Kementrian Lembaga: BI

  • Indodax ungkap keuntungan jika aset kripto jadi alat tukar

    Indodax ungkap keuntungan jika aset kripto jadi alat tukar

    Jakarta (ANTARA) – Chairman Indodax Oscar Darmawan menilai keuntungan aset kripto menjadi alat tukar dalam melakukan transaksi ialah mempercepat perputaran ekonomi.

    “Saya kira salah satu keuntungannya itu juga mempercepat perputaran ekonomi, karena likuiditas daripada kripto kan sekarang cukup bagus,” ucapnya dalam acara Bitcoin Bites Back “A Slice of Insight on Crypto, Creativity, and Control” di Jakarta, Kamis.

    Saat ini, adanya Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang mewajibkan semua transaksi di Indonesia hanya dapat dilakukan oleh rupiah, bukan dolar Amerika Serikat (AS), emas atau Bitcoin (BTC).

    Oscar menceritakan dirinya sempat terancam mendapatkan hukuman karena pernah membuat proyek untuk mengubah Bali menjadi Pulau Bitcoin pada kurun waktu 2014-2015.

    Sebagian restoran dan hotel saat itu disebut telah menggunakan BTC sebagai alat transaksi, yang kemudian tak diijinkan oleh regulator mengingat bertentangan dengan aturan hukum terkait.

    Atas peringatan tersebut, Oscar tak lagi melanjutkan proyek itu, apalagi seiring peraturan Bank Indonesia (BI) yang menegaskan pelarangan lembaga keuangan untuk memproses BTC sebagai alat tukar.

    Kendati begitu, dia tetap menganggap bahwa penggunaan aset kripto sebagai alat tukar akan memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia.

    “Kalau bisa dibuat jadi transaksi, turis-turis asing masuk ke Indonesia juga gak perlu repot-repot tukar uang. Jadi, mereka bisa langsung membelanjakan kripto yang mereka miliki dan secara devisa juga masuk ke Indonesia,” ungkap Chairman Indodax.

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai transaksi aset kripto selama bulan Maret 2025 mencapai sebesar Rp32,45 triliun, relatif stabil dibandingkan periode Februari 2025 yang tercatat sebesar Rp32,78 triliun.

    Dari sisi investor, jumlah konsumen aset kripto tercatat naik dari bulan sebelumnya dari 13,31 juta konsumen pada Februari 202 menjadi 13,71 juta konsumen pada Maret 2025.

    Dari sisi ekosistem aset kripto, Hasan mencatat terdapat sebanyak 1.444 aset kripto yang dapat diperdagangkan hingga April 2025. OJK juga telah menyetujui permohonan izin 22 entitas di ekosistem perdagangan aset kripto.

    Permohonan izin tersebut terdiri dari 1 bursa kripto, 1 lembaga kliring penjaminan dan penyelesaian, 1 pengelola tempat penyimpanan, dan 19 pedagang, serta sedang melanjutkan proses perizinan terhadap 11 calon pedagang aset kripto.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Emas berjangka masih jadi pilihan di tengah ketidakpastian global

    Emas berjangka masih jadi pilihan di tengah ketidakpastian global

    Kami ingin memastikan bahwa setiap nasabah merasa nyaman dan percaya saat bertransaksi di platform kami

    Jakarta (ANTARA) – PT Dupoin Futures Indonesia (Dupoin) menyampaikan bahwa emas berjangka masih tetap menjadi instrumen investasi favorit di platform Dupoin di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.

    “Emas ya, karena itu untuk mengatasi inflasi (hedging), apalagi kondisi ekonomi seperti saat ini, pasti orang-orang larinya (investasi) ke emas,” kata Presiden Direktur Dupoin Gunawan Herman dalam media visit di Antara Heritage Center (AHC), Jakarta, Kamis.

    Gunawan mengungkapkan bahwa sejauh ini sekitar 70 persen klien Dupoin masih memilih emas berjangka sebagai instrumen utama investasi mereka.

    Ia menjelaskan bahwa emas berjangka menawarkan keunggulan yang tidak dimiliki bentuk investasi emas lainnya, seperti emas fisik atau reksa dana emas.

    Keunggulan tersebut antara lain adanya fitur leverage, yang memungkinkan investor mengendalikan aset bernilai besar hanya dengan modal yang lebih kecil.

