Kementrian Lembaga: BI

  • Bikin Ngeri Negara Barat, Kapal Fregat 5 Ribu Ton Korea Utara Bersenjata Canggih Teknologi Rusia – Halaman all

    Bikin Ngeri Negara Barat, Kapal Fregat 5 Ribu Ton Korea Utara Bersenjata Canggih Teknologi Rusia – Halaman all

    Bikin Ngeri Negara Barat, Kapal Fregat 5 Ribu Ton Korea Utara Bersenjata Canggih Teknologi Rusia

     

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam sebuah upacara di pelabuhan Nampo, Korea Utara (Korut) pada Jumat pekan lalu, Pemimpin Tertinggi Negara tersebut, Kim Jong Un meresmikan Kapal Perang Choe Hyon.

    Kapal berjenis fregat ini memiliki berat 5.000 ton dan tampak dilengkapi dengan serangkaian sistem persenjataan canggih, seperti peluncur rudal vertikal.

    Jika itu adalah hal kebanggaan bagi Korut, maka analisis militer menyebut peluncuran fregat ini adalah hal yang sangat mengkhawatirkannya bagi negara-negara Barat.

    Mengutip ulasan BI, Kamis (1/5/2025), analis militer mengatakan kalau kemampuan kapal perang terbaru Korut tersebut menunjukkan keterlibatan Rusia, atau setidaknya ide dan inspirasi Rusia, saat rezim Kim membangun kapal perang modern.

     “Waktu pembangunan kapal dan tanda tanya seputar hakikat dukungan Rusia terhadap DPRK menunjukkan bahwa kapal itu mungkin lebih dari sekadar tiruan,” kata Jacob Parakilas, pemimpin penelitian untuk Strategi Pertahanan, Kebijakan, dan Kemampuan di RAND Eropa, dilansir BI.

    Sebagai catatan, Parakilas menyebut Korea Utara dengan akronim nama resminya, Republik Rakyat Demokratik Korea, DPRK atau Democratic People’s Republic of Korea.

    “Kapal perang itu dapat menunjukkan bukti lebih lanjut mengenai hubungan militer yang semakin dalam antara Moskow dan Pyong Yang, dan muncul pada saat kedua negara mengatakan secara resmi untuk pertama kalinya bahwa pasukan Korea Utara bertempur bersama Rusia melawan Ukraina,” tulis ulasan tersebut menyoroti potensi keterlibatan Rusia dalam pengembangan Kapal Fregat Choe Hyon.

    KAPAL PERANG TOTAL – Kapal perusak serbaguna kelas Choe Hyon Korea Utara, dalam perincian sistem oleh Dimitris Mitsopoulos untuk Naval News. Korea Utara menyebut kapal ini sebagai kapal perang total yang memiliki banyak fungsi strategis pertempuran.

    Sistem Rudal Kapal Perang Anyar Korut

    Fregat Choe Hyon dilengkapi dengan sistem persenjataan, dengan gambar yang menunjukkan sistem peluncuran vertikal yang dapat digunakan untuk menembakkan rudal jelajah atau balistik, meriam dek, senjata pertahanan udara jarak dekat, dan radar untuk mendeteksi ancaman dan target.

    Gambar yang beredar menunjukkan kalau Choe Hyon dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal yang sangat mirip dengan Pantsir S-1 Rusia, yang menembakkan rudal berpemandu jarak menengah ke ancaman udara.

    Parakilas merujuk sistem pertahanan udara yang terpasang di kapal tersebut sebagai bukti paling jelas keterlibatan Rusia.

    Sementara itu, Kim Duk-ki, pensiunan laksamana Korea Selatan, mengatakan kepada CNN awal bulan ini kalau Rusia mungkin telah menyediakan teknologi untuk sistem misilnya.

    Ia juga mengatakan bahwa “jika Korea Utara melengkapi fregat baru tersebut dengan rudal balistik hipersonik yang diklaim telah berhasil diuji pada bulan Januari, hal itu akan menyebabkan dampak yang mengubah permainan dalam keamanan regional.”

    Kapal untuk Perang Total

    Bukti yang muncul menunjukkan bahwa Rusia dapat membantu Korea Utara menghindari sanksi internasional dengan menyediakan teknologi untuk memperkuat dan memodernisasi militernya.

    Pada bulan Maret, James Patton Rogers, direktur eksekutif Cornell Brooks Tech Policy Institute, mengatakan kepada BBC bahwa Rusia kemungkinan membantu Korea Utara merancang pesawat tak berawak baru yang dilengkapi artificial intelligence alias AI.

    Parakilas mengatakan banyaknya senjata di atas kapal Choe Hyon menunjukkan kemungkinan pengaruh Rusia, karena Rusia juga lebih menyukai kapal-kapal yang lebih kecil dan bersenjata lengkap.

    “Hal ini juga mencerminkan filosofi bahwa tujuan kapal perang adalah untuk melancarkan perang total, dan bukan untuk mampu melakukan berbagai operasi hingga dan termasuk perang,” katanya.

    Namun Joseph Bermudez Jr., ketua Korea di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington, DC, memperingatkan bahwa tidak ada bukti “bantuan langsung Rusia” dalam pembangunannya.

    Ia mengatakan bahwa “perancang personel angkatan laut Korea Utara telah melihat semakin banyak kapal Rusia” dan mungkin meniru desain mereka.

    Meski begitu, ia mengatakan bahwa sistem persenjataan kapal tersebut memiliki “kemampuan yang sangat hebat.”

    Pilihan untuk ‘Serangan Pembuka’

    Menurut laporan pada Januari lalu oleh lembaga pemikir Institut Studi Strategis Internasional, kapal fregat Korut tersebut tampaknya memiliki panjang sekitar 120 meter, menjadikannya “yang terbesar yang pernah dibangun Korea Utara dengan selisih tertentu.”

    Korea Utara memiliki sekitar 374 kapal patroli dan pesisir yang lebih kecil, kata IISS, serta dua fregat yang lebih tua.

    Pada acara peluncuran, Kim mengatakan bahwa Korea Utara akan siap untuk mengerahkan kapal tersebut sepenuhnya dalam waktu sekitar satu tahun, sembari menyebutnya sebagai pertahanan terhadap apa yang ia gambarkan sebagai agresi regional Amerika Serikat (AS).

