Kementrian Lembaga: BI

  • Cara Bayar QRIS Tanpa Scan Kode QR dan Daftar Aplikasinya

    Cara Bayar QRIS Tanpa Scan Kode QR dan Daftar Aplikasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia baru merilis fitur terbaru QRIS yaitu pembayaran dengan menyentuhkan HP tanpa harus melakukan scan pakai kamera HP. Proses pembayaran menggunakan fitur ini diklaim jauh lebih cepat.

    Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) berbasis Near Field Communication (NFC) yang disebut QRIS Tap resmi digunakan sebagai sistem pembayaran.
    Tak hanya untuk transaksi di moda transportasi layanan umum, Rumah Sakit (RS) dan Universitas, QRIS Tap dapat dilakukan untuk melakukan pembayaran tiket parkir mal.

    Menurut, Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengklaim penggunaan untuk QRIS Tap lebih cepat dalam melakukan transaksi.

    “Sangat mudah cepat dan andal. Tapi jangan lupa isi saldonya kalau nggak diisi ditempel-tempel juga nggak akan bisa,” ujar Filianingsih, dikutip, Minggu (16/3/2025).

    QRIS Tap pun sudah bekerja sama dengan 15 Penyedia Jasa Pembayaran. Mulai dari bank Himbara, bank swasta, hingga aplikasi digital payment seperti Gopay, Shopee Pay, dan Dana.

    Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono sebelumnya menjelaskan penggunaan QRIS Tap akan jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan QRIS dengan cara melakukan scan barcode. Bahkan kecepatan penggunaan QRIS Tap bisa mencapai 0,3 detik.

    “So far uji coba kita bisa sampai 0,3 detik. Dibandingkan dengan UE chip based yang hanya gampangnya membaca di reader dengan chip based itu 4-5 detik, hampir berapa persen lebih cepat. Sangat cepat kalau digunakan di transportasi, mengurangi antrian,” ujarnya.

    QRIS Tap atau QRIS Tanpa Pindai adalah layanan pembayaran yang menggabungkan teknologi QRIS Consumer Presented Mode (CPM) dengan NFC. Teknologi ini, menggunakan jaringan nirkabel jarak dekat yang menggunakan gelombang radio.

    Dengan NFC, masyarakat tak perlu memindai atau scan barcode QRIS untuk melakukan pembayaran. Yakni hanya perlu melakukan ‘tap’ melalui aplikasi mobile banking.

    “NFC ini bisa dikatakan yang dibaca adalah radio frekuensinya, bukan membaca melalui kamera. Ini yang bisa mendorong kecepatan dalam transaksi penggunaan QRIS,” ujar Dicky dalam konferensi pers.

    Cara penggunaan QRIS Tap

    Berikut adalah langkah menggunakan QRIS untuk pembayaran tanpa harus melakukan scan kode QR:

    Buka aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya
    Pilih fitur QRIS Tap
    Pilih sumber dana
    Input pin transaksi
    Dekatkan layar smartphone ke terminal contactless di merchant

    Daftar aplikasi QRIS Tap

    QRIS Tap sendiri juga disebut sebagai QRIS Tanpa Pindai. Penggunaannya cukup berbeda dengan QRIS yang biasanya kita kenal selama ini.

    Bukan lagi dipindai menggunakan kamera, transaksi dengan QRIS Tap bisa dilakukan dengan tinggal meletakkan ponsel ke dekat terminal di merchant.

    Untuk saat ini, layanan QRIS Tap sudah bekerja sama dengan 15 Penyedia Jasa Pembayaran (PJP). Berikut daftarnya:

    PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)
    PT Bank Mega
    PT Bank CIMB Niaga
    PT Bank Mandiri
    PT Bank Negara Indonesia (BNI)
    PT Bank Central Asia (BCA)
    PT Bank DKI
    PT Bank Permata
    PT Bank Sinarmas
    PT Bank BPD Bali
    PT Bank NationalNobu
    Gopay
    ShopeePay
    Dana
    Netzme

    Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono menjelaskan perlu ada penyesuaian bagi seluruh PJP mengubah NFC yang sudah ada agar mampu membaca QRIS Tap.

    “Reader yang ada itu sekarang 1.081.543 itu kemampuan untuk membaca NFC nya harus di adjust supaya bisa membaca NFC nya QRIS Tap,” ujar Dicky dalam konferensi pers, Jumat (14/3/2025).

    (dem/dem)

  • Utang Luar Negeri RI Naik Jadi US$ 427,5 Miliar pada Januari 2025

    Utang Luar Negeri RI Naik Jadi US$ 427,5 Miliar pada Januari 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa utang luar negeri (ULN) Indonesia mencapai US$ 427,5 miliar pada Januari 2025, meningkat 5,1% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan Desember 2024, yang mencatat kenaikan 4,2%. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh utang sektor publik, baik dari pemerintah maupun bank sentral.

    Kepala Departemen Komunikasi B  Ramdan Denny Prakoso menyebut, struktur utang luar negeri  Indonesia tetap sehat berkat penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

    “Rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) tercatat turun menjadi 30,3% pada Januari 2025 dari 30,5% pada Desember 2024. Selain itu, mayoritas ULN Indonesia masih didominasi oleh utang jangka panjang, dengan proporsi mencapai 84,7% dari total ULN,” ucapnya pada Senin (17/3/2025).

    BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan ULN guna memastikan struktur utang tetap sehat serta mengoptimalkan pemanfaatannya untuk pembiayaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

    Ramdan menegaskan bahwa upaya ini dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian. Pada Januari 2025, posisi utang luar negeri  pemerintah mencapai US$ 204,8 miliar, tumbuh 5,3% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat pertumbuhan 3,3%.

    Kenaikan ini dipengaruhi oleh meningkatnya aliran modal asing ke dalam Surat Berharga Negara (SBN) internasional, mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. Utang luar negeri pemerintah terus dikelola secara hati-hati dan efisien untuk mendukung berbagai sektor prioritas, termasuk kesehatan, pendidikan, pertahanan, konstruksi, serta jasa keuangan dan asuransi.

    Sementara itu, utang luar negeri swasta pada Januari 2025 tercatat sebesar US$ 194,4 miliar, mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,7% secara tahunan, sama seperti bulan sebelumnya.

    Pelemahan ini terutama disebabkan oleh penurunan ULN di sektor lembaga keuangan, yang mengalami kontraksi lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya. Dari sisi sektor ekonomi, ULN swasta terbesar masih berasal dari industri pengolahan, jasa keuangan, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian.

    Meskipun mengalami kontraksi, utang luar negeri swasta masih didominasi oleh utang jangka panjang, dengan pangsa mencapai 76,6% dari total ULN swasta.

    Dengan kondisi tersebut, BI memastikan bahwa utang luar negeri  Indonesia tetap terkendali dan terus dipantau agar tidak menimbulkan risiko terhadap stabilitas ekonomi nasional.

  • Kuota Habis, Kapan Tukar Uang Baru pintar.bi.go.id Dibuka Lagi?

    Kuota Habis, Kapan Tukar Uang Baru pintar.bi.go.id Dibuka Lagi?

    PIKIRAN RAKYAT – Antusiasme masyarakat untuk menukarkan uang baru melalui situs pintar.bi.go.id menjelang Lebaran sangat tinggi. Hal ini menyebabkan kuota penukaran uang baru di beberapa periode sebelumnya cepat habis.

    Namun, jangan khawatir, Bank Indonesia (BI) telah menjadwalkan pembukaan kuota penukaran uang baru periode berikutnya.

    Batasan Penukaran

    Penting untuk diperhatikan bahwa BI menerapkan batasan jumlah uang yang dapat ditukarkan dalam satu kali pemesanan. Setiap individu diperbolehkan menukar maksimal Rp4,3 juta.

    Rincian batasan penukaran adalah sebagai berikut:

    – Uang pecahan Rp50.000: 30 lembar.

    – Uang pecahan Rp20.000: 25 lembar.

    – Uang pecahan Rp10.000: 100 lembar.

    – Uang pecahan Rp5.000: 200 lembar.

    – Uang pecahan Rp2.000: 100 lembar.

    Pastikan untuk mengikuti batasan ini agar proses penukaran berjalan lancar.

    Periode IV

    Berdasarkan informasi yang tersedia, periode IV penukaran uang baru akan dibuka dengan jadwal sebagai berikut:

    Pemesanan dibuka: 23 Maret 2025.

    Penukaran uang: 24-27 Maret 2025.

    Oleh karena itu, bagi masyarakat yang belum mendapatkan kesempatan menukarkan uang baru, diharapkan untuk mencatat tanggal-tanggal tersebut dan bersiap untuk melakukan pemesanan tepat waktu.

    Situs pintar.bi.go.id sempat mengalami kendala akses pada 16 Maret 2025 usai dibuka pada pukul 09.00 WIB, namun kini sudah dapat diakses.

    Tips Sukses Penukaran Uang Baru

    1. Akses situs pintar.bi.go.id tepat waktu saat pendaftaran dibuka.

    2. Siapkan dokumen yang diperlukan (KTP, nomor telepon, email) sebelum mendaftar.

    3. Gunakan koneksi internet yang stabil saat mendaftar.

    4. Ikuti instruksi yang diberikan di situs pintar.bi.go.id dengan seksama.

    Informasi Tambahan

    BI terus berupaya meningkatkan kapasitas dan stabilitas situs pintar.bi.go.id. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi resmi dari BI melalui situs web dan media sosial resmi.

    Masyarakat dapat menghubungi call center BI, melalui media sosial resmi hingga layanan pesan singkat jika mengalami kendala saat melakukan pendaftaran online.

    Jangan lewatkan kesempatan menukarkan uang baru di periode IV! Semoga mudik Lebaran Anda lancar dan penuh berkah.

    Disclaimer: Jadwal dan kuota dapat berubah sewaktu-waktu. Selalu ikuti informasi resmi dari Bank Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tips Hemat dan Smart Money Management Buat Gen Z dan Milenial

    Tips Hemat dan Smart Money Management Buat Gen Z dan Milenial

    JAKARTA – Di tengah dinamika ekonomi saat ini, mengelola keuangan pribadi terutama bagi gen Z dan milenial sangatlah penting. Banyak dari kita yang mungkin kesulitan untuk mengatur pengeluaran untuk sekadar kebutuhan sehari-hari dan rencana investasi untuk masa depan. Gaya hidup yang serba online dan keinginan untuk tetap update dengan tren terbaru membuat kita lupa untuk mengatur keuangan dengan lebih terencana.

