Kementrian Lembaga: BI

  • SLIK Penghambat Orang Beli Rumah, Maruarar Mau Lakukan Terobosan Ini

    SLIK Penghambat Orang Beli Rumah, Maruarar Mau Lakukan Terobosan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pemukiman Kawasan dan Perumahan (PKP) Maruarar Sirait mengatakan, pihaknya akan mempertemukan para pengembang perumahan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan para perbankan untuk membahas perihal kendala penyaluran pembiayaan perumahan, khususnya Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

    Para pengembang mengeluhkan SLIK menjadi salah satu hambatan masyarakat untuk mendapatkan akses pembiayaan perumahan. Sebab, banyak masyarakat yang memiliki status kredit yang tidak lancar.

    “Nanti kita tanya OJK, pertimbangannya bagaimana. Kalau perlu dari BI, kita tanya, kan masing-masing punya otoritas,” ujarnya saat ditemui di Menara Mandiri I Jakarta, Kamis (17/4/2025).

    Hambatan tersebut menjadi dilema tersendiri bagi pembiayaan perbankan karena kekhawatiran potensi terjadinya kredit macet (Non Performing Loan/NPL) jika diberikan kepada nasabah yang tidak disiplin membayar cicilan.

    “Kamis malam (diskusi bersama),” ucapnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Frederica Widyasari Dewi mengatakan, OJK memberikan ruang kepada lembaga jasa keuangan untuk mengambil kebijakan terkait hal tersebut.

    “Jadi kita memberikan kredit pembiayaan kenapa manajemen risiko diserahkan ke PUJK. Silahkan bank atau lembaga pembiayaan kalau ada kol 1 dan kol 2 dengan manajemen risiko yang diterapkan,” pungkasnya.

    (rob/wur)

  • Ramai Pungli Ormas & Uang Palsu, Tanda-Tanda Ekonomi RI Memburuk?

    Ramai Pungli Ormas & Uang Palsu, Tanda-Tanda Ekonomi RI Memburuk?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Maraknya kasus-kasus kriminalitas di sektor ekonomi beberapa waktu terakhir ternyata memiliki korelasi dengan tekanan keuangan yang dialami masyarakat Indonesia saat ini.

    Kasus kriminalitas yang baru-baru ini terungkap misalnya temuan adanya “pabrik” uang palsu di Perumahan Griya Melati 1 RT 03 RW 13, Kelurahan Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat, hingga aksi Sekar Arum Widara, mantan aktris yang melakukan aksi peredaran uang palsu.

    Selain itu, adapula kasus premanisme seperti pungli oleh ormas-ormas yang juga marak dikeluhkan para pengusaha dan buruh, hingga dianggap sebagai salah satu penyebab penghambat investasi di Indonesia.

    “Ini hubungannya cukup linear, berbagai penelitian juga membuktikan itu,” kata Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita kepada CNBC Indonesia, Kamis (17/4/2025).

    “Kalau kondisi ekonomi memburuk, pendapatan masyarakat tertekan, peluang kerja makin kecil, pengangguran meningkat, dan tingkat kemiskinan meningkat, maka tingkat kriminalitas juga meningkat,” tegasnya.

    Sepanjang tahun lalu, memang terjadi data-data yang menunjukkan tekanan ekonomi terhadap masyarakat. Misalnya, tentang ambruknya jumlah kelas menengah di Indonesia hingga daya beli masyarakat yang terus melemah.

    Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2019 jumlah kelas menengah di Indonesia masih sebanyak 57,33 juta orang atau setara 21,45% dari total penduduk. Namun, pada 2024 hanya tersisa 47,85 juta orang atau setara 17,13%.

    Turunnya jumlah kelas menengah ini sejalan dengan meledaknya data pemutusan hubungan kerja atau PHK. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat, sepanjang 2024, jumlah pekerja terkena PHK yang dilaporkan mencapai 77.965 orang. Angka ini melonjak 20,21% dibandingkan 2023 yang sebanyak 64.855 orang.

    Tanda-tanda masalah daya beli masyarakat pun ikut muncul. Di antaranya, Indeks Penjualan Riil (IPR) per Maret 2025 atau pada masa Lebaran bahkan hanya tumbuh 0,5% ke level 236,7.

