Kementrian Lembaga: BI

  • Teknologi blockchain bantu pemulung terima dana CSR

    Teknologi blockchain bantu pemulung terima dana CSR

    mampu membangun kepercayaan bagi mitra perusahaan serta memberikan manfaat nyata bagi komunitas pemulung

    Jakarta (ANTARA) – Plastic Bank Indonesia menghadirkan teknologi blockchain sebagai solusi inovatif agar dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dikelola secara akuntabel sehingga memberikan manfaat bagi komunitas pemulung.

    “Sejak 2019, Plastic Bank telah menggunakan sistem blockchain dalam implementasi programnya di Indonesia, sehingga mampu membangun kepercayaan bagi mitra perusahaan serta memberikan manfaat nyata bagi komunitas pemulung,” kata Country Manager Plastic Bank Indonesia Frederick Saman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, teknologi blockchain memungkinkan pencatatan transaksi yang tidak dapat diubah, sehingga dapat menjamin agar setiap distribusi dana dapat dilacak secara transparan dan terverifikasi.

    Sistem ini menjamin agar perusahaan dapat memastikan bahwa kontribusi CSR-nya benar-benar digunakan secara tepat guna dan tepat sasaran bagi komunitas yang dituju tanpa risiko penyalahgunaan.

    “Dengan mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam operasional kami, kami telah membangun ekosistem pengumpulan plastik daur ulang yang berkelanjutan dan transparan, di mana setiap transaksi tercatat secara digital dan dapat diverifikasi oleh berbagai pemangku kepentingan,” ujar Frederick.

    Bagi anggota komunitas Plastic Bank, lanjut dia, aplikasi berbasis blockchain tersebut memfasilitasi distribusi insentif yang efektif dan transparan. Setiap kilogram plastik yang dikumpulkan dan dicatat dalam aplikasi Plastic Bank akan menerima token sebagai bentuk insentif.

    Token ini dapat dikonversi menjadi rupiah melalui e-wallet (dompet elektronik) GoPay yang sudah terintegrasi dengan aplikasi Plastic Bank, sehingga meningkatkan keamanan finansial dan kesejahteraan komunitas, sekaligus menciptakan inklusi finansial bagi komunitas marginal seperti pemulung dan pengepul.

    Bagi mitra bisnis Plastic Bank, kata Frederick, teknologi blockchain menjamin sistem pelaporan program dan dampak CSR yang dapat diverifikasi. Setiap mitra perusahaan memiliki akses ke dasbor khusus yang menampilkan data secara real-time mengenai volume plastik yang dikumpulkan sesuai dengan investasi CSR mereka dan juga jumlah komunitas yang mendapat manfaat tersebut.

    Menurut dia, sistem pengumpulan plastik yang terlacak secara digital dan transparan ini telah menarik minat lebih dari 200 perusahaan global baik dari Eropa, Amerika, dan Asia-Pasifik untuk bermitra dengan Plastic Bank dalam menciptakan program keberlanjutan yang transparan, dapat diaudit dan berdampak tinggi.

    “Sistem blockchain dapat memudahkan perusahaan untuk melakukan validasi kontribusi CSR mereka, sehingga memastikan akurasi dampak lingkungan dan sosial yang telah diciptakan. Hal ini dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata konsumen dan pemangku kepentingannya, termasuk kepada regulator,” papar Frederick.

    Sejak 2019, Plastic Bank telah mencatat pengumpulan lebih dari 70.000 ton sampah plastik di Indonesia dan mendistribusikan lebih dari Rp50 miliar insentif kepada lebih dari 22.000 anggota komunitas pemulung, sehingga berhasil memberikan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan.

    Seluruh data tercatat dengan aman di platform blockchain Plastic Bank, sehingga mencegah praktik greenwashing dan penyalahgunaan dana.

    Seiring dengan meningkatnya permintaan global akan transparansi dalam keberlanjutan dan filantropi, tambah dia, adopsi blockchain menjadi langkah strategis untuk memastikan efektivitas program CSR.

    “Plastic Bank tetap berkomitmen untuk terus mendorong solusi inovatif ini, menciptakan dampak yang berkelanjutan dan terukur,” tuturnya.

    Plastic Bank adalah sebuah perusahaan sosial dengan program pengumpulan botol plastik yang membantu mengentaskan kemiskinan dan menghentikan polusi plastik secara global.

    Anggota komunitas mengumpulkan dan menukarkan plastik daur ulang dengan uang dan berbagai manfaat sosial. Pengumpulan plastik yang terlacak secara digital, distribusi insentif bagi komunitas, dan laporan dampak terverifikasi disajikan melalui platform blockchain.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Profil dan Riwayat Karier Pandu Sjahrir, Resmi Jadi CIO Danantara

    Profil dan Riwayat Karier Pandu Sjahrir, Resmi Jadi CIO Danantara

    Liputan6.com, Bandung – Presiden Prabowo Subianto, resmi menunjuk Pandu Patria Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) Danantara hari ini, Senin (24/2/2025). Adapun kabar tersebut dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi.

    “Bapak Pandu Sjahrir yang akan memegang holding investasi,” ucapnya.

    Sebagai informasi, sejumlah pejabat hadir di Istana Kepresidenan Jakarta untuk mengikuti acara peluncuran resmi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada Senin, 24 Februari 2025.

    Melansir dari Antara Pandu Sjahrir sebelumnya sempat diperkenalkan sebagai perwakilan Danantara oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait alias Ara dalam konferensi pers pada Selasa (11/2/2025) di Gedung Bank Indonesia (IBI).