    Parakilas mengatakan kapal perang baru ini menawarkan Korea Utara lebih banyak opsi untuk serangan pertama rudal balistik potensial, dengan kapasitas untuk menjangkau wilayah-wilayah yang mungkin memiliki lebih sedikit sistem pertahanan udara.

    Namun, ia mengatakan bahwa “fakta bahwa itu adalah kapal permukaan dan bukan kapal selam berarti bahwa kapal itu dapat dilacak dan diserang dengan relatif mudah.”

    Dalam laporannya, IISS mengatakan bahwa kemampuan riil kapal hanya dapat diamati saat kapal mulai beroperasi.

    “Meskipun aktivitas di sekitar kapal baru di Nampo akan dipantau secara ketat,” katanya, “mungkin perlu waktu beberapa saat setelah peluncuran hingga tujuan penggunaannya menjadi lebih jelas.”

    Bermudez Jr. sependapat dengan hal ini, dengan mengatakan bahwa “begitu kapal itu dipatroli dan kita melihat kelayakannya untuk melaut, itu akan membuat perbedaan yang luar biasa.”

     
     
     
     
     
     

    (oln/bi/yn/*)

  • Dikerjai, Pasukan Ukraina di Garis Depan Perang Dapat Ratusan Ribu Peluru Mortir ‘Ampas’ – Halaman all

    Dikerjai, Pasukan Ukraina di Garis Depan Perang Dapat Ratusan Ribu Peluru Mortir ‘Ampas’ – Halaman all

    Dikerjai Demi Cuan, Pasukan Ukraina di Garis Depan Perang Dapat Ratusan Ribu Peluru Mortir ‘Ampas’

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Ukraina dikerjai.

    Amunisi perang yang mereka terima di garis depan pertempuran melawan Rusia banyak yang ‘ampas’ alias gagal berfungsi.

    Hal itu terungkap saat Biro keamanan dalam negeri Ukraina mengatakan kalau mereka telah menahan empat orang atas sabotase ini.

    Penahanan dilakukan setelah badan keamanan Ukraina tersebut menyelidiki pasokan 120.000 peluru mortir cacat yang diterima pasukan Kiev di garis depan medan perang.

    Dinas Keamanan Ukraina, juga dikenal sebagai SBU, menulis di saluran Telegramnya kalau orang-orang yang ditangkap termasuk seorang pejabat militer, seorang pejabat kontrol kualitas, dan dua kepala bisnis manufaktur pertahanan.

    “Pengumuman SBU itu muncul enam bulan setelah media Ukraina melaporkan keluhan dari beberapa unit garis depan bahwa peluru mortir 120 mm mereka tidak menembak atau gagal meledak,” tulis laporan BI, dikutip Kamis (1/5/2025).

    TENTARA UKRAINA – Foto ini diambil dari Facebook Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada Senin (17/3/2025), memperlihatkan tentara Ukraina dari brigade infanteri ke-58 melakukan pelatihan di lokasi yang dirahasiakan, terlihat dalam postingan yang diunggah pada 7 Maret 2025. (Facebook Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

    Sabotase dengan Motif Keuntungan

    Dalam sebuah video yang viral pada November tahun lalu, seorang tentara Ukraina mengatakan hanya sekitar satu dari 10 peluru yang akan berhasil keluar dari peluncurnya dan meledak secara efektif.

    Saat itu, wartawan Ukraina melaporkan bahwa hingga 100.000 peluru akan ditarik.

    SBU mengatakan pihaknya menyelidiki sebuah pabrik industri pertahanan di wilayah Dnipropetrovsk, tempat kota utama Dnipro berada , dan menemukan bahwa keempat orang yang ditangkap telah berkonspirasi untuk “memasok peluru mortir yang rusak ke garis depan.”

    “Untuk produksi massal, para tersangka menggunakan bahan-bahan di bawah standar dan melakukan pengerjaan yang salah, yang mengakibatkan primer muatan utama rusak dan mengakibatkan kinerja seluruh muatan propelan tidak stabil,” kata pernyataan SBU.

    Badan keamanan Ukraina tersebut tidak menyebutkan nama orang-orang yang ditangkap, tetapi menuduh keempatnya berkonspirasi untuk “mengurangi biaya produksi guna meningkatkan keuntungan mereka.”

    SBU mengatakan pejabat militer dan pengawas mutu terduga pelaku sabotase tersebut “sengaja mengabaikan” amunisi yang cacat dan memalsukan catatan untuk menutupi skema tersebut.

    Ilustrasi – Pasukan Ukraina di Donbass. (Sumber: Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

    “Akibatnya, 120.000 peluru yang tidak dapat digunakan mencapai garis depan,” tambahnya. Jika terbukti bersalah, keempat tahanan tersebut terancam hukuman penjara hingga 15 tahun, kata SBU.

    Amunisi artileri menjadi kunci utama pertahanan Ukraina karena perang telah berlarut-larut menjadi pertempuran yang menguras banyak korban.

    Salah satu masalah yang paling mendesak di Kiev adalah tekanan perang terhadap jumlah tentara yang dapat dikerahkannya pada suatu waktu, dan Kiev menghadapi dilema apakah akan menurunkan persyaratan wajib militernya untuk mencakup pria berusia 18 tahun ke atas.

    Namun Ukraina juga berupaya mencegah kekurangan amunisi, yang telah diupayakan secara maksimal oleh Eropa dan AS.

    Di tengah serbuan tersebut, Kyiv telah berupaya meningkatkan produksi pertahanan lokalnya , yang telah memproduksi jutaan pesawat nirawak dengan pandangan orang pertama.

     

     

    (oln/bi/*)

  • KPK: 2 Politisi Nasdem Kembali Absen di Pemeriksaan Kasus CSR BI

    KPK: 2 Politisi Nasdem Kembali Absen di Pemeriksaan Kasus CSR BI

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan 2 anggota DPR Fraksi Partai Nasdem Charles Meikyansyah dan Fauzi Amro kembali absen dari panggilan pemeriksaan kasus dugaan korupsi dana corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI). 