    Di sisi lain, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dikeluarkan Bank Indonesia dari hasil survei terhadap para konsumen juga telah turun beruntun dalam tiga bulan tahun ini. Per Maret 2025 bahkan hanya 121,1, Februari 126,4, dan Januari di level 127,2.

    “Jadi sama aja kalau ke negara yang cenderung terbelakang secara ekonomi tingkat kriminalitas kan juga tinggi,” tutur Ronny.

    “Karena itu saya pikir jawabannya kemungkinan besar iya ada relasi positif antara stagnasi ekonomi, memburuknya keadaan pendapatan masyarakat, memburuknya peluang lapangan kerja, dan turunnya daya beli, itu sebuah konsekuensi logis meningkatnya kriminalitas di sebuah negara, salah satunya uang palsu,” ungkapnya.

    Pernyataan serupa disampaikan oleh Direktur Riset Bright Institute Muhammad Andri Perdana. Ia bilang seretnya likuiditas perekonomian beberapa waktu terakhir, terutama akibat tingginya iklim suku bunga bisa membuat orang memilih jalan pintas untuk memanfaatkan aksi kriminalitas, seperti kasus uang palsu demi memenuhi kebutuhannya.

    “Dalam rezim suku bunga yang tinggi, uang menjadi jauh lebih sulit di dapat bagi masyarakat, sehingga bisa jadi menyebabkan sebagian orang mencari jalan pintas dengan menggunakan uang palsu,” tegas Andri.

    Untuk masalah kasus premanisme ormas bahkan turut mendapat perhatian Wakil Presiden periode ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla. Ia menganggap permasalahan itu disebabkan sulitnya mendapatkan pekerjaan formal di Indonesia saat ini.

    Mengutip catatan BPS teranyar per Agustus 2024, jumlah pekerja di sektor informal di Indonesia memang masih mendominasi, yakni sebesar 57,95%. Sisanya pekerja di sektor formal yang hanya 42,05%.

    “Jadi itu kan bukan karena ormas itu ingin apa, karena mereka nganggur,” kata pria yang akrab disapa JK itu dalam program Koneksi Cuap Cuap Cuan CNBC Indonesia, dikutip Rabu (16/4/2025).

    Wakil presiden era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo itu juga menganggap, biang kerok kehadiran ormas karena serapan tenaga kerja di Indonesia minim. Akibatnya para pengangguran memilih jalan untuk berkelompok dan melakukan aksi pungli untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

    “Kalau mereka kerja semua, mana ada ormas di jalan. Itu problemnya,” ucap politikus senior Partai Golkar itu.

    Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) periode Agustus 2024 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,47 juta orang dengan persentase tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia 4,91% sedikit lebih tinggi dari periode Februari 2024 sebesar 4,82% dengan jumlah 7,2 juta orang pengangguran.

    “Jadi solusinya bukan tangkapin mereka, tapi buka lapangan pekerjaan. Makin banyak penganggur, makin banyak semacam ormas itu,” tutur JK.

    (arj/haa)

  • Segini Utang Indonesia ke AS vs China, Lebih Banyak Mana?

    Segini Utang Indonesia ke AS vs China, Lebih Banyak Mana?

    Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat dan China termasuk dua dari tiga negara pemberi utang alias kreditur terbesar kepada Indonesia. 

    Per Februari 2025, posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia senilai US$427,2 miliar atau setara dengan setara dengan Rp7.054,4 triliun bila menggunakan asumsi kurs JISDOR per 28 Februari 2025, yakni Rp16.513,15 per dolar AS. 

    Bank Indonesia (BI) menekankan bahwa peran ULN—yang totalnya hampir dua kali lipat dari anggaran belanja 2025 senilai Rp3.621,3 triliun—akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. 

    “Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” ujar Kepala Departmene Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso, Kamis (17/4/2025). 

    Lantas, seberapa besar peran AS dan China dalam meminjamkan uangnya kepada Indonesia? 

    Mengutip dari laporan bulanan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi April 2025, AS merupakan kreditur terbesar kedua dengan posisi ULN senilai US$27,68 miliar (6,48% dari total ULN). Setara dengan Rp457,03 triliun.

    Di mana US$414 juta merupakan utang pemerintah ke AS, dan sisanya merupakan utang pihak swasta. 