    Sosoknya telah dikenal publik tidak hanya sebagai pengusaha tetapi juga keponakan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. Kemudian Pandu juga pernah jadi Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

    Pandu Sjahrir sebelumnya telah dikenal sebagai pengusaha dan memiliki rekam jejak yang cukup mentereng dalam dunia bisnis, investasi, serta ekonomi digital. Dia pernah menjabat di sejumlah posisi strategis di beberapa perusahaan.

    Kemudian tercatat memiliki riwayat akademik mentereng dan berasal dari latar belakang keluarga yang cukup ternama di Indonesia.

  • Masih Belum Pulih, Sonny Septian Takut Gagal Membahagiakan Istri

    Masih Belum Pulih, Sonny Septian Takut Gagal Membahagiakan Istri

    Jakarta, Beritasatu.com – Sonny Septian masih kerap merasa kurang percaya diri dengan keadaan yang dia alami saat ini. Ketakutan terbesarnya adalah tidak mampu membahagiakan istrinya, Fairuz A Rafiq, dan anak-anak mereka karena kesehatannya yang belum sepenuhnya pulih setelah dirawat di rumah sakit akibat mengalami penyempitan pembuluh darah.

    Menyadari kecemasan sang suami, Fairuz A Rafiq tak dapat menahan air matanya. Ia sangat tahu betapa besar cinta Sonny Septian kepada dirinya dan anak-anak mereka. Bagi Sonny, kebahagiaan keluarga adalah hal utama, meskipun dia masih harus menjalani pengobatan.

    Namun, bagi Fairuz, kehadiran Sonny di sampingnya sudah cukup untuk membuatnya bahagia. Ia selalu berusaha meyakinkan suaminya bahwa ia merasa bahagia dengan keadaan mereka saat ini.

    “Dia (Sonny) sering bilang, ‘Aku takut enggak bisa bahagiakan kamu,’ tetapi aku merasa bahagia. Aku selalu bilang ke dia, ‘Bi, aku bahagia, aku senang banget lihat kamu seperti ini, itu sudah jadi hadiah terbesarku,’” ujar Fairuz, seperti yang dilansir dari salah satu akun Instagram pada Senin (24/2/2025).

    Fairuz mengerti betul Sonny Septian sering merasa sedih karena tidak bisa bekerja seperti dahulu, sehingga ia harus lebih giat mencari nafkah. Namun, Fairuz malah bersyukur bisa menjadi jalan rezeki untuk keluarga mereka saat ini.

    Fairuz mengaku saat ini ia tidak meminta apa pun terkecuali melihat suaminya tetap sehat. Baginya, soal rezeki adalah urusan Allah. Ia percaya, selama mereka tetap bersama, pasti akan selalu ada jalan. 

    “Aku enggak minta apa-apa. Rezeki itu urusan Allah. Alhamdulillah, Allah benar-benar membuka pintu rezeki itu melalui aku. Meskipun Allah memberi kondisi seperti ini, Dia tetap memberi rezeki tanpa harus dia bekerja keras,” lanjut Fairuz A Rafiq.

    Fairuz berulang kali meyakinkan Sonny, ia sudah menjadi suami dan ayah yang baik. Namun, ia juga mengerti perjuangan batin yang dirasakan Sonny, yang harus membatasi banyak aktivitasnya karena masalah kesehatan.

    “Banyak ketakutan dalam dirinya. Aku tahu banget, Sonny itu pria yang kuat, pekerja keras, dan tiba-tiba harus punya banyak batasan dalam hidupnya. Aku sangat mengerti keadaannya,” jelas Fairuz.

    Sementara itu, Fairuz hanya bisa terus memberikan dukungan kepada suaminya dan berdoa agar Sonny senantiasa diberikan kesehatan. Baginya, yang terpenting adalah tetap bisa bersama dalam segala kondisi.

    “Melihat dia (Sonny Septian) selamat dan bisa pulih kembali, serta dokter bilang kondisinya sudah 100% baik tanpa ada sisa strok, itu terasa seperti keajaiban dari Allah. Itu adalah kebahagiaan terbesar bagiku,” tutup Fairuz A Rafiq.

  • 2
                    
                        Apa Itu Danantara yang Bakal Diresmikan Prabowo Hari Ini? 
                        Nasional

    2 Apa Itu Danantara yang Bakal Diresmikan Prabowo Hari Ini? Nasional

    Apa Itu Danantara yang Bakal Diresmikan Prabowo Hari Ini?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    bakal meresmikan Daya Anagata Nusantara (
    Danantara
    ) pada Senin (24/2/2025).
    Tempat peresmian akan diadakan di halaman tengah Istana Kepresidenan Jakarta.
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menyampaikan, peresmian akan dimulai pada pukul 10.00 WIB.
    “Presiden Republik Indonesia akan meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin, 24 Februari 2025, pukul 10.00 WIB di Halaman Tengah Istana Kepresidenan Jakarta,” kata Yusuf dalam keterangannya, Minggu (23/2/2025).
    Pembentukan Danantara didasarkan pada perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang
    BUMN
    .
    Revisi undang-undang ini disahkan dalam Rapat Paripurna DPR pada 4 Februari 2025 dan mengatur tugas serta fungsi Danantara sebagai badan pengelola
    investasi
    .
    Danantara merupakan badan pengelola Danantara (Sovereign Wealth Fund/SWF) yang tugasnya untuk mengoptimalkan kekayaan negara dari investasi tersebut.
    Nama Danantara memiliki makna filosofis.
    Daya berarti energi atau kekuatan, Anagata berarti masa depan, Nusantara berarti Tanah Air Indonesia.
    Dengan begitu, Danantara mencerminkan kekuatan ekonomi yang menjadi energi masa depan Indonesia.

