidak melakukan penimbunan karena khawatir tak mendapatkan pangan yang dibutuhkan.

    Merujuk data Dinas KPKP DKI, stok beberapa komoditas pangan yang tersedia di BUMD dan BUMN di Provinsi DKI Jakarta per 15 Januari 2024, antara lain beras 214.945 ton, daging sapi 7.399 ton, daging ayam 765 ton, telur ayam 25 ton, gula pasir 2.112 ton dan minyak goreng 33 ton.

    “Suplai itu tetap dipenuhi ketika terjadi permintaan yang jauh lebih tinggi, memang masih akan terjadi lonjakan harga. Tetapi, lonjakan harga itu yang kami harapkan tidak terlalu tinggi,” ujar Arlyana.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Persaingan Makin Ketat, Ini Jurus Lebih Adaptif Krom Bank

    Persaingan Makin Ketat, Ini Jurus Lebih Adaptif Krom Bank

    Jakarta, FORTUNE – Bank digital harus lebih adaptif pada tahun ini karena persaingan yang kian ketat hingga ketegangan geopolitik global yang dapat berujung pada ketidakstabilan ekonomi. 

    Presiden Direktur PT Krom Bank Indonesia Tbk, Anton Hermawan, mengatakan untuk menghadapi kompetitifnya industri perbankan digital pada tahun ini, perlu diterapkan strategi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga adaptif. 

    “Dengan pendekatan yang tepat, ketidakpastian dapat diubah menjadi peluang pertumbuhan,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (10/2). 

    Ia memandang tahun ini masih ada potensi pengetatan likuiditas akibat pelemahan daya beli, yang telah terjadi sepanjang 2024. Kondisi tersebut menjadi tantangan besar bagi perbankan digital pada 2025, terutama karena dampak langsung terhadap likuiditas bank.

    Harga barang yang tetap tinggi mendorong nasabah menarik simpanannya, dan menyebabkan penurunan dana pihak ketiga (DPK) serta perlambatan pertumbuhan kredit. Dalam menghadapi tantangan ini, Anton mengatakan salah satu langkah yang bisa diambil adalah menawarkan deposito fleksibel yang lebih sesuai dengan kebutuhan nasabah.

    Kendati demikian, apabila BI menerapkan kebijakan penurunan suku bunga menjadi 5,75 persen, hal ini memberikan peluang bagi bank digital meningkatkan permintaan kredit dan memulihkan daya beli masyarakat secara perlahan.

    Di sisi lain, persaingan suku bunga simpanan menjadi tantangan bagi bank digital pada 2025. Suku bunga tinggi memang efektif dalam menarik nasabah, tetapi tanpa strategi berkelanjutan, hal ini dapat membebani struktur keuangan bank. 

    Maka dari itu, bank digital perlu mengadopsi pendekatan lebih holistik, mengombinasikan suku bunga menarik dengan inovasi produk dan layanan bernilai tambah. Menurutnya, diversifikasi produk menjadi strategi utama untuk mempertahankan daya saing tanpa menimbulkan risiko likuiditas jangka panjang. 

    Dengan pendekatan terintegrasi, bank digital dapat memanfaatkan suku bunga kompetitif sebagai daya tarik, sekaligus menjaga stabilitas keuangan dan profitabilitas di tengah persaingan industri yang semakin dinamis.

    Selain faktor dalam negeri, kondisi global yang tidak menentu akan memengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Menurutnya ketidakpastian global akibat ketegangan geopolitik, kebijakan proteksionisme, dan fluktuasi harga komoditas meningkatkan volatilitas pasar, yang dapat berdampak pada stabilitas perbankan digital.

    Oleh karena itu, pendekatan manajemen risiko yang proaktif serta strategi diversifikasi aset menjadi esensial dalam menjaga ketahanan finansial. 

    Menghadapi tantangan tahun ini, Krom Bank menegaskan komitmen untuk tumbuh secara berkelanjutan. Penguatan likuiditas, penyaluran kredit yang prudent, serta pengembangan produk keuangan inovatif menjadi kunci dalam menjaga daya saing di tengah lanskap perbankan digital yang dinamis.

