Kementrian Lembaga: BI

  • IHSG ditutup melemah seiring pasar masih cermati tensi geopolitik

    IHSG ditutup melemah seiring pasar masih cermati tensi geopolitik

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup melemah seiring pasar masih cermati tensi geopolitik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 16 Juni 2025 – 19:34 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah seiring pelaku pasar masih mencermati ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah.

    IHSG ditutup melemah 48,48 poin atau 0,68 persen ke posisi 7.117,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,82 poin atau 0,85 persen ke posisi 794,99.

    “Pasar mencermati rilis data ekonomi China, dan juga memantau meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Senin.

    Pelaku pasar masih mencermati konflik yang meningkat antara Israel dan Iran, yang mana kedua negara saling serang selama tiga hari berturut-turut pada Minggu (15/06), dan kedua negara berjanji untuk terus membalas.

    Serangan berkelanjutan selama akhir pekan menargetkan infrastruktur energi, yang memicu kenaikan lebih lanjut harga minyak dan menambah ketidakpastian pasar di tingkat global.

    Lebih lanjut, Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, yang merupakan jalur penting untuk pengiriman minyak global.

    Sementara itu, China melaporkan penjualan ritel tumbuh lebih dari proyeksi pada Mei 2025, atau menandai laju tercepat dalam 15 bulan dan menandakan potensi peningkatan permintaan konsumen.

    Namun demikian, produksi industri mengecewakan atau tumbuh pada tingkat paling lambat dalam enam bulan dan gagal memenuhi ekspektasi pasar.

    Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran dana masuk (capital inflow) sebesar Rp5,20 triliun sepanjang pekan kedua Juni 2025, atau meningkat tipis dibandingkan pekan pertama Juni 2025 yang tercatat Rp 5,19 triliun.

    Capital inflow meningkatkan kepercayaan investor berinvestasi di pasar keuangan dalam negeri sehingga ini akan menjadi katalis positif terhadap kinerja indeks dan stabilitas pasar keuangan dalam negeri.

    Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi yang naik sebesar 0,88 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor kesehatan yang masing-masing naik sebesar 0,68 persen dan 0,07 persen.

    Sedangkan tujuh sektor terkoreksi yaitu paling dalam sektor barang konsumen non primer minus 1,38 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing turun sebesar 1,17 persen dan 0,81 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MBSS, PDES, STRK, ENRG, dan BRRC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni JECC, ASBI, JAWA, KOPI, dan KRYA.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.494.687 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,62 miliar lembar saham senilai Rp14,97 triliun. Sebanyak 232 saham naik, 388 saham menurun, dan 186 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 489,75 poin atau 1,29 persen ke 38.324,00, indeks Hang Seng menguat 168,43 poin atau 0,70 persen ke 24.060,48, indeks Shanghai menguat 11,73 poin atau 0,35 persen ke 3.388,78, dan indeks Strait Times melemah 1,93 poin atau 0,05 persen ke 3.909,11.

    Sumber : Antara

  • Lamban Tangani Dugaan Investasi Bodong, Polres Metro Jakbar Didemo

    Lamban Tangani Dugaan Investasi Bodong, Polres Metro Jakbar Didemo

    JAKARTA – Puluhan massa melakukan demonstrasi di Polres Metro Jakarta Barat, Senin (16/6), mendesak adanya kepastian hukum terkait adanya investasi bodong.

    Pengacara Dr Hendricus Sidabutar mengatakan kliennya Eddi Halim menjadi korban iming-iming investasi sebesar 11 % pada tahun 2023 lalu. Eddi ditawarkan keuntungan sebesar 11% untuk pengembangan investasi Trihita Alam Eco School Jakarta oleh terduga pelaku berinisial “MHS dan NT”, dengan janji akan dikembalikan modal investasi plus keuntungan 11% (satu) tahun kemudian.

    “Eddi Halim tergiur karena investasi keuntungan tersebut 11% tersebut melebihi bunga deposito yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, hingga akhirnya Eddi pun menyetorkan dana investasinya dengan nilai total sebesar Rp2,2 milyar,” katanya di Polres Metro Jakarta Barat, Senin (16/6/2025).

    Dana Investasi tersebut diminta oleh terduga pelaku berinisial “MHS dan NT” yang berjanji akan dikembalikan 1 tahun kemudian bunga berikut modalnya. Namun faktanya 1 tahun kemudian tahun 2024 Juni 2004 itu tidak diperoleh keuntungan. Bahkan diduga sebagian disalahgunakan yang diperuntukkan biaya rumah sakit, untuk berangkat jalan ke Rotterdam dan ke Finlandia.