    Padahal jika mengatur keuangan dengan cerdas, kita tidak hanya bisa menabung lebih banyak, tetapi juga punya kesempatan untuk berinvestasi. Dalam artikel ini kita akan membahas beberapa tips hemat dan smart money management yang dapat dipraktikkan. Mulai dari mengatur anggaran sehari-hari hingga memanfaatkan solusi finansial modern.

    1. Buat Anggaran dan Catat Semua Pengeluaran

    Nah, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah dengan mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran. Buatlah daftar pengeluaran rutin keseharian Anda seperti biaya transportasi, langganan streaming, hingga makan di luar.

    Dengan membuat pos-pos anggaran, Anda jadi tahu anggaran mana yang bisa dipotong atau dikurangi agar dana tersebut bisa dialokasikan untuk tabungan dan investasi. Anggaran ini menjadi landasan keuangan Anda sebelum perencanaan finansial jangka panjang.

    2. Gunakan Aplikasi Keuangan untuk Mengelola Transaksi

    Banyak aplikasi keuangan yang dapat membantu Anda memantau pengeluaran Anda di era digital saat ini. Aplikasi ini tidak hanya memantau pengeluaran tetapi juga memberikan informasi tentang kebiasaan belanja Anda, sehingga dapat membuat anggaran pengeluaran Anda lebih cermat dan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menabung atau berinvestasi.

    3. Pertimbangan Opsi Pembiayaan untuk Kebutuhan Mendesak

    Ketika dana yang Anda miliki tidak cukup, mungkin ini saat yang tepat bagi Anda untuk memanfaatkan pinjaman modern. Jika Anda tidak memiliki aset berharga yang bisa menjadi jaminan kepada bank, jangan risau. Anda bisa memilih opsi pinjaman bank tanpa jaminan.

    Tak hanya itu, kini banyak bank yang menawarkan pengajuan pinjaman melalui aplikasi atau dengan kata lain pinjaman bank online. Selain prosesnya yang cepat dan mudah, prosedur yang diberikan juga cenderung lebih sederhana jadi bisa memudahkan dalam proses pencairan. Sebaiknya Anda membaca dengan saksama syarat dan ketentuan yang berlaku dari lembaga keuangan sebelum memutuskan.

    4. Bandingkan Penawaran secara Online

    Sebelum mengambil keputusan untuk mengajukan pinjaman, Anda perlu dengan cermat membandingkan produk pinjaman bank tanpa jaminan. Dengan membandingkan suku bunga, tenor, dan juga biaya administrasi, hal ini dapat membantu Anda dalam mengambil pinjaman yang benar-benar sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial Anda.

    Neo Pinjam, Solusi Layanan Pinjaman Bank dari neobank untuk Berbagai Kebutuhan Anda

    Bank Neo Commerce melalui aplikasi neobank menghadirkan solusi keuangan yang modern dan praktis. PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

    Dengan pendekatan digital yang canggih, salah satu layanan neobank yaitu Neo Pinjam memudahkan Anda untuk mendapatkan dana tanpa harus repot mengurus agunan. Layanan ini dirancang agar proses pengajuan pinjaman menjadi cepat dan efisien.

    Selain cepat dan efisien, pengajuan juga semakin praktis lagi karena nasabah bisa melakukannya melalui aplikasi neobank kapan saja dan di mana saja. Walaupun prosesnya mudah, setiap pengajuan tetap melalui evaluasi kelayakan sesuai prosedur yang berlaku.

    Ini berarti, sebelum Anda mengajukan pinjaman bank online ada baiknya untuk menilai secara meluruh kemampuan finansial, karena setiap peminjaman memiliki risikonya tersendiri. Neo pinjam menawarkan tenor dari 2 hingga 6 bulan dengan limit hingga Rp15 juta yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Instal aplikasi neobank sekarang dan mulai kelola keuangan Anda dengan lebih cerdas.

  • Ambisi Luhut di Balik Rencana Pembentukan Family Office

    Ambisi Luhut di Balik Rencana Pembentukan Family Office

    Bisnis.com, JAKARTA — Keinginan Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan untuk membentuk Family Office belum pudar. Dia yang sekarang menjabat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) bahkan sesumbar, pembentukan suaka pajak bagi para konglomerat itu sedang tahap finalisasi.

    Luhut dan Family Office memang tidak bisa dipisahkan. Ide untuk membentuk ‘skema investasi’ itu pertama kali terlontar dari mulut Luhut di akhir pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) 2024 lalu. Nantinya, para konglomerat yang mau menaruh uangnya di Indonesia akan dibuai oleh berbagai macam insentif. Pembebasan pajak salah satunya.

