Kementrian Lembaga: BI

  • Keyakinan Konsumen Lesu Tiga Bulan Beruntun, Daya Beli Makin Tertekan

    Keyakinan Konsumen Lesu Tiga Bulan Beruntun, Daya Beli Makin Tertekan

    Bisnis.com, JAKARTA — Indeks keyakinan konsumen melanjutkan tren penurunan untuk ketiga kalinya pada Maret 2025, ke level 121,1, terendah sejak Oktober 2024. 

    Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) Fithra Faisal Hastiadi mengungkapkan bahwa penurunan yang berkelanjutan ini menggarisbawahi tekanan yang semakin besar terhadap daya beli rumah tangga. 

    Terlebih, tekanan tersebut terjadi di tengah menyusutnya jumlah kelas menengah dan meningkatnya beban biaya, terutama di daerah perkotaan. 

    “Keenam sub-komponen indeks turun, menandakan pesimisme yang luas di kalangan konsumen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (15/4/2025).

    Tekanan itu pun bertepatan dengan adanya sekitar 96.575 pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak tahun 2024 dan perilaku belanja yang lesu pada kuartal pertama tahun ini. 

    Menurut data SSI, PHK terbanyak terjadi di kawasan Jawa Tengah yang totalnya mencapai 23.807 orang pada periode yang sama. 

    Sementara melihat data milik Bank Indonesia (BI), memang enam sub-komponen turun, bahkan terdapat indeks yang mendekati skor 100. Jika indeks di atas 100 berarti optimistis, di bawah 100 pesimistis. 

    Utamanya, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) atau ekspektasi 6 bulan yang akan datang dibandingkan dengan kondisi saat ini, yang turun 7 poin menjadi 131,7 dan ekspektasi pendapatan turun 6,3 poin menjadi 137.

    Ekspektasi akan ketersediaan pekerjaan turun tajam sebesar 8,3 poin menjadi 125,9, sementara pandangan terhadap kondisi pekerjaan dibandingkan dengan enam bulan yang lalu merosot mendekati ambang batas netral 100 poin, turun 5,9 poin menjadi 100,3.

    “Mengindikasikan meningkatnya ketidakamanan pekerjaan,” lanjutnya. 

    Sub-indeks kondisi ekonomi (IKE) saat ini turun menjadi 110,6, yang mencerminkan berkurangnya kepercayaan terhadap keuangan rumah tangga jangka pendek. 

    Fithra melihat jika erosi yang terus berlanjut pada sentimen konsumen menimbulkan risiko yang signifikan terhadap permintaan domestik, terutama konsumsi, yang tetap menjadi mesin utama pertumbuhan PDB. 

    Dengan inflasi yang masih moderat namun rupiah tertekan dan upah riil yang stagnan, hambatan terhadap pengeluaran diskresioner (konsumsi tersier) dapat meningkat, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan menengah yang rentan.

    Sentimen yang melemah dapat mendorong pergeseran perilaku rumah tangga ke arah tabungan untuk berjaga-jaga, yang selanjutnya dapat menekan aktivitas ritel dan jasa.

    Penurunan kepercayaan konsumen yang berkelanjutan dapat memberikan tekanan pada konsumsi rumah tangga, yang merupakan pendorong utama PDB Indonesia.

    “Jika daya beli terus melemah, bisnis-bisnis yang bergantung pada permintaan domestik-seperti ritel, barang konsumsi, dan jasa-mungkin akan menghadapi pertumbuhan yang lebih lambat,” ujarnya.

    Untuk itu, Fithra meyakini akan adanya penurunan pertumbuhan ekonomi di bawah 5%. Dirinya pun merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini, dari 4,97% menjadi 4,8% di tambah dengan tekanan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump. 

  • Bukan Fintech, Sektor Ini Paling Rawan Dimanfaatkan Bandar Judi Online

    Bukan Fintech, Sektor Ini Paling Rawan Dimanfaatkan Bandar Judi Online

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah terus melakukan segala cara mencegah aktivitas judi online di Indonesia. Salah satu yang dilakukan adalah kerja sama antar pemangku kepentingan, dari PPATK, Bank Indonesia, hingga OJK.

    Deputi Bidang Analisis dan Pemeriksaan PPATK, Danang Tri Hartono menjelaskan telah ada perubahan untuk pelaporan payment getaway. Dari yang belum ditetapkan, sekarang platform sudah diwajibkan lapor ke PPATK.

    Merchant agregator juga jadi perhatian. Pihak merchant agregator harus memastikan merchant yang dikumpulkan melakukan validasi pada semua nasabah.

    “Apabila ditemukan transaksi yang terkait dengan itu, mereka harus diputus hubungan bisnisnya. Misalnya seperti itu. Sehingga sistem keuangan ini bersih dari perjudian online gitu,” kata Danang dalam Profit CNBC Indonesia, Selasa (14/4/2025).