    Satu tahun kemudian, lanjut dia, Eddi pun menagih iming-iming janji tersebut pada Juni 2024. Bukannya dapat keuntungan, modal korban tidak dikembalikan sebesar Rp 2,2 milyar. Bahkan nomor Eddi sudah diblokir oleh terduga pelaku “MHS dan NT” tersebut.

    Selanjutnya sebagai korban yakni Eddi melaporkan terduga pelaku atas dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan tersebut ke Polres Jakarta Barat berdasarkan Laporan pidana No : STTLP /947/B/VII/2024/SPKT/Polres Jakarta Barat/Polda Metro Jaya, tertanggal 8 Agustus 2024 yang saat ini ditangani oleh Tahbang Unit 1 Polres Metro Jakarta Barat.

    “Korban hanya dapat bualan- bualan kosong oleh terduga pelaku dan investasi keuntungan 11%/tahun yang nyata-nyata adalah bodong. Sekali lagi yang bodong adalah investasi keuntungan,” ungkap Hendricus.

    Menurutnya, kasus ini pernah dihentikan oleh Polres Jakarta Barat pada November 2024 oleh oknum kepolisian dan kemudian dibuka lagi setelah gelar perkara khusus.

    Saat ini terduga pelaku berinisial “MHS dan NT” masih berkeliaran dan belum dijadikan tersangka dan ditahan.

    “Sebagai perbandingan banyak pelaku investasi bodong di Indonesia dijadikan tersangka ditangkap dan ditahan, bahkan dibawa sampai pengadilan dan divonis. Namun pertanyaannya, mengapa pada kasus ini terduga pelaku belum dijadikan tersangka dan ditangkap?” tanya sang pengacara Dr Hendricus Sidabutar.

    Sebagai pengacara, ia bersama rekan-rekannya pun meminta tindakan tegas pihak kepolisian akan kepastian hukum terhadap terduga. Apalagi ia sudah memberikan bukti-bukti lengkap terkait dugaan atas penipuan, penggelapan dan dugaan pencucian uang sudah diserahkan ke pihak aparat.

    “Jadi sudah lebih dari 2 alat bukti yang menjadi media. Jadi kami menuntut kepastian hukum dan ketegasan Kapolres Metro Jakarta Barat agar terduga pelaku ditindak tegas,” urai dia.

    Sayangnya, lanjutnya, sampai hari ini jangankan ditindak tegas, perkara ini pernah dihentikan oleh pihak Polres Metro Jakarta Barat dan pihak korban tidak tahu sama sekali bahwa penyidikan kasus ini sudah dihentikan. Maka dari itu, pihak korban pun keberatan dan mengajukan gelar perkara khusus dan minta dibuka kembali agar dilanjutkan.

    “Belum ditetapkannya pelaku menjadi tersangka dan ditahan, membuat kami curiga, padahal sudah diberikan alat bukti menggunakan aplikasi WhatsApp (WA). Aplikasi ini tidak tidak dijadikan forensik digital. Padahal semua kejahatan menggunakan kajian ilmiah atau forensik, tapi kasus kami tidak menggunakan sama sekali diabaikan bahkan dihentikan dengan dengan alasan tidak terpenuhi,” jelasnya.

    “Hal ini kan tak ada unsur perbuatan pidananya. Jadi kami merasa janggal. Kami merasa ada yang aneh, makanya kami menuntut keadilan meminta Kapolri tegas dan menciptakan kepastian hukum terhadap terduga pelaku investasi bodong atas keuntungan sebesar 11%. Disini kami akan akan siapkan langkah-langkah berikutnya. Apakah kami akan laporkan dugaan laporan terhadap pelanggaran-pelanggaran dan langkah hukum lainnya yang akan kami siapkan segera mungkin,” pungkas Hendricus.

  • Prabowo Temui Pemimpin Singapura, Bahas Perjanjian Pertahanan hingga Area Latihan Militer

    Prabowo Temui Pemimpin Singapura, Bahas Perjanjian Pertahanan hingga Area Latihan Militer

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyatakan optimismenya terhadap hasil pertemuan Retret Pemimpin Indonesia–Singapura tahun 2025 yang digelar di Singapura.