    Penyidik kembali memanggil Charles dan Fauzi, Rabu (1/5/2025), untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus tersebut. Panggilan itu merupakan yang kedua setelah sebelumnya kedua politisi itu juga absen pada panggilan pertama yakni 13 Maret 2025. 

    Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto menyebut keduanya absen karena adanya kunjungan kerja dan telah memberikan konfirmasi secara resmi ke tim penyidik. 

    “Untuk dua saksi CSR BI tidak hadir dan telah memberi konfirmasi ketidakhadiran secara resmi kepada Penyidik. Dengan alasan bertabrakan dengan jadwal kegiatan kunjungan kerja yang sudah terjadwal sebelumnya,” ujar Tessa kepada wartawan, dikutip Kamis (1/5/2025). 

    Tessa menyebut keduanya meminta penjadwalan ulang pemanggilan. Pada keterangan terpisah, dia menyebut tim penyidik belum bisa menjemput paksa kedua saksi itu meski sudah dua kali absen dari pemanggilan. Hal itu karena keduanya memberikan konfirmasi ketidakhadiran secara resmi.

    Upaya paksa bisa dilakukan, terang Tessa, apabila saksi tidak hadir secara berturut-turut sebanyak dua kali tanpa alasan yang jelas. 

    Mengenai alasan pemanggilan Charles dan Fauzi, Tessa masih enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Dia menyebut keduanya dipanggil bisa untuk dimintai konfirmasi atas barang bukti yang diperoleh, maupun dari keterangan saksi lain. 

    Pemeriksaan Sebelumnya

    Untuk diketahui, sejauh ini KPK telah beberapa kali memeriksa dua orang anggota DPR yaitu Satori dari Fraksi Partai Nasdem, dan Heri Gunawan dari Fraksi Partai Gerindra. Rumah keduanya juga telah digeledah. 

    Di sisi lain, pihak yayasan penerima CSR BI dari daerah pemilihan (dapil) Satori maupun tenaga ahli DPR yang bekerja untuknya dan Heri Gunawan juga telah diperiksa KPK beberapa waktu lalu. 

    “Jadi tidak mungkin saksi dipanggil tidak ada dasarnya, tidak ada keterangan saksi hanya karena desakan dari pihak-pihak tertentu lalu dilakukan pemanggilan untuk KPK dalam hal ini penyidik tidak akan melakukan hal seperti itu,” jelas Tessa. 

    Adapun KPK telah memulai penyidikan terhadap kasus CSR BI sejak akhir 2024 lalu. Penyidikan yang dilakukan bersifat umum sehingga belum ada pihak yang ditetapkan tersangka, bahkan sampai dengan saat ini. 

    Ketua KPK Setyo Budiyanto memastikan segera menetapkan tersangka di kasus tersebut. Namun, dia enggan memerinci kapan waktunya. Dia membantah adanya kendala dalam penanganan kasus tersebut sehingga pihak tersangka belum ditetapkan. 

    “Ya nanti ada waktunya. Ada saatnya nanti segera ditetapkan,” ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (30/4/2025). 

    Lembaga antirasuah menduga bahwa Satori dan Heri Gunawan merupakan di antara politisi DPR penerima dana manfaat CSR BI, atau Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).

    Satori dan Heri merupakan anggota Komisi XI atau Komisi Keuangan DPR periode 2019-2024. AKD DPR itu merupakan mitra kerja BI hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

    Dana PSBI itu diterima melalui yayasan milik Satori dan Heri dari dapil masing-masing, setelah sebelumnya diajukan dan diseleksi oleh BI untuk kelayakannya. 

    Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur menjelaskan, pihaknnya menduga bahwa yayasan penerima CSR BI yang dimiliki Satori dan Heri tidak menggunakan dana bantuan itu sesuai dengan fungsinya.  

    Misalnya, apabila awalnya dana CSR ditujukan untuk membangun rumah rakyat 50 unit, kenyataan di lapangan rumah yang dibangun tidak sampai jumlah tersebut.  

    “Tidak 50-nya dibangun. Tapi hanya misalkan 8 atau 10. Terus yang 40-nya ke mana? Ya itu tadi. Yang 40-nya dalam bentuk uangnya tidak dibangunkan rumah. Akhirnya dibelikan properti. Yang baru ketahuan baru seperti itu,” kata Asep.  

    Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso memastikan bahwa penyaluran CSR BI dilakukan dengan tata kelola/ketentuan yang benar. 

    “Proses pemberian PSBI senantiasa dilakukan sesuai tata kelola/ketentuan yang benar, mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan menjunjung tinggi prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dan kemanfaatan,” tuturnya, Minggu (29/12/2024).

  • Rupiah menguat seiring optimisme tensi perdagangan global mereda

    Rupiah menguat seiring optimisme tensi perdagangan global mereda

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah menguat seiring optimisme tensi perdagangan global mereda
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 30 April 2025 – 20:10 WIB

    Elshinta.com – Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede menyatakan nilai tukar (kurs) rupiah menguat seiring optimisme tensi perdagangan global yang mereda.

    “Rupiah melanjutkan tren apresiasi pasca meningkatnya optimisme terkait meredanya tensi perdagangan global,” ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Optimisme ini tergambar dari keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani executive order untuk memberikan pengecualian bagi beberapa tarif impor yang berkaitan dengan sektor otomotif di AS.

    The Wall Street Journal melaporkan bahwa langkah AS itu akan membebaskan produsen mobil yang saat ini sudah dikenai tarif atas kendaraan dari beban tarif tambahan lainnya, khususnya atas baja dan aluminium. Produsen mobil juga bisa mendapatkan pengembalian atas tarif yang telah mereka bayarkan.

    Pada saat yang sama, tarif atas suku cadang luar negeri yang digunakan untuk merakit mobil di AS, yang awalnya diperkirakan mencapai 25 persen dan mulai berlaku pada Sabtu (26/4), juga kemungkinan akan dikurangi.

    Josua juga melaporkan bahwa sebagian besar mata uang Asia menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, termasuk rupiah.

    Pada hari Jumat (2/5) mendatang, pasca libur hari buruh, rupiah disebut berpotensi melanjutkan penguatan akibat kemungkinan data ketenagakerjaan serta Produk Domestik Bruto (PDB) di AS yang melemah. Hal ini berpotensi meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, sehingga sentimen risk-on kembali meningkat pada perdagangan dua hari lagi.