    Danantara adalah
    konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita yang ada di pengelolaan BUMN, itu nanti akan dikelola, dan kita beri nama Danantara,” ujar Prabowo, dalam rapat terbatas mengenai ekonomi bersama para menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (17/2/2025).
     
    Model pengelolaan Danantara merujuk pada konsep Temasek Holdings Limited di Singapura.
    Diketahui, Temasek merupakan badan pengelola investasi di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
    Danantara pun memiliki peran yang mirip dengan Indonesia Investment Authority (INA).
    Bahkan, INA rencananya bakal dikonsolidasikan ke dalam badan baru tersebut.
    Oleh karenanya, cakupannya lebih luas karena tidak hanya mengelola aset tertentu, tetapi juga mengonsolidasikan berbagai aset pemerintah yang tersebar di berbagai kementerian untuk menciptakan efisiensi yang lebih besar.
    Sebagai badan pengelola investasi, Danantara akan bertugas mengelola aset negara dan mendanai berbagai proyek strategis nasional.
    Pemerintah menargetkan total aset yang akan dikelola mencapai lebih dari 900 miliar dollar AS (sekitar Rp 14.000 triliun).
    Pada tahap awal, investasi awal Danantara mencapai 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 326 triliun.
    Dana ini bersumber dari efisiensi anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
    Jumlah tersebut ditargetkan meningkat mencapai 982 miliar dollar AS sehingga menjadikan Danantara menjadi
    sovereign wealth fund
    (SWF) terbesar nomor empat di dunia.
    Diketahui, Danantara akan mengonsolidasi Lembaga Pengelola
    Investasi
    atau INA dan 7 BUMN.
    Adapun BUMN yang telah tergabung dalam Danantara sebagai tahap awal antara lain, Bank Mandiri, Bank BRI, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Pertamina, Bank BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID.
     
    Presiden Prabowo menegaskan bahwa dana yang dikelola Danantara akan difokuskan pada proyek-proyek strategis di sektor energi terbarukan, pengembangan industri manufaktur, hilirisasi sumber daya alam, serta ketahanan pangan.
    Targetnya, investasi ini dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai 8 persen per tahun.
    “Semua proyek ini akan berkontribusi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi kami sebesar 8 persen. Pada saat yang sama, kami tetap teguh pada komitmen kami untuk memberantas korupsi,” kata Prabowo, beberapa waktu lalu.
    Pemerintah pun berharap pembentukan Danantara dapat menciptakan ekosistem investasi yang lebih terstruktur dan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan.
    Menurut Yusuf, peluncuran Danantara menandai era baru dalam transformasi pengelolaan investasi strategis negara.
    “Ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan Astcita, yakni visi besar untuk membawa perekonomian Indonesia ke level yang lebih tinggi melalui investasi berkelanjutan dan inklusif,” kata dia.
    Ada sejumlah tugas dan wewenang badan ini jika merujuk pada aturannya.
    Berikut ini wewenangnya:
    – Mengelola dividen dari Holding Investasi, Holding Operasional, dan BUMN.
    – Menyetujui penambahan dan/atau pengurangan penyertaan modal pada BUMN yang bersumber dari pengelolaan dividen.
    – Menyetujui restrukturisasi BUMN, termasuk penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan pemisahan.
    – Membentuk holding investasi, holding operasional, dan BUMN.
    – Menyetujui usulan penghapusan tagihan atas aset BUMN yang diusulkan oleh holding investasi atau holding operasional.
    – Mengesahkan dan mengkonsultasikan kepada DPR RI yang membidangi BUMN atas Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) perusahaan holding investasi dan holding operasional.
     
    Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), hingga perbankan yang tergabung dalam Danantara memastikan dana nasabah yang tersimpan di bank aman.
    Hal ini menanggapi ajakan untuk menarik dana dari bank-bank milik negara (Himbara) alias bank BUMN dan memindahkannya ke bank swasta.
    Sebagian warganet khawatir dana yang disimpan di bank Himbara terdampak keberadaan Danantara.
    Menurut Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, Danantara merupakan langkah strategis dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
    Justru menurut dia, keberadaan Danantara bisa mendorong transparansi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
    “Danantara itu menurut saya suatu keputusan yang sangat strategis dari pemerintah. Karena mereka bisa
    joint venture
    dengan banyak perusahaan,” ujar Luhut, seusai menghadiri Indonesia Economic Summit (IES) 2025 di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
    Sementara itu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan bahwa semua bank yang beroperasi di Indonesia, termasuk bank BUMN, merupakan peserta penjaminan LPS.
    LPS bersama regulator lainnya, yaitu OJK, BI, dan pemerintah senantiasa menjaga stabilitas sistem perbankan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
    “Kami sampaikan bahwa semua bank yang resmi beroperasi di Indonesia, baik bank BUMN, bank swasta, bank daerah, dan semua BPR/BPRS itu diawasi oleh OJK dan menjadi peserta penjaminan LPS,” kata Sekretaris Lembaga LPS Jimmy Ardianto, ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (20/2/2025).
    Senada, Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia (BRI), Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa pembentukan Danantara tidak akan berdampak pada stabilitas perbankan.
    Terlebih, BRI merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).
    Sejauh ini, tidak ada penarikan dana massal di perbankannya.
    “Pembentukan Danantara tidak mempengaruhi stabilitas dan keamanan simpanan masyarakat di BRI. Oleh karena itu, BRI memastikan bahwa operasional maupun bisnis perbankan berjalan normal dan dana nasabah aman serta terlindungi dengan baik,” tandas Agustya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ramai Ajakan Tarik Uang dari Bank BUMN Imbas Danantara, Bukti Buruknya Komunikasi Pemerintah pada Rakyat

    Ramai Ajakan Tarik Uang dari Bank BUMN Imbas Danantara, Bukti Buruknya Komunikasi Pemerintah pada Rakyat

    PIKIRAN RAKYAT – Seiring dengan rencana diluncurkannya Danantara, ramai masyarakat yang mengajak untuk menarik uang mereka dari bank BUMN. Mereka khawatir, uang yang disimpan di bank-bank pelat merah itu tidak akan aman.