    Dalam keterangan resmi seusai pertemuan bilateral tersebut, Prabowo menegaskan bahwa pertemuan ini tidak hanya berlangsung produktif, tetapi juga menghasilkan terobosan konkret dalam banyak sektor kerja sama strategis.

    “Retret Pemimpin kali ini, menurut saya, sangat produktif dan sangat sukses. Kami mengadakan pertemuan yang sangat produktif, empat mata, dan kami menghasilkan 19 hasil kerja sama di berbagai sektor kerja sama dalam retret tahun ini,” ujar Prabowo dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/6/2025).

    Di bidang politik dan keamanan, Prabowo menegaskan kembali komitmen kedua negara dalam memperkuat hubungan pertahanan. Ia menyebut bahwa kedua pihak akan mempercepat pelaksanaan perjanjian kerja sama pertahanan yang sudah disepakati.

    “Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk sepenuhnya mengimplementasikan perjanjian kerja sama pertahanan dan menyelesaikan semua rincian teknis untuk area pelatihan militer. Dan saya berharap ini akan dipercepat dengan sangat cepat,” jelasnya.

    Selain itu, Prabowo juga menyebut adanya kemajuan signifikan dalam mekanisme perjanjian ekstradisi antara kedua negara yang dinilainya akan menjadi fondasi penting bagi penegakan hukum yang lebih efektif.

    “Ini akan memperkuat penegakan hukum kami. Selain itu, kami menyambut baik pembaruan Nota Kesepahaman antara kedua Jaksa Agung kami,” ujarnya.

    Pada sektor ekonomi, Presiden Prabowo mengapresiasi posisi Singapura sebagai investor terbesar di Indonesia. Ia mencatat bahwa pada tahun lalu, sepertiga dari total investasi asing langsung (FDI) di Indonesia berasal dari Singapura.

    “Singapura mungkin tetap menjadi investor utama kami. Dan tahun lalu, saya pikir investasi dari Singapura mencakup sepertiga dari semua investasi asing langsung di Indonesia. Terima kasih atas kepercayaan yang Anda berikan kepada kami,” tutur Prabowo.

    Ia juga menyebutkan bahwa keenam kelompok kerja ekonomi bilateral menunjukkan perkembangan signifikan, termasuk dalam bidang zona ekonomi khusus, pertanian, pariwisata, tenaga kerja, dan transportasi.

    Prabowo berharap kerja sama antara Danantara dengan Temasek dari Singapura bisa diperluas ke berbagai sektor strategis.

    “Kami berharap dapat menjalin kerja sama yang erat antara Temasek dan Danantara di semua sektor, terutama sektor energi terbarukan, kawasan industri berkelanjutan, dan pengembangan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun pada sektor energi rendah karbon dan infrastruktur penting,” ungkapnya.

    Indonesia juga menaruh perhatian pada sektor ketahanan pangan, di mana Prabowo menyambut baik tawaran dari Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong untuk mentransfer teknologi pertanian modern.

    “Kami menyambut baik tawaran Perdana Menteri Wong untuk membuka peluang transfer teknologi dalam teknologi pertanian modern, termasuk pertanian perkotaan dan praktik pasca panen yang berkelanjutan,” kata Prabowo.

    Kerja sama ini diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman sebagai landasan untuk kolaborasi strategis dalam keamanan pangan dan teknologi pertanian.

    Sementara di sektor kesehatan, Presiden Prabowo mengundang partisipasi aktif Singapura dalam proses transformasi sistem kesehatan nasional Indonesia.

    “Saya berencana untuk membuka lebih banyak perguruan tinggi kedokteran dan lebih banyak perguruan tinggi keperawatan. Dan ini, menurut saya, merupakan area di mana pengalaman Singapura dapat bermanfaat bagi kita,” ungkapnya.

    Di bidang ketenagakerjaan, Prabowo menekankan pentingnya lingkungan kerja yang baik bagi pekerja migran Indonesia di Singapura.

    “Kami menyambut baik kesempatan bagi pekerja migran Indonesia untuk bekerja di sini dalam lingkungan yang baik dan bersahabat. Perdana Menteri Wong dan saya sepakat bahwa ada potensi besar untuk memperkuat kerja sama dalam penempatan tenaga kerja terampil dari Indonesia dan Singapura,” katanya.

    Terkait konektivitas, Presiden menyatakan komitmennya untuk mengembalikan dan bahkan meningkatkan lalu lintas transportasi udara ke tingkat pra-pandemi.