    Potensi keuntungan yang bisa diraih pun lebih tinggi, meskipun risikonya juga signifikan.

    Selain emas, komoditas lain seperti minyak berangka juga masuk dalam lima besar instrumen yang paling banyak diperdagangkan di platform tersebut.

    Namun, menurutnya, fluktuasi harga minyak dunia saat ini membuat investor cenderung bersikap hati-hati.

    “Harga minyak sekarang lagi fluktuatif, orang-orang lagi enggak berani beli karena kondisi minyak yang masih enggak pasti. Tapi minyak masuk top 5 jadi salah satu instrumen yang paling banyak diminati,” ujarnya.

    Dalam kunjungannya ke Kantor Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, Gunawan menjelaskan bahwa dari sisi demografi, mayoritas pengguna platform Dupoin berada dalam rentang usia 25 hingga 45 tahun, mencapai sekitar 65 persen dari total pengguna.

    Sementara, Gen Z menyumbang sekitar 10 persen dari keseluruhan nasabah aktif.

    Dupoin merupakan platform perdagangan berjangka yang menyediakan layanan transaksi valas (forex), komoditas, indeks, hingga saham.

    Perusahaan perdagangan berjangka itu telah memperoleh izin prinsip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Perantara Pedagang Efek Derivatif Keuangan melalui Sistem Perizinan dan Registrasi Terintegrasi (SPRINT) pada 10 Februari 2025, yang diterbitkan pada 25 Maret 2025 sebagai tindak lanjut dari UU PPSK.

    Dengan adanya pengawasan langsung dari OJK, Bappebti, dan Bank Indonesia, Dupoin memperkuat komitmennya dalam menyediakan layanan yang aman, legal, dan kredibel.

    Gunawan memastikan bahwa kepercayaan dan kenyamanan nasabah menjadi prioritas utama perusahaan.

    “Kami ingin memastikan bahwa setiap nasabah merasa nyaman dan percaya saat bertransaksi di platform kami. Selain manfaat berinvestasi di Dupoin dengan pengawasan OJK,” jelasnya.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kunjungi Nelayan Nguling, Politisi Nasdem Pasuruan: Mereka Pahlawan Ekonomi Bangsa

    Kunjungi Nelayan Nguling, Politisi Nasdem Pasuruan: Mereka Pahlawan Ekonomi Bangsa

    Pasuruan (beritajatim.com) – Politisi Partai Nasdem Kabupaten Pasuruan, Eko Suryono, melakukan kunjungan langsung ke komunitas nelayan di Kecamatan Nguling. Dalam kesempatan tersebut, Eko menyampaikan penghargaan tinggi terhadap para nelayan yang disebutnya sebagai pahlawan ekonomi bangsa.

    “Para nelayan ini adalah pejuang ekonomi yang luar biasa. Mereka berangkat malam dan pulang siang hanya demi beberapa kilogram hasil tangkapan,” ungkapnya saat berdialog dengan warga.

    Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi dan menyerap aspirasi secara langsung. Eko menegaskan pentingnya kehadiran negara dalam melindungi kelompok nelayan dari berbagai tekanan, baik ekonomi maupun sosial.

    “Kita hadir di sini bukan sekadar menyapa, tapi ingin memastikan bahwa para nelayan kita benar-benar dilindungi,” ujarnya.

    Dalam dialog tersebut, Eko menyoroti persoalan utang mikro yang kerap membelenggu nelayan, bahkan dari lembaga keuangan berizin resmi. Ia menilai perlunya pendekatan yang lebih manusiawi agar nelayan tidak terjebak dalam lingkaran utang.

    “Kalau memang belum dapat hasil melaut, bagaimana bisa membayar utang? Ini yang perlu dicari jalan keluarnya,” tegasnya.

    Lebih jauh, Eko mengajak lembaga negara seperti Bank Indonesia dan BPJS untuk turut hadir memberikan perlindungan dan solusi konkret. Ia menekankan bahwa negara harus menanggung risiko kecelakaan kerja nelayan melalui skema jaminan sosial.

    “Kalau nelayan celaka saat kerja, negara harus hadir. Mereka ini tulang punggung ekonomi bangsa,” katanya.

    Eko juga menyoroti kontribusi besar Kabupaten Pasuruan dalam penerimaan cukai nasional. Menurutnya, meski menyumbang triliunan rupiah, daerah hanya menerima dana ratusan miliar. Ia mendesak alokasi dana cukai digunakan untuk peningkatan infrastruktur dan layanan publik gratis.