    Sementara ULN Indonesia ke China, tercatat senilai US$23,29 miliar (5,45% dari total ULN) atau setara Rp384,54 triliun atau berada di posisi ketiga terbesar negara pemberi utang kepada Indonesia. 

    Meski secara umum utang Indonesia ke China sedikit lebih rendah dari AS, namun ULN pemerintah ke China jauh lebih besar. 

    Hingga akhir Februari 2025, posisi ULN pemerintah menurut negara kreditur China, tercatat senilai US$1,36 miliar atau setara Rp22,5 triliun. Sementara sisanya merupakan utang pihak swasta. 

    Adapun, posisi pertama negara pemberi utang ke Indonesia bukanlah kedua negara yang tengah bersitegang tersebut. 

    Singapura merupakan negara kreditur utama bagi Indonesia. Per akhir Februari 2025, posisi ULN Indonesia dari Singapura senilai US$55,45 miliar. 

  • Mentan Amran Dukung Prabowo soal Wacana Hapus Kuota Impor

    Mentan Amran Dukung Prabowo soal Wacana Hapus Kuota Impor

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menanggapi kebijakan penghapusan kuota impor yang direncanakan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Amran menuturkan, Kepala Negara ingin agar kegiatan ekspor dan impor dapat menguntungkan masyarakat. Inilah alasan mengapa Presiden berencana untuk memudahkan kegiatan ekspor dan impor.

    “Jadi yang dimaksud Bapak adalah mana yang menguntungkan rakyat Indonesia apapun modelnya, mau impor, mau ekspor, mana yang menguntungkan rakyat,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).

    Dia mencontohkan, ketika harga kelapa di tingkat global sedang bagus, pemerintah akan memudahkan ekspor komoditas tersebut. Sebaliknya, ketika sejumlah pihak membutuhkan bahan baku, pihaknya akan memudahkan proses importasi.

    “Jadi ini harus diterjemahkan seluruh regulasi yang kita bangun [untuk] kepentingan rakyat, jangan ada kepentingan oknum, apapun kita permudah,” ujarnya.

    Prabowo Subianto sebelumnya telah memerintahkan kementerian/lembaga terkait untuk menghilangkan kuota impor, utamanya terkait dengan komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak. 

    Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo di hadapan pengusaha, ekonom hingga akademisi pada acara Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025). 

    Adapun, perintah tersebut disampaikan Prabowo ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua DEN Luhut B. Pandjaitan. 

    “Yang jelas, Menko, Menkeu, Gubernur BI, Ketua DEN, saya sudah kasih perintah hilangkan kuota-kuota impor terutama untuk barang-barang yang menyangkut hajat hidup orang banyak,” kata Prabowo dalam Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

  • Utang Luar Negeri Indonesia Februari 2025 Turun, Jadi 427,2 Miliar Dolar AS  – Halaman all

    Utang Luar Negeri Indonesia Februari 2025 Turun, Jadi 427,2 Miliar Dolar AS  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2025 sebesar 427,2 miliar dolar AS atau turun dibandingkan posisi Januari 2025 sebesar 427,9 miliar dolar AS.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso mengatakan, secara tahunan ULN Indonesia tumbuh 4,7 persen atau melambat dibandingkan pertumbuhan 5,3 persen pada Januari 2025. 

    Menurut Denny, perkembangan tersebut berasal dari perlambatan pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN sektor swasta.

    “Posisi ULN Februari 2025 juga dipengaruhi oleh faktor penguatan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah,” ungkap Denny dalam keterangannya, Kamis (17/4/2025).

    Denny menyebut bahwa secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh 5,1 persen atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 5,3 persen. 

    Perkembangan posisi ULN pemerintah tersebut terutama dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden dari Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen investasi lain seiring dengan tetap tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

    “Pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara pruden dan terukur untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal,” ujar Denny. 

    Sedangkan pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung belanja pemerintah dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

    Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 22,6 persen dari total ULN pemerintah.

    Kemudian sektor Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 17,8 persen, Jasa Pendidikan 16,6 persen, Konstruksi 12,1 persen, Transportasi dan Pergudangan 8,7 persen, serta Jasa Keuangan dan Asuransi 8,2 persen. 