    Orang nomor satu di Indonesia itu mengaku telah menginstruksikan masing-masing kementerian di Indonesia untuk meningkatkan pembukaan semua bandara guna mengarahkan koneksi maskapai asing ke bandara-bandara Indonesia, yang banyak di antaranya masih perlu dibuka.

    “Tentu saja, kami harus meningkatkan infrastruktur dan mekanisme keselamatan. Namun pada prinsipnya, saya ingin melihat akses yang lebih mudah dan cepat ke bandara kami,” ujar Prabowo.

    Dalam sesi penutupan, Presiden Prabowo juga menyinggung isu-isu geopolitik kawasan, khususnya konflik yang tengah berlangsung di Timur Tengah dan Asia Tenggara.

    “Kami menyatakan keprihatinan yang mendalam atas situasi di Gaza dan eskalasi konflik Israel-Iran. Kami menekankan pentingnya solusi damai, negosiasi, dan kami menyerukan gencatan senjata segera,” kata Prabowo.

    Terkait Myanmar, Prabowo menyampaikan harapannya agar pendekatan damai tetap menjadi prioritas utama dalam penyelesaian konflik.

    “Kami sepakat bahwa kami juga harus berkonsentrasi untuk mencapai keterlibatan dan hasil yang damai di Myanmar,” pungkas Prabowo.

     

    Sekadar informasi, sebanyak lima MOU dipertukarkan di hadapan Presiden Prabowo dan PM Lawrence Wong, yaitu:

    1. Joint Report to Leaders dari Enam Kelompok Kerja Sama Ekonomi Bilateral;

    2. MOU Kerja Sama Keamanan Pangan dan Teknologi Pertanian antara Kementerian Pertanian RI dan Kementerian Keberlanjutan dan Lingkungan Singapura;

    3. MOU Kerja Sama Pembangunan Kawasan Industri Berkelanjutan antara Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral RI dan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura;

    4. MOU Perdagangan Listrik Lintas Batas Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral RI dan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura;

    5. MoU Penangkapan dan Penyimpanan Karbon Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral RI dan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura

     

    Kelima kesepakatan ini menjadi landasan kerja sama konkret dalam mendorong ekonomi hijau, ketahanan pangan, dan konektivitas energi lintas batas.

    Selain itu, sejumlah MoU lainnya juga diumumkan dalam kesempatan tersebut, di antaranya adalah:

    1. Implementasi Kesepakatan Flight Information Regional (FIR) – berupa Penempatan Personil sipil dan militer pada Singapore Air Traffic Control Center (SATCC);

    2. Implementasi Kerja Sama Ekstradisi

    3. Joint Update Kerja Sama Pertahanan;

    4. MoU Kerja Sama Pengakuan Timbal Balik Sertifikasi Halal antara Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal RI dan Majelis Ugama Islam Singapura (akan  ditandatangani 18 Juni 2025);

    5. Kerja Sama Bilateral Pengaturan Keuangan antara Bank Indonesia dan Otoritas Moneter Singapura;

    6. MoU Kerja Sama Peningkatan Kapasitas bagi Pegawai pemerintah di Bidang Kelautan antara Kementerian Perhubungan RI dan Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura;

    7. MoU Kerja Sama antara Kejaksaan Agung Indonesia dan Kejaksaan Agung Singapura;

    8. MoU Kerja Sama di Bidang Manajemen Perpustakaan dan Informasi antara Perpustakaan Nasional RI dan Dewan Perpustakaan Nasional Singapura;

    9. Kerja Sama pendirian Ciputra SMG Curie Cancer Center (CSCCC) antara Rumah Sakit Ciputra dan Singapore’s Curie Oncology, Singapore Medical Group (SMG);

    10. Investasi Nusantara Sembcorp Solar Energy Power Plant di Ibu Kota Nusantara;

    11. Kerja Sama antara Sembcorp and Panbil Group JV untuk Pengembangan 2 (dua) Kawasan Industri Rendah Karbon di Batam;

    12. Pengaturan Teknis Program Pertukaran Pemuda;

    13. Program Pengembangan Petani Muda;

    14. Launching penerbangan dari dan ke Singapura – Kertajati dan Padang oleh Maskapai Scoot.

  • Utang Indonesia Tumbuh 8,2 Persen, Bank Indonesia Beberkan Data Ini

    Utang Indonesia Tumbuh 8,2 Persen, Bank Indonesia Beberkan Data Ini

    Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (22,3 persen dari total ULN pemerintah); administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,7 persen); jasa pendidikan (16,4 persen); konstruksi (12,0 persen); serta transportasi dan pergudangan (8,7 persen).