    Per Oktober 2024, Krom Bank mampu mengantongi laba bersih Rp120,21 miliar atau tumbuh 4,18 persen jika dibandingkan dengan posisi Oktober 2023 yang hanya Rp115,38 miliar.

    Sebagai konteks, Bank Indonesia mencatat pertumbuhan transaksi digital banking 40,1 persen (YoY) pada November 2024. Tren ini mencerminkan peningkatan adopsi dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan berbasis teknologi.

    Di samping itu, prospek industri ini pun tetap menjanjikan dengan Pendapatan Bunga Bersih (NII) yang diproyeksi mencapai US$3,63 miliar pada 2025.

    Menurut Anton, data tersebut menegaskan peran bank digital dalam ekosistem keuangan nasional serta daya saingnya dengan bank konvensional melalui inovasi layanan yang lebih aman, kompetitif, dan fleksibel.

  • Rupiah Melemah, Pengamat Sebut Dipengaruhi Ketegangan Perdagangan Global

    Rupiah Melemah, Pengamat Sebut Dipengaruhi Ketegangan Perdagangan Global

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi membeberkan bahwa pelemahan nilai tukar (rupiah) dipengaruhi peningkatan kekhawatiran terkait ketegangan perdagangan ekonomi global.

    “Trump (Presiden Amerika Serikat/AS Donald Trump) mengumumkan tarif baru sebesar 25 persen untuk semua impor baja dan aluminium. Langkah ini telah meningkatkan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan perdagangan dan dampak potensialnya terhadap ekonomi global,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

    Selain itu, China mulai hari ini telah mengenakan tarif tambahan 15 persen terhadap batu bara dan gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat sebagai bentuk balasan atas pemberlakuan tarif impor barang dari AS sebesar 10 persen. Sejumlah barang dari AS juga akan dikenai bea masuk 10 persen.

    Di sisi lain, pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai kondisi ketenagakerjaan AS yang masih solid menjadi faktor kurs rupiah melemah.

    Tercatat, tingkat pengangguran AS bulan Januari 2025 menurun jadi 4,0 persen dari sebelumnya 4,1 persen, kenaikan upah naik 0,5 persen dari sebelumnya 0,3 persen, dan ekspektasi inflasi naik 4,3 persen dari sebelumnya 3,3 persen.

    “Hasil data ini tentu saja mendukung penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya,” kata Ariston.

    Nilai tukar rupiah (kurs) pada penutupan perdagangan hari Jumat di Jakarta menguat hingga 75 poin atau 0,46 persen menjadi Rp16.358 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.283 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini turut melemah ke level Rp16.350 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.325 per dolar AS. (*)

  • Kasus Dugaan Korupsi CSR, KPK Panggil Pejabat BI dan OJK

    Kasus Dugaan Korupsi CSR, KPK Panggil Pejabat BI dan OJK

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil sejumlah pejabat dari Bank Indonesia (BI) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk diperiksa di kasus dugaan korupsi corporate social responsibility (CSR) di lembaga tersebut.

    Terdapat total lima orang saksi yang hari ini dipanggil KPK pada kasus dugaan korupsi BI dan OJK.

    Empat di antaranya adalah Analis Implementasi PSBI Bank Indonesia Tri Subandoro dan Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tahun 2021 s.d. 2024 Erwin Haryono. 

    Kemudian, Kepala Departemen Pengendalian Kualitas dan Pengembangan Pengawasan Perbankan Indarto Budiwitono dan Kepala Departemen Sekretariat Dewan Komisioner dan Hubungan Kelembagaan OJK Oktober 2022 s.d. Februari 2024 Enrico Hariantoro. 

    “Hari ini Senin (10/2) KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi terkait dugaan TPK dana CSR di Bank Indonesia. Pemeriksaan dilakukan di Gedung KPK Merah Putih,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto kepada wartawan, Senin (10/2/2025). 

    Satu orang saksi lainnya, yakni Bendahara Yayasan Abhinaya Dua Lima Fatimatuzzahroh. 

    Seret Dua Anggota DPR

    Untuk diketahui, KPK telah memulai penyidikan dugaan korupsi terkait dengan program CSR BI.

