Kementrian Lembaga: BI

  • Rupiah melemah seiring dampak dari penguatan indeks dolar AS

    Rupiah melemah seiring dampak dari penguatan indeks dolar AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah seiring dampak dari penguatan indeks dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 27 Mei 2025 – 20:24 WIB

    Elshinta.com – Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan nilai tukar (kurs) Rupiah yang melemah dipengaruhi akibat dampak dari penguatan indeks dolar Amerika Serikat (AS).

    “Pada penutupan pasar sore ini sangat volatile, setelah sebelumnya Rupiah dan mayoritas mata uang Asia sempat menguat, kemudian melemah dampak dari penguatan indeks dolar,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan kenaikan indeks dolar AS dipengaruhi peningkatan permintaan terhadap aset-aset keuangan AS, terutama obligasi pemerintah. Hal ini dipicu oleh rencana pemerintah Jepang untuk mengurangi eksposur surat berharga, sehingga pilihan investasi obligasi global menjadi terbatas.

    Di sisi lain, obligasi pemerintah Indonesia masih diminati oleh investor asing. Walaupun kepercayaan investor kembali pulih, tetapi ketertarikan obligasi hanya untuk tenor pendek.

    “Obligasi pemerintah Indonesia masih diminati oleh investor asing, tapi untuk tenor pendek, dimana investor masih memantau sustainable dari fiskal pemerintah Indonesia,” ungkap dia.

    Nilai tukar Rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 38 poin atau 0,23 persen menjadi Rp16.287 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.249 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa juga melemah ke level Rp16.255 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.207 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Viral di X, Ini Kronologi Pegawai BI Bunuh Diri Terjun dari Helipad

    Viral di X, Ini Kronologi Pegawai BI Bunuh Diri Terjun dari Helipad

    Jakarta: Seorang pegawai Bank Indonesia (BI) melakukan bunuh diri dengan cara melompat dari Helipad yang berada di Gedung Bank Indonesia, Senin, 26 Mei 2025 kemarin. Diketahui, korban merupakan seorang Asisten Manajer di BI sejak Januari 2025.

    Kapolsek Metro Gambir, Kompol Rezeki Ravi Respati mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa korban. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban pegawai BI tersebut.

    “Setelah dilakukan olah TKP, diketahui identitas Almarhum berinisial RANK, 23, yang menjabat sebagai Asisten Manajer di BI sejak Januari 2025 dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh almarhum,” kata Rezeki kepada wartawan, Selasa, 27 Mei 2025.
     

     

    Kronologi

    Polisi mengungkap kronologi insiden bunuh diri tersebut. Berdasarkan analisa kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian, korban tiba di Gedung BI sekitar pukul 05.48 WIB dan langsung naik ke lantai 15.

    “Almarhum menaiki lift gedung Tipikal dan langsung menuju ke lantai 15 pada pukul 06.01 WIB, dan lompat dari rooftop barat gedung Tipikal BI sekitar pukul 06.07 WIB,” ujarnya.

    Rezeki menambahkan, pihak kepolisian dan Bank Indonesia juga sudah berkoordinasi dengan keluarga korban terkait peristiwa tersebut. Jenazah korban juga sudah diserahkan kepada keluarga.
     
    Viral di X

    Kabar adanya peristiwa bunuh diri itu juga ramai dibicarakan di sosial media X. Salah satu akun dengan nama @DirekturBI menyebut bahwa seorang pria berinisial RK, 24, tewas usai melompat dari Helipad Gedung BI pada pukul 06.30 WIB kemarin.

    “Guys aku sengaja bikin anon karena resah banget ini gak jadi pemberitaan di media massa. Pagi ini ada Pegawai Bank Indonesia yang bunuh diri dengan cara meloncat dari Helipad pukul 06.30, inisial RK, umur 24 tahun. Kabarnya karena beban kerja dan tekanan di dinamika pekerjaan,” tulis akun tersebut.

    Jakarta: Seorang pegawai Bank Indonesia (BI) melakukan bunuh diri dengan cara melompat dari Helipad yang berada di Gedung Bank Indonesia, Senin, 26 Mei 2025 kemarin. Diketahui, korban merupakan seorang Asisten Manajer di BI sejak Januari 2025.
     
    Kapolsek Metro Gambir, Kompol Rezeki Ravi Respati mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa korban. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban pegawai BI tersebut.
     