    “Posisi ULN pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah,” kata Ramdan.

    Di sisi lain ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan yang lebih rendah. Pada April 2025, posisi ULN swasta tercatat sebesar USD 194,8 miliar atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,6 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 1,0 persen (yoy).

    Perkembangan tersebut terutama didorong oleh ULN lembaga keuangan (financial corporation) yang tumbuh sebesar 2,9 persen (yoy), setelah pada Maret 2025 terkontraksi 2,2 persen (yoy).

    Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan; jasa keuangan dan asuransi; pengadaan listrik dan gas; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 80,0 persen dari total ULN swasta.

    ULN swasta tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,9 persen terhadap total ULN swasta. Ramdan menyampaikan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

    Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 30,3 persen pada April 2025, dari 30,6 persen pada Maret 2025, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 85,1 persen dari total ULN. (fajar)

  • Alasan Utang RI Masih Aman meski Capai All Time High

    Alasan Utang RI Masih Aman meski Capai All Time High

    Bisnis.com, JAKARTA — Utang luar negeri Indonesia April 2025 disebut aman meski mencapai rekor all time high alias tertinggi sepanjang masa. 

    Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia per April 2025 senilai US$431,55 miliar atau sekitar Rp7.197,76 triliun (asumsi kurs JISDOR Rp16.679 per dolar AS pada akhir April 2025). Nilai utang luar negeri itu tumbuh 8,2% secara tahunan (year on year/YoY). 

    Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual menyampaikan bahwa sejauh ini ULN masih terkendali di tengah minat ULN sektor swasta sedikit menurun yang berimbang dengan kenaikan ULN pemerintah dan BI (via SRBI). Dirinya justru melihat hal positif dari kenaikan tersebut. 

    “Kenaikan ULN juga menjaga pasokan valas dalam negeri sehingga membantu stabilitas rupiah juga,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (16/62025). 

    Terkendalinya utang tersebut tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 30,3% pada April 2025, dari 30,6% pada Maret 2025. 

    Selain itu, porsi ULN didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 85,1% dari total ULN. 

    Ekonom Senior dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto justru memandang posisi ULN tersebut dapat diterjemahkan bahwa investor asing masih memilih Indonesia untuk memarkirkan dananya. 

    Terlebih, di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian saat ini dan tensi geopolitik di berbagai wilayah tidak dapat ditebak. 

    “Kita masih dipercaya oleh kreditur asing, dalam manajemen ULN Indonesia itu betul-betul prudent, hati-hati, kredibel, dan memang dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang bisa dilihat seperti infrastruktur dasar,” jelasnya. 

    Kepercayaan investor asing tersebut semakin kuat karena Ryan mengungkapkan bahwa pemerintah tidak pernah melakukan rescheduling akibat terlambat bayar utang ke pihak asing. 

    Meski demikian, Ryan mengingatkan agar pemerintah, bank sentral, maupun swasta agar tidak terlena dan bergantung pada sumber dana asing. Ryan memandang, perlu pengoptimalan pendanaan dari dalam negeri seperti menerbitkan saham maupun obligasi negara.

    Sayangnya, sumber pendanaan dalam negeri tengah terbatas bahkan Bank Indonesia mempersilahkan bank untuk menarik utang luar negeri lebih banyak. 

  • Naik 8,2 Persen, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus US$ 431,5 Miliar

    Naik 8,2 Persen, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus US$ 431,5 Miliar

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) mengumumkan posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia mencapai US$ 431,5 miliar pada April 2025. Angka ini menunjukkan pertumbuhan 8,2% secara tahunan (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,4%.

    “Perkembangan posisi ULN April 2025 bersumber dari sektor publik. Kenaikan posisi ULN juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Senin (16/6/2025).

    Ramdan menambahkan, rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) menurun menjadi 30,3% dari sebelumnya 30,6% pada Maret 2025. ULN Indonesia tetap didominasi utang jangka panjang, yang mencapai 85,1% dari total. “Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” imbuhnya.

    ULN pemerintah tercatat US$ 208,8 miliar pada April 2025, tumbuh 10,4% (yoy). Peningkatan ini didorong penarikan pinjaman dan meningkatnya aliran modal asing ke surat berharga negara (SBN) domestik, yang mencerminkan optimisme investor terhadap perekonomian Indonesia.