    Dugaan rasuah itu diduga melibatkan sejumlah anggota DPR Komisi XI atau Komisi Keuangan periode 2019-2024. Namun, belum ada tersangka yang sudah ditetapkan.

    Berdasarkan catatan Bisnis, penyidik KPK telah memeriksa sejumlah saksi dan menggeledah beberapa tempat terkait, antara lain kantor BI dan OJK, serta dua rumah milik anggota DPR Komisi XI 2019-2024 Satori dan Heri Gunawan.  

    KPK juga sebelumnya pernah memeriksa Satori dan Heri Gunawan pada Desember 2024 lalu.

    Sebelumnya, Direktur Penyidikan KPK Brigjen Pol Asep Guntur Rahayu menjelaskan bahwa lembaga antirasuah menduga dana CSR yang disalurkan bank sentral itu diterima oleh penyelenggara negara melalui yayasan.

    KPK menduga terjadi penyimpangan, di mana CSR diberikan ke penyelenggara negara melalui yayasan yang direkomendasikan, namun tak sesuai peruntukannya. 

    Uang dana CSR, atau Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) itu pun, kata Asep, diduga sempat berpindah-pindah rekening sebelum terkumpul lagi ke satu rekening yang diduga merupakan representasi penyelenggara negara.

    Bahkan, dana itu sudah ada yang berubah bentuk ke aset seperti bangunan hingga kendaraan. 

    Sebagaimana dana CSR, bantuan sosial itu harusnya disalurkan ke dalam bentuk seperti perbaikan rumah tidak layak huni hingga beasiswa. 

    “Ada yang dalam bentuk bangunan, ada yang dalam bentuk kendaraan dan lain-lain. Jadi di situ penyimpangannya tidak sesuai peruntukkannya. Harusnya, dana CSR yang diberikan kepada mereka, dititipkan lah karena mereka merekomendasikan yayasan. Harusnya disalurkan.

    Lembaga antirasuah mendalami bagaimana pemilihan yayasan penerima dana PSBI itu. Ada dugaan yayasan dimaksud mendapatkan dana CSR bank sentral melalui rekomendasi, atau karena terafiliasi dengan anggota Komisi XI DPR. 

    Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso memastikan bahwa penyaluran CSR BI dilakukan dengan tata kelola/ketentuan yang benar. 

    “Proses pemberian PSBI senantiasa dilakukan sesuai tata kelola/ketentuan yang benar, mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan menjunjung tinggi prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dan kemanfaatan,” tuturnya, Minggu (29/12/2024).

  • Perang Dagang Raksasa Ekonomi Memanas, RI Kena Dampak?

    Perang Dagang Raksasa Ekonomi Memanas, RI Kena Dampak?

    JABAR EKSPRES – Perang dagang dua raksasa ekonomi dunia mulai memanas, China menerapkan tarif tambahan 15 persen terhadap batu bara dan gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat, mulai hari ini, Senin (10/2/2025).

    Bahkan menurut laporan kantor berita Sputnik, sejumlah barang dari AS juga dikenakan bea masuk sebesar 10 persen oleh China.

    Pemerintah Negeri Tirai Bambu itu sebelumnya mengumumkan bahwa tarif tambahan pada sejumlah barang impor dari AS akan diberlakukan mulai 10 Februari 2025. Termasuk di antaranya, batu bara, LNG, minyak mentah, mesin pertanian, kendaraan besar dan truk pikap.

    Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan China sebagai reaksi atas keputusan Presiden AS terbaru, Donald Trump. Sebelumnya, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memajaki barang impor asal Kanada, Meksiko, dan China.

    BACA JUGA:Indonesia Jadi Anggota BRICS, Erick Thohir Yakin Bisa Untungkan Perdagangan

    AS menambah tarif 10 persen terhadap barang impor China, dari tarif yang sudah diberlakukan sebelumnnya. Kebijakan ini juga mencabut aturan de minimis sebelumnya, yang membebaskan barang senilai kurang dari 800 dolar AS untuk masuk ke Negeri Paman Sam.

    Memanasnya perang dagang dua ekonomi terbesar dunia ini diakui Wakil Direktur International Institure for Marketing Research Kementerian China, Bai Ming.