    Beberapa waktu lalu, sejumlah warganet di media sosial pun ramai-ramai mengungkapkan niat mereka untuk memindahkan uang dari bank BUMN, imbas Danantara. 

    “Danantara Effect. Bapaknya teman saya seorang pengusaha (cukup kaya), hari ini sudah MEMINDAHKAN uangnya dari Bank Negara (warna biru) ke Bank Swasta (warna biru juga). Teman-teman bapaknya sudah melakukan hal serupa beberapa hari yang lalu. Ada distrust dari masyarakat soal Danantara karena aromanya terlalu politis sehingga menimbulkan kekhawatiran dari orang yang menyimpan uangnya di bank himbara tidak akan dikelola secara profesional dibawah naungan Danantara,” tutur akun @JhonSitorus_18.

    “O… gitu cara mainnya danantara. Tarik aja berati duit yang ngga seberapa itu dari bank BUMN,” ucap akun @umisca**** merespons penjelasan mengenai ketika rugi, tidak bisa kena pasal KPK karena dianggap kerugian bisnis bukan kerugian negara.

    “Tadi ada yang bilang ‘Jangan tarik uang kita ke swasta dulu, kalian ga ngerti gimana dampak ekonominya’. Tapi kalo ternyata danantara beneran dibikin terus bikin uang kita di bank BUMN ilang, gov mau tanggung kawab kah? Keliatan di pasal2nya sih, mereka ga bakal tanggung jawab,” ujar akun @invisea****.

    “Yang mengurus danantara dia-dia lagi orangnya, kacau ni negara. Mending tarik uang kita dari Bank-bank BUMN, pindahkan ke bank non BUMN,” kata akun @irfan*** menanggapi rencanan Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Keponakan Luhut mengurus Danantara.

    “Daripada nguap di Danantara, narik uang simpanan dari Himpunan Bank Milik Negara dan pindah ke bank swasta,” ucap akun @Y_Radia***.

    “Bukannya enggak mengerti sama konsep Danantara, cuma meminimalisir worst case saja. Toh, enggak ada yang tahu Danantara ke depannya bakal berhasil apa enggak kerjaannya…” kata akun @tersepo***.

    “Mungkin setelah selesai, semua saldo (bank BUMN) saya akan langsung pindah,” ujarnya menambahkan.

    Langsung Tarik Uang dan Saham

    Warganet lain, Larasati, ikut dalam seruan ini. Dia mengaku, langsung menarik uangnya dari bank BUMN setelah heboh rencana Danantara.

    “Khawatirannya awal-awal sih karena panik… jangan-jangan nanti dana yang aku simpan di bank BUMN itu nanti takutnya enggak aman,” tuturnya.

    “Terus kan, jadi aku langsung tarik duluan karena panik,” ucap Larasati menambahkan.

    Sejak isu Danantara mulai heboh di X pada akhir pekan lalu, dia tanpa pikir lama menarik uangnya dari dua bank pelat merah. Uang tersebut dipecah untuk membeli emas, dan ditabung di bank swasta.

    Bukan hanya itu, Larasati mengaku menjual saham di perusahaan-perusahaan pelat merah.

    “Saham-saham bank BUMN juga akhirnya aku jual-jualin juga,” ujarnya.

    Buruknya Komunikasi Pemerintah

    Dosen FEB Unpad, Prof. Bayu Kharisma menilai Danantara sebenarnya memiliki tujuan yang baik. Namun, tampaknya komunikasi buruk pemerintah menjadi penyebab munculnya seruan tarik uang dari bank BUMN tersebut.

    “karena komunikasinya yang tidak begitu baik, maka orang itu yang terjadi adalah seperti krisis 98, ketakutan. Karena informasinya simpang siur,” ucapnya dalam acara diskusi ekonomi IWEB Vol. 4 pada Kamis 20 Februari 2025.

    “(Masyarakat) ketakutan duitnya habis, ketakutan duitnya hilang, ketakutan macam-macam nah seperti itu. Karena memang kita tidak mendapatkan informasinya,” kata Bayu Kharisma menambahkan.

    Apalagi, dia menyoroti bagaimana pemerintah yang kerap tidak konsisten dalam menerapkan kebijakan. Ketika kebijakan itu viral dan ditentang rakyat, mereka membatalkannya, tetapi kemudian diterbitkan lagi.

    “Oleh karena itu, memang yang paling penting itu adalah planning dan komunikasi publik yang masih belum bisa lah, atau harus seperti diistilahkan itu adalah yang pandai itu komunikasi,” ujar Bayu Kharisma.

    Dia juga mengingatkan masyarakat bahwa Danantara dibentuk pemerintah untuk tujuan yang baik. Hal itu disampaikan, menanggapi adanya sejumlah orang yang menyamakan pembentukan Danantara dengan pemerintah mencari modal untuk ‘berjudi’ tapi ketika rugi tidak bisa disalahkan maupun bertanggungjawab.