    Pemerintah tetap mengelola ULN secara hati-hati dan akuntabel, serta diarahkan untuk mendukung belanja prioritas dan pembangunan nasional.

    Beberapa sektor yang paling banyak menyerap ULN pemerintah:
    1. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 22,3%
    2. Administrasi pemerintah dan jaminan sosial 18,7%
    3. Jasa pendidikan 16,4%
    4. Konstruksi 12,0%
    5. Transportasi dan pergudangan 8,7%

    Ramdan menegaskan, hampir seluruh ULN pemerintah (99,9%) adalah utang jangka panjang.

    Sementara itu, ULN swasta tercatat US$ 194,8 miliar, atau turun 0,6% yoy, melanjutkan kontraksi dari bulan sebelumnya yang mencapai 1%. Namun, kontraksi ini tertahan oleh kenaikan ULN lembaga keuangan yang tumbuh 2,9%, setelah sebelumnya minus 2,2%.

    Sebanyak empat sektor utama penyumbang ULN swasta, yaitu industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian. Keempatnya menyumbang 80% dari total ULN swasta, yang juga didominasi utang jangka panjang sebesar 76,9%.

    Bank Indonesia menegaskan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah guna menjaga struktur utang tetap sehat dan optimal. ULN akan terus dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan nasional tanpa mengganggu stabilitas ekonomi.

    “Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” tutup Ramdan.

  • MoU RI-Singapura: Ekstradisi, FIR, hingga Penerbangan ke Kertajati

    MoU RI-Singapura: Ekstradisi, FIR, hingga Penerbangan ke Kertajati

    MoU RI-Singapura: Ekstradisi, FIR, hingga Penerbangan ke Kertajati
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    dan Perdana Menteri (PM)
    Singapura

    Lawrence Wong
    menyaksikan secara langsung penandatanganan dan pengumuman sejumlah nota kesepahaman (MoU) strategis Indonesia dan Singapura di Parliament House, Singapura, Senin (16/6/2025).
    Penandatanganan ini bertujuan untuk memperkuat
    kerja sama bilateral
    di berbagai sektor, seperti ekonomi, energi, pertahanan, hingga pengembangan sumber daya manusia dan teknologi rendah karbon.
    Dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, ada lima MoU yang dipertukarkan di hadapan Presiden Prabowo dan PM Lawrence Wong.
    Kelima kesepakatan ini menjadi landasan kerja sama konkret dalam mendorong ekonomi hijau, ketahanan pangan, dan konektivitas energi lintas batas.
    Berikut ini 5 MoU yang dipertukarkan di hadapan Presiden Prabowo dan PM Lawrence Wong:
    1.
    Joint Report to Leaders
    dari Enam Kelompok Kerja Sama Ekonomi Bilateral;
    2. MoU Kerja Sama Keamanan Pangan dan Teknologi Pertanian antara Kementerian Pertanian RI dan Kementerian Keberlanjutan dan Lingkungan Singapura;
    3. MoU Kerja Sama Pembangunan Kawasan Industri Berkelanjutan antara Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral RI dan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura;
    4. MoU Perdagangan Listrik Lintas Batas antara Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral RI dan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura;
    5. MoU Penangkapan dan Penyimpanan Karbon antara Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral RI dan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura.
    Selain itu, sejumlah MoU lainnya juga diumumkan dalam kesempatan tersebut, di antaranya adalah:
    1. Implementasi Kesepakatan Flight Information Regional (FIR) – berupa Penempatan Personil sipil dan militer pada Singapore Air Traffic Control Center (SATCC);
    2. Implementasi Kerja Sama Ekstradisi;
    3. Joint Update Kerja Sama Pertahanan;
    4. MoU Kerja Sama Pengakuan Timbal Balik Sertifikasi Halal antara Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal RI dan Majelis Ugama Islam Singapura (akan ditandatangani 18 Juni 2025);
    5.
    Kerja Sama Bilateral
    Pengaturan Keuangan antara Bank Indonesia dan Otoritas Moneter Singapura;
    6. MoU Kerja Sama Peningkatan Kapasitas bagi Pegawai Pemerintah di Bidang Kelautan antara Kementerian Perhubungan RI dan Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura;
    7. MoU Kerja Sama antara Kejaksaan Agung Indonesia dan Kejaksaan Agung Singapura;
    8. MoU Kerja Sama di Bidang Manajemen Perpustakaan dan Informasi antara Perpustakaan Nasional RI dan Dewan Perpustakaan Nasional Singapura;
    9. Kerja Sama pendirian Ciputra SMG Curie Cancer Center (CSCCC) antara Rumah Sakit Ciputra dan Singapore’s Curie Oncology, Singapore Medical Group (SMG);
    10. Investasi Nusantara Sembcorp Solar Energy Power Plant di Ibu Kota Nusantara;
    11. Kerja Sama antara Sembcorp dan Panbil Group JV untuk Pengembangan 2 (dua) Kawasan Industri Rendah Karbon di Batam;
    12. Pengaturan Teknis Program Pertukaran Pemuda;
    13. Program Pengembangan Petani Muda;
    14. Launching penerbangan dari dan ke Singapura – Kertajati dan Padang oleh Maskapai Scoot.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Utang Luar Negeri Naik 8,2 Persen, Tembus Rp7.040 Triliun pada April 2025