    “Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.525-16.650 per dolar AS pada hari Jumat mendatang,” kata dia.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta menguat sebesar 158 poin atau 0,94 persen menjadi Rp16.603 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.856 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu sore juga menguat ke level Rp16.679 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.787 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Dua Anggota DPR dari NasDem Kembali Mangkir dari Panggilan KPK dalam Kasus CSR BI, Alasan Kunker – Halaman all

    Dua Anggota DPR dari NasDem Kembali Mangkir dari Panggilan KPK dalam Kasus CSR BI, Alasan Kunker – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi XI DPR dari Fraksi Partai NasDem, Fauzi Amro, dan anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai NasDem, Charles Meikyansah, kembali tidak memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Keduanya sedianya dijadwalkan diperiksa penyidik KPK sebagai saksi, Rabu (30/4/2025), terkait kasus dugaan korupsi penyelewengan program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).

    “Untuk dua saksi CSR BI tidak hadir dan telah memberi konfirmasi ketidakhadiran secara resmi kepada penyidik,” ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, dalam keterangannya, Rabu (30/4/2025).

    Tessa menjelaskan, baik Fauzi maupun Charles memberikan alasan yang sama atas ketidakhadiran mereka: sedang menjalani kegiatan kunjungan kerja (kunker).

    “Dengan alasan bertabrakan dengan jadwal kegiatan kunjungan kerja yang sudah terjadwal sebelumnya,” jelasnya.

    Keduanya telah meminta penjadwalan ulang pemeriksaan.

    Namun, belum ditentukan kapan mereka akan dipanggil kembali oleh penyidik.

    Sudah Dua Kali Mangkir

    Ini merupakan kali kedua Fauzi Amro dan Charles Meikyansah tidak memenuhi panggilan KPK.

    Sebelumnya, keduanya juga tidak hadir pada panggilan pertama yang dijadwalkan pada 13 Maret 2025.

    Hingga kini, keterlibatan Fauzi dan Charles dalam perkara dugaan penyelewengan dana CSR Bank Indonesia masih belum diungkap secara detail.

    KPK telah menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) atas kasus ini sejak 16 Desember 2024.

    Dugaan penyelewengan CSR BI ini melibatkan sejumlah anggota DPR RI Komisi XI periode 2019–2024.

    Sebagai bagian dari proses penyidikan, KPK telah menggeledah kantor pusat Bank Indonesia pada hari yang sama, termasuk ruang kerja Gubernur BI Perry Warjiyo.

    Kemudian pada 19 Desember 2024, KPK juga menggeledah kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Dari hasil penggeledahan tersebut, penyidik menyita sejumlah dokumen, barang bukti elektronik, serta catatan-catatan yang diduga berkaitan dengan perkara.

    Selain itu, KPK juga telah menggeledah rumah dua anggota DPR, yakni Satori di Cirebon dan Heri Gunawan di Tangerang Selatan.

    Dari kediaman Satori, KPK mengamankan sejumlah dokumen terkait dugaan korupsi dana CSR BI dan OJK.

    Sementara dari rumah Heri Gunawan, disita barang bukti elektronik, dokumen, dan surat-surat lain yang juga diduga kuat berkaitan dengan perkara.

    KPK hingga kini belum menetapkan tersangka, karena penyidikan masih berjalan dengan menggunakan sprindik umum.

     

  • Ukraina Gunakan Robot Darat untuk Selamatkan Tentara yang Terluka, Memasang Ranjau, dan Serang Rusia – Halaman all

    Ukraina Gunakan Robot Darat untuk Selamatkan Tentara yang Terluka, Memasang Ranjau, dan Serang Rusia – Halaman all

    Ukraina Gunakan Robot Darat untuk Selamatkan Tentara yang Terluka, Memasang Ranjau, dan Serang Rusia

     

    TRIBUNNEWS.COM – Tentara Ukraina dilaporkan telah menggunakan Unmanned Ground Vehicle (UGV) wahana drone sejenis robot di darat untuk mengevakuasi rekan mereka yang terluka.

    Namun, karena tindakan tersebut sangat berisiko, pendekatan ini hanya berstatus ‘pilihan terakhir’ jika tidak ada cara lain.

    Hal itu terungkap dalam laporan BI, dikutip Rabu (30/4/2025) merujuk pernyataan seorang operator ‘robot’ yang dimaksud.

    “Robot darat telah digunakan sepanjang perang (melawan Rusia), tetapi teknologinya menjadi lebih produktif,” tulis laporan tersebut menjelaskan inovasi yang dilakukan militer Ukraina.

    Layaknya drone di langit yang menggantikan peran tempur manusia, UGV melakukan hal yang sama di darat.

    Penggunaan UGV ini mengurangi jumlah situasi di mana prajurit menempatkan diri mereka langsung di garis tembak.

    “Robot darat yang dapat mengevakuasi yang terluka tanpa membahayakan prajurit tambahan dapat menjadi pengubah permainan dalam perang yang ditandai oleh pengawasan massal, serangan pesawat tanpa awak dan artileri yang tiada henti, serta penargetan petugas medis secara sengaja,” kata laporan tersebut.

    Masalahnya, Oleksandr Yabchanka, kepala sistem robotik untuk Batalyon Serigala Da Vinci Ukraina, mengatakan kepada BI, adalah penggunaan UGV ini dapat menempatkan mereka yang terluka pada risiko yang lebih besar.

    Risiko ini membuat tentara Ukraina kurang bersedia menggunakan UGV dengan cara ini kecuali sebagai pilihan terakhir.

    ROBOT DARAT – Seorang prajurit dari Brigade Mekanik ke-65 Angkatan Darat Ukraina berjalan ke arah Zaporizhzhia dan mengikuti pesawat nirawak tempur darat Gnom-2 selama uji lapangan di Ukraina. Tentara Ukraina hanya menggunakan robot jika tidak ada pilihan lain untuk mengevakuasi rekan tentara mereka yang terluka oleh serangan Rusia.