    “Setelah dilakukan olah TKP, diketahui identitas Almarhum berinisial RANK, 23, yang menjabat sebagai Asisten Manajer di BI sejak Januari 2025 dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh almarhum,” kata Rezeki kepada wartawan, Selasa, 27 Mei 2025.
     

     

    Kronologi

    Polisi mengungkap kronologi insiden bunuh diri tersebut. Berdasarkan analisa kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian, korban tiba di Gedung BI sekitar pukul 05.48 WIB dan langsung naik ke lantai 15.

    “Almarhum menaiki lift gedung Tipikal dan langsung menuju ke lantai 15 pada pukul 06.01 WIB, dan lompat dari rooftop barat gedung Tipikal BI sekitar pukul 06.07 WIB,” ujarnya.
     
    Rezeki menambahkan, pihak kepolisian dan Bank Indonesia juga sudah berkoordinasi dengan keluarga korban terkait peristiwa tersebut. Jenazah korban juga sudah diserahkan kepada keluarga.
     

    Viral di X

    Kabar adanya peristiwa bunuh diri itu juga ramai dibicarakan di sosial media X. Salah satu akun dengan nama @DirekturBI menyebut bahwa seorang pria berinisial RK, 24, tewas usai melompat dari Helipad Gedung BI pada pukul 06.30 WIB kemarin.
     
    “Guys aku sengaja bikin anon karena resah banget ini gak jadi pemberitaan di media massa. Pagi ini ada Pegawai Bank Indonesia yang bunuh diri dengan cara meloncat dari Helipad pukul 06.30, inisial RK, umur 24 tahun. Kabarnya karena beban kerja dan tekanan di dinamika pekerjaan,” tulis akun tersebut.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • BI Tasikmalaya Apresiasi Rencana Dedi Mulyadi Reaktivasi Rel KA Pangandaran
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        27 Mei 2025

    BI Tasikmalaya Apresiasi Rencana Dedi Mulyadi Reaktivasi Rel KA Pangandaran Bandung 27 Mei 2025

    BI Tasikmalaya Apresiasi Rencana Dedi Mulyadi Reaktivasi Rel KA Pangandaran
    Tim Redaksi
    TASIKMALAYA, KOMPAS.com
    – Rencana
    reaktivasi jalur kereta
    api menuju
    Pangandaran
    yang diusulkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendapat respons positif dari kalangan pakar ekonomi.
    Pembangunan kembali rel kereta ke obyek wisata terbesar di Priangan Timur, Jawa Barat, dinilai dapat meningkatkan sektor ekonomi kerakyatan.
    Hal tersebut dibahas dalam acara West Java Economic Society (WJES) 2025 yang berlangsung di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Selasa (27/5/2025).
    “Pada prinsipnya sangat positif ketika jumlah akses ataupun kualitas infrastruktur meningkat. Ketika ada tambahan akses seperti reaktivasi jalur kereta, itu perlu didukung. Akan ada dampak dalam pergerakan ekonomi wilayah,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya, Laura Rulida Eka Sari, di sela-sela Saresehan WJES 2025.
    Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, M Nur, juga menyatakan bahwa akses transportasi akan mendukung perkembangan ekonomi wilayah.
    Secara statistik, perekonomian Jawa Barat tumbuh positif mendekati 5 persen pada kuartal I tahun 2025, dengan kontribusi besar dari sektor industri dan perdagangan, terutama di wilayah Jabar bagian utara.
    Sektor pertanian, yang sebagian besar berasal dari Priangan Timur atau Jawa Barat bagian selatan, juga berperan penting.
    “Priangan Timur ini memiliki potensi luar biasa dari sektor pertanian, pariwisata, dan perikanan. Namun, seperti hasil saresehan sebelumnya, akses transportasi perlu peningkatan,” jelas Nur.
    Ia berharap hasil pembahasan tersebut dapat menjadi masukan bagi Pemprov Jabar dalam pembangunan ekonomi jangka pendek, menengah, maupun panjang.
    “Terlebih banyak masukan dari berbagai kalangan mulai dari akademisi, mahasiswa, hingga pelaku usaha agar pembangunan di Jawa Barat lebih efektif dan maju. Seperti tagline gubernur, menuju Jabar Istimewa,” tambahnya.
    Sementara itu, Perwakilan ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) Jabar, Doktor Keni Kaniawati, memberikan catatan meski memprediksi pertumbuhan ekonomi di Priangan Timur Jawa Barat, khususnya setelah adanya kebijakan Presiden AS, Donald Trump.
    Ia menekankan pentingnya pengembangan pertumbuhan UMKM, mengingat banyak pelaku usaha di Priangan Timur yang sudah mengekspor barang ke luar negeri.
    “Wilayah Jabar, termasuk Tasikmalaya dan Priangan Timur, juga mengekspor sejumlah produk ke beberapa negara lain, termasuk AS. Kita harus memitigasi risiko sejak dini, termasuk memperkuat UMKM. Saat krisis moneter 1998 di Indonesia, sesuai riset, justru para UMKM yang kuat bertahan,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Paket Stimulus Pemerintah Sasar Masyarakat Kelas Bawah, Ini Tanggapan Ekonom