    Utang Luar Negeri Naik 8,2 Persen, Tembus Rp7.040 Triliun pada April 2025

    GELORA.CO -Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat sebesar 431,5 miliar Dolar AS atau setara Rp7.040 triliun pada April 2025. Angka ini melonjak 8,2 persen dibanding tahun lalu (yoy).

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyebut perkembangan ULN Indonesia ini dipengaruhi ULN sektor publik.

    Ia merinci posisi ULN pemerintah pada April 2025 sebesar 208,8 miliar Dolar AS, atau tumbuh 10,4 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan 7,6 persen (yoy) pada Maret 2025. 

    “Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh penarikan pinjaman dan peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik, seiring dengan kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi,” kata Ramdan dalam keterangan resmi, Senin 16 Juni 2025.

    Ia mengatakan, sebagai instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ULN pemerintah diarahkan untuk mendukung belanja produktif dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

    “ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial 22,3 persen dari total ULN pemerintah, administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 18,7 persen, jasa pendidikan 16,4 persen, konstruksi 12,0 persen, serta transportasi dan pergudangan 8,7 persen,” katanya.

    Menurut BI, posisi ULN pemerintah ini diklaim tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.

    Selain itu, ULN juga terdiri dari utang swasta yang tercatat turun 0,6 persen secara tahunan menjadi 194,8 miliar Dolar AS. Angka ini lebih rendah dari kontraksi bulan sebelumnya sebesar 1,0 persen (yoy)

    Lebih lanjut, Ramdan mengatakan bahwa posisi ULN Indonesia tetap sehat, yang didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. 

    “Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 30,3 persen pada April 2025, dari 30,6 persen pada Maret 2025, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 85,1 persen dari total ULN,” katanya.

    Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah, kata Ramdan terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan pembiayaan ULN untuk menopang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

  • Timur Tengah Memanas, Sederet Bank Sentral Diproyeksikan Tahan Suku Bunga

    Timur Tengah Memanas, Sederet Bank Sentral Diproyeksikan Tahan Suku Bunga

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank sentral berbagai negara diproyeksi akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya jelang pengumuman beberapa pekan ke depan.

    Dilansir dari Bloomberg, Minggu (15/6/2025), para pejabat bank sentral dari Washington hingga London telah menyatakan kewaspadaannya atas potensi peningkatan inflasi dan ketidakpatuhan arus perdagangan. Ketegangan baru di Timur Tengah antara Israel dan Iran juga menambah kekhawatiran mereka.

    Para investor sendiri akan memfokuskan perhatian ke bank sentral AS Federal Reserve alias The Fed yang akan mengambil keputusan pada Rabu (18/6/2025) waktu setempat.

    Para ekonom Bloomberg memperkirakan para pejabat The Fed masih perlu waktu beberapa bulan lagi untuk dapat membuat penilaian yang pasti tentang implikasi kebijakan Presiden AS Donald Trump terhadap perekonomian negeri Paman Sam. Oleh sebab itu, The Fed diperkirakan masih akan menahan suku bunganya.

    Secara keseluruhan, bank-bank sentral yang bertanggung jawab atas enam dari 10 mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia akan mengambil keputusan dalam waktu dekat.Di antara mereka, hanya bank sentral Swedia dan Swiss yang diperkirakan para ekonom akan menurunkan suku bunganya.

    Asia

    Pekan ini merupakan minggu yang penting bagi bank sentral di Asia, dengan sebagian besar diperkirakan tidak mengubah suku bunganya di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan dan ketegangan di Timur Tengah.