    “Pasuruan nyumbang triliunan, tapi cuma dapat ratusan miliar. Ini gak adil, makanya kita perjuangkan agar warga Pasuruan dapat layanan gratis,” pungkasnya. [ada/beq]

  • DPR dan Detikcom Bahas Strategi Hadapi Tantangan Ekonomi Global

    DPR dan Detikcom Bahas Strategi Hadapi Tantangan Ekonomi Global

    Outlook Ekonomi DPR

    Grandyos Zafna – detikFinance

    Selasa, 20 Mei 2025 16:30 WIB

    Jakarta – DPR dan Detikcom gelar forum ekonomi bahas strategi Indonesia hadapi tantangan global. Acara ini dihadiri tokoh penting dari DPR, OJK, BI, LPS, dan swasta.

  • Bos OJK Buka-bukaan soal Rencana Asuransi di Program MBG

    Bos OJK Buka-bukaan soal Rencana Asuransi di Program MBG

    Jakarta

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menggodok rencana asuransi untuk keseluruhan aktivitas dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). OJK membuka peluang agar swasta bisa ikut dalam perlindungan program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu.

    Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, perencanaan masih dalam tahap awal. Bentuk dari asuransi ini akan menyesuaikan dengan model bisnis dan mekanisme pendanaannya.

    Menurut Mahendra, selama ini pelaksanaan operasional program MBG sepenuhnya masih ditanggung oleh APBN. Dengan demikian, sebetulnya tidak terlalu banyak ruang untuk menjajaki kemungkinan penerapan asuransi untuk program MBG.

    “Tidak ada terlalu banyak ruang untuk menjajaki kemungkinan itu, tapi yang kami pahami bahwa ke depannya tidak akan bisa semua ditanggung oleh APBN,” kata Mahendra usai acara Outlook Ekonomi DPR, di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025). Outlook Ekonomi DPR dipersembahkan oleh Komisi XI DPR RI bersama detikcom dan didukung oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, BTN, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, PT PLN (Persero), dan Telkom Indonesia, Elevating Your Future.

    “Atau akan juga mengandalkan pembiayaan dan dukungan dana dari lembaga jasa keuangan. Nah, di sini nanti kita akan lihat bagaimana kepastian untuk berusaha itu bisa didukung oleh produk-produk asuransi yang tepat,” sambungnya.

    Ia membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta dalam pendanaan, apabila nantinya APBN dirasa kurang memadai. Terkait hal ini, lembaga jasa keuangan juga dapat berperan aktif mengisi celah pembiayaan dan mitigasi risiko dalam program MBG.

    Asuransi Untuk Korban hingga Vendor

    Di sisi lain, Mahendra mengatakan, ada kemungkinan asuransi ini tidak hanya diterapkan untuk korban keracunan. Asuransi diharapkan bisa memberikan perlindungan hingga sampai ke hulu, atau tepatnya dalam proses pengadaannya.

    “Mulai dari pengadaan di dapurnya itu tapi juga di hulunya, di pihak pengadaannya, vendornya. Apakah petani, apakah nelayan, dan lain-lain, untuk dilihat dari segi risiko yang mungkin mereka secara potensial hadapi. Nah ini yang masih kami bahas lebih lanjut sambil menunggu perkembangan sampai tahap itu,” ujar dia.

    Untuk tahap awalnya, Mahendra menilai bahwa kemungkinan APBN masih mampu memberikan perlindungan hingga segi keamanan konsumsi makanan bergizi itu sendiri seperti saat ini. Namun untuk perluasan hingga perlindungan asuransi hingga ke sisi hulu, dibutuhkan dukungan pendanaan lainnya.

    “Kalau sepenuhnya APBN, memang peluang untuk menggunakan hal tadi kami belum melihat dari segi vendor dan supplier. Tapi bisa juga dilihat dari segi mungkin keamanan dari konsumsi MBG itu sendiri, itu satu sisi lagi. Nah ini pun sedang kita bahas lebih lanjut ya, belum sampai kepada satu produk yang final. Tapi memang ruang-ruang yang lembaga jasa keuangan bisa mengisi untuk memperkuat program tadi kami prioritaskan,” kata Mahendra.