    “Posisi ULN pemerintah tetap terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah,” jelas Denny.

    Utang luar negeri swasta melanjutkan kontraksi pertumbuhan. Posisi ULN swasta pada Februari 2025 tercatat stabil pada kisaran 194,8 miliar dolar AS.

    Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,6 persen lebih dalam dari kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,3 persen. 

    “Perkembangan ULN swasta tersebut bersumber baik dari lembaga keuangan atau financial corporations maupun perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations), yang masing-masing terkontraksi sebesar 2,2 persen (yoy) dan 1,5 persen (yoy),” ungkap Denny.

    Terakhir, Denny menegaskan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

    Hal ini tecermin dari penurunan rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 30,2 persen pada Februari 2025, dari 30,3 persen pada Januari 2025, serta dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa 84,7 persen dari total ULN. 

    “Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN,” jelas dia.

     

  • Februari 2025, Utang Luar Negeri RI Menyusut ke US$ 427,8 Miliar

    Februari 2025, Utang Luar Negeri RI Menyusut ke US$ 427,8 Miliar

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia menurun tipis menjadi US$ 427,8 miliar pada Februari 2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang sebesar US$ 427,9 miliar. Namun secara tahunan, ULN tetap tumbuh 4,7% year on year (yoy), melambat dari kenaikan 5,3% pada Januari 2025.

    Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menjelaskan, perlambatan pertumbuhan ini disebabkan oleh turunnya ULN sektor publik serta kontraksi pada utang luar negeri swasta. Selain itu, penguatan nilai dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah, turut memengaruhi nilai tukar dan posisi utang luar negeri nasional.

    “Meski utang luar negeri mengalami perlambatan, struktur utangnya masih tergolong sehat. Rasio ULN terhadap PDB bahkan turun menjadi 30,2% dari sebelumnya 30,3%, dengan dominasi utang jangka panjang sebesar 84,7%,” jelas Ramdan dalam keterangannya, Kamis (17/4/2025).

    BI menegaskan komitmennya bersama pemerintah untuk terus menjaga kesehatan struktur utang luar negeri melalui prinsip kehati-hatian, serta memastikan perannya tetap optimal sebagai sumber pembiayaan pembangunan nasional yang berkelanjutan.

    Posisi utang luar negeri pemerintah tercatat sebesar US$ 204,7 miliar pada Februari 2025, turun tipis dari Januari yang berada di US$ 04,8 miliar.

    Pertumbuhan tahunan utang luar negeri pemerintah pun sedikit melambat menjadi 5,1% dari 5,3% sebelumnya. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh pergeseran dana investor asing dari Surat Berharga Negara (SBN) ke instrumen investasi lainnya, seiring tingginya ketidakpastian di pasar global.

    Pemerintah terus menjaga kredibilitas fiskal dengan membayar utang pokok dan bunga tepat waktu, serta memastikan pengelolaan utang dilakukan secara efisien dan terukur.

    Pemanfaatan utang luar negeri diarahkan untuk sektor prioritas seperti kesehatan dan kesejahteraan sosial (22,6%), administrasi pemerintahan dan pertahanan (17,8%), pendidikan (16,6%), konstruksi (12,1%), transportasi (8,7%), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (8,2%).

    “Sebagian besar utang luar negeri pemerintah memiliki tenor jangka panjang, yakni mencapai 99,9% dari total utang pemerintah,” tambah Ramdan.

    Sementara itu, utang luar negeri swasta tercatat stabil di kisaran US$ 194,8 miliar. Namun, secara tahunan, sektor ini mengalami kontraksi lebih dalam, yakni 1,6% (yoy), dibandingkan dengan penurunan 1,3% pada Januari. Penurunan berasal dari lembaga keuangan dan korporasi non-keuangan yang masing-masing mencatat kontraksi sebesar 2,2% dan 1,5%.

    Sektor utama penyumbang utang luar negeri swasta masih didominasi oleh industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, penyediaan energi dan utilitas, serta pertambangan, dengan kontribusi gabungan mencapai 79,6% dari total ULN swasta. Dari segi tenor, 76,5% dari total ULN swasta merupakan pinjaman jangka panjang.