    Paket Stimulus Pemerintah Sasar Masyarakat Kelas Bawah, Ini Tanggapan Ekonom

    Bisnis.com, JAKARTA — Langkah pemerintah dalam memberikan paket stimulus yang cenderung menyasar masyarakat kelas bawah pada kuartal II/2025 dinilai tepat untuk menjaga daya beli kelompok tersebut di tengah risiko perlambatan ekonomi.

    Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede menuturkan bahwa stimulus yang akan digelontorkan pemerintah pada kuartal II/2025 secara eksplisit menyasar masyarakat kelas bawah, seperti diskon tarif listrik untuk pelanggan

    Dia menuturkan, stimulus-stimulus tersebut bertujuan menjaga daya beli segmen yang paling rentan terhadap gejolak harga dan ketidakpastian ekonomi. Hal ini mengingat tingkat inflasi tetap terjaga rendah di 1,95% (year on year/YoY) tetapi komponen administered price dan harga emas mendorong tekanan harga.

    “Langkah ini dinilai tepat secara sosial dan politis karena menjangkau mayoritas rumah tangga yang terdampak perlambatan ekonomi dan melemahnya konsumsi barang tahan lama di segmen bawah,” kata Josua saat dihubungi, Selasa (27/5/2025).

    Berdasarkan survei konsumen Bank Indonesia, kelompok berpengeluaran rendah pada kisaran Rp1 juta—2 juta justru mengalami penurunan optimisme. Dengan demikian, dia menilai stimulus tersebut dapat menopang sisi permintaan agregat, khususnya pada sektor-sektor seperti makanan, transportasi, dan energi.

    Meski demikian, Josua menilai pemberian stimulus ini hanya akan memberikan efeknya yang terbatas terhadap percepatan pertumbuhan secara agregat. Dia mengatakan, langkah tersebut perlu didukung oleh kenaikan belanja modal pemerintah dan investasi swasta yang lebih agresif.

    Sementara itu, berkurangnya insentif yang akan diberikan kepada masyarakat kelas menengah berpotensi melemahkan kontribusi konsumsi rumah tangga sebagai mesin utama pertumbuhan. Konsumen kelas menengah, dengan pengeluaran Rp3 juta—5 juta memiliki peran penting dalam pengeluaran barang tahan lama, transportasi, dan rekreasi.

    Dia mengatakan, saat ini keyakinan konsumen kelas menengah secara keseluruhan tetap tinggi pada level 121,7. Josua mengatakan, kelompok berpengeluaran Rp4,1 juta—5 juta mencatatkan IKE dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama tertinggi, menandakan daya belinya cukup kuat dan sensitif terhadap stimulus.

    Namun, pelemahan stimulus untuk segmen menengah dapat memperlambat pemulihan konsumsi barang non-esensial seperti elektronik, perabot rumah tangga, dan rekreasi, yang telah menunjukkan tren penurunan berdasarkan survei penjualan eceran BI. Beberapa daerah bahkan mencatat kontraksi IPR (indeks penjualan ritel) tahunan di atas 10%.

    “Ketika konsumsi menengah melemah, multiplier effect terhadap sektor industri, jasa, dan investasi ikut teredam. Ini bisa berdampak pada perlambatan pertumbuhan PDB dari sisi permintaan, khususnya dalam komponen PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) dan sektor-sektor konsumsi yang padat karya,” jelas Josua.