    Pilihan Terakhir

    Saat satu tim tentara bergegas keluar untuk mengevakuasi yang terluka, mereka selalu dalam bahaya karena “jumlah besar pesawat tanpa awak intelijen” di langit yang siap mengarahkan tembakan Rusia ke arah mereka, kata Yabchanka.

    Risiko ini telah mendorong Ukraina untuk mengembangkan alternatif robotik, tetapi terlepas dari keuntungan yang dibawa oleh teknologi, Yabchanka mengatakan kalau mereka “tidak sering menggunakan evakuasi berbasis robot.”

    Karena teknologi UGV masih dalam tahap awal, unitnya terus menerima model robot yang baru dan yang ditingkatkan, setiap sistem baru lebih baik dari sebelumnya, tetapi dia mengatakan bahwa semuanya masih jauh dari ideal.

    “Saat prajurit yang terluka sedang diangkut, sistem kadang-kadang dapat terputus karena kesalahan atau gangguan Rusia, masalah bagi operator pesawat tak berawak,” tulis laporan tersebut mengenai risiko yang ada.

    Hal tersebut sebenarnya dapat menciptakan “situasi yang lebih buruk” karena prajurit yang terluka tidak lagi bersama rekan-rekannya.

    “Sebaliknya, mereka (tentara Ukraina yang terluka) jadi sasaran terbuka karena berada di tengah lapangan pertempuran,” kata ulasan tersebut.

    “Anda tidak berkomunikasi dengan orang tersebut untuk memeriksa keadaan mereka,” kata Yabchanka.

    Situasi penyelamatan menggunakan robot ini, katanya, tidak lebih ‘aman’ ketimbang saat menggunakan cara-cara lama saat Tentara Ukraina yang terluka tetap bersama rekan-rekan mereka.

    “Sekarang mereka ternyata berada di tengah ladang dan kemudian sistem ini macet,” katanya. Itu berarti “kami masih melakukan evakuasi dengan manusia, saat itulah hal itu memungkinkan. Meskipun kami memahami bahwa itu dapat memicu bahaya tambahan.”

    Terkadang Tidak Ada Pilihan Lain

    Yabchanka mengatakan kalau mengevakuasi seorang prajurit dari garis depan biasanya memerlukan sedikitnya empat prajurit, dan itu sulit karena musuh mengawasi.

    Drone terus-menerus berdengung di sekitar.

    Ada kalanya mencoba mengevakuasi prajurit “tanpa terlihat sangatlah sulit atau menurut saya dalam beberapa kasus mustahil,” katanya.

    Tim evakuasi tidak mungkin dapat mencapai orang yang terluka tanpa terlihat, dan kemungkinan besar Rusia akan menembaki tentara yang terluka dan timnya.

    “Ketika kami tidak dapat melakukan evakuasi tanpa terlihat, kami menggunakan sistem robotik di darat,” katanya. Pada akhirnya, “dalam sebagian besar kasus evakuasi robotik, hal itu terjadi ketika tidak ada cara lain.”

    Teknologi yang Sedang Berkembang

    Kendaraan darat nirawak merupakan teknologi yang lebih baru.

    Tidak seperti platform udara, sistem ini belum menjangkau seluruh militer Ukraina, tetapi telah membantu mengevakuasi tentara di beberapa bagian garis depan.

    Mereka bisa terbukti penting karena militer Ukraina masih jauh lebih kecil dibandingkan Rusia dan tentaranya beroperasi tanpa kemampuan untuk menerima perawatan medis secara andal dalam “waktu emas” yang menyelamatkan nyawa yang telah dinikmati oleh tentara Barat selama beberapa dekade.

    Yabchanka mengatakan kalau unitnya menggunakan drone darat untuk berbagai fungsi, termasuk menanam ranjau, memindahkan peralatan, dan meledakkan posisi Rusia , bukan hanya evakuasi.

    “Ini adalah teknologi yang belum digunakan banyak unit saat ini atau hanya dapat digunakan dalam kapasitas terbatas, tetapi sejumlah perusahaan Ukraina tengah berupaya mengembangkannya dan memperluas penggunaannya,” kata laporan BI.

    Beberapa perusahaan yang berkecimpung dalam bidang ini termasuk Rovertech dari Ukraina , yang membuat Kompleks Penjinakan Ranjau Darat ZMIY, dan FRDM Group, yang membuat sistem robotik darat D-21.

    “Ini adalah ruang teknologi yang juga tengah digarap Rusia, dan kemungkinan besar dapat berubah menjadi perlombaan pengembangan dan produksi , seperti yang terjadi dengan pesawat tanpa awak (drone),” kata laporan itu.

    Yabchanka mengatakan bahwa dalam hal memajukan teknologi pesawat nirawak darat, “pertanyaannya bukan apakah tetapi kapan Rusia akan melakukannya. Jadi pertanyaannya adalah: Siapa yang akan melakukannya lebih cepat?”

    “Kita perlu meningkatkan semua hal ini lebih cepat daripada yang dilakukan Rusia,” tambahnya.

    Kepala intelijen Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan pada bulan September bahwa ia memperkirakan “jumlah sistem robot tersebut akan tumbuh, tumbuh sangat besar hingga mencapai puluhan.”

    Hlib Kanevskyi, direktur departemen pengadaan di Kementerian Pertahanan Ukraina, mengatakan pemerintah berencana untuk memasok 15.000 robot untuk penggunaan tempur tahun ini.

     

    (oln/bi/*)

     
     

  • Doa ketika Mendengar Suara Burung di Malam Hari, Bacaan dan Artinya Lengkap

    Doa ketika Mendengar Suara Burung di Malam Hari, Bacaan dan Artinya Lengkap

    YOGYAKARTA – Sebagian orang percaya bahwa mendengar suara burung di malam hari merupakan pertanda buruk, seperti akan terjadi musibah atau adanya kematian. Lantaran kepercayaan tersebut, ada orang yang takut jika mendengar suara burung di malam hari. 

    Selain itu, sebagian orang juga percaya bahwa suara hewan yang terdengar ketika malam atau pukul 12 ke atas merupakan sinyal terbukanya pintu langit. Maka dari itu umat Islam disunahkan untuk membaca doa saat mendengar suara burung di kala malam.

    Ada beberapa doa ketika mendengar suara burung di malam hari yang bisa dibacakan oleh umat Islam. 