    Menurutnya, tindakan yang dilakukan China ini semata-mata menargetkan sektor-sektor penting di AS, dan meminimalkan dampak perang dagang. Bahkan, Kementerian Luar Negeri China memastikan bahwa tidak akan ada yang menjadi pemenang dalam perang dagang.

    Sementara itu, Bank Indonesia tidak memungkiri bahwa perang dagang ini memberi dampak signifikan terhadap ekonomi global, termasuk Indonesia.

    BACA JUGA:Direksi Perum Bulog Dirombak, Mayjen TNI Novi Helmi Ditunjuk sebagai Direktur Utama

    Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter (DKEM) Juli Budi Winantya, mengatakan meskipun ada banyak risiko yang dihadapi, tidak sedikit pula peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

    Salah satu dampak utama yang dirasakan Indonesia dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump, adalah risiko yang terkait dengan hubungan dagang Indonesia dengan China.

    “Dampak dari peningkatan, dari ketidakpastian ini yang terutama terkait dengan tarif. Itu di satu sisi memang ada risiko, terutama terkait dengan Tiongkok,” kata Juli.

  • Kronologi Kasus Jiwasraya Tutup: Ada Fraud hingga Korupsi

    Kronologi Kasus Jiwasraya Tutup: Ada Fraud hingga Korupsi

    Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata (IR) sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya yang terjadi dalam kurun waktu 2008–2018.

    Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Abdul Qohar menjelaskan bahwa penetapan Isa Rachmatarwata didasarkan pada hasil pemeriksaan investigasi dalam rangka menghitung kerugian negara akibat penggunaan keuangan dan dana investasi di PT Jiwasraya selama periode terkait.

    Pada saat itu, Isa menjabat sebagai Kepala Biro Perasuransian di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada periode 2006–2012.

    Dalam penetapan ini, Kejagung juga membeberkan bahwa kasus Jiwasraya menimbulkan kerugian mencapai Rp16,8 triliun.

    Isa Rachmatarwata dinilai melanggar Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

    Lalu, bagaimana perjalanan kasus Jiwasraya yang sudah berjalan lebih dari 15 tahun? Berikut kronologi selengkapnya.

    Kronologi kasus Jiwasraya

    Logo Jiwasraya/Dok Jiwasraya

    Awal mula kasus Jiwasraya sebenarnya sudah dimulai sejak 2002 akibat krisis ekonomi, hingga akhirnya tidak mampu membayar polis para nasabah. Berikut kronologi kondisi keuangan perusahaan yang telah berdiri sejak masa pemerintahan Hindia Belanda pada 31 Desember 1859 ini, berdasarkan catatan Penelitian Badan Keahlian DPR RI (Nidya, 2020).

    Tahun 2002

    Ditemui insolvensi, yaitu cadangan lebih kecil dari seharusnya, senilai Rp2,9 triliun.

    Tahun 2003

    Insolvensi dengan risiko pailit mencapai Rp2,76 triliun.

    Tahun 2006

    Ekuitas Jiwasraya negatif Rp3,29 triliun dan aset yang dimiliki jauh lebih kecil dibandingkan kewajiban. BPK memberikan opini disclaimer (tidak menyatakan pendapat) untuk Laporan Keuangan Tahun 2006–2007 dikarenakan penyajian informasi cadangan tidak dapat diyakini kebenarannya.

    Tahun 2008

    Defisit perusahaan Rp5,7 triliun. Kemudian Jiwasraya menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas dan reasuransi sebagai penyelamatan jangka pendek untuk menghilangkan kerugian di laporan keuangan.

    Tahun 2009

    Defisit perusahaan Rp6,3 triliun dan melanjutkan skema reasuransi.

    Tahun 2010

    Jiwasraya melanjutkan skema reasuransi.

    Tahun 2011

    Jiwasraya melanjutkan skema reasuransi dan surplus Rp1,3 triliun.

    Tahun 2012

    Bapepam-LK meminta perusahaan menyampaikan alternatif penyelesaian komprehensif dan fundamental jangka pendek. JS Saving Plan mendapatkan izin Bapepam-LK pada 12 Desember 2012 dengan guaranteed return 12% per tahun (lebih tinggi dibanding yield obligasi). Perusahaan surplus Rp1,6 triliun per 31 Desember 2012 melalui skema finansial reasuransi, tapi defisit Rp3,2 triliun tanpa skema finansial reasuransi.