    Sementara itu, President Direktur Ovo, Karaniya Dharmasaputra juga menyinggung pentingnya merchant dalam pemberantasan judol. Merchant jadi bagian dari tiga hal penting dalam perang aktivitas ilegal tersebut, selain pembayaran dan produk.

    Dia menuturkan bukan hanya produk dan aplikasinya yang harus jadi perhatian khusus. Namun para pedagang juga menjadi isu utama.

    “Nah, pedagang ini atau merchant yang sebetulnya sekarang secara besar-besaran disalahgunakan, dimanipulasi, digunakan sebagai tempat bersembunyi oleh bandar-bandar judi online ini gitu,” jelasnya.

    Dia mencontohkan para pelaku judol menggunakan pembayaran dengan QRIS yang digunakan para merchant, di mana transaksi menjadi tidak terbatas. Berbeda dengan akun yang harus menggunakan proses Know Your Customer (KYC) memiliki maksimal transaksi.

    Hal inilah yang memunculkan fenomena nama merchant yang dibuat seperti pedagang biasa seperti berjualan bakso. Padahal merchant itu dimiliki para pelaku judi online.

    “Nah, itu yang kami coba terus identifikasi bekerja sama dengan PPATK, Bank Indonesia dan lain sebagainya agar karena aneh gitu loh Warung bakso baru ramainya jam 1 malam gitu ya. Lalu transaksi nya miliaran. besar sekali, terus miliaran gitu loh. Ini kalau warung bakso omsetnya bisa bisa miliaran terus transaksinya jam 1 sampai jam 3 malam gitu kan,” kata Karaniya.

    (dem/dem)

  • Kenali 6 Ciri Uang Palsu dengan Mudah Tanpa Alat Khusus

    Kenali 6 Ciri Uang Palsu dengan Mudah Tanpa Alat Khusus

    Jakarta, Beritasatu.com – Peredaran uang palsu masih menjadi ancaman serius bagi perekonomian Indonesia. Dari transaksi di pasar hingga toko modern, siapa pun bisa menjadi korban. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengetahui ciri uang palsu, terutama dengan cara-cara sederhana tanpa perlu alat bantu khusus.

    Meski kini banyak mesin pendeteksi, seperti menggunakan teknologi sinar ultraviolet (UV), kemampuan mengenali keaslian uang secara manual tetap sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas.

    Ciri Uang Palsu

    1. Periksa teks dan angka nominal

    Langkah pertama adalah melihat kualitas cetakan. Uang asli dicetak dengan presisi tinggi, sehingga teks dan angka nominal terlihat tajam, jelas, dan tidak buram. Anda juga bisa meraba bagian tertentu, seperti angka besar dan gambar pahlawan nasional yang terasa timbul dan bertekstur kasar. Jika cetakan tampak kabur atau datar, uang tersebut patut dicurigai palsu.

    2. Cek watermark dan benang pengaman

    Ciri uang palsu berikutnya bisa dikenali melalui watermark dan benang pengaman. Saat diterawang ke cahaya, uang asli akan memperlihatkan gambar pahlawan nasional secara samar, namun jelas. Sementara benang pengaman terlihat menyatu dalam kertas dan tidak tercetak di permukaan. Jika tanda-tanda ini tidak muncul atau terlihat palsu, kemungkinan besar uang tersebut tidak asli.

    3. Rasakan tekstur uang

    Uang asli memiliki tekstur khas yang dapat dirasakan dengan jari. Coba raba angka nominal atau gambar pahlawan, teksturnya akan terasa kasar dan timbul. Sebaliknya, uang palsu biasanya terasa halus karena dicetak menggunakan bahan dan teknik yang lebih murah.

    4. Perhatikan garis hologram

    Uang rupiah asli dilengkapi dengan garis hologram berwarna keemasan atau kehijauan yang berubah warna jika dilihat dari sudut tertentu. Garis ini biasanya terletak di sisi kiri atas uang kertas. Jika warna tidak berubah atau terlihat pudar, uang tersebut kemungkinan palsu.

    5. Amati fitur tambahan

    Uang asli memiliki elemen keamanan tambahan, seperti cetakan mikro, warna khusus, dan desain tersembunyi. Dalam kondisi tertentu, fitur ini akan terlihat jika diterangi cahaya terang atau dilihat dari sudut pandang tertentu. Perhatikan juga gradasi warna yang halus dan detail gambar yang tidak mudah ditiru.

    6. Gunakan cahaya terang

    Sinar matahari atau lampu terang bisa membantu Anda melihat watermark, benang pengaman, serta warna asli uang dengan lebih jelas. Uang palsu cenderung tampak lebih pudar dan tidak memiliki pantulan cahaya yang sesuai.