    Doa ketika Mendengar Suara Burung di Malam Hari

    Berikut beberapa doa saat mendengar suara burung di malam hari yang bisa Anda bacakan:

    Lafal Hauqalah

    Umat Islam disarankan untuk sering mengucapkan kalimat hauqalah. Kalimat tersebut merupakan bentuk pengakuan atas keterbatasan manusia di hadapan kekuasaan Allah SWT. 

    Salah satu waktu yang dianjurkan untuk mengucapkan lafal hauqalah adalah ketika mendengar suara burung di malam hari. Sebab banyak mitos yang mengaitkan suara burung tersebut dengan pertanda terjadinya hal-hal gaib. 

    Berikut ini adalah lafal hauqalah, lengkap dengan bacaan latin dan terjemahannya, dikutip dari NU Online:

    لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ

    Laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil azhiimi

    Arti: Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.

    Membacakan kalimat hauqalah di atas memberikan beberapa keutamaan berikut ini:

    Barangsiapa yang membaca hauqalah 100 kali sehari, ia selamanya takkan ditimpa kefakiran.Barangsiapa yang membaca hauqalah 300 kali saat hatinya bimbang, Allah SWT akan membukakan jalan keluar.
    Surat An-Nas dan Al-Falaq

    Doa lainnya yang dapat dibaca saat mendengar suara burung di malam hari adalah surat An-Nas dan Al-Falaq. Kedua surat ini dapat memberikan perlindungan dari Allah SWT bagi umat Islam yang membacanya. Allah SWT akan melindungi mereka dari kejahatan yang mengancam. 

    Berikut adalah bacaan surat An-Nas beserta terjemahannya:

    قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ۝١ مَلِكِ النَّاسِۙ ۝٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ۝٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ۝٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ۝٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِࣖ ۝٦

    Qul a’uudzu birabbin-naas. Malikin-naas. Ilaahin-naas. Min syarril-waswaasil-khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas. Minal-jinnati wan-naas.

    Arti: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS An-Nas: 1-6).

    Sementara bacaan surat Al-Falaq adalah sebagai berikut:

    قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ۝١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ۝٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ۝٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ۝٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَࣖ ۝٥

    Qul a’uudzu birabbil-falaq. Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab. Wa min syarrin-naffaatsaati fil-‘uqad. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.

    Arti: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (QS Al-Falaq: 1-5).

    Ayat Kursi

    Ayat Kursi adalah doa yang dapat dipanjatkan untuk memohon perlindungan dan ketenangan dari Allah SWT. Doa ini juga dapat memberikan kekuatan jiwa ketika mendengar suara burung di malam hari. Berikut adalah bacaan dari Ayat Kursi:

    اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ۝٢٥٥

    Allaahu laa ilaaha illaa huw, al-hayyul-qayyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa na’uum, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardl, man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illâ bi’idznih, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’, wasi’a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardl, wa laa ya’uuduhuu hifdhuhumaa, wa huwal-‘aliyyul-‘adhiim

    Arti: Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung. (QS Al-Baqarah: 255).

    Demikianlah beberapa doa ketika mendengar suara burung di malam hari yang perlu diingat oleh umat Islam. Bacalah doa-doa di atas untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari berbagai bahaya atau hal-hal buruk. Baca juga cara mengirim doa untuk orang yang sudah meninggal.

    Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.

  • Teknologi QRIS Jadi Andalan, dari Jajan Cilok sampai Tambah Penghasilan

    Teknologi QRIS Jadi Andalan, dari Jajan Cilok sampai Tambah Penghasilan

    Jakarta

    Indonesia patut berbangga karena telah memiliki standar kode QR nasional yang disebut QRIS. Ada yang menyebutnya ‘kris’, ‘kyuris’, bahkan ‘kyu-ar-ai-es’. Namun, apapun itu, QRIS telah menjelma jadi bagian lifestyle masyarakat Indonesia. Baik itu dari sisi konsumen, produsen, maupun pedagang.

    Misalnya yang dirasakan oleh Enggar (32) dan Rininta Oktaviana (28). Dua karyawan swasta di Jakarta Selatan ini selalu mengandalkan QRIS dalam transaksi mereka sehari-hari. Bahkan untuk jajan pinggir jalan sekalipun.

    “Saya hampir selalu memakai QRIS sebagai alat bayar. Mulai dari jajan cilok di pinggir jalan sampai jajan di mal,” ujar Rininta kepada detikINET, Sabtu (26/4).

    Hari itu, beberapa kali dia beli jajan dan makanan dengan mengandalkan QRIS, salah satunya lewat aplikasi BRImo. Beli kopi gerobak Rp 8.000-an tinggal scan, transaksi langsung beres 1 detik.

    Menurut Rininta yang termasuk Gen Z, mula-mula dirinya sudah terbiasa menggunakan teknologi pembayaran digital. Dia mengaku sudah jarang membawa uang tunai. Menurutnya cara ini lebih aman dari risiko menerima uang palsu.

    “Sebagai Gen Z yang lebih suka bayar secara cashless, QRIS memudahkan dan lebih cepat sehingga efisien dari segi waktu,” lanjutnya.

    Tak cuma untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan sendiri, mereka juga lebih mudah berdonasi dengan adanya QRIS. Jadi, menurut Enggar, walaupun sedang tidak punya uang tunai kecil di dompet, mereka tetap bisa membantu orang lain. Enggar mengaku beberapa kali memberikan donasi untuk seniman jalanan yang ditemui di public space.

    “Biasa selain buat belanja sehari-hari, juga buat persembahan di gereja, kadang bisa untuk donasi, apresiasi seniman jalanan juga pernah pakai QRIS,” jelas pengguna BRImo ini.

    Pengguna QRIS BRI (Foto: Debora Danisa Sitanggang/detikcom)

    Belakangan, penggunaan QRIS tengah jadi perbincangan hangat setelah disorot Pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam dokumen National Trade Estimate (NTE) Report on Foreign Trade Barriers 2025. Muncul kekhawatiran bahwa nantinya QRIS tidak bisa digunakan lagi karena ada permintaan dari pihak luar.

    “Kalau QRIS nggak ada itu sama saja dengan kemunduran ekonomi dan teknologi sih, karena harus kembali membawa uang tunai ke mana-mana,” ujar Rininta.