    Namun hasrat Luhut untuk membentuk Family Office itu tidak kunjung terealisasi. Kementerian Keuangan alias Kemenkeu menentangnya. Sejumlah sumber Bisnis, di lingkungan pemerintahan, bahkan pernah menyinggung mengenai risiko jatuhnya reputasi Indonesia. Apalagi sebelumnya, pemerintah juga pernah melakukan 2 kali pengampunan pajak alias tax amnesty. 

    Adapun Luhut dalam pernyataan terbarunya cukup optimistis bahwa Family Office segera terbentuk. Dia berharap tidak ada penolakan lagi. Pemerintah, kata Luhut, akan terus melakukan sejumlah perbaikan, termasuk melibatkan investor kakap asal Amerika Serikat (AS) Ray Dalio. Ray Dalio juga terlibat dalam proyek Danantara.

    “Kita harapkan ya dalam beberapa bulan ke depan, tinggal Presiden [Prabowo], karena Presiden sudah memberikan go ahead [persetujuan untuk lanjut]. Jadi secara teknis kita nanti laporkan ke Presiden, kalau Presiden perintah eksekusi ya kita eksekusi,” ujar Luhut, Rabu (12/3/2025) lalu.

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut B Pandjaitan./IstimewaPerbesar

    Bisnis mencatat bahwa Family Office sejatinya bukanlah gagasan baru dalam lanskap finansial global. Namun skema penarikan dana konglomerat itu, biasanya diterapkan oleh negara atau yurisdiksi yang memiliki reputasi sebagai suaka pajak. Singapura dan Hong Kong adalah dua di antaranya.

    Singapura dan Hong Kong telah memiliki reputasi sebagai pusat keuangan global. Investor atau keluarga konglomerat merasa aman menyimpan atau menginvestasikan uang mereka di negara tersebut. Dana atau investasi asing yang masuk ke Indonesia mayoritas juga berasal dari Singapura.

    Tahun 2024 lalu, ada sekitar 1.500 family office di Singapura dan sekitar 1.400 di Hong Kong. Kendati demikian, kebijakan-kebijakan ramah pajak tersebut, membuat Singapura maupun Hong Kong telah lama memiliki reputasi sebagai suaka pajak alias tax haven. Ada ratusan triliun harta milik warga negara Indonesia (WNI) yang disimpan di negeri Jiran tersebut, khususnya Singapura.

    Para buronan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia alias BLBI sebagian juga tercatat memiliki aset atau tempat tinggal di Singapura. Bisnis juga mencatat beberapa perusahaan asal Indonesia memiliki anak usaha di Singapura (sebagian omsetnya lebih tinggi dibanding induknya di Indonesia), yang diduga tujuannya untuk melakukan penghindaran pajak.

    Laporan Straits Times, satu dari sekian kasus pencucian uang senilai US$2,8 miliar, terindikasi terkait dengan family office yang telah diberikan insentif oleh Otoritas Moneter Singapura. 

    Sementara itu di Indonesia, kendati berangsur positif, tetapi reputasi pasar keuangan di Indonesia juga masih jauh panggang dari api dibandingkan dengan Singapura dan Hong Kong.

    Belum lagi, ada persoalan yang cukup pelik jika family office itu benar-benar terealisasi. Bagaimana pemerintah bisa menjamin jika harta atau uang milik keluarga crazy rich murni dari proses bisnis. Alih-alih mendatangkan modal,  uang atau harta yang ditempatkan atau dikelola family office di Indonesia itu berasal dari hasil kejahatan entah itu pengemplang pajak, korupsi, atau kejahatan keuangan lainnya.

    Sementara itu, Indonesia juga memiliki persoalan klasik tentang kepastian hukum. Penegakan hukum kerap menimbulkan ketidakpastian. Padahal, orang berinvestasi atau mau menempatkan uangnya butuh kepastian baik dari sisi regulasi dan kepastian hukum terkait aset-aset yang nantinya mereka akan simpan. 

    Pengalaman tax amnesty jilid 1, dimana hasilnya tidak terlalu berpengaruh terhadap struktur penerimaan pajak dan perekonomian secara umumnya, perlu menjadi warning bagi pemerintah. Jangan sampai family office mengulangi kesalahan tax amnesty jilid 1 yang yang direpatriasi masih sangat minim.

    Dilema Capital Outflow 

    Meski demikian, harus diakui bahwa investasi atau aliran modal ke dalam negeri sangat dibutuhkan di tengah tren melonjaknya aliran modal keluar selama tahun 2024 lalu.

    Berdasarkan catatan Bisnis, Singapura, Amerika Serikat, dan China menjadi tempat tujuan aliran uang asal Indonesia. Namun demikian, Singapura tetap menjadi tujuan utama kalau merujuk kepada data transaksi asal Indonesia selama 2024.

    Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan alias PPTAK mencatat bahwa jumlah transfer dana dari Indonesia ke Singapura mencapai Rp4.806,3 triliun selama tahun 2024. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain, salah satunya AS.

    Singapura./IlustrasiPerbesar

    Dalam catatan Bisnis, nilai transfer dana keluar dari Indonesa ke AS hanya di angka Rp1.447,9 triliun atau sebesar 30% dari nilai transfer dana ke Singapura. Sementara itu, jika menghitung angka transfer ke China, jumlahnya lebih kecil lagi.