    Pada Senin, bank sentral Pakistan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, diikuti oleh Jepang pada hari Selasa. Suku bunga diperkirakan akan tetap dipertahankan setelah Gubernur Kazuo Ueda mengisyaratkan inflasi masih belum mencapai target.

    Bank Indonesia diperkirakan tidak mengubah suku bunga pada Rabu, demikian pula Taiwan pada Kamis karena ekonominya mengalami volatilitas mata uang yang membuat dolar Taiwan mencapai titik tertinggi dalam tiga tahun.

    Sementara China diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pinjaman pada Jumat. Filipina adalah satu-satunya bank sentral di kawasan tersebut yang terlihat memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin karena meredanya inflasi.

    Eropa, Timur Tengah, Afrika

    Bank Sentral Eropa mengumumkan keputusan suku bunganya pada Kamis, sehari setelah angka inflasi Inggris dirilis. Para ekonom memproyeksikan suku bunga akan bertahan di 4,25%.

    Riksbank Swedia sudah memangkas suku bunga sebesar 175 basis poin sejak Mei 2024. Hanya saja, pertumbuhan ekonomi yang melambat dan angka inflasi yang rendah, dikombinasikan dengan ketidakpastian perdagangan, membuat bank sentral negara yang bergantung kepada ekspor itu kemungkinan akan melakukan pelonggaran kembali pada Rabu.

    Di Namibia pada hari yang sama, para pejabat juga kemungkinan akan menurunkan suku bunga mereka pada saat inflasi berada di batas bawah kisaran target 3% hingga 6%.

    Sementara Bank sentral Norwegia akan ambil putusan Kamis. Norges Bank diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya di 4,5%.

    Pada hari yang sama, Bank Nasional Swiss juga diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar seperempat poin. Itu akan membawa suku bunga ke nol, level yang belum pernah disentuh oleh para pejabat sebelumnya—meskipun sebelumnya sudah pernah ada di wilayah negatif.

    Botswana juga mungkin memangkas suku bunga pada Kamis untuk membantu menopang perekonomian karena inflasi diperkirakan akan tetap rendah.

    Bank sentral Turki diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada 46% pada hari yang sama. Para pejabat telah menggunakan cara lain untuk melonggarkan kebijakan di tengah melambatnya inflasi, seperti menurunkan biaya pendanaan rata-rata dari hampir 50% menjadi mendekati suku bunga acuan.

    Amerika Latin

    Bank sentral Chili, yang dipimpin oleh Gubernur Rosanna Costa, pada Selasa kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada 5%.

    Bank sentral Brasil turut diproyeksikan tidak terburu-buru memangkas suku bunga acuannya pada Rabu. Saat ini, suku bunga acuannya berada di 14,75%.

  • Survei BI Sebut Penjualan Eceran Lesu

    Survei BI Sebut Penjualan Eceran Lesu

    Jakarta

    Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Penjualan Riil (IPR) Mei 2025 diprakirakan tumbuh sebesar 2,6% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, sehingga mencapai level 234,0.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan peningkatan kinerja penjualan tersebut didorong oleh Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, Makanan, Minuman, dan Tembakau, dan Subkelompok Sandang. Secara bulanan, penjualan eceran pada Mei 2025 diprakirakan mencatat kontraksi sebesar 0,6% (mtm), tidak sedalam kontraksi pada bulan sebelumnya.

    “Beberapa kelompok yang mengalami peningkatan penjualan adalah Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya dan Barang Budaya dan Rekreasi, sejalan dengan peningkatan permintaan pada periode libur dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Waisak dan Kenaikan Yesus Kristus,” kata dia dalam siaran pers, Minggu (15/6/2025).

    Pada April 2025, IPR tercatat sebesar 235,5, relatif stabil dibandingkan dengan IPR periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 236,3 terutama didukung oleh tetap tumbuhnya Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Barang Budaya dan Rekreasi. Secara bulanan, penjualan eceran pada April 2025 terkontraksi sebesar 5,1% (mtm), dipengaruhi oleh penurunan mayoritas kelompok barang seiring dengan normalisasi permintaan masyarakat pasca-periode Ramadan dan HBKN Idulfitri.

    Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga dan enam bulan yang akan datang, yaitu pada Juli dan Oktober 2025 diprakirakan menurun.

    “Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juli dan Oktober 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 141,9 dan 144,5, lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 146,4 dan 153,1,” ujar dia.

    (kil/kil)