    Senada, Enggar juga menilai keberadaan QRIS sudah sulit dilepas dari aktivitas ekonomi warga Indonesia. Kalaupun memang ada penyesuaian, dia khawatir perputaran ekonomi khususnya di kalangan menengah berpotensi melambat.

    “Kayaknya kalau QRIS nggak ada, selain repot juga bakal lebih jarang ngeluarin duit,” sebutnya.

    Padahal, sebelum mencuat sorotan mengenai QRIS serta Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) ini, sudah ada inovasi baru berupa QRIS Tap sejak 20 Maret 2025 lalu. Teknologi ini memungkinkan transaksi dilakukan dengan menempelkan ponsel dengan fitur NFC ke perangkat pembayaran. Metode ini menjadi alternatif bagi transaksi QRIS yang selama ini dilakukan dengan pemindaian melalui kamera ponsel.

    Enggar dan Rininta juga mengaku menanti-nantikan penggunaan QRIS Tap lebih masif. Untuk saat ini, mereka masih jarang menemukan merchant yang sudah menggunakan QRIS Tap.

    “Layanan QRIS Tap masih belum bisa digunakan di banyak merchant. Harapannya ke depan supaya lebih diperbanyak lagi merchantnya,” kata Enggar.

    Pengusaha rumah makan gunakan QRIS. Foto: Debora Danisa Sitanggang/detikcom

    Tak cuma konsumen, pedagang juga merasakan manfaat yang sama dari penggunaan QRIS. Putri, pemilik rumah makan Jawa Timuran di Mampang Prapatan, mengaku pendapatannya lebih meningkat setelah menggunakan QRIS. Sebab, rata-rata konsumennya dari kalangan karyawan perusahaan jarang membawa uang tunai. Kalaupun bawa, pecahannya besar.

    “Sekarang transaksi lebih banyak QRIS. Soalnya seringan pada pakai HP. Kalau dibandingkan kurang lebih 2 banding 3 antara yang pakai tunai dan QRIS,” jelas Putri kepada detikINET, Rabu (30/4/2025).

    Putri mengaku tak masalah meskipun butuh waktu untuk pencairan QRIS. Menurutnya, justru QRIS lebih menguntungkan bagi usahanya karena pendapatan bisa meningkat. Putri sendiri sudah menggunakan QRIS BRI selama 2 tahun.

    “Tetap harus ada QRIS, karena itu mempermudah transaksi. Ada peningkatan penghasilan sampai 70%,” paparnya.

    Ekonom Senior INDEF Tauhid Ahmad menyebut tingkat awareness masyarakat akan QRIS sudah mulai naik. Walaupun mengacu pada data BI, baru sekitar 20-30 juta orang yang aktif menggunakan QRIS. Pengguna didominasi kalangan menengah dan masyarakat perkotaan. Sementara di pedesaan atau kelas menengah ke bawah, menurutnya QRIS belum terlalu banyak digunakan mengingat sumber keuangan masyarakat masih terbatas.

    “Ketika penetrasi digital itu sudah tinggi ya, sudah di atas 60% penduduk sudah mulai paham penggunaan layanan digital kita, artinya mereka sudah aware. Kalau UMKM yang sudah memenuhi sekitar 30%, bahkan di atas itu,” katanya dihubungi detikINET.

    Terkait sorotan AS terhadap penggunaan QRIS yang berpengaruh pada layanan Visa dan MasterCard, Tauhid berpendapat hal itu wajar terjadi. Sebab, kebanyakan transaksi orang Indonesia hanya di dalam negeri, sehingga tidak membutuhkan layanan Visa dan MasterCard yang terkoneksi secara global. Hanya kalangan tertentu saja yang menggunakan layanan tersebut.

    “Biaya QRIS kita lebih murah antara 0,7-1,5%, kalau mereka 2-3% per transaksi. Kalau kita lihat orang luar yang ada di Indonesia, mereka juga bisa pakai QRIS. Itu yang tidak terdeteksi oleh layanan global tadi. Pasarnya sudah diambil oleh kita,” lanjutnya.

    Transaksi QRIS BRI, Tembus Rp 2,8 T Tahun 2024

    BRI pun tidak ketinggalan untuk terus mengembangkan teknologi pembayaran yang semakin memudahkan nasabah. Dept Head Funding & Transaction Ecosystem Sales 2 BRI Fransisca menyampaikan QRIS BRI dapat memudahkan pengelolaan transaksi, meningkatkan efisiensi operasional, meminimalisir kerugian karena uang palsu, hingga menjaga likuiditas bisnis.

    “Bagi merchant yang sudah aktif bertransaksi menggunakan QRIS BRI juga memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan support dari BRI dalam hal pengembangan usaha,” jelasnya dalam keterangan tertulis kepada detikINET, Selasa (29/4).

    Selama tahun 2024, volume transaksi QRIS BRI, khususnya di Regional Jakarta 2, mencapai Rp 2.872.942.000.000 atau Rp 2,8 T. Untuk memperluas penggunaan QRIS di aplikasi BRImo, BRI aktif melakukan edukasi dan sosialisasi melalui komunitas untuk para pemilik usaha. Sedangkan untuk nasabah, BRI membuat berbagai program promo seperti cashback dalam transaksi di merchant-merchant menggunakan QRIS BRImo.

    Saat ini, lanjutnya, sudah dilakukan pengembangan untuk transaksi menggunakan QRIS Tap (Tanpa Pindai) berbasis NFC (Near Field Communication) untuk handphone nasabah yang sudah terinstal BRImo, yakni transaksi pembayaran QRIS dapat dilakukan dengan menempelkan HP-nya ke EDC yang sudah support memiliki fitur QRIS TAP.

    (fyk/fay)

  • 4 Pecahan Uang Rupiah yang Ditarik BI, Tukar Terakhir Hari Ini 30 April 2025

    4 Pecahan Uang Rupiah yang Ditarik BI, Tukar Terakhir Hari Ini 30 April 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Bagi Anda yang masih menyimpan lembaran-lembaran rupiah dari era 70-an dan awal 80-an, hari ini adalah momen krusial.