    Mengetahui ciri uang palsu adalah langkah penting untuk melindungi diri dari penipuan sekaligus mendukung stabilitas ekonomi nasional. Dengan mengenali elemen-elemen fisik, seperti watermark, hologram, dan tekstur uang, Anda dapat menghindari risiko menggunakan uang palsu. Jika menemukan uang yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwenang, seperti Bank Indonesia atau kepolisian.

  • Ini Cara Melaporkan Uang Palsu dan Langkah Bijak yang Harus Dilakukan

    Ini Cara Melaporkan Uang Palsu dan Langkah Bijak yang Harus Dilakukan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kasus mantan artis Sekar Arum Widara yang ditangkap karena mengedarkan uang palsu di Jakarta menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan. Di tengah maraknya peredaran uang palsu, masyarakat perlu tahu cara melaporkan uang palsu agar tidak jadi korban atau tanpa sadar melanggar hukum.

    Seiring kemajuan teknologi, modus pemalsuan uang pun semakin canggih. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang tidak tahu harus berbuat apa saat menerima uang palsu. Beberapa bahkan memilih diam atau, yang lebih berisiko, menggunakan kembali uang tersebut.

    Padahal, tindakan itu dapat berakibat hukum yang serius. Melaporkan uang palsu bukan sekadar tanggung jawab individu, melainkan bagian dari kontribusi menjaga stabilitas ekonomi nasional.

    Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda lakukan jika menemukan atau menerima uang palsu.

    Cara Melaporkan Uang Palsu

    1. Pastikan keaslian uang dengan metode 3D

    Sebelum melapor, pastikan uang tersebut benar-benar palsu. Gunakan metode 3D yang diperkenalkan Bank Indonesia (BI).

    Dilihat: Uang asli memiliki warna tajam, detail jelas, dan tidak mudah pudar.Diraba: Uang asli memiliki tekstur timbul, terutama pada angka nominal dan gambar tokoh pahlawan.Diterawang: Saat diterawang ke cahaya, terlihat watermark dan benang pengaman menyatu dalam kertas.

    Jika ciri-ciri ini tidak tampak, besar kemungkinan uang tersebut palsu.

    2. Jangan gunakan uang palsu untuk bertransaksi

    Jika yakin uang itu palsu, jangan gunakan untuk berbelanja atau transaksi lain. Sekalipun tidak disengaja, penggunaan uang palsu tetap dapat dijerat hukum.

    Bahkan, mengedarkannya kembali dapat dikenakan Pasal 36 ayat (3) UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, dengan ancaman penjara 15 tahun dan denda hingga Rp 50 miliar. Simpan uang itu dalam kondisi baik agar bisa digunakan sebagai barang bukti saat pelaporan.

    3. Laporkan ke kantor polisi terdekat

    Langkah praktis adalah melapor ke kantor polisi terdekat. Sertakan kronologi secara jelas: di mana, kapan, dan bagaimana uang itu Anda terima. Misalnya dari ATM, toko, atau individu tertentu. Cara melaporkan uang palsu ke polisi menjadi kunci penting dalam melacak peredarannya secara sistematis.

    4. Serahkan uang palsu ke Bank Indonesia

    BI juga menyediakan layanan pelaporan dan penyerahan uang palsu. Anda bisa datang ke kantor perwakilan BI di kota Anda, mengisi formulir, dan menyerahkan uang tersebut.

    BI akan memberikan tanda terima, tetapi perlu diingat, uang palsu tidak dapat ditukar dengan uang asli. Uang tersebut hanya digunakan sebagai data untuk analisis moneter dan penegakan hukum.

    5. Gunakan platform online

    Di era digital, pelaporan bisa dilakukan secara daring seperti berikut ini.

    Melalui www.lapor.go.id yakni portal resmi pengaduan milik pemerintah.Aplikasi Layanan Konsumen BI yang bisa diunduh di smartphone.Media sosial resmi BI atau kepolisian yang bisa digunakan untuk tanya-jawab atau pengaduan awal.

    Pastikan Anda menyertakan bukti, seperri foto uang, kronologi, serta waktu dan lokasi kejadian.

    6. Edukasi lingkungan sekitar

    Setelah mengetahui cara melaporkan uang palsu, jangan lupa menyebarkan informasi ini kepada orang terdekat. Ajarkan pentingnya memeriksa uang setiap kali menerima kembalian, terutama di tempat ramai atau saat malam hari. Anda juga bisa ikut dalam sosialisasi yang diadakan BI atau komunitas antipenipuan.

    7. Pahami sanksi hukum pengedar uang palsu

    UU Nomor 7 Tahun 2011 dan KUHP menetapkan hukuman berat bagi pelaku pengedar uang palsu seperti berikut ini.