    Tahun 2013

    Bapepam-LK resmi beralih kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan meminta Kementerian BUMN menyampaikan langkah alternatif penyehatan keuangan perusahaan beserta jangka waktunya karena rasio solvabilitas perusahaan kurang dari 120%. Jiwasraya menyampaikan alternatif penyehatan berupa penilaian kembali aset tanah dan bangunan, revaluasi menjadi Rp6,56 triliun dan mencatat laba Rp457,2 miliar.

    Tahun 2014

    Peningkatan penempatan dana di saham dan reksa dana. Terjadi lonjakan pendapatan premi hingga 50%.

    Tahun 2015

    Hasil audit BPK menunjukkan dugaan penyalahgunaan wewenang dan laporan aset investasi keuangan melebihi realita (overstated) dan kewajiban di bawah realita (understated). Jiwasraya membeli obligasi medium-term note (MTN) pada perusahaan yang baru berdiri tiga tahun tanpa pendapatan dan terus merugi. BPK mengungkap kejanggalan pembelian saham dan reksa dana lapis kedua dan ketiga yang tidak disertai kajian memadai, tanpa mempertimbangkan aspek legal dan kondisi keuangan perusahaan.

    Tahun 2016

    OJK meminta perusahaan menyampaikan rencana pemenuhan rasio kecukupan investasi karena sudah tidak lagi menggunakan mekanisme reasuransi. BPK menemukan nilai pembelian sejumlah saham dan reksa dana lebih mahal dibanding nilai pasar sehingga berpotensi merugikan perusahaan Rp601,85 miliar. BPK mencatat investasi tidak langsung senilai Rp6,04 triliun atau setara 27,78% dari total investasi perusahaan pada tahun 2015. Jiwasraya melepas saham dan reksa dana lapis kedua dan ketiga sesuai rekomendasi BPK.

    Tahun 2017

    OJK meminta Jiwasraya mengevaluasi produk JS Saving Plan agar sesuai kemampuan pengelolaan investasi. OJK memberikan sanksi peringatan pertama karena Jiwasraya terlambat menyampaikan laporan aktuaria pada 2017. Pendapatan premi JS Saving Plan mencapai Rp21 triliun dan laba Rp2,4 triliun atau naik 37,64% dari tahun 2016. Ekuitas surplus Rp5,6 triliun, tetapi kekurangan cadangan premi Rp7,7 triliun karena belum memperhitungkan penurunan aset. Perusahaan kembali membeli saham dan reksa dana lapis kedua dan ketiga. OJK tidak menemukan saham dan reksa dana yang melebihi batas investasi (10% saham dan 20% reksa dana) pada setiap manajer investasi. Pencatatan liabilitas yang lebih rendah dari semestinya membuat laba sebelum pajak mencapai Rp428 miliar dari sebenarnya rugi Rp7,26 miliar.

    Tahun 2018

    OJK dan Jiwasraya membahas penurunan pendapatan premi secara signifikan akibat penurunan guaranted return (garansi imbal hasil) atas produk JS Saving Plan. OJK mengenakan denda administratif Rp175 juta atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan 2017. Kantor Akuntan Publik (KAP) Pricewaterhouse Coopers (PwC) memberikan opini tidak wajar pada laporan keuangan Jiwasraya 2017 karena perusahaan hanya mencatatkan liabilitas manfaat polis masa depan Rp38,76 triliun yang seharusnya Rp46,44 triliun. PwC mengoreksi laporan keuangan 2017 dari laba Rp2,4 triliun menjadi Rp428 miliar. Jiwasraya tidak dapat membayar klaim polis jatuh tempo nasabah JS Saving Plan Rp802 miliar pada Oktober 2018. Kualitas aset investasi Jiwasraya hanya 5% dari aset investasi saham senilai Rp5,7 triliun pada 2018 yang ditempatkan pada saham bluechip. Hanya 2% dari aset investasi saham dan reksa dana yang dikelola manajer investasi berkualitas. Jiwasraya hanya mampu mendapatkan Rp1,7 triliun dari penjualan sebagian saham dan reksa dana yang bisa dijual (karena harganya anjlok) serta masih terdapat Rp8,1 triliun di 26 saham dan 107 reksa dana yang tidak bisa dilepas. BPK menyebutkan Jiwasraya melakukan investasi aset berisiko untuk mengejar imbal hasil tinggi sehingga mengabaikan prinsip kehati-hatian.