    Sedangkan dari sisi regulasi, OJK belum menyiapkan aturan khusus seperti Peraturan OJK (POJK) ataupun roadmap terkait asuransi MBG. Menurut Mahendra, fokus OJK berada pada dukungan terhadap produk keuangan spesifik, bukan pada skema program secara keseluruhan.

    “Kalau ada asuransi, produk asuransi terkait gagal panen ya kaitannya tidak dalam MBG-nya tapi dalam gagal panennya. Kalau risiko keamanan untuk konsumsinya nanti di bagian situ,” jelasnya.

    Selain itu, Mahendra mengatakan, pihaknya akan memberikan dukungan berupa izin dan fasilitasi penyesuaian produk asuransi yang dibutuhkan.

    (shc/ara)

  • Satpol PP ciduk lima pengedar obat keras di Jakarta Pusat

    Satpol PP ciduk lima pengedar obat keras di Jakarta Pusat

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat menciduk lima orang terduga pengedar obat keras di sekitar Tanah Abang dengan barang bukti 1.366 butir tablet berbagai merek.

    “Satpol PP Jakpus akan terus saya minta operasi. Karena ini berbahaya, tugas kami melindungi masyarakat,” kata Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pada operasi yang dilakukan oleh Satpol PP Jakarta Pusat mendapati lima orang penjual obat keras jenis tramadol, heximer dan lainnya di atas Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang.

    Arifin menambahkan, Satpol PP Kota Jakarta Pusat dan Kecamatan Tanah Abang berhasil mengamankan 1.366 butir obat berjenis tramadol, trihexyphenidyl dan hexymer dari lima orang pengedar.

    “Ada lima orang yang ditangkap. Mereka beroperasi di atas JPM Tanah Abang. Kita akan terus melakukan pemantauan kemana pun, baik di kawasan Tanah Abang maupun di luar itu,” katanya.

    Kelima orang yang terbukti mengedarkan obat keras masing-masing berinisial AN, RI, BI, BM, dan AN.

    Sesuai dengan Perda 4 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 57 yakni setiap orang atau badan dilarang mendistribusikan persediaan farmasi tanpa izin.

    Untuk itu Pemkot Administrasi Jakpus akan terus melakukan pengawasan dan melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan obat-obatan.

    “Segala upaya akan dilakukan seperti, pemantauan, pengejaran dan penindakan kepada pengedar obat tanpa izin,” ujarnya.

    Arifin menjelaskan, mereka yang terjaring sementara akan dititipkan di Panti Sosial sambil menunggu jadwal sidang tindak pidana ringan ( tipiring) untuk pemutusan bentuk sanksinya.

    “Mereka semua dititipkan di panti dinas sosial, tidak boleh dilepas sembarangan,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Padang Savana dan Jabal Kirmit Ijen Potensial Jadi Wisata Adventure Bondowoso, Tapi…

    Padang Savana dan Jabal Kirmit Ijen Potensial Jadi Wisata Adventure Bondowoso, Tapi…

    Bondowoso (beritajatim.com) – Hamparan Padang Savana dan Jabal Kirmit di kawasan Ijen dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata adventure. Namun, tantangan aksesibilitas dinilai masih menjadi kendala utama dalam mengoptimalkan daya tarik kedua lokasi tersebut.

    Penilaian itu disampaikan oleh Bupati Bondowoso, Abdul Halim Wahid usai mengikuti kegiatan Geotrip yang digelar Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) Bondowoso, Kamis (15/5/2025). Geotrip tersebut turut diikuti oleh perwakilan Bank Indonesia dan Bank Jatim.

    Dua destinasi itu disebut sangat menarik bagi wisatawan pencinta petualangan. Padang Savana menyuguhkan lanskap terbuka yang luas, sementara Jabal Kirmit menghadirkan panorama bukit hijau yang menyerupai bukit Teletubbies.

    “Kalau niatnya sudah ada di mindset ini adventure, menarik. Tapi harapannya kemudahan mungkin akan jadi kendala,” kata Bupati Hamid pada BeritaJatim.com.

    Ia menekankan bahwa kemudahan akses menjadi faktor penting karena tidak semua wisatawan memiliki waktu luang yang panjang untuk berwisata petualangan.