    Membuat uang palsu: Penjara hingga 10 tahun.Mengedarkan atau menggunakan: Penjara hingga 15 tahun.Memalsukan uang asing: Penjara maksimal 15 tahun. Selain itu, pelaku juga bisa dikenai penyitaan alat bukti dan hasil kejahatan.

    Itulah cara melaporkan uang palsu jika And menemukannya. Uang palsu bukan sekadar kerugian pribadi, tetapi ancaman terhadap sistem keuangan nasional. Melaporkan uang palsu adalah tindakan nyata dalam mendukung keamanan ekonomi.

  • BRI Bawa 20 UMKM Binaan Ikuti Pameran Internasional FHA-Food & Beverage 2025 di Singapura – Halaman all

    BRI Bawa 20 UMKM Binaan Ikuti Pameran Internasional FHA-Food & Beverage 2025 di Singapura – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berpartisipasi dalam ajang FHA-Food & Beverage 2025 melalui kehadiran Paviliun Indonesia yang menampilkan produk-produk UMKM nasional. Ada sekira 20 UMKM Binaan BRI yang turut diikutsertakan dalam ajang yang berlangsung di Singapura pada 8 hingga 11 April 2025.

    Dalam pelaksanaan kegiatan ini, BRI berkolaborasi dengan Bank Indonesia, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, serta Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen nyata BRI memberdayakan UMKM, salah satunya melalui akses pasar internasional.

    Paviliun Indonesia mencatatkan capaian positif dengan lebih dari 5.714 pengunjung, serta membukukan 7 kontrak ekspor senilai USD 32,2 juta atau sekitar Rp542 miliar, meliputi produk kakao, cokelat, madu, bumbu organik, dan aneka produk makanan dan minuman lainnya. Di samping itu, terdapat potensi transaksi lanjutan yang diperkirakan mencapai USD 11,5 juta atau hampir Rp194 miliar.

    Paviliun Indonesia secara resmi dibuka oleh Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo bersama perwakilan dari Bank Indonesia dan BRI, serta dihadiri oleh CEO Informa Markets selaku penyelenggara FHA 2025.  Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo menyoroti kolaborasi lintas sektor sebagai kunci penguatan posisi produk Indonesia di pasar global.

    “Partisipasi Indonesia pada Pameran FHA tahun 2025 ini merupakan kolaborasi yang membanggakan antara Pemerintah, Perbankan BUMN, Bank Indonesia hingga swasta, menggarisbawahi pentingnya upaya kolaboratif dalam mempromosikan ekspor produk Indonesia,” ujarnya.

    General Manager Kantor Cabang Luar Negeri BRI Singapura Dhanny mengungkapkan bahwa BRI berkomitmen untuk terus memberdayakan pengusaha UMKM Indonesia agar bisa menembus pasar global.

    “Sebagai bank yang fokus pada UMKM, BRI terus berupaya untuk dapat mendukung dan memajukan UMKM Indonesia. Tidak hanya kuat di dalam negeri, tetapi juga bisa bersaing di pasar ekspor internasional,” katanya.

    Sebanyak 20 UMKM binaan BRI turut ambil bagian dalam Paviliun Indonesia untuk memperkenalkan produk unggulan ke pasar internasional. Di antaranya adalah Havilla Tea yang menawarkan teh herbal premium, Restu Mande dengan produk bumbu masak instan berbasis resep tradisional, BeeMa Honey yang menghadirkan madu mentah tanpa tambahan bahan lain, serta Casa Grata yang memproduksi camilan sehat bebas gluten dan vegan. Keikutsertaan mereka mencerminkan kesiapan UMKM binaan BRI dalam menembus pasar ekspor melalui peningkatan kualitas dan daya saing produk.

    Lebih lanjut, Dhanny mengungkapkan salah satu wujud nyata pendampingan yang dilakukan BRI adalah bahwa 20 pengusaha UMKM yang difasilitasi BRI pada pameran tersebut merupakan peserta BRI UMKM EXPO(RT) yang telah digelar pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025.

    “Hal ini merupakan upaya nyata dukungan yang berjenjang dan berkelanjutan dari BRI untuk memajukan UMKM,” ujarnya.

    FHA-Food & Beverage merupakan salah satu pameran makanan dan minuman terbesar di Asia, yang mempertemukan pelaku industri global dalam satu platform terintegrasi. Pameran ini menghadirkan ragam produk dan inovasi terkini, serta memberikan akses langsung kepada pelaku usaha untuk bertemu dengan distributor, importir, dan pelaku industri lainnya.

    Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa dukungan terhadap partisipasi UMKM dalam ajang ini sejalan dengan komitmen BRI dalam mendorong UMKM naik kelas dan siap bersaing secara global.