    Josua melanjutkan, target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% pada 2025 menjadi semakin menantang jika kebijakan fiskal tidak sepenuhnya bersifat ekspansif atau hanya terbatas pada segmen terbawah. Dia pun memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 pada kisaran 4,8%.

    Josua menuturkan, tanpa dorongan yang cukup dari kelas menengah—yang daya konsumsinya lebih besar dalam nominal dan berperan penting dalam sektor jasa dan manufaktur ringan—kontribusi terhadap pertumbuhan bisa tidak optimal. Apalagi, realisasi belanja negara hingga April 2025 masih relatif rendah. Hal tersebut mengindikasikan potensi pelemahan permintaan agregat dari sisi pemerintah.

    Lebih jauh, tekanan eksternal seperti kebijakan tarif Trump yang menurunkan permintaan ekspor Indonesia juga mempersempit ruang pertumbuhan dari sisi eksternal, sehingga beban mendorong pertumbuhan semakin bertumpu pada konsumsi domestik.

    “Tanpa peran aktif kelas menengah dan pelaku usaha yang biasa disasar lewat stimulus fiskal menengah, misalnya pemotongan PPh 21, insentif konsumsi kredit, maka proyeksi 5% menjadi terlalu optimistis kecuali didukung oleh akselerasi belanja modal publik dan pemulihan ekspor jasa,” ujarnya.

    Stimulus Pemerintah

    Sebagai informasi, Pemerintah telah mengummkan sejumlah paket stimulus yang akan diberikan kepada masyarakat pada kuartal II/2025. Gelontoran stimulus ini seiring dengan upaya pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 pada kisaran 5% dengan memanfaatkan momentum liburan sekolah pada bulan Juni-Juli 2025.

    Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan, stimulus Ekonomi kuartal II/2025 tersebut telah dibahas secara mendalam pada Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat Menteri pada Jumat (23/5/2025) lalu yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan dihadiri Menteri, Wakil Menteri, dan Pimpinan/Perwakilan K/L terkait.

    “Pada Rakortas tersebut telah disepakati bahwa semua program stimulus ekonomi tersebut akan segera diterapkan mulai tanggal 5 Juni 2025,” ujar pria yang akrab disapa Susi itu dalam keterangan resmi, Selasa (27/5/2025).

    Susi mengatakan, pemerintah menyiapkan 6 paket kebijakan stimulus ekonomi untuk kuartal II/2025.

    Berikut rincian stimulus ekonomi terbaru:

    1. Diskon Transportasi

    Terdapat 3 jenis Diskon Transportasi selama 2 bulan pada momen libur sekolah (sekitar awal Juni 2025—pertengahan Juli 2025) antara lain:

    Diskon Tiket Kereta sebesar 30%
    Diskon Tiket Pesawat berupa PPN DTP 6%
    Diskon Tiket Angkutan Laut sebesar 50%

    Penerapan Program oleh Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN.

    2. Diskon Tarif Tol

    Diskon Tarif Tol sebesar 20% untuk sekitar 110 Juta Pengendara selama 2 bulan pada momen Liburan Sekolah (sekitar awal Juni 2025—pertengahan Juli 2025).
    Skema program sama dengan pemberlakuan Diskon pada Nataru dan Lebaran.
    Penerapan Program oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan.

    3. Diskon Tarif Listrik

    Diskon Tarif Listrik sebesar 50% kepada sekitar 79,3 Juta Rumah Tangga (Pelanggan ≤1300 VA)
    Pemberlakuan Diskon Listrik skemanya sama dengan Program Diskon Listrik pada Januari—Februari 2025 yang lalu, akan dimulai pada awal Juni 2025 s.d. akhir Juli 2025 (tanggal 5 Juni s.d. 31 Juli 2025)
    Penerapan Program oleh Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, PLN

    4. Penebalan Bantuan Sosial dan Pemberian Bantuan Pangan

    Tambahan Kartu Sembako Rp200.000 per bulan untuk sekitar 18,3 Juta KPM diberikan selama dua bulan
    Bantuan Pangan 10 kg Beras untuk sekitar 18,3 Juta KPM
    Penerapan Program oleh Kementerian Sosial, Bapanas (koordinasi dengan Kemenko Pangan, Kementerian Pertanian dan BULOG) terkait stimulus Bantuan Pangan dan SPHP selama 2 bulan (Juni—Juli 2025)