  • Forum Komunikasi Personalia Mojokerto Raya Perkuat Sinergi antara Dunia Usaha dan Pemda

    Forum Komunikasi Personalia Mojokerto Raya Perkuat Sinergi antara Dunia Usaha dan Pemda

    Mojokerto (beritajatim.com) – Masih dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Forum Komunikasi Personalia Mojokerto Raya menggelar halal bi halal, Rabu (16/4/2025). Halal bi halal tersebut sebagai momen istimewa untuk mempererat silaturahmi sekaligus memperkuat sinergi antara dunia usaha dan pemerintah daerah (pemda).

    Halal bi halal dengan mengusung tema ‘Merajut Silaturahmi untuk Menciptakan Ekosistem Usaha yang Harmonis’ digelar di salah satu hotel di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Halal bi halal dihadiri Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra serta jajaran pejabat dan tokoh penting di wilayah Mojokerto dan Jawa Timur.

    Ketua Forum Komunikasi Personalia Mojokerto Raya, Imron Hadi dalam sambutannya menegaskan, bahwa keharmonisan ekosistem usaha tidak hanya ditentukan oleh kekuatan ekonomi semata, tetapi juga oleh kualitas komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan.

    “Melalui silaturahmi yang kuat dan ruang dialog yang terbuka seperti ini, kami yakin tantangan ketenagakerjaan dan dinamika industri di daerah dapat dihadapi secara bersama-sama. Kami berharap forum ini melahirkan program yang berpihak pada pengembangan SDM lokal serta kebijakan yang mendukung pertumbuhan usaha yang sehat dan inklusif,” ungkapnya.

    Sementara itu, Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Gus Barra (sapaan akrab, red) menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dalam menciptakan peluang kerja yang berkualitas bagi masyarakat Mojokerto.

    “Pemerintah daerah sangat mendukung upaya dunia industri dalam merekrut tenaga kerja lokal. Kami berharap hal ini dapat meningkatkan kualitas masyarakat di Kabupaten Mojokerto agar semakin produktif, mandiri, dan berdaya saing,” harapnya.

    Halal bi halal tersebut diharapkan menjadi fondasi yang kuat dalam membangun kolaborasi berkelanjutan antara sektor swasta dan pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Mojokerto.

    Turut hadir Kepala Bangkesbangpol, Kepala Disnakertrans, Kepala Dinas PUPR, Kepala DPMPTSP Kabupaten Mojokerto, Ketua Koordinator Wilayah Wasnaker Jawa Timur, Ketua APINDO, Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan, HIPMI Mojokerto, serta para praktisi HRD seluruh Mojokerto Raya. [tin/ian]

  • Galeri investasi dorong literasi dan akses investasi legal

    Galeri investasi dorong literasi dan akses investasi legal

    Sumber foto: M Salim/elshinta.com.

    Bupati Langkat: Galeri investasi dorong literasi dan akses investasi legal
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 16 April 2025 – 16:23 WIB

    Elshinta.com – Bupati Langkat Syah Afandin, bersama Wakil Bupati Tiorita Br. Surbakti, melaunching galeri investasi. Kegiatan yang mengusung tema ‘Masa depan dimulai dengan investasi hari ini’. Berlangsung di ruang LPSE Kantor Bupati Langkat, Rabu (16/4).

    Peresmian galeri investasi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BRI Cabang Binjai, Perum Bulog, dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Maju Bersama. Hadir dalam acara ini sejumlah tokoh penting di bidang ekonomi dan investasi, antara lain Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik, Direktur Online Business PT Korea Investment & Sekuritas Indonesia Seok Mo Yang.

    Kepala BI Perwakilan Sumut Jazary Abdul Hamid, Kepala OJK Sumatera Utara Khoirul Muttaqien, Dewan Pengawas Bulog Verdianto Iskandar Bitticaca, serta pimpinan BRI Cabang Binjai Hendro dan pimpinan Bulog Cabang Medan Rifki Ismail. Turut hadir pula Ketua Gapoktan Maju Bersama Rame Sembiring, Sekda Langkat Amril, dan sejumlah pejabat daerah lainnya.

    Dalam laporan kegiatan yang disampaikan oleh Kabag Perekonomian dan SDA Indri Nugraheni, dijelaskan bahwa pembukaan galeri investasi ini merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Langkat dengan Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Langkat yang diketuai oleh Sekda Langkat Amril.