    “Dukungan BRI pada ajang ini merupakan bagian dari komitmen perseroan untuk memperluas eksposur produk UMKM Indonesia di pasar internasional. BRI berperan dalam memastikan pelaku usaha memiliki kesiapan ekspor yang memadai, baik dari sisi kualitas, kapasitas produksi, maupun tata kelola bisnis. Harapannya, UMKM dapat menjalin kemitraan komersial secara langsung dan berkelanjutan dengan mitra global,” pungkasnya.

  • 5 Kasus Uang Palsu Terbesar dan Paling Menghebohkan di Indonesia

    5 Kasus Uang Palsu Terbesar dan Paling Menghebohkan di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Peredaran uang palsu bukan sekadar kejahatan ekonomi biasa, melainkan juga ancaman serius terhadap stabilitas keuangan nasional.

    Sejumlah kasus besar terkait produksi dan peredaran uang palsu pernah menghebohkan publik Indonesia. Tak hanya karena jumlah uang yang fantastis, tetapi juga karena lokasi yang tak terduga hingga keterlibatan figur publik.

    Berikut deretan pengungkapan kasus uang palsu terbesar dan paling mencengangkan yang pernah terjadi di Indonesia:

    Kasus Uang Palsu yang Menggemparkan

    1. Penggerebekan pabrik uang palsu di Bogor (April 2025)

    Kasus ini menyita perhatian setelah polisi membongkar sebuah rumah di kawasan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, yang dijadikan sebagai pabrik uang palsu. Pengungkapan berawal dari temuan tas misterius berisi tumpukan uang palsu di salah satu gerbong KRL jurusan Tanah Abang.

    Dari penyelidikan, diketahui rumah tersebut telah memproduksi lebih dari 23.000 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000, dengan total nominal mencapai Rp 2,3 miliar, serta beberapa lembar dolar AS palsu pecahan USD 100. Polisi menangkap delapan tersangka dengan peran berbeda, mulai dari pencetak, pengedar, hingga perantara antar kota.

    2. Skandal uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar (Desember 2024)

    Salah satu kasus paling menggemparkan terjadi di lingkungan akademik, tepatnya di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Seorang pejabat kampus yang menjabat sebagai Kepala Perpustakaan ditangkap karena diduga menjalankan sindikat uang palsu dari dalam institusi pendidikan.

    Fasilitas kampus digunakan sebagai tempat penyimpanan dan produksi uang palsu yang nilainya diperkirakan mencapai ratusan triliun rupiah, meskipun sebagian besar belum sempat diedarkan.

    Kasus ini menyoroti lemahnya sistem pengawasan, bahkan di lembaga pendidikan tinggi. Masyarakat pun diimbau untuk selalu memeriksa keaslian uang menggunakan metode 3D, dilihat, diraba, diterawang.

    3. Sindikat pengedar uang palsu Rp 15 triliun di Pandeglang (Juli 2023)

    Di Pandeglang, Banten, lima orang ditangkap karena menjadi bagian dari sindikat pengedar uang palsu dengan nilai fantastis mencapai Rp15 triliun. Ini menjadi salah satu kasus terbesar dalam sejarah penanganan uang palsu di Indonesia.

    Menurut Kapolres Pandeglang saat itu, uang tersebut belum seluruhnya dicetak dalam bentuk fisik, namun telah direncanakan untuk diproduksi dan diedarkan. Modusnya, Rp 1 juta uang palsu dijual dengan imbalan Rp 200 ribu uang asli. Sindikat ini menyasar masyarakat awam yang tergiur dengan keuntungan cepat.

    4. Mantan aktris Sekar Arum Widara (April 2025)

    Awal April 2025, publik dikejutkan dengan penangkapan Sekar Arum Widara, mantan artis drama kolosal, karena diduga terlibat dalam peredaran uang palsu. Ia ditangkap setelah kedapatan berbelanja menggunakan uang palsu pecahan Rp 100.000 di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

    Dari penangkapan itu, polisi menyita uang palsu senilai Rp 223,5 juta. Sekar diduga merupakan bagian dari jaringan pengedar yang lebih luas. Kasus ini memicu keprihatinan publik karena melibatkan figur yang pernah dikenal luas oleh masyarakat.

    5. Temuan dan pemusnahan uang palsu di Jawa Barat (2019–2024)

    Bank Indonesia kantor perwakilan Jawa Barat mencatat, selama periode 2019 hingga Juli 2024, telah ditemukan dan dimusnahkan sebanyak 93.967 lembar uang palsu dari hasil laporan masyarakat dan investigasi. Total nilai uang palsu yang diamankan mencapai Rp 7,1 miliar.

    Mayoritas uang palsu merupakan pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000. Fakta ini menunjukkan bahwa peredaran uang palsu masih tinggi dan menyebar luas. BI terus mengedukasi masyarakat agar lebih jeli membedakan uang asli dan palsu.

    Deretan kasus uang palsu di atas menunjukkan bahwa kejahatan uang palsu terus berkembang dan melibatkan berbagai kalangan, dari masyarakat umum, akademisi, hingga selebritas. Modus yang digunakan juga makin canggih seiring perkembangan teknologi percetakan dan distribusi.