    5. Bantuan Subsidi Upah (BSU)

    Bantuan Subsidi Upah sebesar Rp150.000 per bulan untuk sekitar 17 Juta Pekerja dengan gaji sampai dengan Rp3,5 juta atau sebesar UMP/Kota/Kab yang berlaku, serta 3,4 Juta Guru Honorer selama 2 bulan (Juni—Juli 2025)
    Bantuan BSU akan disalurkan satu kali penyaluran pada bulan Juni 2025
    Penerapan Program oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan (untuk Pekerja), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kementerian Agama (untuk Guru Honorer)

    6. Perpanjangan Diskon Iuran JKK

    Perpanjangan Diskon 50% dilakukan kembali selama 6 bulan bagi Pekerja Sektor Padat Karya (Periode Agustus 2025 sampai dengan Januari 2026)
    Penerapan Program oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan.

  • Pegawai Bank Indonesia lompat dari lantai atas gedung

    Pegawai Bank Indonesia lompat dari lantai atas gedung

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian membenarkan ada seorang pegawai Bank Indonesia (BI) berinisial RANK (23) yang tewas usai melompat dari Gedung Perkantoran BI di Jakarta Pusat pada Senin (26/5).

    “Kami membenarkan adanya informasi mengenai pegawai BI yang meninggal dunia di Kompleks Perkantoran BI Jakarta Pusat, pada Senin, 26 Mei 2025 pagi hari,” kata Kapolsek Gambir, Kompol Rezeki Revi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Usai peristiwa tersebut terjadi, pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) saat itu juga dan setelah dilakukan diketahui identitas almarhum berinisial RANK (23 th) yang menjabat sebagai Asisten Manajer di BI sejak Januari 2025.

    “Saat dilakukan olah TKP tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh almarhum,” katanya.

    Revi juga menambahkan, berdasarkan hasil analisa kamera pengawas (CCTV) dan keterangan saksi diperoleh fakta.

    “Bahwa setelah tiba di Gedung BI sekitar pukul 05.48 WIB, almarhum menaiki lift gedung Tipikal dan langsung menuju ke lantai 15 pada pukul 06.01 WIB dan lompat dari rooftop barat gedung Tipikal BI sekitar pukul 06.07 WIB,” katanya.

    Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya salah satu anggota keluarga besar Bank Indonesia.

    “Kami bersama keluarga dan pihak Kepolisian telah menghantarkan almarhum ke tempat peristirahatan terakhirnya, dan seluruh proses pemulasaraan dan pemakaman telah berjalan dengan baik,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Sebelumnya beredar sebuah unggahan di media sosial X melalui akun @direkturBI dengan nama yougodownjustlike.

    “Guys aku sengaja bikin anon karena resah bgt ini gakjadi pemberitaan di media massa. Pagi ini ada pegawai Bank Indonesia yang bunuh diri dgn cara meloncat dari Helipad pukul 06.30, inisial RK umur 24 tahun,” kata akun tersebut.

    “Kabarnya krn beban kerja dan tekanan di dinamika pekerjaan,” tulis akun tersebut yang diunggah pada Senin (26/5) pukul 18.57 WIB.

    Namun saat ANTARA melakukan penelusuran terhadap akun tersebut telah hilang atau di-‘suspend’ oleh X.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prediksi Kurs Dolar AS 28 Mei 2025: Rupiah Siap-Siap Menguat – Page 3

    Prediksi Kurs Dolar AS 28 Mei 2025: Rupiah Siap-Siap Menguat – Page 3

    Namun, BI menyadari tantangan global belum mereda. Ketidakpastian yang masih tinggi membuat stabilisasi nilai tukar menjadi prioritas utama.

    “Intinya sekarang bagaimana kita bisa membuat rupiah stabil dulu ya. Karena memang sama-sama kita ketahui, sebagaimana juga dengan pendapat atau pandangan dari Pak Gubernur, bahwa perkembangan global masih tidak pasti,” jelas Denny.

    Bank Indonesia (BI) mencatat, Rupiah telah mengalami penguatan sebesar 2,6 persen hingga 26 Mei 2025, di antara mata uang Asia.

    “Kita lihat bahwa Indonesia Rupiah sampai dengan tanggal 26 itu mengalami penguata 2,6 persen. Kemudian di atasnya Indonesia ada Baht Thailand yang menguat 2,95 persen, (Ringgit) Malaysia menguat 2,64 persen. Di bawah Indonesia ada Singapura menguat 1,9 persen.