    “Galeri investasi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, terutama pemahaman tentang pasar modal, serta memberikan edukasi tentang investasi yang legal dan terpercaya. Dengan adanya galeri ini, masyarakat Langkat diharapkan tidak mudah terjebak dalam investasi bodong yang merugikan,” ungkap Indri.

    Bupati Langkat Syah Afandin mengungkapkan apresiasinya atas peluncuran galeri investasi yang disebut-sebut menjadi yang pertama di Sumatera Utara. “Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Langkat, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya acara ini. Saya berharap kehadiran galeri ini mampu menjadi sumber edukasi sekaligus penggerak investasi legal di Langkat,” ucapnya.

    Syah Afandin juga menyoroti potensi besar Kabupaten Langkat dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta jiwa dan perekonomian yang terus berkembang. Menurutnya, banyak masyarakat yang menyimpan uang tanpa mengetahui potensi investasi yang sah dan menguntungkan seperti melalui Bursa Efek Indonesia.

    “Saya tadi tertarik, ada anak dari Tanjung Pura yang sudah berinvestasi, ini tentu menjadi aset yang harus dikembangkan. Galeri ini menjadi jembatan masyarakat agar bisa membedakan mana investasi legal dan mana yang tidak,” tambahnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Rabu (16/4). 

    Kepala OJK Sumatera Utara Khoirul Muttaqien, yang turut hadir dalam kesempatan tersebut, menyambut baik inisiatif yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Langkat. “Pembentukan galeri investasi ini adalah langkah strategis dalam memperluas pemahaman masyarakat terhadap instrumen keuangan yang legal dan aman. Kami mendukung penuh upaya ini karena sejalan dengan misi OJK dalam memperluas inklusi keuangan dan mencegah praktik investasi ilegal di daerah,” ujarnya.

    Acara dilanjutkan dengan penandatanganan PKS antara BRI Cabang Binjai, Bulog, dan Gapoktan Maju Bersama terkait pengembangan klaster padi dan jagung di Langkat. Selain itu juga dilakukan penyerahan simbolis Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada dua penerima, yakni Neni Jumiarti sebesar Rp50 juta dan Salmah sebesar Rp100 juta.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Rupiah melemah dipengaruhi penolakan China atas kiriman Boeing 

    Rupiah melemah dipengaruhi penolakan China atas kiriman Boeing 

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah dipengaruhi penolakan China atas kiriman Boeing 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 16 April 2025 – 19:07 WIB

    Elshinta.com – Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi penolakan China atas pengiriman pesawat Boeing dari Amerika Serikat (AS).

    “China telah memerintahkan maskapai penerbangannya untuk tidak menerima pengiriman jet Boeing lebih lanjut sebagai tanggapan atas keputusan AS untuk mengenakan tarif 145 persen pada barang-barang China,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

    Investor disebut sedang berjuang menemukan katalis untuk mendorong pemulihan lebih berarti mengingat pertumbuhan ekonomi global secara luas diperkirakan melambat seiring kebijakan tarif AS terhadap berbagai negara, terutama China yang diberlakukan tarif sebesar 145 persen dalam berbagai sektor.

    Trump yang telah menaikkan tarif pada barang-barang China ke tingkat sangat tinggi, kata Ibrahim, mendorong China mengenakan bea balasan atas impor AS dalam perang dagang yang semakin intensif antara dua ekonomi terbesar dunia. Situasi ini dikhawatirkan pasar akan menyebabkan resesi global.

    Melihat sentimen dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025 diprediksi melambat menjadi kisaran 4,9-5 persen. Proyeksi ini melambat dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat 2024 yang mencapai 5,02 persen.

    Tantangan reformasi struktural dan efektivitas belanja pemerintah, perlunya peningkatan produktivitas sektor riil, efektivitas kebijakan fiskal dan moneter, dan urgensi penguatan fundamental ekonomi domestik dianggap menjadi penghambat laju perekonomian.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 10 poin atau 0,06 persen menjadi Rp16.837 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.827 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.845 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.815 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Ini Langkah yang Harus Dilakukan jika Mendapatkan Uang Palsu

    Ini Langkah yang Harus Dilakukan jika Mendapatkan Uang Palsu

    Jakarta, Beritasatu.com – Uang palsu merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi di Indonesia. Agar tidak menyebarluaskan akar permasalahan, apa yang sebaiknya dilakukan jika mendapatkan uang palsu?