    “Nah, kalau saya pribadi sih sebetulnya mungkin kemungkinan besar itu tidak tepat. Karena kan Danantara itu memang diharapkan untuk masyarakat banyak lah. Artinya bukan untuk kegiatan yang katakanlah ilegal atau ‘judi’ macam-macam lah gitu,” tutur Bayu Kharisma saat ditemui Pikiran-Rakyat.com setelah acara.

    “Saya yakin bahwa kebijakan danantara itu pasti untuk kebaikan masyarakat lah. Jadi bukan untuk hal-hal yang sifatnya pribadi atau hal-hal yang katakanlah yang melanggar atau menyimpang lah seperti itu. Nah karena itu, sepertinya tidak tepat nih itu kayak gitulah,” katanya menambahkan.

    Bayu Kharisma juga menanggapi penunjukkan Burhanuddin Abdullah Harahap sebagai ketua tim pakar Danantara. Padahal, dia pernah dipenjara lima tahun atas kasus korupsi aliran dana Bank Indonesia ke DPR sebesar Rp100 miliar.

    “Itu kan terkait dengan masalah seleksi orangnya. Nah, memang betul bahwa jejak digital atau sebelumnya itu kan sangat berpengaruh pula terhadap kepemimpinan nanti dia di sanalah gitu,” ujarnya.

    “Cuma saya yakin, optimis bahwa itu tidak akan terjadi lah untuk kegiatan yang negatif macam-macam lah. Jadi tergantung kepada nanti regulasinya seperti apa? Karena sekali lagi bahwa itu memang untuk masyarakat, untuk rakyat besar, maka tujuannya pasti akan baik,” ucap Bayu Kharisma menambahkan.

    Senada, Dosen FISIP Unpar, Kristian Widya Wicaksono juga menilai bahwa tujuan pembentukan Danantara sebenarnya baik. Namun, lagi-lagi masalah komunikasi pemerintah menjadi penyebab pemahaman masyarakat berbeda.

    “Kalau danantara tadi saya sepakat, tujuannya bagus, baik. Nah, ini bisa dimanfaatkan juga untuk kepentingan publik,” ucapnya.

    “Tapi kan komunikasinya ya lagi-lagi, peruntukannya, transparansinya. Nah, ini yang kita perlu bangun sih kalau menurut saya kedepan,” ujar Kristian Widya Wicaksono menambahkan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Yuk, Kenali 5 Tips Aman Pembayaran QRIS Agar Belanja Makin Nyaman!

    Yuk, Kenali 5 Tips Aman Pembayaran QRIS Agar Belanja Makin Nyaman!

    PIKIRAN RAKYAT – Di era digital yang serba cepat ini, metode pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) telah menjadi primadona. 

    Kemudahan dan kepraktisannya membuat banyak orang beralih menggunakan QRIS dalam berbagai transaksi, mulai dari belanja di warung kopi hingga pembayaran di pusat perbelanjaan besar. 

    Namun, seiring dengan meningkatnya popularitas QRIS, potensi risiko penipuan juga turut mengintai. 

    Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan menerapkan tips aman dalam menggunakan QRIS agar pengalaman berbelanja tetap nyaman dan terhindar dari kerugian. 

    1. Pastikan Keaslian Kode QRIS

    Langkah pertama dan terpenting adalah memastikan bahwa kode QRIS yang akan Sobat PR pindai adalah kode resmi dari merchant atau penjual. 

    Perhatikan dengan seksama tampilan kode QRIS. Kode QRIS yang asli biasanya tercetak jelas dan tidak buram. Hindari memindai kode QRIS yang ditempel secara mencurigakan atau ditutupi stiker lain. 

    Jika Sobat PR ragu, jangan ragu untuk bertanya langsung kepada penjual mengenai keaslian kode QRIS tersebut.

    2. Periksa Identitas Merchant dan Nominal Pembayaran

    Sebelum mengonfirmasi pembayaran, selalu periksa identitas merchant yang tertera pada aplikasi pembayaran Sobat PR. 

    Pastikan nama merchant sesuai dengan tempat Sobat PR berbelanja. Selain itu, periksa juga nominal pembayaran yang muncul di layar. Jika ada perbedaan atau kejanggalan, segera batalkan transaksi dan laporkan kepada pihak terkait.

    3. Gunakan Aplikasi Pembayaran yang Terpercaya

    Pilihlah aplikasi pembayaran yang terdaftar dan diawasi oleh Bank Indonesia. Aplikasi-aplikasi ini biasanya memiliki fitur keamanan yang lebih baik dan perlindungan terhadap penipuan. 

    Hindari menggunakan aplikasi pembayaran yang tidak jelas asal-usulnya atau yang menawarkan promo-promo yang terlalu menggiurkan.

    4. Jaga Kerahasiaan Informasi Pribadi

    Jangan pernah memberikan informasi pribadi seperti PIN, password, atau kode OTP kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku dari merchant atau penyedia layanan pembayaran. Pihak yang sah tidak akan pernah meminta informasi sensitif tersebut.

    5. Aktifkan Notifikasi Transaksi

    Aktifkan fitur notifikasi transaksi pada aplikasi pembayaran Sobat PR. Dengan demikian, Sobat PR akan menerima pemberitahuan setiap kali terjadi transaksi menggunakan akun Sobat PR. 

    Segera laporkan jika ada transaksi yang mencurigakan atau tidak dikenali.

    Dengan menerapkan 5 tips aman ini, Sobat PR dapat menikmati kemudahan dan kepraktisan pembayaran QRIS tanpa rasa khawatir. 

    Selalu waspada dan berhati-hati dalam setiap transaksi untuk melindungi diri Sobat PR dari potensi penipuan. 