    Kemudian Filipina menguat 1,03 persen,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, kepada media di Kantor BI, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

  • Pegawai BI Bunuh Diri Terjun dari Helipad, Ini Kata Bank Indonesia – Page 3

    Pegawai BI Bunuh Diri Terjun dari Helipad, Ini Kata Bank Indonesia – Page 3

    Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian mengungkapkan bahwa korban berinisial RANK (23), yang menjabat sebagai Asisten Manajer di Bank Indonesia sejak Januari 2025.

    Korban ditemukan tewas usai melompat dari lantai 15 Gedung Tipikal, salah satu gedung di kompleks perkantoran BI, yang diketahui memiliki helipad di bagian atap.

    Kapolsek Metro Gambir, Kompol Rezeki R. Respati, menyatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Senin pagi.

    “Kami membenarkan adanya informasi mengenai pegawai BI yang meninggal dunia di Kompleks Perkantoran BI Jakarta Pusat, pada Senin, 26 Mei 2025 pagi hari,” ujar Rezeki saat dikonfirmasi, Selasa (27/5).

    Menurut Rezeki, olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah dilakukan oleh tim dari Polsek Metro Gambir bersama Unit Identifikasi Polres Metro Jakarta Pusat.

     

  • Bank Indonesia Buka Suara soal Pegawai BI Bunuh Diri

    Bank Indonesia Buka Suara soal Pegawai BI Bunuh Diri

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia buka suara soal kejadian bunuh diri seorang Asisten Manajer BI berinisial RANK di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta pada Senin (26/5/2025).

    Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan bahwa pihak bank sentral merasakan duka mendalam atas kepulangan RANK sebagai salah satu anggota keluarga besar Bank Indonesia.

    Menurut Denny, pihak BI bersama keluarga dan kepolisian telah menghantarkan mendiang ke tempat peristirahatan terakhirnya.

    “Kami bersama keluarga dan pihak Kepolisian telah menghantarkan Almarhum ke tempat peristirahatan terakhirnya, dan seluruh proses pemulasaraan dan pemakaman telah berjalan dengan baik,” ujar Denny dalam keterangan resmi, Selasa (27/5/2025).

    Denny juga mengajak masyarakat untuk berdo’a agar Almarhum mendapatkan tempat yang baik di sisi Tuhan YME. Lalu, Denny mewakili BI juga meminta masyarakat untuk menghormati keluarga Almarhum.

    “Mohon empati rekan-rekan semua untuk menghormati rasa duka yang dirasakan keluarga Almarhum,” jelas Denny.

    Kronologi Pegawai BI Bunuh Diri

    Pihak kepolisian membenarkan telah terjadi aksi bunuh diri yang dilakukan seorang Asisten Manager di Bank Indonesia berinisial RANK (23) dari helipad Gedung BI pada Senin (26/5/2025).

    Kapolsek Metro Gambir, Kompol Rezeki Ravi Respati menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa korban bunuh diri itu. Hasilnya, menurut Rezeki, tidak ditemukan tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh RANK.

    “Setelah dilakukan olah TKP, diketahui itu identitas Almarhum berinisial RANK [23 tahun], yang menjabat sebagai Asisten Manajer di BI sejak Januari 2025 dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh almarhum,” tuturnya di Jakarta, Selasa (27/5/2025).

    Dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi bunuh diri tersebut. Menurut Rezeki, korban tiba di Gedung BI sekitar pukul 05.48 WIB dan langsung naik ke lantai 15 kemudian lompat.

    “Almarhum menaiki lift gedung Tipikal dan langsung menuju ke lantai 15 pada pukul 06.01 WIB, dan lompat dari rooftop barat gedung Tipikal BI sekitar pukul 06.07 WIB,” katanya.

    ***

    Disclaimer: Berita ini terkait kasus bunuh diri yang mungkin sensitif bagi sebagian orang. Berita tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Apabila pembaca memerlukan layanan konsultasi kejiwaan, segera berkonsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

  • Pegawai BI yang Bunuh Diri Lompat dari Lantai Helipad Jabat Asisten Manager, Usia 23 Tahun

    Pegawai BI yang Bunuh Diri Lompat dari Lantai Helipad Jabat Asisten Manager, Usia 23 Tahun

    GELORA.CO – Polsek Metro Gambir Jakarta Pusat membenarkan terjadinya peristiwa pegawai Bank Indonesia (BI) bunuh diri, dengan melompat dari helipad Gedung BI, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025) pagi.