    Rupiah adalah mata uang yang telah disepakati oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam melakukan transaksi. Meski begitu, dalam peredarannya kerap kali terjadi pemalsuan rupiah yang biasanya dilakukan oleh oknum tertentu.

    Merujuk dari Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, rupiah palsu dijelaskan sebagai suatu benda yang bahan, ukuran, warna, gambar, dan desainnya menyerupai rupiah asli dengan tujuan sebagai alat pembayaran yang bertentangan dengan hukum.

    Oleh karena itu, penting untuk selalu mengenali keaslian uang yang diterima sebagai salah satu upaya pencegahan pengedaran rupiah palsu sekaligus sebagai bentuk nyata masyarakat dalam menjaga simbol kedaulatan negara.

    Berikut ini merupakan beberapa langkah yang dapat Anda lakukan jika mendapat uang palsu, dikutip dari berbagai sumber, Rabu (16/4/2025).

    Langkah yang Harus Dilakukan jika Mendapatkan Uang Palsu

    1. Saat bertransaksi

    Jika Anda menerima uang yang diragukan keasliannya, tolaklah secara sopan dan jelaskan alasan penolakan kepada pihak pemberi.

    Mintalah uang pengganti dan lakukan pengecekan ulang terhadap uang tersebut. Gunakan metode 3D (dilihat, diraba, diterawang) untuk memastikan keasliannya.

    Sarankan pemeriksaan lebih lanjut

    Anjurkan pihak pemberi untuk memeriksa uang tersebut di bank, kantor polisi, atau kantor Bank Indonesia terdekat.

    Gunakan praduga tak bersalah

    Selalu berasumsi pihak pemberi mungkin tidak mengetahui uang tersebut palsu dan bisa saja juga menjadi korban.

    2. Setelah transaksi

    Simpan uang yang diragukan

    Jangan mengedarkan kembali uang yang dicurigai palsu karena tindakan tersebut melanggar hukum.

    Bawa uang tersebut ke bank, kantor polisi, atau kantor Bank Indonesia untuk klarifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut.

    Pentingnya pemeriksaan resmi

    Bank Indonesia adalah satu-satunya lembaga yang berwenang menentukan keaslian uang rupiah. Jika terbukti palsu, uang tidak akan diganti. Namun, jika ternyata asli, penggantian dapat dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.

    Cara Mengenali Uang Palsu dengan Metode 3D

    1. Dilihat

    Warna dan desain: Uang asli memiliki warna cerah dan detail tajam, sedangkan uang palsu biasanya tampak pudar dan kabur.Gambar dan ornamen: Gambar pahlawan, ornamen, dan logo Bank Indonesia pada uang asli terlihat jelas dan rapi.

    2. Diraba

    Tekstur kertas: Uang asli terasa lebih tebal dan kasar, terutama di bagian tertentu, seperti nominal, gambar utama, dan logo.Cetakan timbul: Beberapa bagian pada uang asli terasa timbul saat diraba, termasuk kode untuk tunanetra.

    3. Diterawang

    Tanda air (watermark): Saat diterawang ke cahaya, gambar pahlawan dan logo BI pada uang asli terlihat jelas.Benang pengaman: Benang menyatu dengan kertas dan dapat berubah warna jika dilihat dari sudut tertentu.Rectoverso: Pada pecahan tertentu, terdapat gambar tersembunyi yang hanya tampak saat diterawang.

    Selain itu, Anda juga bisa memeriksa uang menggunakan lampu ultraviolet (UV). Pada uang asli, benang pengaman akan tampak menyala dan utuh saat disinari cahaya UV.

    Jika Anda menemukan uang yang diduga palsu, jangan panik. Tolak secara sopan, periksa keasliannya, dan laporkan ke pihak berwenang. Jangan pernah mengedarkan kembali uang tersebut karena hal itu melanggar hukum dan dapat dikenai sanksi pidana. Dengan bertindak bijak, Anda turut berperan memutus mata rantai peredaran uang palsu di Indonesia.