  • Waspada! Penipuan Pakai AI Makin Canggih, Bukti Transfer Palsu pun Bisa Dibuat Sekejap

    Waspada! Penipuan Pakai AI Makin Canggih, Bukti Transfer Palsu pun Bisa Dibuat Sekejap

    Jakarta: Kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (AI) kini sudah sampai pada tahap yang luar biasa. Video, suara, hingga bukti transfer bank bisa dibuat sedemikian mirip dengan aslinya. 
     
    Tapi di balik kecanggihan itu, ada bahaya yang perlu diwaspadai yakni penipuan berbasis AI.
     
    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan kritis terhadap konten digital, apalagi yang terlihat mencurigakan.

    “Kita bisa menyaksikan sekarang video-video yang dihasilkan oleh AI itu nyaris sempurna, banyak orang bahkan terkecoh, bukan hanya orang awam, para expert pun kadang-kadang terkecoh dengan video ataupun foto yang dihasilkan karena sangat mirip dengan yang asli,” kata Nezar dalam keterangan resminya, Selasa, 15 April 2025.
     

    Modus penipuan AI yang perlu diwaspadai
    Teknologi deepfake dan generative AI memungkinkan penipu memanipulasi gambar, suara, bahkan dokumen digital dalam waktu singkat. Salah satu yang kini marak terjadi adalah pemalsuan bukti transfer bank.
     
    “Bukti transfer itu bisa dengan cepat dibuat, bahkan sampai dengan hologram yang ada di belakangnya, itu juga bisa ditiru,” katanya.
     
    Penipuan ini kerap terjadi dalam transaksi jual beli online, investasi bodong, hingga pencatutan identitas publik figur. Modusnya makin canggih, sehingga korban sering tidak sadar telah tertipu hingga semuanya terlambat.
    Regulasi sudah ada, tapi penjahat selangkah lebih cepat
    Untuk menekan penyalahgunaan AI, Kementerian Kominfo telah menerbitkan Surat Edaran Menkominfo No. 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial. Di samping itu, pemerintah juga mengandalkan sejumlah regulasi lain seperti UU ITE, UU Pelindungan Data Pribadi (PDP), KUHP, dan UU Hak Cipta.
     
    Namun, Nezar mengakui bahwa perkembangan teknologi AI jauh lebih cepat dibanding regulasi yang ada saat ini.
     
    “Perkembangan penggunaan AI untuk memanipulasi dan menciptakan sesuatu yang baru itu jauh lebih cepat dari peraturan-peraturan yang kita hasilkan,” ungkap dia.
     

    Pemerintah siapkan aturan khusus untuk AI
    Sebagai langkah antisipasi jangka panjang, pemerintah tengah menyusun peta jalan pengembangan AI di Indonesia. Targetnya jelas yaitu mendorong penggunaan AI untuk tujuan positif sekaligus meminimalkan risiko kejahatan digital.
     
    Kementerian Kominfo juga terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk memitigasi risiko penipuan di sektor keuangan dan perbankan.
     
    Teknologi AI memang membawa banyak manfaat, tapi juga bisa disalahgunakan. Sebagai pengguna digital, kamu perlu selalu waspada, cerdas, dan kritis. 
     
    Jangan biarkan wajah publik figur, suara sahabat, atau bukti transfer palsu menipu kamu!
     
    “Yang penting adalah kehati-hatian dan kewaspadaan dari masyarakat agar tidak mudah terkecoh,” ucap dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • QRIS Banyak Dipakai Transaksi Judi Online, Ini Alasannya

    QRIS Banyak Dipakai Transaksi Judi Online, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seiring berjalannya waktu, aktivitas judi online kian berkembang bahkan memanfaatkan QRIS untuk transaksi. Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra ikut buka suara soal hal tersebut.

    Karaniya menjelaskan para pelaku menggunakan transaksi off-us QRIS. Dengan cara ini akan menyulitkan berbagai pihak melakukan deteksi.

    “Nah, ini makin menyulitkan perusahaan-perusahaan seperti kami perbankan dan lain sebagainya juga untuk mendeteksi karena mereka bersembunyi di balik apa transaksi QRIS yang off us,” kata Karaniya dalam Profit CNBC Indonesia, Selasa (15/4/2025).

    Dia menjelaskan QRIS off-us artinya merchant yang memilikinya tidak diakusisi oleh OVO namun pihak lain. Mereka bisa menjalankan aktivitasnya karena data yang dimiliki platform pembayaran sangat minimal.

    “Kenapa mereka bisa bersembunyi di balik transaksi off us QRIS ini karena data yang kami dapatkan itu sangat minimal. OVO itu hanya relatif mendapatkan data nama merchant yang biasanya tentu dipalsukan,” jelasnya.