    Data PPATK memaparkan bahwa transfer dana dari Indonesia ke China senilai Rp931,8 triliun. Nilai transfer tersebut hanya sebesar 19,3% dari nilai transfer dana RI ke Singapura. Adapun jika digabungkan, nilai transfer dana dari Indonesia ke 3 negara tersebut mencapai Rp7.186 triliun.

    Sementara itu, jika melihat timeline alias waktu transaksinya, lonjakan transfer dana dari Indonesia ke Singapura terjadi pada bulan April dan Mei 2024. Pada bulan April, nilai transfer dana ke negeri Singa mencapai Rp923,6 triliun. Angka ini melonjak lebih dari 373,6% dari bulan Maret 2024 yang tercatat sebesar Rp195 triliun.

    Pada bulan Mei 2024, lembaga intelijen keuangan merekam nilai transfer dana dari Indonesia ke Singapura bahkan menembus angka Rp1.792,5 triliun.

    Sejauh ini PPATK belum memaparkan secara terperinci mengenai anomali transaksi transfer dana dari Indonesia ke Singapura pada bulan tersebut.

    Risiko Pencucian Uang

    Secara terpisah, Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan family office rentan menjadi tempat pencucian uang.

    Orang yang menanamkan harta atau uang di family office, kata Bhima, memiliki banyak sekali layer investasi yang memang akan sulit dilacak oleh otoritas pajak. Selain di Singapura, Hong kong, dan London, mereka juga memiliki banyak sekali pembukaan kantor di negara suaka pajak.

    “Ada Gibraltar, British Virgin Island, kemudian ada di Panama. Nah, itu salah satu ciri Family Office. Memang mereka sangat rentan menjadi tempat pencucian uang.”

    Bhima khawatir jika program itu dipaksakan masuk ke Indonesia justru akan merusak reputasi sektor keuangan RI karena Indonesia dianggap melakukan race to the bottom.

    “Jadi race to the bottom ini adalah perlombaan ke dasar, dengan memberikan insentif perpajakan, kalau perlu bebas pajak ini seperti upaya desperate atau putus asa dalam menarik modal dari luar negeri untuk berinvestasi langsung.”

    Di sisi lain, family office kalaupun nantinya berhasil ditarik, sebagian besar asetnya berbentuk portofolio keuangan, bukan FDI atau Foreign Direct Investment.

    Menurutnya, para pemilik dana atau harta nantinya hanya bermain di surat utang, saham. Artinya, tidak berinvestasi secara langsung dalam membangun pabrik. Padahal, menurut Bhima, yang dibutuhkan sekarang ini justru menarik investasi masuk ke Indonesia dalam bentuk relokasi industri yang bersifat padat karya.

    Bhima menilai ada tujuan yang melenceng jauh dari upaya menarik investasi yang berkualitas. “Justru yang harus dikejar kerja sama perpajakan internasional, kemudian justru melakukan pajak bagi orang kaya atau wealth tax. Nah, itu yang harus dilakukan. Kalau ini [Family Office], kesannya seperti pengampunan pajak jilid 3 gitu ya berkedok family office.”

  • Awal Pekan, IHSG Dibuka Merah ke Level 6.510

    Awal Pekan, IHSG Dibuka Merah ke Level 6.510

    Jakarta

    Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini bergerak di zona merah. Pada perdagangan pagi ini, IHSG berada di level 6.500-an.

    Dikutip dari data RTI, Senin (17/3/2025) IHSG dibuka pada posisi 6.510,12 atau minus 5,5 poin (0,08%). Level tertinggi IHSG pagi ini 6.528,31 dan level terendah 6.483,45.

    Volume transaksi tercatat 2,65 miliar dengan turnover Rp 1,05 triliun. Frekuensi transaksi tercatat 110.452 kali. Ada 257 saham yang menguat dan 160 saham yang melemah serta 183 saham stagnan.

    Dalam sepekan terakhir IHSG melemah 1,35% dan minus 11% dalam tiga bulan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG melemah 10,04%.

    Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menjelaskan pada perdagangan kemarin, Jumat (14/3/2025) IHSG ditutup turun -1,98% atau -120,37 poin ke level 6.515. IHSG hari ini (17/3/2025) diprediksi bergerak mixed dalam range 6.400-6.600.

    Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG selama sepekan terkoreksi -1,81%. Sektor material dasar memimpin pelemahan -6,49%. Kekhawatiran akan resesi di sejumlah negara akibat iklim suku bunga tinggi mendorong penurunan harga komoditas, khususnya metal mining.

    Selama sepekan investor asing tercatat jual bersih di seluruh pasar ekuitas senilai Rp3,69 triliun. Sementara, realisasi pendapatan negara hingga akhir Februari 2025 tercatat Rp 316,9 triliun atau 10,5% dari target. Di sisi lain, belanja negara sebesar Rp 348,1 triliun atau 9,6% dari target.

    Alhasil, defisit sebesar Rp31,2 triliun atau 0,13% dari PDB. Target defisit APBN pemerintah di tahun 2025 mencapai 2,53%. Pelaku pasar khawatir terhadap stabilitas APBN di tengah tuntutan proyek strategis yang membebani postur APBN meskipun efisiensi telah dilakukan, termasuk pembiayaan awal Danantara. Adapun pekan ini, pelaku pasar menanti keputusan BI-Rate yang berpotensi tetap sama.