    “Kami membenarkan adanya informasi mengenai pegawai BI yang meninggal dunia di Kompleks Perkantoran BI Jakarta Pusat, pada Senin, 26 Mei 2025 pagi hari setelah mendapatkan informasi dari Chief Security BI pada pagi hari,” ungkap Kapolsek Gambir, Kompol Rezeki Revi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/5/2025).

    Revi mengatakan, korban bunuh diri tersebut berinisial RANK (23), yang menjabat sebagai Asisten Manajer di BI sejak Januari 2025. 

    “Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh almarhum,” tuturnya. 

    Kata Revi, pihaknya juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat itu juga.

    “Berdasarkan hasil analisa CCTV dan keterangan saksi diperoleh fakta bahwa setelah tiba di gedung BI sekitar pukul 05.48 wib, almarhum menaiki lift gedung Tipikal dan langsung menuju ke lantai 15 pada pukul 06.01 WIB,” katanya 

    “Dan lompat dari rooftop barat gedung Tipikal BI sekitar pukul 06.07 WIB,” pungkasnya. 

    Sebelumnya, seorang pegawai Bank Indonesia (BI) yang belum diketahui identitasnya meninggal dunia diduga bunuh diri, dengan cara melompat dari lantai tempat helipad pada Senin (26/5/2025).

    Adapun peristiwa terjadi di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

    “Iya, benar,” kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus kepada awak media saat dihubungi, Selasa (27/5/2025).

    “Diduga bunuh diri,” sambungnya. 

    Kemudian Firdaus menyebut, pegawai BI tersebut berjenis kelamin laki-laki. 

    Lebih lanjut kata Firdaus, kejadian saat korban melompat dari lantai helipad terekam oleh kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi.

    “Ada rekaman CCTV-nya,” ungkapnya.

    Namun, Belum diketahui penyebab korban hingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

    Sementara, Warta Kota pun sudah mencoba hubungi sejumlah pihak Bank Indonesia.

    Tetapi, sampai saat ini belum mendapatkan jawaban sampai berita ini ditayangkan.

  • Kronologi Pegawai BI Bunuh Diri dari Lantai 15 berdasarkan Keterangan Polisi

    Kronologi Pegawai BI Bunuh Diri dari Lantai 15 berdasarkan Keterangan Polisi

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi membenarkan telah terjadi aksi bunuh diri yang dilakukan seorang Asisten Manager di Bank Indonesia berinisial RANK (23) dari helipad Gedung BI pada Senin (26/5/2025).

    Kapolsek Metro Gambir, Kompol Rezeki Ravi Respati menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa korban bunuh diri itu. Hasilnya, menurut Rezeki, tidak ditemukan tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh RANK.

    “Setelah dilakukan olah TKP, diketahui itu identitas Almarhum berinisial RANK [23 tahun], yang menjabat sebagai Asisten Manajer di BI sejak Januari 2025 dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh almarhum,” tuturnya di Jakarta, Selasa (27/5/2025).

    Dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi bunuh diri tersebut. Menurut Rezeki, korban tiba di Gedung BI sekitar pukul 05.48 WIB dan langsung naik ke lantai 15 kemudian lompat.

    “Almarhum menaiki lift gedung Tipikal dan langsung menuju ke lantai 15 pada pukul 06.01 WIB, dan lompat dari rooftop barat gedung Tipikal BI sekitar pukul 06.07 WIB,” katanya.

    Dia juga mengatakan bahwa Kepolisian dan Bank Indonesia sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan memulangkan jenazah korban bunuh diri tersebut.

    “Kami merasakan duka mendalam atas berpulangnya Almarhum. Kami bersama BI telah berkoordinasi dengan keluarga Almarhum dan alhamdulillah proses pemakaman telah berjalan dengan baik,” ujarnya.

    ***

    Disclaimer: Berita ini terkait kasus bunuh diri yang mungkin sensitif bagi sebagian orang. Berita tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Apabila pembaca memerlukan layanan konsultasi kejiwaan, segera berkonsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.