    Para merchant palsu itu biasanya menggunakan nama yang normal ditemui, seperti warung bakso. Pihak perusahaan terus bekerja sama dengan Bank Indonesia, PPATK dan pihak lain untuk melakukan identifikasi.

    Dia juga mengingatkan peranan merchant untuk memberantas judi online, selain dari produk dan juga pembayaran. Karena perilaku merchant juga bisa tempat bersembunyi para bandar judi online.

    Karaniya menyinggung banyak orang yang menyalahkan QRIS dalam kasus judi online. Menurutnya QRIS adalah inovasi yang luar biasa dan membuat pembayaran digital berkembang.

    Akan tetapi perlu diingat tiap inovasi akan dimanfaatkan bagi pelaku kejahatan untuk disalahgunakan. Jadi dia mengingatkan untuk semua pihak bisa mendukung dengan menutup celah tersebut.

    “Supaya ini tidak disalahgunakan gitu karena the value of QRISnya kan luar biasa gitu itu, menjadi sebuah national universal payment system gitu ya yang saya kira makin lama makin powerful,” ujarnya.

    (fab/fab)

  • IHSG Melonjak, Investor Apresiasi Respons Cepat Prabowo

    IHSG Melonjak, Investor Apresiasi Respons Cepat Prabowo

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar modal Indonesia menunjukkan tren positif dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatat kenaikan signifikan sebesar 4,79% dalam empat hari perdagangan terakhir, terhitung sejak Kamis (10/4/2025) hingga Selasa (15/4/2025). 

    Kenaikan ini dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya respons cepat dan strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terhadap dinamika ekonomi global.

    Kenaikan tajam IHSG ini terjadi di tengah sentimen positif pasar, terutama setelah Presiden AS Donald Trump menunda penerapan tarif timbal balik terhadap lebih dari 75 negara, kecuali China, selama 90 hari. Namun, lebih dari itu, pelaku pasar juga sangat mengapresiasi respons yang diberikan oleh pemerintahan Indonesia.

    Ekonom dan pakar keuangan, Panji Irawan, menilai bahwa sikap tegas Presiden Prabowo dalam merespons kebijakan perdagangan internasional menjadi salah satu pendorong utama kenaikan IHSG. Langkah-langkah strategis yang diambil pemerintahan Prabowo selama enam bulan terakhir, termasuk transparansi dalam menyampaikan visi dan program pembangunan, telah berhasil meningkatkan kepercayaan investor.

    “Langkah menjelaskan strategi pembangunan secara menyeluruh, langsung kepada masyarakat, dan melibatkan elemen penting pemerintahan, seperti yang dilakukan pada Selasa (8/4/2025), terbukti membantu menstabilkan pasar modal dan memberikan pemahaman menyeluruh kepada para investor,” ungkap Panji di Jakarta, Selasa (14/4/2025).

    Keputusan Presiden Prabowo untuk mengirimkan tiga menteri ke Amerika Serikat guna membuka jalur negosiasi tarif juga dinilai sebagai langkah yang tepat. Selain itu, inisiatif diplomasi dengan negara-negara lain, seperti dialog dengan Perdana Menteri Malaysia dan pertemuan dengan pemimpin negara-negara Timur Tengah, juga mendapat sambutan positif.

    Menurut Panji, langkah-langkah ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperluas kerja sama perdagangan secara global.

    “Hal yang menggembirakan adalah, pemerintahan Prabowo mampu membangun inisiatif berbasis kekuatan dan peluang yang dimiliki bangsa. Ekspansi pasar menjadi langkah penting agar ekonomi nasional terus bertumbuh,” tambahnya.

    Panji menekankan pentingnya bagi pemerintah untuk mencari pasar ekspor alternatif guna mengurangi ketergantungan pada negara-negara yang menerapkan tarif tinggi, seperti Amerika Serikat. Ia mendorong kolaborasi lintas sektor untuk menyusun peta potensi pasar ekspor alternatif dan mengoptimalkan pemasukan devisa dari ekspor.

    Lebih lanjut, Panji menyarankan Bank Indonesia untuk lebih aktif menjalin koneksi dengan pelaku pasar valuta asing, terutama sektor perbankan, dalam rangka mempertemukan kebutuhan transaksi antara eksportir dan importir.

    Di tengah ketidakpastian ekonomi global, sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha menjadi kunci. Kondisi positif ini menjadi sinyal kuat bahwa stabilitas dan arah kebijakan pemerintah memiliki pengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG.

  • Pajak Emas Batangan dan Emas Perhiasan Lebih Besar Mana? Begini Cara Menghitungnya

    Pajak Emas Batangan dan Emas Perhiasan Lebih Besar Mana? Begini Cara Menghitungnya

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 48 Tahun 2023 telah menetapkan aturan baru mengenai pengenaan pajak atas emas batangan dan emas perhiasan.