    Tahun 2019

    Jiwasraya membutuhkan dana Rp32,89 triliun untuk memenuhi rasio solvabilitas (Risk Based Capital) 120%. Aset Jiwasraya tercatat Rp23,26 triliun, kewajibannya Rp50,5 triliun, nilai ekuitas negatif Rp27,24 triliun dan liabilitas produk JS Saving Plan tercatat Rp15,75 triliun. Total klaim jatuh tempo yang gagal bayar mencapai Rp12,4 triliun.

    Tahun 2020

    Kejaksaan Agung meminta BPK memulai audit investigasi Jiwasraya dan OJK. Klaim nasabah yang akan jatuh tempo hingga akhir 2020 mencapai Rp16,1 triliun. Indikasi kerugian negara Rp13,7 triliun akibat gagal bayar polis.

    Kasus fraud Jiwasraya

    Asuransi Jiwasraya (instagram.com/jiwasraya)

    Perkembangan terakhir pada 31 Desember 2024, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melaporkan audit yang menemukan adanya fraud sebesar Rp257 miliar pada Jiwasraya.

    Direktur Operasional dan Keuangan Jiwasraya Lutfi Rizal menjelaskan bahwa sejak 2003 hingga 2012, laporan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Jiwasraya terus mengalami defisit. Namun, secara mencurigakan, keuangan perusahaan tiba-tiba membaik pada 2013.

    Audit BPKP mengungkapkan bahwa pada 22 Februari 2012, Dewan Pengawas DPPK mengeluarkan instruksi investasi yang bermasalah, seperti penjualan saham dengan harga yang tidak sesuai aturan dan pencairan dana tunai sebesar Rp25 miliar secara tidak transparan.

    Pada tahun yang sama, Treasure Fund Investama (TFI) ditunjuk untuk mengelola aset DPPK. Namun setelah ditelusuri, TFI memiliki keterkaitan dengan Heru Hidayat, yang merupakan terpidana dalam kasus Korupsi Jiwasraya.

    “TFI mengelola portofolio DPPK dengan dana kelolaan saham Rp56 miliar di 69 emiten, obligasi Rp900 juta, dan cash Rp25 miliar,” kata Lutfi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI, dikutip Sabtu (8/2).

    Ia pun menambahkan bahwa Jiwasraya dipastikan akan dibubarkan tahun ini. Sesuai Pasal 142 ayat (1) huruf e UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan melihat kondisi keuangan Jiwasraya saat ini, maka perusahaan dapat dilakukan pembubaran.

    Dirjen Anggaran Kemenkeu ditangkap

    Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata. (Dok. PLN)

    Kejagung mengungkapkan peran Dirjen Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata dalam kasus dugaan korupsi Jiwasraya adalah menyetujui produk asuransi di saat kondisi perusahaan tersebut bangkrut.

    Produk asuransi tersebut adalah JS Saving Plan yang diprakarsai oleh terpidana Hendrisman Rahim, Hary Prasetyo, dan Syahmirwan. Lalu, disetujui IR melalui izin Bapepam-LK pada 12 Desember 2012. Isa Rachmatarwata sendiri merupakan Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK periode 2006–2012.

    “Produk JS Saving Plan yang mengandung unsur investasi dengan bunga tinggi, yakni 9–13%, atau lebih tinggi di atas suku bunga rata-rata Bank Indonesia saat itu sebesar 7,5–8,5% atas pengetahuan dan persetujuan dari tersangka IR, di mana untuk memasarkannya sebagai produk asuransi harus mendapatkan persetujuan dari Bapepam-LK,” kata Qohar dalam keterangan resmi di Kantor Kejagung pada Jumat (7/2).

    Adapun, setelah ditetapkan sebagai tersangka, Isa ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.