    Ingat, keamanan adalah tanggung jawab bersama. Mari jadikan transaksi QRIS sebagai pengalaman berbelanja yang aman dan nyaman!.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Penjualan Mobil di Indonesia Tahun Ini Diprediksi Tak Tembus 1 Juta Unit

    Penjualan Mobil di Indonesia Tahun Ini Diprediksi Tak Tembus 1 Juta Unit

    Jakarta

    Penjualan mobil di Indonesia tahun ini diprediksi tak menyentuh 1 juta unit lagi. Bahkan, ada kemungkinan, angkanya lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Kok bisa, ya?

    Joshua Pardede selaku Pengamat Ekonomi Senior mengatakan, penjualan mobil di Indonesia masih akan berat selama 2025. Bahkan, jangankan 1 juta unit, menyentuh 900 ribu unit saja rasa-rasanya sangat berat.

    “Setidaknya kami proyeksikan untuk penjualan mobil tahun ini masih berada di bawah 900 ribu unit,” ujar Joshua pada dialog otomotif yang digelar di pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2025.

    Pameran mobil IIMS 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Menurut Joshua, ada sejumlah faktor yang membuat penjualan masih akan lesu tahun ini. Selain kelas menengah yang makin berkurang, harga kendaraan juga makin tak terjangkau.

    “Kita harus jujur ya dengan kondisi sekarang, kelas menengah turun dan assessment Gaikindo soal harga mobil terus meningkat, kalau nggak ada dorongan cepat dari sisi masyarakatnya, tentu berat mencapai 1 juta unit,” ungkapnya.

    Lebih jauh, Joshua menjelaskan, mayoritas kelas menengah di Indonesia saat ini hanya mampu membeli sepeda motor atau mobil bekas. Sebab, di tengah kondisi ekonomi yang sekarang, mereka lebih ketat melakukan hitung-hitungan.

    Booth Mitsubishi di pameran otomotif IIMS 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Dia berharap, selama 2025, tak ada kenaikan harga mobil lagi. Selain itu, ada stimulus tambahan dari pemerintah agar daya beli masyarakat kembali pulih.

    “Kita juga menunggu arah suku bunga, karena pembiayaan kan penting untuk pembelian mobil baru, Kalau sekiranya kondisi global mendukung sehingga suku bunga BI secara net-nya turun, harapannya ini bisa membuat kemampuan pembiayaan meningkat,” kata dia.

    (sfn/lua)

  • Seberapa urgen Danantara bagi Indonesia?

    Seberapa urgen Danantara bagi Indonesia?

    Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Jl.RP. Soeroso, Menteng, Jakarta. ANTARA/Muhammad Heriyanto/am.

    Seberapa urgen Danantara bagi Indonesia?
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 23 Februari 2025 – 10:39 WIB

    Elshinta.com – Pertanyaan tentang urgensi menjadi semakin relevan bagi Danantara mengingat posisinya yang kian menjadi perhatian publik.

    Pemerintahan Prabowo sendiri telah menegaskan bahwa Danantara merupakan jawaban dan langkah konkret bagi Indonesia untuk bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen dan membumihanguskan kemiskinan ekstrem hingga nol persen.

    Kajian Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) meneguhkan pendapat bahwa dengan Danantara, program hilirisasi yang sebelumya sangat bergantung pada realisasi investasi asing, nantinya tidak lagi bergantung pada investasi asing.

    Sebagaimana data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dilansir CEIC bahwa saat ini sektor hilirisasi menjadi kontributor utama dalam peningkatan investasi asing.

    Selain memang di balik nama Danantara (Daya Anagata Nusantara) tersimpan ambisi besar untuk dapat mengelola investasi dan aset negara dengan lebih efektif, entitas ini pun digadang-gadang sebagai kunci utama transformasi ekonomi, mengurangi ketergantungan pada utang dan menjadikan kekayaan nasional bekerja lebih cerdas.

    Namun, dari pertama kali wacana ini beredar hingga menjelang peresmian, sorotan publik tak surut. Masyarakat bertanya-tanya, benarkah ini solusi? Ataukah hanya kemasan baru dari model lama yang berpotensi gagal di tangan para penguasa?

    Indonesia sudah lama mengandalkan ekspor bahan mentah sebagai tulang punggung ekonomi. Akibatnya, ketika harga komoditas global turun, neraca transaksi berjalan ikut terpuruk.

    Data BPS dan BI menunjukkan pada 2013, defisit transaksi berjalan mencapai -3,2 persen dari PDB, lebih buruk dibandingkan India (-1,7 persen) dan hampir setara dengan Brasil (-3,6 persen). Tekanan semacam ini bukan hal baru, tapi pemerintah kini berusaha membalikkan keadaan melalui hilirisasi.

    Konsepnya sederhana, jangan sekadar mengekspor bijih nikel, tapi olah dulu jadi baterai litium dan kendaraan listrik. Jangan jual mentah bauksit, tapi kembangkan hingga jadi panel surya dan komponen otomotif.

    Langkah ini mulai menunjukkan hasil. Sejak 2001 hingga 2022, ekspor produk nikel Indonesia meningkat dari 2 persen menjadi 12 persen dari total ekspor nasional. Ini bukan sekadar angka, tapi bukti bahwa nilai tambah memberikan dampak konkret.

    Morowali, misalnya, yang dulunya hanya dikenal lewat deretan kapal pengangkut bijih nikel, kini mencatat pertumbuhan ekonomi hingga 38,63 persen setelah industri pengolahan tumbuh.