    Aturan ini penting dipahami, terutama oleh para pelaku usaha dan konsumen yang berkecimpung dalam jual beli emas. Tapi, sebenarnya mana yang lebih besar pajaknya: emas batangan atau perhiasan? Berikut penjelasan lengkapnya.

    Jenis Pajak yang Berlaku

    Terdapat dua jenis pajak utama yang dikenakan atas transaksi emas, yaitu:

    Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22

    Selain itu, jasa yang berkaitan dengan emas juga dikenakan PPN dan dapat dikenakan PPh sesuai jenis jasanya.

    Pajak Emas Perhiasan

    PPN untuk Emas Perhiasan

    1,1% dari harga jual jika penyerahan dilakukan oleh pabrikan kepada pedagang atau pabrikan lainnya. 1,65% dari harga jual jika penyerahan dilakukan kepada konsumen akhir. 0% jika penyerahan dari pedagang ke pabrikan dan memiliki faktur pajak lengkap.

    PPh Pasal 22 untuk Emas Perhiasan

    0,25% dari harga jual, dipungut oleh pabrikan maupun pedagang. Tidak dipungut apabila pembeli adalah konsumen akhir, Wajib Pajak UMKM (PP-55/2022), atau memiliki Surat Keterangan Bebas (SKB). Pajak Emas Batangan

    PPN untuk Emas Batangan

    Tidak dikenakan PPN jika digunakan untuk cadangan devisa negara. Bisa tidak dipungut PPN jika memenuhi syarat tertentu (misalnya kadar kemurnian ≥99,99% dan memiliki sertifikat). Jika tidak memenuhi syarat, maka PPN tetap dikenakan sesuai ketentuan umum.

    PPh Pasal 22 untuk Emas Batangan

    0,25% dari harga jual, dipungut oleh pengusaha emas batangan. Tidak dikenakan jika dijual kepada konsumen akhir, UMKM, pemilik SKB, BI, atau melalui pasar emas digital. Mana yang Lebih Besar Pajaknya?

    Secara umum, pajak emas perhiasan kepada konsumen akhir lebih besar, karena terdapat PPN sebesar 1,65% dan PPh 22 sebesar 0,25%, total mencapai 1,9% dari harga jual.

    Sementara emas batangan bisa tidak dikenai PPN dan hanya dikenai PPh 22 sebesar 0,25%, dengan berbagai pengecualian. Ini membuat total pajaknya jauh lebih kecil, bahkan bisa nol jika memenuhi syarat tertentu.

    Contoh Perhitungan Pajak

    A. Pajak Emas Perhiasan (Konsumen Akhir)

    Toko emas menjual perhiasan senilai Rp50.000.000 kepada konsumen.

    Rp50.000.000 × 1,65% = Rp825.000

    Rp50.000.000 × 0,25% = Rp125.000

    Rp825.000 + Rp125.000 = Rp950.000

    Total Harga Bayar Konsumen:

    Rp50.000.000 + Rp950.000 = Rp50.950.000

    B. Pajak Emas Batangan (Penjualan ke Pedagang)

    Pabrikan emas menjual emas batangan seharga Rp150.000.000 ke pedagang emas.

    Rp150.000.000 × 0,25% = Rp375.000

    Rp150.000.000 + Rp375.000 = Rp150.375.000

    Catatan: Jika transaksi memenuhi syarat tertentu seperti untuk cadangan devisa atau melalui pasar fisik emas digital, maka PPN tidak dikenakan, dan PPh 22 juga bisa tidak dipungut.

    Bagaimana dengan Jasa Terkait Emas?

    Jasa seperti pembersihan, pelapisan, atau penyepuhan emas dikenakan PPN sebesar 1,1% dari nilai jasa. Selain itu, pembayaran atas jasa tersebut juga dapat dikenakan PPh 21 atau PPh 23 tergantung siapa pemberi jasanya dan status pajaknya.

    Kewajiban Pabrikan dan Pedagang

    Setiap pelaku usaha emas perhiasan maupun emas batangan wajib:

    Menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) Memungut pajak sesuai ketentuan Menyetorkan pajak melalui e-Billing Melaporkan pajak menggunakan e-Faktur atau e-Bupot Unifikasi

    Pajak atas emas perhiasan kepada konsumen akhir cenderung lebih tinggi karena dikenakan PPN 1,65% dan PPh 22 0,25%, total 1,9% dari harga jual. Sedangkan pada emas batangan, pajaknya jauh lebih rendah, bahkan bisa bebas PPN dan PPh tergantung syaratnya.

    Bagi konsumen maupun pelaku usaha, memahami perhitungan ini penting agar dapat mengelola kewajiban pajak dengan tepat dan menghindari sanksi administrasi perpajakan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News