    Bank Indonesia (BI) secara tegas mengingatkan masyarakat bahwa hari ini, Rabu, 30 April 2025, adalah batas waktu terakhir untuk menukarkan empat pecahan uang kertas rupiah lama yang telah ditarik dari peredaran sejak 1 Mei 1992.

    Setelah tanggal ini, keempat pecahan uang tersebut tidak lagi memiliki nilai tukar dan tidak dapat ditukarkan di Bank Indonesia.

    Keempat pecahan uang kertas rupiah yang dimaksud adalah:

    Rp 10.000 emisi 1979 (dengan ciri khas gambar Jenderal Sudirman)

    Rp 5.000 tanda tahun 1980 (dengan ciri khas gambar R.A. Kartini)

    Rp 1.000 emisi 1980 (dengan ciri khas gambar Pangeran Diponegoro)

    Rp 500 tanda tahun 1982 (dengan ciri khas gambar Sisingamangaraja XII)

    Peringatan ini bukan kali pertama disampaikan oleh Bank Indonesia. Sejak pencabutannya dari peredaran, BI telah memberikan waktu selama 10 tahun bagi masyarakat untuk melakukan penukaran.

    Jangka waktu ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku, memberikan kesempatan yang cukup bagi masyarakat untuk mengidentifikasi dan menukarkan uang-uang lama tersebut.

    Mengapa Uang Rupiah Lama Ini Tidak Berlaku Lagi?

    Pencabutan dan penarikan uang rupiah dari peredaran adalah proses yang lazim dilakukan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk Bank Indonesia.

    Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas uang yang beredar, mencegah pemalsuan, dan melakukan pembaruan desain uang agar lebih sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi pengamanan terbaru.

    Keempat pecahan uang rupiah emisi 1979, 1980, dan 1982 ini telah dicabut dari peredaran sejak 1 Mei 1992.

    Gambar uang kertas rupiah tahun emisi 1979, 1980, dan 1982 yang dapat ditukarkan di Kantor Pusat Bank Indonesia sampai dengan 30 April 2025.

    Artinya, selama lebih dari tiga dekade, uang-uang ini sebenarnya sudah tidak sah digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi sehari-hari.

    Namun, Bank Indonesia masih memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menukarkannya dalam jangka waktu 10 tahun sejak tanggal pencabutan tersebut.

    Bagi masyarakat yang masih menyimpan salah satu atau keempat pecahan uang rupiah yang telah disebutkan, langkah yang perlu segera diambil adalah melakukan penukaran di Bank Indonesia. Proses penukaran ini relatif mudah dan tidak dikenakan biaya.

    Berikut adalah langkah-langkah cara menukarkan uang rupiah lama yang ditarik BI:

    – Pastikan uang yang Anda miliki termasuk dalam daftar empat pecahan yang telah ditarik (Rp 10.000 emisi 1979, Rp 5.000 tanda tahun 1980, Rp 1.000 emisi 1980, dan Rp 500 tanda tahun 1982). Perhatikan ciri-ciri gambar dan tahun emisi pada uang tersebut.

    – Anda dapat melakukan penukaran di dua lokasi:

    1. Kantor Pusat Bank Indonesia (KPBI) di Jakarta

    2. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri (KPw BI DN)

    – Bawa fisik uang kertas rupiah lama yang ingin Anda tukarkan. Pastikan uang tersebut tidak dalam kondisi rusak parah yang membuatnya sulit diidentifikasi.

    – Petugas Bank Indonesia akan memeriksa keaslian dan kesesuaian uang yang Anda bawa dengan daftar uang yang ditarik. Jika memenuhi syarat, uang lama Anda akan diganti dengan uang rupiah emisi terbaru dengan nominal yang sama.

    Batas Waktu dan Konsekuensi

    Seperti yang telah ditekankan, hari ini, 30 April 2025, adalah batas waktu terakhir untuk melakukan penukaran keempat pecahan uang rupiah lama tersebut di Bank Indonesia. Setelah tanggal ini, Bank Indonesia tidak lagi berkewajiban untuk memberikan penggantian atas uang-uang tersebut.

    Artinya, jika Anda masih menyimpan uang-uang tersebut setelah tanggal 30 April 2025, uang tersebut tidak akan memiliki nilai tukar lagi dan tidak dapat digunakan untuk bertransaksi maupun ditukarkan di Bank Indonesia.

    Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk segera memanfaatkan kesempatan penukaran ini sebelum terlambat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Simak, Cara Tukar Uang Kertas Rupiah yang Akan Dicabut BI

    Simak, Cara Tukar Uang Kertas Rupiah yang Akan Dicabut BI

    Liputan6.com, Bandung – Bank Indonesia (BI) resmi menarik empat pecahan uang kertas rupiah dengan emisi tahun 1979, 1980, dan 1982 dari peredaran. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk segera menukar uang tersebut hingga 30 April 2025.

    “BI mengingatkan bagi masyarakat yang memiliki 4 pecahan uang kertas Rupiah Tahun Emisi 1979, 1980, dan 1982 untuk dapat menukarnya di Kantor Pusat Bank Indonesia sampai dengan 30 April 2025,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan tertulis pada Selasa (29/4/2025).

    Adapun pihaknya menjelaskan bahwa Bank Indonesia telah secara rutin mencabut hingga menarik uang rupiah dengan pertimbangan salah satunya masa edar uang hingga adanya uang emisi baru.

    “Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan antara lain masa edar uang, adanya uang emisi baru dengan pertimbangan teknologi unsur pengaman (security features) pada uang kertas,” ucapnya.

    Sebagai informasi, penarikannya ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 24/105/KEP/DIR yang diterbitkan pada 31 Maret 1992. Sementara itu, empat pecahan uang kertas yang telah dicabut dan ditarik adalah pecahan Rp 10.000 tahun emisi 1979.

    Kemudian pecahan Rp 5.000 tahun emisi 1980, pecahaan Rp 1.000 tahun emisi 1980, dan pecahan Rp 500 tahun emisi 1982. Uang tersebut sebenarnya sudah tidak berlaku sebagai alat pembayaran sejak lama.

    Namun, Bank Indonesia membuka kesempatan untuk masyarakat yang ingin menukarnya dengan batas waktu yang telah diumumkan sebelumnya.