    Dari Mancanegara, Bursa Wall Street menguat di akhir pekan mengikuti pergerakan Bursa Hong Kong (HSI). Sementara, indeks saham berjangka AS (US Stock Futures) terkoreksi hari ini akibat ketidakpastian kebijakan tarif, serta menjelang FOMC The Fed pekan ini. The Fed berpotensi menahan suku bunga di level 4,25%-4,50% akibat kebijakan tarif Presiden Trump yang selalu berubah.

    Jika diakumulasi secara mingguan (weekly) indeks S&P 500 terkoreksi dalam 4 pekan beruntun, pekan lalu -2,27%. Dari Asia, Indeks HSI rebound di akhir pekan menyusul pernyataan PBoC untuk memberikan kebijakan lebih longgar. Pelaku pasar memproyeksikan PBoC akan memangkas suku bunga dan RRR pekan depan, setelah pemangkasan terakhirnya pada September tahun lalu.

    (kil/kil)

  • Alternatif Tukar Uang Baru Selain di pintar.bi.go.id, Ini Caranya

    Alternatif Tukar Uang Baru Selain di pintar.bi.go.id, Ini Caranya

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang Lebaran, kebutuhan akan uang baru meningkat pesat. Meskipun situs pintar.bi.go.id menjadi pilihan utama, ada alternatif lain yang bisa dimanfaatkan, yaitu melalui bank-bank umum seperti Mandiri, BCA, BNI, BRI, dan BSI. Berikut adalah panduan lengkapnya:

    Alternatif Penukaran di Bank Umum

    Keuntungan:

    – Akses lebih mudah, terutama bagi nasabah bank tersebut.

    – Proses yang aman dan terjamin.

    – Tidak ada potongan biaya.

    Hal yang Perlu Diperhatikan:

    – Ketersediaan uang baru di setiap bank mungkin berbeda.

    – Uang yang akan ditukarkan harus dalam kondisi baik, tidak rusak, dan tersusun rapi.

    – Siapkan dokumen yang diperlukan, seperti KTP, kartu ATM, dan buku tabungan.

    Langkah-langkah Penukaran di Bank

    1. Datangi kantor cabang bank terdekat. Sebaiknya datang lebih awal untuk menghindari antrean panjang.

    2. Temui petugas bank dan informasikan tujuan Anda untuk menukarkan uang baru. Petugas akan memberikan arahan mengenai prosedur yang berlaku.

    3. Ambil nomor antrean dan tunggu giliran Anda untuk dilayani oleh teller.

    4. Saat di teller, erahkan uang lama yang akan ditukarkan. Serahkan juga dokumen yang dipersiapkan.

    5. Teller akan memeriksa kondisi uang dan kelengkapan dokumen. Jika semua sesuai, teller akan memproses penukaran.

    6. Teller akan memberikan uang baru sesuai dengan pecahan nominal yang ditukarkan.

    Meskipun umumnya memerlukan KTP, kartu ATM, dan buku tabungan, setiap bank mungkin memiliki persyaratan yang berbeda. Sebaiknya hubungi bank yang bersangkutan untuk informasi lebih lanjut.

    Pastikan uang yang akan ditukarkan tidak menggunakan selotip, perekat, lakban, atau steples. Susun uang dengan rapi dan kelompokkan sesuai nominal agar memudahkan pemeriksaan.

    Disclaimer: Ketersediaan uang baru dapat berbeda di setiap bank. Persyaratan dan prosedur dapat berubah sewaktu-waktu. Selalu perbarui informasi dari sumber terpercaya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Nggak Cuma buat Transfer, BI Fast Juga Punya Fitur Request Payment Nih

    Nggak Cuma buat Transfer, BI Fast Juga Punya Fitur Request Payment Nih

    Jakarta

    Bulan Ramadan tak lepas dari agenda buka puasa bersama atau bukber bersama dengan keluarga besar hingga teman. Namun, terkadang ada momen di mana saat tagihan datang, ingin patungan di awal atau ada yang menalangi pembayaran terlebih dahulu.

    Biasanya, ada seseorang yang menawarkan agar memakai uangnya terlebih dahulu untuk membayar. Langkah ini diambil agar lebih mudah dan praktis saat di tempat bukber. Nah, bagi kamu yang berada di posisi ini, tidak perlu khawatir untuk menghitung dan menagih pembayaran kepada teman-temanmu.

    Saat ini, Bank Indonesia (BI) telah mempunyai layanan pembayaran atas dasar permintaan atau request for payment. Layanan ini menawarkan kemudahan bagi penerima dana untuk mengirimkan permintaan pembayaran kepada pengirim dana.

    Pertama, aktivasi request for payment. Melansir dari akun Instagram, @bank_indonesia, nasabah penerima dana maupun pengirim dana perlu melakukan aktivasi layanan request for payment melalui mobile banking, internet banking atau kanal bank atau non bank lainnya.

    Kedua, pengiriman tagihan. Selanjutnya nasabah penerima dana mengirimkan tagihan pada kanal bank atau non bank yang digunakan.