    Halmahera Tengah mengalami lonjakan lebih drastis, dari 5,18 persen (2004-2018) menjadi 75,61 persen dalam kurun waktu 2019-2022.

    Di sinilah Danantara masuk sebagai pemain utama. Badan ini dibentuk untuk mengelola aset dan investasi negara sehingga proses hilirisasi tidak lagi bergantung pada modal asing.

    Idealnya, ia akan menjadi katalis bagi industri bernilai tambah tinggi, membuka lapangan kerja baru, serta mendorong inovasi teknologi di dalam negeri.

    Jika berhasil, Indonesia bisa keluar dari jebakan ekonomi berbasis komoditas dan benar-benar menjadi pemain global dalam sektor manufaktur.

    Soal Pengawasan

    Namun, ada alasan mengapa publik untuk skeptis. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah soal pengawasan.

    Siapa yang akan memastikan Danantara tidak terseret dalam pusaran korupsi? Kasus 1Malaysia Development Berhad (1MDB) di Malaysia menjadi pengingat betapa rentannya dana investasi negara terhadap penyalahgunaan.

    Awalnya dimaksudkan sebagai motor pembangunan, 1MDB justru menjadi skandal keuangan terbesar di dunia, menggerus kepercayaan publik dan mengguncang ekonomi negeri jiran. Indonesia, dengan rekam jejak yang tak kalah berliku, jelas harus belajar dari kegagalan tersebut.

    Masalah lainnya ada di struktur kepengurusan. Beberapa nama yang dikaitkan dengan Danantara menimbulkan pertanyaan besar tentang kredibilitas lembaga ini.

    Bahkan ada pernyataan dari Presiden Prabowo sendiri bahwa para mantan presiden dan pemimpin ormas keagamaan akan dilibatkan dalam pengawasannya. Jika benar, ini bisa menjadi preseden yang mengkhawatirkan terkait netralitas dan independensi badan tersebut.

    Guru Besar Universitas Indonesia (UI) sekaligus pengamat pasar modal Budi Frensidy menyarankan untuk menyerahkan pengelolaan Danantara sepenuhnya kepada para profesional yang berintegritas dan berkomitmen tinggi, serta tidak terafiliasi dengan kepentingan politik ataupun kelompok tertentu.

    “Sepenuhnya serahkan ke para profesional yang berintegritas dan berkomitmen tinggi, serta tidak terafiliasi dengan partai politik dan kelompok tertentu,” ujar Budi.

    Sebagaimana harapan dari Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira yang menginginkan Danantara pengelolaannya harus profesional dan transparan dengan pengurus di dalamnya harus bebas dari intervensi politik maupun kepentingan bisnis tertentu.

    Kepemimpinan Danantara harus dipegang oleh individu yang memiliki rekam jejak bersih dan profesionalisme tinggi, tidak memiliki konflik kepentingan, serta benar-benar berdedikasi untuk kepentingan nasional.

    Anggawira pun menyatakan pengelolaan aset negara dalam skala besar seperti yang akan dilakukan Danantara memerlukan pengurus yang memiliki keahlian luas di bidang investasi dan manajemen aset.

    Belum usai polemik soal pengurus, perspektif lain soal sumber pendanaan muncul. Pemerintah dikabarkan akan mengalokasikan dana hasil efisiensi anggaran tahun ini untuk membiayai Danantara.

    Angka yang beredar mencapai ratusan triliun rupiah, dana yang bisa saja digunakan untuk memperbaiki layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan. Apakah langkah ini bijak?

    Beberapa ekonom berpendapat bahwa sebelum menggelontorkan dana sebesar itu, pemerintah seharusnya lebih dulu menutup defisit APBN atau setidaknya memastikan skema investasi Danantara tidak mengorbankan kepentingan publik.

    Peluang Berhasil

    Meski begitu, Danantara tetap punya peluang untuk sukses, asalkan dikelola dengan prinsip yang benar.

    Pemerintah perlu menetapkan mekanisme pengawasan yang ketat dan independen. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus diberi akses penuh untuk mengaudit seluruh transaksi dan melaporkan temuan mereka kepada publik.

    Selain itu, audit oleh lembaga independen internasional bisa menjadi langkah tambahan untuk memastikan standar pengelolaan dana tetap transparan.

    Keberhasilan juga bergantung pada siapa yang diberi tanggung jawab menjalankan Danantara. Penempatan orang-orang yang punya rekam jejak buruk dalam pengelolaan keuangan negara hanya akan mengundang skeptisisme dan meruntuhkan kepercayaan sejak awal.

    Pemerintah seharusnya menggandeng profesional berintegritas dari sektor swasta yang memiliki pengalaman dalam mengelola dana investasi dalam skala besar, baik di dalam maupun luar negeri.

    Selain itu, transparansi dalam pengambilan keputusan menjadi mutlak. Setiap investasi yang dilakukan Danantara harus diumumkan secara terbuka dan berbasis kajian ekonomi yang kuat.

    Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman menekankan pentingnya menjaga transparansi untuk meningkatkan daya saing Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    Tantangan utama yang harus dihadapi adalah potensi benturan kepentingan, intervensi politik, dan moral hazard dalam pengelolaan. Tanpa transparansi, Danantara bisa berubah menjadi beban negara, bukan solusi.

    Tanpa transparansi, Danantara justru bisa menjadi alat monopoli atau rent-seeking yang akan merugikan BUMN baik jangka pendek maupun dalam jangka panjang,

    Investasi harus difokuskan pada sektor-sektor strategis yang benar-benar berkontribusi pada perekonomian nasional, bukan sekadar menguntungkan kelompok tertentu.