    “Kalau niatnya adventure, punya waktu yang agak panjang, saya kira bisa. Tapi kan tidak semua orang seperti itu. Di sini bukan life of stay, tetapi spending-nya yang kita jual. Paling tidak ini pemetaan awal,” ujarnya.

    Bupati berharap seluruh pihak, termasuk perbankan dan pengelola kawasan, mulai berpikir serius agar potensi wisata tersebut benar-benar bisa dioptimalkan dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar.

    “Bagaimana Ijen dari sisi Bondowoso ini mampu kita berdayakan, kita kelola dengan baik dan membawa kesejahteraan masyarakat di sini,” pungkasnya. [awi/beq]

  • Masa Hijab Impor dari China

    Masa Hijab Impor dari China

    Jakarta

    Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyinggung soal banjirnya hijab impor dari China. Hal itu diungkapkannya di sela-sela bahasan terkait kunci untuk meningkatkan ekonomi keuangan syariah di Indonesia.

    Perry mengatakan salah satu cara meningkatkan ekonomi keuangan syariah adalah dengan membangun sentra-sentra ekonomi bisnis di pondok pesantren, contohnya memproduksi pangan hingga hijab. Saat ini yang terjadi produk hijab saja masih impor.

    “Bagaimana kemudian kita produksi pangan dari pondok pesantren, dari pertanian. Kemudian diproses dari yang besar-besar, diekspor. Bagaimana UMKM membangun hijab, masa kita hijab impor dari Cina. Di Tasikmalaya banyak, di mana-mana pun juga banyak,” kata Perry dalam acara Sarasehan Ekonom Islam Indonesia, Kamis (15/5/2025).

    Perry menyebut pengembangan pondok pesantren sebagai unit usaha menjadi penting untuk mendorong ekonomi keuangan syariah. “Di sini lah BI masuk memberikan kewirausahaan bagi pondok-pondok pesantren, unit paling kecil,” ucapnya.

    Cara selanjutnya adalah dengan memperkuat literasi ekonomi keuangan syariah. BI sendiri setiap tahunnya mengadakan Festival Ekonomi Syariah di tiga wilayah dan Internasional Syariah Ekonomi Festival.

    “Insyaallah tahun ini ke-10 yang menjadi gelaran-gelaran kita untuk berjamaah mengembangkan ekonomi keuangan syariah di wilayah secara nasional maupun internasional,” imbuhnya.

    Dengan begitu, Perry optimis ekonomi keuangan syariah di Indonesia akan maju bagaimana pun situasinya. Termasuk ketika kondisi ekonomi global sedang sulit seperti saat ini.

    “Allah selalu memberikan ujian kepada kita, itu tandanya Allah cinta sama kita untuk maju. Globalnya seperti apa, saya sangat-sangat-sangat yakin bahwa ekonomi keuangan syariah akan tetap maju,” ucap Perry.

    Tonton juga Video: Wapres: Bank Syariah Banyak Setannya, Makanya Pangsa Pasarnya Masih 10%

    (kil/kil)

  • 29 Pemuda Diamankan Usai Serang Polisi di Perbatasan Kediri-Malang

    29 Pemuda Diamankan Usai Serang Polisi di Perbatasan Kediri-Malang

    Kediri (beritajatim.com) – Sebanyak 29 pemuda diamankan aparat Polres Kediri setelah menyerang petugas yang tengah melakukan penyekatan di wilayah perbatasan Kediri-Malang, tepatnya di Desa Kacangan, Kecamatan Kandangan, pada Senin dini hari, 12 Mei 2025. Penyerangan ini nyaris memicu kericuhan besar di kawasan tersebut. Para pelaku mengaku sebagai suporter Persik Kediri dan diduga dipengaruhi minuman keras saat beraksi.

    Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, menjelaskan bahwa peristiwa bermula ketika pihak kepolisian melakukan penyekatan untuk mencegah pergerakan massa. Namun, kelompok pemuda tersebut justru melakukan perlawanan secara brutal.

    “Awalnya mereka kami sekat untuk mencegah pergerakan massa ke perbatasan Kediri-Malang. Namun, rombongan ini justru menyerang dan membahayakan petugas di lapangan,” ujar AKBP Bimo, Senin (12/5/2025).

    Penyerangan dilakukan dengan melempar batu, botol kaca, kayu, serta menyalakan mercon ke arah petugas. Aparat akhirnya terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa dan mencegah eskalasi lebih jauh. Usai situasi terkendali, 29 pemuda langsung dibawa ke Mapolres Kediri untuk diperiksa intensif.