    Ketiga, pembayaran tagihan. Nasabah pengirim dana melakukan pembayaran tagihan pada kanal bank atau non bank yang digunakan. Keempat, setelah diproses BI-Fast nasabah penerima dana akan mendapatkan dana.

    Tidak hanya bisa digunakan untuk menagih uang patungan, layanan ini juga bisa digunakan untuk menagih invoice bisnis hingga tagihan pribadi ke teman atau keluarga. Adapun biaya transaksinya hanya dikenakan sebesar Rp 2.500 per transaksi yang dibebankan kepada nasabah pengiriman dana.

    (kil/kil)

  • Gubernur Pramono dorong Bank DKI implementasikan QRIS Tap NFC BI

    Gubernur Pramono dorong Bank DKI implementasikan QRIS Tap NFC BI

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Gubernur Pramono dorong Bank DKI implementasikan QRIS Tap NFC BI
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Minggu, 16 Maret 2025 – 19:47 WIB

    Elshinta.com – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mendorong peran aktif Bank DKI dalam mengimplementasikan Code Indonesian Standard Tanpa Pindai (QRIS Tap) yang tersedia diperangkat Near Field Communication (NFC) Bank Indonesia (BI) pada smartphone.

    Terlebih, hingga saat ini Kota Jakarta menjadi barometer bagi para pengguna NFC se-Indonesia. Lantaran dalam pemanfaatannya transaksi menggunakan NFC terbanyak di Jakarta.

    Hal itu dikatakan Gubernur Pramono saat menghadiri peluncuran QRIS Tap di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI) Bank DKI, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (14/3/2025).

    “Yang paling bahagia adalah Jakarta. Karena yang paling banyak memanfaatkan QRIS ini adalah Jakarta. Tadi sudah disampaikan oleh Bapak Gubernur (BI), kita bisa naik MRT dari Lebak Bulus ke Bundaran HI ini dengan menggunakan QRIS,” ujar Gubernur Pramono.

    Gubernur Pramono juga menginginkan seluruh transportasi umum dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bisa menerapkan hal serupa untuk ke depannya. Untuk mempermudah masyarakat saat melakukan transaksi pembayaran.

    “Nanti selanjutnya baik LRT, MRT bahkan mungkin JakLingko, UMKM dan sebagainya termasuk TransJakarta maupun Transjabodetabek bisa menggunakan QRIS. Untuk itu secara khusus kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Gubernur BI, Menteri Perhubungan atas peluncuran ini. Karena yang paling dibahagiakan adalah warga Jakarta yang paling banyak menggunakan,” kata Gubernur Pramono.

    “Tadi begitu saya turun masuk dengan Pak Gubernur BI dan Pak Menteri Perhubungan ternyata Jakarta, JakPreneur yang menaungi UMKM sudah siap dengan menggunakan QRIS,” sambung dia.

    Oleh sebab itu, Gubernur Pramono berharap peluncuran QRIS Tap akan mempermudah mobilitas masyarakat saat menggunakan transportasi umum, khususnya saat bekerja maupun di akhir pekan.

    “Sehingga dengan demikian saudara-saudara sekalian. Sekali lagi kami menyampaikan Terima kasih atas inisiasi Bapak Gubernur Bank Indonesia dan Bank Indonesia asosiasi, Bapak Menteri Perhubungan dan saudara-saudara sekalian,” tutup dia.

    Sekadar informasi, Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Adiwan Fahlan Aritenang, serta Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo.

    Selain itu, turut hadir pula jajaran direksi perwakilan dari berbagai institusi keuangan, transportasi, dan layanan publik, seperti MRT Jakarta, KCI, LRT Jakarta, LRT Jabodebek, TransJakarta, dan Perum Damri.

    Dalam kesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, melalui inovasi Qris Tap NFC ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi non tunai secara lebih cepat dan mudah dengan hanya menempelkan perangkatnya pada mesin pembayaran yang mendukung fitur NFC.

    “Sebagai tahap awal, QRIS Tap NFC diterapkan dalam proyek percontohan di sektor transportasi dan layanan publik. Kami berharap inovasi ini dapat semakin mempercepat inklusi keuangan di Indonesia serta mendukung ekosistem pembayaran digital yang lebih luas,” ujar Perry.

    Sebagai bagian dari perkenalan fitur QRIS Tap NFC pada seremoni peluncuran, para tamu undangan dan VIP melakukan live experience di berbagai moda transportasi, dengan pengalaman menggunakan QRIS Tap NFC di Stasiun MRT Bundaran HI Bank DKI untuk melakukan transaksi tap-in, dilanjutkan dengan perjalanan menuju Stasiun MRT Istora Mandiri, dan tap-out di lokasi tujuan. Selain itu, QRIS Tap NFC juga digunakan pada layanan RoyalTrans dan DAMRI, di mana peserta melakukan tap-in di halte GBK, melanjutkan perjalanan dan tap-out di Bank Indonesia.

    Sementara itu, di RSUD Tarakan, peserta dapat merasakan pengalaman menggunakan QRIS Tap NFC untuk pembayaran layanan kesehatan di kasir RSUD serta transaksi di merchant UMKM yang berada di kantin RSUD Tarakan.

    Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, menambahkan bahwa penerapan QRIS Tap NFC dalam JakOne Mobile merupakan bukti nyata komitmen Bank DKI dalam mendukung kebijakan Bank Indonesia serta sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal mendorong inklusi keuangan digital di Jakarta.

    Peluncuran QRIS Tap NFC merupakan langkah strategis Bank DKI dalam mendukung digitalisasi sistem pembayaran yang lebih cepat, praktis, dan inklusif. Dengan teknologi NFC yang terintegrasi dalam JakOne Mobile, kami memberikan solusi inovatif yang semakin memudahkan masyarakat dalam bertransaksi secara non tunai, baik untuk transportasi, ritel, maupun layanan publik,” ungkap Agus.

    Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menambahkan bahwa kehadiran QRIS Tap NFC di aplikasi JakOne Mobile menjadi bagian dari strategi Bank DKI dalam meningkatkan inklusi keuangan dan mendorong efisiensi sistem pembayaran.

    “Implementasi QRIS Tap NFC dalam JakOne Mobile tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam memperluas pembayaran digital di berbagai sektor. Bank DKI optimis bahwa kehadiran teknologi ini akan semakin memperkuat posisi Bank DKI sebagai mitra utama dalam ekosistem keuangan digital di Jakarta,” tutup Ari. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Viral Warga Ngeluh Tukar Uang Lebaran Pakai Pintar BI: Berasa War

    Viral Warga Ngeluh Tukar Uang Lebaran Pakai Pintar BI: Berasa War

    Jakarta, CNBC Indonesia — Bank Indonesia (BI) membuka program penukaran uang tunai baru untuk Lebaran 2025 melalui website Pintar BI. Warga RI yang hendak menukar uang baru bisa mendaftar dan mengecek jadwalnya di pintar.bi.go.id.

    BI menyediakan 4.000 lokasi dengan 1.200 lokasi dikelola BI untuk penukaran uang tersebut. Pengguna bisa mengunjungi mobil kas keliling untuk melakukan penukaran uang.

    Terdapat Rp 180,9 triliun uang tunai yang disediakan BI untuk program ini. Setiap orang dapat menukarkan uang mencapai Rp 4,3 juta.

    Program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idulfitri (Serambi) telah mulai dibuka sejak 3 Maret 2025 dan rencananya berlangsung hingga 27 Maret 2025.

    Masyarakat yang tertarik bisa melakukan pendaftaran lebih dulu melalui situs pintar.bi.go.id. Setelah itu, penukaran uang bisa dilakukan dengan mengunjungi tempat dan waktu yang telah ditentukan. 

    Namun rupanya inovasi digital yang seharusnya memudahkan tersebut, malah dikeluhkan oleh masyarakat. Pasalnya situs Pintar BI sulit atau bahkan tidak dapat diakses.

    Berdasarkan jadwal penukaran uang baru BI yang dirilis awal bulan lalu, seharusnya pemesanan tukar uang baru periode ketiga akan berlangsung hari ini, Minggu (16/3/2025) mulai pukul 09.00 WIB.

    Akan tetapi karena situs Pintar BI mengalami kendala, BI mengumumkan bahwa situs bisa diakses pukul 11.00 WIB. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, akhirnya situs Pintar BI dapat diakses sekitar jam 13.00 WIB. 

    “Birokrasi Indonesia ini sok-sokan mau digitalisasi, tapi belum mampu. Masa sekelas mau nuker uang baru aja harus melalui website, yang mana websitenya aja down. War BI is over. Namanya doang pintar, tapi website tidak sebagus namanya. Padahal cuma mau nuker, bukan minta THR,” tulis @robbysiregar__ melalui akun X, dikutip Minggu (16/3/2025).

    Tidak sedikit warganet yang mengaku harus mencoba mengakses secara berkala dalam beberapa jam untuk memesan penukaran uang melalui Pintar BI. Pun setelah berhasil masuk, mereka masih menemukan sejumlah kendala seperti halaman situs yang tidak memberikan respons hingga kehabisan kuota.

    Warganet pun mengeluhkan penukaran uang melalui Pintar BI serasa war tiket konser.  “War di pintar BI udah macam war tiket konser k-pop,” tulis @icedcoffee96.

    Lain lagi, akun X @refinaacr berbagi cerita dia harus menunggu lima jam untuk berhasil memesan penukaran uang melalui Pintar BI.  “Akhirnya setelah nunggu dari jam 9 pagi, dan drama server down. baru dapat di jam 2 siang. Pintar BI tidak sepintar namanya:),” tulis akun 

    Warganet menduga situs Pintar BI tidak memperhitungkan kapasitas pengunjung. Oleh karena itu ada yang menyarankan untuk dibuat domain per daerah, mengingat kuota penukaran juga disesuaikan dengan masing-masing domisili. 

    “Siang kalah war UB. Sore kalah war takjil. Saran aja sih buat @bank_indonesia web Pintar BI, lebih baik bikin domain baru per daerah biar kalau diaksesnya per daerah masing masing karena alokasi penukarannya per daerah juga. Saya yakin lebih mudah untuk mengakses,” tulis @zhelayuspekha.

    (mkh/mkh)