    Kemudian, keterlibatan masyarakat dan media dalam mengawasi kebijakan Danantara harus diperkuat.

    Dengan akses informasi yang luas, publik dapat mengawasi potensi penyimpangan dan memastikan kebijakan investasi yang diambil benar-benar menguntungkan negara, bukan segelintir elite.

    Jika ini bisa dilakukan, maka Danantara bukan hanya menjadi lembaga investasi negara, tetapi juga simbol transparansi dan keberlanjutan ekonomi Indonesia.

    Proyeksi ke depan menunjukkan bahwa Danantara bisa menjadi salah satu instrumen keuangan paling berpengaruh di Indonesia. Namun, semua tergantung pada eksekusi.

    Jika pengawasannya lemah, tidak mustahil Danantara hanya akan menjadi 1MDB versi Indonesia, sebuah lubang hitam bagi uang negara.

    Namun, jika dikelola dengan benar, ia bisa menjadi pilar utama ekonomi nasional, membawa Indonesia menuju kemandirian finansial dan daya saing global yang lebih kuat.

    Sumber : Antara

  • Investor Borong SBN, Modal Asing Rp7,58 Triliun Masuk RI Pekan Ini

    Investor Borong SBN, Modal Asing Rp7,58 Triliun Masuk RI Pekan Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia mencatat Rp7,58 triliun modal asing masuk ke pasar keuangan Tanah Air selama pekan ini atau 17—20 Februari 2025. Surat Berharga Negara alias SBN menjadi instrumen yang diborong investor asing.

    Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso memerinci bahwa sebenarnya ada aliran modal asing keluar dari pasar saham. Kendati demikian, lebih banyak jumlah pembelian investor asing di pasar SBN dan sekuritas rupiah BI (SRBI).

    “Berdasarkan data transaksi 17—20 Februari 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp7,58 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp0,46 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp6,96 triliun di pasar SBN, dan Rp1,08 triliun di SRBI,” Ramdan dalam keterangannya, dikutip Minggu (23/2/2025).

    Sementara itu, selama tahun ini atau 1 Januari—20 Februari 2025, tercatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp14,48 triliun.

    Perinciannya, jual neto sebesar Rp7,74 triliun di pasar saham, beli neto Rp18,99 triliun di pasar SBN, dan beli neto Rp3,23 triliun di SRBI.

    Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun tercatat di angka 69,66 basis poin (bps) per 20 Februari, menurun dibandingkan 68,97 bps pada 14 Februari.

    Di sisi lain, tingkat imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun tercatat turun ke 6,75% pada Jumat (21/2/2025), dari level 6,78% pada Kamis (20/2/2025).

    Sementara itu, nilai tukar rupiah tercatat dibuka sedikit menguat ke posisi Rp16.280 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (21/2/2025), dari posisi Rp16.325 per dolar AS pada penutupan Kamis (20/2/2025).

    “Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” tutup Denny.

    Jika dibandingkan dengan pekan lalu maka perkembangan pasar keuangan Indonesia pekan ini jauh lebih baik. Pada periode 10—13 Januari 2025, BI mencatat modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia mencapai Rp9,61 triliun. 

    Saat itu, investor asing beli neto Rp2,42 triliun di pasar saham, jual neto Rp2,51 triliun di pasar SBN, dan jual neto Rp4,68 triliun SRBI.

  • Viral Ajakan Tarik Dana Massal dari Bank BUMN, BNI Buka Suara

    Viral Ajakan Tarik Dana Massal dari Bank BUMN, BNI Buka Suara

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI buka suara tentang ajakan tarik dana massal dari bank badan usaha milik negara (BUMN).

    Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir pada isu ini.

    Pihaknya menjamin fundamental keuangan tetap solid di tengah tantangan global serta kondisi keketatan likuiditas di industri perbankan.

    “Kami berkomitmen untuk mengedepankan prinsip tata kelola yang baik atau good corporate governance,” ucap Okki seperti dikutip dari Antara.

    Pertumbuhan Tabungan

    Pencapaian kinerja 2024 menjadi landasan yang memperkuat komitmen BNI guna terus berinovasi dan meningkatkan layanan perbankan pada seluruh masyarakat Indonesia, di dalam dan luar negeri.

    “Operasional bisnis BNI diawasi ketat oleh regulator yakni Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan BNI merupakan peserta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),” lanjutnya.

    BNI mencatat pertumbuhan tabungan 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) terutama pada semester ke-2 usai diluncurkannya aplikasi wondr by BNI sepanjang 2024.

    Porsi CASA terhadap total dana pihak ketiga (DPK) mampu dijaga pada kisaran antara 70 persen.

    Pencapaian Sepanjang 2024

    BNI berhasil menjaga kualitas aset yang tercermin dari rasio non-performing loan (NPL) yang mencatat perbaikan dari 2,1 persen menjadi 2 persen sampai akhir Desember 2024.

    Fungsi intermediasi tercermin dari pertumbuhan kredit sebesar 11,6 persen yoy. Total aset BNI meningkat 4 persen yoy menjadi Rp1.129,8 triliun.

    Laba bank BUMN tersebut tetap tumbuh dari Rp20,9 triliun menjadi Rp21,5 triliun dari sisi profitabilitas.

    “Berdasarkan pencapaian di sepanjang 2024, BNI akan terus menjaga kinerja yang berkelanjutan, melanjutkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi, serta memberikan pelayanan perbankan yang optimal untuk kebutuhan masyarakat Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri,” lanjutnya.

    Pendapatan nonbunga atau non interest income tumbuh 11,9 persen yoy, pendapatan bunga bersih atau net interest income Rp40,5 triliun.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News