    Menurut hasil pemeriksaan awal, sebagian besar dari pelaku bukan merupakan suporter fanatik, melainkan hanya ikut-ikutan dalam kondisi mabuk.

    “Setelah kami amankan dan lakukan pemeriksaan, nyaris semuanya mengaku habis minum minuman keras. Mereka ini lebih ke arah pembuat onar, bukan suporter sejati,” tegas AKBP Bimo.

    Di antara para pelaku yang diamankan, terdapat beberapa yang masih di bawah umur dan berstatus pelajar. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten dan Kota Kediri. Tersangka antara lain BI (20), warga Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, DE (23), mahasiswa asal Desa Langenharjo, Kecamatan Plemahan dan AD (17), pelajar asal Desa Krandang, Kecamatan Plosoklaten.

    Selain itu, turut diamankan FA (21) dari Mojoroto, GA (24) dari Puncu, MO (22) dari Gadungan Timur, serta RA (15), pelajar asal Desa Kandangan. Barang bukti yang disita antara lain batu, kayu, sisa petasan, puluhan sepeda motor, dan 25 unit ponsel milik para pelaku.

    AKBP Bimo menegaskan akan memberikan tindakan tegas terhadap pelaku penyerangan, dan mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi.

    “Kami pastikan keamanan tetap terjaga. Bila ada yang coba-coba mengganggu ketertiban, pasti kami tindak,” ujarnya.

    Ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan dari orang tua terhadap anak-anak mereka, terutama menjelang pertandingan sepak bola yang sering kali memicu euforia berlebihan.

    “Sebagian dari pelaku ini masih anak-anak. Kami mengimbau para orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas dan pergaulan anak-anaknya,” pungkasnya. [nm/aje]

  • Ketua KPK Bantah Penetapan Tersangka Kasus Dana CSR BI Diintervensi

    Ketua KPK Bantah Penetapan Tersangka Kasus Dana CSR BI Diintervensi

    Ketua KPK Bantah Penetapan Tersangka Kasus Dana CSR BI Diintervensi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    )
    Setyo Budiyanto
    membantah penetapan tersangka dalam kasus korupsi dana
    corporate social responsibility
    (CSR)
    Bank Indonesia
    (BI) diintervensi pihak eksternal.
    Hal tersebut disampaikan Setyo saat menjawab pertanyaan awak media terkait adanya pihak eksternal yang mengintervensi kasus korupsi dana CSR BI.
    “Enggak ada (intervensi eksternal),” kata Setyo di kawasan Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (9/5/2025).
    Setyo justru mengatakan, penyidik akan menindaklanjuti temuan-temuan dalam kasus dana CSR BI.
    Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut.
    “Nanti, kita lihat saja, nanti. Mungkin tahap berikutnya akan segera ditindaklanjuti oleh penyidik,” ujarnya.
    Sebelumnya, KPK mengatakan terus mengusut kasus korupsi dana CSR BI yang disalurkan ke yayasan berdasarkan rekomendasi Komisi XI DPR.
    Pengusutannya menggunakan surat perintah penyidikan (sprindik) umum yang ditandatangani pada minggu ketiga Desember 2024.
    Direktur Penyidikan Asep Guntur Rahayu mengatakan, penyaluran dana CSR BI ke yayasan yang direkomendasikan Anggota Komisi XI DPR tidak sesuai dengan peruntukkannya.
    “Kami dapat informasi, juga kami dapat dari data-data yang ada CSR yang diberikan kepada para penyelenggara negara ini melalui yayasan yang disampaikan, direkomendasikan kepada mereka, tapi tidak sesuai peruntukkannya,” kata Asep di Gedung Merah Putih, Jakarta, dikutip Rabu (22/1/2025).
    Asep mengatakan, dana CSR yang dikirim BI ke rekening yayasan diduga diolah dengan beberapa cara, seperti memindahkan ke beberapa rekening lain dan diubah menjadi aset.
    “Ada yang kemudian pindah dulu ke beberapa rekening lain. Dari situ nyebar tapi terkumpul lagi di rekening yang bisa dibilang representasi penyelenggara negara ini, ada yang dalam bentuk bangunan, ada yang dalam bentuk kendaraan, jadi tidak sesuai peruntukkannya,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.